20250627

Kebaktian Kaum Muda, Jumat 27 Juni 2025 Pdt. Handri Legontu

 

 

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Keluaran 16:2,7-12

16:2 Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun;

16:7 Dan besok pagi kamu melihat kemuliaan TUHAN, karena Ia telah mendengar sungut-sungutmu kepada-Nya. Sebab, apalah kami ini maka kamu bersungut-sungut kepada kami?"

16:8 Lagi kata Musa: "Jika memang TUHAN yang memberi kamu makan daging pada waktu petang dan makan roti sampai kenyang pada waktu pagi, karena TUHAN telah mendengar sungut-sungutmu yang kamu sungut-sungutkan kepada-Nya apalah kami ini? Bukan kepada kami sungut-sungutmu itu, tetapi kepada TUHAN."

16:9 Kata Musa kepada Harun: "Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Marilah dekat ke hadapan TUHAN, sebab Ia telah mendengar sungut-sungutmu."

16:10 Dan sedang Harun berbicara kepada segenap jemaah Israel, mereka memalingkan mukanya ke arah padang gurun maka tampaklah kemuliaan TUHAN dalam awan.

16:11 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:

16:12 "Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu."

 

Pada bacaan kita ini ada 8 kali dituliskan kata bersungut-sungut. Bersungut-sungut itu tanda tidak ada kepuasan, kosong dari Firman Tuhan. Makanya di sini Tuhan menurunkan roti manna untuk meredakan persungut-sungutan bangsa Israel.

 

Kalau tiap hari bersungut, ngomel karena sekolah, karena pekerjaan, karena jodoh dan lain sebagainya, itu tanda tidak puas, kosong atau lapar akan Firman Tuhan. Jasmani kita beri makan, rohani juga harus diberi makan. Bawa hidup masa muda kita kepada Tuhan, karena masa muda adalah masa kuatnya daging. Kalau yang jasmani makan sampai kenyang, yang rohani juga begitu.

 

Bangsa Israel sudah keluar dari Mesir, sudah di padang gurun menuju Kanaan. Ini menunjuk orang Kristen yang sudah selamat, percaya Yesus, bertobat, dibaptis, lahir baru. Orang yang sudah lahir baru saja, sudah hidup dalam kebenaran masih bisa mengomel.

 

Satu-satunya tempat meredam persungutan masuk di dalam penggembalaan, karena di situ kita menerima roti malaikat. Manna itu roti malaikat.

Mazmur 78:23-25

78:23 Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,

78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;

78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

 

Malaikat menunjuk pribadi gembala gembala, roti adalah Firman. Jadi roti malaikat adalah Firman penggembalaan, ini yang meredam persungutan kita. Bawalah hidup kita masuk di dalam penggembalaan supaya kita bisa menikmati Firman setiap kita beribadah.

 

Lalu Firman penggembalaan yang bagaimana yang harus kita nikmati, harus kita makan? Sebab ada ajaran tidak sehat dan ajaran palsu. Kita perhatikan manna itu seperti apa?

Keluaran 16:13-14

16:13 Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh yang menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi terletaklah embun sekeliling perkemahan itu.

16:14 Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi.

 

Manna itu halus seperti embun. Apa maksudnya ini? Embun berkaitan dengan 3 hal:

1.      Ulangan 32:2

32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

 

Embun berkaitan dengan pengajaran. Pengajaran yang disampaikan oleh Musa, datangnya dari Tuhan, bukan hasil pemikirannya sendiri.

 

2.      Kidung Agung 5:2

5:2 Bahwa tertidurlah aku, tetapi hatiku lagi berjaga, maka kedengaranlah bunyi suara kekasihku sambil mengetok pintu, katanya: Bukakanlah aku pintu, hai adinda, emasku, merpatiku dan kesempurnaanku! karena kepalaku dibasahkan oleh embun dan ikal-ikal rambutku oleh rintik-rintik malam.

 

Embun ada kaitannya dengan mempelai pria. Di sini mempelai wanita berkata bahwa mempelai pria datang. Sekarang bagi kita embun ada kaitannya dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

3.      Hosea 14:5-6

14:5 Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.

14:6 Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar.

 

Embun ada kaitannya dengan pemulihan.

 

Dari 3 hal ini kalau disimpulkan, manna adalah Firman pengajaran yang memulihkan kita = mengembalikan kita pada keadaan semula atau ciptaan semula yaitu gereja yang segambar dengan Allah Tritunggal mempelai wanita Tuhan yang sempurna. Sehingga waktu Yesus datang, Dia sebagai Mempelai Pria Sorga, kita bisa menyambutNya sebagai mempelai wanitaNya. Kita masuk pesta nikah Anak Domba Allah, kita bisa duduk setakhta dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Jadi kalau disimpulkan manna ini adalah Kabar Mempelai. Ini yang membawa kita pada ciptaan semula, menjadi Mempelai Wanita. Penginjilan sudah kita lewati, itu adalah Kabar Baik. Sekarang harus meningkat pada Kabar Mempelai. Jadi Firman penggembalaan yang bagaimana yana harus kita makan? Itulah Kabar Mempelai. Kita semua berdoa supaya dalam penggembalaan Tuhan bukakan Firman, ada Kabar mempelai yang diserukan dan dibagikan kepada kita sekalian sehingga kita disucikan dari persungutan.

 

Lidah ini menentukan kesempurnaan, kalau masih bersungut-sungut, itu jauh dari sempurna. Tetapi kalau tidak salah dalam perkataan, kita sempurna, kita kembali pada ciptaan semula, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Ayo bawa hidup kita masuk dalam kandang penggembalaan, makan Kabar Mempelai sehingga terjadi pemulihan. Kita raba dan periksa diri kita, saya ini sudah makan Firman penggembalaan sehingga mengalami pemulihan atau belum. Karena ada orang yang hanya menyelusup dalam penggembalaan.

Yudas 1:4

1:4 Karena ada beberapa orang merangkak masuk dengan sembunyi, yaitu orang yang dahulunya sudah tersedia hukumannya; orang fasik, yang mengubahkan anugerah Allah, Tuhan kita, kepada perkara melakukan percabulan, sambil menyangkal Penghulu dan Tuhan kita yang Esa, yaitu Yesus Kristus.

 

Jangan sampai kita bertahun-tahun dalam penggembalaan tetapi tidak pernah makan, tidak pernah dipulihkan, tetapi manusia daging dengan hawa nafsunya. Biarlah kita dipulihkan. Kata pulih artinya kembali kepada keadaan semula. Sakit lalu pulih, berarti kembali sehat.

 

Kita periksa apakah kita sudah tergembala dengan baik, sudah makan Firman, sudah mengalami pemulihan atau belum?

Hosea 14:5-7

14:5 Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.

14:6 Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar.

14:7 Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon.

 

Di sini ada 4 tanda bahwa kita sudah mengalami pemulihan.

1.      Berbunga seperti bunga bakung.

Kidung Agung 2:1-2

2:1 Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah.

2:2 — Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis.

 

Ini adalah mempelai wanita dan mempelai pria. Ini puncak rencana Allah, mau membawa kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jadi berbunga seperti bunga bakung artinya paham betul rencana Allah dalam diri kita yakni mau menjadikan kita Mempelai Wanita Tuhan. Jadi bukan sekedar sorga neraka. Kalau gereja menekankan sorga neraka, agama lain juga tahu itu. Tetapi rencana Tuhan yang terutama mau membawa kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, otomatis masuk sorga, tidak masuk neraka. Ini harus kita mengerti.

 

Tadi dikatakan bunga bakung berada di antara duri-duri, demikian manisku di tengah gadis-gadis. Orang yang paham dalam dirinya ada rencana Tuhan, tidak terpengaruh dengan gereja daging. Kita berada di daerah orang Kristen, di sekeliling kita banyak duri-duri, tetapi kita tidak terpengaruh dengan duri-duri. Dalam bekerja tidak terpengaruh, dalam sekolah, kuliah, tidak terpengaruh. Dalam bergaul tidak terpengaruh dengan duri-duri, jangan kita ikut-ikutan. Duri itu menyakiti. Gereja daging itu yang perilaku dan perkataannya hanya menyakiti hati Tuhan dan juga menyakiti hati sesama. Kita tidak terpengaruh. Sekalipun kita disakiti, kita tidak membalas dan membenci. Tetap pertahankan kesucian, biar duri menusuk dia tetap putih. Sekalipun bunga bakung ada di rawa-rawa, dia tetap putih. Di pekerjaan tetap suci, di lingkungan sekolah tetap suci, yang lain nyontek kita tidak mau nyontek. Biar ditusuk duri, digoda, diancam, tidak mau, tetap pertahankan kesucian. Kekuatannya adalah Firman!  Apalagi kami hamba Tuhan, jaga dengan Firman Tuhan.

Mazmur 119:9

119:9 Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.

 

Dalam penggembalaan aman. Kita terjaga betul-betul dalam penggembalaan, ada 4 tudung yang menaungi kita, ada tangan Tuhan yang memegang kita dan ada tangan gembala di bumi yang menopang kita.

 

2.      Menjulurkan akar seperti pohon hawar.

Kejadian 30:37-42

30:37 Lalu Yakub mengambil dahan hijau dari pohon hawar, pohon badam dan pohon berangan, dikupasnyalah dahan-dahan itu sehingga berbelang-belang, sampai yang putihnya kelihatan.

30:38 Ia meletakkan dahan-dahan yang dikupasnya itu dalam palungan, dalam tempat minum, ke mana kambing domba itu datang minum, sehingga tepat di depan kambing domba itu. Adapun kambing domba itu suka berkelamin pada waktu datang minum.

30:39 Jika kambing domba itu berkelamin dekat dahan-dahan itu, maka anaknya bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan berbelang-belang.

30:40 Kemudian Yakub memisahkan domba-domba itu, dihadapkannya kepala-kepala kambing domba itu kepada yang bercoreng-coreng dan kepada segala yang hitam di antara kambing domba Laban. Demikianlah ia beroleh kumpulan-kumpulan hewan baginya sendiri, dan tidak ditempatkannya pada kambing domba Laban.

30:41 Dan setiap kali, apabila berkelamin kambing domba yang kuat, maka Yakub meletakkan dahan-dahan itu ke dalam palungan di depan mata kambing domba itu, supaya berkelamin dekat dahan-dahan itu.

30:42 Tetapi apabila datang kambing domba yang lemah, ia tidak meletakkan dahan-dahan itu ke dalamnya. Jadi hewan yang lemah untuk Laban dan yang kuat untuk Yakub.

 

Akar ini yang menopang tumbuhan sehingga dia kuat kokoh. Hawar ada kaitannya dengan domba yang kuat. Jadi tanda kita mengalami pemulihan dari Tuhan adalah menjadi kehidupan Kristen yang kuat rohaninya. Yang dimaksud di sini bukan kuat fisik tetapi kuat rohaninya. Kaum muda jadilah kehidupan yang kuat rohaninya. Domba-domba yang kuat ini adalah domba-domba pilihan. Kalau kuat rohani kita, berarti kita orang pilihan Tuhan. Banyak yang dipanggil, banyak domba yang digembalakan tetapi sedikit yang dipilih, sedikit yang kuat. Yakub gambaran Allah Roh Kudus. Kita berada di penghujung zaman Allah Roh Kudus, jadilah kaum muda yang kuat rohaninya.

 

Apa bukti bahwa kita kuat rohani. Tadi kambing domba  Yakub dengan kambing domba Labar berbeda bulunya. Jadi buktinya kita tampil beda dengan orang Kristen umum apalagi dengan orang dunia. Jangan serupa dengan dunia, jangan ikut-ikutan. Dari segi penampilan ayo kita tampil beda. Kalau orang dunia ke gereja seperti mau pergi ke mall dan lain-lain, kita rapi kalau datang ibadah. Masa menghadap raja segala raja lalu penampilan kita tidak sopan. Kalau diundang oleh pejabat, kira-kira penampilannya bagaimana? Pasti berupaya tampil rapi, tampil formal. Untuk Tuhan harus lebih formal lagi, apalagi imam-imam pelayan Tuhan. Tidak usah ikut-ikut orang dunia, tidak usah ikut cara-cara dunia. Kita tampil seperti apa yang Firman Tuhan ajarkan. Sopan, tertib untuk datang kepada Tuhan.

 

Juga dari perilaku dan perkataan kita jangan ikut-ikut orang dunia. Kalau orang dunia suka memaki tidak usah kita begitu. Orang dunia demo, kita tidak usa ikut-ikutan. Apalagi kalau kita yang tampil di baris depan memaki-maki!

 

Penampilan kita, tutur kata kita, perbuatan kita mencerminkan kita orang rohani. Dari penampilan kita orang sudah tahu, oh ini anak Tuhan. Jangan anak hantu! Harusnya anak terang! Apalagi hamba Tuhan, bagaimana kalau hamba Tuhan penampilannya duniawi. Dari penampilan saja orang sudah bisa menilai kita, sebab itu harus yang rohani, mencerminkan kita anak terang. Jangan ikut-ikutan yang duniawi.

 

3.      Rantingnya merambat seperi pohon Zaitun. Pohon Zaitun itu simbol perdamaian. Waktu bumi dihukum dengan air bah, Nuh sekeluarga selamat di dalam Bahtera. Lalu air bah surut, bahtera Nuh kandas di gunung Ararat. Nuh lepaskan burung merpati untuk mengecek apakah sudah kering. Sekali waktu burung itu kembali dia membawa daun pohon Zaitun. Ini membuktikan Tuhan sudah berdamai dengan manusia, hukuman sudah reda.

Kejadian 8:10-11

8:10 Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati itu dari bahtera;

8:11 menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi.

 

Ada daun berarti ada dahannya. Dikatakan rantingnya merambat seperti pohon Zaitun. Artinya dalam diri kita ada roh perdamaian yang terus bertumbuh. Bukan roh kebencian, pertengkaran, peperangan, tetapi roh perdamaian yang terus tumbuh. Kita bisa berdamai dengan Tuhan, berdamai dengan sesama, saling mengaku dan mengampuni. Kalau disakiti terus mengampuni, terus melupakan dosanya, itu berarti roh perdamaian terus tumbuh.

 

Kaum muda yang mau menikah, perbanyak tabungan pengampunan, roh perdamaian. Orang mau menikah banyak tantangannya. Baru mau menikah saja sudah banyak tantangannya. Apalagi masuk nikah, bukan seperti yang biasa dipikir, rasanya dunia ini hanya milik berdua. Tidak begitu! Akan diizinkan pergesekan-pergesekan. Lain kali antara suami isteri aman, terjadi pergesekan dengan keluarganya. Kalau sudah menikah, terima keluarganya. Orang menikah tidak boleh putus hubungan dengan keluarga. Di sinilah harus ada roh perdamaian, roh pengampunan saat ada pergesekan-pergesekan terjadi. Dalam penggembalaan juga begitu, sesama pelayanan Tuhan, sesama kaum muda. Tidak selamanya mulus, ada pergesekan-pergesekan terjadi. Harus ada roh perdamaian. Jangan roh permusuhan. Saya tidak suka dengan dia, saya tidak senang itu. Akhirnya nanti saya tidak suka dengan satu gereja. Harus ada roh perdamaian. Cinta damai, itu bukti kita sudah dipulihkan. Yang ada kles selesaikan.

 

Hasilnya kalau cinta damai kita dipakai Tuhan.

II Korintus 5:18-20

5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

 

Tuhan percayakan pelayanan pendamaian dan berita pendamaian = Tuhan pakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Biarlah semua kita dipakai. Nanti terjadi kegerakan bulan 7, cinta damai biar kita dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Kalau orang lihat kita cinta damai, bukan suka tengkar, suka ribut, kita mengundang orang, orang itu mau datang karena kita cinta damai. Kalau marah-marah, benci orang, mana mau datang, malah takut mau datang. Roh perdamaian mulai dari dalam rumah tangga, kakak beradik, suami isteri, anak orang tua. Kalau ada masalah ayo selesaikan, berdamai, biar bertumbuh roh perdamaian seperti ranting pohon Zaitun yang merambat.

 

4.      Berbau harum seperti yang di Libanon. Apa yang berbau harum di Libanon? Pohon aras.

Kidung Agung 4:11 (Mempelai laki-laki memuji mempelai perempuan)

4:11  Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku, madu dan susu ada di bawah lidahmu, dan bau pakaianmu seperti bau gunung Libanon.

 

Ini adalah pujian dari mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan. Jadi menjadi kehidupan yang berbau harum seperti yang di Libanon artinya kehidupan yang dipuji Tuhan. Siapa orang yang dipuji Tuhan? Orang yang tahan uji.

II Korintus 10:18

10:18 Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.

 

Memang untuk tergembala banyak ujian dan tantangannya. Belum lagi fitnahan, cibiran, ejekan dan lain-lain. Kita diperhadapkan dengan ujian atau sengsara daging tanpa dosa bersama Yesus, percikan darah. Untuk masuk kerajaan Sorga harus banyak menderita sengsara. Tetapi sikap kita dalam sengsara itu bahagia.

Kisah Para Rasul 5:41

5:41 Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.

 

Ujian dan tantangan datang kita berbahagia karena kita dianggap layak menderita karena Yesus. Kalau kita dianggap layak menderita karena Yesus, pasti suatu saat kita dianggap layak dimuliakan bersama dengan Yesus. Tidak usah takut menghadapi ujian. Kalau yang tua kuat, masa yang muda tidak kuat. Ujian dan tantangan apapun yang kita hadapi, tetap tergembala dengan benar dan baik.

 

Firman yang kita makan itu yang memberikan kekuatan. Makanya datang beribadah makan Firman supaya kuat. Ujian datang, kita dihimpit, dihempaskan, tetapi harta yang indah itulah Firman pengajaran yang benar yang memberikan kekuatan.

II Korintus 4:7-10

4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.

4:8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;

4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.

4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.

 

Tantangan apapun yang mau kita hadapi, bertahan, jangan mundur dalam mengikut Tuhan. Jangan gara-gara masalah perjodohan sudah tinggalkan Tuhan. Apa bukti kita sudah menjadi kehidupan yang tahan uji?

a)      Kidung Agung 4:11a

4:11a Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku,

 

Bibir ada kaitan dengan perkataan. Madu itu manis. Berarti bukti tahan uji adalah mengucap syukur dan menyembah Tuhan. Waktu ujian dan tantangan datang kita mengucap syukur, bukan mengomel, bukan bersungut-sungut. Dan banyak menyembah Tuhan. Ketika difitnah ‘puji Tuhan, terima kasih Tuhan’ serta kita bersaksi. Ketika kita ditolong Tuhan, ada kemenangan, ayo saksikan. Kesaksian kita berguna untuk menguatkan sesama yang dalam keadaan sengsara dan menderita. Apalagi kalau dilihat orang ‘kamu koq bahagia, tidak ada beban hidupmu’. Kita saksikan karena Tuhan, karena Firman, dia bisa menjadi kuat juga.

 

b)      Kidung Agung 4:11b

4:11b madu dan susu ada di bawah lidahmu, dan bau pakaianmu seperti bau gunung Libanon.

 

Madu dan susu itu untuk kekuatan dan juga untuk pertumbuhan. Madu dan susu juga ada kaitannya dengan Kanaan, negeri kegerakan. Jadi madu dan susu ada di bawah lidah artinya kuat dan teguh hati sehingga tetap aktif dalam kegerakan rohani, kegerakan Firman pengajaran. Rohani kita bertumbuh sampai dewasa. Kalau aktif dalam kegerakan, aktif dalam pelayanan, rohani kita terus bertumbuh sampai dewasa, bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Jangan pasif, lihat yang lain kerja ayo kita juga kerja. Tidak usah ditanya, langsung aktif dalam kegerakan, ambil bagian dalam pelayanan, inisiatif dalam melayani Tuhan.

 

Kalau kita mengalami pemulihan, sampai kita menjadi kehidupan yang kuat teguh hati, bertumbuh rohani sampai dewasa, ada hasilnya:

1.      Ulangan 11:11

11:11 Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit;

 

Dulu orang Israel masuk Kanaan, negeri yang mendapat curah hujan dari Tuhan. Jadi tidak perlu mereka airi, Tuhan yang kirim hujan dengan melimpah. Jadi hasil pertama kita hidup dari hujan kemurahan Tuhan. Kaum muda mungkin punya ijazah tetapi bukan dari itu hidup kita. Punya pekerjaan, jangan bergantung dari itu. Banyak potensi kita miliki di dunia ini tetapi jangan bergantung dari itu. Tetapi kita bergantung dari hujan kemurahan Tuhan, buktinya ayo tergembala, makan Firman, mengalami pemulihan.

 

2.      Ulangan 11:12

11:12 suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.

 

Mata Tuhan mengawasi, artinya Tuhan menjaga dan melindungi kita sepanjang hidup kita. Ayo masuk kandang penggembalaan, Tuhan menjaga dan melindungi kita dari tangan-tangan jahat yang mau menjatuhkan. Memang kadangkala kita diizinkan jatuh. Sudah berdoa minta ditolong, sudah didoakan gembala tetapi Tuhan izinkan jatuh, supaya kita bergantung pada kemurahan Tuhan. Ketika sudah berhasil tidak bergantung lagi kepada Tuhan, mengandalkan kekuatan sendiri. Maka Tuhan izinkan kejatuhan dan kegagalan. supaya kita bergantung pada hujan kemurahan Tuhan dan Tuhan pasti memelihara dan melindungi sepanjang musim hidup kita.

 

3.      Ulangan 11:14-15

11:14 maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu,

11:15 dan Dia akan memberi rumput di padangmu untuk hewanmu, sehingga engkau dapat makan dan menjadi kenyang.

 

Tuhan mencurahkan hujan berkat kepada kita, baik secara jasmani terutama secara rohani. Secara jasmani Tuhan sanggup memelihara dan memberkati kita, terutama secara rohani.

 

Kalau sudah diberkati secara jasmani, ada rumput untuk makanan ternak, kambing domba. Artinya sisihkan berkat untuk ibadah pelayanan. Kalau tidak ada ditabung untuk keperluan ibadah, keperluan yang rohani, itu berarti kita makan rumput seperti sapi! Kalau sudah waktunya beli seragam, ada. Tidak perlu utang. Untuk pekerjaan Tuhan tidak boleh utang, lebih baik putih hitam saja. Makanya harus ditabung berkat untuk ibadah pelayanan. Kalau suatu waktu ada KKR, ada ibadah kunjungan, kita bisa ikut serta.

 

Secara rohani Tuhan berikan hujan awal dan hujan akhir.

a)      Hujan awal artinya Firman pengajaran menumbuhkan rohani kita.

b)      Hujan akhir adalah Firman pengajaran yang menolong kita untuk bisa mengeluarkan buah, sampai buah terakhir adalah buah mempelai, kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Kalau bertumbuh lalu tidak berbuah, buat apa! Ayo rohani kita bertumbuh dan Firman pengajaran menolong kita mengeluarkan buah. Ada buah-buah yang bisa dinikmati. Dalam rumah tangga bisa memuaskan hati orang tua. Dalam pekerjaan ada buah-buah yang bisa dinikmati. Kita menyenangkan hati dan Tuhan dan juga menjadi berkat bagi sesama.

 

Ayo tergembala dengan benar, Tuhan memulihkan kita, mata Tuhan mengawasi, hujan kemurahan Tuhan dicurahkan, hujan berkat dicurahkan. Sepanjang musim hidup kita Tuhan selalu memelihara. Ada buah kita hasilkan sampai menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

Ulangan 11:15

11:15 dan Dia akan memberi rumput di padangmu untuk hewanmu, sehingga engkau dapat makan dan menjadi kenyang.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

 

 

 

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar