Salam
sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amos 8:1-3 (Penglihatan keempat: Bakul
dengan buah-buahan)
8:1 Inilah yang diperlihatkan Tuhan ALLAH kepadaku:
Tampak sebuah bakul berisi buah-buahan musim kemarau.
8:2 Lalu berfirmanlah Ia: "Apakah yang
kaulihat, Amos?" Jawabku: "Sebuah bakul berisi buah-buahan musim
kemarau." Berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Kesudahan telah datang bagi
umat-Ku Israel. Aku tidak akan memaafkannya lagi.
8:3 Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi
ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak
bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."
Mengerikan
bila pembalasan ditimpakan kepada orang yang menolak Firman. Mengapa pasal 8
ini diawali dengan “Aku tidak akan
memaafkan lagi”. Sebab kita melihat pada pasal 7 utusan Tuhan diusir.
Berarti kalau utusan Tuhan diusir itu adalah pernyataan hati putus hubungan
dengan Tuhan. Sadar atau tidak sadar menolak utusan Tuhan sama dengan menolak
Tuhan sama dengan mempercepat hukuman Tuhan datang kepadanya. Itu adalah
resiko.
Tuhan
Yesus mengatakan “sebagaimana Bapa mengutus Aku demikianlah Aku mengutus kamu.
Dan orang yang menerimakamu itu sama dengan mereka menyambut Aku, berarti sama
dengan menyambut Bapa”.
Di sini
kita melihat tidakakanadamaaf lagi, berarti kesabaran Tuhan
sudah sirna, maafsudah
tidak ada lagi bagi mereka. Mengapa? Sebab
pada pasal 7 dikunci dengan mereka mengusir hamba Tuhan. Hal ini bukan hanya
sekedar kita baca tetapi ini adalah pembelajaran dariAllah kepada saya dan saudara. Amazia
juga adalah hamba Tuhan bahkan yang melayani di rumah Tuhan. Tetapi kita
melihat hamba Tuhan yang satu dengan hamba Tuhan yang lain ada perbedaan. Hamba
Tuhan yang datang dengan membawa misi Sorga dan benar-benar matanya melek
melihat rencana Tuhan serta telinganya mendengar apa yang disuarakan Tuhan
berhadapan dengan Amazia yang adalah hamba Tuhan tetapi matanya hanya melihat
perkara dunia.
Saudara
ada di pihak mana? Kita berada pada pelayanan nabi Amos atau ada pada pelayanan
Amazia. Lebih dahulu saya sebagai hamba Tuhan harus mengoreksi diri. Kalau saya
mengkondisikan diri seperti Amazia maka akhirnya saya akan seperti bangkai di
hadapan Tuhan,akan berbau busuk.
Bila
tidak ada maaf dari Tuhan maka hanya akan ada bangkai di mana-mana dan orang
akan melemparkan dengan diam-diam.
Amos 8:3
8:3 Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi
ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada
banyak bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."
Ini
terjadi kalau seperti kondisi Amazia. Sekalipun labelnya adalah hamba Tuhan
tetapi kalau ibadah pelayanannya hanya seperti Amazia maka dia adalah bangkai
di hadapan Tuhan. Betapa banyak pelayan yang seperti Amazia yang muncul di
akhir zaman ini. Jangan kita menjadi bangkai di dalam rumah Tuhan. Saya sebagai
hamba Tuhan jangan menjadi bangkai di dalam rumah Tuhan, begitu juga istri dan
anak-anak saya. Kalau kita menjadi bangkai yang dilempar dengan diam-diam
berarti sudah tidak ada perhatian lagi dari Tuhan, sudah dibuang sama sekali
oleh Tuhan. Hal ini
jangan sampai terjadipadakita.
Hal ini
berawal dari mereka tidak suka mendengarkan Firman Tuhan. Kemudian meningkat
pada pasal-pasal berikutnya sampai yang paling parah ada pada pasal 7 di mana
mereka mengusir hamba Tuhan. Keluarga Amazia yang lebih dahulu kena hukuman.
Istrinya akan bersundal berarti nikahnya hancur. Anak laki-lakinya akan tewas
berarti hak waris dirampas. Anak perempuannya tewas berarti kesenangan dicabut.
Tanahnya dibagi-bagai berarti ekonominya hancur, dan dia sendiri mati di tanah
yang najis. Apakah hamba Tuhan yang najis bisa ada di Sorga?Yang najistidakmungkinmasuksorga.
Ini
yang menjadi pergumulan seorang hamba Tuhan seperti dikatakan oleh rasul Paulus
“jangan sampai aku mengajar tetapi aku ditolak dan orang lain justru diterima
oleh Tuhan”. Saudara bayangkan bagaimana kredibilitas rasul Paulus sebagai
hamba Tuhan dan bagaimana hebatnya dia dipakai oleh Tuhan, imajinasi dan
pemikirannya semua dikuasai oleh Tuhan tetapi toh dia masih waspada tentang
kerohaniannya. Bagaimana kalau hamba Tuhan yang santai-santai saja.
Yang
ditampilkan pada pasal 8 ini
mengingatkan kita dua model pelayan Tuhan di akhir zaman. Hal ini juga sudah
dinubuatkan dalam Kejadian pasal 40 dan 41. Akan muncul dua bentuk pelayanan di
akhir zaman.
Ada
model Amazia yang adalah seorang imam yang sebenarnya dimulutnya adalah tempat
bertanya Firman tetapi itu sudah tidak ada lagi dan yang ada dari mulutny hanyalah
melawan hamba Tuhan yang jelas-jelas dipakai Tuhan. Jangan sampai melawan hamba
Tuhan yang jelas-jelas dipakai Tuhan. Memang hamba Tuhan itu akan ada
kekurangan tetapi saya tidak akan berani mengusik orang yang dipakai oleh Tuhan.
Apalagi kalau ada bukti pemakaian Tuhan yaitu pembukaan rahasia Firman Allah.
Yang justru banyak melawanadalah hamba Tuhan yang tidak memiliki pembukaan
rahasia Firman tetapi malah berlagak.
Jangan
sampai kita berada pada posisi Amazia, kita harus berada pada posisi Amos yang
cepat tanggap dengan apa yang ditunjukkan oleh Tuhan. Dia bisa segera
mengetahui buah ara sebab itu adalah pekerjaannya dahulu sebelum menjadi hamba
Tuhan yaitu sebagai pemungut buah ara. Buah ara mempunyai dua fungsi:
1. Menyembuhkan
penyakit.
2. Mengenyangkan
dan menyegarkan
Ini
identik dengan Firman sebab ketika Firman disampaikan maka kita disembuhkan
Mazmur
107:20
107:20
disampaikan-Nyafirman-Nyadandisembuhkan-Nyamereka,
diluputkan-Nyamerekadariliangkubur.
dan
Firman itu nikmat serta memuaskan kita.
Mazmur
16:11
16:11 Engkaumemberitahukankepadakujalankehidupan;
di hadapan-Mu adasukacitaberlimpah-limpah, di tangankanan-Mu
adanikmatsenantiasa.
Jadi
nabi Amos paham betul bahwa Firman itu menyehatkan dan menyegarkan serta membawa kenyamanan rohani anak
Tuhan. Tetapi yang dilihat oleh Amos adalah buah yang matang dalam kejahatan.
Mereka matang dalam kejahatan sebab menolak hamba Tuhan, berarti menolak Firman
Tuhan..
Kita
melihat dalam kitab Kejadian di mana ada mimpi Firaun. Dia melihat 7 lembu
gemuk dan 7 lembu kurus. Angka 7 adalah angka akhir zaman, angka kesempurnaan
dan angka perhentian. Lembu ini menunjuk hamba Tuhan.
I Korintus 9:8-13
9:8 Apa yang kukatakan ini bukanlah hanya pikiran
manusia saja. Bukankah hukum Taurat juga berkata-kata demikian?
9:9 Sebab dalam hukum Musa ada tertulis:
"Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik!"
Lembukah yang Allah perhatikan?
9:10 Atau kitakah yang Ia maksudkan? Ya, untuk
kitalah hal ini ditulis, yaitu pembajak harus membajak dalam pengharapan dan
pengirik harus mengirik dalam pengharapan untuk memperoleh bagiannya.
9:11 Jadi, jika kami telah menaburkan benih rohani
bagi kamu, berlebih-lebihankah, kalau kami menuai hasil duniawi dari pada kamu?
9:12 Kalau orang lain mempunyai hak untuk
mengharapkan hal itu dari pada kamu, bukankah kami mempunyai hak yang lebih
besar? Tetapi kami tidak mempergunakan hak itu. Sebaliknya, kami menanggung
segala sesuatu, supaya jangan kami mengadakan rintangan bagi pemberitaan Injil
Kristus.
9:13 Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani
dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa
mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu?
Lembu
kurus ini yang banyak reaksi dan mau menelan yang gemuk tetapi tetap kurus.
Kurus di sini bukan dalam bentuk fisiknya tetapi kurus secara rohani karena
tidak ada pembukaan rahasia Firman Allah.
Setelah
berbicara lembu selanjutnya berbicara tentang hasil yaitu gandum. Ada yang
bernas dan ada yang kurus dan hanya dikipas-kipas angin. Gerakannya banyak
karena hanya dikipas angin, angin timur, angin selatan, angin mana saja datang
untuk mengkipas-kipas,
anginpengajaransembarang yang meniupsemuaditerima. Akhir zaman ini yang gemuk ada
hasilnya dan yang kurus juga ada hasilnya. Sebab gerakan lembu menghadirkan
gandum di dalam gereja. Kalau saudara mendapatkan gandum yang tidak ada isi
berarti saudara dilayani oleh lembu kurus.
Amsal 14:4
14:4 Kalau tidak ada lembu, juga tidak ada gandum,
tetapi dengan kekuatan sapi banyaklah hasil.
Adanya lembu itu menghasilkan gandum, artinya
munculnya hamba Tuhan menghasilkan Firman (tampilkanFirmanPengajaran yang sehat). Jadi
lewat pelayanan hamba Tuhan menghadirkan gandum di tengah sidang jemaat. Kalau
gandum kosong hanya akan ditiup-tiup angin, artinya dia menerima semua angin
pengajaran. Ini hamba Tuhan yang tidak becus karena menerima semua anging
pengajaran!
Saya
sebagai gembala takut melihat hal ini sebab di belakang saya ada jemaat.
Saudara dibeli oleh Tuhan dengan darah yang mahal, jadi tanggung jawab saya di
hadapan Tuhan berat dan bukan enteng.Lewat kitab nabi Amos ini makin banyak
Tuhan mengoreksi pelayanan saya dan makin banyak saya melihat dipermukaan bentuk-bentuk
pelayanan yang harus ditepis dan bentuk pelayanan yang berkenan kepada Tuhan, iniharusdipegangerat-erat.Jangan
kita dihadapan Tuhan seperti tengkorak, seperti bangkai. Mengapa bisa begitu?
Karena dilayani oleh bangkai!
Tahun
ini adalah tahun kemenangan. Berangkatlah saudara dengan suatu pemikiran tahun
ini adalah tahun kemenangan, jangan saudara dikalahkanolehcobaan. Untuk kita tidak dikalahkan bawalah
dirimu dalam penggembalaan Firman, Firman yang benar-benar menguasai diri kita.
Jangan sampai kita menjadi orang Kristen yang mempercepat hukuman. Biarlah kita
mempercepat kedatangan Yesus dalam diri kita.
Yesaya 28:4
28:4 dan bunga yang sudah mulai layu di perhiasan
kepala mereka yang indah-indah itu -- yaitu kota yang terletak tinggi di atas
bukit, di atas lembah yang subur -- nasibnya akan seperti nasib buah ara yang
masak duluan sebelum musim kemarau: baru saja dilihat orang terus dipetik dan
ditelan.
Bunga
ini adalah keindahan. Yang biasa memakai hiasan bunga di kepala adalah
perempuan. Kita semua digembalakanbagaikan
perempuan di hadapan Tuhan secara rohani yang sedang bertunangan dengan Yesus.
Itu sebabnya pakailah hiasan bunga di atas kepala tetapi jangan yang layu
karena itu malah mempercepat hukuman.
Buah
ara yang matang duluan artinya cepat matang tetapi dalam hal yang negatifcontohragiitucepatsekalimengkhamirkan.
Jangan kita seperti ini, cepat sekali hidupnya berubah menjadi jahat, dari
bunga yang indah menjadi bunga yang layu. Tetapi justru banyak yang demikian,
hukuman belum datang tetapi malah dia mempercepat hukuman karena perilakunya.
Kita
digiring dalam penggembalaan bukan untuk dihukum.
I Tesalonika 5:7-9
5:7 Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan
mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.
5:8 Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang,
baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan
pengharapan keselamatan.
5:9 Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa
murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita,
Itu
pikiran Tuhan, terpergantung bagaimana saudara menanggapi pikiran Tuhan. Kalau
saudara menerima pikiran Tuhan bahwa Tuhan tidak berencana menghukum
saudaramaka ayo kita mendengar suara penggembalaan. Jangan mendengar suara
Amazia, hamba Tuhan yang tidak becus. Dengarlah suara hamba Tuhan yang seperti
nabi Amos yang selalu mendengar suara Tuhan sehingga dia selalu berkata
“demkianlah Firman Allah”, artinya dia selalu berbicara atas dasar Firman yang
dia terima dari Sorga.
Kita
harus menjaga hal ini. Jangan sampai kita seperti buah ara yang matang yang
siap untuk dihukum, tetapi biarlah kita menjadi buah ara yang matang yang
diterima oleh Tuhan Yesus. Ketika Tuhan Yesus lapar dia mencari buah ara, Dia
tidak mencari buah yang lain.
Itu
sebabnya ketika nabi Amos berbicara tentang buah ara, langsung disusul dengan
persoalan lapar. Kalau persoalan lapar Tuhan Yesus tidak kita penuhi maka kelak
kita yang akan lapar dan Tuhan tidak lagi akan mengenyangkan kita. Kalau pada
kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang pertama banyak manusia menolak Tuhan
Yesus, maka pada kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua, Tuhan Yesus yang
akan menolak banyak manusia.
Kalau
sekarang kita mengisi perut Yesus yang lapar maka kelak kita akan dibalas
dengan menikmati kelimpahan. Tetapi kalau sekarang kita tidak bisa memenuhi kebutuhan
Yesus yang merasa lapar maka kelak akan Dia balas dengan kelaparan dan manusia
itu akan jatuh dalam pelukan iblis, bukan lagi berada dalam pelukan Yesus.
Kalau
kita bisa memenuhi kerinduan hati Tuhan dan kita menyodorkan pelayanan yang
memuaskan dia maka kita juga akan dipuaskan. Kalau tidak bisa memenuhi
kebutuhan Tuhan maka kehidupan itu akan diganyang dengan kelaparan dan akan
jatuh dalam pelukan iblis. Ini jangan sampai terjadi.
Amos 8:1-3
8:1 Inilah yang diperlihatkan Tuhan ALLAH kepadaku:
Tampak sebuah bakul berisi buah-buahan musim kemarau.
8:2 Lalu berfirmanlah Ia: "Apakah yang
kaulihat, Amos?" Jawabku: "Sebuah bakul berisi buah-buahan musim
kemarau." Berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Kesudahan telah datang bagi
umat-Ku Israel. Aku tidak akan memaafkannya lagi.
8:3 Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi
ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak
bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."
Ini
bukan hanya untuk Israel jasmani saja tetapi juga untuk kita Israel secara
rohani. Kalau nyanyian ratapan berarti ada perkabungan, ada kematian. Karena
apa sehingga ada ratapan? Karena banyak bangkai. Dalam Amos pasal 6 masih
ditanyakan kalau ada mayat, tetapi pada pasal 8 ini mayat dibuang dengan
diam-diam. Berarti sudah tidak mendapat perhatian sama sekali dari Tuhan. Ini jangan sampai terjadi dalam
diri kita, jangan sampai rohani kita menjadi bangkai.Lebih parah lagi bila Tuhan sudah tidak ada perhatian lalu
interaksi dengan sesama manusia juga terasa tidak ada perhatianlagi.
Hosea 9:10
9:10 Seperti buah-buah anggur di padang gurun Aku
mendapati Israel dahulu; seperti buah sulung sebagai hasil pertama pohon ara
Aku melihat nenek moyangmu. Tetapi mereka itu telah pergi kepada Baal-Peor dan
telah membaktikan diri kepada dewa keaiban, sehingga mereka menjadi kejijikan
sama seperti apa yang mereka cintai itu.
Dulunya
bangsa Israel bagaikan buah sulung yang didapati Tuhan di padang gurun. Setelah dirawat dan dijaga serta
diberikan asupan sehingga mereka seperti pengantin perempuan terhadap pengantin laki-laki, kemudian mereka berubah dan
pergi kepada baalzebul. Baal
ini adalah dewa lalat. Baal itu membawa kenajisan yang ujung-ujungnya kematian.
Jangan kita membawa kenajisan!
Kalau
dulu kita seperti buah sulung lalu membelakangi Tuhan maka harus waspada, Tuhan
akan mencopot hak kesulungan yang sudah Dia berikan kepada kita. Padahal
pemberian Tuhan yang baik dan anugerah yang sempurna adalah kita akan dibawa setingkat dengan anak-anak
sulung. Jangan sampai kita tidak menghargai hak sulung.
Yakobus 1:17-18
1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah
yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang;
pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan
kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak
sulung di antara semua ciptaan-Nya.
Firman
kebenaran yang kita terima dalam penggembalaan itu untuk mengangkat kita
menjadi anak-anak
sulung. Tetapi kalau kita seperti orang Israel yang membelakangi Tuhan maka apa
yang terjadi?
Nahum 3:12
3:12 Segala kubumu adalah seperti pohon ara dengan
buah ara yang masak duluan; jika diayunkan, maka jatuhlah buahnya ke dalam
mulut orang yang hendak memakannya.
Buah
ara yang masak duluan ini bukan dalam pengertian masak untuk dimakan tetapi
menjadi kekejian bagi Tuhan.
Nahum 3:14
3:13 Sesungguhnya, laskar yang di tengah-tengahmu
itu adalah perempuan-perempuan; pintu-pintu gerbang negerimu terbuka
lebar-lebar untuk musuhmu; api telah memakan habis palang pintumu.
Siapa
yang menjadi laskar di sini? Perempuan. Kalau perempuan yang menjadi hamba
Tuhan maka akhirnya akan matang dalam kesalahan dan berakhir dengan pengusiran.
Buah
ara yang dilihat oleh Amos ini adalah buah ara yang matang, matang dalam
kesalahan bukan matang dalam kebenaran, yang berakhir dengan pengusiran. Ketika
nabi Amos diusir itu adalah puncak dari kematangan kejahatan merekasehingga putus hubungan dengan hamba
Tuhan yang berani menyuarakan kebenaran Firman Allah. Saya memohon kepada Tuhan
supaya saya bisa memposisikan diri bagaikan hamba Allah yang selalu menyuarakan
kebenaran Firman Allah walaupun resikonya tinggi dan tidak disenangi oleh orang
lain. Namun Tuhan meyakinkan saya, kalau ada orang yang tidak mau menerima
kebenaran Firman berarti bukan dia tidak mau kepada saya tetapi dia tidak mau
kepada Tuhan.
Tuhan
mengatakan “hambaku Bernard Legontu, bukan engkau yang mereka tolak tetapi Aku.
Sebab mereka hanya melihat pribadimu dan tidak melihat pribadiKu” yang utusengkau. Selanjutnya Tuhan berkata
“Tunggulah Aku!”. Perkataan “Tunggulah Aku!” ini bukanlah hal yang indah, ini
adalah ancaman hukuman Tuhankepada
yang menolakutusanTuhan.
Zefanya 3:8
3:8 Oleh karena itu tunggulah Aku -- demikianlah
firman TUHAN -- pada hari Aku bangkit sebagai saksi. Sebab keputusan-Ku ialah
mengumpulkan bangsa-bangsa dan menghimpunkan kerajaan-kerajaan untuk
menumpahkan ke atas mereka geram-Ku, yakni segenap murka-Ku yang
bernyala-nyala, sebab seluruh bumi akan dimakan habis oleh api
cemburu-Ku."
Hubungan
antara Tuhan dan hamba Tuhan yang benar yang menyuarakan perkataan Tuhan itu
sangat akrab.
Keluaran 14:31; 19:9
14:31 Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa
besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah
bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa,
hamba-Nya itu.
19:9 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan
maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan
engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu." Lalu Musa
memberitahukan perkataan bangsa itu kepada TUHAN.
II Tawarikh 20:20
20:20 Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju
padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata:
"Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN,
Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu
akan berhasil!"
Peran
pelayan Tuhan ini sangat menentukan, pelayan Tuhan itu ada di pihak Tuhan sehingga
kita pasti akan berhasil. Dengarlah komando lewat pelayanan penggembalaan dan
kita tidak akan kalah dan pasti akan menang.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar