Wahyu 1:9
1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam
kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau
yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh
Yesus.
Ini
pernyataan dari rasul Yohanes untuk membuktikan bahwa dia masuk pada tiga
serangkai yang dapat dikatakan ikut menandatangani surat ini sebagaimana
disebutkan pada ayat 4 dan ayat 5.
Wahyu 1:4-5
1:4 Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia
Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan
yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan
takhta-Nya,
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang
pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi
ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa
kita oleh darah-Nya --
Jadi
rasul Yohanes ini termasuk yang ikut dipakai oleh Tuhan untuk mengirim surat
kepada tujuh sidang jemaat yang menggambarkan gereja Tuhan yang hidup pada
akhir zaman ini. Jadi bila kita membaca kitab Wahyu maka kita akan melihat
coretan tangan dari rasul Yohanes, dari tujuh Roh Allah dan yang mengetahui
adalah Yesus Kristus Mempelai Laki-laki Sorga.
Bukti terlibatnya
Yohanes ini ada pada pokok ayat yang kita baca tadi yaitu Wahyu 1:9. Jadi untuk
menjadi mitra kerja Tuhan Yesus dan Roh Kudus, teladannya ada di sini. Yohanes
berkata “Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan”. Jadi Yohanes
adalah satu figur yang ada dalam kesusahan. Tetapi dia mengatakan “saudara dan
sekutumu”. Jadi dalam gambaran ungkapan kata ini, agar ketika saya membaca saya
harus menjiwai dan berada serta memikirkan dan merenungkan atau membawa diriku tenggelam dalam pengalaman yang Yohanes alami.
Ketika
kita umat Tuhan membaca surat ini lalu disapa oleh Yohanes saudaramu, maka apa
yang dialami oleh Yohanes dalam ketekunan menanti Tuhan, maka seyogyanya ini
harus menjadi pengalaman kita. Kalau dia menyapa kita saudaranya, maka kita
juga harus menyapa Yohanes saudara kita.
Saudara
itu bukan hanya satu darah tetapi juga seribu akar. Walaupun Yohanes ada dalam
sengsara tetapi karena akarnya seribu maka dia tidak mungkin tercabut. Demikian
juga kita umat Tuhan kalau kita mengatakan Yohanes adalah saudara kita maka
jangan sampai kita tercabut ketika kita diizinkan Tuhan masuk dalam pengalaman
sengsara saat kita mengikuti Tuhan.
Yang
menyapa kita ingin supaya kita sama seperti dia, berarti kita memiliki seribu
akar. Jangan kita mudah tercabut ketika mengalami kesulitan hidup saat mengikut
Tuhan. Tetapi yang menjadi pengalaman banyak umat Tuhan bahkan hamba Tuhan,
ketika tidak ada dabu-dabu di meja makan itu sudah dianggap kesusahan besar
sehingga menjadi ribut. Apalagi kalau persoalan yang lain-lain. Ini baru yang
bersifat selera makanan jasmani. Apalagi kalau menyangkut yang rohani, ketika
kita mengikuti kebenaran Allah yaitu mati dan bangkit bersama Tuhan lewat
baptisan air kemudian kita mendapatkan damprat dari orang lain. Apakah kesusahan
itu akan menyebabkan saudara tercabut?.
Jangan
karena persoalan sepeleh kita akhirnya tercabut dari persekutuan Tubuh Kristus.
Kalau
terjadi seperti itu maka
bukti orang itu tidak mengakui Yohanes
yang mengirimkan surat bersama dengan tujuh roh Allah dan Tuhan Yesus.
Jangan
karena persoalan-persoalan daging akhirnya saudara terhempas dari persekutuan.
Mengapa bisa seperti itu? Karena tidak merasa Yohanes adalah saudaranya dan
tidak merasa Tuhan Yesus sebagai saudaranya.
Ibrani 2:11
2:11 Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang
dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu
menyebut mereka saudara,
Kalau
Yohanes yang menyapa kita saudara itu lumrah. Tetapi kalau Tuhan Yesus yang
menyapa kita saudaranya itu adalah hal yang ajaib. Selama 3,5 tahun Yesus
melayani pekerjaan BapaNya di dunia ini apakah pernah Dia tercabut atau menjadi
lemas sehingga meninggalkan pekerjaan BapaNya? Tidak. Yohanespun demikian.
Ada
empat pokok yang disampaikan oleh Yohanes.
1.
Rasul
Yohanes rela berada dalam kesusahan.
2.
Dia
tetap ada dalam kerajaan, dia tidak mau keluar dari kerajaan Allah.
3.
Dia
menanggung kesusahan karena Firman Allah
4.
Dia
menanggung penderitaan karena kesaksian yang diberikan oleh Yesus.
Oleh
empat hal itu dia menderita dan dibuang di pulau Patmos, pulau kecil yaitu pulau karang. Mengapa Yohanes ada di
situ? Apakah karena ada kesalahan pada dirinya? Tidak. Dia rela menanggung
kesusahan ini akibat Firman Tuhan, akibat kesaksian yang diberikan oleh Yesus
dan dia menyapa kita saudara. Artinya ketika saudara diperhadapkan dengan
kesusahaan, ketika saudara menanggung kesusahan akibat Firman Tuhan, ketika
saudara menanggung kesusahan akibat kesaksian yang diberikan oleh Tuhan Yesus,
teladanilah Yohanes. Jangan kita tercabut dari rencana Tuhan, jangan kita
goyah, jangan kita keluar dari persekutuan Tubuh Kristus yaitu Mempelai Wanita
Tuhan.
1.
Dalam
kesusahan
Wahyu 1:9
1:9 Aku,
Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam
ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena
firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.
Sekalipun Yohanes dalam
kesusahan, dia tetap tekun menanti kedatangan Tuhan Yesus. Itu terjadi 2000
tahun yang lampau. Apalagi kita sekarang ini sudah dekat sekali. Ibarat derap
langkah kuda putih yang ditunggangi Tuhan Yesus itu semakin jelas di telinga
kita, mengapa kita tidak tekun! Kalau tidak tekun menanti maka orang itu nanti
akan tercabut dan kelak akan menangis. Jangan sampai saudara terjadi seperti ini:
Pengkhotbah 12:1
12:1
Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang
dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di
dalamnya!",
Mengapa hal ini dialami? Karena tidak tekun
menanti. Jangan kita berlambat-lambatan mengiring Tuhan dan tidak ada usaha untuk
memperoleh janji Tuhan.
Rasul Yohanes mengatakan
bahwa kita adalah saudara dan sekutunya. Berarti warna warni pengalaman yang dialami oleh Yohanes ini, jika kita alami maka kita juga harus berlaku seperti rasul Yohanes.
Kalau kita mengatakan
Firman ini untuk kita, maka kita harus berani membayar harganya, jangan takut.
Kisah Para Rasul 14:22
14:22 Di
tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya
mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam
Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
Banyak mengalami
sengsara, itu sebabnya banyak orang yang tidak mau mengiring Tuhan. Kita tidak
boleh cengeng, jangan kita mengikut Tuhan mencari enaknya saja. Memang mengikut
Tuhan ibarat berdeklamasi, naik turun intonasinya. Menyanyi juga menjadi indah
kalau naik turun nadanya, kalau datar-datar saja tidak akan enak didengar.
Ketika kita di lembah jangan kita meraju, ketika di gunung jangan kita sombong.
Jangan kita menjadi sombong karena sudah ada di atas tetapi tunjukkan
kerendahan hatimu.
Ketika menghadapi meja
dan yang ada di piring adalah kangkung rebus, nikmati saja itu. Ketika saudara
sakit nikmati saja. Kalau terpaksa harus jalan kaki pergi ke kebaktian, nikmati
saja. Jangan kesusahan itu membuat saudara tercabut dari pembentukan
tubuh Kristus.
2.
Dalam
kerajaan
Dalam menanti kedatangan
Tuhan jangan kita lupakan hal ini.
Kisah Para Rasul 14:22
14:22 Di
tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya
mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan
Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
Kalau saudara bisa
menikmati nilai kerajaan Allah ini maka tidak mungkin saudara akan tercabut. Kerajaan
Allah tidak datang secara fisik tetapi secara rohani. Apa itu kerajaan Allah?
Roma 14:17
14:17
Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran,
damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Ada dua kitab di dalam
Perjanjian baru yang sama jumlah pasalnya. Injil Matius ada 28 pasal dan menampilkan Tuhan Yesus sebagai Raja
segala raja, Mempelai Laki-laki Sorga yang empunya kerajaan Allah itu. Kisah Para Rasul ada 28 pasal, menceritakan
lahirnya gereja yang ada dalam lingkup Kerajaan Allah itu. Apakah saudara yakini saudara ada dalam kerajaan itu?
Kalau hanya karena
persoalan makan dan minum lalu kita tercabut dari Kerajaan Allah itu sangat
menyedihkan. Kalau seseorang melayani Tuhan hanya mengukur dari persoalan makan
dan minum maka orang itu sangat menyedihkan kelak hidupnya.
Wilayah kebenaran itu suasana halaman Tabernakel. Taurat
digenapkan oleh Tuhan Yesus sehingga kebenaran kita terima oleh iman. Begitu
kita menerima dan percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, berarti kita ada
di pintu gerbang. Kemudian kita bertobat dan minta ampun kepada Tuhan berarti
kita ada pada alat yang pertama yaitu Mezbah Korban Bakaran. Setelah dibaptis berarti kita ada pada
kolam basuhan dan kita mendapatkan pengampunan Tuhan maka kita ada di
wilayah kebenaran Allah = halaman.
Damai sejahtera itu kita
nikmati dalam ruangan kudus. Damai sejahtera kita nikmati lewat pekerjaan
Firman, Roh dan kasih Allah. Itu sebabnya Yohanes tidak mau keluar dari situ.
Sukacita oleh Roh Kudus itu menunjuk ruangan maha kudus. Kerajaan Sorga dalam
bentuk mini digambarkan seperti Tabernakel.
Ini yang tidak dipahami
oleh dunia, mengapa anak Tuhan dalam penderitaan karena Kerajaan Allah bisa
bersukacita? Karena memiliki pengharapan, satu waktu saya akan duduk bersama dengan Tuhan Yesus.
Rasul Yohanes punya
pengharapan makanya dia
tekun menanti dalam penderitaan.
1 Yohanes 3:2-3
3:2
Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi
belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila
Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita
akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang
yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang
adalah suci.
Kalau dia menyapa kita
adalah saudaranya maka kita harus bisa menikmati kesusahan itu dan itu luar
biasa. Jangan kita menjadi lemas dan cengeng mengikut Tuhan. Sengsara memang
akan kita alami tetapi jangan sampai kita masuk dalam sengsara aniaya 3,5
tahun.
Ini sangat mengerikan.
Seringkali karena kita
mau mengikuti baptisan yang benar sehingga kita mendapatkan sengsara.
Matius 13:52
13:52
Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang
menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang
mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."
Tabernakel adalah sorga
mini dan
kita dapat melihat
langkah rohani kita sebagai orang yang ada dalam Kerajaan Allah. Saudara bisa
melihat warna rohani saudara mungkin baru sampai di pintu gerbang, atau ada
persekutuan dengan Mezbah Korban Bakaran, atau sudah ada di Bejana pembasukan
karena sudah dibaptis. Tetapi jangan kita berhenti hanya sampai pada baptisan
air, masih perlu tindak
lanjutnya.
Ayo masuk dalam ruangan
suci, di sana ada ada tiga macam alat yang menunjuk tiga macam ibadah,
tekunilah itu. Kita harus tekun di meja roti pertunjukkan yaitu persekutuan
dengan Firman Tuhan dan Perjamuan Kudus, tekun di Pelita Emas yaitu persekutuan
dengan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya, tekun di Mezbah Dupa Emas yaitu
persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih, dalam doa penyembahan.
Jangan tiru dunia,
tirulah Sorga. Jangan tiru cara orang dunia berpakaian lalu kita datang
beribadah. Kita harus ada dalam kerajaan Allah, kerajaan Allah itu kudus,
kerajaan Allah itu sopan. Biarlah kita datang beribadah dengan sopan di hadapan
Tuhan.
Kalau menerima pelajaran
hal Kerajaan Sorga itu seperti bendahara, kepadanya akan Tuhan percayakan harta
yang lama itulah kekayaan yang ada dalam perjanjian lama dan harta yang baru yang
ada dalam perjanjian baru sehingga tampil indah pembukaan rahasia Firman Tuhan.
Matius 13:52
13:52 Maka
berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang
menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang
mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."
Ibadah itu bukan
lenggak-lenggoknya yang diutamakan. Di dalam Alkitab memang banyak disebutkan
tentang menari. Tetapi menari itu bukan
hanya diasumsikan dari gerak geriknya. Mari kita perhatikan bagaimana
Salomo rindu melihat kekasihnya menari.
Kidung Agung 6:13
6:13
Kembalilah, kembalilah, ya gadis Sulam, kembalilah, kembalilah, supaya kami
dapat melihat engkau! Mengapa kamu senang melihat gadis Sulam itu seperti
melihat tari-tarian perang?
Sulamit dalam
penampilannya sama seperti gadis yang menari tarian perang. Itu penampilan
Sulamit, itu penampilan gereja Tuhan. Tarian perang ini ditampilkan untuk
menyambut tentara yang menang dari peperangan dan membawa jarahan. Berarti yang
menari ini adalah pantulan kehidupan yang menang menghadapi tantangan dan
cobaan, dia tekun, dia tidak kalah. Apa artinya kita menari tetapi kalah terus
hadapi godaan iblis?.
Kalau menari dalam gereja
tetapi kemudian kalah terus di luar, itu tidak benar. Kalau keluar gereja
langsung merokok, minum minuman keras dan berbusana tidak karu-karuan, itu
berarti kalah. Menari itu adalah penampilan seutuh tubuh. Tampilkan tubuhmu seutuhnya mempermuliakan
Tuhan. Matamu mempermuliakan Tuhan, telingamu suka mendengar Firman, hidungmu
suka menyembah Tuhan, mulutmu memuja dan memuji Tuhan, kakimu kuat pendiriannya
di dalam Tuhan, belakangmu berarti lihat pintu-pintu di belakang yang perlu
ditutup dan jangan dibiarkan menganga, ke depan kita melangkah dengan bimbingan
dan tuntunan Tuhan.
3.
Menanggung
karena Firman dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus
Ibrani 13:13
13:13
Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung
kehinaan-Nya.
Karena Firman Tuhan lalu
kita dihina dan dicemooh kita harus rela menanggung. Kita mengalami keubahan
hidup karena diberi oleh Tuhan lewat Firman pengajaran yang mengubah hidup
kita. Alangkah eloknya kalau seperti itu, itu bukti kita ada dalam kerajaan
Allah.
Lukas 17:20
17:20
Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus
menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah,
Ibrani 8:5; 9:21-28
8:5
Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama
seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah:
"Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya
itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
9:21 Dan
juga kemah dan semua alat untuk ibadah dipercikinya secara demikian dengan
darah.
9:22 Dan
hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa
penumpahan darah tidak ada pengampunan.
9:23
Jadi segala sesuatu yang melambangkan apa yang ada di sorga haruslah ditahirkan
secara demikian, tetapi benda-benda sorgawi sendiri oleh
persembahan-persembahan yang lebih baik dari pada itu.
9:24
Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang
hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga
sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.
9:25 Dan
Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri,
sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah
yang bukan darahnya sendiri.
9:26
Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini
dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada
zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya.
9:27 Dan
sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah
itu dihakimi,
9:28 demikian pula Kristus hanya satu kali saja
mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan
menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan
keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
Dulu secara fisik,
sekarang kita lihat melalui Tabernakel secara rohani kita harus melakoni itu
semua. Ini yang mengakibatkan Yohanes ada di pulau Patmos, dalam kesusahan,
dalam kerajaan, karena menanggung Firman Allah dan kesaksian Yesus. Dengan ketekunannya
dia dipercaya oleh Tuhan untuk melihat Sorga. Dia melihat Tuhan Yesus duduk di
atas takhta dan dipercayakan kepadanya untuk menulis rahasia Firman.
Sesungguhnya apa yang
ditulis oleh Yohanes ini adalah rahasia yang dibuka untuk kita yang hidup di akhir zaman. Kalau
kita melihat penderitaan Yohanes itu demi kita, melihat penderitaan Kristus itu
demi kita. Kalau kita merasakan pekerjaan Roh Kudus lewat tujuh manifestasiNya
dalam kehidupan kita maka itu adalah kemurahan Tuhan.
Mari kita bahu membahu
bersama Yohanes. Yohanes sudah tidak ada tetapi Firman Tuhan ada pada kita.
Yohanes mengajar agar kita bahu membahu dalam pelayanan.
Zefanya 3:9
3:9
"Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa,
yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah
kepada-Nya dengan bahu-membahu.
Ini maunya Tuhan dan dambaan
hati Yohanes, dia menyapa kita sebagai sekutu
dan saudaranya dalam kesusahan maksudnya supaya kita bahu membahu. Kalau saya
tidak didukung oleh sidang jemaat dan kita tidak saling mendukung maka
pelayanan kita tidak akan jadi. Kalau kita melihat ada hamba Tuhan yang meniru
keteladanan Yohanes di
pulau Patmos di dalam ketekunan, apa salahnya kalau kita bahu membahu bersama
dengan dia. Jangan kita berpikir “dia saja yang menanggung aku tidak”. Biarlah
kita bahu membahu menanggung segala sesuatu dalam pembangunan Tubuh Kristus.
Filipi 2:5,8
2:5 Hendaklah
kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga
dalam Kristus Yesus,
2:8 Dan dalam
keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati,
bahkan sampai mati di kayu salib.
Yohanes ini adalah
pribadi yang bersama dengan
Yesus secara tubuh insani. Saat Yesus dalam perjamuan terakhir, Yohanes tidak mau jauh dari Yesus.
Bahkan kepalanya dia sandarkan di dada Yesus. Ketika Yesus sudah tidak ada di
lihat secara fisik dia tetap manja kepada Yesus, berarti suka bersandar kepada
Yesus. Kenapa ketika menyembah kita terlelap, kenapa tidak kita jadwalkan untuk
beribadah menyembah Tuhan dalam rumah kita?.
Memang keselamatan itu
masing-masing, tetapi harus
ada kesatuan dalam doa penyembahan.
Wahyu 1:9
1:9 Aku,
Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam
ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena
firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.
Dia ingin kesusahan itu
dihayati juga oleh kita. Bukan hanya kebahagiaan yang dia alami itu yang kita alami, tetapi kesusahannya juga supaya
kita alami, itu memang warna-warni dalam kehidupan kita.
Menantikan Yesus di sini
dalam arti double dan ini harus ada pada kita. Bukan hanya kita menanti
kedatangan Tuhan Yesus kedua kali tetapi juga harus menanti hadirat Tuhan dalam
doa penyembahan. Jangan ketika berdoa malah tidur.
Setiap saya membaca
Firman saya membawa diriku seakan-akan saya ada di situ. Begitu juga ketika
membaca tentang Yohanes di pulau Patmos, saya membawa diriku ada pada kondisi
Yohanes. Saya bukan cengeng tetapi saya rindu merasakan hadirat Tuhan.
Kenapa ketika kita
menyembah Tuhan sepi-sepi saja, diam membisu. Sudah ada Firman Tuhan tetapi
tidak mau bersuara menyembah Tuhan, jangan kita seperti itu. Kita menanti Tuhan
mulai dari menanti hadiratNya dalam doa penyembahan. Ketika kita menikmati
hadirat Tuhan dalam doa penyembahan, kita mengharapkan kelak juga kita
menikmati hadirat Tuhan yang lebih lagi dari saat ini. Sebab kelak pada
kedatanganNya pada kali yang kedua kita akan memandang wajahNya dan kita juga
ada dalam kemuliaan bersama dengan Dia.
Jangan sampai kita
terlepas dari rencana Allah. Jangan sampai sidang jemaat ada di luar kerajaan
Allah. Lihat di mana posisimu secara rohani di dalam pola Tabernakel. Kalau
baru percaya berarti baru sampai di pintu gerbang. Kalau sudah di mezbah korban
bakaran berarti sudah bertobat, kalau memberi diri dibaptis berarti sampai di
bejana pembasuhan. Kemudian kita mohon urapan Roh Kudus (pintu kemah) agar kita
diberikan kekuatan untuk menikmati ibadah Pendalaman Alkitab dan perjamuan
kudus (meja roti pertunjukkan), persekutuan dengan Roh Kudus dalam
karunia-karuniaNya (pelita emas), persekutuan dengan Allah Bapa di dalam
kasihNya (mezbah dupa emas).
Biarlah kita tekun dalam
persekutuan dengan Firman, Roh dan kasih Tuhan. Yohanes tekun menanti walaupun
dia dibuang di pulau Patmos. Tetapi saat berada di pulau Patmos, yang dia
nantikan itu hadir. Saat Yesus hadir, dia diangkat oleh Tuhan.
Wahyu 1:10
1:10
Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu
suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
Betul-betul Yohanes
menantikan Tuhan dan saat itu Tuhan hadir. Pada kedatanganNya pada kali yang
kedua hadirat Tuhan akan lebih lagi kita rasakan. Saat beribadah, kita memuji Tuhan,
kita mendengarkan Firman dan menyembah
Tuhan, biarlah kita merasakan jamahan Tuhan. Coba kalau saudara rindu merasakan
hadirat Tuhan coba rekam bagaimana penderitaan Yesus. Lihat mahkota duri di
kepalaNya, lihat tanganNya yang telentang dipaku, lihat kakiNya, lihat
lambungNya, semua itu karena saudara, pasti saudara akan merasakan pengaruhnya.
Bukan hanya kita menghayalkan nanti bertemu dengan Tuhan tetapi mulai dari
sekarang. Kalau sekarang kita nikmati maka akan lebih lagi kita rasakan pada
kedatanganNya pada kali yang kedua.
Posisikan dirimu manja di
kaki Tuhan, posisikan dirimu manja di dadanya Tuhan maka pasti Tuhan percayakan
hadirat Tuhan di dalam nikahmu, di dalam ibadah pelayanamu dan juga di dalam
pekerjaanmu.
Yohanes ada di pulau
Patmos karena Firman Tuhan dan karena kesaksian Tuhan Yesus. Kondisikanlah
hidupmu sungguh-sungguh dalam keadaan seperti ini.
Yesaya 51:1
51:1
Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari
TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada
lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali.
Tuhan Yesus adalah batu
karang yang teguh. Lihat bagaimana Dia sudah dipahat di bukit Golgota,
bagaimana tangan dan kakiNya dipaku dan sekujur tubuhNya dicambuk seperti batu
yang dipahat untuk kita mendapatkan kesempatan hidup dalam karunia Tuhan.
Yesaya 51:7
51:7
Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengetahui apa yang benar, hai bangsa yang
menyimpan pengajaran-Ku dalam hatimu! Janganlah takut jika diaibkan oleh manusia
dan janganlah terkejut jika dinista oleh mereka.
Bertahanlah menanti
Tuhan, kesusahaanmu Tuhan yang catat.
Mazmur 56:9
56:9
Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam
kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?
Sengsara saudara Tuhan
hitung-hitung. Kesusahan saudara Tuhan hitung.
Derita yang saudara alami karena Firman itu Tuhan daftar. Untuk apa Tuhan
daftar? Sebab mau Tuhan ganjar dengan berkat yang luar biasa, akan dia ganti
dengan sukacita yang besar. Jadi lebih banyak didaftar lebih bagus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar