Wahyu 14:12-13
14:12 Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.
14:13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."
Ayat-ayat ini bicara tentang penghakiman dan penghukuman Tuhan. Ketika malaikat Tuhan memberitahukan tentang adanya penghakiman dan penghukuman, terselip di ayat 13 seruan tentang kebahagiaan Sorga, kebahagiaan yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun bahkan oleh maut sekalipun. Ini kasih sayang Tuhan kepada kita, Tuhan mau menghakimi dan menghukum dunia ini dan kehidupan yang tidak sungguh-sungguh kepadaNya, tetapi Tuhan juga menawarkan kebahagiaan sorga kepada kita kalau kita sungguh-sungguh mengikut Tuhan. Tuhan itu sangat baik pada kehidupan kita, kalau ada yang binasa, bukan karena Tuhan kejam! Tuhan sudah menawarkan kebahagiaan, kalau itu diabaikan, tidak dihargai, salahnya sendiri kalau menghadapi penghakiman dan penghukuman.
Dalam kitab Wahyu ada 7 kebahagiaan Sorga:
1. Wahyu 1:3
1:3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Kebahagiaan itu dimulai dari membaca, mendengar dan menuruti Firman. Jadi kebahagiaan kita orang Kristen hanya di dalam Firman, jangan cari kebahagiaan di luar. Kebahagiaan yang ditawarkan oleh dunia hanya bersifat sementara. Tetapi kalau kebahagiaan dari mendengar dan menuruti Firman, itu kebahagiaan yang sejati.
2. Wahyu 14:13
14:13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."
3. Wahyu 16:15
16:15 "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."
Kebahagiaan yang ketiga, berbahagia yang berjaga-jaga akan pakaian, terutama pakaian pelayanan dijaga, jangan lepas, supaya kita mengalami kebahagiaan.
4. Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Ini adalah pokok kebahagiaan, kebahagiaan masuk pesta nikah Anak Domba Allah.
5. Wahyu 20:6
20:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
Berbahagia yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama.
6. Wahyu 22:7
22:7 "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"
Berbahagia orang yang taat pada Firman Tuhan.
7. Wahyu 22:14
22:14 Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.
Sementara Tuhan mau menghakimi dan menghukum, tetapi Tuhan juga menawarkan kebahagiaan bagi yang mau. Tuhan tidak pernah memaksa, ada kebahagiaan ditawarkan kepada kita. Jadi supaya kita tidak dihakimi dan dihukum maka kita harus berjuang untuk mengalami 7 kebahagiaan sorga. Di dunia saja orang mau berbahagia mereka berjuang. Karena orang dunia menganggap kebahagiaan itu dari banyak uang, banyak harta, jadi mereka berjuang, kejar harta supaya berbahagia. Tetapi itu kebahagiaan semu, kebahagiaan fana. Kebahagiaan sejati hanya di dalam Tuhan.
Yang kita baca tadi kebahagiaan kedua, berbahagia orang yang mati di dalam Tuhan. Berarti selama hidup dia hidup di dalam Tuhan makanya ketika mati dikatakan mati di dalam Tuhan. Ini yang mau kita kejar, selama hidup supaya hidup di dalam Tuhan. Bukan soal mati atau hidup yang penting, yang penting selama kita hidup di dunia ini kita mau hidup di dalam Tuhan. Itu kebahagiaan Sorga, sehingga kebahagiaan ini tidak bisa dibatasi oleh maut. Kalau diizinkan mati atau meninggal, dia meninggal di dalam Tuhan. Ketika Yesus datang dia dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan dan masuk kebahagiaan kekal. Kalau dia hidup sampai Yesus datang, selama hidup dia hidup di dalam Tuhan, akan diubahkan dalam sekejab mata untuk menjadi sama mulai dengan Yesus, masuk kebahagiaan kekal. Mari kita berjuang untuk hidup di dalam Tuhan.
Ada 3 pengertian hidup di dalam Tuhan. Siang ini kita pelajari poin pertama yaitu percaya atau iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat. Iman itu lewat mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus.
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Iman itu timbul dari mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus dan iman itu harus dibuktikan. Jangan hanya mengatakan kita ini orang Kristen. Jemaat Tonusu dulu diajar di gereja lamanya sekali selamat yah sudah selamat. Biar berbuat dosa, yang penting Kristen, pasti selamat. Saya bilang sama jemaat, kalau begitu apa gunanya Firman Tuhan katakan kerjakanlah keselamatanmu. Banyak orang menganut kepercayaan seperti itu karena diajar di gereja, sekali selamat tetap selamat. Jadi kalau sudah Kristen, percaya Yesus, KTP-nya Kristen, sudah langsung masuk sorga. Banyak kali salah mengerti Firman.
Iman itu harus dibuktikan. Apa bukti kita punya iman, Yesus adalah Juruselamat kita.
I Yohanes 3:6
3:6 Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia.
Orang mati terbakar paru-parunya karena minuman keras, lalu pendeta khotbah berbahagia orang yang mati di dalam Tuhan, ngkai ini sudah istirahat. Istirahat apa? Istirahat minum! Seenaknya saja mengajar begitu. Akhirnya jemaat yang mendengarkan berpikir biar mati mabuk, yang penting Kristen masuk sorga. Sampai pendeta mau khotbah, mabuk dulu. Ngeri sekali kehidupan keKristenan akhir zaman ini. Buktikan kita punya iman, percaya Yesus, buktinya adalah mengalami kelepasan dari dosa! Itu orang Kristen sejati. Berarti kita hidup di dalam Yesus dan maut tidak bisa menguasai kita. Upah dosa ialah maut, sengat maut adalah dosa.
Hari ini kita berjuang hidup di dalam Tuhan, iman kepada Yesus yaitu kita mau lepas dari dosa. Waktu yang sisa bukan untuk menambah dosa tetapi untuk lepas dari dosa.
Orang berdosa = orang sakit rohaninya.
Lukas 5:29-32
5:29 Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia.
5:30 Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: "Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
5:31 Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit;
5:32 Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
Bukan orang sehat yang membutuhkan tabib, tetapi orang sakit. Orang sakit itulah orang berdosa. Kalau sakit semakin parah lalu dibiarkan bisa mati = binasa. Itu sebab Yesus datang memanggil orang berdosa supaya selamat. Upah dosa ialah maut kebinasaan.
Roma 6:23
6:23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Orang berdosa itu dikuasai maut. Hidup di dalam dosa itu sebenarnya menderita tetapi setan itu licik, berbuat dosa dia bilang pesta. Pesta miras, pesta narkoba, pesta seks. Padahal berbuat dosa itu sebenarnya menderita, sakit, tetapi iblis bilang itu pesta. Biarlah kita berjuang untuk lepas dari dosa. Sebab kalau kita masih dikuasai dosa kita menderita dan sedang menuju kebinasaan yang kekal, bukan kebahagiaan. Tidak ada kebahagiaan orang berdosa. Kalau ada yang berkata saya merokok karena ini membuat saya senang, tidak ada, itu cuma tipuan iblis! Bukan senang tetapi menderita, itu sengsara karena sedang menuju kebinasaan kekal. Jangan mau ditipu oleh iblis.
Yesus datang untuk memanggil orang berdosa, mau membawa kepada hidup yang kekal. Kalau diizinkan Tuhan dia harus meninggal, tetapi dia sudah lepas dari dosa, maka dia akan dibangkitkan untuk masuk hidup yang kekal. Kalau hidup sampai Yesus datang, dia lepas dari dosa maka dia diubahkan sekejab mata, sama mulia dengan Yesus, masuk hidup kekal bersama Yesus.
Proses orang berdosa untuk mendapatkan hidup kekal, kebahagiaan sorga:
1. Yesus berkata Aku datang untuk memanggil orang berdosa. Jadi proses pertama adalah harus menerima panggilan dari Yesus. Kenapa harus dipanggil? Sebab sejak jatuh dalam dosa, manusia terpisah dari Tuhan. Waktu Adam berbuat dosa, tahu bahwa dia telanjang, dia sembunyi terpisah dari Tuhan. Dan manusia berdosa tidak punya kemampuan untuk kembali kepada Tuhan. Makanya Tuhan memanggil, sejak di taman Eden Tuhan memanggil Adam dan Hawa. Sekarang kita juga dipanggil Tuhan. Panggilan Tuhan lewat apa? Firman penginjilan.
Markus 1:1-4
1:1 Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.
1:2 Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu;
1:3 ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya",
1:4 demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu."
Harus menerima panggilan Tuhan lewat Firman penginjilan. Kita raba dan periksa, saya ini sudah menerima panggilan Tuhan atau belum.
Bagaimana sikap menerima panggilan Tuhan?
a) Persiapkan jalan bagi Tuhan. Artinya buka hati untuk percaya, untuk iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat. Dalam Tabernakel itu berarti masuk pintu gerbang.
b) Setelah buka hati bertobatlah. Berhenti berbuat dosa, jangan diulang-ulang! Dosa yang ditunjuk oleh Firman, stop, jangan diulangi lagi. Itu berarti kita sampai pada alat mezbah korban bakaran. Dulu ada hewan kurban dipersembahkan sebagai korban penebus salah, korban penghapus dosa. Semua itu sudah digenapi oleh Korban Yesus Kristus di kayu salib. Ada sarana salib Yesus untuk kita menyelesaikan dosa-dosa kita.
c) Memberi diri dibaptis. Jangan disuruh-suruh, tidak usah dipaksa-paksa. Baptisan air itu dari kita, kita yang memberi diri kita untuk dibaptis maka kita menerima Roh Kudus. Roh Kudus turun seperti burung merpati, buktikan kita sudah diurapi Roh Kudus. Buktinya kita punya hati merpati, hati yang tulus.
Matius 10:16
10:16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Lain kali orang Kristen cuma cerdik seperti ular, merpatinya tidak ada. Ayo kita beribadah melayani Tuhan dengan hati yang tulus karena kita mau menyenangkan Tuhan, tidak ada tujuan yang lain. Tuhan yang tahu hati saya, melayani di Tentena cari apa. Kalau cari yang jasmani itu tidak tulus! Tetapi kalau untuk menyenangkan Tuhan, itu ibadah yang tulus. Orang yang hatinya tulus pasti takut Tuhan, bukan takut pada manusia.
Yosua 24:14
24:14 Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.
Orang yang hatinya tulus pasti beribadah dengan takut akan Tuhan dan tetap setia, bukan takut manusia. Maka pelayanan kita akan semakin meningkat, tidak stagnan apalagi mundur. Kalau kita tidak setia, Tuhan tetap setia. Ini jangan disalah artikan. Tuhan tetap setia artinya Tuhan tetap menunggu kita untuk kembali setia. Kalau tidak mau maka ada penghakiman dan penghukuman.
Ini proses pertama, untuk mendapatkan hidup kekal harus menerima panggilan dari Yesus sampai kita bisa beribadah melayani Tuhan dengan tulus ikhlas dan setia, punya hati merpati. Merpati itu adalah lambang dari Mempelai Wanita Tuhan. Salomo memuji Sulamit, merpatiku, idam-idamanku. Tuhan mau supaya kita punya hati merpati.
2. Lukas 5:29
5:29 Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia.
Proses kedua duduk makan bersama Yesus. Artinya mau makan Firman pengajaran yang benar yang adalah makanan keras. Tadi terima panggilan lewat penginjilan, sudah lahir baru, sekarang meningkat duduk makan dengan Yesus. Terima pengajaran yang adalah makanan keras. Kalau kita makan sungguh-sungguh, mulut ini tidak akan komentar macam-macam, tinggal mengunyah, telan. Hidup rohaninya sehat dan bertumbuh. Kalau ada sesuatu yang mengganjal di mulut, itu yang membuat suka mengeluh. Seperti kita makan secara jasmani lalu ada sariawan, mengeluh kalau kena rica. Tetapi kalau ini mulut aman semua, tidak ada sakit gigi, tidak ada sariawan, makanan nikmat dia nikmati, sampai habis semua makanannya.
Kalau kita dengar Firman pengajaran masih banyak omelannya, banyak komentarnya, giginya lagi sakit, bibirnya sariawan, lidahnya tergigit. Ada sesuatu yang salah dalam diri kita, makanya komentar. Yang lain bisa menikmati, pulang praktek Firman sehingga ditolong diubahkan. Yang suka komentar tidak diubahkan. Makanan habis, perutnya keroncongan.
Tempat utama untuk makan Firman pengajaran adalah dalam penggembalaan.
Matius 24:45
24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
Hamba Tuhan harus siap sedia memberi makan sidang jemaat pada waktunya. Disebut orang-orangNya. Jadi yang saya hadapi ini adalah orang-orangnya Tuhan, harus diberi makan tepat pada waktunya. Hamba Tuhan bisa meraba ini orangnya Tuhan atau bukan. Apa tandanya orangnya Tuhan atau bukan?
Kisah Para Rasul 13:48
13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.
Bukti bahwa kita orangnya Tuhan, kita dengar Firman, percaya, tidak ada prasangka buruk. Bergembira, bersukacita mendengar Firman, kita percaya ini suara Tuhan. Periksa diri dan hati kita masing-masing. Kalau dengar Firman masih ngomel, itu Firman tidak cocok, tidak logis, tidak pas! Itu bukan orangnya Tuhan. Kalau orangnya Tuhan biarpun Firman keras disampaikan dia bisa menerima itu untuk saya. Orang seperti ini akan mencapai hidup kekal, bisa hidup kekal bersama Yesus.
Sebagai hamba Tuhan, saya juga gembala yang digembalakan. Saya digembalakan dalam fellowship, kalau dengar Firman yah percaya. Ayo rubah sikap kita makan selama ini. Coba bapak ibu diundang makan, lalu ketika disajikan makanan, tuan rumah itu dengan tulus menyajikan makanan berkata mari silahkan dimakan. Lalu yang sambil makan malah komentar sendoknya tidak bagus, rasanya tidak enak, lebih enak masakan isteriku! Kira-kira bagaimana perasaan orang yang mengundang makan? Begitulah juga kita, ada hamba Tuhan sajikan makanan, malah mengomel. Saya percaya di sini orangnya Tuhan, tidak komentar macam-macam, semua menerima Firman Tuhan.
Sekalipun masih komentar macam-macam, tetapi Tuhan masih berkemurahan. Tuhan membungkuk mengangkat kuk di rahang kita. Ini kendalanya, dia komentar miring karena nikahnya kurang bagus, ini pekerjaannya tidak jujur. Itu semua diangkat baru bisa menikmati. Selama masih ada kuk di rahang susah untuk makan.
Hosea 11:4
11:4 Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka; Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka makan.
Ini kasihnya Tuhan, ketika melihat anak Tuhan ini tidak nafsu makan, ada masalah ini. Tuhan membungkuk memeriksa, ternyata ada kuk, ada beban dosa yang dipertahankan, makanya susah makan. Tuhan mau angkat, terserah dari kita mau atau tidak. Kalau mau diangkat kuknya maka kita bisa makan dengan nikmat.
Jadi makan Firman itu demi hidup kita. Kalau bagi saya secara pribadi ngapain sampaikan Firman yang keras, yang lama. Sampaikan saja yang lembek-lembek, sampaikan lawak-lawak, jemaat senang. Tetapi jemaat tidak hidup dan Tuhan tuntut kepada saya. Kamu seharusnya menyiapkan makanan untuk orang-orangku tetapi malah tidak disiapkan baik-baik! Tidak diberi makan tetapi jemaat disuruh kerja, selesai KKR pingsan semua.
Dari saya sebagai hamba Tuhan siapkan makanan tepat pada waktunya. Sidang jemaat ayo buka mulut! Makan Firman artinya:
a) Mendengar Firman dengan sungguh-sungguh, dengan suatu kebutuhan. Saya butuh, saya lapar, saya mau makan! Makanya jemaat berdoa agar Tuhan bukakan rahasia Firman supaya Tuhan bukakan Firman, sehingga di gereja ada pembukaan Firman untuk jemaat. Kita mendengar Firman dengan suatu kebutuhan sampai bisa menikmati, tidak ngomel lagi!
b) Mengerti Firman.
II Timotius 2:7
2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.
Apa buktinya kita mengerti Firman?
Yakobus 1:19
1:19 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
Orang mengerti Firman bisa menahan emosi dan mengontrol perkataan. Tidak langsung cerocos marah. Jadi kalau mau keluarkan perkataan dia timbang dulu menurut Firman, ini kalau saya sampaikan tidak baik, akhirnya bisa dijaga. Mau marah, ingat Firman, kalau saya marah begini akibatnya.
Bukan berarti tidak boleh marah, kalau anak sudah bikin sesuka hati boleh marah tetapi untuk menolong, marah untuk mengembalikan pada kebenaran. Seperti Yesus marah di Bait Allah supaya Bait Allah jadi benar, jangan disalah gunakan fungsinya.
c) Percaya yakin akan Firman Tuhan bahwa itu adalah perkataan Allah, bukan perkataan manusia. Memang manusia yang khotbah tetapi kita yakin itu perkataan Allah.
I Tesalonika 2:13
2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi — dan memang sungguh-sungguh demikian — sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.
Kita percaya dan yakin Firman ini bukan perkataan manusia tetapi perkataan dari Tuhan maka Firman ini bekerja dalam diri kita, terjadi penyucian dan pembaharuan. Sikap saya dulu salah, saya dengar Firman saya anggap itu hanya perkataan papa, bukan perkataan Tuhan. Makanya tidak berubah, Firman tidak bekerja, tetap hidup dalam dosa. Setelah rubah pola pikir, ini perkataan Tuhan, bukan perkataan manusia, baru Firman bisa masuk, terjadi penyucian dan pembaharuan. Sehingga siapapun yang tampil, mau dia muda, tua, junior, senior, karena dia khotbah dalam urapan, kita yakin itu perkataan Tuhan, kita bisa terima. Tidak ada sikap pandang enteng, sikap meremehkan.
d) Praktek Firman, Firman itu mendarah daging. Kalau Firman sudah mendarah daging, rohani kita bisa beraktivitas, tidak loyo, bisa aktif di dalam melayani Tuhan. Saat-saat kita makan Firman seperti siang ini, tidak ada dosa yang tersembunyi, semua dibuka! Itu tanda bahwa makanan yang disajikan sungguh-sungguh makanan dari Sorga. Kalau cuma sekedar khotbah seperti pidato, dosa tidak tersentuh. Tetapi kalau ini sungguh-sungguh perkataan Tuhan, makanan keras dari Tuhan, begitu kita dengar tidak ada dosa yang tersembunyi, semua dosa dibuka.
Saya tidak tahu keadaan bapak ibu, tetapi Tuhan yang tahu, Tuhan buka. Jadi jangan berperasangka buruk, ada yang lapor-lapor kelakuan saya, tidak ada! Semua terbuka, tidak ada yang tersembunyi.
Ibrani 4:12-13
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Semua dibuka dosa kita, sampai yang ada di hati dan di pikiran. Mungkin belum kita lakukan, belum kita ucapkan, tetapi sudah ada di dalam hati dan pikiran, dibuka semuanya. Untuk apa? Bukan untuk kita dipermalukan, tujuannya supaya kita bisa menghakimi diri sendiri. Dari pada nanti kita menghadap takhta penghakiman lalu harus mempertanggung jawabkan apa yang sudah kita lakukan, tidak ada kesempatan lagi untuk bertobat, hanya untuk dihukum, lebih baik sekarang saat makan Firman kita menghakimi diri sendiri. Periksa diri kita, kalau ada dosa kita temukan, selesaikan! Akui kepada Tuhan dan sesama. Kalau memang harus didoakan gembala, datanglah minta didoakan. Biarlah kehidupan kita semakin disucikan.
Semua yang kita lakukan nanti akan dipertanggung jawabkan. Orang lain tidak tahu, tetapi Tuhan tahu. Setiap dosa yang belum diselesaikan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan, akan dihakimi di depan takhta putih untuk dihukum.
Yakobus 5:9
5:9 Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.
Di tengah-tengah kita ada Yesus Imam Besar yang mau dan siap sedia memperdamaikan segala dosa kita. Kalau tidak mau maka Yesus tampil sebagai hakim yang akan menghakimi dan akan menghukum.
Kisah Para Rasul 10:42; 17:31
10:42 Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati.
17:31 Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati."
Sungguh-sungguh penghakiman itu ada, lebih baik sekarang kita menghakimi diri kita sendiri. Jangan tunggu takhta sudah digelar lalu kita dihakimi. Saat takhta digelar terjadi pemisahan yang tegas yaitu pemisahan antara domba dan kambing. Sama-sama di dalam kandang, sama-sama diberi makan, tetapi ada yang domba ada yang kambing. Kambing di sebelah kiri untuk dihukum, domba di sebelah kanan untuk bahagia kekal bersama Yesus. Ingat tahun ini tahun pemisahan, saya tidak tahu kenapa Tuhan kasih tahun pemisahan. Tetapi seiring waktu baru mengerti, ini maksudnya tahun pemisahan. Yang saya takutkan jangan terjadi kita terpisah dari domba-dombanya Tuhan lalu jadi kambing. Domba dan kambing ini sama-sama hewan gembalaan tetapi terpisah. Nasibnya berbeda.
Kita berjuang, saya tidak mau jadi kambing, saya mau jadi domba untuk masuk kemuliaan kekal bersama Yesus. Biarlah pemisahan yang tahun ini Tuhan maksudkan, kita terpisah dari hidup lama. Jangan terpisah dari domba-dombanya Tuhan dan dihukum.
Matius 25:31-33
25:31 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
Serupa tetapi tidak sama. Suaranya sama mengembek, sama-sama makan rumput. Tetapi ternyata nanti dibedakan oleh Tuhan. Jadi saat kita makan Firman pengajaran, saat Firman diberitakan, terjadi pemisahan antara kambing dan domba. Tergantung bagaimana sikap kita. Biarlah kita tetap domba! Tidak semua orang Kristen adalah dombanya Tuhan, bisa saja kambing. Bahkan dalam nikahpun akan terpisah. Alkitab katakan 2 orang di tempat tidur, yang satu terangkat yang lain tertinggal. Suami dan isteri belum tentu 2 2 nya domba, bisa salah satunya kambing. Syukur kalau keduanya domba, itu yang kita doakan. Tetapi jangan saling tuding! Akan terjadi pemisahan, domba terangkat, kambing tertinggal dan binasa.
Domba dan kambing dipisahkan dari posisinya. Kambing di sebelah kiri, domba di sebelah kanan. Apa yang menjadi dasar pemisahan? Dasar pemisahan adalah karakter atau tabiat. Kalau kita makan Firman, Firman itu adalah Yesus sendiri, berarti Yesus masuk dalam kita, karakter Yesus ada di dalam kita. Kalau tidak makan Firman, karakter daging yang ada. Jadi yang menjadi pemisah adalah karakter, bukan kaya miskin, pandai bodoh, punya kedudukan, tidak ada kedudukan. Biarlah kita memiliki karakter yang baik.
Apa karakter domba? Karakter domba memiliki kasih.
Matius 25:34-40
25:34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
25:37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
25:38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
25:39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Karakter domba punya tabiat kasih yaitu bisa memberi dan mengunjungi sesama yang paling hina dan yang paling membutuhkan. Biar itu ada pada kita.
Praktek tabiat kasih:
1) Bisa memberi makan orang yang lapar. Berarti pada kita ada makanan. Bagaimana mau kasih orang makan sementara kita tidak punya makanan. Kita mengundang orang makan, beri yang lapar dengan makanan Firman. Artinya kita punya Firman yang sudah menjadi pengalaman hidup kita sehingga menjadi kesaksian. Kita mengudang orang untuk datang KKR, tetapi kita sendiri tidak praktek Firman, bagaimana orang mau tertarik! Banyak kali orang Kristen hanya jadi seperti calo di terminal. Apalagi kalau hamba Tuhan seperti itu, bagikan makanan Firman tetapi dia sendiri tidak praktek Firman, kasian jemaat yang datang, cuma dipanggil makan pura-pura.
Sekarang ini banyak gereja Tuhan yang mimpi. Ketika tidur mimpi makan, setelah bangun masih lapar. Di gereja semua jemaat mimpi, pendetanya pendongeng. Di gereja mimpi makan, ketika pulang ternyata masih lapar. Kita mau membagi makanan kepada yang membutuhkan, maka Kabar mempelai sudah harus menjadi pengalaman hidup kita untuk kita bagikan kepada sesama.
2) Bisa memberi minum orang yang haus. Air bicara Roh Kudus. Jadi yang kedua kita punya Roh Kudus sehingga kita membawa kesejukan di mana saja kita berada. Di pekerjaan, di kantor, di sekolah, di kelompok tani, di lingkungan keluarga kita, dalam bermasyarakat, kita membawa kesejukan karena ada Roh Kudus. Bukan malah ketika kita datang orang menjauh!
3) Bisa memberikan tumpangan kepada orang asing, artinya kita bisa memberikan pelayanan dengan cuma-cuma, tidak menuntut. Kita tuan rumah, kita melayani. Bahkan ketika diundang seharusnya di situ juga kita melayani, bukan mau menuntut. Tubuh Kristus itu saling melayani, kalau kita mengikuti suatu ibadah persekutuan di tempat lain ayo kita juga melayani. Melayaninya bagaimana? Kalau ditampung sikap kita yang baik, jangan macam-macam. Kita berikan pelayanan secara cuma-cuma, tidak minta pamrih.
4) Bisa memberikan pakaian kepada yang telanjang. Bicara pakaian menunjuk tahbisan pelayanan. Artinya kita bisa memberikan pelayanan dalam tahbisan yang benar. Apa itu tahbisan yang benar? Melayani dalam kesucian.
Keluaran 29:1
29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
Jaga kesucian hati, kesucian telinga. Kalau kita sudah bekerja, sudah capek, lalu ada yang berkomentar tidak baik, tidak usah terpancing. Kesucian mulut dijaga semua supaya kita betul-betul bisa memberikan pelayanan yang terbaik. Kita adalah dombanya Tuhan, bukan kambing, kita ditaruh di sebelah kanannya Tuhan.
Kalau baca tentang pentahbisan ini dalam Keluaran 29:38-46 ada korban-korban di situ. Jadi melayani dalam tahbisan yang benar yaitu melayani dalam kesucian dan rela berkorban apa saja. Mulai dari kami hamba Tuhan harus menunjukan teladan. Mengajar jemaat berkorban, gembalanya lebih dulu berkorban.
5) Mengunjungi yang sakit. Ada yang sakit secara jasmani, kita datang kunjungi, doakan. Terutama mengunjungi yang sakit rohani yaitu kita saksikan ajaran yang sehat kepadanya. Dan keluarkanlah perkataan-perkataan yang membangun. Sesama kita masih ada yang sakit rohaninya, ayo kita saksikan ajaran yang sehat kepadanya. Dan keluarkanlah perkataan-perkataan yang membangun, bukan yang melemahkan. Sehingga yang mendengar mendapat kasih karunia. Jangan malah dilemahkan! Ada yang melayani dikritik, ada yang berkorban dikritik, jangan!
Efesus 4:29
4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
Kalau nanti kerja bersama, boleh saling memberikan masukan tetapi dijaga jangan melemahkan. Apalagi yang dekor, karena tidak semua seleranya sama, ada yang suka blink-blink, ada yang suka soft saja.
Saya berdoa jangan setelah ibadah persekutuan kita tuan rumah malah sakit. Sakit rohaninya, sakit hati, sakit telinganya, sakit matanya. Kita jaga semuanya supaya setelah KKR tambah sehat. Kalau menggelar KKR kita malah tambah loyo, lebih baik janganlah. Tetapi kalau tambah semangat, tambah sehat kuat semuanya, ayo gelar KKR.
6) Mengunjungi yang dalam penjara.
Matius 18:30
18:30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
Ini bicara tentang pengampunan. Jadi mengunjungi sesama dalam penjara artinya bisa mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Kita mau terlibat dalam pekerjaan Tuhan, kerjakanlah dengan hati damai sejahtera. Kalau tahun lalu, 2 tahun lalu KKR 2023 ada kles belum diselesaikan, mari diselesaikan. Saling mengampuni dan melupakan dosa orang lain, supaya enak hatinya. Jangan kerja tetapi saling curiga. Semua kita kerjakan dengan damai sejahtera.
Ada 6 sikap, 6 angka daging. Jadi daging harus dimatikan. Domba adalah kehidupan yang mematikan dagingnya, hawa nafsu, keinginannya dia matikan semuanya sehingga dia memiliki tabiat kasih. Ini bisa kita dapatkan lewat makan Firman sungguh-sungguh. Mau menggusur daging ini kita tidak mampu, tidak kuat. Kalau kita bisa makan Firman maka Firman itu memberikan kekuatan menggusur tabiat daging sehingga kita memiliki tabiat kasih. Kita bisa mengasihi Tuhan, bisa mengasihi sesama, sampai bisa mengasihi orang yang memusuhi.
Tidak semua orang bisa menerima pelayanan kita. Kita sudah kasih service yang baik, belum tentu orang menerima. Apalagi kalau dasar hatinya sudah dengki. Tetapi kita tetap jaga hati, tidak usah terpancing! Sudah dikasih penampungan yang baik, kalau memang dasar hatinya tidak baik bisa komentar lagi terlalu jauh, terlalu dingin acnya. Begitu tidak ada ac komentar lagi tidak ada ac, cuma kipas angin jadi sakit perut.
Belum tentu semua orang menerima pelayanan kita dengan baik. Ini saya sampaikan memang supaya kita tidak heran dan tidak kaget ketika melayani lalu ada yang seperti itu. Menghadapi seperti hati kita tetap melayani dengan kasih. Kita melayani Tuhan bukan melayani siapa-siapa. Maka posisi kita di sebelah kanan. Kenapa di taruh di sebelah kanan? Sebab ada hasil yang Tuhan sediakan bagi kita dombanya Tuhan. Apa hasilnya?
1) Sebelah kanan itu adalah tempatnya Tuhan Yesus Imam Besar yang mendamaikan.
Ibrani 8:1
8:1 Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga,
Kita mengalami damai sejahtera dan ketenangan sebab Yesus Imam Besar senantiasa melayani kita. Pelayanan pendamaian sehingga hati kita damai, hati kita tenang.
2) Amsal 3:16
3:16 Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.
Di sebelah kanan ada umur panjang. Apa artinya? Diberkati Tuhan sampai ke anak cucu. Semua kita rindu umur panjang, tetapi apa artinya kalau umur panjang lalu kita menderita. Tuhan tidak akan berikan umur panjang untuk kita menderita. Kalau kita sungguh-sungguh dombanya Tuhan, Tuhan berikan umur panjang, Tuhan berikan berkat sampai ke anak cucu. Berkat ini bukan nanti uang, bisa berkat kesehatan, berkat kekuatan. Saya lihat hamba Tuhan yang sungguh-sungguh melayani, usia sudah lanjut masih Tuhan kasih kesehatan, Tuhan kasih kekuatan.
Berkat umur panjang yang kedua kita bisa masuk ke Yerusalem Baru. Itu umur panjang, hidup kekal bersama Yesus di Yerusalem yang baru.
Jadilah domba yang berada di sebelah kanan. Kalau kambing di sebelah kiri hanya dikutuk dan dihukum. Domba di sebelah kanan diberkati. Yesus datang kita siap menyambut kedatanganNya.
Ayo kita berikan pelayanan dengan dasar kasih, melayani dengan kasih Tuhan. Jangan coba-coba melayani tanpa kasih, itu tidak ada gunanya. Biarlah kita melayani dengan kasih Ilahi.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar