Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Yehekiel 47:6-12
47:6 Lalu ia berkata kepadaku: "Sudahkah engkau
lihat, hai anak manusia?" Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi
sungai.
47:7 Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang
tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana.
47:8 Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir
menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin,
air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar,
47:9 sehingga ke mana saja sungai itu mengalir,
segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan
menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ
menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.
47:10 Maka penangkap-penangkap ikan penuh sepanjang
tepinya mulai dari En-Gedi sampai En-Eglaim; daerah itu menjadi penjemuran
pukat dan di sungai itu ada berjenis-jenis ikan, seperti ikan-ikan di laut
besar, sangat banyak.
47:11 Tetapi rawa-rawanya dan paya-payanya tidak
menjadi tawar, itu menjadi tempat mengambil garam.
47:12 Pada kedua tepi sungai itu tumbuh
bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak
habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu
mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi
obat."
Kita
kembali melihat pergerakan air ini, yaitu sungai yang disebut berbual-bual. Air
yang membual-bual ini merubah suasana kematian menjadi suasana kehidupan. Kita
diperlihatkan oleh Tuhan keajaiban dari sungai ini.
Tumbuh berbagai jenis pohon pada sisi sini dan sisi
sana dari sungai itu, bukan hanya satu macam pohon tetapi berbagai jenis pohon.
Ini menunjukkan kepada kita bahwa umat Tuhan yang disentuh oleh pergerakan air
sungai ini maka entah umat Tuhan itu berasal dari suku atau bangsa apapun, dia
dituntut oleh Tuhan supaya ada keseimbangan.
Keseimbangan itu berwujud, setiap bulan ada buah
yang baru, berarti tiap 30 hari ada buah yang baru. Buahnya dimakan dan daunnya
menjadi obat. Daun itu berbicara aktifitas. Kalau seseorang terlibat dalam aktifitas
maka rohaninya sehat. Tetapi kalau seseorang bermalas-malasan maka dapat
dikategorikan rohaninya sakit. Biarlah kita menikmati dan dinikmati oleh orang
lain, kemudian kita terlibat dalam aktifitas yang menyehatkan rohani.
Untuk
mengacu ke sana maka harus ada dasarnya. Kita tidak langsung berada di sana,
tetapi ada yang lebih dahulu menjadi dasar. Itulah yang disebut buah-buah
pertobatan. Untuk mencapai buah yang disebut dalam Yehezkiel pasal 47, kita
tidak akan sampai di sana kalau tidak ada buah pertobatan. Ada tiga jenis buah
pertobatan. Ini yang harus lebih dahulu kita bicarakan untuk bisa mencapai buah
yang disebutkan dalam Yehezkiel 47:12.
Kalau
kita tidak tepat meletakkan dasar maka Alkitab mengatakan kapak sudah tersedia
pada akar pohon itu.
Lukas 3:8
3:8 Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan
pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami!
Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari
batu-batu ini!
Pertobatan
itu ada buah, buktikan bahwa saudara sudah bertobat. Ada 3 macam buah
pertobatan sebagai bukti bahwa saudara sudah bertobat sehingga ancaman kapak
yang tersedia pada akar pohon itu tidak terjadi dalam dirimu.
Lukas 3:9
3:9 Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap
pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke
dalam api."
1. Lukas 3:10
3:10 Orang banyak bertanya kepadanya:
"Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?"
3:11 Jawabnya: "Barangsiapa
mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan
barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian."
Di sini ada dua helai baju, satu
helai baju dilepaskan pada orang yang tidak punya. Dikatakan orang itu tidak
punya, secara logika tidak mungkin orang itu tidak punya, masakan dia
telanjang. Siapa orang yang tidak punya ini yang kepadanya kita menyerahkan
sehelai sebagai bukti bahwa kita bertobat dan mengeluarkan buah pertobatan
kita? Maksudnya di sini kita tidak harus berpikir bahwa orang itu punya.
“Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan
yang tidak punya”
Firman ini berorientasi pada
penggembalaan.
Galatia
6:6
6:6
Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu
yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.
Saudara bertobat dan memberikan sehelai,
itu berarti saudara mempercayakan dirimu pada penggembalaan. Jadi kalau berkata
bertobat tetapi tidak suka masuk dalam pengembalaan dan tidak menghargai
gembala itu berarti tidak bertobat. Hargai gembala jangan berbicara sembarang
tentang gembala sebab gembala itu memelihara jiwamu! Apa yang saudara berikan
itu nantinya bukan untuk dimakan oleh gembala tetapi gembala menyimpan sehingga
saudara kembali untuk mendapatkan “dua tetapi satu”. Sedemikian rupa gembala
menangani saudara sehingga saudara berhasil masuk dalam “dua menjadi satu”
artinya masuk dalam pesta kawin Anak Domba Allah.
Berat pergumulan gembala untuk
mempertaruhkan nyawa jemaat! Tetapi seringkali jemaat itu mengentengkan
penggembalaan dan hanya memandang dengan sebelah mata. Begitu saudara bertobat
dan saudara mengalihkan sehelai kepada gembala maka nyawa saudara dipegang dan
dipelihara oleh gembala. Itu tugas gembala yang tidaklah ringan. Saudara datang
beribadah bukan hanya sekedar datang ibadah dan mendengar Firman dengan asal
saja. Tetapi tujuan saudara beribadah supaya ditangani oleh gembala bersama
Tuhan Yesus Imam Besar supaya saudara yang tadinya sudah tercerai kembali lagi
menjadi satu dengan Tuhan. Kalau gembala itu tidak dipercayakan rahasia Firman
maka rugi saudara datang beribadah. Tetapi kalau ada bukti nyata Tuhan
mempercayakan rahasia Firman Allah kepada gembala dan saudara tidak menghargai
maka saudara juga yang rugi.
Apa yang diberikan oleh jemaat
kepada gembala bukan hanya sekedar diberikan tetapi supaya jemaat itu diingat.
Seperti Tuhan mengingat Nuh.
Kejadian
8:1
8:1
Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang
bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus
melalui bumi, sehingga air itu turun.
Setelah bertobat dan menunjukkan
buah pertobatan dengan menyerahkan sehelai/ sebagian kepada orang lain yang
tidak memiliki yaitu gembala maksudnya supaya kehidupan itu selalu diingat oleh
Tuhan, bahwa dia benar-benar sudah bertobat dan menghasilkan buah pertobatan
sehingga itu menjadi dasar dia berangkat untuk menikmati sentuhan air yang
berbual-bual dan bagaikan kehidupan yang memiliki hubungan yang kuat dengan
Tuhan.
Galatia
6:6-8
6:6
Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu
yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.
6:7
Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang
ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
6:8
Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya,
tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh
itu.
Dengan saudara memberi sehelai/
sebagian berarti yang satu itu ada pada tangan gembala, yang sehelai itu ada
pada tangan gembala sebagai bukti kehidupan itu bertobat. Gembala tidak akan
berdiam diri terhadap kehidupan yang ada
bukti pertobatan. Sehingga ketika kehidupan itu mengalami gangguan maka gembala
akan berdoa dengan ratap tangis menangisi orang yang tadinya memiliki sehelai
kain yang dia korbankan, supaya jangan sampai anak Tuhan itu jatuh ke tangan
iblis dan anak Tuhan itu tetap ada di tangan Tuhan.
Gembala memelihara jemaat tujuannya
agar jemaat itu menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Buah yang diserahkan itu tidak
akan hilang tetapi akan dikembalikan. Tadinya dua helai pakaian itu ada pada
jemaat dan sehelai diserahkan kepada gembala, kemudian gembala mengelola jemaat
itu dan akhirnya dikembalikan dua menjadi satu yaitu menjadi mempelai wanita
Tuhan. Awalnya dua menjadi satu dalam suasana mati akhirnya dikembalikan dua
menjadi satu dalam suasana hidup.
Yang dibicarakan dalam Yehezkiel
pasal 47 wujudnya adalah:
Wahyu
22:1-2
22:1
Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan
kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
22:2
Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada
pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan
daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.
Mustahil kita akan ada di sana
kalau kita tidak menghasilkan buah pertobatan. Olehnya kita harus membuktikan
ada buah pertobatan dengan menyerahkan hidup di dalam penggembalaan Firman
Allah yang sehat. Gembalalah yang akan mengatur kehidupan saudara di hadirat
Tuhan lewat Firman pengajaran dan urapan Roh Kudus. Berbahagia saudara kalau
jatuh di tangan gembala yang paham akan rencana Allah.
Gembala berusaha agar umat meraih
kesenangan bersama Tuhan.
Roma
15:2-3
15:2
Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi
kebaikannya untuk membangunnya.
15:3
Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada
tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai
aku."
Karena usaha Tuhan untuk menyenangkan
umatNya malah membuat Tuhan mendapat cercaan, padahal maksud Tuhan supaya
umatNya itu meraih kesenangan bersama dengan Tuhan. Demikian juga hamba Tuhan
yang berupaya menyenangkan umat tetapi gembala yang berupaya itu malah dicerca.
Tetapi itulah konsekuensi kami sebagai seorang hamba Tuhan karena teladan kami
adalah Tuhan Yesus.
Sebaliknya jemaat juga harus
berupaya agar bersama dengan hamba Tuhan meraih kesenangan bersama dengan
Tuhan. Itu namanya imbang, sama seperti pohon yang ada di sebelah sana dan yang
ada di sebelah sini.
2. Lukas 3:12-13
3:12 Ada datang juga pemungut-pemungut
cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: "Guru, apakah yang
harus kami perbuat?"
3:13 Jawabnya: "Jangan menagih
lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu."
Buah
pertobatan yang kedua yang mau Tuhan lihat dari kehidupan kita adalah jangan
kita merugikan orang lain. Kalau berupaya merugikan orang lain itu berarti
belum memiliki buah pertobatan yang kedua. Jangan kita merugikan orang lain,
lebih baik kita yang rugi. Buah ini yang masih seringkali kempes, buah yang ini
yang masih banyak berulat. Ini koreksi Tuhan yang tajam buat kita semua agar
kita mengupayakan supaya orang lain jangan kita rugikan, atau dengan kata lain
orang lain kita untungkan Kita banyak kali bersikap hanya untuk keuntungan kita
sendiri dan tidak melihat orang sekitar kita.
3. Lukas 3:14-15
3:14 Dan prajurit-prajurit bertanya juga
kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes
kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu
dengan gajimu."
3:15 Tetapi karena orang banyak sedang
menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes,
kalau-kalau ia adalah Mesias,
Lukas
3:14 (Terjemahan Lama)
3:14
Maka ada beberapa laskar pula menanya dia, katanya, "Apakah yang wajib
kami ini perbuat?" Maka katanya kepada mereka itu, "Jangan kamu
merampas, dan jangan kamu membawa aduan yang palsu ke atas barang
seorang pun; melainkan padalah kamu dengan gajimu."
Buah yang ketiga adalah jangan melakukan
kekerasan untuk mendapatkan keuntungan diri sendiri.
Ayub
17:5
17:5
Barangsiapa mengadukan sahabatnya untuk mencari keuntungan, mata anak-anaknya
akan menjadi rabun.
Artinya kehidupan itu hanya akan
melihat yang duniawi dan tidak akan bisa melihat perkara yang rohani. Kalau
saya sebagai hamba Tuhan mengadukan sahabat saya demi mencari keuntungan maka anak-anak saya akan rabun dan jemaat yang saya
layani juga akan rabun. Jadi orang yang suka mengadukan sahabatnya akan
tertampak dari anak-anaknya dan jemaat yang hanya melihat perkara-perkara yang
jasmani dan tidak akan melihat perkara yang di atas yang jauh di seberang sana.
Mengapa bisa seperti itu? Sebab
rohaninya tidak bertumbuh.
II
Petrus 1:5,8-10
1:5
Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan
kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
1:8
Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan
dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus,
Tuhan kita.
1:9
Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik,
karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.
1:10
Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan
dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan
pernah tersandung.
Buta dan picik itu sama dengan
rabun sehingga hanya melihat apa yang ada di sekitarnya. Kehidupan yang ada
pada buah yang ketiga ini membawa kehidupan itu tidak akan mudah tersandung. Sandungan
memang ada tetapi orang yang bertambah-tambah ini tidak akan mudah tersandung.
Apa
yang ditulis dalam Lukas 3:8-15 adalah contoh konkrit 3 buah pertobatan yang
dipraktekkan oleh seorang pemungut cukai yang badannya kerdil bernama Zakheus.
Lukas 19:8
19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada
Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin
dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat
kali lipat."
Separuh
miliknya dia serahkan kepada orang miskin, Tuhan Yesus kaya rela menjadi
miskin. Itu berarti dia mempercayakan dirinya kepada Tuhan, dia mau
digembalakanm, itu buah yang pertama. Kepada yang telah dia peras dia
kembalikan empat kali lipat, itu adalah buah yang kedua dan yang ketiga.
Apa
yang dikatakan oleh Tuhan Yesus melihat hal ini?
Lukas 19:9
19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah
terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham.
Akhirnya
Zakheus dikaitkan dengan Abraham. Tadinya Zakheus hanya berupaya untuk melihat
Tuhan Yesus tetapi karena dia pendek maka dia tidak bisa melihat Tuhan Yesus di
antara orang banyak sehingga dia naik ke atas pohon ara. Melihat ada orang yang
berupaya untuk melihat wujudnya Yesus maka Tuhan Yesus tidak tinggal abaikan.
Kalau ada dalam hati saudara ingin mengenal Tuhan Yesus maka Dia tidak akan
menelantarkan saudara dan akan Dia pertemukan bahkan Dia rela masuk dalam
kehidupan saudara, terpergantung bagaimana saudara menyambutNya?
Zakheus
mau mengembalikan empat kali lipat, ini menunjuk dia adalah tanah yang baik
walaupun orang lain yang melihat dia sebagai pemungut cukai mengatai dia ini
dan itu.
Untuk
mencapai kematangan, buah ini ada prosesnya dan tidak terjadi begitu saja.
Sudah ada buah pertobatan tetapi belum matang. Dalam jangka waktu menanti
kematangan inilah kita harus waspada. Kenapa? Sebab buah yang tidak matang
inilah yang diincar oleh angin pengajaran permainan palsu manusia.
Wahyu 6:13
6:13 Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke
atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia
digoncang angin yang kencang.
Menuju
pada kematangan ini ada musuh besar yang harus kita hadapi.
Efesus 4:14
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang
diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu
manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
Untuk
mematangkan buah ini harus ada karakteristik yang harus kita tumbuh kembangkan.
Kalau buah ini sudah matang maka akan dibawa ke lumbung. Untuk membuat buah itu
matang maka dibutuhkan suatu karakter yang harus dibangun dalam diri kita yaitu
membangun roh ketekunan. Jangan sampai kita tidak tekun. Kalau kita tidak tekun
dalam pengajaran maka awas angin pengajaran
lain akan menghancurkan.
Yakobus 1:4
1:4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah
yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa
pun.
“Ketekunan
memperoleh buah yang matang” berarti kematangan itu menjadi utuh/ sempurna.
Lukas 8:15
8:15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang,
yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan
buah dalam ketekunan."
Untuk
bisa matang butuh ketekunan. Jangan berkata sudah bertobat tetapi tidak ada
ketekunan. Ketekunan ini dituntut oleh Tuhan, itulah yang membuat buah
pertobatan kita menjadi matang.
Jangan
sampai buah kita tidak matang sebab akan ditolak Tuhan. Apalagi kalau buah
tidak matang lalu ada angin pengajaran palsu lalu saudara malah menyambut
begitu saja. Sadar atau tidak sadar sasaran dari angin pengajaran palsu adalah
buah pertobatan yang tidak matang dalam diri saudara yang mau dihancurkan.
Apakah saudara rela, buah pertobatan sudah ada pada saudara kemudian membuka
diri pada pengajaran palsu sehingga buah itu akhirnya gugur, padahal seharunya
saudara tekun dalam pengajaran untuk mematangkan buah pertobatan.
Hasil
dari buah yang matang adalah dibawa ke lumbung.
Lukas 3:17
3:17 Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk
membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam
lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak
terpadamkan."
Dalam ayat
di atas ada dua suasana yang pertama/ yang matang akan dibawa ke lumbung
berarti aman dalam persekutuan dengan Tuhan. Yang lain akan masuk dalam
kesusahan yang besar untuk selama-lamanya. Mengapa harus ke sana? Karena tidak
tekun. Kita tentu tidak mau bermuara pada api yang tidak terpadamkan tetapi
biarlah kita ada pada lumbungnya Tuhan.
Tugas
gembala untuk menjaga jemaat dari angin pengajaran asing.
Yesaya 32:1-2
32:1 Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah
menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan,
32:2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat
perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti
aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah
yang tandus.
Gembala
atau hamba Tuhan adalah tempat perteduhan dari angin dan perlindungan dari
angin ribut. Gembala menjaga sidang jemaat supaya jangan dimasuki pengajaran
lain. Kalau gembala ada pandangan seperti itu dan saudara dijaga serta
dipelihara maka betapa indah kehidupan saudara. Itu sebabnya topang dan
dukunglah hamba Tuhan seperti itu sebab dia pasang badang menghadapi angin
pengajaran yang lain.
Salah
satu angin yang mau masuk adalah Gnostik. Gnostik ini adalah gabungan dari
aliran stoa dan epikuris yang digabungkan dengan injil. Gnostik inilah embrio
dari teologia. Sekarang ini banyak sekali teologia antara lain teologia
liberal, teologia prestisinasi dan yang paling dicinta adalah teologia
kemakmuran. Teologia ini berbicara tentang kemakmuran yang sifatnya jasmani,
berarti mengajar jemaat untuk binasa sebab yang disampaikan adalah yang
jasmani, yang jasmani itu fana dan yang fana itu akan binasa.
Tekunilah
pengajaran yang sehat, jangan kita gugur di tengah jalan dan tidak masuk ke
dalam lumbungnya Tuhan. Masuk ke dalam lumbung berarti bersekutu dengan Tuhan
Yesus.
Dengan
adanya mata air yang membual, itu menciptakan batang sungai yang mengalir dari
En-Gedi sampai ke En-Eglaim. Mata Tuhan ada memperhatikan batang sungai ini.
Kidung Agung 5:9
5:9 -- Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih
yang lain, hai jelita di antara wanita? Apakah kelebihan kekasihmu dari pada
kekasih yang lain, sehingga kausumpahi kami begini?
Putri
Sion paham persis dengan Kekasihnya ini, tetapi putri Yerusalem tidak paham dan
malah putri Yerusalem disumpahi. Saudara ada di kelompok yang mana, putri Sion
atau putri Yerusalem. Putri Sion ini hubungannya dengan Mempelai Laki-laki
Sorga begitu kuat, tetapi putri Yerusalem tidak ada. Kita harus mengambil sikap
sekarang ini! Sion adalah bagian kecil dari Yerusalem, berarti putri Sion menunjuk
pilihan. Banyak yang dipanggil sedikit yang dipilih. Kalau saudara paham siapa
itu Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga maka saudara tergolong putri Sion.
Kidung Agung 5:10-12
5:10 -- Putih bersih dan merah cerah kekasihku,
menyolok mata di antara selaksa orang.
5:11 Bagaikan emas, emas murni, kepalanya, rambutnya
mengombak, hitam seperti gagak.
5:12 Matanya bagaikan merpati pada batang air,
bermandi dalam susu, duduk pada kolam yang penuh.
Mata
Tuhan melihat gerak gerik kita dan cara hidup kita kalau kita ada pada batang
sungai dari En-Gedi sampai En-Eglaim. Dia serius terhadap batang sungai karena
putri Sion ada di sana dan Tuhan memeliharanya. Pemeliharaan Tuhan terhadap
kita tidak perlu kita ragukan. Mata Tuhan dari En-Gedi sampai ke En-Eglaim. Di
sana ada para penangkap ikan, di sana ada yang menjemur pukat, dan itu Tuhan
lihat. Tidak ada aktifitas dari En-Gedi sampai En-Eglaim yang tidak mendapat
perhatian yang serius dari Tuhan.
En-Gedi
artinya pancaran anak Domba. Tuhan Yesus adalah Anak Domba.
Yohanes 1:29
1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus
datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang
menghapus dosa dunia.
En-Eglaim
artinya pancaran anak Lembu. Lembu menunjuk korban Kristus yang membawa pada
kesempurnaan.
Dari
pancaran Anak Domba berarti dari dasar pertobatan, sampai pancaran anak lembu
yaitu kesempurnaan, itulah ruas jalan sungai yang kita lewati dan di situlah mata
Tuhan memperhatikan kita.
Ibrani 9:12-14,24
9:12 dan Ia telah masuk satu kali untuk
selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba
jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan
dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
9:13 Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu
jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga
mereka disucikan secara lahiriah,
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh
yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai
persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari
perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang
hidup.
9:24 Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus
buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya,
tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan
kita.
Semua
Tuhan Yesus lakukan untuk kepentingan kita.
Efesus 5:25,27
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana
Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya (En-Gedi)
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di
hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu,
tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (En-Eglaim)
Di
antaranya ada ayat 26 di mana Tuhan memandikan dan menyucikan kita.
Efesus 5:26
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya
dengan memandikannya dengan air dan firman,
Mata
Tuhan Yesus tidak pernah terlelap memperhatikan kita. Apakah kita sekarang
sudah menerima En-Gedi? Sejak kita bertobat. Apakah kita sudah sampai pada
En-Eglaim, sudah sampai pada kesempurnaan? Jelas kita belum sampai ke sana, itu
sebabnya kita harus mandi air Firman Allah.
Sadar
atau tidak sadar iblis akan meniru. Iblis itu peniru yang paling ulung, itu
sebabnya sadar atau tidak sadar jangan kita terlibat dengan tipuan iblis. Kalau
kita cermati dapat kita ketahui mana yang asli dan mana tiruan.
Habakuk 1:14-17
1:14 Engkau menjadikan manusia itu seperti ikan di
laut, seperti binatang-binatang melata yang tidak ada pemerintahnya?
1:15 Semuanya mereka ditariknya ke atas dengan kail,
ditangkap dengan pukatnya dan dikumpulkan dengan payangnya; itulah sebabnya ia
bersukaria dan bersorak-sorai.
1:16 Itulah sebabnya dipersembahkannya korban untuk
pukatnya dan dibakarnya korban untuk payangnya; sebab oleh karena alat-alat itu
pendapatannya mewah dan rezekinya berlimpah-limpah.
1:17 Sebab itukah ia selalu menghunus pedangnya dan
membunuh bangsa-bangsa dengan tidak kenal belas kasihan?
Ada pelayan-pelayan
lain di sini yang tampil dalam kondisi seperti ini. Pelayan-pelayan seperti ini
merasa bahwa begitu dia ada hasil tangkapan maka dia mempersembahkan korban
karena pukatnya bukan karena Tuhan! Begitu ada hasil tangkapan, begitu ada jiwa
baru maka dia merasa itu dia punya. Orang ini tidak akan cintai damai sebab dia
merasa keberhasilan itu dari dirinya.
Yehezkiel 47:10
47:10 Maka penangkap-penangkap ikan penuh sepanjang
tepinya mulai dari En-Gedi sampai En-Eglaim; daerah itu menjadi penjemuran
pukat dan di sungai itu ada berjenis-jenis ikan, seperti ikan-ikan di laut
besar, sangat banyak.
Ada
kemiripan yang harus kita waspaidai hari-hari terakhir ini. Kami hamba Tuhan
harus memahami bahwa jemaat itu adalah Tuhan punya. Kami dipertanggung jawabkan
untuk menjaga, memelihara dan mengarahkan jemaat untuk masuk dalam lumbung.
Untuk masuk dalam lumbung jemaat itu harus matang dan untuk mempertahankan
perjalanan sampai pada kematangan maka diajarkan tentang ketekunan dan hamba
Tuhan itu harus pasang badan melihat angin pengajaran yang mau mengganggu
kerohanian jemaat.
Ada
mata air yang berbual-bual dan ada sungai yang mengalir. Sungai itu bermuara
pada satu tempat berarti menjadi danau. Ini yang telah Tuhan janji kepada umat
Israel. Secara lahiriah ini dinikmati oleh orang Israel tetapi secara rohani
saudaralah yang menikmati.
Ulangan 8:7
8:7 Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke
dalam negeri yang baik, suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang
keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung;
Negeri
itu dikawal oleh Tuhan. Kita ini ada mata air, ada sungai dan ada danau, mata
Tuhan juga mengawal kita. Perjalanan kita dari En-Gedi sampai En-Eglaim dikawal
oleh Tuhan. Pengawalan Tuhan tidak langsung saudara lihat tetapi lewat wujud hamba
Tuhan yang Tuhan percaya, hamba Tuhan itu menyatakan isi hati Tuhan sekaligus
mewanti-wanti kita terhadap hal yang membahayakan kita. Hamba Tuhan ini
memasang badan untuk menjaga saudara.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar