Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Tema: Mendaftarkan
diri di kotanya masing-masing.
Lukas 2:1-3
2:1 Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu
perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.
2:2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan
sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.
2:3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri,
masing-masing di kotanya sendiri.
Menjelang
Yesus lahir ada perintah dari kaisar Agustus supaya semua orang di seluruh
dunia harus mendaftarkan diri di kotanya masing-masing. Ini nubuatan bagi kita
yang hidup di akhir zaman, kita sekarang berada pada penghujung hari keenam
minggu ketebusan. Secara
rohani kita juga harus mendaftarkan diri. Bagi kita sekarang hanya ada 2 kota tempat mendaftarkan diri:
1.
Kota Yerusalem Baru (Wahyu pasal 21 dan 22)
2.
Kota Babel (Wahyu pasal 17 dan 18)
Bagaimana kota Yerusalem Baru dan bagaimana kota Babel
yang tahu adalah malaikat, malaikat ini yang menunjukan kepada rasul Yohanes. Malaikat itu menunjukan
pribadi gembala. Dalam
Wahyu pasal 2 dan 3 dikatakan tuliskanlah kepada malaikat jemaat pada 7 sidang
jemaat di Asia Kecil, malaikat itulah gembala sidang. Jadi gembala ini yang menjadi penentu, kita
terdaftar di mana, di Yerusalem yang baru atau di Babel. Biarlah kita mau mendaftar di kota Yerusalem yang Baru.
Sore ini
masih akan diterangkan tentang kota Yerusalem Baru.
Lukas
2:4-5
2:4 Demikian juga
Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama
Betlehem, — karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud --
2:5 supaya
didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.
Yesus lahir
di Betlehem kemudian mengakhiri pelayananNya di Yerusalem. Jadi dari Betleham
dulu baru menuju ke Yerusalem.
Betlehem artinya rumah roti, berarti tempat kelimpahan roti. Jadi bukti kita mendaftar di Yerusalem Baru adalah suka
bersekutu dengan kelimpahan Firman. Kita merayakan natal, biarlah yang menjadi pokok acaranya adalah
mendengarkan Firman.
Wahyu 1:3
Wahyu 1:3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka
yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis
di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Bukti
terdaftar di Yerusalem Baru adalah kita bergemar membaca, mendengar dan menuruti Firman,
mempraktekan Firman. Disebut berbahagialah, jadi kita membaca, mendengar dan
menuruti Firman itu yang menentukan kebahagiaan Sorga. Merayakan natal itu
suatu sukacita. Tetapi seringkali sukacita itu hanya diukur dengan perkara yang
jasmani, perayaannya hanya bersifat jasmani. Kebahagiaan seperti itu hanya
bersifat sementara.
Manusia rela
membayar berapapun untuk berbahagia, untuk mengalami sukacita, tetapi itu semua hanya bersifat sementara.
Tuhan menawarkan kepada kita kebahagiaan sejati, kebahagiaan sorga yang tidak
bisa dipengaruhi oleh apapun di dalam Firman Tuhan.
Yesus adalah Firman yang lahir menjadi manusia.
Yohanes
1:1
1:1 Pada mulanya adalah
Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Dia diam di
tengah-tengah kita.
Yohanes
1:14
1:14 Firman itu
telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal
Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Berarti kita membaca,
mendengar dan menuruti Firman = bersekutu dengan pribadi Yesus, sumber
kebahagiaan sorga yang kekal. Biarlah hari-hari terakhir ini, waktu kita tidak kita
buang dengan sia-sia. Kita gunakan waktu untuk perkara jasmani, untuk sekolah,
kerja dan sebagainya. Tetapi waktu yang terbaik kita mendengar, membaca dan
menuruti Firman, kita bersekutu dengan Yesus sumber kebahagiaan kekal.
Jika kita
mendengar, membaca dan menuruti Firman maka kita akan mengalami 2 hal. 2 hal
ini yang menentukan kebahagiaan sorga.
I Petrus 1:22-25
1:22 Karena kamu
telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat
mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu
bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
1:23 Karena kamu
telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang
tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
1:24 Sebab:
"Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti
bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,
1:25 tetapi firman
Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil
kepada kamu.
1.
Dalam ayat 22 dikatakan kamu telah menyucikan diri.
Jadi yang pertama mengalami
penyucian dari dosa sampai puncaknya dosa. Dosa makan minum, dosa kawin
mengawinkan, dosa seks dengan berbagai ragamnya. Mengalami penyucian dari dosa
sehingga kita bisa mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas. Sebab itu
dalam ibadah perlu pemberitaan Firman penyucian, Firman pengajaran yang benar.
Sehingga gereja datang beribadah, pulangnya mengalami penyucian. Persekutuan
dengan Tuhan semain erat, persekutuan dengan sesama anggota Tubuh Kristus semakin
erat. Suami disucikan, isteri disucikan, sehingga kasih Tuhan melimpah dalam
rumah tangga itu.
Seringkali hal-hal sepeleh mau
merampas kasih dalam rumah tangga. Tetapi kalau kita mau disucikan maka
persekutuan itu semakin erat. Sebaliknya kalau mempertahankan dosa, yang ada bukan saling mengasihi tetapi saling menyakiti, saling
merugikan. Jangan kita pertahankan dosa, buang semua biar terjadi penyucian. Dosa
itu benih dari setan yang hanya membawa pada kebinasaan. Momen natal, kita mau
melakukan Firman dan kita mau mengaku satu dengan yang lain. Sukacita terasa
dan kasih yang kekal dari Allah, kasih yang sempurna dari kayu salib boleh kita
alami.
Begitu kita mau mengalami
penyucian secara terus menerus, ada bonusnya, kita dipakai dalam pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus.
II Timotius 2:20-22
2:20 Dalam rumah yang besar bukan hanya
terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang
pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang
kurang mulia.
2:21 Jika seorang menyucikan dirinya
dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia,
ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk
setiap pekerjaan yang mulia.
2:22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda,
kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang
berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
Di sini hamba Tuhan dan pelayan
Tuhan yang disucikan digambarkan seperti perabot dari emas dan perak, dipakai
untuk maksud yang mulia. Ada perabot dari kayu dan tanah tetapi bukan untuk
yang mulia. Emas dan perak kena api semakin murni, tanah dan kayu kalau kena
api akan hancur.
Apa itu emas dan perak?
a)
Emas
adalah hamba Tuhan pelayan Tuhan yang memiliki tabiat Ilahi. Apa itu tabiat
Ilahi?
II
Timotius 2:22
2:22 Sebab itu
jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai
bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
Tabiat Ilahi
itu keadilan, kesetiaan, kasih dan damai.
1)
Keadilan
yaitu tidak memihak siapa-siapa, hanya memihak Tuhan, hanya memihak Firman.
Saat menghadapi persoalan dan segala masalah, jangan hanya menyalahkan 1 pihak
tetapi kembali pada Firman. Yang salah minta ampun, yang benar mengampuni.
Seringkali sebagai gembala dalam pelayanan yang Tuhan percayakan, kalau ada
suami isteri datang, biasanya suaminya dulu yang datang “om isteri saya begini
begitu” kalau daging bisa keluar dari lidah ini “keterlaluan isterimu itu
yah!”. Lain kali isterinya yang duluan datang “om suami saya begini begitu”
bisa keluar dari lidah ini “keterlaluan suamimu!”. Tetapi kalau kita kembali
pada Firrman, datang dua-dua suami isteri “ayo baca Firman, harus seperti ini
harus seperti itu” sehingga suami isteri bisa sadar, yang salah mengaku, minta
ampun, yang benar mengampuni.
Seringkali saat menghadapi
masalah kita pilih keluarga daging kita, orang lain yang salah, kelompok lain
yang salah, kelompok kita yang benar, itu tidak adil! Menghadapi persoalan
dalam pelayanan kembali pada Firman, bukan si itu yang salah si ini yang benar.
Kalau pakai daging, saling tuding menuding, apalagi kalau Firman ditafsirkan
sendiri. Akhirnya itu yang salah, ini yang salah, karena dia pakai logikanya
sendiri. Tetapi kalau dari Tuhan, pembukaan Firman, itu adil! Kembali pada
Firman Tuhan.
Kadang kita terlalu gampang
sekali mengeluarkan kalimat, sudah menyimpang, tahbisannya sudah tidak benar,
ayo coba kembali pada Firman
dan lihat bagaimana, itu adil.
Kembali pada Firman itu
menyandang pedang, tidak ikuti daging. Bunuh tetanggamu, bunuh saudaramu, bunuh
temanmu, bukan ikuti daging.
Keluaran 32:26-27
32:26 maka berdirilah Musa di pintu
gerbang perkemahan itu serta berkata: "Siapa yang memihak kepada TUHAN
datanglah kepadaku!" Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi.
32:27 Berkatalah ia kepada mereka:
"Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing
mengikatkan pedangnya pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui
perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing
membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya."
Ini memihak Tuhan, tidak kompromi
dengan daging tetapi pegang Firman, mana yang sesuai Firman itu yang dilakukan.
Itu adil, kembali pada Firman sehingga Firman menunjukan mana yang benar, mana
yang salah. Salomo menggunakan pedang menghadapi 2 ibu yang sama-sama mengaku
anaknya yang hidup, perintah Salomo “ambil pedang, penggal anak itu”. Bisa
langsung teratasi, ibu yang sesungguhnya langsung berkata “jangan bunuh anak
itu” dan anak itu diberikan kepadanya.
Inilah yang harus kita miliki,
tabiat Ilahi yaitu adil. Jangan karena daging sehingga kita gampang sekali
menyalahkan si A atau si B. Adil itu kembali pada Firman, mana yang benar
sesuai Firman, mana yang salah sesuai Firman.
2)
Kesetiaan,
setia melayani Tuhan sampai garis akhir. Tidak mau mundur setapakpun dalam
pelayanan, terus maju. Ibadah dan nikah itu berkaitan erat, tidak bisa dipisah,
kalau ibadah bermasalah maka nikahnya bermasalah. Sebaliknya kalau nikahnya
bermasalah, ibadahnya juga bermasalah. Jadi kesetiaan dalam ibadah menentukan
kesetiaan dalam nikah.
Maleakhi 2:13-14
2:13 Dan inilah yang kedua yang kamu
lakukan: Kamu menutupi mezbah TUHAN dengan air mata, dengan tangisan dan
rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak
berkenan menerimanya dari tanganmu.
2:14 Dan kamu bertanya: "Oleh
karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri
masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman
sekutumu dan isteri seperjanjianmu.
Ini ibadahnya tidak diterima
karena tidak setia di dalam nikah. Kesetiaan dalam ibadah menentukan kesetiaan
dalam nikah. Kaum muda untuk mencari pasangan hidup jangan hanya lihat yang jasmani, ganteng, cantik,
kaya, punya kedudukan dan lainnya. Tetapi lihat kesetiaannya dalam ibadah
pelayanan, itu menentukan kesetiaannya dalam nikah sampai garis akhir. Biar
ganteng dan cantik kalau tidak setia dalam ibadah pelayanan, tidak bisa
diharapkan setia dalam hal yang lain.
3)
Kasih yaitu
mengasihi Tuhan lebih dari semua dan mengasihi sesama seperti diri sendiri,
sampai bisa mengasihi orang yang memusuhi kita.
Matius 7:12
7:12 "Segala sesuatu yang kamu
kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada
mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Mengasihi sesama ada 3 tingkatan:
Ø Mengasihi sesama yang baik kepada kita. Orang
dunia juga bisa lakukan ini.
Ø Mengasihi sesama seperti diri sendiri. Apa
yang kita mau orang perbuat kepada kita, itu yang kita perbuat kepada orang
lain.
Ø Mengasihi orang yang membenci dan memusuhi
kita. Seperti yang diteladankan Yesus, di kayu salib Dia berkata “Bapa
ampunilah mereka”. Seringkali musuh yang paling aktif justru sesama di dalam
rumah tangga. Menghadapi orang dari luar kita seringkali masih mampu, tetapi
kalau menghadapi suami, isteri atau anak
rasanya tidak mampu. Apalagi kami hamba Tuhan, pukulan telak sekali kalau dalam
rumah tangga ada permasalahan. Sampai saya sudah mau tinggalkan pelayanan. Lalu
didorong oleh Tuhan untuk menyembah Tuhan dan Tuhan kuatkan sehingga bisa
menyelesaikan dengan isteri dan bisa kembali melayani.
Matius 5:43-44
5:43 Kamu telah mendengar firman:
Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu:
Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
4)
Damai.
Kalau sudah ada kasih pasti damai sejahtera.
Ini 4 tabiat
Ilahi yang harus kita miliki, adil, setia, kasih dan damai.
b)
Perak
Amsal
10:20
10:20 Lidah orang
benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.
Perak adalah
hamba Tuhan pelayan Tuhan yang dapat dipegang perkataannya. Khususnya kami
hamba Tuhan, harus bisa dipegang perkataannya. Sebab perkataan itu ada
kaitannya dengan pengajaran. Kalau hamba Tuhan tidak bisa dipegang perkataannya
maka dalam hal pengajaran bisa berubah-ubah.
Yesaya
8:20
8:20 "Carilah
pengajaran dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan
perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.
Jadi
perkataan ada kaitannya dengan pengajaran. Kalau kami hamba Tuhan yang mengajar
jemaat tidak bisa dipegang kata-katanya, bagaimana dalam hal pengajaran. Yesus
memberikan teladan “Aku akan dibunuh, 3 hari kemudian akan bangkit dan akan
mendahului kami ke Galilea”. Ketika Yesus bangkit, malaikat mengatakan “Ia
mendahului kamu ke Galilea” tepat seperti perkataanNya, tidak berubah-ubah.
Markus
16:5-7
16:5 Lalu mereka
masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih
duduk di sebelah kanan. Mereka pun sangat terkejut,
16:6 tetapi orang
muda itu berkata kepada mereka: "Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang
Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat!
Inilah tempat mereka membaringkan Dia.
16:7 Tetapi
sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia
mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah
dikatakan-Nya kepada kamu.”
Jadi apa yang
Yesus katakan, itu yang Yesus lakukan. Jadi bisa dipegang perkataannya Yesus.
Markus
14:28
14:28 Akan tetapi
sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."
Saya berdoa
supaya Tuhan tolong jangan sampai dalam perkataan saya berubah-ubah, tidak bisa
dipegang. Tetapi supaya bisa dipegang sehingga dalam pengajaranpun tidak
berubah-ubah. Kalau pengajaran sudah berubah-ubah, keselamatannya diragukan,
masih tanda tanya. Tadinya A, nanti B, kemudian C, keselamatannya juga masih
tanda tanya. Saya hamba Tuhan sebagai gembala di sini harus bisa dipegang
perkataannya, teguh dalam pengajaran yang benar.
Bagaimana
solusinya supaya mulut ini bisa dipegang, teguh dalam pengajaran yang benar?
Banyak menyembah Tuhan, memandang Tuhan dan berkata-kata dengan Tuhan, baik
dalam doa 1 jam, doa puasa, dua selaman. Maka kita tampil sebagai emas, sebagai
perak, kehidupan yang dipakai untuk tujuan yang mulia, dipakai dalam pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
Hasil disucikan menjadi emas dan
perak yang dipakai oleh Tuhan:
Hagai 2:9
2:9 Kepunyaan-Kulah perak dan
kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.
Kita menjadi milik Tuhan yang
tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun, dijaga, dilindungi secara khusus.
II Timotius 2:20-24
2:20 Dalam rumah yang besar bukan hanya
terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang
pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang
kurang mulia.
2:21 Jika seorang menyucikan dirinya
dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia,
ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk
setiap pekerjaan yang mulia.
2:22 Sebab itu jauhilah nafsu orang
muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka
yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
2:23 Hindarilah soal-soal yang
dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu
menimbulkan pertengkaran,
2:24 sedangkan seorang hamba Tuhan
tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap
mengajar, sabar
Sebagai hamba Tuhan saya harus
menjaga supaya tidak terpancing emosi sebab di belakang saya ada berapa jiwa yang saya layani. Hindari
bahasa yang bodoh dan tidak layak, ngapain ditanggapi. Tuhan berikan kemampuan,
daging ini seringkali mau bereaksi apalagi saya hamba Tuhan yang masih muda.
Tetapi saya selalu berdoa jangan sampai daging ini menyala-nyala dalam hal yang
tidak baik, dalam pertengkaran. Lebih baik banyak diam.
Kita melayani Tuhan, belajar
menjadi emas dan peraknya Tuhan. Tuhan yang membela. Dia Imam Besar pembela
kita. Dia juga Hakim yang adil, pembalasan ada di tangan Tuhan, itu haknya
Tuhan, kita ada di tangan Tuhan.
2.
Keubahan
hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sempurna seperti Yesus.
I Petrus 1:23-25
1:23 Karena kamu telah dilahirkan
kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh
firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
1:24 Sebab: "Semua yang hidup
adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput
menjadi kering, dan bunga gugur,
1:25 tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya."
Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.
Kalau kita hanya makan makanan
yang jasmani, tidak mau makan Firman, yah kita manusia jasmani, hidup kita
kehidupan yang jasmani. Digambarkan seperti rumput. Manusia jasmani itu hanya
seperti rumput dan kemuliaannya seperti bunga rumput. Bagaimana keadaan manusia
seperti rumput?
a)
Mudah
layu. Artinya gampang kecewa, gampang putus asa. Juga gampang bangga, gampang
sombong saat diberkati, terutama saat dipakai Tuhan. Orang kalau mulai sombong pasti
merasa dia lebih tahu dari Firman, lebih tahu dari hamba Tuahn, lebih tahu dari
Tuhan. Kemudian merasa lebih benar, saya yang benar, dia salah, dia itu begini
begitu. Merasa benar sendiri sampai sudah tidak mengandalkan Tuhan, malah
melawan Tuhan. Seperti raja Uzia, merasa lebih tahu Firman dari imam-imam. Waktu
masih hidup nabi Zakharia yang membina dia, ddia ikut Tuhan sungguh-sungguh.
Begitu dia sudah diberkati, kerajaannya kokoh dan kuat, yang menjadi mentornya
dia meninggal, dia mulai sombong dan berubah setia, membakar ukupan di atas
mezbah yang sebenarnya itu adalah pekerjaan imam-imam. Sementara dia bakar
datang 80 imam-imam yang menegur dia “hai Uzia, engkau tidak boleh melakukan
itu!” Uzia marah dan dia kena kusta. Kusta menunjuk kebenaran diri sendiri.
II
Tawarikh 26:5
26:5 Ia mencari
Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan
selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil.
Ini
peringatan juga untuk saya. Selama hidup pendahulu, teguh pegang Firman
pengajaran, setelah pendahulu dipanggil Tuhan bagaimana?
II
Tawarikh 26:16-19
26:16
Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang
merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk
membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
26:17
Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam
TUHAN, orang-orang yang tegas;
26:18
mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia,
engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan
Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat
kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh
kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini."
26:19 Tetapi Uzia,
dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara
amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di
hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.
Kalau merasa
lebih tahu Firman, merasa benar sendiri sampai akhirnya mengandalkan kekuatan
sendiri, sudah tidak mengandalkan Tuhan, melawan Tuhan, memberontak, dalam hal
ini memberontak terhadap pendahulu, nanti kena kusta. Kalau memberontak
terhadap pendahulu, ada kebenaran diri sendiri, nanti kena kusta, tidak ada
kehormatan. Waktu saya ditahbiskan menjadi hamba Tuhan di tempat ini,
ditekankan oleh papa, generasi
penerus jangan bikin jalur yang baru dari jalur yang sudah ditetapkan oleh
pendahulu. Saya sudah menerima pengajaran dari para pendahulu, setelah pendahulu
tidak ada jangan dirombak, jangan dibongkar, tetap bertahan pada pengajaran
yang benar. Jangan berpikir saya kuat, saya bisa, saya mampu, saya lebih tahu
Firman dari pendahulu, nanti kena kusta, mati, binasa.
b)
Mazmur
37:1-2,20
37:1 Dari
Daud. Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada
orang yang berbuat curang;
37:2
sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan
hijau.
37:20
Sesungguhnya, orang-orang fasik akan binasa; musuh TUHAN seperti keindahan
padang rumput: mereka habis lenyap, habis lenyap bagaikan asap.
Manusia
rumput hanya berbuat dosa, berbuat jahat, iri, berbuat curang. Natal bukannya
malah intropeksi diri tetapi malah menambah dosa. Moment natal untuk kita
memuliakan Tuhan. Dia Firman yang lahir menjadi manusia, jadi kita bersekutu
dengan Firman. Bukan untuk menambah dosa tetapi menyelesaikan dosa.
Waktu yang
ada ini adalah waktu yang sisa, sudah tidak lama lagi Tuhan Yesus datang.
I Petrus
4:2
4:2
supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi
menurut kehendak Allah.
Lakukan
Firman. Dari mana kita tahu kehendak Tuhan? Dari membaca dan mendengar serta
melakukan Firman, menyenangkan hati Tuhan.
Kaum muda
sekarang ini sudah waktu yang sisa, jangan digunakan menambah dosa. Sekarang
ini ditunjang teknologi canggih, dosa sudah macam-macam. Ayo gunakan hidup ini
untuk menyenangkan hati Tuhan. Biarlah kita mengalami kelepasan dari sifat
rumput, mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani
sampai nanti seperti Yesus, kelak dimuliakan bersama dengan Yesus. Bukan
kemuliaan jasmani, kemuliaan jasmani itu hanya seperti bunga rumput. Kita rindu
kemuliaan kekal bersama dengan Yesus. Dia Raja, Dia juga Mempelai Pria Sorga
untuk datang menjemput kita gereja yang sempurna Mempelai WanitaNya, sama-sama
dimuliakan selama-lamanya. Kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan, tidak
kena mengena dengan dosa lagi. Sebab itu dosa-dosa segera diselesaikan
semuanya.
Sudah menjadi manusia rohani,
emas dan perak, tetapi harus masuk di dalam api.
Maleakhi 3:2-3
3:2 Siapakah yang dapat tahan akan hari
kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan
diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang
penatu.
3:3 Ia akan duduk seperti orang yang
memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan
mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang
mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
Yesus sekarang datang di
tengah-tengah kita, Dia masukan kita ke dalam api.
I Petrus 4:12
4:12 Saudara-saudara yang kekasih,
janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian,
seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
Saya sudah pertahankan kesucian,
sudah hidup benar, tidak menyakiti orang, kenapa saya menderita, kenapa saya
sengsara? Itu dimasukan dalam nyala api ujian. Sampai merasa ditinggal seorang
diri, tidak ada yang menolong, itu dimasukan dalam nyala api ujian. Tujuannya
apa? Ujian ini membuktikan ketaatan kita pada Firman Tuhan. Kenapa harus ada
nyala api ujian? Katanya Tuhan baik? Jawabannya:
II Korintus 4:16-17
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun
manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui
dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini,
mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih
besar dari pada penderitaan kami.
Penderitaan yang kita alami
adalah penderitaan ringan bagi kehidupan yang disucikan.
II Korintus 4:18
4:18 Sebab kami tidak memperhatikan
yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah
sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
Tujuannya apa harus ada dalam
nyala api ujian? Supaya kita dibentuk menjadi kehidupan yang tabah, kuat dan
teguh hati. Menghadapi apapun tetap kuat teguh hati. Menghadapi masalah tetap
berharap kepada Tuhan, menghadapi dosa-dosa tetap hidup benar dan suci, menghadapi angin pengajaran yang palsu tetap pegang
ajaran yang sehat. Yesus Anak Allah tetapi belajar taat dari apa yang
dideritaNya.
Ibrani 5:8
5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia
telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
Kalau kita bisa kuat teguh hati,
sebagai hasilnya Tuhan menyertai sampai menyelesaikan segala sesuatunya bagi
kita.
I Tawarikh 28:20
28:20 Lalu berkatalah Daud kepada
Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu;
janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai
engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala
pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.
Tuhan Yesus Kepala dan kita
tubuhNya. Dia adalah kepala yang bertanggung jawab atas tubuhNya. Tuhan
menyertai kita sampai kita selesai terbangun sebagai Mempelai WanitaNya. Jaminannya
korban Kristus di kayu salib. Sebelum Yesus menyerahkan nyawaNya, Dia berseru
“sudah selesai!”.
Yohanes 19:30
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah
Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan
nyawa-Nya.
Siapa tahu malam ini adalah waktu
bagi kita untuk ditolong oleh Tuhan. Perkataan sudah selesai itu betul-betul
kita alami. Masalah nikah, masalah buah nikah, masalah pekerjaan, masalah
pelayanan, masalah ekonomi dan sebagainya, Tuhan selesaikan semua bagi kita.
Sampai kita terbangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna menyongsong Yesus di
awan-awan masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah (Wahyu 19:9), masuk kerajaan
1000 tahun damai (Wahyu 20), masuk kerajaan sorga yang kekal (Wahyu 21 dan 22).
Orang yang kuat teguh hati, Dia terdaftar di Yerusalem yang Baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar