Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:14-15
13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan
tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata
binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka
mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang
tetap hidup itu.
13:15 Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan
nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga,
dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang
itu, dibunuh.
Kalau dilihat di sini
nabi palsu menyesatkan penyembahan gereja Tuhan. Waktu Yesus datang pertama
kali disambut dengan penyembahan, nanti Yesus datang kedua kali juga disambut
dengan penyembahan dari gereja Tuhan yang sempurna, mempelai wanita sorga.
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar
seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti
deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang
Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita
dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah
tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Penyembahan yang
benar kepada Yesus Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga. Waktu Yesus datang
pertama kali disambut dengan penyembahan dari orang Majus. Dari 4 Injil yang
menceritakan penyembahan waktu Yesus datang pertama kali hanya Injil Matius
karena Injil Matius menampilkan pribadi Yesus sebagai Raja, Raja harus disembah.
Markus menampilkan Yesus sebagai hamba, hamba tidak disembah. Lukas menampilkan
Yesus sebagai anak manusia yang sengsara, manusia tidak disembah. Yohanes
menampilkan Yesus sebagai Anak Allah.
Injil Matius dibuka
dengan penyembahan orang Majus
Matius 2:2-6
2:2 dan bertanya-tanya:
"Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah
melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
2:3 Ketika raja Herodes
mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.
2:4 Maka dikumpulkannya semua
imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari
mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.
2:5 Mereka berkata kepadanya:
"Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab
nabi:
2:6 Dan engkau Betlehem, tanah
Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang
memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang
akan menggembalakan umat-Ku Israel."
Injil Matius juga
ditutup dengan penyembahan.
Matius 28:17
28:17 Ketika melihat Dia
mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.
Dalam Matius 2:1-6
penyembahan dikaitkan dengan kelahiran Yesus, Matius 28:17 penyembahan dikaitkan
dengan kebangkitan Yesus. Kebangkitan Yesus ini yang memungkinkan kita bisa masuk
kelahiran baru lewat baptisan air yang benar.
I Petrus 1:3-4
1:3 Terpujilah Allah dan Bapa
Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan
kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada
suatu hidup yang penuh pengharapan,
1:4 untuk menerima suatu
bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat
layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
Ada kaitannya antara
penyembahan dan baptisan air. Menyembah itu menyerahkan hidup seluruh kepada
Tuhan (proskoneho). Permulaan penyerahan hidup adalah memberi diri untuk
dibaptis. Jadi baptisan air itu memberi, bukan disuruh, bukan dipaksa, bukan
diwakilkan orang lain atau dibawa orang tua, namun masing-masing memberi diri.
Kalau masih bayi belum bisa memberi. Yang bisa memberi hanya orang yang sudah
mengerti.
Kisah Para Rasul 2:38
2:38 Jawab Petrus kepada
mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu
dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan
menerima karunia Roh Kudus.
Ada yang diwakilkan
dan pernah terjadi, orangnya mau dibaptis tetapi kecelakaan meninggal dunia,
jadinya saudaranya yang dibaptis mewakili adiknya yang sudah mati. Mana ayatnya!
Kadang-kadang sudah ngawur dalam gereja, sudah tidak sesuai Firman! Yesus
dibaptis padahal Dia tidak berdosa, tetapi Dia berikan teladan kepada kita, mana
baptisan air yang benar. Kalau baptisannya hanya sedikit air, Sida-sida dari
Etiopia tidak perlu turun ke tempat yang banyak air, cukup dalam keretanya ada
air di situ saja dia dibaptis.
Baptisan air ini
banyak kali digampangkan, dipandang enteng.
Yehezkiel 16:1-5
16:1 Lalu datanglah firman
TUHAN kepadaku:
16:2 "Hai anak manusia,
beritahukanlah kepada Yerusalem perbuatan-perbuatannya yang keji
16:3 dan katakanlah: Beginilah
firman Tuhan ALLAH kepada Yerusalem: Asalmu dan kelahiranmu ialah dari tanah
Kanaan; ayahmu ialah orang Amori dan ibumu orang Heti.
16:4 Kelahiranmu begini: Waktu
engkau dilahirkan, pusatmu tidak dipotong dan engkau tidak dibasuh dengan air
supaya bersih; juga dengan garam pun engkau tidak digosok atau dibedungi dengan
lampin.
16:5 Tidak seorang pun merasa
sayang kepadamu sehingga diperbuatnya hal-hal itu kepadamu dari rasa belas
kasihan; malahan engkau dibuang ke ladang, oleh karena orang pandang enteng
kepadamu pada hari lahirmu.
Seringkali baptisan
air itu dipandang enteng padahal itu permulaan penyerahan hidup kita kepada
Tuhan. Namanya lahir baru, berarti menjadi baru. Lahir baru menentukan hidup
kita mengalami pembaharuan atau tidak. Yerusalem Baru tempat segala sesuatu
yang sudah dibaharui, segala sesuatu yang lama tidak boleh lagi ada di sana.
Jadi kalau baptisannya tidak sesuai Firman, Yerusalem Baru hanya impian, tidak
menjadi kenyataan.
Jadi orang yang
menyembah Yesus Raja segala raja pada waktu Dia datang kedua kali adalah orang
yang mengalami kuasa pembaharuan di dalam baptisan air yang benar. Kita yang
sudah dibaptis, kita raba dan periksa diri kita, apakah pembaharuan itu sudah
kita alami? Jangan cuma karena ikut-ikutan, atau karena dipaksa, banyak kali
hanya karena mau menikah. Biarlah kuasa pembaharuan itu kita alami dalam hidup
kita. Pelaksanaan baptisan air yang benar seperti Yesus dibaptis. Syaratnya
harus mati terhadap dosa. Pelaksanaannya di kubur bersama Yesus, bangkit
bersama Yesus. Menghasilkan hidup yang baru.
Ada 3 macam pembaharuan
di dalam baptisan air yang benar:
1. I Petrus
3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu
pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar
waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan
orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh
kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan
jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh
kebangkitan Yesus Kristus,
Hasil pertama adalah pembaharuan hati nurani. Hati
manusia itu cenderung jahat sehingga menghasilkan perbuatan dan perkataan yang
jahat dan najis!
Kejadian 6:5-6
6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan
manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan
semata-mata,
6:6 maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah
menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
Jadi kecenderungan hati manusia adalah jahat,
membuahkan perbuatan yang jahat dan najis. Lewat baptisan air yang benar, hati
yang jahat diubahkan menjadi hati nurani yang baik.
Praktek hati nurani yang baik:
a) Hati yang
tulus seperti merpati, hati jujur! Waktu Yesus dibaptis, keluar dari air dan
turun Roh Kudus seperti burung merpati. Itu hati yang tulus, hati yang tanpa
kepahitan. Kalau tidak senang pada orang, perhatikan bagaimana baptisannya,
pelaksanaannya bagaimana, yang menangani siapa. Kalau baptisannya benar
menghasilkan hati nurani yang baik, tulus, hati yang tanpa kepahitan, hati yang
jujur. Jujur dimulai dari pengajaran, jujur soal pengajaran. Saya bertanggung
jawab terhadap berapa jiwa yang Tuhan percayakan, saya harus mengawasi diri
serta mengawasi ajaran. Kalau saya tidak benar dalam ajaran kasihan sidang
jemaat. Kalau tidak benar soal pengajaran tidak akan ada pembukaan Firman,
kering semuanya, mau khotbah apa kalau sudah menyeleweng.
b) I Tawarikh
29:17-19
29:17 Aku tahu, ya
Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka
aku pun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan
sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan sukarela
kepada-Mu dengan sukacita.
29:18 Ya TUHAN,
Allah Abraham, Ishak dan Israel, bapa-bapa kami, peliharalah untuk
selama-lamanya kecenderungan hati umat-Mu yang demikian ini dan tetaplah
tujukan hati mereka kepada-Mu.
29:19 Dan kepada
Salomo, anakku, berikanlah hati yang tulus sehingga ia berpegang pada segala
perintah-Mu dan peringatan-Mu dan ketetapan-Mu, melakukan segala-galanya dan
mendirikan bait yang persiapannya telah kulakukan."
Praktek
kedua bisa memberi untuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus dengan tulus hati
dan sukarela. Kita lihat pemberian kita selama ini. Memberi itu soal hati,
bukan kaya atau tidak kaya. Kalau hatinya baik bisa memberi dengan sukarela dan
tulus hati. Semua harus kita beri dan korbankan untuk pembangunan Tubuh
Kristus. Kecuali 1 yang tidak boleh kita korbankan yaitu Firman pengajaran yang
benar tidak boleh dikorbankan. Saya dipanggil Tuhan melayani dalam Firman
pengajaran ini, jangan sampai mengorbankan pengajaran yang benar, meneruskan
pelayanan orang tua jangan mengorbankan Firman pengajaran yang benar.
Persekutuan
Tubuh Kristus dimulai dari nikah. Perhatikan kaum muda, jangan korbankan Firman
pengajaran yang benar untuk menikah. Jangan bilang nanti saya tarik, atau saya
ikut dulu dia nanti balik kanan, tidak boleh begitu! Ini bukan terminal! Kita
yang sudah menikah, saat menemukan kesulitan-kesulitan di dalam nikah, jangan
korbankan Firman pengajaran yang benar untuk menyelesaikan masalah itu.
Persekutuan
itu akan lebih besar lagi yaitu di dalam penggembalaan. Kita masuk dalam
penggembalaan harus berdasarkan Firman pengajaran yang benar. Jangan korbankan Firman
pengajaran untuk penggembalaan. Misalkan ada gereja di samping rumahnya, dari
pada jauh-jauh pergi beribadah yah ke samping rumah saja padahal tanpa
pengajaran, jangan, rugi! Sekalipun jauh sekali, jangan korbankan pengajaran, kita
yang berkorban untuk bisa tergembala dalam Firman pengajaran yang benar. Lebih
besar lagi persekutuan antara penggembalaan, jangan korbankan Firman pengajaran,
bersekutu harus berdasarkan pengajaran. Ke manapun kita bersekutu ingat Firman
pengajaran.
Ingat
Yudas, Yudas tidak setia dalam Firman pengajaran yang benar. Ada roh mundur
maju dalam dirinya, lain kali dia ada bersama Yesus dalam persekutuan yang
benar, lain kali dia keluar. Pas dia keluar, dia pergi ke persekutuan yang
salah, dia bersekutu dengan imam-imam kepala, orang yang benci Yesus.
Markus
16:10-11
16:10 Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang
dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan
Yesus kepada mereka.
16:11 Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan
mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan
yang baik untuk menyerahkan Yesus.
Yudas
tinggalkan persekutuan yang benar, masuk persekutuan yang salah yaitu
persekutuan tanpa Firman pengajaran karena mencari perkara yang jasmani.
Menikah soal hati, penggembalaan soal hati, bersekutu soal hati. Tergantung
hati nurani yang baik, kalau hati nurani baik maka dia akan menikah berdasarkan
Firman pengajaran yang benar, dia akan tergembala berdasarkan Firman pengajaran
yang benar, dia akan bersekutu berdasarkan Firman pengajaran yang benar, tidak
akan ikut-ikutan yang lain. Apalagi kalau tujuannya hanya mencari yang jasmani
seperti Yudas.
Semua kita
korbankan, sampai korban perasaan dan sebagainya, sampai seluruh hidup kita
korbankan untuk masuk dalam persekutuan yang benar. Memberi untuk persekutuan
Tubuh Kristus.
Dalam I
Tawarikh pasal 29 itu adalah doa Daud, Daud adalah seorang gembala. Jadi doa Daud
ini doa seorang gembala untuk sidang jemaat supaya hati jemaat tetap tertuju
kepada Yesus, hati nuraninya baik, Tuhan memelihara kecenderungan hati pada hal
yang baik, bukan yang jahat. Hati nurani yang baik, yang tulus, yang sukarela
memberi bagi pelayanan Tubuh Kristus.
Kalau
gembala sudah menyimpang dan menyeleweng bagaimana bisa mendoakan jemaat supaya
hati nuraninya baik tertuju kepada Yesus.
I Tawarikh
29:19
29:19 Dan kepada
Salomo, anakku, berikanlah hati yang tulus sehingga ia berpegang pada segala
perintah-Mu dan peringatan-Mu dan ketetapan-Mu, melakukan segala-galanya dan
mendirikan bait yang persiapannya telah kulakukan."
c) Berpegang
teguh pada segala perintah Tuhan, itu artinya taat dengar-dengaran.
Matius
3:13-15
3:13 Maka datanglah
Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
3:14 Tetapi Yohanes
mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau
yang datang kepadaku?"
3:15 Lalu Yesus
menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah
sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun
menuruti-Nya.
Ini hati
yang taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan. Kalau saya sudah menyimpang saya
tidak akan mengarahkan jemaat pada persekutuan yang benar sebab kalau sampai
jemaat mendengar pengajaran yang benar saya pasti dilawan jemaat.
2. Matius 3:7
3:7 Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi
dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai
kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu
dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
Ini pembaharuan karakter. Hai kamu keturunan
ular beludak. Kalau namanya keturunan, dia mewarisi tabiat, ada tabiat orang
tua turun kepada anak. Tabiat atau karakter kita harus dibaharui. Tabiat ular
beludak harus dibaharui. Ular itu bengkok sana bengkok sini, tidak berani
lurus, tidak berani jujur. Ini yang harus dibaharui.
Apa itu pembaharuan karakter ular beludak? Kita
lihat dari perjalanan bangsa Israel.
Bilangan 21:5-7
21:5 Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan
Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di
padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan
makanan hambar ini kami telah muak."
21:6 Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke
antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang
mati.
21:7 Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan
Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan
TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini
dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.
Kembali lagi ini doa gembala. Tadi gembala
berdoa supaya jemaat memiliki hati nurani yang baik. Di sini gembala berdoa
supaya jemaat memiliki karakter yang baik, jangan memiliki karakter ular
beludak.
Apa karakter ular beludak?
a) Muak
terhadap manna, manna ini Firman penggembalaan. Jadi artinya bosan terhadap
Firman penggembalaan, tidak menghargai Firman penggembalaan. Ini tabiat atau
karakter, harus diubahkan. Memang tidak seperti sulap langsung jadi, ada
prosesnya untuk dibaharui.
Misalnya
mendengar Firman melamun, itu jadi karakter. Itu sulit dan ada proses untuk
dibaharui. Ngantuk saat mendengar Firman, itu karakter juga. Termasuk pikiran
yang mengembara saat dengar Firman, harus dibaharui lewat baptisan air. Sebelum
baptisan air ngantuk, setelah baptisan air malah tidur, dipertanyakan baptisan
airnya bagaimana, syaratnya bagaimana, pelaksanaannya bagaimana!
Dengar
Firman itu dengan suatu perhatian. Kalau ada perhatian pasti bisa mengerti
Firman Tuhan.
II
Timotius 2:7
2:7 Perhatikanlah
apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala
sesuatu.
Apalagi
kalau sudah bosan, marah saat dengar Firman, ini betul-betul karakter ular
beludak. Orang seperti ini akan ke sana sini, perkataannya tidak akan bisa
dipegang. Omongannya berbisa, melemahkan orang.
b) Melawan
Musa dan melawan Tuhan. Jadi karakter ular beludak yang kedua adalah melawan
Tuhan, melawan Firman dan melawan gembala. Saya banyak kali menghadapi
perlawanan, semua saya serahkan kepada Tuhan. Doa yang baik seperti Musa, bukan
dikutuk.
Gembala
dalam nikah itu suami, isteri melawan suami, anak melawan orang tua, itu
karekater ular beludak.
Makanya Tuhan kirim ular beludak, menunjukan
ini karakter ular beludak, harus dibaharui. Kalau tidak dibaharui akibatnya
dipagut ular, artinya bisa ular masuk, bisa iblis masuk itulah dosa, dia jatuh
dalam dosa, kalau dibiarkan mati rohaninya!
Bisa ular ada di mulut, itu menunjuk ajaran
palsu. Kalau sudah bosan terhadap Firman pengajaran, melawan Firman
penggembalaan maka masuk ajaran palsu yang mematikan dan membunuh rohani.
II Petrus 2:1
2:1 Sebagaimana
nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di
antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan
pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal
Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera
mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Kita yang sudah dibaptis periksa hati nurani
kita, kemudian karakter kita. Terutama saat mendengar Firman, di situ dilihat
karakter seseorang baik atau tidak. Kalau saat mendengar Firman tidak serius,
tidak menghargai, bukan karakter Yesus yang ada padanya tetapi karakter ular
beludak! Akhirnya kena racun dosa dan racun ajaran palsu yang mematikan rohani.
Lewat baptisan air, karakter ular beludak diubahkan
menjadi karakter bayi yang baru lahir.
I Petrus 2:1-3
2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan,
segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru
lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya
olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
2:3 jika kamu benar-benar telah mengecap
kebaikan Tuhan.
a) Karakter
pertama membuang dosa. Buang segala kejahatan, segala tipu muslihat, segala
macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. Bagaimana kalau gembala yang tukang
fitnah, seharusnya gembala yang berdoa supaya karakter jemaat berubah, ini malah
gembalanya ular beludak! Dosa itu dari akar itulah kejahatan, pohonnya itu tipu
muslihat, kemunafikan, kedengkian, buahnya itu fitnah, perkataan dosa. Semuanya
dibuang, jangan ada lagi dalam diri kita.
b) Selalu
ingin air susu yang murni dan rohani. Itulah Firman penggembalaan.
1) Murni
artinya tidak campur-campur filsafat dunia, tidak campur pikiran manusia, tetapi murni pembukaan rahasia Firman dari
Tuhan. Banyak sekarang dicampur lawak-lawak dalam Firman, apalagi kalau
dicampur ajaran sesat, tidak murni lagi.
2) Rohani
artinya dalam urapan Roh Kudus. Sekalipun disampaikan dengan sederhana, tetapi
kalau dalam urapan Roh Kudus itu sanggup mengubahkan gereja Tuhan.
Biarlah
ada kerinduan dan keinginan yang besar dalam hati kita untuk mendengar dan
melakukan Firman Tuhan. Firman penggembalaan itu kita jadikan kebutuhan utama
kita yang tidak mau ditukar oleh apapun. Coba bayi minta susu, dia akan
menangis terus sampai diberikan susu. Biarlah kita punya karakter seperti itu,
mau dihambat, mau dihalangi oleh apapun, tetap berusaha datang mendengarkan
Firman penggembalaan sebab itu kebutuhan utama kita. Saat ikut siaran langsung
lalu terputus, berupaya jangan sampai terputus, lanjut kembali.
Yesus saja
menghargai FirmanNya, masakan kita tidak mau hargai malah main-main.
Hosea 11:4
11:4 Aku menarik
mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti
orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka; Aku membungkuk kepada
mereka untuk memberi mereka makan.
Tuhan
membungkuk memberi makan. Sekarang makanan yang dimaksud adalah makanan rohani.
Membungkuk itu sikap penghargaan. Biarlah kita menghargai Firman Tuhan, jangan
ada karakter ular beludak.
c) Hanya
bergantung pada tangan kebaikan Tuhan, mengandalkan Tuhan lebih dari
segala-galanya. Jangan andalkan yang lain. Biar bayi orang kaya, bayi pejabat,
dia tidak punya kemampuan apa-apa, hanya bergantung pada tangan kebaikan dan
kemurahan ibunya, orang tuanya. Sekarang kita bergantung kepada Tuhan. Saat tidak
mampu berbuat apa-apa, tinggal menangis, saya hanya bayi.
Kalau baru
lulus sekolah Alkitab itu seperti bayi, bayi itu kepalanya besar tetapi
tenaganya tidak ada. Kadangkala baru lulus karena kepalanya penuh dengan Firman
yang dia pelajari maunya dia curahkan semua. Tetapi begitu datang tantangan dia
tidak mampu berbuat apa-apa. Sebab itu andalkan Tuhan, angkat tangan “Tuhan
saya tidak mampu berbuat apa-apa, hanya mengandalkan Engkau lebih dari
segala-galanya”.
Hasilnya kalau karakter kita seperti bayi:
Yesaya 11:8-9
11:8 Anak yang menyusu akan bermain-main dekat
liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang
ular beludak.
11:9 Tidak ada yang akan berbuat jahat atau
yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh
dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya.
Hasilnya pengenalan kita kepada Yesus semakin
dalam, semakin jelas. Buktinya menghadapi segala sesuatu kita selalu damai.
Kita ini tubuh, Yesus kepala, masakan kepala tidak bertanggung jawab terhadap tubuh.
Kepala pasti bertanggung jawab penuh atas tubuhNya. Kita tidak perlu takut
menghadapi segala tantangan. Pencobaan, tantangan dan penderitaan yang kita
hadapi sekarang ini semakin berat. Ada yang namanya masa praaniaya 3,5 tahun, kita
tidak tahu kapan waktunya. Tetapi kalau kita mengenal Yesus dengan jelas maka
kita tenang dan damai menghadapi semuanya.
Orang mau ngomong apa, tenang dan damai. Orang perlakukan
kita yang tidak baik, merugikan kita, kita tetap tenang dan damai. Bayi kalau
sudah minum, apalagi kalau masih minum asi, kalau sudah dapat asi dia tenang
dan damai.
3. Keluaran
15:1-21 Perikop: Nyanyian Musa dan Israel
Bangsa Israel menyeberang laut Teberau itu
menubuatkan baptisan air. Begitu mereka selesai menyeberang mereka menyanyi,
menaikan pujian kepada Tuhan. Jadi yang ketiga pembaharuan lidah.
I Korintus 10:1-2
10:1 Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara,
bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa
mereka semua telah melintasi laut.
10:2 Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua
telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.
Dalam laut itu baptisan air, di dalam awan itu
baptisan Roh Kudus. Jadi setelah mereka menyeberangi laut Teberau, mereka
menyanyikan nyanyian Musa. Ini menunjukan pembaharuan lidah. Ini hasil baptisan
air, kita mengalami pembaharuan hati, pembaharuan karekater dan pembaharuan
lidah. Bangsa Israel sudah menyeberang laut, orang Israel bersama Tuhan
sehingga mereka menang, Firaun dan orang-orangnya tenggelam binasa. Firaun
gambaran binatang buas, makanya Firaun disebut buaya, binatang buas.
Yehezkiel 29:3
29:3 Berbicaralah dan katakan: Beginilah firman
Tuhan ALLAH: Lihat, Aku menjadi lawanmu, hai Firaun, raja Mesir, buaya yang
besar, yang berbaring di tengah anak-anak sungaimu, yaitu Nil, dan yang
berkata: Sungai Nil aku punya, aku yang membuatnya.
Firaun gambaran setan, binatang buas. Setan itu
naga di udara. Nabi palsu binatang buas yang keluar dari darat. Antikristus
binatang buas yang keluar dari dalam laut. Trio setan ini menyebabkan lidah
manusia menjadi buas. Lidah yang buas ini yang mau diubahkan. Kadang kita tidak
sadar sudah mengeluarkan bahasa yang buas yang menyebabkan orang yang mendengar
mati rohaninya.
Praktek lidah yang buas.
a) Wahyu 13:6
13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat
Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di
sorga.
Lidah buas
itu menghujat, mulai dari menggosip, menjelek-jelekan orang, memfitnah, sampai
menghujat. Menghujat ini yang benar dibilang salah dan dilawan, yang salah
dibilang benar dan didukung mati-matian. Yang dihujat adalah nama Tuhan, kemah
kediaman Tuhan itulah Tabernakel, orang benar juga dihujat dan semua yang diam
di sorga.
Ini
perkataan buas, melemahkan dan mematikan rohani orang. Bergosip tetapi waktu
ditanya “kamu ngomong begini?” malah dia jawab tidak, padahal orang lain yang
mendengar sudah lemah, orang lain sudah tersandung. Apalagi hamba Tuhan “om
katanya begini begitu” malah dijawab ah tidak pernah, malah sampai
sumpah-sumpah “saya pertaruhkan tahbisan saya” ini mulut yang harus dibaharui.
b) Wahyu
13:11
13:11 Dan aku
melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama
seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
Penampilannya
seperti anak domba, suaranya suara naga, berarti kepalsuan. Jadi yang kedua ini
lidah dusta. Kadangkala dusta ini dianggap biasa, bahkan dusta dijadikan
guyoyan, itu buas! Ini harus dibaharui, harus diubahkan! Mulai saya sebagai
gembala, harus bisa dipegang perkataannya.
c) Wahyu
16:13
16:13 Dan aku
melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu
keluar tiga roh najis yang menyerupai katak.
Yang
ketiga ini perkataan najis, mulut yang najis! Kenajisan ini bukan hanya sebatas
yang jasmani, kenajisan juga menyangkut soal yang rohani. Apa perkataan najis
yang rohani? Menyaksikan atau mengajarkan ajaran yang palsu. Mungkin perkataan
najis yang jasmani sudah tidak diucapkan, tetapi ada perkataan najis yang
rohani.
Lewat baptisan air perkataan dibaharui, lidah dibaharui
menjadi lidah seorang bayi.
Matius 21:16
21:16 lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau
dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka:
"Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak
yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?"
Lidah bayi itu lidah yang hanya memuji dan
menyembah Tuhan. Bukan berarti setiap kita bertemu dan bicara dirumah hanya
menyanyi-nyanyi menyembah Tuhan, bukan! Artinya perkataannya itu perkataan yang
memuliakan Tuhan, hanya untuk memuji dan menyembah Tuhan. Kalau ini kita
lakukan, kita jaga perkataan kita sesuai Firman, maka suatu saat sampai tidak
salah dalam perkataan = sempurna. Itulah puncak keubahan hidup!
Yakobus 3:2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal;
barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang
dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Banyak kali kita salah dalam berkata-kata,
teledor dalam tutur kata, itu harus dibaharui. Hati dibaharui, karakter
dibaharui, lidah dibaharui. Kita memiliki hati nurani yang baik, memiliki
karakter yang baik seperti bayi, kita memiliki lidah yang baik seperti bayi
yang baru lahir, hanya untuk memuliakan Tuhan, tidak salah lagi dalam
perkataan.
Jika 3 macam
pembaharuan ini kita alami, kita sudah tampil seperti bayi yang baru lahir maka
hasilnya:
1. Yakobus
3:4-5
3:4 Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat
besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi
yang amat kecil menurut kehendak jurumudi.
3:5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota
kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah,
betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
Lidah yang benar itu bagaikan kemudi yang
membawa kapal kita ke masa depan yang baik dan indah. Lidah ini menentukan masa
depan kita baik indah atau hancur.
I Petrus 3:10
3:10 "Siapa yang mau mencintai hidup dan
mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan
bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Mazmur 34:13-14
34:13 Siapakah orang yang menyukai hidup, yang
mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik?
34:14 Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan
bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu;
Mau melihat masa depan mulutnya dijaga, hati
dijaga, karakternya dibaharui. Mungkin secara manusia sudah tidak punya masa
depan, atau masa depannya suram, tetapi kalau lidahnya baik, ada masa depan
yang indah.
Bayi Musa seharusnya sudah mati, dia sudah
dihanyutkan di sungai Nil. Sekalipun ditaruh dalam peti pandan tetapi di sungai
Nil itu ada binatang buas. Dia selamat dan sampai di tangan puteri Firaun yang
sementara mandi. Didengar tangisan bayi, dilihat ada keranjang, setelah dibuka, langsung ketahuan ini pasti
bayi orang Ibrani. Hukum saat itu bayi laki-laki ibrani harus dibunuh. Jadi
Musa sama sekali sudah tidak punya masa depan, tidak punya harapan untuk hidup.
Tetapi dengan menangis, dia bisa hidup. Sekarang bagi kita hanya menyembah.
Mungkin secara jasmani tidak punya masa depan, hancur semua, tinggal menyembah.
Ada yang masa depannya orang tuanya sendiri yang rusak, tinggal menyembah saja,
Tuhan mampu menolong menjadi baik semuanya.
Keluaran 2:5-6
2:5 Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di
sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu
terlihatlah olehnya peti yang di tengah-tengah teberau itu, maka disuruhnya
hambanya perempuan untuk mengambilnya.
2:6 Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan
tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata:
"Tentulah ini bayi orang Ibrani."
Dengan lidah baik, hati yang baik, karakter
yang baik, sudah lebih dari cukup menarik belas kasihan Tuhan kepada kita,
memberikan masa depan yang baik dan indah bagi kita sekalian. Orang tua ada
hari tua yang baik dan indah, Tuhan mampu sediakan semuanya. Sampai masa depan
yang terindah kita masuk Yerusalem Baru, Tuhan sediakan semuanya.
Kaum muda jangan putus asa dan jangan kecewa.
Sayapun pernah seperti itu, kenapa saya lahir di keluarga seperti itu, saya
cemburu lihat orang lain bisa beli ini beli itu. Tetapi Tuhan hibur juga waktu
saya masih SD. Saya sekelas dengan anak-anak pejabat yang punya kedudukan,
tentu gizinya tercukupi, tetapi hiburan dari Tuhan itu sekalipun ke sekolah
tidak ada uang jajan, tetapi tidak pernah mereka bisa kalahkan saya, rangking
terus sampai lulus. Tuhan mampu memberikan masa depan yang indah dan berhasil
pada waktunya.
2. Perempuan
Kanaan menghadapi anak yang kerasukan setan. Sekarang menunjuk masalah nikah
dan buah nikah, tetapi lidahnya mau menjilat remah-remah roti. Tadinya lidah
anjing itu menjilat muntah, borok dan darah, ini bisa menjilat remah-remah roti,
artinya bisa berkata-kata sesuai Firman. Itu sudah lebih dari cukup menarik
belas kasihan Tuhan menyelesaikan masalah nikah dan buah nikah. Masalah paling
berat itu masalah nikah dan buah nikah. Kalau masalah ekonomi, masalah sekolah
dan lain-lain tidak seberat masalah nikah dan buah nikah. Biar dia punya banyak
makanan, gajinya besar, tetapi kalau nikah buah nikahnya bermasalah itu pukulan
telak. Biar dia hamba Tuhan hebat dipakai khotbah di mana-mana tetapi kalau
nikah dan buah nikahnya bermasalah itu pukulan telak. Ini masalah yang paling
berat, tetapi dengan perkataan yang diubahkan sudah lebih dari cukup menarik
belas kasihan Tuhan menyelesaikan semuanya.
Matius 15:25
15:25 Tetapi perempuan
itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah
aku."
Tadinya dia berseru Tuhan tolong anakku, orang
lain yang dia persalahkan. Akhirnya bisa berkata Tuhan tolonglah aku.
Matius 15:26
15:26 Tetapi Yesus
menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan
melemparkannya kepada anjing."
Tuhan Yesus tunjukan “nikahmu bermasalah, buah
nikahmu bermasalah karena kamu punya karakter anjing, lidah yang tidak baik!”.
Namun perempuan itu mau diubahkan.
Matius 15:27
15:27 Kata perempuan
itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja
tuannya."
Lidah anjing yang tadinya menjilat yang tidak
baik, sekarang menjilat remah-remah roti, mau berkata-kata sesuai Firman.
Matius 15:28
15:28 Maka Yesus menjawab
dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu
seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Markus 7:29
7:29 Maka kata Yesus
kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan
itu sudah keluar dari anakmu."
Kata-kata kita yang menentukan nasib nikah dan
buah nikah kita. Lidah dibaharui maka masalah nikah dan buah nikah teratasi,
selesai. Masalah yang lainpun selesai. Ayo kata-kata kita sekarang
diperhatikan. Pembaharuan lidah, apa yang ada dalam hati keluar di mulut.
3. Kita
tampil sebagai Mempelai Wanita menyambut Yesus di awan-awan dengan suara
penyembahan haleluya.
Lidah menentukan
nasib hidup kita, nasib nikah dan buah nikah kita serta menentukan nasib masa
depan kita, mau ketemu Yesus di Yerusalem Baru atau mau binasa selama-lamanya
bersama dengan Babel.
Hati dibaharui,
karakter dibaharui, lidah kita dibaharui lewat baptisan air. Yang belum masuk
baptisan air berdoa supaya biar oleh dorongan Firman, bukan dorangan
siapa-siapa. Beri diri dibaptis, bukan orang yang beri. Yang sudah dibaptis
berjuang supaya pembaharuan hati, pembaharuan karakter, pembaharuan lidah
sungguh-sungguh boleh kita alami.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar