Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 27:30-34
27:30 Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN.
27:31 Tetapi jikalau seseorang mau menebus juga sebagian dari persembahan persepuluhannya itu, maka ia harus menambah seperlima.
27:32 Mengenai segala persembahan persepuluhan dari lembu sapi atau kambing domba, maka dari segala yang lewat dari bawah tongkat gembala waktu dihitung, setiap yang kesepuluh harus menjadi persembahan kudus bagi TUHAN.
27:33 Janganlah dipilih-pilih mana yang baik dan mana yang buruk, dan janganlah ditukar; jikalau orang menukarnya juga, maka baik hewan itu maupun tukarnya haruslah kudus dan tidak boleh ditebus."
27:34 Itulah perintah-perintah yang diperintahkan TUHAN kepada Musa di gunung Sinai untuk disampaikan kepada orang Israel.
Ini mengenai persepuluhan. Persepuluhan digandeng dengan persembahan khusus atau korban tatangan merupakan milik Tuhan yang tidak boleh diganggu gugat. Kitab Imamat adalah kitab ibadah, ditutup dengan mengembalikan perpuluhan yang adalah milik Tuhan. Artinya ibadah pelayanan kita akan sia-sia kalau tidak jujur mengembalikan milik Tuhan. Ini bukan aturan organisasi tetapi Firman Tuhan. Ini juga bukan Taurat, jauh sebelum Taurat, Abraham sudah mengembalikan perpuluhan, Yakub juga mengembalikan perpuluhan. Setelah itu baru ada Taurat di zaman Musa. Dalam Perjanjian Barupun dituliskan tentang perpuluhan dalam surat Ibrani.
Ibadah pelayanan kita akan sia-sia kalau tidak jujur mengembalikan milik Tuhan. Kenapa demikian? Ibadah yang benar mempunyai kekuatan itulah Firman pengajaran, Firman penggembalaan. Kalau tidak jujur mengembalikan milik Tuhan, ibadah itu tidak punya kekuatan, sehingga sekalipun beribadah tetap manusia daging, tidak berubah dengan 18 tabiat dosanya.
II Timotius 3:1-5
3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2 Manusia akan 1mencintai dirinya sendiri dan 2menjadi hamba uang. Mereka akan 3membual dan 4menyombongkan diri, mereka akan menjadi 5pemfitnah, mereka akan 6berontak terhadap orang tua dan 7tidak tahu berterima kasih, 8tidak mempedulikan agama,
3:3 9tidak tahu mengasihi, 10tidak mau berdamai, 11suka menjelekkan orang, 12tidak dapat mengekang diri, 13garang, 14tidak suka yang baik,
3:4 15suka mengkhianat, 16tidak berpikir panjang, 17berlagak tahu, 18lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Perpuluhan erat kaitannya dengan pembukaan rahasia Firman. Makanya kalau tidak jujur mengembalikan milik Tuhan maka tidak ada makanan rohani di rumah Tuhan. Makanan yang dimaksud bukan ada onde-onde di rumah Tuhan tetapi yang dimaksud ada pembukaan rahasia Firman.
Maleakhi 3:10
3:10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Kadang ada yang beranggapan tidak usah kembalikan perpuluhan, nanti kaya pendetanya. Perpuluhan ini untuk keberlangsungan hidup rohani kita. Dengan kita mengembalikan perpuluhan ada makanan sehingga rohani kita hidup. Ketika kita tahan, tidak jujur mengembalikannya, tidak ada pembukaan rahasia Firman, kita tidak bisa makan. Kalau tidak makan rohani sakit, kalau dibiarkan mati! Biar kita bisa jujur dalam hal miliknya Tuhan. Kalau gereja sudah lapar, tidak ada makanan, tidak ada Firman, berarti tidak ada kepuasan, akibatnya mencari kepuasan di dunia. Untuk menutupi kelaparan di gereja, dibawalah kepuasan dunia di dalam gereja. Gereja sudah hampir sama dengan diskotik bahkan sudah lebih parah. Itu karena lapar, tidak ada makanan, akhirnya mencari kepuasan dunia, kepuasan dunia dibawa masuk dalam gereja. Tetap tidak puas, dia cari kepuasan lewat berbuat dosa, dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Perpuluhan ini untuk kepentingan rohani kita supaya rohani kita makan dan hidup.
40 tahun bangsa Israel di padang gurun, dipelihara dengan manna roti dari Sorga. Ditentukan dari hari pertama sampai kelima, tiap orang mengumpulkan manna segomer. Segomer itu 1/10 efa. Kecuali hari ke-6 untuk masuk sabat harus 2 gomer.
Keluaran 16:35-36
16:35 Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan.
16:36 Adapun segomer ialah sepersepuluh efa.
Perpuluhan erat kaitannya dengan manna. Manna adalah roti malaikat. Gembala adalah malaikat sidang jemaat, roti adalah Firman. Jadi roti malaikat adalah Firman penggembalaan. Ini bisa kita nikmati kalau kita bisa mengembalikan miliknya Tuhan, perpuluhan ditambah dengan persembahan khusus.
Mazmur 78:23-25
78:23 Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.
Sekarang gereja mengembara di padang gurun dunia selama 40 yobel, sudah 2000 tahun. Kita sekarang bonusnya 25 tahun, kita mendapat perpanjangan sabar Tuhan. Yang sanggup memelihara kita adalah roti sorga, manna. Itulah Firman penggembalaan, Firman yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan yang dipercayakan kepada seorang gembala untuk diberitakan pada sidang jemaat dengan teratur, berkesinambungan, secara terus menerus dan diulang-ulang menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat. Hanya bisa dinikmati kalau kita jujur soal miliknya Tuhan. Biarlah kita bergumul dan berdoa supaya setiap kita beribadah dicurahkan roti malaikat, ada Firman penggembalaan, Firman yang dibuka rahasianya, maka kita akan menikmati kuasanya. Hamba Tuhan, Tuhan percayakan pembukakan rahasia Firman Tuhan kalau dia jujur soal perpuluhan. Sidang jemaat bisa menikmati pembukaan Firman kalau jujur soal perpuluhan dan kuasa Firman kita rasakan.
Ada 3 kuasa dalam Firman pengajaran, Firman penggembalaan, Firman yang dibuka rahasianya oleh Tuhan:
1. Keluaran 16:31
16:31 Umat Israel menyebutkan namanya: manna; warnanya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu.
Manna itu putih, bicara putih menunjuk kebenaran dan kesucian, jadi kuasa pertama adalah kuasa penyucian!
Yohanes 17:17
17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Firman yang dibuka rahasianya oleh Tuhan sanggup menyucikan kehidupan kita. Kita datang dalam keadaan yang kotor dan cemar, lewat Firman dibersihkan, pulang sudah bersih. Jadi ini yang kita rindukan, datang ibadah untuk dibersihkan. Untuk ditelanjangi perbuatan kegelapan, dosa-dosa dibersihkan.
Efesus 5:11
5:11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.
Firman Tuhan yang membuat kita bisa mempertahankan kesucian hidup kita.
Mazmur 119:9
119:9 Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.
Yohanes 15:3
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Firman yang Yesus katakan itulah Firman yang dibuka rahasianya. Ini yang membersihkan kehidupan kita sekalian. Kita datang beribadah mendengar Firman untuk mengalami penyucian. Apa yang disucikan?
a) Yohanes 13:10-11
13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
Dalam Yohanes pasal 15 sudah tidak ada Yudas di situ makanya dikatakan memang kamu sudah bersih. Dalam Yohanes pasal 13 dikatakan memang kamu bersih tetapi tidak semua, karena masih ada Yudas di situ. Jadi yang pertama disucikan adalah dosa Yudas Iskariot. Ini yang seringkali melekat pada hamba Tuhan, sebab itu perlu disucikan.
Yudas ini berkali-kali mendapat kesempatan untuk ditolong lewat teguran Tuhan Yesus, tetapi dia tidak mengindahkan, malah dia abaikan. Sekarang kita datang beribadah mau dibersihkan dari dosa-dosa yang ada.
Ada 5P dosa Yudas Iskariot:
1) Pencuri
Yohanes 12:6
12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
Mencuri milik sesama, mencuri miliknya Tuhan yaitu perpuluhan, itu yang terkecil. Lebih besar lagi doa penyembahan. Kadang waktu untuk menyembah kita masih curi, tidak kita berikan. Padahal Tuhan katakan dalam Injil Markus pasal 14 ‘Simon tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga dengan Aku satu jam’. Tuhan hanya minta 1 jam kita berdoa menyembah Tuhan dalam sehari. Tetapi yang 1 jam ini masih juga diambil! Waktu-waktu ibadah diambil, itu dosanya Yudas, tanpa disadari sudah mencuri milik Tuhan. Kalau dihitung 1 Minggu ada 168 jam, dalam 1 Minggu kita beribadah 3 kali totalnya 6 jam. Untuk kita masih ada 162 jam, tetapi yang 6 jam ini masih juga diambil.
Milik Tuhan yang terbesar adalah mempelai wanitanya. Ketika tidak mau disucikan, menolak Firman, mengabaikan Firman, itu sama dengan mencuri milik Tuhan. Hidup kita adalah milik Tuhan, mau dijadikan mempelai wanita Tuhan, sudah Tuhan tebus dengan darah yang mahal, dengan darahNya sendiri, biarlah kita gunakan hidup ini untuk memuliakan Tuhan.
2) Pura-pura. Pura-pura mencium Yesus padahal dia mau menyerahkan Yesus. Pura-pura atau munafik, lahir di dalam hati lain di luar. Kadang kami ini hamba Tuhan yang pandai bersandiwara bersembunyi dibalik ayat-ayat Alkitab. Kalau ditanya, tidak salah ini ada ayatnya. Munafik, di hati lain, di bibir lain, perbuatan lain! Dalam Matius pasal 23 Tuhan Yesus mengecam ahli Taurat dan orang Farisi sampai 7 kali, hai orang-orang munafik!
3) Pendusta. Waktu Yesus mengatakan siapa yang menyerahkan Aku dialah yang mencelupkan tangannya ke dalam pinggan bersama Aku. Mendengar itu Yudas berkata ‘bukan aku ya rabbi’ ini pendusta! Selalu mengelak dari Firman, Firman itu bukan untuk saya, ini untuk isteriku, ini untuk suamiku.
4) Penuduh/pendakwa. Kalau pendusta pasti penuduh. Bukan saya, berarti dia tunjuk 11 murid yang lain.
Matius 26:23-25
26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."
5) Pengkhianat. Kalau sudah mengambil apa yang bukan miliknya, pura-pura, berdusta sampai diri sendiri dia dustai, Firman datang menunjuk dosanya, malah berkata bukan saya. Dan berbalik menuduh orang. Suatu saat pasti menjadi pengkhianat. Gejala berkhianat mulai tidak serius mendengar Firman Tuhan, mulai tidak sungguh-sungguh dalam ibadah pelayanan. Nanti mulai ikut ajaran yang lain. Seperti Yudas, tinggalkan persekutuan dengan murid-murid, pergi mengikuti persekutuan dengan imam-imam kepala, persekutuan tanpa Yesus, persekutuan yang didasari kebencian. Ini gejala berkhianat makanya perlu disucikan.
Yohanes pasal 13 itu bicara soal pembasuhan kaki. Jadi dosa Yudas = perjalanan hidup yang kotor, kaki yang kotor. Seharusnya kaki hamba Tuhan pelayan Tuhan yang membawa berita sorga itu indah, elok.
Roma 10:14-15
10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
Roma 10:15 (Terjemahan Lama)
10:15 Dan bagaimanakah mereka itu hendak memberitakan, jikalau tiada disuruh? Seperti yang tersurat: Alangkah eloknya segala tapak kaki orang yang membawa kabar kesukaan dari hal yang baik.
Perjalanan hidup hamba Tuhan pelayan Tuhan yang suci itu indah. Kita yang ada dalam Kabar Mempelai, bertanggung jawab memberitakan dan menyaksikan Kabar Mempelai. Kalau kita mau disucikan maka perjalanan hidup kita pasti indah. Namun sebaliknya, kalau tidak mau disucikan, maka perjalanan hidup kita kotor dan busuk! Ini jangan terjadi dalam kehidupan kita sekalian. Biarlah kita mau disucikan, kembalikan apa yang menjadi milik Tuhan, Firman dibukakan dan kita disucikan dari dosa Yudas Iskariot.
b) Dosa orang muda. Masa muda adalah masa kuatnya daging.
Mazmur 119:9
119:9 Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.
Apa ini dosa orang muda? Nafsu orang muda!
II Timotius 2:22
2:22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
Nafsu orang muda ini adalah pemuncakan dosa yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Lewat Firman pengajaran kita disucikan dari dosa ini. Dosa makan minum dan kawin mengawinkan ini begitu hebat hari-hari terakhir ini. Tenaga pendidik, pelayan Tuhan juga melakukan itu! Sekarang ngeri dosa ini, biasanya yang melakukan itu orang yang kelihatan baik, kelihatan ramah kepada anak-anak, orang dekat padahal merusak! Ini pemuncakan dosa akhir zaman ini. Dosa makan minum, narkoba, miras, judi dan juga dosa kawin mengawinkan. Pemerintah mau memberantas judi online, tetapi sulit karena sudah menjamur.
Contohnya 2 orang pelacur yang menghadap Salomo, masalah mereka diselesaikan dengan pedang. Pedang itu bicara Firman.
I Raja-raja 3:16-27
3:16 Pada waktu itu masuklah dua orang perempuan sundal menghadap raja, lalu mereka berdiri di depannya.
3:17 Kata perempuan yang satu: "Ya tuanku! aku dan perempuan ini diam dalam satu rumah, dan aku melahirkan anak, pada waktu dia ada di rumah itu.
3:18 Kemudian pada hari ketiga sesudah aku, perempuan ini pun melahirkan anak; kami sendirian, tidak ada orang luar bersama-sama kami dalam rumah, hanya kami berdua saja dalam rumah.
3:19 Pada waktu malam anak perempuan ini mati, karena ia menidurinya.
3:20 Pada waktu tengah malam ia bangun, lalu mengambil anakku dari sampingku; sementara hambamu ini tidur, dibaringkannya anakku itu di pangkuannya, sedang anaknya yang mati itu dibaringkannya di pangkuanku.
3:21 Ketika aku bangun pada waktu pagi untuk menyusui anakku, tampaklah anak itu sudah mati, tetapi ketika aku mengamat-amati dia pada waktu pagi itu, tampaklah bukan dia anak yang kulahirkan."
3:22 Kata perempuan yang lain itu: "Bukan! anakkulah yang hidup dan anakmulah yang mati." Tetapi perempuan yang pertama berkata pula: "Bukan! anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup." Begitulah mereka bertengkar di depan raja.
3:23 Lalu berkatalah raja: "Yang seorang berkata: Anakkulah yang hidup ini dan anakmulah yang mati. Yang lain berkata: Bukan! Anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup."
3:24 Sesudah itu raja berkata: "Ambilkan aku pedang," lalu dibawalah pedang ke depan raja.
3:25 Kata raja: "Penggallah anak yang hidup itu menjadi dua dan berikanlah setengah kepada yang satu dan yang setengah lagi kepada yang lain."
3:26 Maka kata perempuan yang empunya anak yang hidup itu kepada raja, sebab timbullah belas kasihannya terhadap anaknya itu, katanya: "Ya tuanku! Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia." Tetapi yang lain itu berkata: "Supaya jangan untukku ataupun untukmu, penggallah!"
3:27 Tetapi raja menjawab, katanya: "Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibunya."
Raja Salomo dengan pedang bisa menyelesaikan masalah nikah dan buah nikah. Perempuan sundal atau pelacur ini menunjukan nikah yang hancur. Di mana-mana terjadi kehancuran nikah. Nikah dari pejabat tinggi sampai rakyat jelata. Nikah tokoh agama, nikah umat, banyak terjadi masalah di mana-mana. Tidak ada pakar nikah. Kalau dibawa ke dewan adat paling disuruh cerai supaya ada uang masuk di kantong.
Kemudian anaknya mati, menunjuk buah nikah yang hancur. Ini terjadi di mana-mana. Betapa pilu hati orang tua yang sudah melahirkan, membesarkan, mendidik anak, tetapi waktu sudah dewasa, bahkan masih anak-anak sudah hancur karena dosa!
Masalah nikah dan buah nikah ini masalah International, terjadi di mana-mana, tidak ada pakarnya, hanya bisa diatasi dengan pedang Firman!
Ibrani 4:12
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Pedang itu Firman pengajaran, Firman yang dibuka rahasianya oleh Tuhan. Disebut lebih tajam dari pedang bermata dua. Kami hamba Tuhan mau memberitakan Firman penyucian, lebih dulu nikah kami disucikan. Seorang gembala itu seorang kepala rumah tangga yang dihormati. Kalau isterinya, buah nikahnya tidak menghormati, bagaimana bisa memimpin sidang jemaat. Ini pergumulan saya, Tuhan karuniakan 2 buah nikah supaya saya bisa menjadi pemimpin rumah tangga yang baik.
I Timotius 3:1-2,4
3:1 Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah."
3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,
3:4 seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.
Makanya pedang itu bermata 2, kena dulu kepada kami hamba Tuhan, nikah dan buah nikah kami dulu diatasi baru diayunkan pada jemaat dan jemaat tertolong semua.
Salomo memerintahkan, ambil pedang penggallah anak yang hidup itu. Artinya pekerjaan Firman pengajaran seperti kejam tanpa kasih, tetapi sebenarnya itu adalah penyucian yang tegas dari dosa kenajisan! Dosa kenajisan ini mengarah ke Babel, jadi ini penyucian yang tegas dari dosa Babel. Dan sebenarnya itu wujud kasih Tuhan kepada kita, jangan marah! Seringkali kalau Firman menunjuk dosa malah dikatakan tidak ada kasih. Tetapi kalau dosa dielus-elus malah berkata ini Firman yang ada kasih. Kasih itu menutupi banyak sekali pelanggaran. Jadi Firman menunjuk dosa-dosa supaya diakui, ditutupi dengan darah Yesus. Bukan malah dielus-elus, punya isteri 2 malah berkata kita diberkati, punya suami 3 malah khotbah Tuhan memberkati kita. Bahkan sudah mati karena minuman keras masih baca ayat berbahagia yang mati di dalam Tuhan. Jadi tambah senang jemaat, yang penting jadi orang Kristen, biar mabuk sampai mati tetap berbahagia di dalam Tuhan.
Biarlah kita mau menerima Firman pengajaran. Terhadap dosa kenajisan harus tegas!. Firman pengajaran memang tegas dalam hal menyucikan.
Ibu yang punya anak ini timbul belas kasihannya. Apa maksudnya? Sekalipun Firman pengajaran itu keras dan tegas menyucikan, tetapi di dalamnya ada belas kasihan Tuhan. Ini yang kita butuh dalam gereja, Firman yang tegas dan keras, tetapi tentu disampaikan dengan hikmat Allah. Kadang kami hamba Tuhan membela diri, saya sudah sampaikan Firman yang keras dan tajam, tetapi tidak punya hikmat, tidak dengan kesabaran, tidak dengan kasih menyampaikannya. Padahal sudah jelas dikatakan memberitakan Firman itu dengan lemah lembut dan sabar. Saya akui, sebagai hamba Tuhan yang masih muda kadangkala mau langsung keras, tidak sabar, tidak lemah lembut.
II Timotius 2:24
2:24 sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
Namanya sabar ini bukan berarti setelah disampaikan sudah harus langsung dilakukan jemaat, perlu waktu, ada kesabaran. Kalau belum dilakukan, diulangi lagi. Papa mengajar kalau ada masalah jangan langsung dibom dari mimbar. Beliau analogikan seperti makanan, simpan dulu dalam kulkas, kalau sudah mulai tenang baru kasih keluar. Kalau langsung dikasih keluar orang itu tidak tertolong, pelayanan hancur! Saya berupaya praktekan. Bukan berarti sudah baik, saya masih belajar terus dengan hikmat Tuhan. Belajar untuk menyampaikan Firman.
Sekalipun keras, tegas tetapi di dalamnya ada belas kasihan. Menghadapi perempuan Samaria Yesus berkata ‘panggil suamimu’. Aku tidak punya suami. Tepat katamu, engkau sudah 5 kali kawin dan yang sekarang bukan suami yang sah. Perempuan itu tertolong.
Doakan saya sebagai hamba Tuhan, jangan nafsu orang muda dari mimbar. Mau sampaikan Firman tetapi dengan daging. Biarlah dengan hikmat Tuhan, dengan lemah lembut sehingga kita semua bisa berhasil bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.
Kalau kita mau disucikan dari dosa Yudas, dosa Babel dengan Firman pengajaran, maka kita merasakan belas kasihan Yesus Imam Besar, maka nikah kita bisa tertolong, buah nikah juga tertolong. Semua masalah terselesaikan, di dalam Firman ada jawaban. Masalah paling berat itu masalah nikah dan buah nikah. Bagi saya kalau nikah dan buah nikah bermasalah, langsung loyo. Kalau masalah paling berat bisa Tuhan selesaikan, masalah yang lain Tuhan sanggup selesaikan.
Mungkin masalah kita seperti sudah tidak ada jalan keluar. Anaknya sendiri diambil lalu mau dipenggal. Seperti itu mungkin masalah kita, tidak ada jalan keluar. Datang pada Tuhan, dengar Firman, terima penyucian, pasti tertolong, semua terselesaikan.
Jangan putus asa ketika mata kita melihat sesuatu koq tambah hancur, nikahku koq tambah hancur, buah nikahku koq tambah hancur. Asal kita mau tergembala, mau disucikan, ada belas kasihan Tuhan sanggup menolong, sanggup memulihkan. Kadangkala seperti itu cara Tuhan, ketika kita datang masalahnya malah kian berat, seperti tidak ada jalan keluar. Bapak yang membawa anaknya sakit ayan minta ditolong oleh Tuhan. Begitu didoakan anak itu digoncang-goncang oleh setan dan seperti sudah mati. Orang melihat, ah sudah mati ini anak. Ketika disentuh oleh Tuhan dia bangkit, setannya sudah keluar. Seperti itu cara Tuhan bekerja, seperti tambah berat masalahnya. Sabar, Yesus berkata waktuKu belum tiba tetapi bagi kamu selalu ada waktu. Kalau belum ditolong bagi kita selalu ada waktu untuk disucikan oleh Firman Tuhan. Kalau sudah disucikan, masalahnya sanggup Tuhan selesaikan tepat pada waktunya.
2. Keluaran 16:31
16:31 Umat Israel menyebutkan namanya: manna; warnanya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu.
Ketumbar itu bulat, bulat tidak ada ujung pangkalnya, menunjuk kasih yang kekal. Jadi dalam Firman ada kuasa kekekalan. Apa maksudnya? Kita hidup di dunia, dunia sedang lenyap. Kuasa kekekalan artinya dalam Firman pengajaran ada kuasa Tuhan melepaskan kita dari pengaruh dunia, dari ikatan dunia yang sedang lenyap.
I Yohanes 2:15-17
2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Kalau kita mau taat pada Firman kita hidup selama-lamanya, ada kuasa kekekalan. Jadi Firman Tuhan melepaskan kita dari pengaruh dunia, dari ikatan dunia.
Ada 3 isi dunia yang mau mengikat kehidupan kita.
a) Keinginan mata, menyeret kita jatuh dalam dosa makan minum, merokok, mabuk, narkoba. Ingat Hawa, begitu dia lihat buah itu sedap kelihatannya, dia ambil, dia makan maka dia jatuh dalam dosa makan minum.
Kejadian 3:6
3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.
Sejak Hawa makan buah terlarang, manusia tidak pernah puas soal makanan. Tadinya manusia hanya makan buah-buahan, setelah makan buah terlarang manusia sudah makan segalanya sampai makan orang! Buah dimakan, daun dimakan, tidak puas batang dimakan, tidak puas akar dimakan. Tidak puas hewan dimakan, sampai darah dimakan. Masih tidak puas, yang beracun dimakan, yang tidak boleh untuk kesehatan. Itulah rokok, miras, narkoba dikonsumsi semuanya. Sampai manusia dimakan, merugikan orang.
Makanya harus ada Firman melepaskan kita dari keinginan mata!
b) Keinginan daging menyeret jatuh pada dosa kawin mengawinkan.
Kejadian 6:2
6:2 maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
Anak-anak Allah yang dimaksud adalah keturunan Adam dari jalur Set.
Lukas 3:38
3:38 anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah.
Habel dibunuh Kain, kemudian Tuhan ganti dengan Set, itulah yang disebut anak-anak Allah. Sementara anak manusia adalah keturunan Adam dari jalur Kain. Kain disebut jalur si jahat, jalur gelap.
I Yohanes 3:12
3:12 bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.
Jadi anak-anak terang kawin dengan anak-anak gelap. Jatuh dalam dosa kawin mengawinkan mulai dari kawin campur, yang terang dengan gelap. Padahal tidak boleh, hendaklah kamu jangan menjadi pasangan yang tidak seimbang. Kalau sekarang malah viral kalau ada yang beda agama. Kaum muda jangan menikah karena keinginan daging. Kalau karena keinginan daging, dampaknya kering. Sesudah itu lahirlah raksasa-raksasa. Raksasa-raksasa itu daging yang tidak wajar, yang membengkak. Kalau keinginan daging yang dituruti maka nikah itu diisi hawa nafsu daging yang membesar, yang tidak wajar, tidak terkontrol dan hal itu hanya memilukan Tuhan! Bagi Tuhan itu adalah perbuatan yang merusak.
Jangan dipaksakan! Kalau memang cinta bawa di dalam penggembalaan, biar dia dengar Firman, bertobat dan bisa tergembala baru dilanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Kalau maksa ini yang terjadi:
Kejadian 6:3-4
6:3 Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."
6:4 Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.
Lahirlah nikah raksasa, nikah hawa nafsu daging. Kalau raksasa-raksasa masuk dalam gereja, cepat penuh gereja. Memang kalau gembala mau ikuti jemaat nikahkan yang kawin campur gereja cepat penuh, tetapi raksasa semua. Pendeta gerak sedikit langsung digertak raksasa, takut gembalanya.
Kejadian 6:11-12
6:11 Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan.
6:12 Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.
Ini membuat hati Tuhan sedih dan Tuhan menyesal menciptakan manusia, Tuhan hukum! Dulu sudah terjadi Tuhan hukum bumi dengan air bah. Akhir zaman Tuhan menghukum bumi dengan api yang menghanguskan.
Itu sebabnya jangan sampai nikah kita hanya nikah hawa nafsu daging yang berakhir dengan penghukuman Tuhan.
Bagaimana kalau terlanjur terjadi? Minta ampun, jangan diceraikan. Tetapi memang harus bayar harga.
I Korintus 7:10-11,13-15
7:10 Kepada orang-orang yang telah kawin aku — tidak, bukan aku, tetapi Tuhan — perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya.
7:11 Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.
7:13 Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.
7:14 Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.
7:15 Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai sejahtera.
Tidak boleh bercerai, kecuali pasangannya yang menceraikan. Tetapi bukan berarti setelah diceraikan dia boleh kawin lagi! Dikatakan saudara tidak terikat, berarti bebas, tetapi bukan bebas untuk kawin lagi! Lalu bebas apa?
I Korintus 7:33-34
7:33 Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya,
7:34 dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.
Bebas di sini bebas memusatkan perhatian pada perkara Tuhan, bebas beribadah melayani Tuhan. Selama ini kalau mau beribadah mungkin suaminya ganggu, dimarahi, dikerasi. Setelah suaminya ceraikan dia bebas beribadah melayani Tuhan, bukan bebas kawin lagi.
c) Keangkuhan hidup yaitu mengandalkan sesuatu yang ada di dunia ini lebih dari Tuhan sampai mengabaikan Tuhan. Bahkan terang-terangan melawan Tuhan. Ini hanya membawa kita kepada kebinasaan. Sebab itu mari Firman itu kita taati, lakukan kehendak Tuhan, kita akan hidup selama-lamanya, kita dibawa pada kekekalan bersama dengan Tuhan Yesus.
3. Kuasa kebangkitan.
Keluaran 16:31
16:31 Umat Israel menyebutkan namanya: manna; warnanya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu.
Madu pada umumnya manis.
Wahyu 10:10
10:10 Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.
Kitab yang dibuka rahasianya manis di mulut, pahit di perut. Pahit di perut itu menunjuk pengalaman kematian, hidup lama, hidup berdosa dimatikan. Manis itu pengalaman kebangkitan. Yang lama mati, yang baru bangkit, hidup bersama dengan Tuhan. Jadi Firman pengajaran, Firman yang dibukakan rahasianya sanggup membawa kita mengalami kuasa kebangkitan! Hidup yang lama yang berdosa mati, kita diubahkan dalam hidup yang baru, hidup yang manis, menjadi manusia rohani, manusia yang manis! Manusia yang rohani itu manusia yang manis. Betapa bahagianya kalau gembala melayani jemaat yang manis. Bukan hanya anak-anak sekolah minggu anak-anak yang manis, bapak-bapak dan ibu-ibu juga manis. Satu saja dari jemaat ada yang manis, itu hiburan bagi gembala! Sekalipun menderita dalam pelayanan, melihat ada yang manis, dia terhibur. Ini kerinduan hati saya, biar jemaat yang ada, adalah jemaat-jemaat yang manis.
II Korintus 7:4,14-16
7:4 Aku sangat berterus terang terhadap kamu; tetapi aku juga sangat memegahkan kamu. Dalam segala penderitaan kami aku sangat terhibur dan sukacitaku melimpah-limpah.
7:14 Aku memegahkan kamu kepadanya, dan kamu tidak mengecewakan aku. Kami senantiasa mengatakan apa yang benar kepada kamu, demikian juga kemegahan kami di hadapan Titus sudah ternyata benar.
7:15 Dan kasihnya bertambah besar terhadap kamu, apabila ia mengingat ketaatan kamu semua, bagaimana kamu menyambut kedatangannya dengan takut dan gentar.
7:16 Aku bersukacita, sebab aku dapat menaruh kepercayaan kepada kamu dalam segala hal.
Kalau lihat jemaat manis, gembala biar menderita dalam pelayanan jadi terhibur! Dia yakin pelayanannya tidak sia-sia, jemaat berhasil bersanding dengan Yesus Mempelai Pria sorga. Biar Firman keras dan tajam tetapi dibalik itu ada kuasa kebangkitan. Hidup lama yang pahit dimatikan, bangkit dalam hidup baru, hidup yang manis, manusia rohani yang manis.
Contoh manusia rohani yang manis adalah Yusuf anaknya Yakub.
Kejadian 39:6
39:6 Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apa pun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.
Yusuf ini lahir di masa tuanya Yakub. Yakub adalah gambaran dari Allah Roh Kudus. Sekarang kita berada di penghujung zaman Allah Roh Kudus. Yusuf menunjuk gereja sidang mempelai yang akan terbentuk nanti di penghujung zaman Allah Roh Kudus ini. Setelah itu tidak ada zaman yang lain. Setelah zaman Allah Roh Kudus kita masuk dalam kerajaan 1000 tahun damai. Gereja disingkirkan ke padang gurun jauh dari antikristus, gereja dibawa naik ke awan-awan yang permai, gereja dibawa masuk kerajaan 1000 tahun damai, sabat besar.
Kita berada di dalam Kabar Mempelai, sudah seharusnya bersikap manis seperti Yusuf, menjadi manusia rohani yang manis. Gereja lain membuka hati menerima pengajaran ini, kita sudah di dalam. Tetapi kadangkala yang ditunjukan bukan sikap yang manis, tetapi sikap yang pahit! Membuat orang lain yang mau masuk berkata ‘katanya Kabar Mempelai tetapi koq begitu.
Tunjukan kita sidang mempelai yang manis sikapnya dan elok parasnya.
a) Manis sikapnya. Itu tidak bisa dibuat-buat karena menunjuk keubahan hidup bagian dalam, keubahan sikap, keubahan karakter. Mempelai wanita Tuhan harus punya karakter rohani, sikap tabiat rohani, ini pekerjaan dari Kabar Mempelai. Sekian lama kita dalam pengajaran, karakter kita bagaimana? Karakter rohani atau karakter yang duniawi. Mulai dari saya hamba Tuhan, saya khotbahkan pengajaran, karakter saya bagaimana, karakter rohani atau duniawi! Kami yang di gereja ini ada berapa yang fulltimer, tunjukan kita punya karakter yang rohani. Apa itu?
I Petrus 3:4-5
3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
Ada 3 karakter rohani di sini:
1) Lemah lembut, artinya kemampuan untuk mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Biar wajahnya manis tetapi kalau pendendam itu bukan sidang mempelai. Pasangan lemah lembut itu rendah hari, rendah hati itu kemampuan mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Kalau disimpulkan ini karakter cinta damai! Dosa diselesaikan, bukan disimpan-simpan. Yang salah mengaku, yang benar mengampuni dan melupakan. Kejarlah apa yang mendatangkan damai sejahtera. Bukan malah membawa kekacauan. Masalah kecil hilangkan, yang besar dikecilkan. Kadang malah tidak ada masalah tetapi dimunculkan masalah, yang kecil dibesar-besarkan.
Apalagi kita mau menggelar ibadah persekutuan yang besar. Kalau tidak punya karakter lemah lembut lalu menjadi tuan rumah, selesai ibadah persekutuan dalam penggembalaan malah buyar. Gara-gara pisau timbul masalah, gara-gara kayu api, gara-gara baliho, gara-gara penginapan, apalagi kalau sengaja cari gara-gara.
Minta kepada Tuhan, saya sudah di dalam Kabar Mempelai, saya panitia, masa panitia tidak cinta damai! Ayo biar diubahkan manis sikapnya, benar-benar diubahkan. Sehingga begitu tampil menyanyi di depan betul-betul dari hati ‘kami ranting, kau pokokNya’. Betul-betul 1 tubuh, 1 tubuh tidak ada saling menyakiti, tubuh itu cinta damai, lemah lembut.
2) Pendiam artinya tidak berkomentar negatif terhadap Firman, terhadap apa yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidupnya. Pendiam itu bisa mengontrol perkataan sesuai Firman! Bukan berarti semua diam-diaman, tidak ngobrol, tidak usah ngomong.
3) Penurut artinya tunduk, taat pada Firman sampai daging tidak bersuara lagi.
b) Elok parasnya. Kalau sudah manis sikapnya, elok parasnya. Paras itu bagian luar, menunjuk keubahan bagian luar yaitu perkataan dan perbuatan sehingga enak dipandang orang, bisa menjadi kesaksian, bisa menjadi teladan.
Mulai dari hamba Tuhan elok parasnya, perkataannya jadi teladan, perbuatannya jadi teladan, enak dipandang. Orang yang melihat bisa berkata ‘mereka kerja perkataannya saling menguatkan, perbuatannya perbuatan yang suci dan benar’ itu jadi kesaksian. Pulang dari penggembalaan, sampai di rumah masing-masing, suami lihat isteri koq tambah elok perkataan dan perbuatannya. Suami pulang ibadah, isterinya lihat tambah manis sikapnya.
Kehidupan yang sudah manis sikapnya dan elok parasnya diincar oleh isteri Potifar!
Kejadian 39:6-7
39:6 Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apa pun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.
39:7 Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku."
Isteri Potifar gambaran dosa kenajisan! Setelah kita mengalami keubahan hidup, dosa kenajisan mengincar, bersifat membujuk, bersifat memaksa. Tidak usah takut, memang setan incar, bisa datang isteri Potifar mengganggu, tetapi mata Tuhan selalu memperhatikan kita. Kalau kita berubah maka mata Tuhan, perhatian Tuhan tertuju kepada kita!
I Timotius 3:10-12
3:10 "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
3:11 Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya.
3:12 Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat."
Memang menjadi incaran dan sasaran fitnahan, isteri Potifar memfitnah Yusuf. Kalau kita difitnah itu sudah betul, berarti sikap kita sudah manis, elok parasnya. Difitnah ini, difitnah itu, dituduh ini, dituduh itu, nikmati saja! Karena yakin mata Tuhan tertuju pada kita, perhatian Tuhan tertuju pada kita.
Tidak usah takut, kalau Tuhan lihat kita tidak mungkin Dia biarkan. Memang Yusuf akhirnya dijebloskan dalam penjara tetapi perhatian Tuhan, kasih setia Tuhan selalu menyertai Yusuf.
Kejadian 39:21-23
39:21 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
39:22 Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya.
39:23 Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.
Kasih setia Tuhan dilimpahkan kepada kita, menjadikan hidup kita berhasil dan indah pada waktunya. Sekalipun mungkin kita menghadapi suasana penjara, suasana terbatas, lalu masih difitnah, dituduh macam-macam, menderita, menghadapi kesesakan, tetapi kasih Tuhan dilimpahkan menjadikan kita berhasil dan indah pada waktunya.
Bahkan lebih dari itu, kalau pada kita ada Firman, ada roti manna, ada makanan, kita akan dipakai Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, dipakai Tuhan untuk menyatukan mulai dari keluarga kita di dalam Tubuh Kristus yang sempurna. Yusuf dijual di Mesir, tetapi pada Yusuf ada makanan, ada kasih setia Tuhan. Akhirnya dia diangkat menjadi penguasa di Mesir, dia kumpul makanan. Keluarganya yang jual dia datang cari makanan di Mesir. Dan akhirnya mereka menyatu di sana, terjadi penyatuan. Ini menubuatkan penyatuan Tubuh Kristus.
Tidak apa-apa sekarang kita difitnah, bahkan dijauhi keluarga kita, jangan-jangan dikeluarkan dari kartu keluarga, dari daftar ahli waris, diperlakukan tidak adil. Yang penting kita manis sikapnya, elok parasnya, manusia rohani, pada kita ada Firman, nanti mereka datang, mereka cari Firman dan kita dipakai untuk membawa umat Tuhan, gereja Tuhan, bisa satu dalam Tubuh Kristus yang sempurna. Mulai dari keluarga kita, kita dipakai menyatukan keluarga kita dalam satu tubuh Kristus yang sempurna.
Kalau kita diperlakukan tidak adil, Yesus lebih dulu diperlakukan tidak adil, di depan kita ada perjamuan suci. Yusuf difitnah, Yesus juga difitnah dituduh macam-macam. Tetapi oleh korban Kristus Yesus, bangsa yang jauh dan bangsa yang dekat, kafir dan Israel menjadi satu. Kita teladani Yesus, diperlakukan tidak adil, fitnah, dihina, dituduh macam-macam, dijauhi tetapi tetap pegang Firman Tuhan, dalam diri kita ada Firman Tuhan.
Saya yakin mulai dar keluarga, kita dipakai menyatukan keluarga kita dalam satu Tubuh Kristus yang sempurna.
Efesus 2:13-14
2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
Dulu Yusuf dan saudara-saudaranya menyatu di Mesir, sekarang penyatuan Tubuh Kristus terjadi di dunia. Tergantung kita, mau saudara kita satu maka harus manis sikap dan elok paras kita secara rohani, punya karakter rohani, perkataan dan perbuatan dibaharui. Suatu saat kita dipakai menyatukan keluarga dalam satu Tubuh Kristus, dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar