Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amos 5:1-3
5:1 Dengarlah perkataan ini yang kuucapkan tentang
kamu sebagai ratapan, hai kaum Israel:
5:2 "Telah rebah, tidak akan bangkit-bangkit lagi
anak dara Israel, terkapar di atas tanahnya, tidak ada yang
membangkitkannya."
5:3 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH kepada kaum
Israel: "Kota yang maju berperang dengan seribu orang, dari padanya akan
tersisa seratus orang, dan yang maju berperang dengan seratus orang, dari
padanya akan tersisa sepuluh orang."
Yang
terkapar di sini justru anak dara, dalam bahasa lain adalah perawan suci. Dengan
demikian yang dikatakan rebah, terkapar dan tidak akan bangkit-bangkit lagi
justru yang dimaksudkan adalah orang-orang Kristen yang sudah ada pada level
atas. Kalau dapat dikatakan yang tingkat pemahamannya sudah lebih tinggi dari
yang lain, tetapi mengapa Tuhan harus perlakukan seperti itu? Karena ada
permasalahan, kalau kita membaca pasal 4 di sana ada 5 kali seruan “kembali”
ini artinya ada kemerosotan.
Sulamit
yang adalah tunangan Salomo juga dua kali mendapat seruan kembali. Berarti dua
kali Sulamit menjauh dari Salomo, itupun dia masih mendapat himbauan untuk
kembali. Firman Allah ini ditujukan kepada kita karena gereja Tuhan diibaratkan
sebagai perawan suci atau anak dara yang bertunangan dengan Tuhan Yesus
Kristus. Kalau suara Firman ini datang kepada kita itu bukan kebetulan, ini
berarti Allah meraba dan menjamah hati kita, apakah kita sendiri bisa sadar dan
memahami bahwa grafik rohani kita menurun. Itu sebabnya Tuhan menghimbau untuk
kembali.
Kidung Agung 2:17
2:17 Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang
menghilang, kembalilah, kekasihku, berlakulah seperti kijang, atau
seperti anak rusa di atas gunung-gunung tanaman rempah-rempah!
Berarti
pernah Sulamit renggang dengan Salomo. Kita tidak dapat memungkiri bahwa bukan
hanya pernah tetapi berulang kali kita renggang dengan Kekasih kita yaitu Tuhan
Yesus. Itu sebabnya ada ancaman yang dikatakan “terkapar di atas tanahnya, tidak ada yang membangkitkannya” ini berarti
binasa. Jangan terjadi pada diri kita.
Seruan
yang kedua agar Sulamit kembali:
Kidung Agung 6:13
6:13 Kembalilah, kembalilah, ya gadis Sulam, kembalilah,
kembalilah, supaya kami dapat melihat engkau! Mengapa kamu senang melihat
gadis Sulam itu seperti melihat tari-tarian perang?
Di sini
kembali disentil bahwa Sulamit ini ternyata adalah gereja Tuhan yang
berkali-kali meraih kemenangan tetapi mendadak merosot. Hal ini menjadi
pembelajaran kepada kita agar kita waspada sebab himbauan Tuhan ini langsung
diucapkan dalam bentuk ratapan, kalau dalam bentuk ratapan berarti ada
hubungannya dengan kematian atau perkabungan.
Ini
himbauan Tuhan kepada kita bersama agar kita menjadi anak Tuhan yang selalu
memeriksa diri kita, jangan-jangan rohani kita menukik, berarti mengarah pada ratapan,
pada perkabungan. Jangan sampai kita umat Tuhan lupa melihat pada diri kita namun
mata kita terlalu terbuka melihat orang lain. Fatalnya sementara rohani kita merosot,
kita malah berani mengusik orang lain. Perhatikan diri masing-masing jangan
sampai kita hanya melihat orang lain dan kita tidak mengoreksi diri sendiri.
Saya
sebagai hamba Tuhan, saya komitment dengan Tuhan bahwa dari sejak awal bahkan
sebelum menjadi hamba Tuhan, untuk perkara najis saya pantang! Saya tidak akan
membiarkan orang lain terlebih lagi sidang jemaat berbuat demikian.
Ratapan
yang dihubungkan dengan perkabungan.
Yeremia 31:13,21
31:13 Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria
menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku
akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur mereka dan
menyukakan mereka sesudah kedukaan mereka.
31:21 Dirikanlah bagimu rambu-rambu jalan, pasanglah
bagimu tanda-tanda jalan; perhatikanlah jalan raya baik-baik, yakni jalan yang
telah kautempuh! Kembalilah, hai anak dara Israel, kembalilah ke kota-kotamu
ini!
Ternyata
anak dara ini sudah jauh. Sudah status anak dara, sudah status tunangan Tuhan
Yesus, sudah mutu rohani di atas tetapi ada kemerosotan.
Yeremia 31:15
31:15 Beginilah firman TUHAN: Dengar! Di Rama
terdengar ratapan, tangisan yang pahit pedih: Rahel menangisi anak-anaknya, ia
tidak mau dihibur karena anak-anaknya, sebab mereka tidak ada lagi.
Ayat
ini kembali diangkat dalam injil Matius ketika anak laki-laki di Betlehem
dibunuh.
Matius 2:18
2:18 "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan
ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur,
sebab mereka tidak ada lagi."
Ada seruan
kembali karena ada sifat tabiat yang beralun-alun.
Yeremia 31:22
31:22 Berapa lama lagi engkau mundur maju, hai anak
perempuan yang tidak taat? Sebab TUHAN menciptakan sesuatu yang baru di negeri:
perempuan merangkul laki-laki."
Kepada
anak Tuhan yang maju mundur ini Tuhan berikan contoh: “Sebab TUHAN menciptakan sesuatu yang baru di negeri: perempuan
merangkul laki-laki”. Artinya ada gereja Tuhan yang
tidak mau lepas dengan Tuhan Yesus. Kepada mereka yang mundur dibangkitkan
cemburunya dengan melihat anak Tuhan lain yang tidak mau lepas dengan Tuhan
Yesus.
Dikatakan
pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria. Di sisi lain ada anak dara yang
diratapi, ada anak dara yang terkapar dan tidak bangun-bangun lagi. Tetapi ada
gereja Tuhan yang bersukaria beramai-ramai.
Yeremia 31:13
31:13 Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria
menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku
akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur mereka dan
menyukakan mereka sesudah kedukaan mereka.
Tadinya
anak dara ini juga adalah kehidupan yang diratapi karena kemerosotan mereka
tetapi mereka menanggapi panggilan untuk kembali sehingga akhirnya bersukaria.
Mereka tidak menanggapi Firman Tuhan itu dengan sepi atau dengan dingin tetapi
rohaninya benar-benar adalah rohani yang menggebu-gebu karena disentuh oleh
Firman Tuhan.
Dalam
Amos pasal 5 ini ada kengerian sebab dikatakan “tidak ada yang membangkitkannya” berarti kalau sudah seperti ini
pertolongan tidak ada lagi, dengan kata lain mereka bisa binasa. Jangan sampai
kita seperti ini.
Bagaimana
orang yang menanggapi untuk kembali? Judul Yeremia pasal 31 adalah “janji Tuhan
yang baru”.
Yeremia 31:10-11
31:10 Dengarlah firman TUHAN, hai bangsa-bangsa,
beritahukanlah itu di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah
menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala
terhadap kawanan dombanya!
31:11 Sebab TUHAN telah membebaskan Yakub, telah
menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya.
Tuhan
punya upaya, itu sebabnya Dia menyuruh kita kembali. Di dalam penggembalaan yang
bernuansa anak sulung akan menikmati kekuatan Firman. Jadi anak Tuhan itu
digembalakan dalam suasana berkat kesulungan.
Yeremia 31:12
31:12 Mereka akan datang bersorak-sorak di atas
bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan TUHAN, karena
gandum, anggur dan minyak, karena anak-anak kambing domba dan lembu sapi; hidup
mereka akan seperti taman yang diairi baik-baik, mereka tidak akan kembali lagi
merana.
Lagi-lagi
ayat ini mengingatkan kita ulang-berulang. Tuhan lewat kekuatan
penggembalaanNya akan membawa kita untuk berseri-seri karena kebajikan Tuhan.
Kita menikmati gandum (Firman dalam kelimpahan), anggur (sukacita dalam
persekutuan mulai dari dalam nikah), minyak (urapan Roh Kudus), kambing domba
dan lembu sapi (ibadah mulai dari pelajaran dasar meningkat sampai pada
pelajaran tentang kesempurnaan).
Sebenarnya
kegirangan Mempelai Laki-laki Sorga setingkat dengan rohani anak Tuhan yang
seperti anak dara yang ditemukanNya.
Yesaya 62:5
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami
seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu,
dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan,
demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Sebenarnya
tingkat rohani anak Tuhan yang sampai pada tingkat rohani perawan yang suci ini
menggirangkan hati Tuhan. Tetapi kenapa harus dimurkai? Karena ada kemerosotan.
Ketika dia merosot Tuhan masih datang dengan seruan seperti yang dilakukan
kepada Sulamit. Sampai dua kali diserukan kepada Sulamit untuk kembali dan
benar dia kembali. Apakah kita juga memiliki roh Mempelai seperti Sulamit?
Apakah kita mau kembali? Itu tergantung pribadi kita masing-masing.
Yesaya 62:5
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami
seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu,
dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan,
demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Mutu
rohani seperti anak dara artinya rohani yang sudah ada pada tingkat di atas,
berarti kecintaannya terhadap Tuhan begitu luar biasa dan kebenciaannya terhadap
dosa dan kejahatan serta kenajisan begitu nampak dalam dirinya. Kehidupan
seperti ini membangkitkan sukacita dan kegirangan hati Tuhan. Tetapi ada sukacita
Allah yang kebalikannya, Tuhan bersukacita atau tertawa ketika hukumanNya turun
terhadap kehidupan yang menolak seruan panggilan Tuhan.
Amsal 1:22-27
1:22 "Berapa lama lagi, hai orang yang tak
berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar
kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada pengetahuan?
1:23 Berpalinglah kamu kepada teguranku!
Sesungguhnya, aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu dan memberitahukan
perkataanku kepadamu.
1:24 Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil,
dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku,
1:25 bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak
mau menerima teguranku,
1:26 maka aku juga akan menertawakan celakamu; aku
akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke atasmu,
1:27 apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti
badai, dan celaka melanda kamu seperti angin puyuh, apabila kesukaran dan
kecemasan datang menimpa kamu.
Ketika Tuhan
melihat pedang yang mengkilat bagaikan petir telah Dia lepaskan dan menyambar
sana sini maka Dia bertepuk tangan dan hatiNya yang tadinya panas kembali
menjadi tenang. Kalau iblis yang menjadi musuh kita atau orang lain yang
memusuhi kita, itu tidak menjadi masalah, tinggal kita berseru kepada Tuhan.
Tetapi jangan sampai Tuhan yang berubah menjadi musuh kita, siapa yang akan
menolong kita? Ngeri kalau kita tidak menanggapi seruan panggilanNya, sedang
murka Tuhan menyala karena pembalasanNya hatiNya menjadi tenang.
Yehezkiel 21:9-11,16-17
21:9 "Hai anak manusia, bernubuatlah dan
katakan: Beginilah firman TUHAN: Pedang! Pedang! Yang sudah diasah dan juga
digosok!
21:10 Diasah untuk menumpahkan darah dan digosok
supaya mengkilap seperti petir. Apakah kita akan bersukacita? -- Tongkat anakku
menghina segala macam kayu. --
21:11 Pedang itu diberikan supaya digosok, supaya
sedia dipergunakan; pedang itu diasah dan digosok, supaya diberikan ke tangan
si pembunuh.
21:16 Pancung yang di kanan dan di kiri, ke mana
saja matamu menetak.
21:17 Dan Aku juga akan bertepuk tangan dan hati-Ku
yang panas menjadi tenang kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya."
Siapa
lagi yang akan membantu anak dara yang terkapar yang kena pedang Tuhan yang
seperti itu? Sampai dikatakan: "Kota
yang maju berperang dengan seribu orang, dari padanya akan tersisa seratus
orang, dan yang maju berperang dengan seratus orang, dari padanya akan tersisa
sepuluh orang". Tetapi kita melihat di sini masih ada harapan. Akan
ada yang tersisa yaitu yang mengalami proses penyucian.
Zakharia 13:8-9
13:8 Maka di seluruh negeri, demikianlah firman
TUHAN, dua pertiga dari padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga
dari padanya akan tinggal hidup.
13:9 Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api
dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji
mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan
menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan
menjawab: TUHAN adalah Allahku!"
Dari
seribu luput seratus, dari seratus luput sepuluh. Jadi yang akan dilindungi adalah
yang sepersepuluh, itu murni miliknya Tuhan. Sementara anak dara yang 10 ini
miliknya Tuhan yang akan luput. Kalau kita sudah sampai pada tingkat anak dara
yang suci, sudah sampai mutu rohani yang begitu tinggi jangan lagi kita merosot
tetapi mari kita mempertahankan sampai benar-benar kita menjadi milik Tuhan
selama-lamanya, tidak ada lagi yang bisa menggangu gugat orang seperti ini.
Mari
kita memeriksa apakah benar kita ini miliknya Tuhan.
II Timotius 2:19
2:19 Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh
dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan
"Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan
kejahatan."
Bukti
kita miliknya Tuhan adalah jangan kita menyentuh kejahatan dan kenajisan, jangan
kita bermain-main dengan Tuhan. Dosa hanya tergolong menjadi dua yaitu dosa
kejahatan dan dosa kenajisan. Ini yang kita jaga di hari-hari terakhir ini,
apalagi kita sekarang sementara dikatrol oleh Firman Allah untuk menjadi
senilai perawan yang suci yang akan mengundang Tuhan datang kembali. Begitu
gereja Tuhan tampil sebagai perawan yang suci maka Tuhan akan segera datang.
Bentuk-bentuk
ratapan:
Yoel 1:8
1:8 Merataplah seperti anak dara yang
berlilitkan kain kabung karena mempelai, kekasih masa mudanya.
Yoel 1:13
1:13 Lilitkanlah kain kabung dan mengeluhlah, hai
para imam; merataplah, hai para pelayan mezbah; masuklah, bermalamlah
dengan memakai kain kabung, hai para pelayan Allahku, sebab sudah ditahan dari
rumah Allahmu, korban sajian dan korban curahan.
Matius 2:16-18
2:16 Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah
diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh
membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur
dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari
orang-orang majus itu.
2:17 Dengan demikian genaplah firman yang
disampaikan oleh nabi Yeremia:
2:18 "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap
yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur,
sebab mereka tidak ada lagi."
Dari
ketiga hal ini gereja Tuhan diajar untuk mengambil pelajaran, supaya kita
mengambil pelajaran dari kehidupan bangsa Israel agar kita tidak terjebak dan
jatuh dalam pelukan iblis. Sebab iblis itu di mana-mana memasang jerat. Tidak
ada orang memasang jerat di mana tidak ada bekas-bekas binatang hutan lewat di
situ. Iblis memasang jerat kepada kita, kalau kita tidak berhati-hati kita bisa
terjebak sehingga akhirnya kita tidak membuat Tuhan bergirang dan membuat Tuhan
sedih hati.
Di
dalam perjanjian baru Tuhan Yesus berkali-kali menangis, tidak pernah dikatakan
Tuhan Yesus tertawa. Di pintu kubur Lazarus Tuhan Yesus menangis, di atas bukit
ketika melihat Yerusalem Tuhan Yesus juga meraung dan menangis di dalam doaNya.
Ibrani 5:7
5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah
mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia,
yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah
didengarkan.
Tegakah
kita membiar Tuhan Yesus menangis? Tuhan Yesus sudah mengerjakan pekerjaan
penyelamatan bagi kita, marilah kita bersikap untuk membuat Tuhan Yesus girang
dan bersukacita melihat kita tampil bagaikan perawan yang suci. Sampai hatikah
kita kalau membiarkan Tuhan Yesus harus berlarut-larut dalam kesedihan? padahal
Dia sudah berkorban untuk kita. Itu sebabnya buatlah hati Tuhan gembira. Kapan
itu terjadi? Ketika kita mencapai rohani yang paling puncak dan tidak merosot
lagi.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar