Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 11:1-8
(binatang yang haram dan tidak haram)
11:1 Lalu TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun,
kata-Nya kepada mereka:
11:2 "Katakanlah kepada orang Israel, begini:
Inilah binatang-binatang yang boleh kamu makan dari segala binatang berkaki
empat yang ada di atas bumi:
11:3 setiap binatang yang berkuku belah, yaitu yang
kukunya bersela panjang, dan yang memamah biak boleh kamu makan.
11:4 Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari
yang memamah biak atau dari yang berkuku belah: unta, karena memang memamah
biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.
11:5 Juga pelanduk, karena memang memamah biak,
tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.
11:6 Juga kelinci, karena memang memamah biak,
tetapi tidak berkuku belah, haram itu bagimu.
11:7 Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku
belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu
bagimu.
11:8 Daging binatang-binatang itu janganlah kamu
makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.
Kita sudah mendengarkan bagaimana Tuhan membagi
makanan manusia dari zaman ke zaman. Sebelum manusia jatuh dalam dosa dan
sesudah manusia jatuh dalam dosa sampai di zaman Nuh, saat itulah manusia
diizinkan memakan daging disertai dengan tumbuh-tumbuhan berbiji dan
tumbuh-tumbuhan hijau. Di ayat yang kita baca ini Tuhan membagi makanan menjadi
dua bagian, ada yang halal dan ada yang haram. Yang dibagi dua ini adalah
daging binatang. Dulu memang daging binatang dalam arti sesungguhnya. Tetapi
sekarang yang dimaksud dengan daging di sini menunjuk kehidupan kita manusia
darah dan daging. Tuhan menggolongkan menjadi dua, bukan manusia yang
menggolongkan.
1. Haram
Ibrani 12:8 (Terjemahan Lama)
12:8
Tetapi jikalau kamu tiada diajari, padahal semua orang mendapat bahagian itu,
maka kamu anak haram, bukannya anak halal.
Kehidupan
yang menolak Firman pengajaran digolongkan sebagai anak haram.
2. Halal
Yang
halal adalah kehidupan yang menerima Firman pengajaran yang benar. Kita
sekarang digembalakan dalam Firman pengajaran yang benar berarti Tuhan mau
menggolongkan kita menjadi kehidupan yang halal. Yang halal ini boleh dimakan dalam
arti boleh bersekutu.
Yang haram itu tidak boleh dimakan. Dimakan ini masuk
di dalam tubuh berarti menjadi satu atau bersekutu. Tidak boleh dimakan berarti
tidak boleh bersekutu. Misalkan kita tahu pendeta itu sudah menolak pengajaran
yang benar kemudian kita mau bersekutu di dalamnya, itulah yang dilarang oleh
Tuhan, tidak boleh kita bersekutu. Jadi kalau sudah tidak sesuai dengan Firman
pengajaran yang benar kita tidak boleh bersekutu. Kalau pengajaran yang
disampaikan benar tetapi yang menyampaikan tidak benar prakteknya itu juga
haram, tidak boleh kita bersekutu.
Persekutuan atau fellowship itu mewarisi tabiat.
Kalau hamba Tuhan tidak memegang pengajaran yang benar lalu bersekutu di situ
berarti kita mewarisi tabiatnya, tabiat yang haram!
Dalam Imamat pasal 11 ini adalah perintah dan
larangan Tuhan, Tuhan mengatakan jangan dimakan! Ini berarti hukum dari Tuhan
bukan hukum dari manusia. Kalau kita melawan hukum Tuhan sama dengan berdosa. Kalau
tetap bersekutu dengan yang haram berarti melanggar hukum Tuhan dan dihadapan
Tuhan berarti sudah melakukan dosa.
I Yohanes
3:4
3:4 Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga
hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.
Jadi memasuki persekutuan tanpa Firman pengajaran
yang benar itu hanya menambah dosa. Kalau masuk dalam persekutuan yang salah
itu hanya menambah dosa.
Yesaya
30:1
30:1 Celakalah anak-anak pemberontak, demikianlah
firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang
memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa
mereka bertambah-tambah,
Kalau masuk persekutuan yang bukan oleh dorongan Roh
Tuhan itu hanya menambah dosa. Kalau masuk dalam persekutuan tanpa Firman
pengajaran yang benar itu hanya menambah dosa. Kalau kita sudah tahu lalu ikut
di situ berarti hanya menambah dosa, melanggar hukum Allah.
Ini perintah Tuhan bukan larangan manusia, jadi
tidak ada alasan manusia mau marah. Kalau kita tidak mau bersekutu dalam
pengajaran yang tidak benar lalu ada manusia yang marah berarti manusia yang
marah itu mau menempatkan diri sebagai Tuhan. Persekutuan itu terjadi dengan
sewajarnya, tidak boleh dipaksa.
Dalam pembagian dua kelompok yang halal dan yang
haram, berarti ini menunjuk suatu pemisahan. Jangan heran kalau ada Firman
pengajaran yang benar maka pasti akan ada pemisahan. Jangan heran karena sudah
inilah nubuatan Firman Tuhan. Tuhan Yesus mengatakan “engkau mengatakan bahwa
Aku datang untuk membawa damai? Tidak, Aku datang membawa pedang, Aku datang
membawa pemisahan”. Jadi jelas dalam Alkitab, kalau ada pedang Firman
pengajaran pasti akan ada pemisahan. Yang mau menerima itu halal, yang menolak
itu haram.
Saat bangsa Israel menyembah anak lembu emas dan
Musa berkata “siapa memihak Tuhan datang ke sini” maka suku Lewi yang datang
menyandang pedang dan membunuh saudara-saudaranya, keluarganya, teman-temannya.
Kalau ada pedang Firman pengajaran yang benar maka ada pemisahan.
Matius
10:34-36 (Yesus membawa pemisahan)
10:34 "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang
untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan
pedang.
10:35 Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari
ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya,
10:36 dan musuh orang ialah orang-orang seisi
rumahnya.
Lukas
12:51-53 (Yesus membawa pemisahan)
12:51 Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa
damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan
pertentangan.
12:52 Karena mulai dari sekarang akan ada
pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua
melawan tiga.
12:53 Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan
anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya
perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya
perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."
Kalau ada pedang maka akan terjadi pemisahan. Apa
yang dipisahkan? Yang dimaksud di sini ayah, ibu, menantu perempuan, anak
laki-laki dan anak perempuan ini menunjuk daging. Di dalam susunan Tabernakel
Lukas pasal 12 ini terkena pintu tirai yang menunjuk daging. Jadi yang
dipisahkan oleh pedang Firman pengajaran adalah daging dengan segala emosinya,
daging dengan segala hawa nafsunya, daging dengan segala ambisinya dan
sebagainya.
Jadi kalau mempertahankan daging padahal ada pedang
Firman pengajaran dalam gereja maka akhirnya akan terpisah, akan terpisah dari
Tubuh Kristus. Daging inilah yang membuat kita sulit menerima Firman pengajaran
yang benar. Kalau dipertahankan maka pasti akan terpisah dari pembangunan Tubuh
Kristus.
Bangsa Israel jelas umat pilihan Tuhan, berarti
mereka adalah binatang halal. Tetapi binatang halal bisa menjadi binatang haram
kalau menolak pedang Firman. Kita bangsa kafir adalah bangsa keledai, keledai
adalah binatang haram jadi jelas kita binatang haram. Tetapi kalau kita mau menerima
Firman pengajaran maka kita menjadi binatang halal di hadapan Tuhan. Jadi yang
menentukan haram atau halal adalah kalau kita mau menerima Firman pengajaran
atau tidak. Kita bangsa kafir oleh Korban Kristus kita menjadi umat Tuhan,
berarti kita sudah menjadi halal.
Kisah
Para Rasul 10:14-15,28
10:14 Tetapi Petrus menjawab: "Tidak, Tuhan,
tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak
tahir."
10:15 Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang
berkata kepadanya: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh
engkau nyatakan haram."
10:28 Ia berkata kepada mereka: "Kamu tahu,
betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang
yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan
kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir.
Waktu Petrus disuruh Tuhan ke rumah Kornelius,
sebelumnya dia melihat penglihatan. Dia melihat ada kain turun dan di dalamnya
ada binatang-binatang haram. Tuhan menyuruh dia sembelih lalu makan. Awalnya
Petrus menolak tetapi Tuhan mengatakan apa yang dinyatakan halal oleh Tuhan
tidak boleh dinyatakan haram. Ini menunjukkan kita bangsa kafir. Kita yang
dulunya haram sekarang dinyatakan Tuhan halal lewat korban Kristus.
Kisah
Para Rasul 10:42-43
10:42 Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan
kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi
Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati.
10:43 Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa
barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena
nama-Nya."
Tuhan mencari umat yang layak bagi namaNya dari
antara kita bangsa kafir.
Kisah
Para Rasul 15:14
15:14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula
Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih
suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.
Kita yang tadinya haram dijadikan halal lewat korban
Kristus. Setelah kita menjadi halal lewat penebusan oleh korban Kristus maka
kita harus jaga supaya jangan kembali menjadi haram. Itu sebabnya Tuhan
percayakan Firman pengajaran yang benar supaya kita tetap halal di mata Tuhan.
Kita pelajari sejarah bangsa Israel, mereka
jelas-jelas kehidupan yang halal tetapi menjadi haram karena menolak Tuhan
sebagai Rajanya dan mengangkat manusia, berarti mengangkat dagingnya menjadi
raja.
I
Samuel 8:4-7
8:4 Sebab itu berkumpullah semua tua-tua Israel;
mereka datang kepada Samuel di Rama
8:5 dan berkata kepadanya: "Engkau sudah tua
dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau; maka angkatlah sekarang seorang
raja atas kami untuk memerintah kami, seperti pada segala bangsa-bangsa
lain."
8:6 Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada
kami seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan
Samuel, maka berdoalah Samuel kepada TUHAN.
8:7 TUHAN berfirman kepada Samuel:
"Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka
kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka
tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.
Di sini bangsa Israel minta raja, mereka menolak
Tuhan menjadi Raja dan meminta manusia menjadi raja, berarti daging yang
menjadi raja.
Wahyu
19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar
orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai,
dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan
pengantin-Nya telah siap sedia.
Yesus sebagai Raja menunjuk Mempelai Pria Sorga.
Berarti menolak Tuhan Yesus sebagai Raja berarti tidak mau Yesus sebagai
Mempelai, tidak mau Firman pengajaran Mempelai, sehingga daging yang menjadi
raja, hidupnya dikuasai daging. Kalau menolak Kabar Mempelai maka seluruh
hidupnya akan dikuasai daging, pikirannya daging, perkataannya daging,
perbuatannya daging.
Orang Israel dikatakan mau seperti bangsa-bangsa
lain padahal mereka sudah dikhususkan. Kalimat ini menunjukkan bahwa mereka
dari halal mau menjadi haram.
I
Samuel 8:19-20
8:19 Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan
perkataan Samuel dan mereka berkata: "Tidak, harus ada raja atas kami;
8:20 maka kami pun akan sama seperti segala
bangsa-bangsa lain; raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam
perang."
Menjadi sama seperti bangsa lain berarti menjadi
haram. Jadi binatang haram adalah kehidupan yang menolak Firman pengajaran
Mempelai sehingga daging yang menguasai hidupnya.
Tanda-tanda menolak pengajaran dan dikuasai daging:
1) Menolak
nasihat Firman.
I Samuel 8:19
8:19 Tetapi bangsa itu menolak
mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata: "Tidak, harus ada raja
atas kami;
Kalau
menolak nasihat Firman yang disampaikan oleh hamba Tuhan yang benar sebenarnya
bukan hamba Tuhan itu yang ditolak tetapi Tuhan yang ditolak.
I Samuel 8:7
8:7
TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam
segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka
tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas
mereka.
Dalam
Imamat pasal 11 kehidupan yang menolak nasihat Firman ini digambarkan binatang
yang berkuku belah tetapi tidak memamah biak. Kelihatannya berdiri di atas
Firman, seperti membela Firman tetapi tidak mau menerima Firman, tidak mau
makan Firman, Firman itu tidak mendarah daging.
I Samuel 8:5
8:5 dan berkata
kepadanya: "Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau;
maka angkatlah sekarang seorang raja atas kami untuk memerintah kami, seperti
pada segala bangsa-bangsa lain."
Kelihatan
seperti membela Firman tetapi Firman tidak pernah dimakan, tidak pernah memamah
biak, tidak pernah dilakukan dan nasihat Firman diabaikan. Itu sama dengan
binatang haram yang berkukuh belah tetapi tidak memamah biak.
2) I Samuel 8:20
8:20 maka kami pun akan sama seperti
segala bangsa-bangsa lain; raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami
dalam perang."
Menjadi
sama seperti bangsa-bangsa lain ada dua pengertiannya:
a) Seperti
binatang yang memamah biak tetapi tidak berkuku belah. Artinya kelihatan makan
Firman, kelihatan dengar Firman, kelihatan tahu Firman tetapi menganggap semua
pengajaran sama saja. Kelihatan makan Firman tetapi tidak punya pendirian.
Bahaya kalau hamba Tuhan seperti ini karena berapa jiwa jemaat yang dilayaninya
juga bisa ikut terseret.
I
Timotius 4:16
4:16
Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu,
karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang
yang mendengar engkau.
Firman jangan hanya kita dengar, setelah kita dengar
kita praktekkan dan harus berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar.
b) Seperti
binatang yang tidak memamahbiak dan tidak berkuku belah berarti jelas-jelas kafir.
Itu sudah sama seperti orang dunia. Penampilan orang dunia diikuti juga,
cara-cara orang dunia mencari dana diikuti juga untuk membangun gereja.
Kehidupan yang seperti ini hanya menjengkelkan
sesama.
I
Samuel 8:6
8:6 Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada
kami seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan
Samuel, maka berdoalah Samuel kepada TUHAN.
Bagi gembala kalau menghadapi jemaat yang hidup
menurut daging itu hanya menjengkelkan gembala. Jemaat yang hidup menurut
daging mengesalkan gembala. Kalau gembala sudah berkeluh kesah maka jemaat yang
rugi. Kalau membuat hati gembala jemaat itu hanya merugikan diri sendiri. Walaupun
sudah dibuat kesal tetapi hamba Tuhan harus tetap mendoakan.
Ibrani
13:17
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah
kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang
harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya
dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa
keuntungan bagimu.
Kalau hamba Tuhan yang hidup menurut daging maka
membuat hamba Tuhan lain jengkel dan jemaat juga jengkel sehingga akhirnya
terjadi pemisahan. Akibatnya akan kehilangan 7 hal. Kalau Firman pengajaran yang
benar ditolak dan daging yang dipertahankan maka akan kehilangan 7 hal.
1) Kehilangan
anak laki-laki
I Samuel 8:11
8:11 katanya: "Inilah yang menjadi
hak raja yang akan memerintah kamu itu: anak-anakmu laki-laki akan diambilnya
dan dipekerjakannya pada keretanya dan pada kudanya, dan mereka akan berlari di
depan keretanya;
Anak
laki-laki menunjuk hak waris. Kalau diambil berarti kehilangan hak untuk mewarisi
kerajaan Sorga.
2) Kehilangan
anak perempuan
I Samuel 8:13
8:13 Anak-anakmu perempuan akan
diambilnya sebagai juru campur rempah-rempah, juru masak dan juru makanan.
Anak
perempuan menunjuk keceriaan. Jadi kalau anak perempuan diambil berarti
kehilangan keceriaan dalam hidup.
Yesaya 60:4
60:4
Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun
kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan
digendong.
3) Kehilangan
kebun anggur
I Samuel 8:14
8:14 Selanjutnya dari ladangmu, kebun
anggurmu dan kebun zaitunmu akan diambilnya yang paling baik dan akan
diberikannya kepada pegawai-pegawainya;
Anggur
menunjuk kemanisan dalam nikah. Berarti kehilangan kemanisan dalam nikah. Kalau
daging yang mengusai maka akan hilang kemanisan dalam nikah. Kalau istri hidup
menurut daging, suami hidup menurut daging maka tidak akan mungkin ada
kemanisan dalam nikah.
4) Kebun
zaitun diambil
I Samuel 8:14
8:14 Selanjutnya dari ladangmu, kebun
anggurmu dan kebun zaitunmu akan diambilnya yang paling baik dan akan
diberikannya kepada pegawai-pegawainya;
Kalau
kebun zaitun diambil berarti tidak ada minyak untuk pelita. Artinya hilang
terang dan semuanya dalam kegelapan, kegelapan dosa. Kalau sudah daging yang
menguasai tidak ada lagi terang dan hidup dalam kegelapan dosa.
5) Budak
laki-laki dan budak perempuan diambil
I Samuel 8:16
8:16 Budak-budakmu laki-laki dan
budak-budakmu perempuan, ternakmu yang terbaik dan keledai-keledaimu akan
diambilnya dan dipakainya untuk pekerjaannya.
Budak
laki-laki dan budak perempuan mengurus persoalan ekonomi. Berarti ekonomi merosot.
6) Keledai
diambil
I Samuel 8:16
8:16 Budak-budakmu laki-laki dan
budak-budakmu perempuan, ternakmu yang terbaik dan keledai-keledaimu akan
diambilnya dan dipakainya untuk pekerjaannya.
Keledai-keledai
hilang artinya:
a) Dikaitkan
dengan ditambatkan pada pokok anggur.
Kejadian
49:11
49:11
Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon
anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan
darah buah anggur.
Berarti kehilangan kesempatan untuk kembali pada
penggembalaan yang dibina oleh Firman pengajaran yang benar. Mungkin kehidupan
itu diambil oleh Tuhan atau dimutasi di tempat yang tidak ada Firman pengajaran
yang benar atau gembala itu yang dipindahkan oleh Tuhan sehingga kehilangan
kesempatan untuk tergembala dalam Firman pengajaran yang benar.
b) Dikaitkan
dengan keledai dipakai oleh Tuhan untuk masuk ke Yerusalem.
Artinya tidak dipakai oleh Tuhan, tidak ditunggangi
oleh Yesus. Kalau hamba Tuhan bermain-main dengan pengajaran yang benar dan
hidup menuruti daging pasti tidak akan dipakai oleh Tuhan. Jangan sampai ada di
penggembalaan rumput hijau, tetapi dagingnya yang menonjol, ada dalam
penggembalaan tetapi masih dikuasai oleh daging. Kalau seperti itu tidak akan
dipakai oleh Tuhan. Kalau bukan yang tunggangi maka Bileam yang akan
menunggangi, kalau tidak dipakai oleh Tuhan maka setan yang akan memakai. Dalam
nama Yesus ini jangan terjadi dalam diri kita, biarlah kita semua mau untuk
selalu dipakai oleh Tuhan. Jangan galakkan daging, terima Firman dan tanggalkan
daging maka kita pasti akan dipakai oleh Tuhan.
7) Kambing
domba di ambil
I Samuel 8:17
8:17 Dari kambing dombamu akan
diambilnya sepersepuluh, dan kamu sendiri akan menjadi budaknya.
Kambing
domba itu untuk korban penebusan dosa.
Imamat 5:14-15
5:14
TUHAN berfirman kepada Musa:
5:15
"Apabila seseorang berubah setia dan tidak sengaja berbuat dosa dalam
sesuatu hal kudus yang dipersembahkan kepada TUHAN, maka haruslah ia
mempersembahkan kepada TUHAN sebagai tebusan salahnya seekor domba jantan yang
tidak bercela dari kambing domba, dinilai menurut syikal perak, yakni menurut syikal
kudus, menjadi korban penebus salah.
Kambing
domba diambil berarti tidak berlaku lagi penebusan dosa untuk membebaskannya
dari dosa, benar-benar sudah dibiarkan oleh Tuhan. Tidak berlaku lagi korban
Kristus baginya, tidak mengalami kelepasan dosa lagi. Benar-benar tidak
terlepas lagi dari dosa sehingga akhirnya benar-benar ditolak oleh Tuhan. Kalau
sekarang menolak Tuhan menjadi Raja, menolak Firman pengajaran yang benar maka
suatu ketika Tuhan yang akan menolak.
Yeremia 6:29-30
6:29
Puputan sudah mengembus, tetapi yang keluar dari api hanya timah hitam, tembaga
dan besi. Sia-sia orang melebur terus-menerus, tetapi orang-orang yang jahat
tidak terpisahkan.
6:30
Sebutkanlah mereka perak yang ditolak, sebab TUHAN telah menolak mereka!
Kisah bangsa Israel yang meminta raja ini menjadi pelajaran
bagi kita. Kalau kita menolak Yesus, menolak pengajaran dan daging yang
menguasai maka akan kehilangan 7 hal di atas. Di hadapan Tuhan, orang seperti
itu disebut pembuat kejahatan besar. Kalau hidup menuruti daging dan menolak
Firman pengajaran maka dikatakan Tuhan orang itu adalah pembuat kejahatan
besar.
I
Samuel 12:17
12:17 Bukankah sekarang musim menuai gandum? Aku
akan berseru kepada TUHAN, supaya Ia memberikan guruh dan hujan. Lihatlah dan
sadarlah, bahwa besar kejahatan yang telah kamu lakukan itu di mata TUHAN
dengan meminta raja bagimu."
Kalau daging menjadi raja dan Tuhan kita tolak itu
kejahatan besar. Dosa saja hukumannya sudah dalam neraka apalagi dosa besar.
Ini terjadi justru pada saat menuai gandum. Saat kegerakan Firman di mana-mana
justru banyak anak Tuhan dan hamba Tuhan yang hidup menurut daging, mereka
melakukan kejahatan besar.
Banyak orang sudah melakukan pelayanan tetapi
ditolak oleh Tuhan karena mereka mempertahankan dagingnya.
Matius
7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku:
Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir
setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang
kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari
pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Kita ini bangsa kafir sebenarnya haram di hadapan
Tuhan. Kalau kita menolak Firman dan hidup menurut daging itu benar-benar
melakukan kejahatan besar di mata Tuhan dan pasti Tuhan tolak. Supaya kita
tidak ditolak oleh Tuhan maka kita harus memegang pedang Firman, harus memegang
pedang pahlawan.
Zakharia
9:13
9:13 Sebab Aku melentur Yehuda bagi-Ku, busur Kuisi
dengan Efraim, dan Aku mengayunkan anak-anakmu, hai Sion, terhadap anak-anakmu,
hai Yunani, dan Aku akan memakai engkau seperti pedang seorang pahlawan.
Kita bangsa kafir sebenarnya haram di hadapan Tuhan,
hanya karena Firman pengajaran kita bisa menjadi halal. Kalau kita menolak
pedang Firman maka Tuhan juga menolak kita. Kalau kita memegang pedang memang
resikonya besar, kita harus lebih dahulu kena pedang. Untuk memegang pedang
memang sakit bagi daging. Daging dipotong-potong supaya daging kita dikeluarkan
dan diganti dengan tubuh kemuliaan. Pegang pedang Firman supaya daging kita
disingkirkan, dipotong-potong, disayat-sayat. Ini merupakan kemurahaan Tuhan
yang besar bagi kita bangsa kafir! Itu sebabnya pegang pedang Firman. Kalau
pedang ini ditolak satu waktu pedang ini akan digosok seperti petir, itu pedang
penghukuman.
Hamba Tuhan harus lebih dahulu kena pedang Firman.
Apa yang dikerjakan itu yang diajarkan supaya jangan menjadi penipu dalam
sidang jemaat. Jangan seperti Petrus, dia memakai pedang untuk memotong telinga
orang. Kenapa menjadi hamba Tuhan memotong telinga orang? Sebab diri sendiri
hidup menurut daging tetapi mau bergaya pegang pedang. Kasihan jemaat
telinganya terpotong, siapa yang tahan beribadah kalau seperti ini? Kalau
gembala lebih dahulu kena pedang Firman lalu diayunkan kepada jemaat maka
semuanya kena pedang Firman, tidak akan ada yang marah. Pedang Firman itu pedang
pahlawan.
Kalau ada pedang Firman maka kita ada kemenangan
bersama Tuhan. Menang terhadap apa? Menang terhadap daging kita.
Zefanya
3:17
3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan
yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia
membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan
sorak-sorai,
Tuhan itu pahlawan. Kalau kita pegang pedang
pahlawan maka pasti ada kemenangan. Keinginan daging kalau dibuahi menghasilkan
dosa, dosa kalau dibuahi menghasilkan maut. Tetpai kalau daging kita kalahkan,
dosa kita kalahkan, maut kita kalahkan maka terhadap masalah-masalah yang lain
pasti Tuhan berikan kemenangan kepada kita karena pedang Fiman. Kemenangan
dalam pelayanan, kemenangan dalam nikah, kemenangan di dalam pekerjaan.
Kalau ada pedang Firman maka pasti akan ada
kemenangan. Apa tanda-tandanya kita ada kemenangan karena ada pedang Firman?
1) Zefanya 3:16
3:16
Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion!
Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.
Tanda
menang tangan kita tidak lemah lesu artinya kita aktif setia berkobar-kobar
melayani Tuhan.
2) Zefanya 3:17
3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu
sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan
sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau
dengan sorak-sorai,
Ada
keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Ada keubahan hidup
sedikit demi sedikit sampai sama dengan Tuhan. Tuhan bergirang mendapatkan
mempelai wanitaNya yang mengalami keubahan hidup. Tuhan bersorak sorai, bukan
Tuhan menangis. Kalau ada keubahan hidup dalam diri kita maka Tuhan bersorak-sorai,
Tuhan bergirang. Kalau suami ada keubahan hidup maka istri bergirang, kalau
istri ada keubahan hidup maka suami bergirang, kalau anak ada keubahan hidup
maka orang tua bergirang. Tetapi kalau dalam rumah tangga tidak ada keubahan
hidup maka bukan ada sorak sorai kegirangan tetapi malah ada teriakan
berbantah-bantah dalam rumah tangga. Puncak keubahan hidup kalau ada pedang
pahlawan adalah sampai kita menerima mahkota dari Tuhan.
Mazmur 89:20
89:20
Pernah Engkau berbicara dalam penglihatan kepada orang-orang yang Kaukasihi,
kata-Mu: "Telah Kutaruh mahkota di atas kepala seorang pahlawan, telah
Kutinggikan seorang pilihan dari antara bangsa itu.
Kalau
kita memegang pegang pahlawan maka kita akan menermia mahkota dari Tuhan. Ada
keubahan hidup sampai puncaknya kita menerima mahkota Mempelai. Jemaat adalah
mahkota kemegahan gembala. Kalau sidang jemaat mengalami keubahan hidup maka
gembala akan memakai mahkota kemuliaan dan bermegah terhadap sidang jemaat.
Untuk
dibentuk menjadi mahkota kemuliaan prosesnya lama. Jangan puas dengan
bertambahnya jiwa kalau kualitasnya hanya seperti mahkota rumput. Sidang jemaat
jangan marah kalau diproses oleh Tuhan lewat Firman yang disampaikan oleh
gembala sebab tujuannya supaya kita menjadi mahkota kemuliaan gembala. Gembala
adalah suami pura-pura dari jemaat untuk membawa jemaat kepada suami yang
sesungguhnya sehingga bisa menjadi istri yang cakap bagi Tuhan Yesus..
Amsal 12:4a
12:4
Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya,
Cakap
dalam hal apa? Kita harus cakap menggunakan pedang. Gembala cakap menggunakan
pedang berarti cakap mengajar, kena dulu pada dirinya baru pada sidang jemaat.
Kalau jemaat cakap menggunakan pedang, dia mau kena pedang maka akan menjadi Mahkotanya
Yesus Mempelai Pria Sorga, kita menjadi istriNya.
Salomo
pada hari pernikahannya, ibunya mengenakan mahkota kepadanya. Siapa ibu kita?
Itulah gembala, gembala itu membentuk sidang jemaat menjadi mahkotanya Yesus,
istrinya Yesus Mempelai Pria Sorga.
Kidung Agung 3:11
3:11
puteri-puteri Sion, keluarlah dan tengoklah raja Salomo dengan mahkota yang
dikenakan kepadanya oleh ibunya pada hari pernikahannya, pada hari kesukaan
hatinya.
Salomo
adalah gambaran Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Dia rindu untuk memakai
mahkota. Siapa mahkotanya Tuhan? Itulah kehidupan kita yang mau dibentuk menjadi
mempelai wanita Tuhan. Biarlah kita mau menerima pedang Firman walaupun sakit
bagi daging sebab kita mau ditampilkan sebagai mahkotaNya Tuhan.
Saat
hariNya tiba maka jemaat dan sidang jemaat akan saling bermegah. Gembala
bermegah melihat sidang jemaat menjadi mahkota, menjadi mempelai wanita Tuhan.
Jemaat bermegah terhadap gembala sebab karena pelayanan gembala telah berhasil
membawanya duduk bersanding dengan Yesus.
Untuk
kita memberikan pedang Firman kepada kita, Tuhan sudah bayar mahal. Tuhan Yesus
harus mengucurkan darah, darah perjanjian dari Tuhan, sehingga kita bisa
menerima pedang Firman. Karena korban Kristus kita bisa menerima pedang Firman.
Zakharia 9:11
9:11
Mengenai engkau, oleh karena darah perjanjian-Ku dengan engkau, Aku akan
melepaskan orang-orang tahananmu dari lobang yang tidak berair.
Korban
Kristus, perjamuan suci, itulah yang memberikan kesempatan kepada kita sehingga
bisa menerima pedang Firman pengajaran. Menghargai pedang Firman pengajaran itu
sama dengan mebnghargai Korban Kristus. Kita menerima perjamuan suci untuk
mempermanenkan Firman, daging itu disingkirkan dan Firman mendarah daging dalam
diri kita sehingga kita tampil sebagai istri yang cakap bagi Tuhan, mempelai
wanita Tuhan. Kita menjadi mahkota kemuliaan gembala, mahkota kemuliaan Yesus,
bisa masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah, tidak terpisah dari Tubuh
Kristus.
Kita
mau memilih yang mana, halal atau haram. Halal berarti menerima pedang Firman.
Haram berarti menolak pedang Firman. Biarlah kita mau pegang pedang Firman
pengajaran yang benar. Pegang, parektekkan, lakukan, kami hamba Tuhan yang
lebih dahulu, sehingga tampil istri yang cakap bagi Tuhan Yesus.
Tuhan memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar