Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Tema: Mendaftarkan
diri di kotanya
masing-masing.
Lukas 2:3
2:3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri,
masing-masing di kotanya sendiri.
Dulu menjelang Yesus lahir, semua orang di seluruh
dunia harus mendaftarkan diri di kotanya masing-masing. Sekarang menjelang
kedatangan Yesus kedua kali, kita juga harus mendaftarkan diri secara rohani.
Hanya ada 2 kota tempat mendaftar:
1. Yerusalem
Baru, gereja yang benar, mempelai wanita Tuhan (Wahyu 21 & 22).
2. Babel,
gereja palsu, mempelai wanita setan (Wahyu 17 & 18).
Di mana kita mendaftar? Biarlah kita mau mendaftar di
kota Yerusalem Baru. Kalau kita mau disucikan dan diubahkan oleh Firman
pengajaran di dalam penggembalaan, kita mendaftar di kota Yerusalem Baru.
Sebaliknya, kalau menolak penyucian, sudah dipastikan mendaftar di Babel.
Ada 3 kelompok yang mendaftar di Babel
1. Raja-raja
Wahyu 18:9
18:9 Dan raja-raja di
bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan
menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya.
2. Pedagang-pedagang
Wahyu 18:11
18:11 Dan pedagang-pedagang
di bumi menangis dan berkabung karena dia, sebab tidak ada orang lagi yang
membeli barang-barang mereka,
3. Pelaut
Wahyu 18:17
18:17
Dan setiap nakhoda dan pelayar dan anak-anak kapal dan semua
orang yang mata pencahariannya di laut, berdiri jauh-jauh,
Jangan berkata kalau pelaut dan pedagang itu Babel,
kalau begitu kita semua berhenti berdagang. Kita bicara yang rohani.
Kita bahas poin pertama. Raja adalah kehidupan yang
tidak bisa merendahkan diri menyembah Yesus Raja segala raja, justru melawan Yesus
Raja segala raja.
Mazmur 2:2
2:2 Raja-raja dunia
bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang
diurapi-Nya:
Praktek tidak bisa merendahkan diri menyembah Yesus
Raja di atas segala raja.
Mazmur 2:3
2:3
"Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali
mereka dari pada kita!"
Yang dimaksud dengan belenggu dan tali-tali ini,
itulah perkara yang rohani. Jadi prakteknya menganggap perkara rohani, perkara
Tuhan, Firman, ibadah pelayanan adalah sesuatu yang membelenggu, sesuatu yang
mengikat, sesuatu yang mengekang kebebasan dagingnya, dagingnya mau bebas. Firman
datang malah dikomentari negatif, masa begitu, sudah terlalu. Itulah raja-raja
yang masuk di Babel!
Jadi kalau disimpulkan raja di sini adalah gereja
daging. Kehidupan seperti ini sulit untuk tunduk kepada Tuhan, sulit untuk
tunduk pada Firman.
Roma 8:7
8:7 Sebab
keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk
kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Firman datang malah diterima dengan logikanya, dikelolah
dengan pikiran dan perasaan dagingnya, sehingga sulit untuk tunduk. Istilah
nabi Yesaya tidak bisa diasuh oleh Tuhan, kalaupun dia masuk dalam pengasuhan
dia menjadi pemberontak di situ. Kalau tidak bisa diasuh yah jadi asu pongke!
Yesaya 1:2-3
1:2
Dengarlah, hai langit, dan perhatikanlah, hai bumi, sebab TUHAN berfirman:
"Aku membesarkan anak-anak dan mengasuhnya, tetapi mereka memberontak
terhadap Aku.
1:3 Lembu
mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang
disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya."
Di mana tempat kita diasuuh oleh Tuhan? Di
penggembalaan. Tuhan tidak ingin manusia ciptaanNya menjadi gereja daging yang
liar tanpa asuhan sehingga hanya terdaftar di Babel sehingga binasa. Bagaimana
Tuhan menolong? Lewat natal. Yesus lahir di kandang domba di dalam palungan.
Apa nilai rohaninya bagi kita? Seringkali gereja hanya menekankan itu suatu
kesederhanaan. Kalau teologi kemakmuran mengatakan untuk memberantas
kemiskinan. Kalau hanya seperti itu Yesus tidak perlu datang ke dunia, dari
sorga Yesus bisa memberkati.
Lukas 2:6-7
2:6
Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
2:7 dan
ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya
dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat
bagi mereka di rumah penginapan.
Apa nilai rohaninya bagi kita? Lewat natal Yesus mau
menggiring kita masuk dalam penggembalaan yang benar untuk mendapatkan makanan
rohani. Di Betlehem itu banyak kandang, karena ada gembala-gembala di Efrata
berarti banyak kandangnya di Betlehem, tetapi hanya 1 kandang yang ada Yesus,
kandang yang lain tidak ada Yesus. Apa makanan rohani kita? Yesus di dalam
palungan, palungan tempat makan. Jadi makanan kita adalah Yesus sendiri. Apa
wujudnya dalam gereja?
Yohanes 1:1,14
1:1 Pada
mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.
1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah
melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak
Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Wujud pribadi Yesus dalam gereja adalah Firman ajaran
sehat, pengajaran yang benar. Bukan hanya di sini yang benar, yang lain tidak
benar. Pengajaran yang benar itu tertulis di dalam Alkitab, dibukakan
rahasianya ayat menerangkan ayat dalam Alkitab, tajam menyucikan terutama
menyucikan nikah. Alkitab dibuka dengan nikah yang jasmani dalam kitab Kejadian
nikah antara Adam dan Hawa, ditutup dengan kitab Wahyu yaitu nikah Yesus dengan
gerejaNya. Jadi sasaran utamanya adalah nikah.
Jadi penggembalaan merupakan tempat untuk kita diasuh
oleh Yesus supaya daging kita ini tidak liar, tidak bisa bergerak bebas. Kenapa
daging harus diasuh, harus dikandangkan supaya tidak liar? Sebab daging yang
liar ini mudah sekali untuk ditelan kegelapan dunia. Dunia yang kita tinggali
sekarang ini suasananya sudah seperti tengah malam, gelap!
Waktu Yesus lahir itu sudah malam.
Lukas 2:6-8
2:6
Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
2:7 dan
ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya
dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat
bagi mereka di rumah penginapan.
2:8 Di
daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak
mereka pada waktu malam.
Ini kedatangan Yesus pertama kali, menubuatkan
kedatangan Yesus kedua kali. Yesus datang kembali ketika keadaan dunia seperti
tengah malam.
Matius 25:6
25:6 Waktu
tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah
dia!
Jadi daging ini perlu dikandangkan, perlu
digembalakan. Kita memerlukan asuhan Tuhan di dalam penggembalaan untuk
menghadapi keadaan dunia akhir zaman yang sudah seperti tengah malam.
Bagaimana keadaan dunia yang sudah seperti tengah
malam?
1. Kegelapan
dosa semakin pekat sampai puncaknya dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan
minum dan dosa kawin mengawinkan. Dosa makan minum itu merokok, narkoba, mabuk.
Natal ini banyak yang mabuk bahkan terkesan menghina Yesus. Saya katakan
seperti ini karena pernah melihat pohon natal dari botol bir dan di bawahnya
mereka minum-minum. Kalau lihat umat agama lain tidak ada merayakan dengan
mabuk-mabuk tetapi dengan khusyuk. Kalau orang Kristen tidak bisa dibilang
lagi. Kemudian dosa kawin mengawinkan, dosa seks dengan berbagai ragamnya.
Sudah tidak malu-malu lagi manusia berbuat dosa seks, seks pada diri sendiri,
dengan yang bukan suami atau isterinya yang sah, bahkan dengan sesama jenis.
Kalau mau disebutkan semua terlalu mengerikan.
Lukas 17:26
17:26 Dan sama seperti terjadi pada
zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
Hari-hari
Anak manusia itu hari menjelang kedatangan Yesus kedua kali.
Lukas 17:27-30
17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan
dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air
bah dan membinasakan mereka semua.
17:28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot:
mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan
membangun.
17:29 Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom
turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka
semua.
17:30 Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak
Manusia menyatakan diri-Nya.
Ini
mengakibatkan pelan dan pasti manusia daging ini digiring menjadi sama dengan setan.
Setan itu penguasa maut, penguasa dosa.
2. Keadaan dunia
krisis semakin krisis di segala bidang sehingga manusia menjadi sibuk dengan
kegiatan jasmani, membeli dan menjual, menanam dan membangun. Tujuannya apa?
Untuk dapat uang. Akibatnya manusia terikat dengan uang. Bukan berarti kita
tidak butuh uang, kita butuh tetapi tidak boleh terikat. Karena sudah terikat
dengan uang, pelan tetapi pasti digiring menjadi sama dengan antikristus.
Wahyu 13:16-18
13:16
Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau
miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada
dahinya,
13:17
dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka
yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
13:18
Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia
menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang
manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
6
pertama perbuatannya daging, 6 kedua jiwanya atau pikirannya daging, 6 ketiga
rohnya daging. Itu manusia daging, arahnya menjadi sama dengan antikristus. Antikristus
ini mau menguasai seluruh dunia. Dunia sedang resesi, ekonomi dunia mulai
anjlok. Nanti semua ekonomi dunia runtuh, antikristus berkuasa menyelamatkan
ekonomi. Makanya dia disembah dianggap penyelamat ekonomi dunia.
3. Begitu
banyak angin pengajaran palsu menyesatkan manusia pada empat penjuru bumi.
Dalam Matius pasal 24 ada 4 kali disebutkan menyesatkan. Ini menunjuk 4 penjuru
bumi, penyesatan terjadi di mana-mana.
Matius 24:3-5,11,24
24:3
Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya
untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada
kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda
kesudahan dunia?"
24:4
Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang 1menyesatkan
kamu!
24:5
Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah
Mesias, dan mereka akan 2menyesatkan banyak orang.
24:11
Banyak nabi palsu akan muncul dan 3menyesatkan banyak
orang.
24:24
Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan
mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin,
mereka 4menyesatkan orang-orang pilihan juga.
Kalau
manusia sudah disesatkan, digiring menjadi sama dengan nabi palsu.
Jadi keadaan dunia akhir zaman ini mengarahkan manusia
daging menjadi sama dengan trio setan. Kalau kita tidak diasuh Tuhan maka kita
menjadi sama dengan trio setan yang akan dibinasakan, masuk aniaya antikristus
sampai binasa selamanya di neraka. Sementara Tuhan punya rencana yang besar dan
indah dalam hidup kita yaitu kita manusia daging mau dibawa menjadi sama dengan
Tuhan Tritunggal. Tuhan tidak mau manusia ciptaanNya ini menjadi sama dengan
setan dan binasa, makanya Dia datang ke dunia. Yesus lahir, mati dan bangkit
bagi kita untuk membawa kita menjadi sama dengan Allah Tritunggal. Asuhan Tuhan
di dalam penggembalaan itu untuk mengembalikan kita pada gambar Allah
Tritunggal.
Ayo masuk dalam penggembalaan. Memang dalam kandang
penggembalaan daging kita dikekang, tidak bisa bergerak bebas. Apalagi saya
sebagai gembala, tidak bisa seperti dulu bebas. Potong rambut tidak bisa seperti
dulu, jangan sampai salah potong. Dulu sebelum jadi hamba Tuhan pakaian bebas,
sekarang harus karena dilihat oleh jemaat. Begitu juga jemaat seperti dikekang,
tidak bisa ikut kebanyakan orang di dunia ini, betul-betul dijaga kebenaran dan
kesuciannya. Perlu asuhan di dalam penggembalaan supaya kita bisa menjadi sama
dengan Allah Tritunggal.
Dulu di dalam kandang, di dalam palungan Yesus
dilahirkan. Waktu gembala-gembala di padang melihat bala tentara Sorga, suara
datang kepada mereka “kamu akan menemukan bayi di dalam kandang terbaring dalam
palungan dibungkus dengan lampin”. Dulu gembala-gembala bertemu Yesus di dalam
kandang, terbaring dalam palungan. Sekarang kalau kita tekun tergembala kita
akan bertemu dengan Yesus saat kedatanganNya kedua kali dalam kemuliaanNya.
Bukan lagi sebagai bayi, tetapi Yesus datang sebagai Mempelai Pria Sorga.
Sekali lagi saya mau tekankan kepada kita, sangat
perlu asuhan Tuhan di dalam penggembalaan lewat Firman pengajaran. Firman
penginjilan itu kabar baik, Firman pengajaran itu Kabar Mempelai yang mau
membawa kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Penggembalaan ini yang mau dirusak
oleh setan. Dia ganggu gembala, dia ganggu tahbisan gembala, dia ganggu
keluarga gembala. Penyucian secara tuntas itu dimulai dari hamba Tuhan. Hamba
Tuhan atau imam besar harus menyucikan dirinya, baru keluarganya baru jemaat.
Imamat 16:17
16:17 Seorang pun
tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan, bila Harun masuk untuk mengadakan
pendamaian di tempat kudus, sampai ia keluar, setelah mengadakan pendamaian
baginya sendiri, bagi keluarganya dan bagi seluruh jemaah orang Israel.
Makanya keluarga daging dari hamba Tuhan kalau
berulah, apalagi anak-anaknya berulah maka penyucian terhalang bagi sidang
jemaat, itu pukulan telak bagi hamba Tuhan. Setan tahu penggembalaan ini sistem
yang tercanggih, bisa membawa manusia daging menjadi segambar dengan Allah
Tritunggal. Makanya dia ganggu dan rusak sistem penggembalaan. Dia ganggu
gembala, dia ganggu tahbisannya, dia ganggu isteri gembala, dia ganggu anak-anak
serta keluarganya supaya penyucian terhalang dan jemaat yang dia gembalakan
tidak bisa menjadi mempelai wanita Tuhan.
Doakan supaya saya sebagai gembala tetap kuat melayani
Tuhan dalam tahbisan yang benar, dalam kesucian dan keluarga gembala juga
demikian sehingga penyucian berjalan dalam sidang jemaat.
Proses diasuh Tuhan di dalam penggembalaan yang benar
untuk kembali segambar dengan Allah Tritunggal dikaitkan dengan kelahiran
Yesus. Penggembalaan dalam Tabernakel ditunjukan oleh ruangan suci, di dalamnya
ada 3 macam alat:
1. Meja roti
sajian, ketekunan dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci. Disitu
kita bersekutu dengan Tuhan Yesus Anak Allah dengan Firman pengajaran dan
korbanNya.
Yohanes 1:1,14
1:1
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.
1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah
melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak
Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Kaitannya
dengan kelahiran Yesus, Yesus adalah Firman yang lahir menjadi sama dengan kita
manusia supaya kita manusia berdosa bisa disucikan, bisa diubahkan, untuk
menjadi sama dengan Yesus Anak Allah. Mari tekuni ibadah pendalaman Alkitab,
disitu kita diasuh oleh Yesus Anak Allah, diasuh oleh Firman pengajaran yang
benar dan perjamuan suci. Anak diasuh itu diberi makan. Di dalam ibadah
pendalaman Alkitab kita diberi makan Firman pengajaran dan perjamuan suci. Apa
praktek kita sedang diasuh di dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan
suci? Taat! Seperti Yesus taat sampai mati di kayu salib. Di dalam
penderitaanpun Tuhan Yesus belajar taat. Kita juga belajar taat pada Firman
sampai daging ini tidak bersuara lagi. Melakukan Firman itu memang sakit bagi
daging, tetapi harus! Sebab kita mau dibawa menjadi sama dengan Yesus. Yesus
taat, kita juga taat. Yesus taat sampai mati, kita juga taat sampai daging kita
tidak bersuara lagi.
Filipi 2:8
2:8
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Seringkali
dalam rumah tangga, mau taat sampai daging tidak bersuara lagi. Kadang dalam
rumah tangga isteri berulah tetapi suami mau taat melakukan Firman, mau
mengasihi isteri walapun sakit bagi daging. Isteri mau tunduk pada suami, suami
berulah, itu sakit bagi daging.
2. Kaki Dian
Emas, ini menunjukan ketekunan dalam ibadah raya. Di situ kita bersekutu dengan
Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karunia Roh Kudus. Ada kesaksian,
ada pujian dan lain-lain. Makanya ibadah raya di sini disebut ibadah kesaksian.
Mari
kita kaitkan dengan kelahiran Yesus.
Matius 1:20-21
1:20
Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya
dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut
mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah
dari Roh Kudus.
1:21
Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena
Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Yesus
adalah Roh Kudus yang lahir menjadi sama dengan manusia supaya kita manusia
berdosa bisa disucikan dan diubahkan oleh Roh Kudus untuk menjadi sama dengan
Allah Roh Kudus.
Kita
lihat Roh Kudus itu bagaimana kerjanya sehingga kita bisa meraba diri kita
sedang menjadi sama dengan Allah Roh Kudus atau belum.
Wahyu 4:5
4:5
Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor
menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
Roh
Kudus itu bagaikan obor yang menyala-nyala. Jadi bukti kita sedang diasuh oleh
Allah Roh Kudus adalah kita bernyala-nyala, berkobar-kobar di dalam ibadah
pelayanan.
Roma 12:11
12:11
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan
layanilah Tuhan.
Kadangkala
kita menyala-nyala melayani Tuhan waktu semua baik-baik saja, semua mulus
lancar seperti jalan tol. Semangat melayani Tuhan karena dia diberkati, pekerjaannya
lancar, studynya lancar. Tetapi begitu datang persoalan, datang masalah, mulai
kendor. Roh Kudus itu membuat kita menyala-nyala bukan saat semua lancar dan
baik, tetapi bahkan ketika kita menghadapi suasana padang gurun, Roh Kudus
membuat kita menyala-nyala melayani Tuhan.
Markus 1:12
1:12
Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun.
Yesus
mengalami apa di padang gurun?
Markus 1:13
1:13
Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia
berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani
Dia.
Kita
raba dan periksa hidup kita, waktu semua lancar, semua mulus, sampai usahanya
dibuat nama PT. Lancar Jaya, menyala-nyala berkobar-kobar melayani Tuhan.
Begitu mulai nama usahanya berubah PT. Angin Ribut mulai tidak bernyala-nyala.
Tadinya berkobar-kobar, akhirnya tinggal berkoar-koar.
Bukti
bahwa kita diasuh oleh Roh Kudus, baik saat lancar, bahkan ketika semua
diperhadapkan dengan suasana padang gurun pencobaan tetapi bernyala-nyala.
Usia
boleh semakin tua, kekuatan fisik tentu semakin merosot, tetapi kobaran kita di
dalam ibadah pelayanan jangan kendor.
Roma 12:11
12:11
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan
layanilah Tuhan.
Ada
persoalan ini saya mau melayani, muncul persoalan itu saya tetap menyala-nyala.
Usia bertambah, tetap melayani sampai garis akhir, tidak pensiun. Kalau kita
tidak menyala-nyala dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, berbahaya!
Roma 1:27
1:27
Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri
mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain,
sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu
mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
Bisa
menyala-nyala dalam hal kenajisan! Yang disebutkan di sini suami-suami. Apakah
Paulus cuma mau menyerang yang laki-laki saja?, kenapa cuma laki-laki saja
disebut, yang perempuan juga banyak yang menyala-nyala dalam hal najis. Nanti
saya jadi hamba Tuhan baru saya paham, yang banyak aktif di dalam ibadah itu
isteri-isteri. Kalau kaum muda yang semangat melayani malah pemudi.
Lewat
malam natal ini kita mau diasuh oleh Allah Roh Kudus, mau menyala-nyala beribadah
melayani Tuhan.
3. Pelita
emas, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Kita lihat kaitannya
dengan kelahiran Yesus:
Yohanes 3:16
3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
I Yohanes 4:8-9
4:8
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
4:9
Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa
Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup
oleh-Nya.
Yesus
itu adalah kasih Allah yang lahir menjadi sama dengan manusia supaya kita
manusia berdosa disucikan dan diubahkan oleh kasih Allah untuk menjadi sama
dengan Allah Bapa.
Kita
periksa apa buktinya bahwa saya sedang diasuh dalam ibadah doa penyembahan, mau
dijadikan sama dengan Allah Bapa.
a) Mengasihi
Tuhan lebih dari segala sesuatu. Mengutamakan Tuhan, mengutamakan perkara yang
rohani lebih dari perkara yang jasmani. Karena kasih Allah kepada kita sehingga
Dia korbankan AnakNya yang tunggal untu menyelamatkan kita. Bukti kita sedang
diasuh oleh kasih Allah, oleh kasih kita kepada Tuhan kita rela berkorban
apapun untuk perkara yang rohani, untuk ibadah pelayanan. Memang rasanya sakit
bagi daging, tetapi kita rela korban segala sesuatu untuk mengasihi Tuhan.
b) I Yohanes
4:7
4:7
Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu
berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan
mengenal Allah.
Bukti
kedua kita saling mengasihi. Praktek saling mengasihi:
1) I Yohanes
3:14-15,11
3:14 Kita tahu, bahwa kita
sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi
saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.
3:15 Setiap orang yang
membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa
tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam
dirinya.
3:11 Sebab inilah berita yang telah kamu dengar
dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;
Praktek saling mengasihi di sini tidak ada lagi
kebencian, dimulai dari tidak ada iri, pahit hati, sampai tidak ada lagi
kebencian tanpa alasan terhadap sesama. Coba satu tubuh, masa tangan kiri benci
pada tangan kanan, enak kamu tangan kanan, saya tangan kiri cuma sentuh yang
dibelakang terus, tidak ada! Satu tubuh tidak ada iri, benci, pahit hati.
2) Tidak
membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan.
Misalkan tangan kanan iris bawang, lalu tidak sengaja iris jari tangan kiri.
Tidak mungkin tangan kiri mau marah sama tangan kanan, dia tidak balas. Tetap
saling memperhatikan.
3) Roma 13:8
13:8 Janganlah kamu berhutang
apa-apa kepada siapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab
barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
Jangan berhutang apapun kepada siapapun.
Artinya kalau ada hutang secara jasmani segera dilunasi sesuai perjanjian.
Kalau memang belum bisa ayo bicarakan baik-baik. Jangan waktu ditagih malah
balik marah “kamu memang tidak punya kasih!”. Ditagih hutang pulsa 10.000 malah
balik marah-marah “kamu ini cuma 10.000 leh, kasih jo itu hadiah natal!”.
Terutama hutang dosa segera lunasi. Kita berbuat dosa pada sesama segera minta
ampun, biar hutang dosa dipaku di kayu salib. Kalau salah minta ampun. Kalau
ada orang datang minta ampun kepada kita, ampuni dan lupakan, hutang dosanya
dihapus. Seringkali hutang dosa kita dihapus, hutang dosa orang lain
dibawa-bawa.
Matius 18:23-27
18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga
seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
18:24 Setelah ia mulai
mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang
sepuluh ribu talenta.
18:25 Tetapi karena orang itu
tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual
beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
18:26 Maka sujudlah hamba itu
menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
18:27 Lalu tergeraklah hati
raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan
menghapuskan hutangnya.
Kita lihat di sini ada hamba yang berhutang
10.000 talenta. 1 talenta = 6.000 dinar. Berarti 10.000 talenta = 60.000.000
dinar. Upah kerja 1 hari itu 1 dinar. Jadi upah 1 tahun kurang lebih 300 dinar.
Jadi untuk melunaskan hutangnya, hamba ini harus bekerja 200.000 tahun. Mana
sampai usianya! Artinya terlalu besar hutang dosa kita, tidak bisa kita
lunaskan! Tidak ada yang bisa melunaskan hutang dosa kita, hanya darah Yesus
yang bisa menghapus hutang dosa kita. Kita mengaku dosa kita kepada Tuhan dan
darah Yesus menghapus dosa kita.
Seringkali hutang dosa orang lain tidak mau
kita lunaskan, tidak mau kita ampuni.
Matius 18:28-30
18:28 Tetapi ketika hamba itu
keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar
kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
18:29 Maka sujudlah kawannya
itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
18:30 Tetapi ia menolak dan
menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
Kalau tidak mau mengampuni itu bagaikan
memenjarakan orang itu. Coba isteri bersalah kepada suami lalu dia minta ampun,
kemudian saat makan suaminya ungkit lagi, isteri bisa makan sambil teteskan air
mata. Mau tidur diungkit lagi, bangun diungkit juga, itu bagaikan memenjarakan.
Ayo ampuni, berikan pengampunan kepada sesama kita. Kalau tidak ini yang
terjadi:
Matius 18:31-35
18:31 Melihat itu
kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi
kepada tuan mereka.
18:32 Raja itu menyuruh
memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh
hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
18:33 Bukankah engkau pun
harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
18:34 Maka marahlah tuannya
itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh
hutangnya.
18:35 Maka Bapa-Ku yang di
sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing
tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
Ada lagi yang tanpa disadari seringkali kita
perbuat. Ada orang berbuat dosa, dosanya bukan kepada kita tetapi kepada orang
lain. Tetapi malah kita yang gosipkan cerita ke mana-mana. Kita tidak tahu
orang itu sudah berdamai, dia sudah lepas dari dosa, hutang dosanya melekat
kepada kita! Duduk-duduk sambil ngopi “tidak tahu si A” kita ngomong
kesalahannya dia, kita ngomong dosanya dia. Ini juga hutang dosanya dia melekat
pada orang yang bergosip itu. Kita punya anak perempuan, anak perempuan orang
lain jatuh malah kita omongi, anak perempuan kita bisa kena! Hutang dosa orang
itu bisa kena kepada kita nanti. Lebih baik didoakan saja. Banyak terjadi tadinya
dosa itu dilakukan orang lain, tetapi karena dia yang sibuk cerita sana sini
akhirnya kena pada dia. Saya punya pengalaman seperti itu, orang ngomong
macam-macam tentang saya, itu kena pada orang itu! Makanya lebih baik tidak
usah ngomongi orang, lebih baik kita doakan saja supaya hutang dosa kita lunas,
hutang dosa orang tidak kena pada kita. Masa dia sudah masuk dalam penyingkiran
lalu kita mau bayar hutang dosanya, kita yang dianiaya antikristus, rugikan!
Malam natal ini hutang dosa kita lunaskan semua
lewat pengakuan kepada Tuhan dan kepada sesama. Kalau sudah diampuni jangan
diperbuat lagi. Dosa sesama kita ampuni. Dosa orang tidak usah kita
cerita-cerita! Hutang beres. Saya juga dikoreksi oleh Tuhan.
Kalau hutang dosa tidak diselesaikan, akibatnya
ngeri!
II Raja-raja 4:1
4:1 Salah seorang dari
isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru:
"Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut
akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua
orang anakku menjadi budaknya."
Kalau hutang dosa tidak diselesaikan, keadaan
kita menjadi seperti janda. Artinya putus hubungan dengan Yesus sebagai suami,
sebagai Mempelai Pria Sorga, sebagai kepala. Rugi, hutang dosa kita sudah
diselesaikan, hutang dosa orang kita ungkit-ungkit, kita yang malah jadi janda
putus hubungan dengan Yesus. Dia sudah selesaikan, sudah berdamai dengan Tuhan,
bahkan sudah melayani tetapi malah kita yang ungkit-ungkit, sampai telpon dan
segala macam. Saya ngeri, ini apa-apaan, ngapain urus utang dosa orang lain,
bayar sendiri saja hutang dosamu, selesaikan sendiri! Apalagi saya gembala lalu
mau urus utang dosa jemaat yang dilayani orang lain, ngapain!
Akibatnya:
v Anak
menjadi budak, artinya masalah dalam nikah dan buah nikah. Ini dulu anakku
dengar-dengaran, kenapa sekarang berontak, melawan? Periksa hutang dosa. Oh
iya, saya belum selesaikan hutang dosaku, saya ungkit-ungkit hutang dosa orang.
v Kepahitan
hidup. Suami sudah mati, anak jadi budak, betul-betul kepahitan hidup, seperti
minum empedu pahit.
Syukur kepada Tuhan, kalaupun keadaan ini sudah
terjadi dalam kehidupan kita, masih ada jalan keluar dari Tuhan, Tuhan itu Maha
Baik. Kita yang sudah berhutang dosa, tidak menyelesaikan dan akibatnya sudah
kita alami, Tuhan masih mau pulihkan, sebelum Yesus datang kembali, Tuhan mau
menolong.
II Raja-raja 4:4
4:4 Kemudian masuklah,
tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu
ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!"
Matius 6:6
6:6 Tetapi jika engkau berdoa,
masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada
di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan
membalasnya kepadamu.
Masuk kamar tutup pintu, artinya perbaiki
hubungan kita dengan Tuhan lewat doa penyembahan dari hati ke hati dengan
Tuhan! Bagaimana cara memperbaiki hubungan dengan Tuhan? Tadi janda ini masuk
kamar membawa bejana yang kosong. Jadi cara memperbaiki hubungan dengan Tuhan akui
kepada Tuhan bahwa hati saya, hidup saya kosong dari kasih Tuhan, hutang dosaku
belum saya selesaikan, dosa sesama tidak mau saya ampuni, hutang dosa orang
saya ungkit-ungkit! Biarlah malam ini kita akui saya tidak punya kasih. Bawa
bejana kosong kepada Tuhan. Kalau kita sudah mengaku kita kosong dari kasih Tuhan,
Tuhan tidak akan biarkan kosong, Tuhan akan isi dengan Roh Kudus di hati kita.
Roh Kudus itu yang mencurahkan kasih Tuhan di hati kita.
Roma 5:3-5
5:3 Dan bukan hanya
itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu,
bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
5:4 dan ketekunan
menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5:5 Dan pengharapan
tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh
Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Begitu kita mengaku saya kosong dari kasih
Tuhan, Tuhan berikan Roh Kudus kepada kita dan Roh Kudus itu yang mencurahkan
kasih Tuhan dalam hati kita. Biarlah kita pulang membawa kado natal, bejana-bejana
kita yang kosong tidak kosong lagi tetapi diisi Firman, Roh Kudus dan kasih
Tuhan. Kalau sudah ada isi bisa menyenangkan Tuhan. Tidak lagi bicara tentang
hutang dosa orang tetapi bicara menyenangkan hati Tuhan. Tidak lagi bertindak
menambah hutang dosa, tetapi memuliakan Tuhan. Tidak merugikan orang tetapi
menyenangkan Tuhan dan menyenangkan sesama juga. Pulang hidup tidak kosong
tetapi ada Roh Kudus, Firman dan kasih Allah. Waktu Yesus datang Firman itu
permanen, Roh Kudus permanen dan kasih itu permanen sehingga kita bisa
menyambut Yesus di awan-awan yang permai.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu
tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan
di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Matahari menunjuk kasih Allah yang permanen,
bulan di bawah kaki menunjuk Firman atau imann yang permanen, mahkota 12
bintang menunjuk Roh Kudus atau pengharapan yang permanen. Kita tampil menjadi
Mempelai wanita Tuhan untuk siap menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga. Natal
kedua menyambut Yesus kedua kali.
Mari isi hidup kita dengan Firman, Roh Kudus
dan kasih Tuhan. Bereskan semua hutang dosa, selesaikan semuanya, biarlah kita
bejana-bejana kosong, hati-hati yang kosong, hidup-hidup yang kosong diisi
Firman, Roh dan kasih Tuhan, kita menjadi kehidupan yang menyenangkan hati
Tuhan selalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar