Yunus 2:9-10
2:9 Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan
kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan
adalah dari TUHAN!"
2:10 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada ikan itu, dan ikan
itu pun memuntahkan Yunus ke darat.
Kita lihat di sini bagaimana Tuhan
mau membersihkan pribadi Yunus yang dalam cerita ini nampak sekali dia memiliki
hati pahit terhadap orang-orang Niniwe secara khusus dan secara umum terhadap
bangsa Asyur. Dia adalah seorang nabi Tuhan, seorang pelayan Tuhan, namun dia
memelihara roh pahit hati. Ini tidak sesuai dengan namanya. Namanya Yunus
artinya burung dara.
Burung dara atau merpati tidak ada
yang memiliki kaki yang beda warnanya dengan yang lain, selalu memiliki kaki
berwarna merah. Ini menggambarkan berdiri atas dasar Korban Kristus atau darah
Anak Domba Allah. Tujuan pekerjaan darah Anak Domba Allah adalah untuk
mendamaikan umat Tuhan (bangsa
Israel) dan bangsa kafir dengan Tuhan.
Berarti Tuhan tidak punya pahit hati terhadap bangsa Israel maupun bangsa
kafir. Yunus sebagai penyambung lidah Tuhan tetapi bentrok dengan yang mengutus dia.
Dia memakai nama Yunus tetapi sangat
bertolak belakang dengan penampilannya, ada pahit hati, sakit hati, ada roh dendam. Untuk membersihkan hal ini maka Tuhan izinkan hajaran
yang paling berat yang ditulis dalam Yunus 1:17.
Yunus 1:17
1:17 Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan
besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari
tiga malam lamanya.
Ikan besar ini menunjuk hajaran Tuhan
yang besar dan keras bagi nabi Yunus. Jadi hajaran yang dialami oleh Yunus
bukan tanpa maksud, maksudnya supaya Yunus bersih hatinya, tidak pahit hati,
tidak sakit hati dan tidak dendam terhadap orang Niniwe, agar ada arti burung
dara yang memiliki kaki yang berwarna merah. Ini terjadi pada pasal 3,
benar-benar dia berangkat ke Niniwe, berarti pahit hatinya sudah dibersihkan
oleh Tuhan.
Kalau dilihat memang ada alasan bagi Yunus untuk pahit hati karena
orang-orang Niniwe ini pernah memperlakukan orang Israel dengan sangat kejam.
Tetapi Tuhan tidak menginginkan pahit hati itu ada pada hamba Tuhan dan juga
jangan ada pada kita. Jangan hal itu kita miliki. Kalau tetap hal itu ada,
kalau Tuhan cinta kehidupan itu maka Tuhan akan mengizinkan hajaran yang keras.
Ini sudah dialami oleh nabi Yunus.
Ini adalah pelajaran bagi kita agar tidak melihat orang lain dengan pandangan
pahit hati. Bisa saja kita mengatakan beralasan dan pantas untuk kita pahit
hati. Tetapi di mata Tuhan alasan apapun tidak boleh kita sakit hati. Apalagi
kita mau diangkat oleh Tuhan menjadi merpatiNya. Dalam kitab Kidung Agung kita
digambarkan sebagai merpatinya Tuhan. Bagaimana kita bisa menjadi merpatinya
Tuhan, menjadi Mempelai Wanitanya Tuhan kalau pendendam/ pahit hati. Ini jangan terjadi dalam diri
kita.
Kalau burung merpati bertelur, tidak
pernah lebih dari dua butir. Bila menetas pasti di antara dua butir itu ada
satu yang jantan dan yang satu betina. Itulah pasangannya seumur hidup. Bila
ada yang mati maka yang masih hidup ini tidak akan mau digoda oleh yang lain. Kalau
betina mati, yang jantan tidak akan mencari betina lain. Kalau yang jantan
mati, jangan harap yang betina mau digoda oleh jantan yang lain. Ini adalah
kasih Mempelai.
Bagaimana kita mau menjadi Mempelai
kalau saudara kita, sahabat kita, suami kita atau isteri kita pahit hati. Kalau
Tuhan mencintai kita maka Tuhan akan mengizinkan hajaran yang keras. Jangan
tunggu hajaran yang keras menerpa kehidupan kita.
Merpati itu bulunya mudah lepas
tetapi cepat juga tumbuh. Merpati punya dua sayap, gereja Tuhan juga diberikan
dua sayap. Tetapi apalah artinya sayap tanpa bulu. Sayap kita adalah Firman dan Roh Kudus. Sedikit saja
kita salah maka kita bisa cepat tercabut dari situ. Tetapi merpati ini juga
cepat tumbuh bulu sayapnya. Jadi kalau kita salah cepatlah berdamai dengan
Tuhan karen Dia yang sanggup menumbuhkan bulu sayap kita. Sama dengan burung
rajawali, bulunya mudah tercabut tetapi cepat tumbuh kembali.
Yunus dicinta oleh Tuhan. Tuhan mau
membersihkan Yunus dari pahit hati, apalagi dia adalah hamba Tuhan/ utusan Tuhan. Tuhan tidak
ingin utusannya ini memiliki pahit hati apapun alasannya. Tuhan tidak
peduli dengan alasan, Tuhan tidak mau tahu alasan, kita tidak boleh ada pahit
hati, mulai dari dalam nikah rumah tangga.
Merpati ini sekalipun terbang jauh,
dia tahu di mana dia diberi makan. Kenapa? Dia selalu merindukan untuk berada
di dalam penggembalaan. Ini yang harus ada pada kita. Sebab di dalam
penggembalaan ini Tuhan mau membentuk karakter kita. Bila ada karakter pahit
hati, di dalam penggembalaan itu semua disucikan.
Sayapun waspada dalam hal ini. Memang
kadang begitu mendengar ocehan, fitnahan dan nistaan orang, saya bisa sakit hati, tetapi saya
mau belajar kepada Tuhan Yesus sebaga Dialah pemilik kehidupan saya. Jangan
sampai kita tidak masuk dalam kategori merpatinya Tuhan. Merpatinya Tuhan tahu
bahwa dalam kehidupannya dia butuh penggembalaan. Itulah ciri-ciri gereja Tuhan
yang adalah merpatinya Tuhan.
Juga merpati itu hafal di mana celah
gunung batu dan dia suka ke sana.
Kidung Agung 2:14
2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian
lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab
merdu suaramu dan elok wajahmu!"
Jadi Tuhan tertarik. Di mana Dia
mendapatkan suara yang merdu itu, di mana Dia mendapatkan wajah yang elok itu?
Di celah-celah gunung batu. Artinya di lukanya Yesus, di korbannya Yesus. Kalau
kita memandang Korban Kristus dan melihat luka yang Dia derita maka wajah kita
akan elok dan kita memiliki suara yang merdu karena kita akan berucap “terima
kasih Tuhan (menyembah Tuhan) karena
Tuhan telah berkorban untuk saya”.
Suaranya merdu bukan karena dia artis
yang belajar menyanyi, tetapi suaranya merdu karena suara pujian dan
penyembahan sebab melihat Tuhan Yesus luka dan berkorban karena dia. Makanya
tidak ada
alasan bagi kita untuk
memiliki akar pahit, sakit hati dan dendam. Kalau itu ada berarti orang itu
belum pernah berada di celah gunung batu. Itu wajah yang tidak merenungkan
luka-luka Yesus karena dia.
Banyak sekali pelayan Tuhan pandai
bersandiwara. Jangan sampai saya tidak pernah diam, berarti merenungkan
luka-luka Kristus. Luka pada kaki, sekujur tubuh, kedua tangan, lambung dan
kepala bermahkota duri, itu bagaikan gunung batu yang bercelah-celah. Kalau
kita ada di situ maka otomatis pujian dan penyembahan yang merdu kita naikan.
Makanya terjadi pembersihan bagi
Yunus supaya wajahnya elok dan suaranya merdu. Apa yang kita baca tadi adalah
gambaran suara yang merdu dan wajah yang elok dari Yunus. Salah satu yang dia
katakan “akan ku persembahkan korban kepadaMu”. Ini adalah korban yang pernah
dia nazarkan ketika ada dalam kesusahan besar yaitu ketika ada dalam perut ikan besar.
Yunus 2:9
2:9 Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan
kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan
adalah dari TUHAN!"
Nazar itu hubungannya dengan
permohonan keselamatan. Jauh dari Tuhan berarti jauh dari keselamatan. Dekat
dengan Tuhan berarti keselamatan menjadi bagian kita. Ada dua contoh orang
bernazar di dalam Alkitab yang dikaitkan dengan keselamatan yang datang dari
Tuhan.
1. Yakub
Kejadian 28:20-22
28:20
Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku
di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian
untuk dipakai,
28:21
sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.
28:22
Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala
sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh
kepada-Mu."
Berarti dia tahu hanya Tuhan yang bisa melindungi dia. Dia punya
pengharapan bahwa keselamatan hanya datang dari Tuhan. Ini harus kita pahami
bahwa keselamatan tidak ada di luar Tuhan, keselamatan hanya datang dari Tuhan
Yesus. Nazar Yakub dihubungan dengan perlindungan dan keselamatan serta
pemeliharaan Tuhan lalu dikunci dengan pengakuannya bahwa dia adalah miliknya
Tuhan. Bangunan yang disebut oleh Yakub di sini adalah bangunan yang abstrak
secara mata manusia, bangunan yang tidak nampak, itulah yang namanya Tubuh
Kristus atau Mempelai Wanita.
Nazar itulah yang disampaikan oleh Yakub setelah bangun pagi. Karena
Tuhan datang menyatakan diri kepadanya dalam mimpi sewaktu tidur di malam hari.
Tuhan mengatakan “Aku adalah Allah ayahmu”.
Yakub bukan manusia luar biasa atau superman, dia lupa apa yang telah
dia nazarkan. Nanti Tuhan ingatkan lagi nazarnya.
Kejadian 31:13
31:13
Akulah Allah yang di Betel itu, di mana engkau mengurapi tugu, dan di mana
engkau bernazar kepada-Ku; maka sekarang, bersiaplah engkau, pergilah dari
negeri ini dan pulanglah ke negeri sanak saudaramu."
Ini peringatan Tuhan yang pertama supaya jangan dia lupa akan nazarnya.
Tetapi di tengah perjalanan dia lupa lagi.
Kejadian 35:1-2
35:1
Allah berfirman kepada Yakub: "Bersiaplah, pergilah ke Betel, tinggallah
di situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Allah, yang telah menampakkan diri
kepadamu, ketika engkau lari dari Esau, kakakmu."
35:2
Lalu berkatalah Yakub kepada seisi rumahnya dan kepada semua orang yang
bersama-sama dengan dia: "Jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di
tengah-tengah kamu, tahirkanlah dirimu dan tukarlah pakaianmu.
Untuk menggenapi nazar maka ada pembersihan diri. Untuk Yunus
menggenapi nazarnya maka ada pembersihkan bagi dirinya.
Kejadian 35:2-4,6-7
35:3
Marilah kita bersiap dan pergi ke Betel; aku akan membuat mezbah di situ bagi
Allah, yang telah menjawab aku pada masa kesesakanku dan yang telah menyertai
aku di jalan yang kutempuh."
35:4
Mereka menyerahkan kepada Yakub segala dewa asing yang dipunyai mereka dan
anting-anting yang ada pada telinga mereka, lalu Yakub menanamnya di bawah
pohon besar yang dekat Sikhem.
35:6
Lalu sampailah Yakub ke Lus yang di tanah Kanaan -- yaitu Betel --, ia dan
semua orang yang bersama-sama dengan dia.
35:7
Didirikannyalah mezbah di situ, dan dinamainyalah tempat itu El-Betel, karena
Allah telah menyatakan diri kepadanya di situ, ketika ia lari terhadap
kakaknya.
Yakub tidak membangun bangunan secara fisik, tetapi Tuhan puas. Jadi
membangun bangunan yang jasmani itu dasarnya adalah yang rohani. Jangan kita
bangun rumah Tuhan tetapi rohani tidak benar. Jadi bina dulu rohanimu baru
bangun bangunan secara fisik. Tetapi sekarang yang terjadi fisiknya yang dibenahi
tetapi rohaninya tidak karu-karuan/ tidak pernah terbangun.
2. Yefta
Hakim-hakim 11:30
11:30
Lalu bernazarlah Yefta kepada TUHAN, katanya: "Jika Engkau sungguh-sungguh
menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku,
Jadi baik Yakub maupun Yefta paham bahwa keselamatan itu dari Tuhan.
Mereka tidak mampu dan tidak sanggup kalau lepas dengan Tuhan. Kalau kita lepas
dengan Tuhan maka resikonya besar sekali. Kalau antikristus datang lalu kita
tidak sanggup disiksa maka resikonya berkelanjutan sampai di neraka.
Hakim-hakim 11:31
11:31
maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku
kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan TUHAN, dan
aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran."
Yakub untuk membayar nazarnya tidak gampang. Yefta juga untuk membayar
nazarnya tidak gampang. Keselamatan Tuhan anugerahi kepadanya karena dia sudah
bernazar. Ketika memerangi Amon dia menang, namun nazarnya tidak boleh dia
elakkan. Setelah dia kembali dengan selamat maka yang datang menyambutnya bukan
isterinya, bukan pembantunya atau pekerja ladangnya tetapi anak gadisnya
satu-satunya.
Memang keluar ucapan yang memedihkan hati, tetapi karena itu nazar
untuk menyelamatkan maka harus dia laksanakan. Anak Yefta ini bukan berarti
dipenggal-penggal lalu dibakar di atas mezbah. Anak dari Yefta ini meminta
untuk pergi bersama sahabat-sahabatnya untuk menangisi kegadisannya. Berarti
anak dari Yefta ini diserahkan kepada Tuhan dan dia tidak bisa menikah. Artinya
di sini apa yang salah dari Yefta tidak boleh diteruskan lagi, sebab Yefta ini
lahir dari seorang perempuan sundal. Jadi roh ini tidak boleh berkembang, tidak
boleh berbiak.
Lewat pelajaran kitab nabi Yunus ini
biarlah kita memahami apa sesungguhnya rencana Tuhan dalam diri kita. Tuhan
rindu mendapatkan kita sebagai orang yang ada di celah-celah gunung batu, Tuhan
ingin kita berdiri di atas darah Anak Domba Allah.
Merpati ini adalah burung yang
memiliki mata yang indah. Biarlah kita memiliki mata yang elok berarti tidak
mempunyai kepahitan hati.
Matius 6:22-23
Orang yang punya kepahitan hati tidak
mungkin memiliki mata yang indah. Kalau berita yang disampaikan itu kebenaran
maka pasti akan diuji, sebab perkataan Tuhan yaitu Firman Tuhan ini sudah diuji
tujuh kali.
Untuk membersihkan Yunus ini memang
berat, Tuhan harus datangkan hajaran yang paling berat. Lebih baik kita dihajar
oleh Tuhan dari pada Tuhan tinggalkan kita.
Yeremia 6:8
6:8 Terimalah penghajaran, hai Yerusalem, supaya Aku
jangan menarik diri dari padamu, supaya Aku jangan membuat engkau sunyi sepi,
menjadi negeri yang tidak berpenduduk!"
Nilai dari hajaran itu adalah supaya Tuhan
tetap bersama dengan kita asalkan kita mau menerima hajaran Tuhan. Hajaran itu
sangat penting, kalau kita terima maka Tuhan tidak akan menarik diri dari kita.
Kalau manusia meninggalkan Tuhan maka Tuhan tidak rugi. Tetapi kalau Tuhan
meninggalkan kita maka kita rugi untuk selama-lamanya.
Kalau hajaran Tuhan yang keras ini
tidak diterima oleh Yunus maka Yunus yang rugi. Tuhan menghajar Yunus sebab
Tuhan sendiri tidak ingin memisahkan diri dengan Yunus. Siapa sebenarnya Yunus
ini sehingga Tuhan tidak mau meninggalkan Yunus? Apakah Tuhan tidak punya orang
lain? Di sini membuktikan bahwa Tuhan punya perhatian terhadap merpatiNya, (Yunus
adalah merpatiNya).
Sekarang ini Tuhan ingin diam dengan
kita, Tuhan tidak mau pisah dengan kita. Selama 2500 tahun, Tuhan pisah dengan
manusia sejak manusia jatuh dalam dosa. Nanti di gunung Sinai baru Tuhan
berkata “Aku mau tinggal bersama-sama dengan kamu” itupun terbatas hanya untuk
satu bangsa yaitu bangsa Israel.
Karena Israel ini keras hati, kepala
batu dan keras tengkuk maka Tuhan meninggalkan bangsa Israel. Bait Allah yang
dibangun oleh Salomo Tuhan tinggalkan. Namun 1500 tahun kemudian Tuhan menyatakan
bahwa Tuhan ingin diam dengan manusia, itu sebabnya Yesus datang ke dalam
dunia.
Kalau kita menyikapi kerinduan hati
Tuhan untuk diam di tengah-tengah kita, berarti
kita bersama dengan Tuhan dalam alam kerajaan
Sorga. Tetapi kalau kita tidak mau menyikapi kerinduan hati Tuhan untuk diam
bersama-sama dengan kita maka Tuhan akan tinggalkan. Tetapi sudah ada orangnya Tuhan yang mengisi kerinduan
hati Tuhan, diterbangkan
ke padang belantara bersama-sama dengan Tuhan, itulah Mempelai WanitaNya.
Yunus 2:9-10
2:9 Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan
kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan
adalah dari TUHAN!"
2:10 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada ikan itu, dan ikan
itu pun memuntahkan Yunus ke darat.
Yunus tahu bahwa Adikodrati Tuhan
tidak bisa dia lawan. Akhirnya Yunus dimuntahkan ikan ke darat. Tadinya Yunus
sudah dikepung oleh roh kefasikan (laut), dia sudah dikepung oleh roh Firaun
yang ada di dalam laut, tetapi puji Tuhan, dia ditolong oleh Tuhan.
Jadi hajaran Tuhan yang besar
terhadap Yunus ini berakhir pada ayat 10. Yunus ini paham bahwa nilai hajaran
Tuhan kepadanya adalah untuk memberikan pemahaman paling mendalam bahwa dia
adalah merpatinya Tuhan. Oleh sebab itu bila kita dihajar oleh Tuhan, terima
itu, jangan kita tolak.
Yeremia 6:8
6:8 Terimalah penghajaran, hai Yerusalem, supaya Aku
jangan menarik diri dari padamu, supaya Aku jangan membuat engkau sunyi sepi,
menjadi negeri yang tidak berpenduduk!"
Kalau menolak hajaran akibatnya
menjadi sunyi sepi, tetapi lebih parah lagi yang disebutkan pada ayat 19.
Yeremia 6:19
6:19 Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini Aku
akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka, sebab
mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataan-Ku dan menolak pengajaran-Ku.
Apakah tidak ngeri kita membaca ini.
Ada 21 malapetaka akan menimpa dunia, apakah kita tidak ngeri. Antara lain:
Ø
Semua sungai,
danau, mata air akan
menjadi darah.
Ø
Manusia
dari telapak kaki sampai batok kepalanya kena bisul yang berbau busuk.
Ø
Hujan
es menimpa manusia. Ini sudah pernah terjadi dalam Yosua pasal 10. Ketika
perang Yosua menghadapi 5 raja, Tuhan melempari musuh-musuh orang Israel dengan
batu dari langit. Lebih banyak yang mati karena dilempar oleh Tuhan dengan batu
dari langit dari pada yang ditewaskan oleh orang Israel.
Dalam Yeremia 6:19 ini masih lembut,
masih disebut pengajaran. Tingkat paling tinggi dari pengajaran itu adalah
hajaran Tuhan, kalau hajaran Tuhan juga masih tidak dihirau maka orang itu akan
Tuhan umbar. Berarti orang itu tinggal menunggu murka Allah.
Kemudian datang panggilan Tuhan
terhadap Yunus untuk kedua kalinya. Ini adalah kemurahan Tuhan yang terakhir
bagi Yunus. Kesimpulannya, Tuhan tidak akan memperpanjang kemurahanNya. Ada
batas kemurahan Tuhan kepada manusia.
Yunus sudah mendapatkan kemurahan
Tuhan yang kedua kali ini, Tuhan sudah menolong dia dari pahit hati terhadap
orang Niniwe lewat hajaran Tuhan yang berat, tetapi kenapa terulang lagi. Bukan
lagi diam-diam dia meninggalkan Tuhan tetapi dia malah berdebat dengan Tuhan.
Jaga diri kita, jangan debat dengan Tuhan! Kalau berani debat dengan Tuhan berarti
tinggal menunggu hukuman Tuhan/ binasa.
Jangan tunggu kemurahan Tuhan ditutup
baru kita mau bergegas, itu sudah terlambat. Sekarang ini masih ada kemurahan
Tuhan kepada kita, jangan sampai kita kunci hidup kita seperti Yunus yang
tadinya adalah merpati Tuhan tetapi kemudian meninggalkan Tuhan. Tuhan ingin
melihat wajah kita yang elok dan suara kita yang merdu. Kalau kita melihat
korban Kristus maka wajah kita pasti elok dan suara kita merdu karena ada suara
penyembahan. Bukan lagi suara makian dan perselisihan tetapi suara pujian
kepada Tuhan. Jangan sampai kita isi kehidupan kita berdebat dengan Tuhan.
Dari nazar dari Yakub, nazar dari
Yefta dan nazar dari Yunus kita melihat bahwa keselamatan itu hanya datang dari
Tuhan. Tidak ada keselamatan di luar Tuhan apalagi mengatakan keselamatan itu
datang dari diri kita. Sekarang kita miliki keselamatan karena diberikan oleh
Tuhan, biarlah kita kerjakan keselamatan kita.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar