Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:13-15
13:13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan
ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda,
yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu.
Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk
menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.
13:15 Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan
nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga,
dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung
binatang itu, dibunuh.
Nabi palsu dan
antikristus bekerja sama menyesatkan gereja Tuhan dengan ajaran palsu dan
mujizat serta tanda-tanda jasmani. Penyesatan yang dilakukan oleh nabi palsu
supaya gereja Tuhan masuk pada penyembahan yang palsu yaitu penyembahan kepada
antikristus. Ini pelajaran bagi kita, kalau ajarannya sudah palsu,
penyembahannya pasti palsu.
Mengapa yang disasar
oleh nabi palsu dan antikristus ini adalah penyembahan? Waktu Yesus datang
pertama kali, disambut dengan penyembahan dari orang Majus. Ketika kelak Yesus
datang kedua kali juga disambut dengan penyembahan dari gereja yang sempurna,
Mempelai Wanita Tuhan.
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar
orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan
memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya
telah siap sedia.
Jadi nabi palsu mau
merusak penyembahan supaya gereja Tuhan tidak menjadi Mempelai Wanita Tuhan,
berarti binasa! Mari kita perhatikan pengajaran dan penyembahan juga
diperhatikan. Kita akan belajar penyembahan waktu Yesus datang pertama kali.
Ada 2 macam
penyembahan ketika Yesus lahir.
1. Penyembahan
Herodes, penyembahan palsu.
Matius 2:7-8,13
2:7 Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil
orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana
bintang itu nampak.
2:8 Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem,
katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu
dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun
datang menyembah Dia."
2:13 Setelah orang-orang majus itu berangkat,
nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah,
ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai
Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh
Dia."
Herodes pura-pura menyembah padahal mau
membunuh. Tanda-tanda penyembahan palsu:
a) Didorong
oleh ajaran palsu dan tanpa Roh Kudus, hanya mengandalkan kekuatan daging,
perkara-perkara yang jasmani. Di sini Herodes seorang yang kaya dan punya
kedudukan. Salah satu tanda ajaran palsu itu hanya menonjolkan perkara-perkara
yang jasmani, perkara-perkara daging.
Roma 16:17-18
16:17 Tetapi aku
menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang
bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan
dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
16:18 Sebab
orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut
mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka
yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.
Keinginan
daging itu bertentangan dengan Roh Kudus. Makanya penyembahan palsu itu tanpa
Roh Kudus karena yang ditonjolkan daging. Biar berbahasa Roh tetapi kalau yang
dikedepankan adalah daging, itu bukan Roh Kudus, itu roh lain! Karena keinginan
daging bertentangan dengan
Roh Kudus.
Roma 8:6-7,13
8:6 Karena keinginan
daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
8:7 Sebab keinginan
daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum
Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
8:13 Sebab, jika
kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan
perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Ini juga
ajaran bagi kita, kita menyembah Tuhan untuk memuliakan Tuhan. Kita berpuasa
juga untuk menyenangkan hati Tuhan, jangan berpuasa untuk mendapatkan perkara
daging, karena keinginan daging. Justru penyembahan itu mematikan daging, bukan
untuk menonjolkan daging.
b) Herodes
ini hanya pura-pura mau menyembah Yesus, berarti dusta. Hanya mau membunuh
Yesus, benci. Jadi tanda penyembahan palsu tidak mengalami keubahan hidup,
tetap mempertahankan tabiat iblis yaitu dusta dan benci.
Yohanes
8:44
8:44 Iblislah yang
menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah
pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam
dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya
sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Menyembah
itu mematikan daging dengan tabiatnya. Jadi penyembah yang benar hidupnya pasti
berubah. Kalau dia mengaku saya menyembah Tuhan, sekian jam sehari, tetapi
tidak berubah, dusta terus, benci terus, itu penyembahan palsu! Penyembahan itu
puncak ibadah pelayanan. Kelihatan aktif beribadah melayani tetapi dusta dan benci, dipertanyakan, ada
roh Herodes di situ. Apalagi kalau dia hamba Tuhan lalu ada dusta dan benci,
tidak bisa dipegang perkataannya.
Hamba Tuhan harus bisa dipegang perkataannya, kalau perkataannya
berubah-ubah maka ajarannya pasti berubah-ubah.
Benci itu
mulai dari rasa tidak suka, kalau tidak suka lebih baik selesaikan, jangan
bicara di belakang! Apalagi kita
sesama hamba Tuhan, sesama pelayan, selesaikan supaya pelayanan baik, penyembahan
sampai kepada Tuhan. Tidak suka sama isteri atau isteri mendongkol sama suami
lalu menyembah, penyembahannya tidak sampai kepada Tuhan. Kalau ada yang tidak
suka pada sesama pelayan mari
selesaikan supaya penyembahan kita tembus kepada Tuhan, tidak
usah bicara di belakang.
c) Herodes
adalah raja, makanya dia tidak suka Yesus menjadi Raja, dia anggap saingannya.
Jadi tanda penyembahan palsu dalam pelayanan ada roh persaingan. Memang ibadah pelayanan itu diibaratkan
perlombaan rohani untuk mencapai garis finish, tetapi bukan untuk
menjegal satu dengan yang lain, mau saling menjatuhkan. Itulah Herodes, dia tidak mau Yesus menjadi
raja, harus dia yang raja, dagingnya yang jadi raja menguasai hidupnya, tidak
mau kalah dengan orang lain. Orang
seperti ini tidak mau diatur oleh Firman, tidak bisa tunduk pada Firman, karena
mau bersaing! Saya sebagai hamba Tuhan dipercayakan Tuhan melayani bukan untuk
bersaing tetapi hanya melanjutkan apa yang Tuhan percayakan.
Jadi kita datang kepada Tuhan untuk menyembah
bukan untuk mengumbar daging tetapi mematikan daging. Sebab kalau daging ini diumbar maka nanti akan menyembah antikristus. Antikristus adalah wujud dari
kebuasan daging, dia tampil
seperti singa, seperti macan tutul, seperti beruang dan ada kekuatan naga di
dalamnya, betul-betul itu kebuasan daging.
2. Penyembahan
orang Majus. Ini penyembahan yang benar yang harus kita teladani.
Matius 2:9-12
2:9 Setelah mendengar kata-kata raja itu,
berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu
mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu
berada.
2:10 Ketika mereka melihat bintang itu, sangat
bersukacitalah mereka.
2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu
dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka
pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya,
yaitu emas, kemenyan dan mur.
2:12 Dan karena diperingatkan dalam mimpi,
supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya
melalui jalan lain.
Tanda-tanda penyembahan yang benar:
a) Didorong
oleh bintang dan kitab nabi.
Matius 2:1-5
2:1 Sesudah Yesus
dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah
orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem
2:2 dan
bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan
itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah
Dia."
2:3 Ketika raja
Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.
2:4 Maka
dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya
keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.
2:5 Mereka berkata
kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis
dalam kitab nabi:
Bintang
menunjuk Roh Kudus dan kitab nabi menunjuk Firman pengajaran yang benar.
Makanya Yesus katakan kepada perempuan Samaria, penyembah yang benar akan
menyembah Allah di dalam Roh Kudus dan kebenaran, itulah Firman pengajaran yang
benar.
Yohanes
4:23-24
4:23 Tetapi saatnya
akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan
menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki
penyembah-penyembah demikian.
4:24 Allah itu Roh
dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan
kebenaran."
2 hal ini
tidak bisa dipisah, Firman pengajaran dan urapan Roh Kudus, ini kita butuh. 2
hal ini harus ada pada kita, Firman pengajaran dan Roh Kudus, supaya penyembahan kita naik kepada Tuhan. Banyak
orang mengaku punya Roh Kudus tetapi tidak mau Firman pengajaran. Roh Kudus
tanpa Firman pengajaran bisa menjadi roh daging. Buktinya orang Majus dituntun bintang sampai kepada Herodes, tidak
sampai kepada Yesus. Hanya membawa pada Herodes, berarti tersesat. Harus
disertai kitab nabi baru bintang itu menuntun orang Majus kepada Yesus. Begitu
juga kita mengaku punya pedang Firman
pengajaran, tanpa Roh Kudus itu pedang tumpul, nanti sebagai hamba Tuhan
saya memberitakan hanya dengan kekuatan daging karena tidak ada Roh Kudus.
Akhirnya salah gunakan pedang seperti Petrus potong telinga orang. Jemaat
terima pengajaran tanpa kekuatan Roh Kudus akan menerima dengan kekuatan
daging, bisa emosi, marah, bersungut-sungut.
Makanya
keduanya ini dibutuh, urim dan tumim. Urim itu terang, tumim itu pedang.
Ibrani
4:12-13
4:12 Sebab firman
Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia
menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia
sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13 Dan tidak ada
suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu
telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan
pertanggungan jawab.
Ayat 12 itu pedang dan ayat 13 itu terang. Firman
pengajaran dalam urapan Roh Kudus harus
kita miliki sehingga kita mengalami penyucian sampai ke dalam hati dan pikiran.
Coba kalau mau operasi, sudah ada pisau bedah lalu mati lampu, mana berani
dokternya operasi. Jadi perlu pedang Firman dan Roh Kudus, keduanya kita
butuh sehingga terjadi penyucian sampai ke dalam hati dan pikiran, itu berarti kita ada di hati Yesus. Orang yang disucikan itu ada di dada Yesus,
dekat dengan Yesus, kita merasakan detak jantung Yesus, kita rasakan kasih
Yesus yang menolong, membela tepat pada waktunya.
Ibrani 4:14-16
4:14 Karena kita
sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu
Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
4:15 Sebab Imam
Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan
kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya
tidak berbuat dosa.
4:16 Sebab itu
marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya
kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan
kita pada waktunya.
Di ayat 12
dan 13 menampilkan tumin dan
urim, ayat 14 menampilkan imam besar. Itu membuktikan kalau kita mau disucikan kita berada di dada Yesus
Imam Besar. Imam Besar itu pelayananNya adalah pelayanan pendamaian. Buktikan kita sudah disucikan, kita ada
roh pendamaian. Yang salah minta ampun, yang benar mengampuni dan melupakan. Kita
imam-imam, imam-imam itu ikut serta
dalam pelayanan pendamaian, bukan untuk menghasut, bukan untuk membuat kericuhan, bukan untuk membuat perpecahan. Ada yang salah dan tidak beres ayo selesaikan
dan bereskan, maka
penyembahan kita benar, penyembahan kepada Yesus Raja segala raja, menyembah
dengan haleluya. Haleluya ini bahasa Sorga, bukan bahasa satu organisasi gereja. Penyembahan di bumi merupakan pantulan dari
penyembahan di sorga. Di sorga menyembah haleluya berarti di bumi kita juga
menyembah dengan haleluya. Bukan nanti di sorga baru haleluya.
Wahyu 19:1,3,4
19:1 Kemudian dari
pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang
banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan
kekuasaan adalah pada Allah kita,
19:3 Dan untuk
kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai
selama-lamanya."
19:4 Dan kedua
puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang
duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."
Ayat 6 itu
penyembahan di bumi.
Wahyu 19:6
19:6 Lalu aku
mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan
seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan,
Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
Jelas dalam doa Bapa kami dikatakan jadilah
kehendakMu di bumi seperti di sorga. Kita hidup
di bumi tetapi suasana sorga sudah kita alami untuk nanti masuk kerajaan sorga
yang kekal. Sekarang sudah dialami termasuk suasana penyembahan yang benar di bumi. Ini yang kita alami,
penyembahan yang benar lewat dorongan Firman dalam urapan Roh Kudus.
Penyembahan
yang benar didorong oleh kesucian.
Mazmur
24:3-4
24:3 "Siapakah
yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya
yang kudus?"
24:4 "Orang
yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada
penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
Naik gunung ini menunjuk penyembahan. Semakin
disucikan semakin meningkat penyembahannya. Sebaliknya penyembahan semakin
berkurang, kesuciannya juga semakin berkurang.
b) Mengalami
pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Kita
pelajari manusia rohani dari 3 macam persembahan orang Majus.
Matius
2:11
2:11 Maka masuklah
mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu
sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan
mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
3 macam
persembahan orang Majus menunjukan tanda manusia rohani:
1) Seperti
Emas. Ada 2 pengertian emas:
v Amsal
25:12
25:12 Teguran orang yang bijak adalah seperti
cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.
Amsal 25:12 (Terjemahan Lama)
25:12 Seperti anting-anting keemasan berpatutan
dengan kalung yang dari pada emas sepuluh matu, demikianpun telinga yang suka
mendengar itu berpatutan dengan penegur yang berbudi.
Emas artinya taat dengar-dengaran pada Firman
Tuhan apapun resikonya. Kita periksa bagaimana ketaatan kita kepada Tuhan di dalam penggembalaan,
di dalam nikah. Dalam nikah,
suami itu adalah kepala, suami yang taat dan tunduk kepada Tuhan. Isteri sebagai tubuh tunduk kepada Tuhan
dibuktikan tunduk pada suami. Dalam penggembalaan gembala tunduk pada Firman,
jemaat tunduk pada Tuhan dibuktikan tunduk pada gembala, mau diatur.
I Petrus 5:5 (Perikop: Gembalakanlah kawanan domba Allah)
5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang
muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah
dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang
congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
Ini pasal penggembalaan. Muda di sini secara
jasmani, juga secara rohani. Hamba Tuhan harus lebih tua rohaninya sidang
jemaat sekalipun usianya lebih muda. Sidang jemaat harus mau diatur. Bukti
gembala itu tua rohaninya dia harus jadi teladan sekalipun usianya muda.
I Timotius 4:11-13
4:11 Beritakanlah dan ajarkanlah semuanya itu.
4:12 Jangan seorang pun menganggap engkau
rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam
perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam
kesucianmu.
4:13 Sementara itu, sampai aku datang
bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.
Bagaimana gembala bisa jadi teladan kalau
hari-hari cuma sibuk baca handphone, sibuk baca yang lain. Seorang gembala itu
tugasnya bertekun membaca kitab-kitab suci. Termasuk pengerja, ada kesibukan
bekerja secara jasmani tetapi tetap
harus membaca Alkitab sehingga bisa membangun dan mengajar.
Mau mengajar apa kalau dia sendiri tidak tahu. Coba guru di sekolah mau mengajar sementara dia
sendiri tidak pelajari pelajaran itu.
v I Petrus
1:6-7
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun
sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan
kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana,
yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan
kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Emas
itu adalah iman yang teruji. Jadi kalau digabungkan, manusia rohani adalah orang yang taat
dengar-dengaran sekalipun
menghadapi ujian sehingga imannya murni, imannya adalah iman yang teruji. Kadangkala kita taat waktu enak daging kita,
waktu semua aman, semua berjalan lancar “puji Tuhan, Tuhan dahsyat”. begitu
diperhadapkan nyala api ujian, diperhadapkan dengan pencobaan, ketaatannya
bagaimana? Mulai kendor, sampai tidak taat. Itu imannya gugur! Biarlah kita memiliki iman yang teruji, saat
menghadapi ujian dan saat menderita tetap taat seperti Yesus.
Ibrani 5:8
5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah
belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
Yesus
Anak Allah, Dia sempurna, tetapi dikatakan Dia belajar menjadi taat. Ini dituliskan untuk menjadi teladan bagi kita. Kalau Yesus saja yang sempurna mau belajar
taat, apalagi. kita manusia daging yang terlalu banyak kekurangan
harus lebih lagi belajar taat
bahkan ketika kita menderita,
Yohanes 17:19
17:19 dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka,
supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.
Yesus tidak perlu menguduskan diriNya karena
Dia suci. Tetapi dituliskan untuk menjadi teladan bagi kita supaya kita juga mau dikuduskan. Jadi Yesus datang ke dunia ini untuk menjadi
teladan bagi kita.
Seringkali
orang di luar sana mau melemahkan iman orang Kristen dengan berkata kalau Yesus
itu Allah masa Allah dibunuh oleh ciptaanNya sendiri? Mereka tidak tahu bahwa
Yesus sungguh-sungguh Allah yang datang ke dunia untuk menjadi teladan bagi
kita. Supaya kita meneladani, baptisan yang benar teladani Yesus, penyucian
kita teladani Yesus, ketaatan teladan Yesus sampai daging tidak bersuara,
sampai mati.
Saat-saat menghadapi ujian, masalah,
pergumulan, yang harus kita lakukan adalah banyak merendahkan diri di kaki
Tuhan untuk mendengar Firman pengajaran yang benar. Setelah mendengar Firman,
taati dan menyembah Yesus. Seperti yang dilakukan oleh Maria, menghadapi ujian
dia banyak menyembah.
Firman pengajaran seringkali bertentangan
dengan akal sehat kita, inilah ujian ketaatan, mau taat atau tidak.
Contohnya orang buta sejak lahir. Sudah buta, matanya ditaruh lumpur, lalu
orang buta itu disuruh pergi, basuh dirimu di dalam kolam Siloam. Kan tidak masuk akal! Kalau orang buta ini pakai akal sehatnya,
apa-apaan ini, sudah buta dikasih lumpur disuruh jalan lagi! Yang sesuai logika
Yesus menyuruh orang menuntun ke kolam Siloam. Tetapi kalau ditaati mujizat terjadi, pembukaan jalan dari masalah
yang kita hadapi.
Contoh lagi Petrus, waktu dia diangkat menjadi penjalan
manusia. Sudah sepanjang malam dia mau tangkap ikan tetapi tidak mendapat
apa-apa. Setelah Yesus mengajar, Yesus katakan pada Petrus “tebarkan jalamu maka
engkau akan memperoleh ikan.
Malam-malam waktunya tangkap ikan tetapi tidak ada ikan, siang
malah disuruh tebarkan jala. Tetapi karena Petrus mau taat, mujizat terjadi.
Lukas 5:3-6
5:3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu,
yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh
dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
5:4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata
kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu
untuk menangkap ikan."
5:5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang
malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau
menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."
5:6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka
menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
Jadi kuncinya di ayat 3 supaya mujizat terjadi, persoalan diselesaikan oleh
Tuhan, Firman pengajaran itu didengar dulu baru ditaati. Bagaimana mau taat pada Firman Tuhan kalau
tidak serius mendengarnya. Dengar dulu baru bisa ditaati,
dipraktekan.
Tadi dikatakan bertolak sedikit jauh dari pantai baru Yesus mengajar. Kalau
sudah agak jauh dari pantai berarti airnya tambah dalam. Artinya mendengar
Firman itu harus dengan serius untuk mendalaminya. Itulah pentingnya pendalaman
Alkitab.
Herodes saja menyelidiki kitab suci, masa kita
anak Tuhan, pelayan Tuhan, hamba
Tuhan tidak mau mendalami kitab
suci.
Matius 2:4
2:4 Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan
ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana
Mesias akan dilahirkan.
Ayo
kita tekuni pendalaman Alkitab
supaya kita semakin mendalami Firman, sehingga saat menghadapi ujian tetap taat, imannya teguh, iman yang
teruji, ada emas.
2) Kemenyan
berwarna putih, itu menunjuk kebenaran dan kesucian. Jadi manusia rohani adalah kehidupan yang
hidup di dalam kebenaran dan kesucian. Benar dan
suci itu mulai dari dalam hati. Pakaian mempelai
wanita itu putih berkilau-kilau. Kilaunya
itu menunjuk kesucian dari dalam hati. Babel juga pakai pakaian putih tetapi
terlalu banyak aksesorinya. Ini menunjukan kesucian palsu.
Harus disucikan mulai dari dalam hati.
Markus 7:21-23
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul
segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan,
kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam
dan menajiskan orang."
Yang harus disucikan dari dalam hati adalah
keinginan jahat dan keinginan najis, termasuk kepahitan hati. Keinginan jahat
itu mengarah pada cinta akan uang,
terikat akan uang. Apalagi
kami hamba Tuhan, apa motivasi pelayanannya? Kalau uang, bahaya! Kejahatan yang
ada di hati. Nanti seperti Yudas, Yesus
saja dia jual apalagi hanya murid-murid yang lain. Kalau hamba Tuhan menjual pengajaran apalagi hanya domba-domba.
Keinginan najis mengarah pada dosa makan minum
dan kawin mengawinkan. Saya dikoreksi Tuhan, kita semua dikoreksi Tuhan, apalagi kita yang sudah berumah tangga,
jangan ada lagi keinginan yang najis. Dulu isteri dipuji-puji, suami
dipuji-puji. Lama-lama
sudah bertambah usianya, mulai ada bercak-bercak hitam di wajah isterinya, isteri orang yang dia
lihat.
Kepahitan hati itu mengarah pada kebencian tanpa alasan, mau salah, mau benar pokoknya
benci sama dia. Dia baik dibenci, dia memberi dibenci, dia mendoakan dibenci,
apalagi kalau tidak memberi dan mendoakan, lebih parah lagi.
Kemenyan itu berbau harum. Orang yang mau disucikan, orang yang hidup
dalam kebenaran dan kesucian, dia berbau harum bagi Tuhan, menyenangkan hati
Tuhan. Juga berbau harum bagi sesama, dipakai Tuhan untuk membawa jiwa-jiwa datang
kepada Tuhan. Semoga kita semua menjadi kehidupan yang berbau harum, dipakai
oleh Tuhan.
II Korintus 2:14
2:14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam
Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia
menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.
Kita pergi ke mana saja berbau harum.
II Korintus 2:15
2:15 Sebab bagi Allah kami adalah bau yang
harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara
mereka yang binasa.
Tetapi
bagi orang yang akan binasa, biarpun kita sudah hidup benar dan suci, bagi
mereka kita bau kematian, bau busuk.
II
Korintus 2:16
2:16 Bagi yang terakhir kami adalah bau
kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan.
Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?
Hamba Tuhan pelayan Tuhan yang benar dan suci
itu langka! Kalau kita bisa benar dan suci itu kasih karunia Tuhan, kita bisa
menebar bau harum di mana-mana itu kasih karunia Tuhan. Makanya kita perjuangkan kebenaran dan
kesucian ini, kita menjadi manusia rohani. Dulu saya bau busuk,
bau comberan, bau got, sekarang bau kemenyan, bau harum bagi Tuhan dan bagi sesama. Kita menjadi bau harum bagi sesama, membawa
jiwa-jiwa datang kepada Yesus, datang pada pengajaran untuk dibentuk menjadi
Tubuh Kristus yang sempurna. Masih
banyak orang diluar sana yang belum mengenal pengajaran ini, tugas kita
sekarang tebarkan bau harum ke mana-mana. Bersaksi lewat
kata-kata dan perbuatan di
mana-mana. Kalau kami yang khotbah double, lewat khotbah dan lewat perbuatan
harus menunjukan kebenaran dan kesucian yang sesungguhnya.
3) Mur itu
didapat dari getah mur. Getah mur didapat dari pohon mur yang dilukai. Artinya kepada kita mengalami
penebusan oleh darah Yesus sampai tidak ada lagi dusta!
Wahyu 14:2-5
14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit
bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang
kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di
hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang
pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh
empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak
mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama
seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke
mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban
sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat
dusta; mereka tidak bercela.
Ini Mur, getah yang didapat dari pohon Mur yang
dilukai. Bagaikan Yesus yang
dilukai di kayu salib, keluar getahnya untuk menebus
kita sampai tidak ada dusta, sampai menjadi kehidupan yang jujur. Itu berarti
kita sudah kembali pada ciptaan semula. Dalam kitab Pengkhotbah dikatakan Allah menciptakan manusia itu jujur
adanya. Manusia yang sama mulia dengan Tuhan itu jujur.
Tetapi karena dosa maka manusia banyak dalih, dolak dalik. Biarlah kita
diubahkan terus sampai kita menjadi
kehidupan yang jujur. Jujur itu dimulai
soal Tuhan, soal pengajaran. Hari-hari terakhir ini marilah jujur soal
pengajaran. Kalau benar pegang
teguh, kalau salah hindari. Kalau ada
hamba Tuhan yang pegang teguh pengajaran, jangan tuduh macam-macam, itu jujur. Seringkali gampang sekali bilang hamba Tuhan
itu sudah menyeleweng, sudah sesat. Lihat dulu bagaimana keteguhannya dalam pengajaran. Lihat diri
sendiri yang tuduh-tuduh ini, bagaimana tahbisannya, bagaimana nikahnya. Jangan
terlalu gampang mengata-ngatai
orang “terlalu banyak dosanya”.
Doakan
saya sebagai hamba Tuhan supaya teguh berpegang pada pengajaran yang benar. Apa yang
sudah diletakan oleh pendahulu diteruskan, jangan
menyimpang kanan menyimpang kiri. Kalau
ada yang sudah menyimpang didoakan, bukan untuk kita hakimi. Orang yang teguh dalam pengajaran jangan dibilangi menyimpang, jangan
dibilangi menyeleweng. Kalau benar-benar sudah tahu dia menyimpang jangan kasih
pelayanan, jangan pakai dia. Kan Alkitab sudah bilang hindari, tetapi
kalau masih kasih pelayanan bagaimana hatimu, jujur atau tidak.
Roma 16:17
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu,
saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan
pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu
hindarilah mereka!
Jangan
bergaul, jangan makan bersama.
I
Korintus 5:11
5:11 Tetapi yang
kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang
sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah
berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah
kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Jadi kalau disimpulkan penyembah yang benar
adalah kehidupan yang taat, suci dan jujur.
Akhirnya orang Majus bisa pulang melalui jalan yang
baru. Hasilnya Tuhan memberikan jalan baru kepada kita. Dulu orang Majus
mendapatkan jalan baru melalui mimpi, sekarang kita mendapat jalan baru lewat
pembukaan Firman. Kalau mau selalu taat, suci dan jujur maka selalu ada
pembukaan jalan baru. Ini jalan tanpa Herodes. Masalah apapun kita yang alami, siapa tahu
siang ini Tuhan buka bagi kita. Kalau belum, tetap taat, suci dan jujur, Tuhan
pasti buka bagi kita, tidak terlambat, tidak terlalu cepat, tepat pada waktunya. Kalau Tuhan
terlambat, orang Majus sudah mati dibunuh Herodes.
Hasilnya taat, suci dan jujur.
a) Yesaya
43:15-17
43:15 Akulah TUHAN,
Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."
43:16 Beginilah
firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat,
43:17 yang telah
menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah —
mereka terbaring, tidak dapat bangkit, sudah mati, sudah padam sebagai sumbu —,
Tuhan
membuka jalan di tengah laut. Sekarang bagi kita Tuhan membuka jalan keluar
yang tidak pernah terpikirkan oleh kita. Saya tahu orang Israel saat itu pasti
berpikir, tidak mungkin tidak berpikir, mau menyeberang bagaimana. Namun Tuhan
buka jalan baru yang tidak terpikirkan sampai kita berkata “koq bisa”. Bagi
orang yang suci, taat dan jujur tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, Dia sanggup memberikan jalan keluar
sampai yang mustahil sekalipun,
Dia berikan jalan ke masa depan yang indah dan berhasil. Tetapi kalau tidak taat, tidak suci, tidak
jujur, pertanyaannya “bagaimana bisa” akhirnya betul-betul tidak ada jalan
keluar.
b) Zakharia
14:17
14:17 Tetapi bila
mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem untuk sujud menyembah
kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak akan turun hujan.
Kalau tidak menyembah Raja hujan tidak turun. Kebalikannya, kalau menyembah Raja hujan turun. Jadi hasil kedua Tuhan mencurahkan hujan
kemurahanNya kepada kita. Hujan ini untuk apa? Membasahi apa yang sudah kering. Kita periksa,
apa yang sudah kering dalam hidup kita. Kalau nikah sudah kering rasanya berat
sekali hidup di dunia ini. Kan
tidak boleh cerai, namun mau dipaksakan sudah kering. Dalam pelayanan sudah kering, mau paksakan
melayani betapa susah! Seperti kalau lutut sudah kering lalu dipaksa jalan,
sakit rasanya. Seperti itulah keadaannya
kalau hidup kita kering, nikah kering, pelayanan kering. Kalau mau kembali pada ketaatan, kesucian,
kejujuran, menyembah Yesus Raja,
Dia curahkan hujan kemurahan, apa yang sudah kering dipulihkan
oleh Tuhan.
Kalau
hujan turun, tamanan pasti bertumbuh dan berbuah. Artinya hujan kemurahan Tuhan
sanggup memelihara kita secara ajaib di tengah-tengah kekeringan dunia.
Sumber-sumber dunia semakin
kering semuanya, tetapi
kemurahan Tuhan, Raja segala raja mampu
memelihara kita secara
ajaib sampai kita berkata “koq
bisa!”. Modal saya sekian,
modal dia gede, tetapi kering tokonya.
Kebunnya luas berpetak-petak, saya hanya 1 bidang tanah tetapi hasilnya lebih banyak. Itu karena kita dipelihara oleh Tuhan di
tengah-tengah kekeringan dunia ini.
Juga dipelihara secara rohani. Apa bukti pemeliharaan secara rohani?
Menghadapi semua yang goncang kita tetap tenang, tetap damai. Mungkin dalam
pelayanan goncang, kita juga tenang dan damai, maka hujan kemurahan Tuhan memelihara kehidupan kita sekalian.
c) Lukas
23:40-43
23:40 Tetapi yang
seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada
Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
23:41 Kita memang
selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan
kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
23:42 Lalu ia
berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai
Raja."
23:43 Kata Yesus
kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan
ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Saat kita bertahan pada ketaatan, kesucian,
kejujuran dan Yesus datang maka Tuhan membuka jalan ke Firdaus, masuk kerajaan
1000 tahun damai sampai masuk kerajaan sorga kekal selamanya.
Apapun
keadaan kita jangan putus asa, jangan pesimis. Ini penjahat secara jasmani dan rohani sudah gagal total
tetapi masih ada kesempatan pintu Firdaus terbuka bagi dia. Kalau kepada penjahat saja pintu Firdaus
dibuka apalagi untuk kita hamba Tuhan pelayan Tuhan. Yang penting kembali pada
ketaatan, kesucian dan kejujuran, Tuhan membuka pintu-pintu yang tertutup bagi
kita.
Penjahat
ini sudah seperti buluh yang terkulai tetapi tidak dipatahkan. Dia ibarat sumbu
yang pudar nyalanya tetapi tidak dipadamkan.
Yesaya
42:3
42:3 Buluh yang patah terkulai tidak akan
diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi
dengan setia ia akan menyatakan hukum.
Mungkin keadaan kita sudah seperti buluh yang
patah terkulai tetapi tidak
diputuskan oleh Tuhan, sumbuh yang pudar nyalanya tetapi tidak dipadamkan.
Sudah hancur-hancuran hidup kita, asal mau kembali pada ketaatan, mau kembali pada kesucian dan
kejujuran. Tuhan tidak memandang
kita hina tetapi berharga di mataNya. Dia tidak mematahkan buluh yang terkulai, dia
tidak memadamkan sumbu yang
pudar, semuanya dijadikan terang dan indah pada waktunya. Dia rela dihinakan di kayu
salib, bahkan sudah tidak
seperti manusia lagi, ditelanjangi di kayu salib untuk menjadikan kita
berharga di mataNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar