Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 13:21-27
13:21 Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
13:22 Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya.
13:23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
13:24 Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!"
13:25 Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?"
13:26 Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."
Di sini Yesus bersama murid-murid makan perjamuan Paskah. Untuk kita makan perjamuan Paskah = makan Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Saat Firman diberitakan, Firman dibagikan, tidak ada yang bisa kita sembunyikan, semua terbuka. Itu menandakan Firman yang kita dengar itu Firman yang hidup, bukan dongeng, bukan rekayasa manusia, tetapi Firman yang hidup. Maka semua dosa kita yang tersembunyi diungkap semua. Bukan untuk kita dipermalukan tetapi supaya kita beroleh kesempatan memperbaiki untuk diri kita. Kita manusia darah daging tidak luput dari kekurangan dan kelemahan. Kadangkala kita tidak sadar yang kita buat itu salah. Lewat Firman dinyatakan itu salah untuk kita bisa memperbaikinya.
Di dalam Firman pengajaran ditambah perjamuan suci ada kuasa pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sempurna seperti Yesus. Sikap kita terhadap Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci menentukan nasib akhir perjalanan hidup kita.
Ada 2 akhir perjalanan hidup gereja Tuhan:
1. Yang positif yaitu pesta nikah Anak Domba Allah. Kita bisa masuk ke sana kalau di bumi ini kita mau mendengar Firman, menerima Firman dan mau disucikan.
Wahyu 19:8
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
Orang-orang kudus, orang yang mau disucikan. Penyucian oleh Firman itu memang sakit bagi daging tetapi membawa kita pada kemuliaan yang kekal. Firman menyucikan dan perjamuan suci mempermanensikan Firman di dalam kita. Jadi Firman mendarah daging masuk dalam kehidupan kita sekalian, menggusur segala kedagingan kita. Berarti kita sudah diubahkan dari tubuh daging, manusia daging menjadi tubuh kemuliaan seperti Yesus, manusia rohani seperti Yesus. Memang tidak langsung 100% berubah, ada proses yang harus kita lewati, makanya bertekunlah dalam membaca, mendengar dan melakukan Firman biar proses itu bisa kita alami dan kita rasakan terjadi dalam hidup kita. Makin hari makin tidak kelihatan lagi dagingnya, seperti kayu penaga yang disalut dengan emas. Semakin disalut semakin tidak kelihatan kayunya sampai betul-betul tidak kelihatan sama sekali, hanya emas yang terlihat. Itulah proses yang harus kita lewati.
Yang harus kita jaga dalam kita makan Firman pengajaran yang benar adalah jangan ada roh pengkhianatan, rohnya Yudas! Kita mau masuk dalam pesta nikah Anak Domba bukan sebagai tamu undangan tetapi sebagai Mempelai Wanita Tuhan. Status kita sekarang sedang bertunangan dengan Yesus, dijaga jangan ada roh pengkhianatan.
II Korintus 11:2-4
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
Berkhianat = tidak setia terhadap Firman pengajaran yang benar. Sampai mengorbankan Firman pengajaran yang benar untuk mendapatkan keuntungan jasmani, perkara jasmani. Yudas mengorbankan Yesus untuk dapat 30 keping perak. Dia beli segala-galanya tetapi kehilangan keselamatan, kehilangan kebahagiaan sorga, hanya kebinasaan, ratap tangis selamanya di neraka. Memang dunia menawarkan segala yang enak bagi daging, makanya banyak orang Kristen ditarik oleh iblis untuk bersahabat dengan dunia sehingga tidak setia. Bahkan sekarang gereja-gereja yang sudah dalam pengajaran, mulai mengimpor dunia masuk dalam gereja. Ini yang harus kita jaga! Kalau sudah mulai main-main dan tidak setia dengan pengajaran, dunia mulai dibawa masuk. Dari puji-pujiannya, cara berpenampilan, kalau pendeta dari cara khotbahnya, sudah ikut cara-cara dunia.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Begitu dunia sudah menguasai gereja, akhirnya berbalik melawan pengajaran. Apalagi kalau hamba Tuhan, kalau menerapkan pengajaran jiwa-jiwa lambat pertumbuhannya. Begitu bawa masuk cara dunia pertumbuhan secara kuantitas langsung cepat, tetapi bagaimana kualitasnya! Kita bukan mengejar kuantitas lebih dulu tetapi kejar kualitas, kalau kualitas ada maka kuantitas pasti Tuhan tambahkan. Apa artinya bangunan cepat terbangun, banyak bangunannya tetapi terbuat dari kayu, dari jerami. Lebih baik lambat dibangun, sedikit jumlahnya tetapi terbuat dari emas, perak dan permata. Karena satu waktu nanti akan diuji dengan api, bangunannya terbuat dari apa? Jerami dan kayu atau dari emas, perak dan permata. Kalau dari emas, perak dan permata diuji dengan api makin murni. Tetapi kalau dari kayu dan jerami begitu dikasih api langsung terbakar. Api dosa mulai menyala dalam gereja, mulai membara, api hawa nafsu daging mulai besar, bukan lagi api Roh Kudus.
Apalagi saya sebagai gembala, jangan sampai saya yang membawa jemaat bertunangan dengan Yesus tetapi malah saya yang berbalik melawan Firman pengajaran. Kalau sudah melawan Firman pengajaran, mengorbankan Firman pengajaran yang benar untuk mendapat perkara rohani, bukan lagi disebut anak Tuhan, bukan disebut tunangannya Yesus tetapi disebut iblis! Sangat jelas Yudas berkali-kali disebut iblis.
Yudas 13:2,26-27; 6:70-71
13:2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
13:26 Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."
6:70 Jawab Yesus kepada mereka: "Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis."
6:71 Yang dimaksudkan-Nya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.
Mengapa Yudas disebut iblis? Karena dia membuka pintu hatinya bagi bisikan iblis! Dia tutup pintu hatinya terhadap suara Firman pengajaran yang keras. Firman pengajaran itu bagaikan sangkakala, sakit bagi telinga, memekakan telinga kalau dibunyikan. Kalau bisikan enak, lama-lama rohaninya tertidur. Mana ada orang tua mau menidurkan anaknya dengan menyanyi teriak-teriak. Pasti pelan-pelan sampai tertidur. Itu yang membuat Yudas disebut iblis! Dia lebih membuka pintu hatinya terhadap suara bisikan iblis. Firman yang enak bagi daging, itulah bisikan iblis. Kalau dalam II Timotius itu disebut dongeng, hanya meninabobokan, tidak mau Firman yang keras.
Kapan itu terjadi? Ketika sudah mulai diberkati, ketika sudah semakin dipakai. Tadinya Yudas baik-baik saja, dari sekian banyak orang dia adalah pilihan masuk menjadi 12 rasul. Ini Kristen khusus, bukan Kristen biasa. Dia ikut Yesus, dipakai, diutus berdua-dua mengusir setan. Waktu mulai diberkati, mulai dipakai oleh Tuhan, roh kesombongan masuk. Dulunya waktu dengar Firman yang keras ‘amin, puji Tuhan’. Begitu mulai diberkati, lalu tampil Firman keras malah berkata ‘Firman apa seperti ini!’. Lupa suara yang dulu dia dengar.
2 contoh dalam Alkitab nabi dan rasul yang telinganya begitu peka mendengar suara yang pernah dia dengar.
a) Nabi Yehezkiel pada Perjanjian Lama yang mendengar suara di tepi sungai Kebar. Lalu ada suara lagi dia dengar, dia tahu itu suara di tepi sungai Kebar yang dulu dia dengar.
b) Rasul Yohanes saat berada di pulau Patmos dia mendengar suara sangkakala. Kemudian di waktu yang lain dia dengar lagi suara, dia ingat ini suara yang dulu dia dengar.
Ini yang benar, biarlah kita peka terhadap Firman pengajaran yang dulu kita dengar yang telah menyucikan dan mengubahkan kita sehingga tidak akan pernah terbersit di hati dan pikiran ‘saya mau tinggalkan pengajaran’. Dulu pengajaran ini saya terima, nikahku sudah tertolong, tahbisanku sudah ditolong, ekonomiku juga sudah ditolong, sudah naik, jangan lupakan suara yang dulu pernah kita dengar!
Wahyu 4:1
4:1 Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
Kapan pertama kali kita mendengar Firman pengajaran, betapa hati kita tertarik kepada Firman pengajaran, jangan dilupakan itu! Suara itu yang membawa kita naik, rohani kita naik. Dulu rohani kita terpuruk, lalu orang ajak mendengar Firman pengajaran. Puji Tuhan, ini yang selama ini saya cari. Begitu menggebu-gebu dan semangat. Tetapi waktu sudah ditolong, sudah diberkati, sudah dipulihkan semuanya, dipakai lagi oleh Tuhan, jangan dilupakan suara itu! Seperti Yudas, suara Yesus waktu memanggil murid-muridNya dia lupakan. Tentu suara orang yang memanggil tidak mungkin berbisik-bisik, pasti keras memanggil. Dia lupa suara yang dulu dia dengar. Begitu ada Firman yang enak bagi daging, enak yah kayaknya ini yang benar. Lalu bagaimana suara yang dulu! Ini penyakit lupa, jangan ada pada kita.
Jadi dari pelajaran kitab Yudas ini kita melihat, saat-saat pemberitaan Firman pengajaran yang benar, di situ terjadi pemisahan. Tahun ini tahun pemisahan, saya tidak tahu kenapa Tuhan kasih tema tahun pemisahan. Jangan sampai kita bernasib seperti Yudas! Saat-saat pemberitaan Firman terjadi pemisahan yang tegas dan dampaknya dahsyat!
Yang positif seperti Yohanes Pembaptis.
Yohanes 13:25 (Terjemahan Lama)
13:25 Oleh yang demikian, sedangkan murid itu bersandar di dada Yesus, lalu bertanya, "Ya Tuhan, siapakah dia itu?"
Ini sikap yang baik, bersandar di dada Yesus. Tidak mau pisah dari Yesus, betul-betul menikmati suara Firman pengajaran itu, menikmati penyuciannya, menikmati proses pembaharuannya. Ayo kita periksa diri kita, dulu mendengar Firman pertama kali kita mengebu-gebu dan sangat tertarik. Sampai sekarang ini bagaimana? Masih tertarik, masih menggebu-gebu, menikmati Firman atau mulai bosan? Periksa hati masing-masing termasuk saya. Waktu ditahbiskan jadi hamba Tuhan untuk memberitakan Kabar Mempelai begitu semangat menggebu-gebu. Rasanya satu kali khotbah pelajaran di Lempinal mau dicurah semua! Sekarang bagaimana waktu persiapannya, masih ada semangat mengebu-gebu atau mulai loyo karena sudah tahu khotbah.
Jangan sampai kita dimasuki rohnya Yudas, hanya lebih mendengar suara iblis. Akhirnya begitu makan perjamuan suci malah kerasukan iblis. Seharusnya makan perjamuan suci Firman yang masuk di dalam kita, mendarah daging, bukan iblis yang masuk. Akhirnya nanti keluar. Begitu Yudas keluar, dia ditelan kegelapan.
Yohanes 13:30
13:30 Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.
Banyak yang saya lihat orang yang akhirnya keluar tinggalkan pengajaran, betul-betul ditelan kegelapan! Betul-betul terjadi pemisahan, dia langsung ditelan kegelapan dosa.
Biarlah kita buka hati selebar-lebarnya.
II Korintus 6:11-12
6:11 Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.
6:12 Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.
Kami sebagai hamba Tuhan sekalipun sudah disakiti, tetap membuka hati selebar-lebarnya bagi sidang jemaat.
II Korintus 6:13
6:13 Maka sekarang, supaya timbal balik — aku berkata seperti kepada anak-anakku —: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!
Kita merasakan detak jantungnya Yesus, artinya kita merasakan kasihnya Tuhan, kasih setia yang besar, kasih setia yang ajaib, kasih setia yang abadi. Enak kalau bersandar di dada Yesus, Dia tahu apa yang menjadi pergumulan kita. Salah satu contoh dalam Alkitab adalah Nehemia, itupun bukan bersandar, baru dekat dengan raja, dari mukanya muram saja raja bisa tahu ada apa yang terjadi dengan dia. Nehemia ketakutan karena dia sedang melayani raja dengan muka muram. Akhirnya dia cerita kotanya Yerusalem sudah menjadi reruntuhan. Raja langsung berkata sana pulang, bangun kembali! Apalagi kalau bersandar di dada Yesus, Dia sangat tahu apa yang kita butuhkan, Dia mengerti, Dia peduli.
Ini yang pertama, perjalanan akhir hidup kita masuk pesta nikah Anak Domba. Kalau saat pemberitaan Firman kita bersandar di dada Yesus, kita nikmati betul Firman Tuhan, kita makan perjamuan suci, Firman mendarah daging menggusur kedagingan kita. Jangan ada roh pengkhianatan dalam pengajaran ini. Juga dalam nikah jangan ada. Permulaan nikah, perjalanan nikah jangan diisi dengan roh pengkhianatan.
2. Pesta pembantaian daging.
Wahyu 19:17-18
19:17 Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit, katanya: "Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Allah, perjamuan yang besar,
19:18 supaya kamu makan daging semua raja dan daging semua panglima dan daging semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging semua orang, baik yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar."
Siapa yang masuk di dalamnya?
a) Raja. Artinya kehidupan yang menjadikan dagingnya sebagai raja, hanya mengikuti hawa nafsunya = tanpa Roh Kudus. Kalau tanpa Roh Kudus, daging yang menguasai.
Roma 8:7-8
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
8:8 Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
Contohnya raja Saul, awalnya ada Roh Kudus. Tetapi begitu dia mulai menuruti dagingnya, mulai tidak taat, Roh Kudus undur dari padanya, roh jahat yang menguasai hidupnya. Betul-betul dia dikuasai oleh dagingnya sampai mati di medan perang.
b) Panglima
Hakim-hakim 5:9
5:9 Hatiku tertuju kepada para panglima Israel, kepada mereka yang menawarkan dirinya dengan sukarela di antara bangsa itu. Pujilah TUHAN!
Panglima yang benar adalah kehidupan yang menawarkan diri dengan sukarela untuk melayani Tuhan. Jadi panglima yang masuk pesta pembantaian adalah orang yang melayani dengan terpaksa, melayani dengan bersungut-sungut, dengan berbantah-bantahan. Periksa diri kita kadangkala kita sudah diminta, tidak mau juga! Padahal sudah diumumkan tetapi tidak mau. Kalau dulu ketika kita ditangkap oleh pengajaran betapa kita menggebu-gebu melayani dengan sukacita dan sukarela, Sekarang bagaimana? Kalau mulai asal-asalan, mulai bersungut-sungut, itu panglima yang masuk pesta pembantaian daging. Tampil gagah sebagai panglima tetapi mau dibantai, buat apa! Jangan ini terjadi dalam kehidupan kita.
Biarlah kita dulu sukarela, sekarang sukarela, bahkan lebih lagi bersukacita. Selalu renungkan kita ini tidak layak melayani, hanya kemurahan Tuhan. Lalu dapat kesempatan melayani, koq kita malah mengomel. Seperti ibu Musa tidak bisa menyusui anaknya karena peraturan raja Firaun bayi Ibrani harus dibunuh. Tetapi anaknya diselamatkan puteri Firau lalu dia dipanggil untuk menyusui. Sekalipun tidak dibayar dia pasti sukacita dan bahagia untuk menyusui anaknya sendiri. puteri Firaun tidak tahu kalau itu anaknya. Miryam datang ‘tuan puteri mau dicarikan inang penyusu?’. Iya silahkan cari nanti dibayar berapapun. Dipanggillah ibunya Musa. Biar tidak dibayar, pasti sukacita, tidak takut lagi anaknya mau dibunuh.
Kita raba dan periksa diri, kalau sekarang pelayanan kita masih dengan sukacita ayo tingkatkan, berarti siap masuk pesta nikah. Tetapi kalau mulai merosot, mulai bersungut-sungut, tolak-tolak pelayanan, itu panglima yang mau dibantai!
c) Pahlawan
Amos 2:16,10-13
2:16 Juga orang yang berhati berani di antara para pahlawan akan melarikan diri dengan telanjang pada hari itu," demikianlah firman TUHAN.
2:10 Padahal Akulah yang menuntun kamu keluar dari tanah Mesir dan memimpin kamu empat puluh tahun lamanya di padang gurun, supaya kamu menduduki negeri orang Amori;
2:11 Aku telah membangkitkan sebagian dari anak-anakmu menjadi nabi dan sebagian dari teruna-terunamu menjadi nazir. Bukankah betul-betul begitu, hai orang Israel?" demikianlah firman TUHAN.
2:12 "Tetapi kamu memberi orang nazir minum anggur dan memerintahkan kepada para nabi: Jangan kamu bernubuat!
2:13 Sesungguhnya, Aku akan mengguncangkan tempat kamu berpijak seperti goncangan kereta yang sarat dengan berkas gandum.
Jadi pahlawan yang masuk pesta pembantaian adalah orang yang terlalu berani melawan utusan Tuhan! Utusan Tuhan dikasih minum anggur, nazir Allah tidak boleh minum anggur malah dikasih minum anggur, ini berarti terlalu berani melawan utusan Tuhan.
d) Kuda dan penunggangnya, ada 2 penggertiannya:
1) Yeremia 5:8
5:8 Mereka adalah kuda-kuda jantan yang gemuk dan gasang, masing-masing meringkik menginginkan isteri sesamanya.
Ini sudah punya isteri, ingin isteri sesamanya lagi. Jadi pengertian pertama adalah orang yang hidup dalam kenajisan, tidak malu, terus dipertahankan! Ini yang harus disucikan, kalau tidak nanti berakhir pada pembantaian daging.
Bukan hanya meringkik mengingini isteri sesama, ada juga yang meringkik mengingini suami sesama. Jadi kalau ada yang suka ganggu pasangan orang itu kuda! Jangan ada di sini! Di sini tidak ada kuda dalam arti negatif, di sini kuda dalam arti urapan Roh Kudus yang menguasai.
2) Yesaya 30:16; 31:1
30:16 kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.
31:1 Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN.
Kuda dan penunggangnya adalah orang yang mengandalkan kekuatan diri sendiri. Dalam menghadapi pergumulan persoalan, dalam pelayanan, mengandalkan kekuatan sendiri. Bahaya kalau seperti itu! Yang benar mengandalkan Tuhan. Jangan andalkan kekuatan sendiri, apalagi mengandalkan dunia.
e) Orang merdeka. Siapa mereka?
Galatia 5:13
5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
Kita dimerdekakan oleh darah Yesus dari dosa, dunia dan daging, ditebus oleh darah Yesus. Jadi orang merdeka ini orang yang punya pemahaman sekali selamat tetap selamat. Sekalipun bikin dosa yang penting sudah ditebus oleh Yesus, jadi orang Kristen pasti selamat. Ada paham seperti itu, ajaran seperti itu, prestisinasi. Banyak yang ajarkan seperti itu, yang penting sudah Kristen pasti selamat. Lupa supaya mengerjakan keselamatan. Keselamatan harus dikerjakan, bukan sekali selamat sudah selamat.
2 akhir perjalanan hidup ini diperhadapkan pada kita, pilihannya ada di tangan masing-masing. Tuhan tidak memaksa, kamu mau yang mana, pesta nikah Anak Domba Allah tetapi sekarang dagingmu sakit, menderita. Atau pesta pembantaian daging, sekarang dagingmu enak. Pilihan ada pada kita, tinggal kita yang memilih.
Lukas 12:57
12:57 Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?
Putuskan sendiri, terserah dari kita mana yang mau kita pilih. Biarlah kita mau putuskan masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Resikonya daging harus dirobek. Lebih baik sekarang robek daging, jangan nanti dibantai daging kita. Sebagai hamba Tuhan maunya banyak hari yang kosong tidak ada ibadah supaya bisa santai, bisa refreshing, tetapi harus dirobek dagingnya. Kadang pulang pelayanan dari Diora minggu malam rasanya capek sekali, berpikir besok tidak usahlah doa pagi. Tetapi ingat lagi harus robek daging, mau dibantai atau masuk pesta nikah Anak Domba, yah sudah doa pagi. Sudah capek, mau puasa. Tetap ambil waktu puasa, puasa berjamaah, puasa sendiri, robek daging ini. Proses perobekan daging lewat doa penyembahan. Di tambah doa semalaman dan doa puasa, itu mempercepat proses perobekan daging. Maka kita bisa masuk di dalam pesta nikah Anak Domba Allah. Namanya pesta itu adalah sukacita. Sekarang daging berdukacita nanti sukacita kekal kita nikmati.
Dan Tuhan tidak pernah menipu, sekarang kita merobek daging, rohani kita bersukacita! Ada kesukaan yang tidak bisa kita ucapkan dengan kata-kata tetapi kita sendiri yang alami. Semakin daging kita dirobek semakin mengalami sukacita Roh Kudus.
Roma 14:17
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Tuhan perhadapkan dengan sengsara daging, makin dirobek dagingnya, justru semakin bersukacita. Makanya Petrus dengan tegas mengatakan berbahagialah orang yang dinista karena nama Tuhan, sebab roh kemuliaan ada padanya. Robek daging, ada sukacita Sorga, ada damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan. Kalau daging masih dituruti, pelayanan sekecil apapun kalau dengan daging jadi berat! Tetapi kalau mau dirobek dagingnya sambil bekerja bisa menyanyi puji Tuhan pada setiap hari, puji Tuhan segala susah hilang. Semua menjadi enak dan ringan, saat Yesus datang kita bisa masuk pesta nikah Anak Domba Allah.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar