Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yeremia 2:7-8
2:7 Aku telah membawa kamu ke tanah yang subur untuk
menikmati buahnya dan segala yang baik dari padanya. Tetapi segera setelah kamu
masuk, kamu menajiskan tanah-Ku; tanah milik-Ku telah kamu buat menjadi
kekejian.
2:8 Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN?
Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala
mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa
yang tidak berguna.
Ini
adalah janji Tuhan untuk membawa umat Israel pada tempat yang disebutkan pada
ayat 7. Tetapi belum sampai di sana, masih di tengah perjalanan orang Israel
sudah berulah. Mereka membalik fakta bahwa hamba Tuhan yaitu Musa, mengkibuli
mata umat Tuhan serta menuduh Tuhan pembohong. Jadi bahasa Firman Tuhan mereka
hempaskan.
Itu
sebabnya pada ayat di atas dikatakan imam tidak bertanya lagi kepada Tuhan,
alias putus hubungan dengan Tuhan. Dengan tidak bertanya Tuhan berarti mereka
tidak mempedulikan lagi keberadaan Tuhan yang patut dihampiri dan bertanya apa
yang harus mereka kerjakan. Ini satu pembuktian bahwa umat Israel benar-benar
sudah melupakan Tuhan.
Setelah
mereka tiba, kita menemukan di sini keluhan Tuhan. Tuhan sudah membawa mereka
di tanahnya Tuhan tetapi mereka menajiskan tanah Tuhan. Padahal di dalam
perjalanan, sebelum terjadi pemberontakan Korah, Datan dan Abiram, Tuhan sudah
memberikan peringatan setelah Tabernakel selesai dibangun.
Imamat 18:25
18:25 Negeri itu telah menjadi najis dan Aku telah
membalaskan kesalahannya kepadanya, sehingga negeri itu memuntahkan
penduduknya.
Penduduk
negeri Kanaan di muntahkan dari tanahnya supaya orang Israel diisi di sana.
Tuhan sudah jauh-jauh hari mengingatkan, di mana sebenarnya pikiran dan hati
mereka. Acap kali kita mengatakan Israel itu keras kepala dan tegar tengkuk
padahal tanpa disadari kita beda tipis dengan mereka, bahkan barangkali kita
lebih keras kepala dari mereka. Kenapa dikatakan kita lebih keras kepala?
Karena kepada Israel tidak pernah Tuhan suarakan bahwa mereka mau dijadikan
Mempelai Wanita Tuhan.
Kepada
Israel dipercayakan Firman, tetapi rahasia Firman disampaikan kepada kita
bangsa kafir. Rahasia Firman itu untuk membangun gereja Tuhan menjadi Mempelai.
Kita sudah mendengar ini berkali-kali, setiap suara Firman penggembalaan
disampaikan dari belakang mimbar, hal itu selalu didengungkan. Tetapi justru
Tuhan sudah dekat datang, banyak anak Tuhan bahkan tidak sedikit hamba Tuhan yang berulah. Apa
yang ditulis dan terjadi bagi bangsa Israel ini adalah peringatan dan
pembelajaran bagi kita yang hidup di akhir zaman.
I Korintus 10:6,11
10:6 Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi
kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang
jahat seperti yang telah mereka perbuat,
10:11 Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh
dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di
mana zaman akhir telah tiba.
Roma 15:4
15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah
ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada
pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.
Tujuannya
supaya kita mengambil yang positif dan yang negatif kita lempar ke luar.
Seperti yang kita baca dalam Yeremia pasal 2, bangsa Israel dibawa di Kanaan
dan dicangkok di tanahnya Tuhan.
Keluaran 15:17
15:17 Engkau membawa mereka dan Kaucangkokkan mereka
di atas gunung milik-Mu sendiri; di tempat yang telah Kaubuat kediaman-Mu, ya
TUHAN; di tempat kudus, yang didirikan tangan-Mu, ya TUHAN.
Dari
Mesir mereka dibawa ke gunung yang suci tempat kediaman Tuhan. Ini semua adalah
nubuatan bagi kita utamanya kita bangsa kafir. Kita justru mau dihentar Tuhan
ke sana. Sudah jelas dan nyata serta transparan di depan kita secara rohani dan
juga secara jasmani kita dihentar Tuhan ke sana. Jangan sampai kita gugur di
tengah jalan karena sudah dekat tempat itu. Kalau Israel dulu hanya jasmani,
hanya lahiriah, hanya hal-hal yang sifatnya fana. Tetapi bagi kita sifatnya
kekal.
Tuhan
ingatkan pada orang Israel “penduduk tanah itu dimuntahkan oleh tanahnya karena
mereka menajiskan tanahnya Tuhan, jangan sampai kamu menajiskan seperti mereka”.
Tetapi ini dikeluhkan oleh Tuhan, begitu sampai di sana mereka menajiskan
tanahnya Tuhan yang sudah jauh-jauh hari Tuhan larang kepada mereka. Inilah
kepala batunya bangsa Israel. Bagaimana dengan kita? Apakah perjalanan hidup
kita penuh dengan ambisi? Dengan tampilnya ambisi maka akan membalik fakta
bahwa Kanaan itu tempat yang jahat dan tempat yang baik adalah Mesir. Itu
terjadi kalau ada ambisi yang tidak boleh kita pelihara.
Bilangan 16:3
16:3 Maka mereka berkumpul mengerumuni Musa dan Harun,
serta berkata kepada keduanya: "Sekarang cukuplah itu! Segenap umat itu
adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah
kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?"
Mereka
mengatakan kepada Musa “cukuplah itu” karena mereka merasa Musa
mengangkat-angkat diri terhadap mereka. Di mana rasa terima kasih mereka
terhadap pribadi yang mendapat kepercayaan Tuhan untuk membawa mereka dari
Mesir ke Kanaan. Ini bahasa yang sebetulnya tidak harus diucapkan oleh mereka.
Tetapi karena ada ambisi ingin seperti Musa atau kalau perlu lebih dari Musa, sehingga mereka membalik fakta.
Bilangan 16:13
16:13 Belum cukupkah, bahwa engkau memimpin kami
keluar dari suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya untuk
membiarkan kami mati di padang gurun, sehingga masih juga engkau menjadikan
dirimu tuan atas kami?
Ini
bahasa orang yang iri hati. Apakah maunya Musa yang membawa mereka ke sana? Itu
bukan maunya Musa tetapi itu datang dari Tuhan dan semua yang Musa lakukan
adalah kepercayaan Tuhan.
Bilangan 16:14-15
16:14 Sungguh, engkau tidak membawa kami ke negeri
yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ataupun memberikan kepada kami
ladang-ladang dan kebun-kebun anggur sebagai milik pusaka. Masakan engkau dapat
mengelabui mata orang-orang ini? Kami tidak mau datang."
16:15 Lalu sangat marahlah Musa dan ia berkata kepada
TUHAN: "Janganlah perhatikan segala persembahan mereka. Belum pernah
kuambil satu ekor keledai pun dari mereka, dan belum pernah kulakukan yang
jahat kepada seseorang pun dari mereka."
Di
sini hilanglah kesabaran Musa padahal Musa adalah orang yang paling lembut dari
semua manusia yang dicatat dalam Alkitab, itu juga diakui oleh Tuhan. Keluhan
Musa, dia sampaikan kepada Tuhan.
Masih
dalam perjalanan mereka sudah mengatakan bahwa tanah itu bukan tanah yang baik
tetapi yang baik adalah Mesir. Ini juga yang tanpa disadari dilakukan oleh kami
hamba Tuhan yaitu balik kanan lalu meninggalkan perjalanan yang sebenarnya
sudah di ruas jalan akhir. Mengapa? Karena merasa di Mesir (dunia) banyak madu dan susu.
Mereka
belum sampai di Kanaan, Musa sudah melukiskan tentang tanah itu walapun dia
sendiri belum melihat. Mengapa? Karena Musa yakin dengan apa yang difirmankan
Tuhan, Tuhan tidak mungkin berdusta. Tetapi Korah, Datan dan Abiram bersama 250
orang yang mendukung mereka, menuduh Tuhan berdusta. Kita melihat di sini
setiap pemberontakan, setiap perlawanan, setiap pendurhakaan selalu ada
pendukung-pendukungnya.
Jangan
sampai kita tidak membuka mata rohani kita melihat kemuliaan Tuhan yang
disediakan untuk kita. Kita belum sampai di sana, tetapi Tuhan sudah
melukiskan. Lewat apa? Lewat pembukaan rahasia Firman. Kalau ini disangkali,
kalau ini didepak, kalau ini ditepis apalagi sampai mengatakan “tidak perlu
pembukaan rahasia Firman” berarti orang itu tidak beda dengan Korah, Datan dan
Abiram.
Oleh
kemurahan Tuhan, Tuhan mengungkapkan
rahasia Firman kepada kita. Jangan sampai kita terbentur sedikit sudah mengeluh
kemudian surut langkah dan akhirnya balik kanan lalu berpikir “ternyata
mengikut Tuhan ini merugikan, baik rugi waktu, rugi harta dan rugi tenaga”.
Kalau hal seperti itu ada maka itu sudah celaka! Harus segera berubah. Itu
indikasi yang tidak boleh ada pada kita, itu adalah petunjuk yang bisa
mengarahkan kehidupan itu pada kebinasaan.
Jangan
sedikitpun terbersit dalam pemikiran kita bahwa ikut Tuhan tidak menguntungkan
malah merugikan. Perjalanan kita sudah dekat, kita sudah ada di ruas jalan
akhir. Dalam mengikut Tuhan kita sudah harus memiliki roh kewaspadaan karena
sedikit saja pemikiran yang salah kita sudah bisa terjungkal.
Justru
di ruas jalan akhir, menjelang tongkat estafet diserahkan dari Musa kepada
Yosua, Musa berkisah tentang tanah itu. Padahal dia sendiri belum melihat
negeri itu. Dia pernah menggembalakan kambing domba sampai dekat gunungnya
Tuhan di semenanjung Sinai dan masih jauh tanah Kanaan dari situ.
Dalam
kitab Ulangan, pernyataan kasih Tuhan kepada bangsa Israel begitu dalam, beda
dengan kitab-kitab yang lain yaitu Bilangan, Imamat, Keluaran dan Kejadian.
Dalam kitab Ulangan, demotrasi kasih Tuhan lebih dalam.
Ulangan 8:7-10
8:7 Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke
dalam negeri yang baik, suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang
keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung;
8:8 suatu negeri dengan gandum dan jelainya, dengan
pohon anggur, pohon ara dan pohon delimanya; suatu negeri dengan pohon zaitun
dan madunya;
8:9 suatu negeri, di mana engkau akan makan roti
dengan tidak usah berhemat, di mana engkau tidak akan kekurangan apa pun;
suatu negeri, yang batunya mengandung besi dan dari gunungnya akan kaugali
tembaga.
8:10 Dan engkau akan makan dan akan kenyang, maka
engkau akan memuji TUHAN, Allahmu, karena negeri yang baik yang diberikan-Nya
kepadamu itu.
Sebetulnya
bahasa ini bukan hanya miliknya Israel, ini milik kita yang hidup di ujung akhir
zaman ini. Bila sungguh kita melekat pada Tuhan, maka saudara tidak akan ada kesulitan. Dunia boleh sulit tetapi
saudara tidak akan dipersulit oleh Tuhan. Dunia resesi tetapi saudara resepsi.
Ini
lukisan yang sangat indah, pernyataan kasih Tuhan kepada bangsa Israel.
Mestinya kalau kita belajar kitab Ulangan, kita melihat kasih sayang Tuhan
lebih dalam kepada mereka. Dikatakan ada danau, ada gandum, ada anggur dan
sebagainya. Makanya ikutlah Tuhan, Tuhan tidak akan mungkin membohongi kita dan
tidak ada kamus dalam hati Tuhan mau berbohong. Jangan kita berkata seperti
orang Israel “Musa mengelabui kita”. Jangan kita katakan gembala mengelabui
kita, nanti kita lepas dari penggembalaan.
Dalam
Yeremia 2:8, Imam-imam sudah tidak peduli dengan Tuhan, kalau imam saja putus
hubungan dengan Tuhan, apa yang akan diperoleh jemaat. Hakim-hakim sudah tidak kenal hukum, berarti sama
dengan Pilatus. Gembala-gembala sudah mendurhaka. Mendurhaka itu sama dengan
jahanam yang diterjemahkan dari kata hoanomos
yang berasal dari kata anomia. Kalau gembala sudah jahanam maka jemaat yang
dilayani lebih lagi.
Musa
melukiskan tanah itu begitu indah, tetapi orang Israel mencoreng moreng lukisan
itu. Makanya kita juga harus waspada.
Tuhan
sampai berjanji bahwa di tanah yang Tuhan berikan itu, Tuhan akan mengawal
mereka. Yang biasa terjadi di dunia, yang dikawal itu adalah bos dan yang
mengawal adalah ajudan. Tetapi di sini Israel menjadi bos dan Tuhan seakan-akan
menjadi ajudan.
Ulangan 11:11-12
11:11 Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk
mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang
mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit;
11:12 suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN,
Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir
tahun.
Mengawasi
di sini berarti Tuhan mengawal, Tuhan menyertai. Tuhan mengawal kita sampai
ruas jalan akhir.
Matius 28:20
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang
telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Begitu
luar biasa Tuhan melukiskan tanah itu tetapi sayang mereka lebih mengakui bahwa
Mesir itu tanah yang penuh madu dan susu. Ternyata begitu mereka sampai di
tanah itu mereka melihat bahwa yang Tuhan katakan benar. Apalagi yang susah
bagi mereka, kebun sudah ada tinggal mereka panen. Istilah di dunia sekarang, Tuhan itu seperti pengusaha Properti, Dia
membangun rumah buat umatNya. Secara rohani itu juga Tuhan katakan. Tuhan
menyiapkan rumah bagi kita.
Yohanes 14:2
14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak
tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab
Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
Di tanah
mereka Tuhan menyediakan sungai.
Yohanes 7:38-39
7:38 Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang
dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air
hidup."
7:39 Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima
oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus
belum dimuliakan.
Coba
imani ini. Jangan banyak protes. Jangan katakan Mesir lebih bagus. Tuhan sudah
menyediakan tanah dengan sungai yang mengalir.
Imani
Roh Kudus itu. Itu janji Tuhan. Janji Tuhan itu bukan untuk hewan tetapi untuk
umatNya, umat yang mempercayakan diri kepadaNya, supaya kita merasakan
aliran-aliran sungai itu mengalir. Mulai dari perut kita digoncang dan meluap
dari mulut kita. Kita merasakan aliran-aliran Sorga sehingga yang keluar dari
mulut kita bukan lagi bahasa daging tetapi bahasa Sorga. Kalau benar Roh Kudus
ada pada diri seseorang maka terbukti dari mulutnya keluar bahasa-bahasa yang selalu
dominan perkara yang Sorga.
Sidang
jemaat biarlah saling mendorong persoalan iman agar menikmati aliran-aliran
sungai Roh Kudus dalam hatinya. Jangan sampai setiap bertemu hanya
keluhan-keluhan yang muncul. Roh Kudus itu adalah pemberian Tuhan bagi saudara
untuk memimpin saudara dan menggembalakan dengan kebenaran yang dipercayakan
kepada hamba Tuhan agar saudara dihentar kepada Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki
Sorga.
Tadi
dikatakan ada sungai, setelah sungai baru dikatakan mata air. Mestinya bicara
mata air dulu baru ada sungai, tetapi di sini sungai yang Tuhan tempatkan pada
urutan pertama. Ini rumusnya Tuhan yang perlu kita pahami dan tentu akan Tuhan
nyatakan.
Tidak
ada orang yang menyebut Yesus adalah Tuhan kalau bukan pekerjaan Roh Kudus.
Kalau orang itu ada Roh Kudus dia tidak akan melaknat Tuhan tetapi akan
mengagungkan Tuhan.
I Korintus 12:3
12:3 Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak
ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata:
"Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku:
"Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.
Setelah
itu datang kepada mata air. Persoalan mata air kita melihat dalam Yohanes 4:14.
Berarti itu ada hubungannya dengan restorasi nikah.
Yohanes 4:14
4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan
kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan
Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus
memancar sampai kepada hidup yang kekal."
Mustinya
mata air dulu yang dikatakan baru ada pancaran atau sungai, tetapi disebut dulu
tentang sungai baru mata air. Mata air itu ada bersinggungan dengan pemulihan
nikah. Inilah tanah yang kita tuju dan secara rohani itulah yang harus kita
nikmati. Kalau saudara merasakan ada koreksi-koreksi tentang nikah itu pertanda
Tuhan sedang memulihkan saudara. Itu bukti saudara sedang dipegang oleh Tuhan untuk ditempatkan
di Kanaan Samawi. Ini bukti perhatian Tuhan yang serius supaya saudara
menikmati mata air itu. Ini adalah mata air keselamatan. Bukan keselamatan masa
silam, bukan hanya keselamatan sekarang tetapi keselamatan yang akan datang.
Nikah
adalah persekutuan kecil. Kalau dalam persekutuan kecil ini kita sudah mengalami
pembenahan dari Tuhan, itu berarti pelan dan pasti saudara diarahkan pada
persekutuan yang besar yaitu persekutuan Tubuh Kristus dan kiita masuk pada
nikah yang rohani.
Setiap
kita membaca Firman dan mendengar pemberitaan Firman kita harus berusaha
tenggelam dengan suasana itu. Kita harus memahami apa hakekat dari apa yang
kita baca dan dengan itu.
Dalam
Yohanes pasal 4 Tuhan Yesus merestorasi nikah yang benar-benar sudah hancur.
Apakah itu bukan kebesaran kemurahan Tuhan. Makanya kalau ada mata air maka itu
berbicara keselamatan yang akan datang yaitu penyingkiran gereja.
Sehancur-hancurnya kehidupan saudara tetapi kalau masih mau datang pada mata
air maka masih ada harapan. Itu adalah janji Tuhan, itu adalah kondisi atau
suasana negeri itu.
Secara
rohani kita sudah ada di situ.
Ibrani 12:22
12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota
Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu
kumpulan yang meriah,
Kita
ini sudah datang, mestinya mata air itu sudah kita miliki. Bagaimana bukti kita
sudah miliki? Kita beri nikah dan rumah tangga kita untuk dipulihkan. Milikilah
keselamatan yang akan datang, keselamatan yang akan datang adalah saudara
disingkirkan dan tidak kena 3,5 tahun aniaya antikristus. Itu harus menjadi
minat dan kita berupaya.
Jangan
saudara sudah ada pada suasana ini kemudian muncul roh Korah, Datan, Abiram dan On yang
mengatakan “hamba Tuhan hanya mengelabui sehingga rugi waktu, tenaga dan
harta”. Padahal tidak seperti itu.
Ketika
saudara ada di sana, pasti Tuhan izinkan untuk berpikir “syukur, andaikata
tidak ada yang menggembalakan saya, saya tidak ada di sini”.
Hargai
pengembalahan, hargai moleknya bahasa Firman tentang negeri itu. Ada sungai di
sana, ada mata air dan ada danau. Bila dilihat dalam terang Tabernakel maka
sungai itu kena pelita emas yang menunjuk gerakan Roh Kudus dan
karunia-karunianya, mata air kena meja roti pertunjukkan di mana kita menikmati
kemuliaan Firman dan danau itu kena dengan Mezbah dupa emas.
Coba
kita lihat apa yang terjadi di atas danau.
Matius 14:33
14:33 Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah
Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah."
Mereka
menyembah di atas kapal,
saat itu ada di atas danau. Hati Tuhan rindu dan ini Tuhan tawarkan. Kalau
saudara mau maka saudara akan menerima, tetapi kalau tidak mau akan Tuhan alihkan
kepada orang lain. Kiranya kita semua punya minat mau bersekutu dengan aliran
Roh Kudus, mau menikmati mata air yang membual-bual di meja roti pertunjukkan
Sungai,
mata air dan danau ini harus ada pada kita. Tuhan sudah menjamin kita adalah
milikNya dan kita sudah ada di Yerusalem Sorgawi, siapa lagi yang bisa
menggusur saudara. Apalagi mata Tuhan mengawal kita. Begitu rupa Tuhan
merendahkan diriNya mau mengawal saudara. Sebenarnya kita ini tidak layak untuk
dikawal Tuhan. Tuhan tidak mau kita terantuk dan tergeletak. Tuhan tidak mau
kita masuk dalam lobang-lobang jebakan iblis. Sistem pengawalan Tuhan ada di
ruangan suci di mana kita menemukan sungai, mata air dan danau. Itulah cara
Tuhan mengawal saudara.
Olehnya
mari sidang jemaat, jangan kita
tinggalkan pola Tabernakel. Kalau ada orang yang tidak peduli dengan pola
Tabernakel, jangan kita ikut-ikut. Sekalipun dia bicara ini dan itu sepertinya
masuk akal, itulah ulah permainan palsu manusia, jangan saudara dengarkan.
Kalau ada orang mengkritisi tentang pola ini, jangan saudara peduli, tutup
telingamu, anggap itu radio rusak, itu hanya omong kosong!
Yeremia
menangis, Yeremia akhir zaman juga menangis kalau melihat ada orang Israel
rohani berlaku seperti Israel jasmani dahulu. Nabi Yeremia adalah nabi yang penuh
dengan air mata. Dalam Kisah Para Rasul, rasul Pauluslah orangnya yang banyak
menangis.
Tuhan
datang pada Yeremia dan berkata “negeri dan tanahKu sudah mereka najiskan”.
Artinya Pelita Emas (ibadah raya), Meja Roti Sajian (ibadah pendalaman Alkitab)
dan Mezbah Dupa Emas (ibadah doa penyembahan) yang menunjuk tiga macam ibadah
itu sudah mereka najiskan. Kalau tiga macam ibadah pokok ini sudah ada campur
tangan manusia itu sama dengan menajiskan tanahnya Tuhan. Jangan tiga macam
ibadah ini dicampur aduk, kalau sudah dibuat amburadul dan campur baur itu
berarti sudah ada tangan manusia yang najis. Kalau seperti itu maka akhirnya
Tuhan akan muak, Tuhan mules, dan Tuhan mual sehingga dimuntahkan.
Imamat 26:11
26:11 Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di
tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu.
Jadi
itulah pentingnya pola ibadah, kemah suci atau Tabernakel. Maksudnya supaya
Tuhan tidak muak terhadap kita.
Imamat 26:12
26:12 Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku
akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku.
Kan
enak kalau kita jadi satu dengan Tuhan. Ini yang Tuhan rindukan dan di sini
Tuhan ingatkan supaya jangan kita terlibat seperti dalam Yeremia 2:8. Namun
orang Israel justru lebih senang dengan yang membolak balik kebenaran Firman.
Kan ini aneh! Mestinya itu harus ditolak.
Hamba
Tuhan harus hati-hati. Sekarang ada indikasi orang yang mengisi ayat ini:
Matius 20:25
20:25 Tetapi Yesus memanggil
mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa
memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan
kuasanya dengan keras atas mereka.
Markus 10:42
10:42 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata:
"Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah
rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya
dengan keras atas mereka.
Kalau
menjadi pemimpin organisasi gereja dan menjalankan dengan tangan besi serta
ancaman itu sudah duniawi dan itu mencelakakan dirinya dan umat Tuhan.
Yeremia 2:8
2:8 Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN?
Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala
mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa
yang tidak berguna.
Berarti
para imam putus hubungan dengan Tuhan, tidak mau tahu dan tidak mau peduli
adanya Tuhan. Pelaksana hukum sudah tidak lagi kenal kebenaran. Ketika Pilatus
menghakimi Yesus, dia bertanya “apakah kebenaran itu”. Berarti hakim-hakim di
sini sudah ada roh Pilatus.
Gembala-gembala sudah mendurhaka, berarti gembala sudah jahanam. Mereka tidak
lagi memikirkan persoalan keselamatan, tidak lagi berpikir bagaimana
mengarahkan jemaat untuk bertemu dengan Tuhan Yesus, yang penting kebutuhan
mereka terpenuhi. Tetapi umat Tuhan malah suka dengan ini. Kita lihat praktek
para pelayan yang seperti itu:
Mikha 3:11
3:11 Para kepalanya memutuskan hukum karena suap, dan
para imamnya memberi pengajaran karena bayaran, para nabinya menenung karena
uang, padahal mereka bersandar kepada TUHAN dengan berkata: "Bukankah
TUHAN ada di tengah-tengah kita! Tidak akan datang malapetaka menimpa
kita!"
Ini
praktek pelayan yang mengelabui, tetapi yang heran umat Tuhan malah suka. Yang
benar itu digusur dan yang mengelabui malah diminati.
Yeremia 5:31
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar
dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang
akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?
Kalau
Tuhan memberikan peringatan melalui rekan hamba Tuhan, biarlah kita menyambut. Amsal 27:5-6
27:5 Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada
kasih yang tersembunyi.
27:6 Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi
seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.
Ayat
di atas ini kadang tidak bisa kita terima. Yeremia dipakai untuk memukul (tegur) imam-imam, hakim-hakim,
gembala-gembala dan nabi-nabi di sana. Mustinya mereka terima, tetapi yang
terjadi Yeremia mereka masukan dalam penjara dan balik mereka pukul. Ini jangan
terjadi di kalangan kita, padahal Tuhan memakai Yeremia untuk menolong mereka,
bukan untuk mempermalukan mereka. Maksudnya supaya mereka sadar bahwa itu salah
dan mereka selamat.
Amsal 27:5-6 (Terjemahan Lama)
27:5 Peneguran yang nyata itu terlebih baik dari pada
pengasihan yang tersembuni.
27:6 Jikalau dipalu oleh sahabat, ia itulah tanda
setia, tetapi cium seteru patut ditangkiskan dengan doa.
Sahabat
Yeremia, dia pukul. Tapi lebih baik seperti itu.
Mazmur 141:5
141:5 Biarlah orang benar memalu dan menghukum aku,
itulah kasih; tetapi janganlah minyak orang fasik menghiasi kepalaku! Sungguh
aku terus berdoa menentang kejahatan-kejahatan mereka.
Mazmur 141:5 (Terjemahan Lama)
141:5 Baiklah aku dipalu oleh orang yang benar, maka
ia itu menjadi kebajikan bagiku; baiklah aku ditegur olehnya, maka ia itu
seperti minyak pada kepalaku dan tiada ia itu memecahkan kepalaku kelak,
bahkan, tiada aku berhenti dari pada mendoakan mereka itu dalam segala
sengasaranya.
Apakah
saudara mendoakan gembalamu atau sebaliknya sakit hati, marah dengar
Firman? Jangan malah mendoakan yang tidak baik untuk gembalamu.
1.
Imam
putus hubungan dengan Tuhan
Tuhan itu kepala gereja,
wujudnya sekarang adalah Firman Pengajaran yang sehat. Kalau imam sudah putus
hubungan dengan Firman pengajaran yang sehat bagaimana mau membawa jemaat
bertemu Yesus Kepala Gereja yang adalah Mempelai Laki-laki Sorga sementara
sarananya sudah tidak dipeduli lagi.
Inilah bukti bahwa imam
tidak bertanya lagi akan Tuhan. Berarti tidak mau tahu tentang Firman
pengajaran yang sehat yang di dalamnya ada pembukaan-pembukaan rahasia Allah.
Rahasia Allah yang besar adalah rahasia nikah Kristus dengan gereja dan rahasia
ibadah.
Kalau putus dengan Firman
pengajaran maka tidak akan bertemu dengan Tuhan Yesus sebagai kepala dan orang
itu pasti akan bertemu dengan antikristus untuk disiksa. Tetapi kenapa kita
musti ke sana padahal ada sarana yang akan membawa kita pada Kristus/ Pengajaran Kepala.
Imam harus tampil seperti
awan yang dimuati oleh Tuhan dengan air, berarti ada Firman pengajaran.
Ayub 37:11
37:11
Awan pun dimuati-Nya dengan air, dan awan memencarkan kilat-Nya,
Hamba Tuhan yang dimuati
Tuhan dengan air berarti dimuati dengan Firman pengajaran ini, akan memencarkan
kilat. Berarti pelayanannya serba cepat. Ada air dalam bentuk sungai, ada mata
air dan ada danau. Hamba Tuhan seperti ini bisa menampilkan tiga hal ini:
Ø Dalam ibadah pendalaman Alkitab dia
memperlihatkan mata air yang memancar.
Ø Dalam ibadah raya dia memperlihatkan
sungai supaya kita berenang di dalamnya.
Ø Dalam ibadah doa penyembahan dia
menampilkan danau.
Dalam tiga macam ibadah
yang di dalamnya kita menemukan mata air, sungai dan danau maka kita akan
dihentar ke ruangan maha suci bertemu dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki
Sorga.
Ayub 37:12-13
37:12
lalu kilat-Nya menyambar-nyambar ke seluruh penjuru menurut pimpinan-Nya untuk
melakukan di permukaan bumi segala yang diperintahkan-Nya.
37:13 Ia
membuatnya mencapai tujuannya, baik untuk menjadi pentung bagi isi bumi-Nya
maupun untuk menyatakan kasih setia.
Kilat itu bagi dunia
menjadi pentung dan bagi umat Tuhan menyatakan kasih setia. Menolak pelayanan
kilat yang didalamnya ada kasih setia maka akibatnya ada cemeti. Ketika rasul
Paulus mau masuk dalam pelayannya ke Derbe dan Listra, ada yang menolak.
Akhirnya dia mengebaskan debu pada kakinya. Itu adalah pentung bagi negeri itu
sebab Tuhan memberikan wibawa itu “kalau kamu masuk di satu negeri, kamu
sampaikan salam kepada mereka. Kalau mereka terima tinggallah, kalau mereka tidak terima keluarlah
dan hempaskan debu pada kakimu. Maka hukuman kota itu lebih hebat dari Sodom
dan Gomora”.
2.
Hakim
tidak kenal kebenaran dan keadilan
Tidak mengenal Tuhan,
berarti tidak kenal Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Padahal keputusan
hakim itu arahnya kebenaran, keadilan dan kesetiaan. Kebenaran, keadilan dan
kesetiaan itu adalah warna nikah Kristus dengan gereja.
Tidak perlu kita
memanggil hakim di pengadilan. Hamba Tuhan yang tampil untuk mengabarkan
kebenaran, keadilan dan kesetiaan. Itu adalah hakim yang benar.
Hosea 2:18
2:18 Aku
akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan
engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih
sayang.
Kasihan kalau gereja
Tuhan tidak kenal apa itu warna nikah yang rohani. Kalau kita bisa berada dalam
pelayanan keadilan, kebenaran dan kasih setia serta kasih sayang maka kita bisa
merasakan dalam nikah kita. Dalam nikah ada keadilan, dalam nikah ada kebenaran
dan dalam nikah ada kasih setia. Tuhan itu belahan jiwa kita, Dia akui kita
adalah belahan jiwaNya di dalam kebenaran, kesetiaan dan kasih setia.
Pesan
pendeta In Juwono: Hamba
Tuhan beritanya tidak boleh lepas dari:
II Korintus 11:2
11:2
Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah
mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan
suci kepada Kristus.
Kalau lepas dari itu maka
akan dirangkul oleh dunia dan dirangkul oleh kenajisan.
3.
Gembala
sudah mendurhaka kepada Tuhan
Berarti sudah kena roh
antikristus. Sebab antikristus adalah manusia durhaka.
II Tesalonika 2:3,8
2:3
Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun
juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah
dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
2:8 pada
waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus
akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia
datang kembali.
Kalau gembala sudah ada
roh antikristus, bagaimana dengan jemaat. Kalau gembala sudah terlibat dengan persoalan-persoalan
yang sifatnya dunia, sudah menyeleweng dari tahbisan dan dari panggilannya maka
sadar atau tidak sadar roh durhaka (antikrist) itu sudah masuk.
Hamba Tuhan mengabdilah
kepada Tuhan 100%. Jangan ada pekerjaan lain. Kalau sudah ada pekerjaan lain
maka sedikit demi sedikit roh antikristus sudah masuk. Bukannya dia menjadi antikristus tetapi akan
dikuasai oleh antikristus dalam aniaya 3,5 tahun. Akhirnya nanti semuanya akan
kaget, mulai dari gembala sampai jemaat akan bertemu dengan antikristus, mau
lari ke mana lagi!
Saya sebagai gembala bertanggung
jawab soal hal ini, itu sebabnya mulai dari awal tidak pernah saya mau
mengais-ngais seperti ayam mencakar cari makanan. Saya melayani taken kepala
bersama isteri dan tiga anak. Berapapun jiwa yang Tuhan percayakan, biarlah
kita layani dengan pelayanan penuh kepada Tuhan.
Kalau ini saya serukan
ini malah kadang dapat caci maki, hinaan, teguran, tamparan. Tuhan Yesus saja
rela disalib walaupun tidak salah, apalagi hanya saya.
Gembala, jangan biarkan roh antikristus masuk. Kalau
mengizinkan, maka begitu sadar dan buka mata, dia sudah dikepung oleh
antikristus.
4.
Nabi
bernubuat demi Baal
Nubuatan yang disuarakan
bukan lagi untuk Tuhan tetapi demi Baal. Ini jangan terjadi pada diri kita.
Yehezkiel 13:19
13:19
Kamu melanggar kekudusan-Ku di tengah-tengah umat-Ku hanya demi beberapa
genggam jelai dan beberapa potong roti, dengan membunuh orang-orang yang tidak
patut mati, dan membiarkan hidup orang-orang yang tidak patut hidup, dalam hal
kamu berbohong kepada umat-Ku yang sedia mendengar bohong.
Umat malah sedia
mendengar bohong.
Yehezkiel 13:20-21
13:20
Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan menentang tali-tali
azimatmu, dengan mana kamu menangkap jiwa orang dan Aku akan mengoyakkannya
dari tanganmu dan melepaskan seperti burung-burung, orang-orang yang kamu
tangkap.
13:21
Aku akan mengoyakkan selubungmu dan akan melepaskan umat-Ku dari tanganmu dan
mereka tidak lagi menjadi mangsa di dalam tanganmu. Dan kamu akan mengetahui
bahwa Akulah TUHAN.
Umat Tuhan hanya
dijadikan mangsa. Berarti kehidupan nabi ini disejajarkan dengan binatang buas
sebab kata mangsa itu hanya ditujukan kepada binatang buas.
Jangan
kita berhadapan dengan dengan 4 kelompok ini. Imam sudah putus hubungan dengan
Kepala, berarti tanpa Firman pengajaran yang behar. Hakim tidak lagi
mengedepankan kebenaran, keadilan dan kesetiaan, berarti warna nikah sudah
tidak jelas. Gembala sudah memasukan suntikan-suntikan antikristus. Bukan
gembala atau jemaat yang adalah antikristus tetapi injeksi dari antikristus
sudah masuk. Akhirnya kasihan sidang jemaat. Tuhan Yesus tolong sidang jemaatMu.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar