Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 27:28-29
27:28 Akan tetapi segala yang sudah dikhususkan oleh seseorang bagi TUHAN dari segala miliknya, baik manusia atau hewan, maupun ladang miliknya, tidak boleh dijual dan tidak boleh ditebus, karena segala yang dikhususkan adalah maha kudus bagi TUHAN.
27:29 Setiap orang yang dikhususkan, yang harus ditumpas di antara manusia, tidak boleh ditebus, pastilah ia dihukum mati.
Ada 2 macam manusia yang dikhususkan bagi Tuhan:
1. Manusia yang dikhususkan untuk melayani Tuhan, maka kehidupan itu akan menjadi maha kudus bagi Tuhan, artinya suatu saat dia akan mencapai sempurna. Kita melayani Tuhan mulai dari ditebus oleh darah Yesus, disucikan sampai nanti disempurnakan.
2. Manusia yang dikhususkan untuk ditumpas atau binasa.
Yudas 1:4
1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.
Ini kehidupan yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Di sini disebutkan orang ini adalah penyelusup di dalam penggembalaan. Memang dia ada di dalam penggembalaan, kelihatan aktif beribadah melayani, tetapi hanya menyelusup, hanya menyelundup, ini adalah kehidupan yang tidak sungguh-sungguh. Kita periksa diri kita, jangan sampai didapati kita hanyalah penyelusup di dalam penggembalaan.
Tanda-tanda penyusup di dalam penggembalaan:
a) Mereka adalah orang fasik. Apa itu fasik?
Mazmur 1:3-4
3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
4 Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
Orang fasik adalah Kristen sekam, yaitu orang yang hanya puas dengan perkara kulit, perkara jasmani tetapi tidak mau diisi dengan Firman. Bisa dilihat dari cara mendengar Firman, di situ bisa ditentukan kehidupan itu punya isi atau tidak. Kalau ketika mendengar Firman tidak sungguh-sungguh, bahkan sampai marah ketika ditegur, kehidupan itu hanya Kristen sekam, hanya kulit. Tidak mau diisi dengan Firman = tidak mau taat pada Firman. Berarti ia tidak mengasihi Tuhan = tanpa kasih Tuhan.
Yohanes 14:15
14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Kalau menuruti Firman itu orang yang mengasihi Tuhan. Kalau tidak mengasihi Tuhan, tidak taat, itu orang kosong dari Firman, kosong dari kasih Tuhan.
b) Menyalahgunakan kasih karunia Tuhan. Apa itu?
II Korintus 6:1-3
6:1 Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.
6:2 Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.
6:3 Dalam hal apa pun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela.
Menyalahgunakan kasih karunia itu melayani Tuhan tetapi seringkali menjadi sandungan. Baik sandungan lewat kata-kata maupun lewat perbuatan. Kita bisa melayani hanya karena belas kasihan Tuhan, kasih karunia Tuhan. Karena kalau menurut aturan keimamatan kita tidak layak menjadi imam-imam karena kita bukan Israel asli, bukan suku Lewi. Yang boleh melayani hanya orang Israel asli dari suku Lewi. Tetapi Tuhan buka jalur kasih karunia, jalur belas kasihan yaitu korbanNya di kayu salib sehingga kita bisa beribadah melayani Tuhan.
Sudah diberikan jabatan pelayanan tetapi melayani sering menjadi sandungan, itu menyalahgunakan kasih karunia Tuhan. Orang lain tersandung karena perkataan kita, karena perbuatan kita, berarti kehidupan ini tidak mengasihi sesama!
c) Menyangkal Tuhan Yesus Kristus. Menyangkal bisa lewat kata-kata seperti Petrus. Tetapi bisa juga menyangkal Tuhan lewat perbuatan.
Titus 1:16
1:16 Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.
Menyangkal Yesus lewat perbuatan yaitu keji dan durhaka, perbuatan dosa dan tidak sanggup berbuat baik = tidak mengasihi Tuhan. Tuhan Yesus sudah berkorban nyawa untuk kita bisa diselamatkan tetapi ini malah berbuat keji dan durhaka, tidak sanggup berbuat baik.
Orang yang menyangkal Yesus = pendusta. Pendusta pasangannya kebencian.
I Yohanes 2:22
2:22 Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.
Yohanes 8:44
8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Jadi kalau sudah menyangkal Tuhan Yesus pasti ada kebencian, tidak mengasihi sesama.
Jadi kalau disimpulkan, penyelusup adalah orang yang tidak punya kasih kepada Tuhan dan kepada sesama!
Dalam terang Tabernakel, surat Yudas terkena pada tudung kulit lumba-lumba atau mina gajah.
Keluaran 26:14
26:14 Juga haruslah engkau membuat untuk kemah itu tudung dari kulit domba jantan yang diwarnai merah, dan tudung dari kulit lumba-lumba di atasnya lagi.
Kalau dibaca ayat di atasnya, tudung-tudung yang lain disebut ukurannya, tetapi kalau tudung domba jantan celupan merah dan tudung kulit lumba-lumba tidak disebut ukurannya. Tudung kulit domba celupan merah itu menunjuk kasih, tidak disebutkan ukurannya berarti kasih Tuhan tidak terbatas. Secara umum tudung kulit lumba-lumba adalah tudung penghukuman. Tidak disebutkan ukurannya, berarti penghukuman Tuhan juga tidak terbatas! Ini yang harus kita waspadai.
Di depan ada aniaya antikristus 3,5 tahun dan disertai 3x7 penghukuman dari Allah Tritunggal. 7 meterai hukuman dari Allah Roh Kudus, 7 sangkakala hukuman dari Anak Allah, 7 bokor atau 7 malapetaka dari Allah Bapa. Belum lagi hukuman api neraka, hukuman yang kekal, jadi penghukuman Tuhan juga tidak terbatas. Kita mau berada pada posisi yang mengalami kasih Tuhan yang tidak terbatas dan menghargainya atau tidak punya kasih kepada Tuhan dan sesama sehingga mengalami penghukuman Tuhan yang tidak terbatas! Akan terjadi pemisahan yang dahsyat, yang punya kasih kepada Tuhan dan kepada sesama dia masuk dalam kemuliaan yang kekal. Yang tidak punya kasih kepada Tuhan dan sesama, menyelusup dalam penggembalaan, dia mengalami hukuman Tuhan yang tidak terbatas sampai penghukuman api neraka. Biarlah kita berusaha sungguh-sungguh untuk tergembala dengan benar dan baik, jangan jadi penyelusup, karena penyelusup hanya mendapat hukuman yang tidak terbatas!
4 tudung ini menudungi Tabernakel. Tabernakel secara rohani adalah kita sebagai Tubuh Kristus. Jadi kalau kita tergembala dengan benar dan baik, kita dibentuk menjadi Tubuh Kristus yang sempurna maka luput dari penghukuman Tuhan. Tetapi kalau tidak tergembala dengan benar dan baik, hanya menyelusup, siaplah menerima penghukuman yang tidak terbatas dari Tuhan!
Ayo kita sungguh-sungguh tergembala dengan benar dan baik, bukan cuma sekedar tergembala tetapi sampai mantap tergembala, duduk di rumput. Kemudian sampai menikmati penggembalaan, berbaring di rumput yang hijau. Biar dari jauh kita datang, tantangan apapun yang dihadapi tetap kita tergembala
Di dalam penggembalaan kita mengalami peningkatan hubungan dengan Tuhan, sampai nanti hubungan Yesus Kepala Mempelai Pria dengan kita tubuhNya Mempelai Wanita Tuhan. Sudah sejauh mana hubungan kita dengan Tuhan.
Kita periksa peningkatan hubungan dengan Tuhan:
a) Hubungan anak dengan Bapa. Dalam doa Bapa kami kita menyapa Allah Bapa itu sebagai Bapa, berarti status kita anak. Artinya kita mengenal Yesus sebagai pemberi berkat yang jasmani. Memang sudah dijamin, dalam penggembalaan sudah tersedia semua yang kita butuhkan. Kalau kita melewati pintu kita akan mendapatkan padang rumput hijau. Ada hidup yang kekal diberikan bagi domba-domba yang tergembala. Berarti hidup yang jasmani juga sanggup Tuhan sediakan. Dengan bertekun dalam penggembalaan semua yang dijanjikan, Tuhan akan genapi dalam kehidupan kita.
Kita kenal Yesus sebagai pemberi berkat. Tetapi ini tingkat hubungan yang paling rendah, masih ada bahayanya yaitu masih ada anak yang terhilang. Ada anak sulung dan anak bungsu bekerja pada Bapa, akhirnya yang bungsu terhilang. Kalau si bungsu terhilang di ada di ladang babi. Si sulung lebih ngeri, dia terhilang di ladang Bapa. Si bungsu kembali masuk dalam pesta Bapa, si sulung marah-marah, kehilangan suasana pesta.
Saya tergembala, saya diberkati, itu baik, tidak salah kita tergembala dan memang kita diberkati. Tetapi kalau baru sampai pada tahap itu, tergembala untuk diberkati, masih rawan, harus meningkat.
b) Hubungan murid dengan guru. Anak dengan bapa hanya sebatas berkat jasmani. Kalau murid dengan guru, kita mengenal Yesus yang memberi berkat Firman pengajaran yang benar kepada kita, kita mendapat berkat yang jasmani. Tetapi masih rawan juga, hubungan ini masih bisa putus. Ada murid yang menyangkal itulah Petrus. Ada murid yang berkhianat itulah Yudas Iskariot. Ada murid yang tidak tahan mendengar Firman pengajaran yang keras sehingga mengundurkan diri, tidak lagi mengikut Yesus. Puji Tuhan kalau kita sudah mendapat berkat Firman pengajaran, tetapi jangan puas, kita harus meningkat. Masih harus ditingkatkana sebab masih bisa mundur dari mengikut Yesus.
Yohanes 6:60-61,66
6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
Bukan cuma sedikit, banyak yang tidak tahan menerima pengajaran, sudah dalam pengajaran tetapi telinganya tidak tahan. Di sini Yesus memberi makan 5.000 orang, setelah itu Yesus memberi makan 4.000 orang. Berarti kalau dilihat dari jumlah, yang mundur ada 1000 orang, angka 1000 angka kesucian. Jadi banyak yang sudah mendengar pengajaran tetapi tidak tahan.
c) Hubungan domba dengan gembala, hubungan meneladani. Gembala berjalan di depan, domba ikut dari belakang. Setelah kita menerima pengajaran, kita digembalakan.
Yohanes 10:4
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
Teladani Yesus gembala yang baik. Teladani juga gembala di bumi yang Tuhan tetapkan untuk menggembalakan kita. Ini masih rawan juga, domba sudah mengikuti gembala tetapi masih ada domba yang terhilang. Dari 100 domba 1 ekor hilang. Memang makin berkurang yang hilang. Tadi hubungan murid dan guru, masih banyak yang mundur. Hubungan domba dengan gembala masih juga ada yang terhilang, makanya harus meningkat pada hubungan tertinggi yaitu tubuh dan kepala.
d) Hubungan tubuh dengan kepala ini hubungan yang tidak boleh putus. Kalau tubuh dan kepala putus 1 detik saja pasti mati. Ini sama dengan hubungan nikah yang rohani antara Yesus Mempelai Pria Sorga kepala gereja dengan kita Mempelai WanitaNya, Tubuh Kristus yang sempurna. Sebagai suami Tuhan Yesus tidak mungkin membiarkan kita masuk dalam penghukuman, masuk aniaya antikristus apalagi masuk dalam api neraka. Ini hubungan yang paling tinggi. Ayo kita tingkatkan hubungan kita dengan Yesus sampai pada hubungan nikah yang rohani. Dia kepala dan kita tubuhNya.
Sekarang kita pelajari keadaan tubuh dengan kepala:
a) Tubuh dan kepala di hubungan dengan leher. Bicara leher menunjukan penyembahaan. Jadi keadaan yang pertama ada hubungan penyembahan. Kalau kita mengaku Tubuh Kristus dan Yesus adalah kepala kita maka penyembahannya harus ditingkatkan. Jangan kering penyembahannya!
Tahun ini tahun pemisahan, penyembahan membawa pemisahan.
Wahyu 8:1-5
8:1 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
8:2 Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.
8:3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
8:4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
8:5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.
Ayat 1 sampai 4 itu suasana ketenangan, damai sejahtera, itu menunjuk suasana penyembahan. Orang yang menyembah Tuhan akan semakin tenang, semakin damai sejahtera sebab Yesus Kepala bertanggung jawab atas hidupnya. Nasihat saya kalau ada jemaat menelpon ketika ada masalah, ‘tenang, damai, banyak menyembah’. Karena itu juga yang saya lakukan, dalam menghadapi tekanan sembayang saja maka ada damai sejahtera. Bahkan ketika saya mau tinggalkan pelayanan, Tuhan tuntun untuk menyembah sehingga menjadi kuat kembali. Hanya itu kekuatan kita, doa penyembahan, ditingkatkan penyembahannya.Semakin meningkat penyembahan kita semakin tenang, semakin damai sejahtera, ada Yesus sebagai kepala yang bertanggung jawab penuh atas hidup kita.
Ayat 5 terjadi kegoncangan. Dunia semakin goncang, orang yang tidak mau menyembah, penyembahannya kurang, tidak mencapai ukuran, bahkan sama sekali tidak menyembah, dia akan ikut goncang bersama dunia. Mengerikan, sekarang kegoncangan semakin luar biasa. Tidak ada bidang yang tidak goncang, semua goncang! Sampai puncak kegoncangan antikristus berkuasa dan dunia ini lenyap binasa. Kalau kita banyak menyembah, sekalipun dunia goncang kita semakin tenang. Kalau penyembahan kurang maka dia ikut goncang bersama dunia, sampai lenyap bersama dengan dunia ini.
Penyembahan itu akan membawa damai sejahtera dan ketenangan, tetapi ada syaratnya. Apa syaratnya?
Matius 11:28-30
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."
Syaratnya adalah belajar kepada Yesus di kayu salib, yaitu belajar rendah hati dan lemah lembut. Terus belajar sampai lulus. Saya juga sekarang belajar terus sampai nanti lulus. Apa itu rendah hati dan lemah lembut?
v Belajar rendah hati artinya belajar untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, setelah diampuni jangan diulangi lagi. Ini kadang sudah berhasil, sudah mengaku dosa, diampuni, eh diulang lagi, gagal lagi. Terus belajar mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama oleh dorongan Firman. Begitu sudah diampuni jangan diulangi lagi. Ayo terus belajar!
v Lemah lembut, belajar untuk mengampuni dan melupakan! Dia datang minta maaf dosa yang sama, ampuni lagi dan lupakan. Kadang ketika datang minta maaf pertama kali kita ampuni, begitu datang kedua kali apalagi ketiga kali sudah dimarah.
Terus belajar rendah hati dan lemah lembut sampai lulus, berarti dosa-dosa diselesaikan. Jadi syarat supaya penyembahan membawa ketenangan adalah selesaikan dosa! Dosa ini yang membuat doa penyembahan kita tidak sampai kepada Tuhan. Selesaikan dosa supaya penyembahan sampai kepada Tuhan kita merasakan kelegaan dan damai sejahtera.
Yesaya 59:1-2
59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Tuhan tidak tuli, tetapi yang menjadi pemisah antara kita dengan Tuhan adalah dosa kita. Biar menyembah dengan posisi seperti nyamuk anopeles tidak dengar dan dijawab oleh Tuhan karena masih ada dosa yang belum diselesaikan. Makanya Tuhan ajarkan kalau kamu berdoa masuk kamar tutup pintu. Artinya tidak ada hubungan dengan luar, yang ada di luar itu adalah dosa. Bereskan dosa-dosa yang ada dalam diri kita supaya doa kita naik, penyembahan kita naik. Bahkan tanpa mengutarakan apa-apa pergumulan dan kebutuhan kita, hanya dengan berucap haleluya Tuhan sudah paham apa yang kita butuhkan, Dia mendengar dan menjawab doa-doa kita. Roh Kudus yang menyampaikan keluhan-keluhan kita kepada Tuhan. Dan Tuhan turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita. Tinggal menyelesaikan doa, baru penyembahannya naik!
Roma 8:26
8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Kita tidak tahu mau bilang apa, tinggal bahasa air mata, Tuhan mendengar. Roh Kudus mendengar keluhan kita yang tidak terucapkan. Ayat 26 ini juga menunjuk penyembahan sampai berbahasa roh.
Roma 8:27-28
8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Ketika kita melihat segala sesuatu mulai memburuk, jangan dulu salahkan siapa-siapa, periksa diri, koreksi diri. Mungkin ada dosa yang kita tidak sadari, belum diselesaikan, atau kita sadari namun kita malu menyelesaikan. Kita sembunyikan sampai kita mau melupakan saja. Tetapi Tuhan mencari yang sudah lalu, Tuhan tuntut apa yang kita perbuat di masa lalu. Selesaikan supaya penyembahan naik. Mungkin sekarang kita bergumul dan berdoa untuk nikah kita, koq belum ditolong-tolong, periksa mungkin ada sesuatu yang belum diselesaikan. Kami gembala berdoa untuk penggembalaan, kalau belum dijawab coba periksa, mungkin ada yang belum beres, belum diselesaikan. Ayo selesaikan semuanya.
Kalau dosa sudah diselesaikan, penyembahan kita naik, kita mengalami ketenangan dan damai sejahtera. Dan semua menjadi enak dan ringan, pelayanan jadi enak dan ringan, nikah menjadi enak dan ringan, tidak mungkin ditinggalkan!
Saya banyak kali menasihati kaum muda yang mau masuk nikah, saya tanya berapa tabunganmu? Mereka pikir tabungan di bank, ada om tidak terlalu banyak tetapi ada di bank. Saya bilang bukan itu, tabungan pengampunan! Kamu ada masalah, calonmu juga ada masalah, masuk nikah itu masuk dalam masalah, kalau tidak ada tabungan pengampunan akan geger terus, tengkar terus, kalau tidak bisa mengampuni bisa sampai pisah nantinya. Kaum muda yang sudah pikir mau menikah, tabung banyak-banyak itu pengampunan, belajar rendah hati dan lemah lembut.
Tidak ada nikah yang tidak teruji. Omong kosong kalau dalam nikah mulus-mulus saja sampai sekarang. Nikah kami hamba Tuhan juga begitu, tetapi Tuhan tolong. Kalau kita mau terus belajar kepada Yesus, belajar rendah hati, belajar lemah lembut, semua teratasi, menjadi enak dan ringan.
b) Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Hubungan kebahagiaan. Ayo kita berjuang sampai mencapai hubungan tubuh dan kepala. Jangan hanya sebatas anak dan bapa, mengenal Yesus sebagai pemberi berkat. Jangan hanya sebatas hubungan murid dan guru mengenal pengajaran. Jangan hanya sampai sebatas domba dan gembala, sebab masih bisa terhilang. Tingkatkan sampai hubungan tubuh dan kepala. Hubungan penyembahan jangan kendor, jangan dikurangi malah harus ditambah, tekuni penyembahan.
Kemudian hubungan kebahagiaan. Yang menentukan kebahagiaan bukan uang, bukan kedudukan, bukan rekreasi. Apa yang menentukan kebahagiaan?
Wahyu 1:3
1:3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Ini yang menentukan kebahagiaan, berbahagia yang membaca, mendengar dan menuruti Firman nubuat! Firman nubuat tidak bisa pisah dengan Firman pengajaran. Firman nubuat itu Firman yang mengungkap apa yang akan terjadi dan pasti terjadi. Terutama 2 peristiwa besar yang pasti terjadi dan akan terjadi:
1) Gereja disempurnakan dan masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Itu pasti terjadi dan akan terjadi, bukan dongeng!
2) Peristiwa kedua adalah penghukuman atas dunia, 3x7 penghukuman, pasti terjadi.
Firman nubuat juga mengungkap segala sesuatu yang ada pada kita, baik dosa-dosa dan juga keadaan kita diungkap semua. Kalau kita mendengar Firman lalu seperti pendeta tahu keadaan kita, itu bukan karena ada yang lapor, itu Firman nubuat yang mengungkap apa yang ada dalam diri kita, keadaan dan dosa-dosa kita. Tidak usah cari tahu siapa yang lapor, Tuhan yang buka semuanya. Firman nubuat pasangannya Firman pengajaran. Setelah dosa diungkap, Firman pengajaran menyucikan segala dosa kesalahan kita. Firman pengajaran yang mengajar kita untuk mencapai kegenapan nubuat yaitu menjadi Mempelai Wanita Tuhan, luput dari penghukuman atas dunia ini.
Karena keduanya bicara mempelai, maka keduanya disebut Kabar Mempelai, Firman pengajaran yang benar. Gereja dibangun di atas dasar nabi dan rasul. Bisa nabi bicara Perjanjian Lama, rasul bicara Perjanjian Baru, berarti gereja dibangun di atas dasar Firman yang murni. Juga nabi bicara Firman nubuat, rasul bicara Firman pengajaran. Itu sama, tidak bertolak belakang. Penekanannya adalah Firman pengajaran yang benar, Kabar Mempelai.
Mari kita banyak membaca, banyak mendengar dan menuruti Firman. Apalagi kami hamba Tuhan. Hamba Tuhan harus lebih dahulu bertekun di dalam membaca Firman Tuhan.
I Timotius 4:13
4:13 Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.
Ini pesan Paulus hamba Tuhan yang tua kepada Timotius hamba Tuhan yang muda. Termasuk anak-anak muda, bertekunlah membaca Alkitab, jangan cuma membaca sosmed, baca yang lain. Lebih baik banyak baca Alkitab. Pagi sebelum ke sekolah coba baca 1 pasal. Pulang sekolah atau sebelum tidur malam baca Alkitab. Ini kehidupan kita, banyak membaca, mendengar dan melakukan Firman.
Maka hasilnya:
1) Ada kebahagiaan sorga. Kalau kita banyak membaca, mendengar dan mempraktekan Firman pasti ada kebahagiaan sorga, jiwa kita tidak kosong. Sekalipun menghadapi persoalan yang membuat pikiran sumpek, tetapi karena hati dan pikiran kita ada Firman, kita bisa bahagia. Orang yang melihat kita merasa kasihan, tetapi kita yang membaca, mendengar dan melakukan Firman kita bahagia! Sekalipun mungkin dalam keadaan sakit, bisa memuji Tuhan, ada kebahagiaan, karena ada Firman di hati yang memberi damai dan kebahagiaan. Saya terbatas menerangkan dengan kata-kata, biarlah menjadi pengalaman masing-masing.
2) Kalau kita membaca, mendengar dan melakukan Firman maka kita mengalami penyucian mulai dari dalam hati dan pikiran kita.
Ibrani 4:12-13
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Kita tidak bisa menyembunyikan dosa kita, semua dibuka oleh Firman Tuhan! Firman itu menyucikan mulai dari hati dan pikiran kita, bagian dalam. Seperti Tabut Perjanjian, kayu penaga itu disalut dengan emas mulai dari bagian dalam. Dalam dulu baru bagian luar. Hati dan pikiran itu remote kontrol kehidupan kita, itu yang perlu disucikan.
Matius 15:19-20
15:19 Karena dari hati timbul segala 1pikiran jahat, 2pembunuhan, 3perzinahan, 4percabulan, 5pencurian, 6sumpah palsu dan 7hujat.
15:20 Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."
Ada 7 hal yang menajiskan dalam hati dan pikiran. 7 itu angka sempurna, kalau 7 hal ini tidak disucikan tidak akan bisa sempurna. 7 ini juga menunjuk pelita, kalau hati tidak disucikan maka hidup itu akan gelap. Akhirnya hidup membabi buta dalam dosa, semua dihantam saja! Mau dosa apa saja dibuat karena sudah gelap. Biar hati pikiran kita disucikan, terus disucikan.
Kalau dikelompokan, yang ada di dalam hati dan pikiran ada 3:
Ø Keinginan jahat, yaitu terikat akan uang, cinta uang. Menjadi hamba mamon sehingga tidak bisa menghamba kepada Tuhan. Cinta uang yang membuat kikir dan serakah, tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan, malah merampas apa yang menjadi miliknya Tuhan dan miliki sesama. Tetapi kalau hati dan pikiran sudah disucikan dari keinginan akan uang maka bisa memberi dengan kerelaan hati dan sukacita. Jadi ukuran pemberian kita bukan banyak atau sedikit, yang Tuhan lihat hati kita. Kita memberi dengan kerelaan hati atau tidak, dengan sukacita atau bersungut-sungut.
II Korintus 9:6-8
9:6 Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.
9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
Kisah Para Rasul 20:35
20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
Perpuluhan itu miliknya Tuhan, hanya dipercaya hamba Tuhan untuk menerima. Di Sorga ada Tuhan, tetapi di bumi ada manusia yang menerima. Karena kita tidak punya rekeningnya Tuhan.
Ibrani 7:8
7:8 Dan di sini manusia-manusia fana menerima persepuluhan, dan di sana Ia, yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup.
Jadi yang Tuhan lihat adalah kerelaan hati dan sukacita. Kalau kita bisa memberi dengan kerelaan hati dan sukacita, maka kita melimpah dalam kasih karunia, berkelebihan dalam pelbagai kebajikan.
II Korintus 9:8
9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
Apa artinya berkelebihan dalam pelbagai kebajikan?
Wahyu 19:8
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
Wahyu 19:8 (Terjemahan Lama)
19:8 Maka dikaruniakanlah kepadanya supaya ia boleh menghiasi dirinya dengan kain kasa halus yang bercahaya dan bersih; karena kain kasa halus itulah ibarat segala kebajikan orang-orang suci itu."
Jadi pakaian mempelai adalah perbuatan kebajikan yaitu memberi dengan sukacita dan kerelaan hati. Jadi kita memberi untuk pekerjaan Tuhan, memberi kepada sesama yang membutuhkan, mengembalikan apa yang menjadi milik Tuhan dengan sukacita dan kerendahan hati, itu sama dengan kita sedang menenun atau merajut pakaian pesta, pakaian mempelai. Supaya ketika pesta nikah digelar kita sudah memiliki pakaian pesta. Siap sedianya mempelai wanita Tuhan adalah memiliki pakaian pesta. Memberi itu bukan hanya sebatas harta. Memberi itu juga dengan memberi waktu, memberi tenaga.
Mulai dari yang paling jelek yang Tuhan minta, apa? Berilah pengakuan dosamu. Mengaku dosa itu sama dengan membawa korban persembahan.
Hosea 14:2-3
14:2 Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu.
14:3 Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.
Ø Keinginan najis, mengarah pada dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Ini begitu hebat hari-hari terakhir ini. Sampai yang melakukan petinggi agama dan tenaga pendidik. Sudah terlalu banyak kejadian-kejadian seperti itu, terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Sebab itu kita kejar dalam doa juga. Makanya doa saya untuk anak-anak sekolah minggu, hindarkan dari kejahatan dan kenajisan di akhir zaman. Mengerikan dosa ini! Dosa kawin mawin, makan minum, merokok, mabuk, miras semakin hebat hari-hari terakhir ini.
Ø Kepahitan hati, mengarah pada kebencian tanpa alasan. Biar dia baik tetap dibenci. Tidak apa-apa kalau kita dibenci, tetapi jangan sampai kita yang membenci. Kebencian itu sebenarnya adalah produk dunia, tetapi herannya masuk dalam gereja, masuk dalam hati pelayan Tuhan hamba Tuhan. Jangan ada kepahitan hati dalam diri kita yang mengarah pada kebencian tanpa alasan.
Kenapa bisa muncul kepahitan hati?
Ibrani 12:15-17
12:15 Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
12:16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
12:17 Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
Di sini dikaitkan dengan Esau. Penyebab timbul akar pahit karena menjauhkan diri dari kasih karunia Allah. Prakteknya apa? Meringangkan perkara rohani sampai menukar perkara rohani dengan perkara jasmani. Esau menukar hak sulung untuk mendapatkan sepiring kacang merah. Ini yang membuat muncul akar akar pahit, karena mengentengkan yang rohani. Kalau kami hamba Tuhan karena mulai mengentengkan pelayanan maka muncullah akar pahit. Lihat yang lain sudah maju pelayanannya malah iri, benci.
Dikatakan Esau tidak bisa memperbaiki kesalahan sekalipun mencucurkan air mata. Kalau meringankan yang rohani hanya untuk mengejar yang jasmani, nanti hanya air mata terus, sengsara terus! Bukan enak. Mungkin dapat yang jasmani, tetapi hanya air mata terus, buat apa! Esau dapat kacang merah, malah Yakub tambah dengan roti, dikasih yang lain-lain, tetapi mencucurkan air mata. Akhirnya lihat yang lain lebih diberkati dia pahit hati, yang lain lebih dipakai, pahit hati!
Contoh lain dalam Alkitab juga Naomi sekeluarga, tinggalkan Betlehem rumah roti untuk pergi ke Moab demi mendapatkan makanan di sana. Waktu pulang apa yang Naomi bilang? Orang-orang di kota katakan bukankah itu Naomi? Naomi bilang sebutlah aku mara karena Tuhan melakukan banyak yang pahit kepadaku. Malah Tuhan yang dia salahkan. Kalau kita mulai mengentengkan perkara yang rohani maka timbul akar pahit.
Rut 1:13,20-21
1:13 masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku?"
1:20 Tetapi ia berkata kepada mereka: "Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku.
1:21 Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku."
Sampai 3 kali dia mempersalahkan Tuhan. Seperti inilah kalau meringankan perkara rohani, terjadi sesuatu Tuhan yang disalahkan. Padahal dia yang salah, tinggalkan rumah roti pergi ke Moab.
Hati menentukan kita memiliki pakaian pesta. Mulut menentukan kita masuk ke dalam pesta nikah Anak Domba Allah.
Mazmur 149:6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,
Di kerongkongan ada pujian penyembahan. Mulut disucikan sampai kita tidak salah lagi dalam perkataan, hanya berseru haleluya! Sama dengan mulut ini menentukan kita terangkat atau tidak. Pertemuan itu di udara, semakin tidak salah dalam perkataan, semakin kita bisa mengontrol perkataan, rohani kita semakin naik. Sampai tidak salah dalam perkataan, kita terangkat di awan-awan. Hanya berseru haleluya, kita masuk pertemuan di udara.
Yakobus 3:2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Mulut ini menentukan naik turunnya hidup kita, baik jasmani dan juga rohani. Kalau mulut tidak bertobat terus turun. Ingat saja Korah, Datan dan Abiram. Mulutnya bersungut-sungut mempersalahkan Musa. Menuduh Musa meninggikan diri, mulutnya melawan Musa dan melawan Tuhan. Apa akibatnya? Bumi membuka mulutnya menelan mereka. Mulut kita menentukan pintu mana yang terbuka! Pintu pesta nikah Anak Domba Allah terbuka atau pintu kebinasaan yang terbuka. Makanya untuk membuka mulut mengeluarkan perkataan harus dikontrol lewat pedang Firman supaya jangan asal ngomong supaya rohani naik. Apalagi kami hamba Tuhan, belum tahu kebenarannya sudah salahkan orang. Begitu tahu kebenarannya malah tutup mulut, tidak mengaku, tidak mau minta maaf. Bahaya, merosot nanti! Lebih baik tanya kebenarannya dari pada sudah terlanjur bicara yang salah.
Bilangan 16:8-13;30-33
16:8 Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Cobalah dengar, hai orang-orang Lewi!
16:9 Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka,
16:10 dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?
16:11 Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?"
16:12 Adapun Musa telah menyuruh orang untuk memanggil Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, tetapi jawab mereka: "Kami tidak mau datang.
16:13 Belum cukupkah, bahwa engkau memimpin kami keluar dari suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya untuk membiarkan kami mati di padang gurun, sehingga masih juga engkau menjadikan dirimu tuan atas kami?
16:30 Tetapi, jika TUHAN akan menjadikan sesuatu yang belum pernah terjadi, dan tanah mengangakan mulutnya dan menelan mereka beserta segala kepunyaan mereka, sehingga mereka hidup-hidup turun ke dunia orang mati, maka kamu akan tahu, bahwa orang-orang ini telah menista TUHAN."
16:31 Baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah yang di bawah mereka,
16:32 dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka.
Korah, Datan dan Abiram betul-betul mereka sepakat melawan Tuhan, mulutnya tidka baik, mulutnya teledor. Dan yang mereka kumpulkan orang-orang kenamaan. Orang kenamaan dalam penggembalaan itu tua-tua, imam-imam, jangan bersepakat melawan Tuhan, melawan hamba Tuhan, nanti merosot! Kalau jemaat biasa yang bicara tentang gembala orang tidak terlalu tanggapi. Tetapi kalau orang kenamaan yang ngomong dampaknya luar biasa ngeri, tetapi akibatnya fatal! Ini jangan terjadi.
Biarlah kita mau sungguh-sungguh tergembala mendapat tudung perlidungan Tuhan.
3) Yohanes 8:51
8:51 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."
Tidak dikuasai maut. Artinya sekalipun diizinkan meninggal dunia, tetapi waktu Yesus datang dia akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan untuk masuk kemuliaan kekal bersama Yesus.
I Tesalonika 4:15-17
4:15 Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.
4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
c) Hubungan pembaharuan. Kita periksa, saya sudah menjadi tubuh Kristus, Yesus kepalaku, harus terjadi pembaharuan.
Wahyu 21:1-2
21:1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Isteri-isteri berdandan untuk suaminya, jangan untuk tetangga, jangan untuk orang lain.
Wahyu 21:3,8
21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Ayat 1 sampai 3 langit bumi dan baru, mempelai wanita Tuhan ditampilkan. Ayat 8 dosa dibuang. Ini hubungan pembaharuan, jangan ada lagi dosa dipertahankan, buang semua! Ada 8 dosa di sini, dimulai dengan penakut dan ditutup dengan dusta. Penakut ini lebih takut sesuatu di dunia sampai tidak takut Tuhan bahkan melawan Tuhan! Banyak yang sebenarnya sudah tertarik tetapi takut untuk bertindak, takut ini, takut itu.
Dibuka dengan penakut, ditutup dengan dusta, penutup segala dosa. Jadi kita harus dibaharui sampai tidak ada lagi dusta. Kalau sudah tidak berdusta, sudah tidak bercacat cela.
Wahyu 14:5
14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Dusta, penakut, itu semua membuat hidup kita jadi buruk! Contohnya Petrus, dia menjadi seburuk apa? Iblis! Waktu Yesus berkata Aku akan ditangkap, dibunuh dan 3 hari kemudian Aku akan bangkit. Petrus tarik Yesus ke samping dan berkata hal itu sekali-kali tidak akan kena kepada-Mu. Bukan karena dia membela Yesus, tetapi karena dia takut kalau Yesus ditangkap, dia juga ditangkap. Apa yang Yesus katakan? Enyahlah iblis! Bukan enyahlah Petrus.
Markus 8:31-33
8:31 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.
8:32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia.
8:33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Bukan lagi Petrus, bukan lagi manusia, tetapi dia sudah seburuk iblis! Kalau penakut jadi buruk! Kalau takut sesuatu di dunia ini lebih dari Tuhan rohaninya buruk sampai seburuk setan.
Juga anjing menjilat muntahnya, perkataan dusta itu seperti anjing menjilat muntahnya, jadi buruk seperti anjing!
II Petrus 2:20,22
2:20 Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula.
2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
Tuhan tolong jangan kita seperti ini. Tetapi sudah dalam keadaan buruk, Yesus masih menyediakan perjamuan suci bagi kita. Lewat Firman kita mendapatkan kebahagiaan, penyucian, kita tidak dikuasai maut dan Tuhan tambah perjamuan suci supaya semua yang buruk dalam kehidupan kita diubahkan menjadi baik. Ketika kita makan perjamuan suci, angkat roti, angkat cawan, renungkan Yesus di kayu salib, Dia rela menjadi buruk bukan seperti manusia lagi. Berarti sudah seburuk anjing, seburuk setan! Yesus rela menjadi buruk di kayu salib supaya kita yang buruk dipulihkan.
Yesaya 52:13-14
52:13 Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.
52:14 Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia — begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi —
Bukan Tuhan yang disalibkan tetapi kemanusiaannya. Yesus lahir menjadi sama dengan kita manusia. Seharusnya kita yang disalibkan karena kita buruk. Kita sebenarnya yang buruk itu, tetapi Yesys tanggung semuanya. Yesus yang jadi buruk untuk kita. Firman sudah kita dengar, kita mau menerima perjamuan suci. Sebelum makan perjamuan suci uji diri, temukan apa yang buruk dalam kita, akui, selesaikan. Kalau makan perjamuan suci dengan cara tidak layak, tidak menguji diri, maka ada yang lemah, sakit bahkan mati!
II Korintus 11:27-32
11:27 Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.
11:28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.
11:29 Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.
11:30 Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal.
11:31 Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita.
11:32 Tetapi kalau kita menerima hukuman dari Tuhan, kita dididik, supaya kita tidak akan dihukum bersama-sama dengan dunia.
Hubungan kita dengan Tuhan kita tingkatkan sampai hubungan tubuh dan kepala. Banyak menyembah, banyak mendengar, membaca dan menuruti Firman. Ada kebahagiaan, ada penyucian, luput dari maut, biar kita dibaharui lewat mendengar Firman dan menerima perjamuan suci, supaya hidup Yesus makin nyata dalam kita. Semua keburukan dosa buang! Ragi keburukan dibuang! Biar Yesus semakin nyata dalam kita. Waktu Yesus datang kita diubahkan menjadi sama dengan Dia. Kita layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Betul-betul tubuh dan kepala sudah menyatu. Peti dan tutup pendamaian menyatu, tidak bisa dipisahkan lagi selama-lamanya. Kita mau datang kepada Tuhan, mau menerima Tubuh dan darahNya. Dia rela menjadi buruk di kayu salib supaya kita yang buruk dipulihkan menjadi baik.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar