Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Zakharia
8:1-5
8:1 Datanglah
firman TUHAN semesta alam, bunyinya:
8:2
"Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku berusaha untuk Sion dengan kegiatan
yang besar dan dengan kehangatan amarah yang besar.
8:3 Beginilah
firman TUHAN: Aku akan kembali ke Sion dan akan diam di tengah-tengah
Yerusalem. Yerusalem akan disebut Kota Setia, dan gunung TUHAN semesta alam
akan disebut Gunung Kudus.
8:4 Beginilah
firman TUHAN semesta alam: Akan ada lagi kakek-kakek dan nenek-nenek duduk di
jalan-jalan Yerusalem, masing-masing memegang tongkat karena lanjut usianya.
8:5 Dan
jalan-jalan kota itu akan penuh dengan anak laki-laki dan anak perempuan yang
bermain-main di situ.
Ayat 4 dan 5 adalah hasil dari ibadah yang
berkenan, atau usaha Tuhan untuk Sion dengan kegiatan yang besar hasilnya ada
pada ayat 4 dan 5. Tetapi ada yang bertolak belakang dengan usaha Tuhan yang
besar untuk Sion yaitu kehangatan amarahNya yang besar.
Kalau kita seksama mengikuti pemberitaan
Firman yang sudah-sudah maka kita bisa melihat dan merasakan apakah kita berada
dalam usaha Tuhan yang besar untuk Sion atau kita diperhadapkan dengan hangatnya
amarah Tuhan. Dua hal ini berangkat dari Tuhan, yang satu suasana baik yang
satunya suasana buruk. Hasil usaha Tuhan ada kakek nenek yang memegang tongkat
berjalan-jalan di Yerusalem dan ada anak laki-laki dan perempuan yang bergirang
di jalan. Inilah hasil usaha Tuhan.
Mari kita melihat hasil dari usaha Tuhan ini,
kemudian kita bawa diri kita agar kita ada pada poin yang pertama yaitu
menerima usaha Tuhan yang besar. Tentu tidak ada yang mau menempatkan diri pada
murka Allah yang besar yang hasilnya akan sengsara selama-lamanya. Dalam kitab
Wahyu diceritakan ada 21 murka Allah yang besar.
Ibadah yang Tuhan lihat pada masa yang silam,
orang Israel terlalu banyak di dalam kesalahan sehingga mereka berada dalam
penderitaan. Itu sebabnya Tuhan izinkan segala kebanggaan mereka dibumihanguskan
oleh babel.
Yeremia
52:12-14
15:12
Dapatkah orang mematahkan besi, besi dari utara dan tembaga?
15:13
"Harta kekayaanmu dan barang-barang perbendaharaanmu akan Kuberikan
dirampas sebagai ganjaran atas segala dosamu di segenap daerahmu.
15:14 Aku
akan membuat engkau menjadi budak musuhmu di negeri yang tidak kaukenal, sebab
dalam murka-Ku telah mencetus api yang akan menyala atasmu."
Itu sebabnya ibadah mereka perlu dibenahi.
Untuk membenahi ibadah kita sekarang dan yang akan datang maka Tuhan langsung
melibatkan diri. Mengapa? Karena ibadah
itu akan diukur oleh Tuhan. Kalau Tuhan sendiri yang langsung terlibat berarti
ada ukurannya dan ukurannya itu harus kena pada kita.
Tidak boleh tidak, kalau kita terlibat dalam
kegiatan yang ditangani oleh Tuhan maka satu waktu Tuhan akan berkata: “stop,
sudah sampai pada ukuran”. Walaupun Tuhan tahu ukurannya tetapi kita juga harus
tahu apakah kita sudah sampai pada ukuran atau tidak. Kita perlu tahu ukuran
Tuhan ini supaya ada dorongan dari diri kita untuk mengejar agar mencapai
ukuran dari Tuhan ini.
Filipi
3:12-14
3:12 Bukan
seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku
mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah
ditangkap oleh Kristus Yesus.
3:13 Saudara-saudara,
aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang
kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri
kepada apa yang di hadapanku,
3:14 dan
berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi
dari Allah dalam Kristus Yesus.
Ada tiga hal yang harus diukur oleh Tuhan
yang adalah hasil ibadah dan pelayanan Hamba Tuhan dan umat Tuhan.
Wahyu
11:1
11:1 Kemudian
diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan
kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah
dan mereka yang beribadah di dalamnya.
1.
Bait
Allah
Apakah mezbah tidak masuk dalam
Bait Allah dan orang yang beribadah di dalamnya tidak masuk di dalam Bait Allah?
Kalau Bait Allah diukur berarti Tuhan mengatakan pelayanan kita sudah sampai
pada ukurannya. Apakah kita mau diukur? Kalau belum sampai biarlah kita
berusaha.
I Korintus 3:16
3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu
adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
Mengapa kita disebut bait Allah?
Karena kita sudah dibeli oleh Tuhan, kita dibayar mahal oleh Tuhan. Itu
sebabnya kalau kita memahami bahwa kita akan diukur, pahamlah bahwa hidup kita akan
diukur dan hargailah nilai pembelian itu. Tubuh ini bukan lagi kita yang punya
tetapi Tuhan yang punya. Kalau kita paham bahwa diri kita bukan lagi milik kita
tetapi milik Tuhan maka kita membawa diri untuk diukur oleh Tuhan.
I Korintus 3:16,23
3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu
adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
3:23 Tetapi kamu adalah milik Kristus
dan Kristus adalah milik Allah.
Harganya mahal untuk kita
dimiliki oleh Tuhan. Tubuh, jiwa dan roh kita sudah dibeli oleh Tuhan. Orang
yang menghargai Korban Kristus maka pelan dan pasti dia akan masuk dalam ukuran
Tuhan.
Roma 12:1-2
12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi
kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu
sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu
adalah ibadahmu yang sejati.
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa
dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu
dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada
Allah dan yang sempurna.
Tetapi kalau tidak menghargai dan
menggunakan tubuh ini sewenang-wenang maka akan dibawa pada kehangatan amarah
Tuhan yang besar. Inilah murka Allah yang besar.
Wahyu 11:2
11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait
Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah
diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci
empat puluh dua bulan lamanya."
Kehidupan yang tidak paham bahwa
hidupnya adalah Bait Allah karena sudah dibeli oleh Tuhan dengan harganya yaitu
darahNya dan dia tidak memanfaatkan semaksimal mungkin untuk menyenangkan
Pemiliknya maka orang itu akan jatuh pada poin yang kedua yaitu kehangatan
amarah Tuhan yang besar. Itu sebabnya Tuhan mau kita memahami pemanfaatan tubuh
jiwa roh kita. Tubuh kita digunakan untuk membawa roh dan jiwa kita datang
beribadah sebab roh dan jiwa tidak bisa datang sendiri. Tubuh kita telah dibeli
oleh Tuhan.
I Korintus 3:16
3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu
adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
I Korintus 3:16 (terjemahan lama)
3:16 Tiadakah kamu ketahui bahwa kamu
rumah Allah, dan Roh Allah diam di dalam kamu?
Tubuh kita adalah bait Allah,
jangan digunakan untuk perkara yang justru mengundang murka Tuhan.
Markus 11:15-17
11:15 Lalu tibalah Yesus dan
murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia
mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar
uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,
11:16 dan Ia tidak memperbolehkan orang
membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah.
11:17 Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya:
"Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala
bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!"
Ini bait Allah yang disalah
gunakan, sudah dijadikan sarang penyamun. Seharusnya dijadikan rumah doa.
Bagaimana bisa diukur kalau sarang penyamun. Kalau menjadi rumah doa pasti
diukur. Sebab ibadah pelayanan termasuk doa adalah fasilitas untuk kita bertemu
dengan Tuhan. Jadi karena tubuh ini adalah bait Allah biarlah kita manfaatkan
untuk bertemu dengan Tuhan.
Di sini ditemukan oleh Tuhan bait
Allah itu sudah berubah fungsi bukan menjadi rumah doa tetapi sarang penyamun
sehingga akhirnya bertemu dengan antikristus. Kalau fungsi tubuh yang adalah
bait Allah ini disalah gunakan bukan untuk membawa kita bertemu dengan Tuhan
dalam ibadah dan hanya untuk memenuhi kebutuhan lahiriah kita maka pasti tidak
akan bertemu dengan Tuhan dan hanya jumpa dengan antikristus, berarti bertemu
dengan murka Allah. Ini jangan sampai terjadi.
Jadikanlah tubuh jiwa roh kita
sebagai rumah doa, berarti menjadi sarana untuk bertemu dengan Tuhan lewat
ibadah pelayanan. Apapun hambatan di dunia ini, itu semua adalah manuver iblis
untuk menghalangi-halangi saudara bertemu dengan Tuhan, itu adalah intriknya
iblis. Tuhan rindu supaya kita selalu bertemu Tuhan. Makin banyak volume kita
bertemu dengan Tuhan maka makin hangat hubungan kita dengan Tuhan dan makin
nyata.
2 Korintus 3:18
3:18 Dan kita semua mencerminkan
kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu
datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan
gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
I Korintus 6:20
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan
harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Begitu lihainya iblis sehingga
kita terjebak dengan kepentingan-kepentingan dunia untuk memenuhi kebutuhan
lahiriah kita sehingga tidak bisa beribadah. Kehidupan yang seperti itu pelan
dan pasti bukannya bertemu dengan Tuhan tetapi dengan antikristus.
Wahyu 13:15-17
13:15 Dan kepadanya diberikan kuasa
untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu
berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak
menyembah patung binatang itu, dibunuh.
13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga
kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba,
diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
13:17 dan tidak seorang pun yang dapat
membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama
binatang itu atau bilangan namanya.
Kalau datang beribadah hanya
tergoda dengan mujizat-mujizat maka nanti akan gampang tergoda dengan
antikristus. Kalau sekarang kita tidak datang beribadah tidak ada yang akan
membunuh tetapi pada zaman antikris kalau ada yang tidak datang menyembah maka
akan dibunuh. Kehidupan yang tertarik hanya untuk memenuhi kebutuhan lahiriah
suatu saat bisa terjebak dengan roh antikristus, roh jual beli. Dikatakan Tuhan
datang dengan kehangatan amarah yang besar. Kapan? Ketika bait Allah berubah
fungsi karena diisi dengan roh jual beli dan ini mengarah pada:
Wahyu 13:15-17
13:15 Dan kepadanya diberikan kuasa
untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu
berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak
menyembah patung binatang itu, dibunuh.
13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga
kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba,
diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
13:17 dan tidak seorang pun yang dapat
membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama
binatang itu atau bilangan namanya.
Kehidupan anak Tuhan yang paham
bahwa hidupnya sudah dibeli oleh Tuhan dengan harga yang mahal, dia akan
terlibat dalam ibadah pelayanan dan volume ibadah pelayanannya semakin
meningkat bukan malah merosot. Kehidupan seperti itu yang akan masuk ukuran
Tuhan. Kita tidak boleh sewenang-wenang pada diri kita karena kita adalah bait
Allah, kita harus selalu bertanya pada Pemilik tubuh ini. Kita harus ada suara
hati nurani untuk selalu mengupayakan diri untuk bertemu dengan Tuhan lewat
ibadah pelayanan.
Iblis begitu licik mau
menghalangi kita untuk jumpa dengan Tuhan. Seringkali karena salah menggunakan
jendela tubuh yaitu mata sehingga kita terganggu untuk jumpa dengan Tuhan. Ayo
volume ibadah dan pelayanan kita makin kita tingkatkan sehingga hubungan kita
dengan Tuhan semakin hari semakin mesra/ indah sehingga mencapai hubungan
mempelai.
Lukas 21:24
21:24 dan mereka akan tewas oleh mata
pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan
diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah
zaman bangsa-bangsa itu."
Ini adalah nubuatan 3,5 tahun
aniaya antikristus.
Biarlah kita menjadi rumah doa.
Ada 4 macam doa:
a)
Doa
permohonan
Sentralnya
adalah diri kita sendiri. Kalau kita berdoa berarti kita tahu ada Bapa kita di
Sorga dan Bapa telah membuka kesempatan lewat pengorbanan PutraNya.
Jangan kecewa
kalau jawabannya belum datang dari Tuhan sebab pasti Tuhan akan menjawab doa
kita. Kalau doa permohonan tidak segera dijawab berarti Tuhan sedang menumbuhkan
roh sabar dalam diri kita.
Kita berdoa
berarti kita tahu ada alamat kepada siapa kita berdoa yaitu kepada Bapa Sorgawi
yang telah mengutus AnakNya kepada kita.
b)
Doa
ucapan syukur
Kenapa kita
berdoa mengucapkan syukur? Karena ada hal-hal/ berkat-berkat yang kita terima
dari Tuhan itu sebabnya kita harus bersyukur. Banyak orang Kristen tidak tahu
bersyukur. Minimal kita bersyukur karena Tuhan memberi kita udara untuk
bernafas dan matahari yang bersinar. Itu layak untuk membuat kita bersyukur
kepada Tuhan.
Begitu
senangnya hati Tuhan kalau melihat umatNya selalu mengucap syukur. Itu tanda
bait Allah yang akan kena ukuran. Bukannya mengomel dan mengeluh apalagi saling
mempersalahkan antara suami istri. Bagaimana doa mau dijawab oleh Tuhan kalau
tidak sehati.
Matius 18:18-20
18:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu
lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu:
Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga,
permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang
berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
Bagaimana doa
mau dijawab oleh Tuhan kalau suami mempersalahkan istri dan istri
mempersalahkan suami. Itu berarti belum satu hati, belum satu roh.
c)
Doa
syafaat
Ini doa yang
mendoakan orang lain dan itu diajarkan dalam surat tahbisan.
I Timotius 2:1-2
2:1 Pertama-tama aku menasihatkan:
Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang,
2:2 untuk raja-raja dan untuk semua
pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan
kehormatan.
Jadi doa
syafaat ini bagi semua, tidak peduli orang itu menyakiti hati kita tetap harus
kita doakan. Kalau seperti itu berarti kita mengarah untuk masuk pada ukuran.
Doa syafaat itu tidak ditentukan orang itu baik atau tidak pada kita, semuanya
harus kita doakan. Kalau tidak mau mendoakan bahkan kalau sampai mengutuk itu
berarti orang seperti itu malah mengarah pada amarah yang besar kalau dia tidak
segera pindah dari sana.
d)
Doa
penyembahan
Paling kurang
doa penyembahan kita satu jam dalam satu hari. Dalam doa penyembahan sentralnya
pribadi Tuhan ini seringkali pikiran diganggu oleh iblis. Dari empat doa yang
ada yang paling tinggi adalah doa penyembahan. Kalau kita ada pada doa
penyembahan maka tanpa doa permohonan, doa ucapan syukur dan doa syafaat
semuanya sudah terisi di dalamnya.
2.
Mezbah
dupa emas
Mezbah ini dekat dengan pintu
tirai dan 1 tahun sekali perukupannya masuk dalam dalam ruangan maha suci.
Berarti mezbah yang diukur ini adalah sudah sejauh mana daging kita dirobek,
sudah sejauh mana daging kita ditekan suaranya sehingga suatu saat tidak
berusara lagi dan roh Allah leluasa bekerja dalam diri kita. Kalau suara daging
kita masih terlalu dominan maka belum bisa masuk dalam ukurannya Tuhan.
Sudahkah kita mencapai atau
sedang meluncur untuk menggenapi ukuran atau tetap tinggal di tempat atau malah
merosot. Kalau mezbah itu kena ukuran maka suara mezbah itu diperhitungkan oleh
Sorga. Bahkan ketika mezbah itu berseru 1/3 manusia itu mati.
Anak-anak Tuhan yang tahu
kedudukan seperti mezbah, yang mau menekan keinginan daging/ hawa nafsu
dagingnya serta memberi kesempatan Roh Kudus bekerja maka suara orang itu
diperhitungkan di Sorga.
Wahyu 9:13-15
9:13 Lalu malaikat yang keenam meniup
sangkakalanya, dan aku mendengar suatu suara keluar dari keempat tanduk
mezbah emas yang di hadapan Allah,
9:14 dan berkata kepada malaikat yang
keenam yang memegang sangkakala itu: "Lepaskanlah keempat malaikat yang
terikat dekat sungai besar Efrat itu."
9:15 Maka dilepaskanlah keempat malaikat
yang telah disiapkan bagi jam dan hari, bulan dan tahun untuk membunuh
sepertiga dari umat manusia.
Dunia ini bukan untuk kita hidup
selama-lamanya, makanya ada murka Tuhan yang besar atas dunia ini.
Satu-satunya alat di ruangan suci
yang bisa masuk ke dalam ruangan maha suci adalah mezbah dupa emas yang ukupannya
dibawa masuk ke ruangan maha kudus. Orang yang banyak menyembah maka pelan dan
pasti dia akan mampu merobek dagingnya. Alat yang langsung ditangani oleh Imam
Besar dibawa ke Ruangan Maha Suci adalah mezbah dupa emas. Berarti orang yang
suka menyembah Tuhan langsung dilayani oleh Imam Besar dan di dalam dirinya ada
ketenangan, ada roh perdamaian dalam dirinya. Kalau tidak tahu menyembah akan
menjadi emosionil terus sehingga tidak masuk dalam ukuran Tuhan.
3.
Mereka
yang beribadah di dalamnya
Apakah bait Allah dan mezbah tadi bukannya menunjuk kita manusia? Lalu
apanya yang mau diukur lagi? Ada 3 poin yang akan diukur dari orang yang
beribadah.
a)
Matius 6:1-2
6:1 "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban
agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu
tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.
6:2 Jadi apabila engkau memberi sedekah,
janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di
rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
Matius 6:1-2 (Terjemahan Lama)
6:1 "Ingatlah baik-baik: Jangan kamu berbuat
segala ibadatmu di hadapan orang hendak menunjukkan kepada mereka itu;
jikalau demikian, tiadalah kamu mendapat pahala daripada Bapamu yang di surga.
6:2 Sebab itu, apabila engkau memberi
sedekah, jangan engkau memasyhurkan hal itu di mana-mana, seperti yang
diperbuat oleh orang munafik di dalam rumah sembahyang dan sepanjang jalan,
supaya mereka itu dipuji orang. Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu,
tiadalah pahalanya lagi bagi mereka itu.
Yang pertama diukur
adalah sedekah, tujuannya ingin umatNya dilepaskan dari ikatan-ikatan belenggu mamon.
Seseorang yang masuk ukuran yang pertama adalah dia dilepaskan dari
ikatan-ikatan mamon. Kita masih menunjuk ke sana jangan sampai kita tidak kena
ukuran. Kita harus bisa melepaskan apa-apa yang ada pada hidup kita. Kalau kita
bisa melepaskan berarti kita adalah kehidupan yang bisa terlepas dari ikatan
mamon.
b)
Matius 6:5,9-15
6:5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa
seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam
rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat
orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa
kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
6:11 Berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukupnya
6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan
kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam
pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang
empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]
6:14 Karena jikalau kamu mengampuni
kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
6:15 Tetapi jikalau kamu tidak
mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Orang yang
beribadah salah satu cirinya adalah orang yang berdoa sampai bisa memberi
pengampunan pada orang yang bersalah kepadanya.
“Dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”. Seringkali
bagian pertama diucapkan dengan keras tetapi bagian kedua tidak karena telah
berbohong sebab sebenarnya tidak mengampuni orang lain. Supaya kita masuk pada
ukuran di mana usaha Tuhan untuk Sion tidak menjadi sia-sia bagi kita dan kita
terekrut di dalamnya maka biarlah kita beribadah dengan bisa melepaskan
pengampunan atas kesalahan orang lain terhadap kita.
c)
Matius 6:16
6:16 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram
mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat
bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah
mendapat upahnya.
Berpuasa berarti menekan keinginan daging untuk memberi kesempatan Roh
Allah bekerja. Berarti ukuran puasa itu adalah lepaskan perseteruan kita dengan
Roh Kudus. Kita tidak berseteru dengan Roh Kudus, tidak bermusuhan dengan Roh
Kudus, tidak memiliki pemikiran yang berbeda dengan yang dipikirkan oleh Roh
Kudus.
Roma 8:5-8
8:5 Sebab mereka yang hidup menurut
daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh,
memikirkan hal-hal yang dari Roh.
8:6 Karena keinginan daging adalah maut,
tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
8:7 Sebab keinginan daging adalah
perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini
memang tidak mungkin baginya.
8:8 Mereka yang hidup dalam daging,
tidak mungkin berkenan kepada Allah.
Zakharia
8:4-5
8:4 Beginilah
firman TUHAN semesta alam: Akan ada lagi kakek-kakek dan nenek-nenek duduk di
jalan-jalan Yerusalem, masing-masing memegang tongkat karena lanjut usianya.
8:5 Dan
jalan-jalan kota itu akan penuh dengan anak laki-laki dan anak perempuan yang
bermain-main di situ.
Tongkat ini kuasa kesaksian. Ketika Yakub meninggalkan
Laban untuk pulang ke negerinya dia berkata kepada Tuhan: “Tuhan, aku berangkat
hanya dengan tongkat di tangan dan sekarang aku kembali dengan kelimpahan”.
Tongkat ini berbicara kesaksian keberhasilan ibadahnya.
Kejadian
32:10
32:10
sekali-kali aku tidak layak untuk menerima segala kasih dan kesetiaan yang
Engkau tunjukkan kepada hamba-Mu ini, sebab aku membawa hanya tongkatku ini
waktu aku menyeberangi sungai Yordan ini, tetapi sekarang telah menjadi dua
pasukan.
Ketika Tamar hamil tiga bulan dan hukumannya mau
dilempar dengan batu, orang bertanya siapa yang berbuat maka dia mengatakan
“orang yang mempunyai tongkat ini”. Ini kuasa kesaksian.
Kakek-kakek dan nenek nenek berbicara
kehidupan yang telah menikmati asam garam hidup ini, mempunyai pengalaman masa
lampau bagaimana pahit getirnya hidup ini tetapi oleh kemurahan Tuhan mereka
dipelihara oleh Tuhan lewat pengajaran Firman Allah, mereka ini ada kesaksian-kesaksian
nyata.
Kekuatan Firman Allah membuat hidup mereka
tenang, aman, tentram di kota Yerusalem. Ini harus ada pada kita sebagai bukti
kita adalah orang yang ada dalam kegiatan Allah yang besar. Buktikan saudara
ada ketenangan, ada tongkat kesaksian.
Di zaman Ezra ketika diletakkan dasar Bait
Allah maka orang-orang yang tua menangis, tetapi yang muda bersorak-sorak
memuji Tuhan sehingga tidak bisa lagi dibedakan mana sorakan dan mana tangisan.
Artinya yang tua ini dia makan asam garam, bagaimana derita di masa lampau
tetapi sekarang oleh kemurahan Tuhan karena gairah Allah yang besar maka bisa
menikmati rumah Tuhan yang baru. Dan yang muda harus belajar kepada yang tua.
Ayub
12:12
12:12 Konon
hikmat ada pada orang yang tua, dan pengertian pada orang yang lanjut umurnya.
Marilah jemaat kita buktikan bahwa pelan dan
pasti kita masuk pada ukuran dan sedang digarap oleh kegiatan Allah yang besar.
Jangan sampai kita ada di bawa murkanya Tuhan.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar