Yeremia 12:5
12:5 "Jika engkau telah berlari dengan orang
berjalan kaki, dan engkau telah dilelahkan, bagaimanakah engkau hendak berpacu
melawan kuda? Dan jika di negeri yang damai engkau tidak merasa tenteram,
apakah yang akan engkau perbuat di hutan belukar sungai Yordan?
Yeremia 12:5 (Terjemahan Lama)
12:5 Jikalau engkau berjalan serta dengan orang yang
berjalan kaki, maka dipenatkannya engkau; entah bagaimana halmu jikalau engkau
bercampur dengan orang berkuda! jikalau engkau harap hanya di dalam negeri yang
sentosa, entah apa akalmu apabila sebaklah Yarden?
Tuhan memakai bibir mulut nabi
Yeremia. Yeremia adalah nabi yang dijuluki nabi yang murah air mata. Ayat ini
bukan ditujukan kepada orang yang sudah tidak ada tetapi kepada kita.
1. Jika engkau telah berlari dengan orang berjalan
kaki, dan engkau telah dilelahkan
Bahasa Firman Tuhan ini adalah bahasa yang menyentuh ruas jalan akhir
ini. Tuhan mengingatkan kita agar jangan kita jenuh, lelah, letih menempuh ruas
jalan akhir ini. Kalau sudah penat atau lelah maka akan muncul omelan, akan
muncul sungutan. Itulah yang terjadi pada orang yang berjalan kaki.
bagaimanakah engkau hendak berpacu melawan kuda?Kemudian lebih parah lagi kalau mau berpacu
melawan kuda. Manusia siapapun di dunia ini tidak akan mampu berpacu melawan
kuda. Kekuatan mesin saja diukur dengan kekuatan kuda. Apalagi kita ini
manusia, mana bisa diukur dengan kuda.
Kuda di sini jangan hanya kita perpusat pada kuda yang lahiriah. Memang
kita tidak bakal mampu. Tetapi pengertian kuda di sini ada dua:
1) Berbicara daging itu yang negatif
2) Berbicara kekuatan Roh Kudus itu yang
positif
Kalau kita mau berpacu melawan kuda kita tidak bisa tetapi jadikanlah
kuda itu kendaraan. Artinya jangan kita lepas dengan Roh Kudus, jangan kita
berjalan tanpa Roh Kudus. Kita pasti gagal total. Olehnya itu gereja Tuhan
difasilitasi oleh Tuhan dengan Roh Kudus. Fungsi Roh Kudus adalah supaya gereja
Tuhan kenal rencana Allah.
Gereja Tuhan jangan hanya sekedar beribadah. Jangan berpikir “yang
penting Roh Kudus sudah mendorong kita untuk beribadah”. Keliru kita kalau
hanya sampai di situ, sebab pekerjaan Roh Kudus adalah untuk mengungkapkan
kepada kita segala kebenaran. Roh Kudus membawa kita untuk percaya Yesus adalah
Juru Selamat, kemudian percaya Yesus adalah Tabib, meningkat lagi percaya Yesus
sebagai Raja. Tetapi jangan berhenti sampai di situ sebab harus sampai pada
segala kebenaran. Sampai mengenal Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga.
Yohanes 16:13
16:13
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam
seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri,
tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia
akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
Jangan kita penggal kebenaran dan hanya menerima sebagian kebenaran.
Roh Kudus menuntun kita pada seluruh kebenaran. Apa yang didengarNya itulah
yang diberitakan kepada kita.
Yohanes 16:14
16:14 Ia
akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya
dari pada-Ku.
Roh Kudus itu memuliakan Yesus, Firman yang menjadi daging, Firman yang
menjadi manusia, itulah Mempelai Laki-laki Sorga.
Jangan kita hanya sepenggal, jangan hanya menggunakan Roh Kudus untuk
mencari popularitas. Tetapi Roh Kudus ada untuk mendorong kita agar mengenal
siapa Yesus sebenarnya. Inilah yang perlu kita resapi dan pikirkan.
2. Dan jika di negeri yang damai engkau tidak
merasa tenteram
Mengapa sudah di negeri damai tetapi tidak ada ketentraman? Kalau tidak
merasakan ketentraman berarti tidak menjadikan Tuhan Yesus sebagai kekasih kita.
Yesaya 32:17
32:17 Di
mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran
ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.
Memang kita pasti akan merasakan penat tetapi jangan sampai timbul
sungutan dan omelan ketika kita mengikut Tuhan atau sampai mempersalahkan satu
dengan yang lain. Tetapi karena persoalan kebenaran lalu kita dipersalahkan,
kita harus rela menerima.
3. Yeremia 12:5 (Terjemahan Lama)
12:5
Jikalau engkau berjalan serta dengan orang yang berjalan kaki, maka
dipenatkannya engkau; entah bagaimana halmu jikalau engkau bercampur dengan
orang berkuda! jikalau engkau harap hanya di dalam negeri yang sentosa, entah apa
akalmu apabila sebaklah Yarden?
Itu sebabnya ayat ini menunjuk pada ruas jalan akhir sebab sebaknya
Yordan ini kena mengena pada akhir perjalanan bangsa Israel menuju tanah
Kanaan. Yang menjadi penghambat terakhir perjalanan mereka adalah sungai
Yordan.
Arus banjir Yordan itu hebat sekali. Ini menunjukkan arus kematian
rohani di ujung perjalanan gereja Tuhan semakin membanjir. Di mana-mana kita
menemukan orang-orang yang rohaninya amblas. Orang-orang yang tidak punya
pegangan. Mereka sudah ditandai dengan kelemahan, tidak menjadikan Roh Kudus kekuatannya, sudah ada dalam kebenaran tetapi
tidak mengalami ketentraman.
Tuhan bertanya seperti itu tentu Tuhan tidak ingin kita memakai cara
kita sendiri. Tuhan tanyakan di sini supaya akal kita ditarik kepada Firman,
kita harus tenggelam di dalam Firman. Dipertanyakan “apa akalmu” artinya kita
diarahkan oleh Tuhan untuk masuk pada pemulihan. Pemulihan berasal dari kata
pulih, berarti kita kembali seperti semula. Jadi ada yang harus dibenahi. Jangan
mengatakan pemulihan tetapi tidak kembali pada yang semula, tidak kembali pada
kebenaran Firman. Karena yang semula adalah Firman.
Yohanes 1:1
1:1 Pada
mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.
Yosua 3:2-4
3:2
Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan,
3:3 dan
memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat
tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku
Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --
3:4
hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta
panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya kamu mengetahui jalan
yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."
Itu sebabnya dipertanyakan “apa akalmu bila sebaklah Yordan”. Itu ada
hubungannya dengan ruas jalan akhir perjalanan bangsa Israel selama 40 tahun di
padang gurun. Ini menubuatkan 40 Yobel perjalanan gereja di padang gurun dunia
ini. Kita sudah mau masuk di Kanaan Samawi, yang menghadang adalah Yorden yang
sebak=
kematian rohani.
Akal kita ditunjukan pada Firman yaitu:
1) Pandang Peti Perjanjian
Bukan lagi memandang Mezbah Korban Bakaran atau Bejana Pembasuhan atau
alat-alat yang lain. Yang harus dipandang adalah Peti Perjanjian, itu menunjuk
berita puncak. Karena Peti Perjanjian itu terdiri dari dua komponen yang
menjadi satu yaitu Peti dan tutup Peti. Berita puncak adalah berita yang
mengarahkan kita dua menjadi satu, berarti berita Mempelai. Kalau dalam gereja
tidak ada berita ini maka kita tidak akan bisa menerobos Yorden yang banjir, tidak bisa
kita menghadapi arus kematian rohani. Jadi, yang bisa atasi adalah kabar mempelai= 2
jadi 1
Sekarang kita telah mendengarkan Kabar Mempelai. Mengapa Kabar Mempelai
ini lebih menggema pada Yobel terakhir perjalanan gereja Tuhan? Karena kita ada
di ruas jalan akhir.
Mungkin dirimu terancam kematian rohani, sudah sekarat, mungkin nikahmu, mungkin buah
nikahmu yang sekarat. Olehnya itu apa akalmu? Pandanglah Peti Perjanjian,
jangan ikuti jalan yang lain. Itulah cara Tuhan supaya kita bisa lolos dari
sebaknya Yordan.
Yosua 3:3
3:3 dan
memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat
tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku
Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --
Sekarang bagaimana pengikutan kita? Apakah kita dipandu oleh kabar
puncak ini.
2) Lihat si pemikul
Bukan hanya mendengar dia berteriak “Kabar Mempelai, Kabar Puncak”
tetapi lihat siapa pemikulnya. Kalau pemikul atau pemberitanya tidak
dipedulikan dan berpikir yang penting sudah masuk gereja maka sangat keliru dan nantinya dia akan
disambar oleh derasnya Yorden. Si Pemikul ini yang langsung bersentuhan awal,
yang merasa berat ringannya berita yang dia sampaikan.
Yesaya 52:11
52:11
Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena kepada yang
najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu, hai orang-orang yang
mengangkat perkakas rumah TUHAN!
Pengangkut Tabut Perjanjian ini yang harus lebih dahulu menjauh dari
kenajisan. Peti Perjanjian ini diangkat oleh imam. Tetapi jangan kita berhenti
sampai di situ sebab ada imam yang diangkat oleh Tuhan, itulah yang memikul
Tabut Perjanjian. Namun ada juga imam yang mengangkat dirinya sendiri atau diangkat oleh manusia.
Jangan kita sampai salah melihat yang berdiri di balik mimbar hamba
Tuhan
100% atau hamba Tuhan yang masih kerja sambilan.
II Tawarikh 13:9
13:9
Bukankah kamu telah menyingkirkan imam-imam TUHAN, anak-anak Harun itu, dan
orang-orang Lewi, lalu mengangkat imam-imam menurut kebiasaan bangsa-bangsa
negeri-negeri lain, sehingga setiap orang yang datang untuk ditahbiskan dengan
seekor lembu jantan muda dan tujuh ekor domba jantan, dijadikan imam untuk
sesuatu yang bukan Allah.
Imam dari suku Lewi berarti bersandar sepenuh kepada Tuhan dan yakin
Tuhan sanggup memeliharanya. Yang bertanggung jawab memikul Peti Perjanjian dan
berharap 100% kepada Tuhan malah dianggap salah, itu dicemooh dan diolok. Kalau
seperti itu berarti menyingkirkan imam dari suku Lewi.
Kelihatannya memang mirip, sebab imam dari suku Lewi harga pengangkatannya dengan seekor lembu dan dua ekor
domba. Tetapi di sini mereka ditahbiskan dengan seekor lembu dan tujuh ekor domba. Jadi jabatan imam
itu seakan-akan mereka bayar dengan kekuatannya sendiri.
Saya sebagai imam yang memikul Tabut Perjanjian, bearti memberitakan
kabar puncak ini, harus mengerti apa itu Lewi. Saya harus memiliki warna
pelayanan seperti Lewi. Bagi imam dari suku Lewi Tuhan sudah pasang badan “Aku
pusakamu”. Berarti saya sebagai hamba Tuhan harus mengimani bahwa Tuhan pasti
memenuhi kebutuhan hidupku tanpa harus bekerja sambilan. Kalau masih kerja
sambilan itulah kebiasaan orang banyak, kebiasaan bangsa-bangsa lain.
Kalau saudara dilayani oleh orang yang bekerja sambilan jangan harap
saudara akan menyebrang Yordan. Saya sebagai hamba Tuhan yang dipercaya untuk
melayani sidang jemaat, saya harus berani menginjak sungai Yordan supaya Yordan
tersebak.
Yang terjadi sekarang ini adalah pendeta punya lahan sawah yang luas,
punya kebun sawit dan pekerjaan sambilan lainnya.
Lewi artinya melekatkan,
mengikatkan, menyambung, menghubungkan. Itu tugas kami hamba Tuhan untuk
membawa sidang jemaat sebagai tubuh untuk melekat kepada Kristus. Itu tugas
kami, bukan hanya sebatas menggelar upacara ibadah.
Ada gembala yang diangkat begitu saja tetapi tidak mengerti apa itu
Kabar Mempelai sehingga mengusahakan sawah sampai berhektar-hektar tetapi
hidupnya miskin. Mengapa? Karena Tuhan mengatakan “Aku pusakamu” tetapi dia
tolak dan dia membuat jalannya sendiri. Kita ada di ruas jalan akhir. Cara kita
menghadapi Yordan adalah lihat Peti Perjanjian dan siapa yang memikul.
Layani saja Tuhan maka Tuhan pasti tidak akan membiarkan kita. Kalau
kita melayani Tuhan sesuai seleraNya maka sidang jemaat pasti dibawa bertemu
Tuhan Yesus, kita melekatkan sidang jemaat dengan Tuhan Yesus sebagai Kepala.
Ulangan 18:1-2
18:1
"Imam-imam orang Lewi, seluruh suku Lewi, janganlah mendapat bagian milik
pusaka bersama-sama orang Israel; dari korban api-apian kepada TUHAN dan apa
yang menjadi milik-Nya harus mereka mendapat rezeki.
18:2
Janganlah ia mempunyai milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya;
TUHANlah milik pusakanya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadanya.
Kalau saya mengajar jemaat untuk beriman kepada
Tuhan tetapi saya sendiri tidak
percaya bahwa Tuhan pasti pelihara maka saya adalah
pendeta pembohong yang mendustai saudara.
Ulangan 18:3
18:3
Inilah hak imam terhadap kaum awam, terhadap mereka yang mempersembahkan korban
sembelihan, baik lembu maupun domba: kepada imam haruslah diberikan paha depan,
kedua rahang dan perut besar.
Ulangan 18:3
(Terjemahan Lama)
18:3
Maka inilah hak imam-imam atas orang banyak itu, dari pada segala yang
mempersembahkan korban, baik lembu baik domba kambing, maka hendaklah diberikan
orang kepada imam itu akan paha yang di hadapan dan kedua pipinya dan
perut besarnya.
“Paha yang di hadapan” artinya jemaat harus mendahulukan pelayan Tuhan.
Itu sebabnya hulu hasil harus dipersembahkan kepada Tuhan dengan membawa di rumah Tuhan.
Jangan sampai saya melayani seperti anak-anak imam Eli yang melayani
untuk sekerat roti dan sekeping uang perak. Sekerat roti berarti bukan satu
ketul, itu berarti pelayanannya tidak utuh. Imam yang tidak benar pelayanannya.
Bilangan 18:19
18:19
Segala persembahan khusus, yakni persembahan kudus yang dipersembahkan orang
Israel kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu dan kepada anak-anakmu laki-laki dan
perempuan bersama-sama dengan engkau; itulah suatu ketetapan untuk
selama-lamanya; itulah suatu perjanjian garam untuk selama-lamanya di hadapan
TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu."
Perjanjian garam berarti tidak hambar. Perjanjian garam itu adalah Roh
Kudus. Roh Kudus adalah arrabon artinya panjar jaminan Tuhan, mengapa kita
mau ragu.
II Korintus 1:22;5:5
1:22
memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di
dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk
kita.
5:5
Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan
Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah
disediakan bagi kita.
Kalau Tuhan memberikan panjar kepada kita masakan kita ragu. Kalau
Tuhan mengatakan akan memberikan kita rumah lalu sudah memberikan panjar kepada
developer, apakah kita masih ragu? Mengapa banyak pendeta masih meragukan jaminan Tuhan. Saya yakin karena Tuhan
sudah memberikan jaminan maka pasti Tuhan akan mencurahkan secara penuh.
Bilangan 18:20-21
18:20
TUHAN berfirman kepada Harun: "Di negeri mereka engkau tidak akan mendapat
milik pusaka dan tidak akan beroleh bagian di tengah-tengah mereka; Akulah
bagianmu dan milik pusakamu di tengah-tengah orang Israel.
18:21
Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan
persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas
pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan.
Kalau hamba Tuhan punya pekerjaan sambilan maka dia tinggal menunggu antikristus
dan bukannya menanti Tuhan Yesus.
Bilangan 18:22-23
18:22
Maka janganlah lagi orang Israel mendekat kepada Kemah Pertemuan, sehingga
mereka mendatangkan dosa kepada dirinya, lalu mati;
18:23
tetapi orang Lewi, merekalah yang harus melakukan pekerjaan pada Kemah
Pertemuan dan mereka harus menanggung akibat kesalahan mereka; itulah suatu
ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun. Mereka tidak akan mendapat
milik pusaka di tengah-tengah orang Israel,
Rasul Paulus ketika bekerja membuat kemah, dia tidak bisa memberitakan
Firman sepenuhnya. Tetapi begitu dia melepaskan pekerjaan baru dia bisa
memberitakan Firman Tuhan sepenuhnya.
Kisah Para Rasul 18:5
18:5
Ketika Silas dan Timotius datang dari Makedonia, Paulus dengan sepenuhnya dapat
memberitakan firman, di mana ia memberi kesaksian kepada orang-orang Yahudi,
bahwa Yesus adalah Mesias.
Yosua 3:4
3:4
hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta
panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya kamu mengetahui jalan
yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."
Berarti ini jalan baru. Tuhan tidak menggunakan jalan kafilah, jalan
lama yaitu jalan dagang, tetapi
Tuhan buat jalan sendiri. Jadi kalau kita mengikut Tuhan, ikutilah jalannya
Tuhan. Jangan kita coba merubah jalannya Tuhan. Kalau berani merubah Firman
maka awas akan dihukum oleh Tuhan. Sebab jalan Tuhan sempurna.
2 Samuel
22:31
22:31 Adapun
Allah, jalan-Nya sempurna; sabda
TUHAN itu murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
Yesaya 48:7
48:7
Baru sekarang hal-hal itu diciptakan dan bukan dari sejak dahulu, dan
sebelumnya engkau tidak mendengarnya, supaya jangan engkau berkata: Memang aku
telah mengetahuinya!
Jadi Tuhan tidak suruh ikuti jalan yang lama. Tuhan ungkapkan
yang baru. Kalau kita mengikuti jalan yang lama apalagi mengkuti jalan
purbakala yang dijalani oleh orang-orang jahat, sangat disayangkan keadaan
kita.
Makanya Lewi atau imam itu jangan mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa
tetapi ikutilah cara firman. Sementara
Tuhan membukakan yang baru, justru ada yang mengikuti kekejian.
Yesaya 48:8
48:8
Engkau tidak mendengarnya ataupun mengetahuinya, juga telingamu tidak terbuka
dari sejak dahulu; tetapi Aku telah mengetahui, bahwa engkau berbuat khianat
sekeji-kejinya, dan bahwa orang menyebutkan engkau: pemberontak sejak dari
kandungan.
Di sungai Yordan itu ada tambangan. Contohnya dalam Hakim-hakim pasal
12. Orang Efraim mau lari karena sudah dikalahkan oleh Yefta, mereka
menyeberang lewat tambangan.
Hakim-hakim 12:5-6
12:5
Untuk menghadapi suku Efraim itu, maka orang Gilead menduduki tempat-tempat
penyeberangan sungai Yordan. Apabila dari suku Efraim ada yang lari dan
berkata: "Biarkanlah aku menyeberang," maka orang Gilead berkata
kepadanya: "Orang Efraimkah engkau?" Dan jika ia menjawab:
"Bukan,"
12:6
maka mereka berkata kepadanya: "Coba katakan dahulu: syibolet." Jika
ia berkata: sibolet, jadi tidak dapat mengucapkannya dengan tepat, maka mereka
menangkap dia dan menyembelihnya dekat tempat-tempat penyeberangan sungai
Yordan itu. Pada waktu itu tewaslah dari suku Efraim empat puluh dua ribu
orang.
Kalau melewati tempat penyeberangan sungai Yordan akan berakibat fatal
dibunuh. Sibolet artinya biji gandum yang tidak pernah jatuh ke tanah dan mati jadi
tidak pernah tumbuh, tetap sebiji.
Syibolet adalah biji gandum yang jatuh di tanah, mati, tumbuh dan berbuah.
Hanya selisih Y saja tetapi gagal menyeberang dan mereka binasa. Kita
ini bukan hanya satu huruf yang salah tetapi sudah berbuku-buku yang salah. Kalau
mau selamat menyeberang jangan ada satupun Firman Tuhan yang salah kita
lakukan. Artinya kita harus menerima Firman sepenuh-penuhnya.
Yohanes 12:24
12:24
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam
tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan
menghasilkan banyak buah.
Hanya satu huruf yang salah sudah berakibat binasa. Apalagi kalau sudah
satu pasal atau satu kitab yang salah, pasti kita tidak akan bisa menyeberang
Yordan.
Bilangan 15:30-31
15:30
Tetapi orang yang berbuat sesuatu dengan sengaja, baik orang Israel asli, baik
orang asing, orang itu menjadi penista TUHAN, ia harus dilenyapkan dari
tengah-tengah bangsanya,
15:31
sebab ia telah memandang hina terhadap firman TUHAN dan merombak perintah-Nya;
pastilah orang itu dilenyapkan, kesalahannya akan tertimpa atasnya."
Berani merombak maka Tuhan akan bertindak untuk menghajar.
Mazmur 119:126
119:126
Waktu untuk bertindak telah tiba bagi TUHAN; mereka telah merombak Taurat-Mu.
Bilangan
15:31
15:31 sebab ia
telah memandang hina terhadap firman TUHAN dan merombak perintah-Nya; pastilah
orang itu dilenyapkan, kesalahannya akan tertimpa atasnya."
Jangan salah, jangan kita menganggap enteng ibadah. Jangan berpikir
sudah memimpin upacara ibadah berarti sudah hormat kepada Tuhan. Jangan kita
seperti dalam Wahyu pasal 13, ada kematian tetapi kematian palsu dan juga ada
kebangkitan palsu. Jangan hal ini terjadi pada diri saya dan saudara.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar