Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Tema: Mendaftarkan
diri di kotanya
masing-masing.
Lukas 2:3
2:3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri,
masing-masing di kotanya sendiri.
Dulu menjelang Yesus lahir, semua orang di seluruh
dunia harus mendaftarkan diri di kotanya masing-masing. Untuk kita hanya ada 2
kota tempat mendaftar yaitu di Yerusalem Baru atau di Babel. Biarlah kita
memilih mendaftar di kota Yerusalem Baru.
Ada 3 kelompok yang mendaftar di Babel
1. Wahyu 18:9
18:9
Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan
dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api
yang membakarnya.
Raja-raja
adalah kehidupan yang tidak mau merendahkan diri di hadapan Yesus Raja di atas
segala raja karena dagingnya yang mau menjadi raja. Ini terikat dengan daging.
2. Wahyu
18:11-14
18:11
Dan pedagang-pedagang di bumi menangis dan berkabung karena dia, sebab tidak
ada orang lagi yang membeli barang-barang mereka,
18:12
yaitu barang-barang dagangan dari emas dan perak, permata dan mutiara, dari
lenan halus dan kain ungu, dari sutera dan kain kirmizi, pelbagai jenis barang
dari kayu yang harum baunya, pelbagai jenis barang dari gading, pelbagai jenis
barang dari kayu yang mahal, dari tembaga, besi dan pualam,
18:13
kulit manis dan rempah-rempah, wangi-wangian, mur dan kemenyan, anggur, minyak,
tepung halus dan gandum, lembu sapi, domba, kuda dan kereta, budak dan bahkan
nyawa manusia.
18:14
Dan mereka akan berkata: "Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu,
dan segala yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan
ditemukan lagi."
Pedagang-pedagang
sampai memperdagangkan nyawa. Ini kehidupan yang terikat dengan dunia. Setan
mengubah dunia ini menjadi pasar yang besar tempat mencari keuntungan jasmani
sampai nyawapun dijual.
3. Wahyu
18:17-20
18:17
Dan setiap nakhoda dan pelayar dan anak-anak kapal dan semua orang yang mata
pencahariannya di laut, berdiri jauh-jauh,
18:18
dan berseru, ketika mereka melihat asap api yang membakarnya, katanya:
"Kota manakah yang sama dengan kota besar ini?"
18:19
Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil
menangis dan meratap, katanya: "Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya
semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya
yang mahal, sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa.
18:20
Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus,
rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia
karena kamu."
Ini pelaut
dengan kapalnya telah menjadi kaya oleh barang-barang dari Babel. Penekanannya
di sini tentang kapal. Sebenarnya fungsi kapal adalah mendatangkan bahan
makanan dari negeri jauh.
Amsal
31:14
31:14 Ia serupa
kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya.
Secara
rohani makanan ini adalah Firman, dari jauh berarti dari sorga. Jadi kalau
disimpulkan pelaut adalah kehidupan yang hanya sibuk memperkaya diri sampai
mengabaikan kesempatan untuk makan Firman pengajaran yang benar.
Ibrani 5:11-14
5:11 Tentang hal
itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena
kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12 Sebab
sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar,
kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu
masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
5:13 Sebab
barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran,
sebab ia adalah anak kecil.
5:14 Tetapi makanan
keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang
terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Ada 2
makanan rohani, ada susu itulah Firman penginjilan dan makanan keras itulah Firman
pengajaran yang benar.
Kita
periksa selama tahun 2023 bagaimana pengikutan kita kepada Tuhan. Kesempatan-kesempatan
untuk makan Firman dalam ibadah apakah kita manfaatkan dengan baik atau justru
diabaikan, lebih banyak mengurus yang jasmani tidak mau makan Firman. Sudah
datang beribadahpun kita periksa, apakah selama ini kita makan Firman atau
tidak. Mendengar Firman dengan baik sampai praktek Firman atau hanya memikirkan
yang jasmani, pikiran mengembara, Firman tidak pernah masuk dalam hidupnya.
Praktek mengabaikan
kesempatan untuk makan Firman:
a) Hati dan
pikiran mengembara saat mendengar Firman. Seperti sore ini periksa, jangan
sampai pikiran mengembara ke mana-mana. Pikiran mengembara karena hati dan
pikiran hanya tertuju pada yang jasmani, yang rohani tidak dipeduli.
b) Mencari
keuntungan jasmani dari pemberitaan Firman. Sekarang firman dikomersilkan,
kalau saya khotbah dibayar berapa, tiketnya mana, hotelnya bintang berapa dan
lain sebagainya.
II
Korintus 2:17
2:17 Sebab kami
tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah.
Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan
maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.
Kalau
membaca ini hamba Tuhan lain di zaman Paulus bisa berkata Paulus ini sombong,
dia mengangkat-angkat diri. Tidak! Ini menunjuk ketegasan Paulus. Kalau hamba
Tuhan sudah seperti itu, mencari keuntungan dari pemberitaan Firman, maka pelayan
Tuhan dan jemaat juga sama seperti itu.
c) Beribadah
melayani hanya untuk mencari keuntungan jasmani. Ibadah sudah mereka jadikan
profesi untuk mendapatkan keuntungan, bukan lagi tahbisan.
I Timotius
6:3-5
6:3 Jika seorang
mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat — yakni perkataan
Tuhan kita Yesus Kristus — dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah
kita,
6:4 ia adalah
seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah
mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah,
curiga,
6:5 percekcokan
antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan
kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.
Jadi kalau ada orang
tanya Firman hanya untuk bersilat kata, untuk berdebat lebih baik dihindari.
Itu orang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Orang seperti ini
mudah sekali membuka telinga mendengar ajaran lain. Dia datang ke tempat yang
ajaran sehat dia merasa tidak dapat apa-apa, dia pergi mencari ajaran yang
lain.
d) Tinggalkan
ibadah pelayanan hanya untuk mendapatkan keuntungan jasmani.
Kehidupan
seperti ini baik dia hamba Tuhan ataupun pelayan Tuhan, akan masuk kelaparan
rohani yang dahsyat di akhir zaman. Sekarang ini kita melihat dampak
peperangan, dampak covid sedang mengarah pada krisis pangan. Memang akan
terjadi seperti di zaman Yusuf, zaman Elia, zaman Kirenius. Dan yang paling
hebat itulah kelaparan rohani, kelaparan akan Firman Tuhan. Biarpun bayar
sebanyak apapun tidak akan dapat Firman lagi. Ayat ini sudah berkali-kali kita
baca dan diterangkan berulang-ulang, biar menimbulkan rasa takut dan gentar
kepada kita, kita mau makan Firman Tuhan selagi masih dibagikan kepada kita.
Amos 8:11-14
8:11
"Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH,
"Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan
makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
8:12 Mereka akan
mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari
firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
8:13 Pada hari itu
akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;
8:14 mereka yang
bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup,
hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan
rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."
Akibatnya
ngeri:
a) Mereka
mengembara dari laut ke laut. Ini bukan arti hurufiah.
Yesaya
57:20-21
57:20 Tetapi
orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat
tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.
57:21 Tiada damai
bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku.
Laut ada
hubungannya dengan kefasikan, orang fasik seperti laut. Jadi orang yang lapar akan
Firman mengembara dari laut ke laut artinya hidup di dalam kefasikan, sehingga
yang ditimbulkan hanyalah sampah dan lumpur. Perilaku dan perkataannya serta
perbuatannya hanyalah sampah dan lumpur. Itulah perilaku, perkataan dan
perbuatan yang jahat dan najis yang hanya menjadi sandungan bagi orang lain.
Kalau danau ini hanya penuh sampah itu malah mengganggu kita.
Begitulah
orang yang tidak pernah makan Firman dalam hidupnya, setiap hari hanya
menimbulkan sampah dan lumpur. Dalam keluarga menjadi sampah dan lumpur, di
dalam penggembalaan seperti sampah dan lumpur, dalam hidup bermasyarakatpun seperti
itu, betul-betul hidupnya jahat, kotor, najis, mengganggu, mengusik orang, menyakiti
dan menjadi sandungan bagi orang lain.
Kita raba
dan periksa apakah dalam rumah tangga menjadi sampah dan lumpur? Isteri tidak
betah, suami tidak betah, anak-anak tidak betah, orang tua tidak tahan melihat
anak-anak karena lumpur.
b) Tiada
damai bagi orang fasik, tidak tenang hidupnya. Itulah kalau lapar. Coba kalau
kita tidak makan, lapar, tidak tenang.
c) Menjelajah
dari utara ke timur. Dalam Tabernakel meja roti itu letaknya di utara, halaman
di timur. Pergi ke utara tempat meja roti tetapi sudah kosong, akhirnya pergi
ke timur ke daerah halaman. Ini menunjuk rohani yang merosot. Kalau sudah lapar
rohaninya pasti merosot.
d) Mereka
rebah dan tidak bangkit-bangkit lagi. Artinya sudah hidup dalam dosa, sudah
terikat dengan dosa. Tidak bisa bertobat karena sudah tidak ada Firman yang
menyadarkan. Mengapa kita bisa bertobat? Karena Firman sudah menunjuk dosa
kita.
Dari 4
akibat ini menunjukan orang yang lapar rohani tidak pernah puas secara rohani.
Sampai terikat dengan dosa tetap tidak puas.
Yesus
tidak ingin kita lapar rohani dan binasa. hatiNya tergerak oleh belas kasihan
untuk memberi kita makanan rohani.
Markus 8:1-10
8:1 Pada waktu itu
ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka tidak
mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata:
8:2 "Hati-Ku
tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka
mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan.
8:3 Dan jika mereka
Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada
yang datang dari jauh."
8:4 Murid-murid-Nya
menjawab: "Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka
roti sampai kenyang?"
8:5 Yesus bertanya
kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka:
"Tujuh."
8:6 Lalu Ia
menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti
itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada
murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang
banyak.
8:7 Mereka juga
mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia menyuruh
supaya ikan itu juga dibagi-bagikan.
8:8 Dan mereka
makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang
sisa, sebanyak tujuh bakul.
8:9 Mereka itu ada
kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang.
8:10 Ia segera naik
ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.
Makanan
yang Yesus berikan adalah roti yang dipecah-pecahkan. Ada 2 pengertian roti
yang dipecah-pecahkan:
a) Firman
yang dibuka rahasianya, ayat menerangkan ayat bagaikan roti yang dipecah-pecah
= Firman pengajaran yang benar = Firman sepenuh = Injil Sepenuh.
b) Tubuh dan
darah Yesus, itulah perjamuan suci.
Yohanes 6:53-58
6:53 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan
minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
6:54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum
darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada
akhir zaman.
6:55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan
dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum
darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
6:57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku
dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup
oleh Aku.
6:58 Inilah roti yang telah turun dari sorga,
bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati.
Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."
Kalau kita mau makan maka rohani hidup dan kita
dipuaskan. Rohani hidup maka jasmani juga hidup, sampai kita bisa mencapai
hidup yang kekal.
Waktu Yesus membagi roti itu tidak langsung Dia
berikan kepada orang banyak tetapi lewat murid-muridNya dan murid-muridNya yang
membagikan kepada orang banyak. Artinya kepada kita, sidang jemaat tidak bisa
lepas dari pelayanan hamba Tuhan. Sidang jemaat tidak bisa mendengar Firman
langsung dari Tuhan, ada perantaraan hamba Tuhan.
Roma 10:14-15
10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru
kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat
percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka
mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
10:15 Dan bagaimana mereka dapat
memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa
indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
Di dalam penggembalaan ada gembala. Di dalam
persekutuan ada hamba Tuhan yang diutus Tuhan memberitakan Firman Tuhan kepada
sidang jemaat. Pertanyaannya hamba Tuhan yang bagaimana, supaya kita bisa
mengerti kita sudah tahu kita berada pada alamat yang tepat atau tidak.
Kisah Para Rasul 6:2,4
6:2 Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu
memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas,
karena kami melalaikan firman Allah untuk melayani meja.
6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan
pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."
Hamba Tuhan yang memusatkan pikirannya dalam
doa dan pelayanan Firman. Bukan pada urusan meja, bukan pada perkara-perkara
yang jasmani. Kepuasan hamba Tuhan itu adalah doa dan pelayanan Firman. Sehingga
dia tidak akan mencari kepuasan di dunia, dengan bekerja di dunia, sibuk dengan
perkara-perkara dunia. Apalagi kalau hamba Tuhan sibuk main game. 1 hari mau
baca Alkitab sudah kurang, lalu mau sibuk main game, ajak jemaat main bareng.
Kalau masih sibuk dengan dunia, sibuk dengan
pekerjaan sampingan, tidak mungkin dipercaya Tuhan pembukaan rahasia Firman.
Pembukaan Firman itu Firman sepenuh, hamba Tuhan melayani tidak sepenuh,
bagaimana Tuhan mau percayakan Firman sepenuh. Tetapi kalau dia memusatkan
pikiran, fokus melayani Tuhan sepenuh, Tuhan kasih Firman sepenuh dan jemaat
menikmati, jemaat bisa makan. Doakan saya sebagai hamba Tuhan untuk terus
meningkatkan persekutuan dengan Tuhan.
Tuhan mau membentuk kita menjadi Mempelai
WanitaNya, itu sebabnya Tuhan mau memuaskan kita dengan makanan Firman yang
melimpah. Sebagai hamba Tuhan, jangan merampas hak sidang jemaat untuk makan
Firman. Jemaat rindu Firman, lalu saya tidak ada persiapan yang matang, cuma
main-main, tidak fokus dalam doa dan pelayanan Firman, kasihan, hak jemaat
sudah dirampas! Tetapi herannya banyak orang Kristen senang haknya dirampas.
Kalau perlu tidak usah Firman.
Jangan mau dirampas haknya, seharusnya kita
berseru kepada Tuhan dengan menangis supaya ada pembukaan rahasia Firman supaya
kita makan.
Wahyu 5:3-4
5:3 Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga
atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab
itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.
5:4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya,
karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab
itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu
kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda,
yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu
dan membuka ketujuh meterainya."
Ini yang kita mohon dan minta kepada Tuhan
“Tuhan bukakanlah rahasia Firman”. Banyak kali kita menangis untuk perkara yang
jasmani. Kita rubah tangisan kita, menangis supaya ada pembukaan rahasia
Firman, maka Singa Yehuda yaitu tunas Daud mampu membukakan rahasianya FirmanNya
bagi kita.
Singa itu simbol kekuatan, simbol kemenangan.
Kalau ada pembukaan Firman maka kita kuat menghadapi setan yang bagaikan singa
berkeliling mengaum-aum. Tinggal kita mau pilih auman singa suku Yehuda atau
auman singa setan itu.
I Petrus 5:8-9
5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si
Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang
yang dapat ditelannya.
5:9 Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab
kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang
sama.
Iman timbul dari mendengar Firman, dari Firman
yang dibuka rahasianya sehingga iman kita semakin teguh dan bisa menang melawan
iblis. Doa kita selalu “Tuhan bukakan rahasia Firman” kita rindu makan Firman
Tuhan.
Sekarang makanan sudah tersedia, sudah ada
hamba Tuhan yang dipercayakan membagikannya, sekarang tergantung sikap kita
menanggapinya. Kenapa masih jatuh dalam dosa, masih berbuat ini dan itu, jangan
salahkan pengajaran, jangan salahkan hamba Tuhan yang menyampaikan Firman,
periksa diri! Hamba Tuhan sudah bergumul sungguh-sungguh, sudah Tuhan bukakan
rahasia Firman, tetapi jemaatnya tidak mau makan, tidak mendengar
sungguh-sungguh, tidak menerima dengan sikap positif, yah tetap lapar! Biar ada
makanan enak di depan kita, tetapi kalau tidak makan tidak ada manfaatnya di
situ.
Sikap yang benar menerima makanan Firman.
Markus 8:6
8:6 Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di
tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur,
memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk
dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak.
Bukan arti secara hurufiah itu duduk di tanah. Seringkali
Firman diartikan secara hurufiah, Firman tentang menara doa mereka bangun
menara doa untuk berdoa. Padahal Yunus di perut ikan di dasar laut doanya di
dengar, tidak perlu naik ke menara doa. Firman bukan untuk diartikan secara
hurufiah tetapi Firman itu harus dibukakan rahasianya. Arti rohaninya duduk di
tanah kita merendahkan diri serendah-rendahnya di bawah kaki Tuhan. Mengaku
kita hanya tanah liat, kehidupan kotor, banyak kekuragannya, banyak
kelemahannya, tidak mampu berbuat apa-apa. Tanah liat itu hanya untuk
diinjak-injak. Dia tidak bisa membentuk dirinya sendiri menjadi vas bunga,
menjadi keramik, tidak bisa! Kecuali penjunan yang pungut lalu dibentuk menjadi
sesuatu yang indah. Seperti itulah hidup kita. Hidup kita hanya tanah liat, apa
yang mau kita banggakan. Kaya, punya kedudukan, punya ijazah dan lain-lain, itu
hanya tanah liat. Yang tidak punya apa-apa di dunia sudah pas itu hanya tanah
liat. Kesempatan kita banyak duduk di kaki Tuhan mengaku tidak layak, banyak
kekurangan, tidak mampu berbuat apa-apa tanpa Tuhan. Merendahkan diri di bawah
kaki Tuhan ini adalah sikap orang yang tergembala.
I Petrus 5:5
5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang
muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah
dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang
congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah
tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Hasilnya kalau bisa merendahkan diri di bawah
tangan Tuhan, bisa tergembala:
a) Terjadi
pernyucian. Tanah itu diangkat oleh Tuhan dan dibentuk menjadi bejana
kemuliaan. Sementara dibentuk, yang kotor-kotor dibuang. Kita sedang dibentuk
menjadi mempelai wanita Tuhan, yang kotor di hati, di pikiran, di matanya
dibuang semua.
b) Terjadi
pembaharuan. Apa yang dibaharui?
1) Markus 8:4
8:4
Murid-murid-Nya menjawab: “Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang
dapat memberi mereka roti sampai kenyang?”
Pembaharuan hati yang kuatir, hati yang bimbang,
hati yang tidak percaya menjadi percaya. Kalau kuatir pertanyaan yang sering
muncul bagaimana mungkin, hanya, apa artinya. Kalau selalu kuatir dan bimbang
tidak akan dapat apa-apa. Tuhan izinkan kami di Tonusu membangun dari nol,
kalau bimbang tidak akan jadi bangunan gereja, pondasinyapun tidak jadi. Kalau
kuatir dan bimbang tidak akan bisa dipakai Tuhan. Karena dalam perjalanan
rohani ini kita menghadapi peperangan rohani. Musuh di depan kita hebat-hebat.
Kalau dihadapi dengan kekuatiran tidak akan bisa, kalah duluan.
2) Hati yang
egois. 7 roti itu untuk kepentingan sendiri tetapi diberikan untuk orang
banyak. Hati yang egois diubahkan bisa berkorban untuk kepentingan pembangunan
Tubuh Kristus.
3) Makan
sampai kenyang. Artinya ada kepuasan sorga, tidak lagi kepuasan di dunia, sudah
puas dengan Yesus. Dan ada damai sejahtera, ada ketenangan. Sehingga bisa
berdoa menyembah Tuhan. Orang yang kenyang makan Firman pasti bisa berdoa
menyembah Tuhan.
Yoel 2:26
Yoel 2:26 Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi
kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah
memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk
selama-lamanya.bangsa.
4) Terjadi
pengangkatan. Tidak usah takut orang rendahkan, kita pasti diangkat Tuhan.
Orang mau injak-injak biarkan saja. Kalau diinjak lalu melawan itu ular
namanya. Tetapi kalau diinjak kita tetap tenang, tetap diam, tetap berserah
kepada Tuhan, nanti Tuhan angkat.
Roma 9:21-24
9:21 Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak
atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk
dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan
yang biasa?
9:22 Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya
dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap
benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan --
9:23 justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya
atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,
9:24 yaitu kita, yang telah dipanggil-Nya bukan
hanya dari antara orang Yahudi, tetapi juga dari antara bangsa-bangsa lain,
Tanah liat yang tadinya diinjak-injak, dibentuk
menjadi benda untuk kemuliaan Tuhan. Diangkat artinya dipakai Tuhan. Kalau
sudah suci, diubahkan, pasti dipakai oleh Tuhan untuk kemuliaan nama Tuhan, pemakaian
Tuhan semakin meningkat. Sebagai hamba Tuhan semakin jelas pembukaan Firman,
semakin nyata, semakin mantap dia menyajikan Firman. Tidak usah angkat-angkat
diri, nanti Tuhan yang angkat.
Yang jasmani juga Tuhan angkat. Mungkin malam
ini kita dalam keadaan terpuruk secara jasmani, jasmani merosot, Tuhan mampu
angkat semuanya. Yang penting kita makan Firman. Kalau sudah makan Firman,
kenyang, dibaharui, yang jasmani itu urusan Tuhan.
Mungkin yang rohani juga mulai lemas, loyo,
depresi rohani, tetap makan Firman Tuhan. Seperti Ayub duduk di tanah, Tuhan
pasti angkat dan pulihkan pada waktunya Tuhan.
Maka ketika Yesus datang kembali kita di angkat
ke awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga, masuk pesta nikah Anak Domba
Allah, masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan sorga yang kekal
Yerusalem Baru, duduk setakhta dengan Tuhan.
Mungkin sudah terikat dosa bertahun-tahun,
tetapi dia mau makan Firman, Tuhan mampu pulihkan. Jemaat Laodekia rohani
mereka hancur-hancuran, rohani paling bobrok, paling hancur, tetapi diberikan
kesempatan “barang siapa mendengar” kalau mau makan Firman Tuhan angkat sampai
ke takhta Sorga. Mungkin keadaan kita sudah seperti jemaat Laodekia, sudah
merosot, betul-betul hancur rohaninya, Tuhan mau angkat.
Wahyu 3:15-17
3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak
dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan
tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku
telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau
tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Makan Firman ini yang menentukan kita terangkat
atau tambah tenggelam. Kalau kita makan, pasti menang. Singa dari suku Yehuda
memberikan kekuatan kepada kita.
Wahyu 3:20-21
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan
mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku
akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia
bersama-sama dengan Aku.
3:21
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas
takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan
Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Saya renungkan hidup saya dulu sebagai anak
hamba Tuhan tetapi tidak mau makan Firman. Kalau Firman datang menegur malah
saya berpikir papa sudah tahu saya punya kelakuan makanya ditembak-tembak. Di pandangan
saya cuma perkataan papa, saya tidak pernah makan Firman, betul-betul hancur
rohani saya. Tetapi begitu makan Firman pelan-pelan rohani saya diangkat, mulai
dibenahi, pemakaian Tuhan mulai dinyatakan, mulai aktif dalam pelayanan, main
musik, panggung boneka, mulai tambah pelayanan paduan suara. Makin diangkat,
makin dipulihkan, makin disucikan, makin dipakai oleh Tuhan. Sampai kita
disempurnakan, boleh terangkat ke takhta sorga, menjadi Mempelai Wanita Tuhan
yang sempurna.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar