Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Yehekiel 46:13-15
46:13 Tiap hari ia harus mengolah domba yang berumur
satu tahun dan yang tiada bercela sebagai korban bakaran bagi TUHAN; setiap
pagi ia harus melakukan itu.
46:14 Di samping itu setiap pagi ia harus
mempersembahkan korban sajian seperenam efa tepung dengan minyak sepertiga hin
untuk mencampur tepung yang terbaik itu; itulah korban sajian bagi TUHAN, dan
ketetapan itu tetap selama-lamanya.
46:15 Demikianlah mereka harus mempersembahkan domba
dan korban sajian dan minyak setiap pagi sebagai korban bakaran yang tetap.
Dalam
terang Tabernakel, Yehezkiel pasal 46 ini kena peti perjanjian. Berbicara peti
perjanjian adalah akhir dari pejalanan gereja Tuhan. Tujuan ibadah dan
pelayanan kita adalah untuk menghentar orang yang beribadah di dalam tuntunan
Firman penggembalaan untuk mencapai status yang disebut peti perjanjian atau
Mempelai Wanita, untuk menerima Tuhan Yesus Mempelai Pria Sorga (tutup peti
perjanjian). Itulah tujuan ibadah dan pelayanan kita.
Untuk
sampai di sana tidak sedikit kendala dan tidak sedikit pergumulan yang harus
kita lewati. Pergumulan-pergumulan itu datang dari tiga sisi yang kita hadapi:
1. Dari
bisikan daging kita sendiri
2. Dari
bisikan iblis
3. Dari
bisikan dunia
Ini
yang mengganggu perjalanan kita untuk maju mencapai titik akhir perjalanan
gereja Tuhan. Namun tanpa kita sadar kita membuka peluang sehingga kita
mengatakan pergumulan kita berat padahal kita sendiri yang membuka pintu
sehingga pergumulan menjadi berat. Itu kesalahan yang tidak kita sadari telah
kita lakukan.
Di
dalam pelayanan menuju kesempurnaan ini kita menemukan dua bentuk pelayanan.
Kedua bentuk pelayanan ini bisa kita baca dalam Nubuatan Firman pada Kejadian pasal
41 yang menampilkan 7 lembu yang tambun dan 7 bulir gandum yang berisi menunjuk
pelayanan yang membawa hasil, sedangkan 7 lembu kurus dan 7 bulir gandum yang kosong yang menunjuk pelayanan yang
kosong.
Pelayanan
yang tanpa hasil inilah yang justru sering mengganggu pelayanan yang berhasil.
Pelayanan yang berhasil ini membawa kita untuk menyerahkan 1/5 dari seluruh
yang kita hasilkan. Angka 1/5 = angka denda berarti pelayanan yang berhasil
lepas dari denda.
Ketika
Tuhan Yesus masuk dalam pesta pondok daun-daunan (yang menunjuk nubuatan
menjelang gereja di singkirkan di padang
belantara) di sana muncul 2 bentuk pelayanan. Pelayanan yang tidak baik:
Yohanes 7:18a
7:18 Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri,
ia mencari hormat bagi dirinya sendiri,
Pelayanan
yang berkenan kepada Tuhan:
Yohanes 7:18b
tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang
mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.
Di
dalam pelayanan kita jangan terbersit, jangan membuka pintu untuk mencari
hormat. Kalau membuka peluang untuk mencari hormat maka orang itu bakal tertinggal.
Tetapi marilah kita mencari hormat dari Dia yang mempunyai pekerjaan dan memanggil
kita menjadi pelayanNya. Sebagai hamba Tuhan saya lebih baik diinjak-injak dan
diludahi dari pada saya harus bermahkota sanjungan dan dipuja oleh siapapun
karena arahnya nantinya salah karena kena jerat.
Dalam
Yehezkiel pasal 46 dalam ayat 12 dikatakan pintu ditutup. Berarti telah selesai
pelayanan raja itu. Oleh karena pelayanannya sudah selesai maka
pelayanan-pelayanan yang akan berkelanjutan bukan lagi pelayanan yang
mengandung proses untuk penyelamatan atau terkait dengan penebusan Yesus
Kristus.
Yohanes 19:30
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu,
berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan
menyerahkan nyawa-Nya.
Yehezkiel
pasal 46 ayat 12 itu berbicara pelayanan Tuhan untuk menjaga keselamatan yang
telah kita terima, Jangan sampai keselamatan yang telah kita terima itu, yang
tinggal menunggu penyempurnaannya terlepas dari kehidupan kita.
Pada
ayat 11 pintu gerbang di sebelah timur itu dibuka dan setelah itu ditutup.
Proses pintu gerbang timur dibuka berarti Tuhan membawa kita dari suasana
padang gurun kembali pada suasana Eden.
Kita
tahu ketika Adam dan Hawa jatuh di dalam dosa mereka pergi ke timur, setelah
Kain membunuh Habel dia ke timur, menara Babel di bangun di sebelah timur,
Ketura bersama anak-anaknya juga pergi ke sebelah timur. Berarti ada hal yang
dipulihkan oleh Tuhan sebab anak Tuhan itu membuka pintu hatinya. Mulai dari
dosa kehilangan suasana taman Eden dan pergi ke padang gurun, kehidupan itu
dipulihkan sehingga suasana padang itu dirubah kembali menjadi taman eden. Itu
hanya dialami oleh orang yang mau dikoreksi hidupnya dari perkembangan dosa
akhir zaman ini.
Yehezkiel 36:35
36:35 Sebaliknya mereka akan berkata: Tanah ini yang
sudah lama tinggal tandus menjadi seperti taman Eden dan kota-kota yang sudah
runtuh, sunyi sepi dan musnah, sekarang didiami dan menjadi kubu.
Yesaya 51:3
51:3 Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala
reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang
belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita,
nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.
Ini
yang harus kita pahami di penghujung akhir zaman. Pelayanan raja yang menunjuk
pelayanan Tuhan Yesus yang menyuruh membuka pintu sebelah timur maksudnya untuk
memangkas:
Ø Dosa
Adam dan Hawa yang diusir ke sebelah timur sehingga mereka bisa kembali ke
Eden. Tuhan mengembalikan suasana Eden.
Ø Kain setelah
membunuh Habel, dia pergi ke timur sebagai pelarian sehingga selalu dalam
keadaan takut. Tetapi karena membuka pintu sebelah timur maka roh ketenangan dikembalikan,
roh perhentian dikembalikan dan rasa tahkut dihalau oleh Tuhan.
Ø Roh
pengertian yang dicabut oleh Tuhan terhadap orang-orang yang membangun Babel di
sebelah timur. Pelayanan Raja ini mau mengembalikan roh pengertian sehingga
bisa menjadi satu kembali satu dengan yang lain, baik dalam rumah tangga dan
juga di dalam sidang jemaat.
Ø Mengembalikkan
hak sulung. Kita yang dahulu seperti Ketura dan anak-anaknya yang disuruh
keluar berarti kehilangan hak sulung namun diangkat oleh Tuhan untuk mencapai
level sebagai anak-anak sulung.
Kalau
empat hal ini telah kita pahami maka Tuhan memberikan firman pengajaran untuk
menjaga agar apa yang telah kita peroleh tadi jangan sampai lepas lagi.
Yehezkiel 46:13
46:13 Tiap hari ia harus mengolah domba yang
berumur satu tahun dan yang tiada bercela sebagai korban bakaran bagi
TUHAN; setiap pagi ia harus melakukan itu.
Setiap
hari harus ada hubungan dengan domba yang berumur setahun. Supaya menjaga
jangan sampai kita kehilangan lagi empat hal yang sudah Tuhan kembalikan tadi
maka kita harus memiliki persekutuan dengan Korban Kristus setiap hari. Setiap
hari kita harus ada hubungan dengan domba paskah berumur setahun.
Keluaran 12:5
12:5 Anak dombamu itu harus jantan, tidak
bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing.
Ini sistem
Tuhan yang diberikan kepada kita supaya jangan sampai kita kembali kebobolan
sehingga gagal untuk menjadi peti perjanjian untuk menerima tutup peti
perjanjian, artinya gagal menjadi Mempelai Wanita untuk menerima Tuhan Yesus sebagai
Mempelai Laki-laki Sorga yang akan mengayomi kita. Ini bahasa Firman Allah yang
mengajar kita supaya setiap hari ketika kita membuka mata maka kita harus ada
dalam benak hati kita bahwa hari ini kita harus berhubungan dengan Domba Paskah,
dengan Korban Kristus. Kalau kita melupakan ini maka yang kita terima adalah
kegagalan.
Lukas 9:23
9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap
orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya
setiap hari dan mengikut Aku.
Tujuannya
bukan mengada-ada, bukan untuk memberatkan dan menyulitkan kita tetapi supaya
empat suasana yang telah Tuhan kembalikan itu jangan sampai hilang kembali.
Maksudnya supaya kelak kita terserap dalam apa yang disebut Tubuh Kristus.
Paskah
itu ternyata arahnya menuju pada pesta kawin Anak Domba Allah. Orang yang bisa
ke perjamuan kawin Anak Domba adalah orang yang tahan terhadap segala
tangantan.
Lukas 22:28-30
22:28 Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan
Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami.
22:29 Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu,
sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku,
22:30 bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan
Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi
kedua belas suku Israel.
Jadi
kaitan domba umur setahun, kaitan domba paskah dengan pesta Mempelai tidak bisa
putus, itu berkaitan erat sekali.
Matius 25:10
25:10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk
membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk
bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
Bukan
hanya sekedar kita beribadah tetapi harus kita pahami bahwa di dalam ibadah,
lewat turunnya Firman pengajaran yang besar dan mulia maka kita digiring untuk
masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah.
Ø Setiap
hari
Kalau mengatakan setiap hari ada
hubungannya dengan Korban Kristus maka kita tidak hanya sampai sebatas itu
namun kita harus memandang jauh ke depan bahwa Domba Paskah ini akan menghentar
kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah. Demi menjaga jangan sampai kita
terantuk dan gagal maka Tuhan menganjurkan supaya kita setiap hari selalu ada
kontak batin dengan Korban Kristus.
Kalau dikatakan setiap hari
berarti ada sesuatu pelajaran di sana bahwa Allah sedang mengajar kita untuk
menghitung hari-hari agar kelak kita memetik buah hidup bijaksana.
Mazmur
90:12
90:12
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati
yang bijaksana.
Roh kebijakan ini harus makin
bertumbuh, apalagi untuk seorang gembala. Yang menonjol dari seorang gembala
ada roh pertimbangan dan kebijakan. Dari seorang penginjil adalah kuasa, dari
pengajar adalah roh mahrifat, dari seorang rasul adalah hikmat, dari nabi
adalah firman nubuatan.
Hari ini tidak seperti hari
kemarin, hari esok tidak seperti hari ini, berarti harus ada perkembangan.
Jangan hanya berkhotbah kebijakan tetapi sebenarnya kebijakan aburadul. Ini
yang dibutuhkan dari kita sehingga Tuhan menganjurkan setiap hari harus selalu ada
hubungan kontak/hubungan batin dengan Korban Kristus. Kalau ada hubungan batin
dengan Korban Kristus maka kita akan dicegah dari perbuatan tercela.
Di dalam Alkitab ada 360 kali
dikatakan “jangan takut”. Kalender Yahudi ada 360 hari. Jadi setiap hari Tuhan
sudah katakan “jangan takut!”. Berarti roh kain dihempas jauh karena Kain
ketakutan ketika Tuhan menjatuhkan hukuman.
Rohani tidak ada perkembangan dan
pertumbuhan karena membuka telinga pada bisikan daging, bisikan dunia dan
bisikan iblis. Tiga suara ini menjadi satu dan melawan bisikan Tuhan. Tiga
bisikan ini akan membunuh suara Firman. Lewat kita mendengar suara Firman
penggembalaan maka kita ditarik kembali pada jalan yang benar sekiranya kita
sudah melangkah jauh dari kebenaran.
Yudas Iskariot gagal karena dia
membuka telinga terhadap bisikan iblis, dia membuka telinga terhadap bisikan
daging sehingga mencuri, dia membuka telinganya terhadap bisikan dunia sehingga
dia menerima janji untuk menerima 30 keping perak.
Bisikan iblis:
Yohanes
13:2,27,30
13:2
Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati
Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
13:27
Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata
kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."
13:30
Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.
Setelah Yudas Iskariot terpisah
dari murid-murid yang lain baru Tuhan menyapa murid-muridNya dengan sebutan
“anak-anakKu”. Kalau status murid belum tentu satu dengan yang lain bersaudara/
sekeluarga, tetapi kalau disapa “anak-anakKu” itu berarti mereka semua keluarga
Allah. Namun status anak-anak Allah itu bukanlah tujuan akhir, dari status anak
ini kita akan diangkat menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Tidak mungkin kita mencapai
status Mempelai Wanita kalau tidak menjadi keluarga Allah. Sama seperti Abraham
menyuruh Eliezer mencari istri untuk Ishak, anaknya, dari tengah-tengah
keluarganya dan jangan dari antara orang Kanaan. Begitu juga dari antara
keluarga Allah Tuhan sedang mencari siapa yang mau menjadi mempelai Wanita
untuk Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Mulai dari sekarang kita harus
belajar menghitung hari supaya menjadi bijak.
Di dalamnya tersirat berkat yang
luar biasa. Kepada orang yang bijaksana pantas kita bergaul dengan dia sehingga
kita juga menjadi bijak.
Amsal
13:20
13:20
Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan
orang bebal menjadi malang.
Orang bijak ini adalah orang yang
menghitung hari, orang yang tahu setiap hari untuk kontak dengan Korban
Kristus. Bergaul dengan orang gusar kita menjadi gusar. Mengapa orang bisa
menjadi gusar? Karena tidak ada kontak dengan Korban Kristus. Kalau kita menjadi
bijak maka amanlah rohani kita dan bukan hanya aman tetapi juga bertumbuh.
Ø Setiap
pagi
Yehezkiel 46:13-15
46:13
Tiap hari ia harus mengolah domba yang berumur satu tahun dan yang tiada
bercela sebagai korban bakaran bagi TUHAN; setiap pagi ia harus
melakukan itu.
46:14
Di samping itu setiap pagi ia harus mempersembahkan korban sajian
seperenam efa tepung dengan minyak sepertiga hin untuk mencampur tepung yang
terbaik itu; itulah korban sajian bagi TUHAN, dan ketetapan itu tetap
selama-lamanya.
46:15
Demikianlah mereka harus mempersembahkan domba dan korban sajian dan minyak setiap
pagi sebagai korban bakaran yang tetap.
Setiap
pagi berarti kita didorong waktu pada permulaan yang baru. Jadi sebelum kita
beraktifitas pada permulaan yang baru kita sudah harus mempersenjatai diri
supaya jangan kehilangan suasana Eden, jangan kehilangan roh ketenangan dan
perhentian, jangan kehilangan roh pengertian dan jangan kehilangan lagi hak
sulung.
Berarti
setiap pagi kita harus memandang korban Kristus. Tetapi tidak berhenti di situ,
harus disertai dengan 1/6 efa tepung serta 1/3 hin minyak yang akan diolah
menjadi korban sajian bersama dengan korban bakaran yang kemudian dibakar.
Ibrani
12:2
12:2
Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin
kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang
dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan
bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Tuhan Yesus memimpin kita dalam
iman. Bukan hanya sekedar mengatakan kita memandang Tuhan Yesus tetapi harus
ada bukti kita mau dipimpin oleh Tuhan Yesus. Kalau tidak mau dipimpin itu sama
dengan bohong, sama dengan omong kosong. Pemimpin ini tidak mencari hormat
tetapi rela diabaikan dan dihina. Ini pelajaran untuk kita gereja Tuhan.
Bagaimana bisa mencapai kesempurnaan kalau tidak mau dihina, baru ditegur kita
sudah mengamuk.
Ibrani
12:3
12:3
Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu
terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi
lemah dan putus asa.
Jadi memandang korban Kristus
setiap pagi adalah untuk menghadapi tantangan kelak di hari yang kita jalani
mulai dari pagi hari supaya jangan kita menjadi lemah, kecewa dan putus asa.
Ibrani
12:4-6
12:4
Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
12:5
Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada
anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan
janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
12:6
karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang
diakui-Nya sebagai anak."
Agar jangan kita kecewa maka kita
perlu mempersenjatai diri.
I
Petrus 4:1
4:1
Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga
mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, -- karena barangsiapa telah
menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa --,
Penderitaan badani berarti tidak
menuruti kemauan daging, tidak mengikuti keinginan daging. Kalau seseorang suka
minum minuman keras dan dia mau berhenti maka menderitalah dagingnya. Begitu
juga kalau seseorang yang suka marah dan mau berhenti maka dagingnya menderita.
Itu sudah benar karena mau menghentikan perbuatan daging/ dosa. Apakah kita
masih terpancing untuk berbuat mengikuti keinginan daging?
Gereja Tuhan harus mempersenjatai
diri dengan cara setiap pagi, setiap permulaan hari yang baru sebelum kita
terlibat atau ada pada kegiatan pelayanan dan ibadah, kita sudah membekali diri
sehingga ketika bertemu dengan hal-hal yang menggangu daging kita, kita mampu
untuk meredam keinginan/ gejolak daging kita. Biarlah kita melihat Tuhan Yesus
yang memimpin kita pada iman yang menuju pada sempurna. Ketika dihina Dia diam.
Kita yang dipimpin harus mengikuti yang memimpin. Kita harus melihat
penderitaanNya, ketika berhadapan dengan situasi yang sama kita harus mengingat
contoh dan teladan kita.
Ø Seperenam
efa tepung dan sepertiga hin minyak
Yehezkiel 46:14
46:14
Di samping itu setiap pagi ia harus mempersembahkan korban sajian seperenam
efa tepung dengan minyak sepertiga hin untuk mencampur tepung yang terbaik
itu; itulah korban sajian bagi TUHAN, dan ketetapan itu tetap selama-lamanya.
Seperenam
tepung gandum tidak terpisah dengan sepertiga hin minyak, itu sudah menjadi
satu adonan dan arahnya sama dengan korban bakaran karena akhirnya dibakar di
mezbah korban bakaran.
Bagaimana
proses untuk mendapatkan tepung yang terbaik, untuk mendapatkan minyak dan bagaimana
proses korban bakaran itu. Seringkali kita bisa bicara tentang ini tetapi tidak
bisa masuk dalam prakteknya.
Untuk
mendapatkan tepung yang terbaik gandum itu harus dijemur, setelah itu ditumbuk
lalu diayak. Hal itu harus diulang berkali-kali untuk mendapatkan tepung yang
terbaik. Dalam pengalaman dijemur, artinya kita dihina dan diabaikan apakah
kita bisa menerima? Ketika kita dihina dan diabaikan seringkali berbagai macam
pikiran timbul. Pengalaman dijemur ini pernah Tuhan Yesus alami, Dia diabaikan
dan Dia menerima.
Ibrani 12:2
12:2
Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin
kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang
dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan
bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Bukan
berarti Tuhan Yesus kalah, tetapi akhirnya Dia duduk di sebelah kanan takhta
Allah. Kadang ketika kita diabaikan kita menjadi cengeng dan mulai timbul bermacam-macam
gejolak dalam hati kita. Seandainya kita paham sebenarnya itu terjadi seizin
Tuhan sebab di balik itu kita akan melihat kemuliaan takhta Allah. Selanjutanya
harus ditumbuk dan diayak, hal itu dilakukan berulang-ulang. Kalau kita
berhasil melalui ini maka kita bisa duduk setakhta dengan Tuhan. Kepada jemaat
Laodekia yang sudah tidak karu-karuan masih Tuhan tawarkan untuk duduk setakhta
dengan Dia kalau mereka masih mau.
Untuk
mendapatkan minyak buah zait juga harus dijemur, ditumbuk dan diperas.
Korban
bakaran harus disembelih, dikuliti, dipotong-potong lalu dibakar. Dikuliti
berarti perasaan yang suka tersinggung itu harus ditanggalkan.
Dipenggal-penggal berarti harus dipisahkan.
Matius 19:27-30
19:27
Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah
meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami
peroleh?"
19:28
Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu
penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya,
kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk
menghakimi kedua belas suku Israel.
19:29
Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya
laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya,
akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.
19:30
Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang
terakhir akan menjadi yang terdahulu."
1/6
tepung berarti ada angka 1 dan 6. 6 adalah angka manusia. Yesus adalah manusia
dan Dia menjadi teladan kita.
I Timotius 2:5
2:5
Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan
manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
Yang
1/6 ini disatukan dengan yang 1/3 hin minyak. Minyak berbicara Roh Kudus.
Minyak itu dipakai sebagai urapan dan sebagai minyak pada pedupaan di mezbah
dupa emas.
Akan
ada hukuman yang mengerikan yang dijatuhkan Tuhan di atas dunia ini dan
disertai angka 1/3. Hukuman itu justru kena pada hukuman yang dijatuhkan oleh
Anak Allah. Sampai 13 kali disebutkan 1/3. Angka 13 adalah angka pemberontakan
dan angka kehancuran. Jangan sampai kita berada pada penghukuman yang datang
dari Allah Anak.
Wahyu 8:7-12;9:15
8:7
Lalu malaikat yang pertama meniup sangkakalanya dan terjadilah hujan es, dan
api, bercampur darah; dan semuanya itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah 1sepertiga dari bumi
dan 2sepertiga
dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau.
8:8
Lalu malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan ada sesuatu seperti gunung
besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke dalam laut. Dan 3sepertiga dari laut
itu menjadi darah,
8:9
dan matilah 4sepertiga
dari segala makhluk yang bernyawa di dalam laut dan binasalah 5sepertiga dari semua
kapal.
8:10
Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah
bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa 6sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air.
8:11
Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan 7sepertiga
dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab
sudah menjadi pahit.
8:12
Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah 8sepertiga dari
matahari dan 9sepertiga
dari bulan dan 10sepertiga
dari bintang-bintang, sehingga 11sepertiga
dari padanya menjadi gelap dan 12sepertiga
dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari.
9:15
Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan hari,
bulan dan tahun untuk membunuh 13sepertiga
dari umat manusia.
Ini
adalah penghukuman dari Putra Allah. Mereka harus dilibas oleh penghukuman yang
ditandai angka 1/3 karena mereka menolak pribadi Anak Allah yang adalah bagian
dari Tritunggal Allah, padahal Tuhan Yesus sudah rela diperlakukan bagaikan
tepung, bagaikan buah zait dan rela bagaikan domba yang disembelih, dikuliti,
dipotong-potong dan dibakar, untuk manusia tetapi mereka malah menolak. Kalau
setiap hari dan setiap pagi kita ada persekutuan dengan korban bakaran maka
kita tidak akan kena bila murka Allah jatuh pada akhir zaman.
Itu sebabnya jangan kita main-main dengan Tuhan.
Yehezkiel
46:15
46:15 Demikianlah mereka harus mempersembahkan domba
dan korban sajian dan minyak setiap pagi sebagai korban bakaran yang tetap.
Ini berarti sesuatu yang “harus” dan tidak boleh
diremehkan. Biarlah setiap hari kita belajar menghitung hari, biarlah setiap
pagi kita ada hubungan kontak dengan korban sajian. Walaupun kita seperti
dijemur, merasa terabaikan dan perasaan kita tidak mau menerima tetapi kita
harus rela. Kita harus meneladani Tuhan Yesus sebagai pemimpin iman yang
membawa pada kesempurnaan iman.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar