Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat
26:16,25
26:16 maka Aku pun akan berbuat begini kepadamu, yakni
Aku akan mendatangkan kekejutan atasmu, batuk kering serta demam, yang membuat
mata rusak dan jiwa merana; kamu akan sia-sia menabur benihmu, karena hasilnya
akan habis dimakan musuhmu.
26:25 dan Aku akan mendatangkan ke atasmu suatu
pedang, yang akan melakukan pembalasan oleh karena perjanjian itu; bila kamu
berkumpul kelak di kota-kotamu, maka Aku akan melepas penyakit sampar ke
tengah-tengahmu dan kamu akan diserahkan ke dalam tangan musuh.
Dalam Imamat pasal 26
ada 5 kutukan kepada bangsa Israel kalau mereka tidak mau taat pada Firman
Tuhan.
1. Imamat
26:16,25 Penyakit
2. Imamat
26:17,25,33,36-39
Pedang atau perang
3. Imamat 26:19-20,26,29 Kelaparan
4. Imamat 26:22 Binatang liar atau
buas
5. Imamat 26:30-32 Ibadahnya
dihancurkan.
Ini juga
penghukuman bagi kita. Kita sudah ditebus oleh darah Yesus, kita adalah Israel
yang rohani, kalau kita tidak taat pada Firman Tuhan maka akan ada kutukan yang
diterima. Ayat 16 dan 25 ini adalah kutukan pertama yaitu penyakit. Ada 2
penyakit yang disebutkan yaitu batuk kering dan demam, kalau dalam kitab Ulangan
ditambah barah atau kudis.
Kita sudah
bicara tentang batu kering, ini ada hubungan dengan pernafasan, menunjuk
penyembahan. Sekarang kita bicara tentang demam. Demam secara jasmani adalah reaksi
tubuh karena masuknya virus di dalam tubuh. Virus secara rohani adalah
dosa-dosa. Jadi kalau kita sudah tidak taat pada Firman maka virus dosa akan
segera masuk membuat demam secara rohani.
Ada 2
tempat yang dilanda demam secara rohani.
1. Nikah atau
rumah tangga.
Markus 1:29-31
1:29 Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus
dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas.
1:30 Ibu mertua Simon terbaring karena sakit
demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus.
1:31 Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil
memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian
perempuan itu melayani mereka.
Ibu mertua ada kaitannya dengan nikah. Nikah
yang dilanda demam adalah nikah yang berada dalam suasana kutukan, yaitu nikah
yang mengalami krisis kasih.
I Korintus 16:22
16:22 Siapa yang tidak mengasihi Tuhan,
terkutuklah ia. Maranata!
Kalau tidak mengasihi Tuhan pasti tidak bisa
mengasihi sesama, itu satu paket. Dalam surat I Yohanes pasal 4 dikatakan kalau
kita mengatakan mengasihi Tuhan tetapi tidak mengasihi berarti kita pendusta.
Jadi kalau mengasihi Tuhan pasti mengasihi sesama, tidak mengasihi Tuhan juga tidak
mengasihi sesama. Praktek nikah dalam krisis kasih adalah tidak melakukan
kewajiban utama di dalam nikah tetapi menuntut hak. Maunya dilayani tetapi
tidak mau melayani. Rumus nikah yang benar lakukan dulu kewajibannya baru
menerima hak. Suami melakukan kewajibannya maka isteri adalah haknya. Isteri
melakukan kewajibannya maka suaminya adalah haknya yang tidak bisa diganggu
gugat oleh siapapun.
I Korintus 7:3-4
7:3 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya
terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.
7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri,
tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri,
tetapi isterinya.
Jadi lakukan dulu kewajiban baru menerima hak.
Apa kewajiban utama kita dalam nikah?
a) Kewajiban
utama isteri
Efesus
5:22-24
5:22 Hai isteri,
tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
5:23 karena suami
adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang
menyelamatkan tubuh.
5:24 Karena itu
sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami
dalam segala sesuatu.
Isteri
tunduk kepada suami seperti kepada Tuhan, bukan berarti suami dijadikan Tuhan.
Artinya Tuhan itu tidak pernah mengajak umatNya berbuat dosa, jadi kalau suami
mengajak isteri berbuat dosa bukan untuk diikuti, tetapi berdoa bagi suaminya
dan minta hikmat kepada Tuhan untuk tidak melakukan yang diperintahkan suami
yaitu berbuat dosa. Tunduk sampai rela berkorban apapun sampai berkorban nyawa.
Seperti Yesus tunduk kepada Bapa sampai berkorban nyawa. Isteri yang tidak
tunduk kepada suami, apalagi suka membantah, suka bertengkar, hanya membawa nikah
itu dalam suasana kutukan. Apa saja dijadikan bahan untuk bertengkar. Padahal
mungkin chat wa dari bosnya, tetapi sudah berpikiran negatif dan ajak
bertengkar. Makanya dikatakan lebih baik tinggal di atas sotoh rumah dari pada
berada serumah dengan isteri yang suka bertengkar.
Amsal
21:9; 25:24
21:9 Lebih baik
tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang
suka bertengkar.
25:24 Lebih baik tinggal
pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka
bertengkar.
Ada
akibatnya kalau isteri suka membantah dan bertengkar, akibatnya bisa terjadi
kejatuhan dalam nikah. Sebagai contoh raja Daud, dia jalan-jalan di atas sotoh
rumah, dia jatuh dengan Betsyeba. Baik suami isteri bisa jatuh, buah nikah juga
bisa jatuh disebabkan virus dosa kenajisan.
II Samuel
11:1-2
11:1 Pada
pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud
menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka
memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di
Yerusalem.
11:2 Sekali
peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya,
lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu
seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.
Tetapi
kalau isteri tunduk berarti menempatkan Tuhan Yesus sebagai kepala dalam nikah,
menjadi pembela, menjadi penyelamat nikah dan membuka pintu-pintu yang tertutup
dalam nikah. Seperti Sara, dia tunduk pada Abraham maka pintu rahimnya dibuka.
Artinya ada pembukaan jalan dari masalah yang mustahil sekalipun, Yesus menjadi
kepala dalam rumah itu.
b) Kewajiban suami
Efesus 5:25-29
5:25 Hai suami,
kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah
menyerahkan diri-Nya baginya
5:26 untuk
menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan
firman,
5:27 supaya dengan
demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat
atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
5:28 Demikian juga
suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang
mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
5:29 Sebab tidak
pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya,
sama seperti Kristus terhadap jemaat,
Suami
mengasih isteri seperti diri sendiri, tidak berlaku kasar terhadap isteri
sampai rela berkorrban nyawa. Kalau baru berkorban perasaan itu belum apa-apa. Suami
yang tidak mengasihi isteri sekalipun bisa memberikan apa-apa pada isterinya,
itu membawa suasana kuburan di dalam nikah. Di Gerasa ada orang dengan gangguan
jiwa di kuburan, apa yang dia lakukan? Suka memukul dirinya dengan batu. Jadi
orang yang suka menyakiti isterinya, itu seperti orang gila di Gerasa.
Markus
5:1-2,5
5:1 Lalu sampailah
mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa.
5:2 Baru saja Yesus
turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan
menemui Dia.
5:5 Siang malam ia
berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan
memukuli dirinya dengan batu.
Suka
teriak-teriak dalam rumah tangga, bentak isteri, pukul anak, itu sama dengan
orang gila ini, tinggal di kuburan. Kasihan rumah tangga bersuasana kuburan,
horor. Kalau suami pergi kerja isteri senang, anak-anak juga senang. Suami
pulang ketakutan semua, seperti lihat pocong! Bagaimana kalau gembalanya suami
pocong karena kasar suka pukul dan tendang isteri, mau khotbah apa!
Kalau
suami bisa mengasihi isteri, dia menempatkan Yesus sebagai kepala, maka Yesus
sebagai kepala akan mengasuh dan merawat nikah itu, Yesus juga menyucikan
sampai menyempurnakan nikah itu sehingga bisa masuk pesta nikah Anak Domba
Allah.
Kalau
masih pacaran saja pacarnya sudah dia tendang, dia sakiti, nanti kalau sudah
menikah isterinya jadi bola.
c) Kewajiban
anak
Efesus
6:1-3
6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam
Tuhan, karena haruslah demikian.
6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah
suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di
bumi.
Orang tua
dalam Tuhan itu adalah gembala, ayah dan ibu orang tua secara jasmani. Anak hormat
dan taat kepada orang tua. Kita lahir di dunia ini karena ada orang tua kita.
Berbahagia yang masih lengkap orang tuanya. Hormat dan taat kepada orang tua,
itu menjamin keindahan dan kebahagiaan hidupnya. Sebaliknya, anak yang tidak
taat dan tidak hormat kepada orang tua, membawa kutukan di dalam nikah. Kadangkala
ketika belum punya potensi secara jasmani, belum ada ijazah, belum ada
pekerjaan, dia masih taat dan hormat. Begitu sudah punya potensi secara
jasmani, ada ijazah, ada pekerjaan, ada kedudukan, mulai melawan orang tua.
Seperti Absalom, dia punya potensi, rambutnya indah, dia orang yang paling
tampan se-Israel, tetapi dia melawan bapaknya, dia mau kudeta sampai mau dia
bunuh Daud orang tuanya.
II Samuel
14:25-26
14:25 Di seluruh Israel tidak ada yang begitu
banyak dipuji kecantikannya seperti Absalom. Dari telapak kakinya sampai ujung
kepalanya tidak ada cacat padanya.
14:26 Apabila ia mencukur rambutnya — pada akhir
tiap-tiap tahun ia mencukurnya karena menjadi terlalu berat baginya — maka ditimbangnya
rambutnya itu, dua ratus syikal beratnya, menurut batu timbangan raja.
Absalom
punya potensi luar bisa, tetapi karena tidak taat maka potensi yang dia miliki
justru membawa dia pada kehancuran, kebinasaan!
II Samuel
18:9
18:9 Kebetulan
Absalom bertemu dengan orang-orang Daud. Adapun Absalom menunggangi bagal.
Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar,
tersangkutlah kepalanya pada pohon tarbantin itu, sehingga ia tergantung
antara langit dan bumi, sedang bagal yang dikendarainya berlari terus.
Kaum muda
jangan karena sudah punya potensi, gajinya besar, sudah bisa menghidupi orang
tuanya, jadi tulang punggung keluarga, mulai melawan dan tidak taat pada orang
tua. Nanti potensi yang dia miliki itu menjadi penyebab kehancuran hidupnya.
Apalagi yang tidak punya potensi, hidupnya masih bergantung pada orang tua lalu
tidak mau taat, tidak mau hormat pada orang tua, tidak tahu bagaimana nasibnya,
hidupnya terkatung-katung.
Anak tidak
hormat kepada orang tua itu demam. Seringkali kalau urusan sekolah, urusan
pekerjaan masih taat dan hormat. Satu yang sukar sekali untuk taat yaitu urusan
jodoh. Orang tua sudah katakan jangan nak ada yang lebih baik yang Tuhan
siapkan. Malah melawan, oh tidak, ini sudah kadung cinta, pokoknya apapun yang
terjadi saya tetap dengan dia, biarpun putus hubungan dengan orang tua. Jangan
kita seperti itu.
d) Kewajiban
utama orang tua.
Kolose
3:21
3:21 Hai bapa-bapa,
janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
Kewajiiban
utama orang tua jangan membuat hati anak tawar. Yaitu jangan memaksakan
kehendak kita yang tidak sesuai Firman kepada anak. Atau sebaliknya, mengikuti
kehendak anak yang tidak sesuai Firman. Itu membuat hati anak tawar, tanpa kita
sadari itu membawa suasana kutukan dalam nikah rumah tangga.
Anak itu
kepercayaan Tuhan kepada kita, ada yang dipercaya punya anak, ada yang
dipercayai tidak punya anak, jadi sama-sama dipercaya Tuhan.
Sekalipun nikah dalam suasana kutukan, dalam
keadaan demam, ada yang tidak beres di dalamnya, masih ada harapan untuk tertolong.
Markus 1:31
1:31 Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan
sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya.
Kemudian perempuan itu melayani mereka.
Mungkin nikah rumah tangga kita sedang demam,
ada yang tidak beres, hubungan suami isteri, hubungan orang tua anak, hubungan
kakak beradik, supaya demam sembuh terima uluran tangan Yesus. Wujud uluran
tangan Yesus adalah Firman pengajaran benar dalam urapan Roh Kudus. Juga untuk
kita sekarang ditambah dengan perjamuan suci. Kalau kita terima itu maka
lenyaplah demamnya. Menerima Firman pengajaran artinya mau mendengar dan
dengar-dengaran, mau melakukan Firman, kemudian kita terima perjamuan suci maka
lenyaplah demamnya. Untuk makan perjamuan suci harus koreksi diri dulu lewat
Firman. Kalau temukan ada yang tidak beres, ada virus dosa yang menyebabkan
demam, segera selesaikan!
I Korintus 11:28
11:28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang
menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan
itu.
Ini akibatnya kalau makan perjamuan suci tanpa
menguji diri:
I Korintus 11:29-30
11:29 Karena barangsiapa makan dan minum tanpa
mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.
11:30 Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah
dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal.
Tanpa mengakui tubuh Tuhan artinya tanpa
mengaku dosa, akibatnya kutukan yang datang. Sebab itu kita uji diri dulu
supaya kita bisa menerima perjamuan suci. Ketika kita mendengar Firman dan kita
praktekan, berarti kita sedang dipegang oleh Yesus, demam hilang, kutuk hilang
dan diganti dengan berkat sehingga nikah itu menjadi tempat yang didambakan,
nikah itu menjadi sesuatu yang dirindukan, tidak pernah ditinggalkan, home
sweet home.
2. Dalam
ibadah pelayanan
Markus 1:31
1:31
Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan
dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka.
Jadi waktu tadi demam dia tidak bisa melayani. Praktek
demam dalam ibadah pelayanan.
a) Yeremia
48:10
48:10 Terkutuklah
orang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang
yang menghambat pedang-Nya dari penumpahan darah!
Melalaikan
pekerjaan Tuhan = mengecilkan pelayanan. Seringkali kita ini manusia yang mengelompokan
pelayanan itu, ini besar, itu kecil. Padahal semua pelayanan itu besar di mata
Tuhan karena kita bisa melayani karena Korban Kristus. Contohnya hamba yang
menerima 1 talenta, dia mengecilkan pelayanan sehingga dia dikutuk.
Matius
25:18
25:18 Tetapi hamba
yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu
menyembunyikan uang tuannya.
Talenta
itu adalah kepercayaan Tuhan, pelayanan itu kepercayaan Tuhan. Ada yang
dipercaya pemain musik, zangkoor, kolektan, gembala, berkhotbah, tim besuk, tim
doa dan lain-lain. Itu semua kepercayaan Tuhan, jangan dikecilkan. Sekalipun di
mata manusia itu kecil tetapi harus kita lakukan dengan tanggung jawab.
Kalau ada
yang tidak mau melayani tidak usah kita protes, kerjakan saja pelayanannya, karunianya
nanti kita ambil. Oh dia cuma mau yang ringan, yang berat dia berikan sama
saya, nanti karunia kita lebih besar dari dia.
Dalam
Matius pasal 25 ini ada 3 macam talenta, menunjuk 3 macam pekerjaan Tuhan yang
dipercayakan pada kita.
1) 5 talenta,
menunjuk 5 luka utama Yesus di kayu salib yaitu 2 di tangan, 2 di kaki dan yang
terbesar itu luka kelima yang di lambung itu untuk kita bangsa kafir. Itu
menunjuk kemurahan Tuhan oleh Korban Kristus. Oleh 5 utama Yesus kita ditebus,
dibebaskan dari perhambaan dosa, kita bisa bertobat. Jadi pekerjaan pertama,
ibadah pelayanan harus ditandai pertobatan. Bertobat itu artinya hidup benar sesuai
Firman, bukan benar menurut si A, si B atau organisasi A atau B. Jadi kalau
kita melayani tanpa pertobatan berarti tidak menghargai kepercayaan Tuhan.
Nanti kepercayaan Tuhan dicabut dan Tuhan dipindahkan pada orang lain. Main
musik tidak bertobat, pimpin pujian tidak bertobat, khotbah tidak bertobat, paduan
suara tidak bertobat, nanti Tuhan ambil kepercayaan itu dan diberikan pada
orang lain. Segala pelayanan kita biarpun hebat luar biasa, tanpa pertobatan
itu sia-sia, malah di hadapan Tuhan dianggap pembuat kejahatan dan diusir oleh Tuhan.
Matius 7:21-23
7:21 Bukan setiap
orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga,
melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari
terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami
bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak
mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu
itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal
kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Bertobat itu berhenti berbuat dosa dan kembali
kepada Tuhan. Kalau tidak bertobat, sekalipun pelayannya hebat, dihadapan Tuhan
dia akan diusir, tidak berguna di hadapan Tuhan. Panjang sabar Tuhan kita
gunakan untuk bertobat. Buktinya dipakai Tuhan, berarti pelayanannya berkenan?
Belum tentu. Kalau Tuhan belum datang, hukuman belum dijatuhkan, supaya kita bertobat.
Jadi masih diberikan kesempatan untuk bertobat. Yudas dipakai, diperlengkapi
dengan kuasa. Waktu Yesus mengutus 12 murid, diperlengkapi kuasa untuk mengusir
setan dan menyembuhkan orang. Waktu Yudas kembali dari pelayanan bersama
murid-murid yang lain, mereka melapor bahwa setan takluk, semua pelayanannya
berhasil, tetapi Yesus katakan berbahagialah karena nama kita terdaftar di
sorga. Yudas dipakai sampai menjelang garis akhirnya, dipercaya pegang kas
keuangan tetapi dia penjahat, pencuri, pendusta, pendakwa, pengkhianat,
akhirnya binasa.
Kalau Tuhan belum datang, kita masih diberikan
panjang umur, masih melayani, ayo bertobatlah.
II Petrus 3:9
3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya,
sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar
terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan
supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Tuhan rindu supaya kita berbalik dan bertobat. Bagi
Tuhan lebih baik mengampuni dari pada menghukum. Yudaspun diberikan kesempatan
sampai saat terakhirnya “siapa yang mencelupkan tangannya ke dalam pinggan
bersama dengan Aku, dialah yang akan menyerahkan Aku” tujuannya supaya Yudas
sadar, tetapi dia tidak bertobat malah menuduh yang lain. Dia katakan bukan aku
ya Rabi, berarti dia tuduh murid-murid yang lain.
2) 2 talenta
yaitu menabur dan menuai.
Yohanes 4:35-36
4:35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi
tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah
ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.
4:36 Sekarang juga penuai telah menerima
upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan
penuai sama-sama bersukacita.
Ini pelayanan yang Tuhan berikan, menabur dan
menuai. Berarti ada benih di situ. Artinya aktif dalam penaburan benih Firman
pengajaran yang benar. Dan kita harus menyediakan tanah hati yang baik bagi
Tuhan, supaya nanti bisa dituai. Benih sudah bagus, berkualitas, tetapi tanah
tidak baik, kadar asamnya tinggi, tidak ada gunanya.
Kecenderungan hati semua manusia di bumi itu
cenderung jahat.
Kejadian 6:5
6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan
manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan
kejahatan semata-mata,
Contohnya kalau lihat orang kumpul lalu
ketawa-ketawa muncul di hati “saya itu yang mereka ketawai” apalagi kalau sudah
pakai bahasa daerah yang tidak kita mengerti. Padahal belum tentu seperti itu. Lalu
bagaimana kita bisa menyediakan tanah hati yang baik untuk menerima benih
Firman pengajaran yang benar? Prosesnya masuk baptisan air yang benar.
I Petrus 3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu
pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar
waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan
orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh
kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan
jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh
kebangkitan Yesus Kristus,
Benar ini benar sesuai Firman, seperti Yesus
dibaptis begitu juga kita dibaptis. Kenapa Yesus harus dibaptis padahal
baptisan itu kuburan untuk hidup lama yang berdosa sementara Yesus tidak
berdosa? Untuk memberi teladan bagi kita mana baptisan air yang benar.
Baptisan air benar itu supaya hati kita baik
sehingga Firman yang ditabur itu bertumbuh dan menghasilkan buah-buah yang
rohani.
Ø Buah
pertobatan
Matius 3:8
3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
Ø Buah
terang yaitu buah kesucian.
Efesus 5:9
5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan
keadilan dan kebenaran,
Ø Puncaknya
buah-buah roh.
Galatia 5:22-23
5:22 Tetapi buah Roh
ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan,
penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Kasih, sukacita, damai sejahtera, itu tabiat
Allah Bapa.
Kesabaran, kemurahan, kebaikan, itu tabiat Anak
Allah.
Kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri,
itu tabiat Allah Roh Kudus. Tabiat Allah Tritunggal nyata pada kita, berarti
kita sudah segambar dengan Allah Tritunggal, ini yang disebut buah mempelai.
Jadi Tuhan percayakan pada kita 5 talenta,
layani Tuhan dengan pertobatan. Menerima 2 talenta, ayo menabur dan menuai,
hasilkan buah-buah rohani, buah pertobatan, buah terang sampai buah-buah roh.
3) 1 talenta
artinya menanti kedatangan Yesus kedua kali. Sebenarnya ini paling gampang,
hanya menunggu. Tetapi banyak orang Kristen yang justru gagal di sini. Dalam
menanti kedatangan Yesus yang harus dijaga adalah hati, hati harus kuat dan
teguh sebab banyak godaannya. Sama seperti orang yang sudah bertunangan lalu
mau menikah menunggu hari H-nya, di situ banyak godaannya. Disitulah dibutuhkan
hati yang kuat dan teguh.
Mazmur 27:14
27:14 Nantikanlah
TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Ini 3
kepercayaan Tuhan kepada kita. Biarlah kita menjadi kehidupan yang dapat
dipercaya Tuhan. Bagaimana sikap kita terhadap kepercayaan Tuhan.
1) Matius
25:21
25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik
sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia
dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara
yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Sikap yang positif adalah baik dan setia atau
setia tanggung jawab dalam ibadah pelayanan. Seringkali sudah setia tetapi
tidak tanggung jawab. Misalnya setia main musik, tetapi tidak tanggung jawab,
alat musiknya kotor, kabel putus-putus dan sebagainya. Begitu juga gembala,
terlihat setia khotbah tetapi tidak tanggung jawab. Banyak yang bisa khotbah
tetapi tanggung jawabnya terhadap keselamatan jiwa-jiwa jemaat bagaimana! Hamba
Tuhan harus mengawasi diri, mengawasi ajarannya, makanya harus setia dan
tanggung jawab. Apa yang dia ajarkan harus cocok dengan dirinya, itu setia dan
tanggung jawab. Bukan sekedar khotbah, gampang kalau cuma khotbah, ada Alkitab
yang sudah ada catatan khotbah disebelahnya. Tetapi apakah sesuai kebutuhan
jemaat? Sudah dia praktekan atau tidak!
Kalau kita melayani Tuhan dengan setia
berkobar-kobar, setia tanggung jawab, setia baik maka akan mengalami
kebahagiaan. Bukan dibikin sulit tetapi justru dibuat bahagia oleh Tuhan.
Kenapa sulit, kenapa jadi berat? Karena sebatas setia, tidak baik, tidak tanggung
jawab, tidak berkobar-kobar. Jadi pelayanan itu hanya menjadi suatu kebiasaan.
2) Sikap yang
negatif adalah jahat dan malas.
Matius 25:26
25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba
yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana
aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
Jahat dan malas itu sudah tidak setia dalam
ibadah pelayanan malah mempersalahkan tuannya. Sekarang mempersalahkan Firman,
mempersalahkan Tuhan “masa begini tidak boleh, kan yang penting melayani!”.
Mengapa tidak setia? Talentanya dia taruh di dalam
tanah. Tanah itu perkara dunia, perkara daging. Jadi kenapa tidak setia dalam
ibadah pelayanan? Karena perkara daging, karena perkara dunia. Mau dapat apa
kalau melayani terus! Akhirnya dia kejar perkara daging, perkara dunia. Dia
dapat tetapi berakibat tercampak dari Tubuh Kristus, terlempar dari Tubuh
Kristus. Jangan terjadi pada kita.
Dia gali lubang dan dia taruh talentanya di
situ.
Ulangan 23:13
23:13 Di antara perlengkapanmu haruslah ada
padamu sekop kecil dan apabila engkau jongkok kada hajat, haruslah engkau
menggali lobang dengan itu dan menimbuni kotoranmu.
Dulu orang Israel tidak punya toilet. Jadi
kalau mau buang air, gali tanah, buang air di situ lalu ditimbun. Jadi orang
yang menerima 1 talenta, menyamakan pelayanan dengan kotoran! Banyak kali
seperti itu, kalau yang jasmani rebutan. Tetapi siapa mau rebutan kotoran.
Diajak melayani tidak mau “bikin apa tambah-tambah urusan!” itu menganggap
pelayanan kotoran! Di sini semua mau melayani, tidak ada yang pangku tangan,
buang muka atau mau dilangkahi saja. Kalau yang benar pelayanan itu dikerjakan
dengan baik.
Akibatnya:
Matius 25:26,30
25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba
yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana
aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna
itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan
kertak gigi.”
Ø Akibatnya
putus hubungan dengan Tuhan. Tidak dibilang lagi hai hambaKu, tetapi hanya hai
hamba yang jahat dan malas, itu berarti sudah putus hubungan dengan Tuhan.
Ngeri kalau putus hubungan dengan Tuhan.
Ø Tidak
berguna bagi Tuhan, tidak berguna bagi Tubuh Kristus.
Ø Betul-betul
sudah dibuang oleh Tuhan, dicampakan, dia masuk dalam kegelapan paling gelap,
masuk aniaya antikristus, sampai masuk penghukuman kekal di neraka. Dia anggap
pelayanan sebagai kotoran, Tuhanpun menyamakannya dengan kotoran yang harus
dibuang.
Apapun
pelayanan yang Tuhan percayakan, kerjakan dengan setia dan tanggung jawab maka
kita dipakai oleh Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
b) Seperti
jemaat Laodekia yang suam-suam rohani tidak panas, tidak dingin.
Wahyu
3:15-16
3:15 Aku tahu
segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika
engkau dingin atau panas!
3:16 Jadi karena
engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau
dari mulut-Ku.
3:17 Karena engkau
berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan
apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang,
miskin, buta dan telanjang,
Suam-suam
rohani, tidak panas tidak dingin artinya:
1) Hanya
menonjolkan perkara-perkara jasmani, kekayaan jasmani. Ini yang seringkali
menjadi kesalahan kami hamba Tuhan, mengukur keberhasilan dalam pelayanan
dengan keberhasilan yang jasmani. Berapa jemaat? 2 orang. Ah tidak maju pelayanannya.
Tapi kalau ditanya, berapa jemaat? 200KK. Luar biasa berhasil. Eh belum tentu.
Musa mengumpulkan seluruh bangsa Israel, tetapi Musa ditolak karena melanggar
kekudusan nama Allah. Jadi yang jasmani bukan jadi ukuran.
Seringkali keberhasilan jasmani menjadi
kesombongan. Kalau sudah sombong secara jasmani nanti diikuti sombong rohani.
Apa itu sombong rohani? Merasa tidak kekurangan, tidak ada dosa, sehingga tidak
membutuhkan Firman penyucian dalam gereja, sehingga porsi pemberitaan Firman
mulai dikurangi, bahkan kalau perlu tidak ada pemberitaan Firman. Pujian
penyembahan itu baik dan harus ada. Tetapi ingat, Tuhan bertakhta di atas
pujian. Buktinya Tuhan bertakhta di atas pujian ada pujian pengagungan Tuhan di
mulut dan di tangan ada pedang.
Mazmur 149:6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada
dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,
Pedang ini menunjuk pedang Firman pengajaran
yang benar. Ini yang kita butuhkan dalam gereja sehingga pelayanan kita
berkenan kepada Tuhan. Pujian penyembahan itu bagus, kalau perlu musik kita ditingkatkan
lagi semakin harmonis. Tetapi harus ada pedang Firman yang menjadi pengontrol
pujian penyembahan
2) Melayani
tanpa kesejukan, tanpa damai sejahtera dan tidak punya pengalaman kematian dengan
Yesus, tidak bertobat, melayani hanya mau yang enak bagi daging.
I Petrus 2:24
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di
dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa,
hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
3) Tidak
panas artinya tidak setia, tidak berkobar dalam pelayanan dan tidak punya
pengalamam kebangkitan bersama Yesus. Artinya tidak hidup benar dan tidak berubah.
Tetap manusia daging dengan hawa nafsu, dengan ambisi dan emosinya semua yang
berbau daging. Ini pelayanan yang demam secara rohani.
Kita melayani Tuhan hadirkanlah kesejukan,
bukan mau ribut, tengkar, saling iri, benci. Kemudian berupaya melayani dalam
kebenaran, mau rela sengsara bukan mau enak bagi daging. Dan setia bernyala-nyala
ada pengalaman kematian bersama Yesus, hidup benar, berubah, ada keubahan
hidup.
2 ini memang suatu
kesatuan, kalau ibadah bermasalah, nikah juga bermasalah. Yesus mau menolong
kehidupan yang demam rohani karena Dia Maha Pengasih. Demam itu sebenarnya kutukan
bagi orang yang tidak taat. Sudah sepatutnya orang yang tidak taat itu dihukum
sampai binasa. Tetapi Tuhan itu Maha Pengasih. Ini yang harus kami teladani
sebagai hamba Tuhan. Seringkali kalau kami melihat orang yang sudah demam
rohaninya malah berkata “biar saja dia binasa, biar saja dia dikutuk!”. Tetapi
Yesus mengulurkan tangan memegang orang yang sedang demam. Malam ini mungkin
kita sedang demam, nikahnya demam, pelayanannya demam, Yesus sedang mengulurkan
tanganNya kepada kita.
Nikah siapa yang
sering demam? Pelayanan siapa yang sering demam? Ibu mertua Petrus. Orang yang
mempersiapkan isteri bagi Petrus. Sekarang menunjuk gembala. Seringkali nikah
gembala yang demam, pelayanan gembala yang demam. Saya dikoreksi Tuhan,
pelayanan dan nikah saya bagaimana. Jemaat menjadi saksi. Yang paling dekat
orang-orang dalam pastori, jangan sampai demam karena berdampak pada jemaat,
kasihan jemaat.
Cara Yesus menolong:
Yesus mengulurkan
tanganNya yang berlubang paku untuk memberikan teladan bagi kita. Kalau kita
ikuti teladan Yesus ini maka nikah kita lenyap demamnya, pelayanan kita lenyap
demamnya. Tangan itu bicara pelayanan, berlubang paku berarti ada pengorbanan. Teladan
dari Yesus.
1. Menikah
itu untuk melayani dengan berkorban apapun sampai berkorban nyawa. Kaum muda
yang mau menikah, siapa yang mau duluan? Menikah untuk melayani, bukan untuk
minta dilayani, melayani dengan berkorban apapun sampai berkorban nyawa.
2. Pelayanan
itu kerjakan dengan tanggung jawab sekalipun berkorban apapun. Melayani itu
bukan untuk mencari sesuatu yang jasmani. Sangat salah kalau menjadi hamba
Tuhan fulltimer untuk mencari sesuatu. Kami sudah tinggalkan pekerjaan,
tinggalkan segala sesuatu untuk melayani Tuhan, lalu mencari lagi sesuatu yang
duniawi dalam pelayanan, itu sangat salah!
Kalau ini bisa kita
teladani maka demam sembuh. Nikah-nikah yang lagi demam, periksa kalau banyak
menuntut ayo diperbaiki. Layani dalam nikah sekalipun harus berkorban sampai
berkorban nyawa. Pelayanan yang demam, mari kembali meneladani Yesus, melayani
dengan tanggung jawab, rela berkorban apapun, sehingga demamnya sembuh.
Kalau demam sudah
sembuh maka kelanjutannya:
Markus 1:32-34
1:32 Menjelang malam, sesudah
matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan
yang kerasukan setan.
1:33 Maka berkerumunlah
seluruh penduduk kota itu di depan pintu.
1:34 Ia menyembuhkan banyak
orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia
tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.
Sesudah demam sembuh
kita harus masuk kegerakan penyehatan di depan pintu. Apa artinya ini? Kalau
bicara pintu ada kaitannya dengan penggembalaan.
Yohanes 10:7,9
10:7 Maka kata Yesus sekali
lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.
10:9 Akulah pintu; barangsiapa
masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan
padang rumput.
Jadi sesudah sembuh
dari demam, ayo masuk kegerakan penyucian di dalam penggembalaan sampai
sempurna. Sampai kapan kita disucikan dalam penggembalaan, sampai sempurna!
Jadi bukti demam itu sembuh adalah tergembala dengan benar dan baik. Memang
sakit bagi daging. Yang di Palu ini ada tempat, ayo berkumpul bersama beribadah.
Yang tidak tatap muka langsung, ibadah secara virtual mungkin dikata-katai
orang. Ada gereja di sini tetapi kamu ibadah secara virtual, sampai ada yang
dihina menyembah Yutub. Terserah orang bilang apa, yang penting kita merasakan
nikmatnya penggembalaan, mengalami penyucian, penyehatan sampai sempurna.
Hasilnya:
1. Semua
menjadi sehat terutama rohaninya sehat. Mungkin jasmani diizinkan tetap sakit
sampai dipanggil Tuhan tetapi rohaninya sehat, rohaninya kuat, tetap semangat
melayani Tuhan, tetap hidup benar, tetap hidup suci, tetap bersandar kepada Tuhan,
tetap damai sejahtera menghadapi segala sesuatu.
2. Dilepaskan
dari ganggungan roh jahat dan roh najis. Tidak usah kita klaim “ada yang ganggu
ini” yang peting kita ada dalam penggembalaan Tuhan maka Tuhan lepaskan dari
roh jahat dan roh najis. Saya tergembala, masakan Tuhan izinkan roh jahat dan
roh najis mengganggu kita.
Markus 1:34
1:34 Ia menyembuhkan banyak orang yang
menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak
memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.
Jangankan menjamah, untuk bicara saja tidak
boleh.
Mari masuk dalam penggembalaan, semua sehat,
semua baik, sampai sempurna. Ketika Yesus datang kita tampil tanpa cacat dan
cela, tanpa sakit secara jasmani dan sakit yang rohani. Waktu Yesus datang
sudah tidak ada lagi penyakit, kita dalam tubuh kemuliaan yang tidak dapat
binasa. Klaim Firman Tuhan, jangan klaim roh jahat mengganggu. Firman
menyucikan kita, sembuh demamnya. sehat rohaninya, sehat jasmaninya, semua baik
sampai kita sempurna layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jaminannya perjamuan
suci akan kita terima, itu jaminan yang pasti Tuhan menyehatkan, Tuhan menyembuhkan,
Tuhan menyempurnakan kehidupan kita sekalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar