Yohanes 1:19-21
1:19 Dan inilah
kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan
orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?"
1:20 Ia mengaku
dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias."
1:21 Lalu mereka
bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia
menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan
ia menjawab: "Bukan!"
Utusan
dari pusat ini datang untuk menanyakan siapa Yohanes Pembaptis itu. Di sinilah
Yohanes bersaksi, dia mengatakan bahwa dia adalah suara yang berseru-seru,
berarti dia utusan dari Sorga. Ada dua figur yang diangkat oleh para utusan
ini:
1.
Elia
2.
Nabi yang akan datang
Kita
akan melihat tentang nabi yang akan datang itu. Bangsa Israel menantikan kegenapan
nubuatan nabi Musa. Datangnya nabi itu spesial untuk bangsa Israel.
Ulangan 18:15-22
18:15 Seorang
nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku,
akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.
18:16 Tepat
seperti yang kamu minta dahulu kepada TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb, pada
hari perkumpulan, dengan berkata: Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN,
Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya jangan
aku mati.
18:17 Lalu
berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik;
18:18 seorang
nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau
ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada
mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.
18:19 Orang yang
tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku,
dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.
18:20 Tetapi
seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang
tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah
lain, nabi itu harus mati.
18:21 Jika
sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan
yang tidak difirmankan TUHAN? --
18:22 apabila
seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan
tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan
terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar
kepadanya."
Ayat
ini diangkat kembali oleh Stefanus dalam khotbahnya di depan imam besar dan
Mahkamah Agama.
Kisah Para Rasul 7:37
7:37 Musa ini
pulalah yang berkata kepada orang Israel: Seorang nabi seperti aku ini akan
dibangkitkan Allah bagimu dari antara saudara-saudaramu.
Ternyata
bicara nabi yang akan datang itu menunjuk pribadi Yesus Kristus. Diberi
penekanan “supaya kamu mendengar akan Dia”. Inilah yang dipertanyakan oleh
utusan dari Yerusalem ini.
Matius 17:5
17:5 Dan tiba-tiba sedang ia
berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu
terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah
Aku berkenan, dengarkanlah Dia."
Setelah
ditampilkan pribadi Yesus yang harusnya mereka taati, ternyata ketika apa yang
mereka nanti-nantikan itu menjadi nyata, malah mereka salibkan. Bahkan mereka
menolak mati-matian nabi yang menggenapi nubuatan nabi Musa dalam Ulangan pasal
18. Inilah kekerasan hati umat Tuhan.
Kita
bisa berkata bangsa Israel itu keras hati dan
keras tengkuk. Tetapi tanpa kita sadar kita sendiri yang memposisikan diri
seperti orang Yahudi ini. Kita tidak taat dan tidak patuh. Padahal itulah
kegenapan dari nubuatan.
Ulangan 18:19
18:19 Orang yang
tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku,
dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.
Di
sini ada tuntutan balik dari Tuhan. Jadi menolak utusan Tuhan itu sama dengan
menolak Sorga dan akan ada tuntutan balik. Kebalikannya kalau kita menerima,
bukan hanya sekedar ucapan tetapi mengambil semua apa yang Dia sabdakan maka
Sorga terbuka luas untuk kehidupan kita. Olehnya jangan kita menolak nabi yang
sudah ada itu yaitu Yesus.
Ketika
itu masih sebatas nubuatan nabi. Kalau sekarang bagi kita itu sudah jelas bahwa
Dia adalah Tuhan dan sekaligus Mempelai Laki-laki Sorga. Berarti kalau kita
tidak mau menyambut Dia, tidak mau menerima Dia dan menolak Dia, itu sama
dengan menolak Tuhan sama dengan menolak Mempelai Laki-laki Sorga.
Bagaimana
praktek kehidupan anak Tuhan dalam hal menyambut Mempelai Laki-laki Sorga?
Matius 10:40
10:40
Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia
menyambut Dia yang mengutus Aku.
“Kamu” di sini menunjuk hamba Tuhan yang bagaikan awan
yang ada muatan air di dalam kehidupannya, ada muatan Firman pengajaran, itu
sama dengan menyambut Tuhan Yesus, menyambut Mempelai Laki-laki Sorga.
Matius
10:41-42
10:41
Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi,
dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima
upah orang benar.
10:42 Dan
barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang
kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan
kehilangan upahnya dari padanya."
Ternyata
ada nilainya menyambut utusan Tuhan. Tentu ada bukti-bukti bahwa dia adalah
utusan Tuhan. Utusan Tuhan itu diibaratkan seperti awan yang dimuati oleh Tuhan
dengan air. Artinya ada bentuk-bentuk atau ciri-ciri kepercayaan Tuhan kalau
benar hamba Tuhan itu utusan Tuhan. Kita akan merasakan siraman pengajaran
Firman, kita akan menikmati turunnya hujan dalam kehidupan kita.
Ayub 37:11
37:11 Awan pun dimuati-Nya
dengan air, dan awan memencarkan kilat-Nya,
Utusan
yang mengutus dirinya sendiri atau diutus oleh manusia, dia tidak ada muatan
Firman (Yehezkiel 33:1-6). Tetapi
utusan yang diutus oleh Tuhan, jelas dia mempunyai muatan Firman (Yehezkiel 33:7-33).
Pelayan
yang diangkat oleh manusia kelihatan tidak ada resiko yang dia hadapi, tidak
ada goncangan yang dia alami. Tetapi yang diangkat oleh Tuhan, ada resiko yang
dia hadapi. Kalau umat Tuhan berkata “tindakan Tuhan tidak tepat” maka
perkataan itu juga kena kepada utusan yang diangkat oleh Tuhan.
Hamba
Tuhan yang diutus oleh Tuhan ini ada muatan air, berarti ada Firman pengajaran
yang mengoreksi umat Tuhan. Dahulu mengoreksi bangsa Israel, sekarang
mengoreksi kita. Dalam penyajian Firman pengajaran ini, maka muncul tantangan.
Itu bukan berarti dia salah, tetapi karena iblis tidak senang. Iblis mau
mempertahankan kehidupan manusia itu supaya tetap menjadi miliknya sehingga
berani orang itu mempersalahkan Tuhan dengan perkataan “tindakan Tuhan tidak
tepat”.
Yehezkiel 33:17
33:17 Tetapi
teman-temanmu sebangsa berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Padahal tindakan
mereka yang tidak tepat.
Koreksi
disampaikan oleh utusan yang sah dari Tuhan, yaitu Firman pengajaran yang membersihkan
supaya tampil keadilan dan kebenaran. Utusan Tuhan ini menyorotkan kebenaran
Firman Allah, ibarat menyiram umat Tuhan dengan derasnya Firman pengajaran.
Yehezkiel 33:19-20
33:19
Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikannya dan ia melakukan
keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup karena itu.
33:20 Tetapi
kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Aku akan menghakimi kamu,
masing-masing menurut kelakuannya, hai kaum Israel."
Mereka
berbalik menuduh tindakan Tuhan tidak tepat. Kalau mengatakan tindakan Tuhan
tidak tepat, berarti itu sama dengan menyalah-nyalahkan tindakan hamba Tuhan
yang benar utusan Tuhan. Kita harus belajar untuk menahan kata, terlebih lagi
menghadapi hamba Tuhan yang sudah jelas ada muatan air dari Tuhan.
Elia
ada kekurangannya, Musa ada kekurangannya, hanya Tuhan Yesus yang tidak ada
kekhilafannya. Kita harus waspada dalam berucap. Kalau kita mengata-ngatai
utusan Tuhan yang jelas ada muata air maka yang akan tersinggung adalah Yang
mengutus. Sebab Tuhan yang mengutus dia, tahu kekurangan dari hambaNya. Tetapi dia menjadi pilihan
Tuhan untuk datang mendapatkan kita. Ketika kita berhadapan dengan figur
seperti itu, kita harus waspada dalam berucap.
Kalau
ada muatan air, berarti ada kepercayaan Tuhan di atasnya. Kalau salah kita
berucap pada orang itu berarti sama dengan menyalahkan Tuhan, mengapa mengutus
orang seperti itu. Kalau menyalahkan Tuhan berarti sama dengan menyalahkan
sorga, bagaimana bisa orang seperti itu masuk
Sorga.
Tindakan
kita yang harus dilakukan hanya satu yaitu menyambut utusan Tuhan yang ada
muatan air. Kalau menyambut hamba Tuhan seperti itu maka ada 6 hal yang kita
peroleh.
1.
Dipelihara saat kelaparan
Dalam II Raja-raja 17:13-16, ada
seorang janda yang siap menyambut utusan Tuhan.
I
Raja-raja 17:13-16
17:13 Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah
takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu
bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian
barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
17:14 Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel:
Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun
tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka
bumi."
17:15 Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti
yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu
mendapat makan beberapa waktu lamanya.
17:16 Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak
dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya
dengan perantaraan Elia.
Janda ini adalah bangsa kafir.
Ketika Tuhan Yesus mengangkat kisah
ini, bangsa Israel tersinggung. Karena Tuhan berkata bahwa di Israel banyak
janda tetapi tidak ada satupun yang ditolong oleh Tuhan kecuali janda kafir
dari tanah Sidon itu.
Lukas
4:26
4:26 Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang
dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah
Sidon.
Karena dia siap menyambut utusan
Tuhan yang ada muatan air maka dia memperoleh berkat dipelihara saat kelaparan.
Pada waktu itu terjadi kelaparan karena 3,5 tahun hujan tidak turun. Saudara
bayangkan kalau 3,5 tahun hujan tidak turun, semua tanaman merana dan bagaimana
nasib hewan dan manusia, tidak ada air yang bisa dikonsumsi. Tetapi janda dari
Sidon ini dipelihara oleh Tuhan karena menyambut Elia
2.
Hidup berkemenangan, hidup berkecukupan
Utamanya di sini dalam soal
rohani. Kelak nanti akan terjadi kelaparan yang mengerikan yaitu kelaparan
rohani. Tetapi orang yang telah belajar mempraktekkan Firman menyambut utusan
Tuhan, berarti menyambut utusan sorga maka kehidupan
Sorga akan turun atas kehidupannya, utamanya berkat rohani.
Janda ini bukan saja pas-pasan
tetapi sudah kritis. Sebab dia berkata:
I
Raja-raja 17:12
17:12 Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN,
Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali
segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan
sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau
pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya,
maka kami akan mati."
Jadi dia sudah kritis, tetapi
karena dia mendahulukan utusan Tuhan maka terjadi hal yang luar biasa.
Hidup berkecukupan ini sesuai
dengan doa Tuhan Yesus “berikanlah makanan kami pada hari ini yang secukupnya”.
Tuhan tidak mengajar kita untuk menjadi rakus tetapi secukupnya.
3.
Perempuan Sunem kandungannya dibuka
Elisa sering lewat dan mampir di
rumah mereka. Ternyata ibu rumah tangga di situ memperhatikan bahwa yang datang
itu bukan seperti manusia yang lain. Dia berkata kepada suaminya “dia ini hamba
Tuhan, ayo kita buat sebuah kamar untuknya”. Singkatnya mereka selalu
memberikan pelayanan kepada Elisa dan fasilitas yang telah mereka siapkan
dimanfaatkan benar oleh Elisa. Berkat yang dialami oleh perempuan itu adalah
kandungannya dibuka oleh Tuhan.
Ketika Elisa menyuruh Gehazi
untuk bertanya apa yang mereka butuh, mereka menjawab bahwa mereka tidak punya
kekurangan. Tetapi Gehazi jeli, setiap mereka mampir tidak ada suara anak-anak
dan dia melapor kepada Elisa bahwa keluarga itu tidak mempunyai anak. Maka
Eliza berkata pada perempuan itu bahwa tahun depan dia akan menggendong anak.
II
Raja-raja 4:16
4:16 Berkatalah Elisa: "Pada waktu seperti ini
juga, tahun depan, engkau ini akan menggendong seorang anak laki-laki."
Tetapi jawab perempuan itu: "Janganlah tuanku, ya abdi Allah, janganlah
berdusta kepada hambamu ini!"
Jadi kehidupan yang menyambut
utusan Tuhan, kandungannya dibuka. Kelihatan anak Tuhan yang menyambut utusan
Tuhan, kandungan rohaninya dibuka oleh Tuhan untuk menyambut benih Firman dan
Firman itu tumbuh dalam kehidupannya. Itulah orang yang menyambut dengan
sepenuh hati.
Secara jasmani mereka ini tidak berkekurangan tetapi tidak punya
anak. Artinya mungkin kita tidak berkekurangan secara financial tetapi
kandungan hati kita tidak terbuka untuk menerima benih Firman. Jangan sampai
kandungan rohani kita mandul, kalau kandungan rohani mandul maka ucapannya
tidak elok di dengar. Mereka berucap “tindakan Tuhan tidak tepat”.
4.
Mengalami kuasa kebangkitan
Ketika anak itu sudah lahir dan
sudah remaja lalu mengikuti ayahnya memanen gandum, di tengah-tengah kesibukan
memanen gandum anak ini berteriak “kepalaku sakit”. Ayahnya ini langsung
memerintahkan supaya anak itu dibawa pada mamanya. Sampai dipangkuan mamanya,
anak itu menghembuskan nafas yang terakhir. Singkatnya anak itu bangkit kembali
ketika Elisa datang dan meniarap di atas anak yang mati itu, kemudian anak itu
bersin tujuh kali.
II
Raja-raja 4:35
4:35 Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam
rumah itu sekali ke sana dan sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di
atas anak itu. Maka bersinlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya.
Bersin itu berarti mengeluarkan
hal yang kotor. Artinya, begitu terjadi persekutuan yang utuh dengan utusan Tuhan maka yang
kotor semuanya keluar dari anak itu.
5.
Dipelihara saat kelaparan
II
Raja-raja 8:1
8:1 Elisa telah berbicara kepada perempuan yang
anaknya dihidupkannya kembali, katanya: "Berkemaslah dan pergilah
bersama-sama dengan keluargamu, dan tinggallah di mana saja engkau dapat
menetap sebagai pendatang, sebab TUHAN telah mendatangkan kelaparan, yang pasti
menimpa negeri ini tujuh tahun lamanya."
Orang yang kandungan rohaninya terbuka
menerima benih Firman Tuhan, tidak sulit untuk taat pada anjuran hamba Tuhan.
Dia dipelihara saat kelaparan karena menerima setiap anjuran dari hamba Tuhan.
Jangankan perempuan itu, raja
pada waktu itu sangat hormat kepada utusan Tuhan ini.
6.
Apa yang sudah hilang dikembalikan oleh
Tuhan.
Bukan hanya dipelihara tetapi
hasil ladang yang sudah hilang selama 7 tahun dikembalikan kepada perempuan itu
oleh raja karena raja itu hormat kepad Aziz Allah.
II
Raja-raja 8:6
8:6 Lalu raja bertanya-tanya, dan perempuan itu
menceritakan semuanya kepadanya. Kemudian raja menugaskan seorang pegawai
istana menyertai perempuan itu dengan pesan: "Pulangkanlah segala miliknya
dan segala hasil ladang itu sejak ia meninggalkan negeri ini sampai
sekarang."
Inilah berkat bagi orang yang
suka menyambut utusan Tuhan. Kita mau menyambut Tuhan pada kedatanganNya pada
kali yang kedua. Jadi kita sudah harus terlibat dalam praktek yaitu menyambut
utusan Tuhan. Jangan kita melihat kekurangan utusan Tuhan itu. Kalau melihat
kekurangan Musa, Elia dan nabi-nabi lain maka kita tidak akan bisa menyambut. Apakah
Tuhan tidak melihat kekurangan mereka? Tuhan melihat tetapi Tuhan sudah memuati
mereka dengan air hujan Firman pengajaran supaya ada berkat yang kita terima
lewat pelayanan mereka.
Kalau hanya melihat hamba-hamba
Tuhan yang datang siapa yang mau menyambut, tetapi karena saudara mau
melibatkan diri dalam praktek menyambut Tuhan maka apa salahnya saudara ikut
menyambut mereka. Mulai dari sekarang belajarlah menyambut Tuhan dengan praktek
menyambut hamba Tuhan. Tidak akan rugi kalau kita berbuat untuk hamba Tuhan, tetapi
seringkali perhitungan yang jalan, nanti kalau membawa ini dan itu bisa menjadi
rugi.
Kita berhadapan dengan kedatangan
Tuhan yang segera akan datang. Belajarlah menyambut Tuhan mulai dengan belajar
menyambut hamba Tuhan.
II
Raja-raja 8:1,3-6
8:1 Elisa telah berbicara kepada perempuan yang
anaknya dihidupkannya kembali, katanya: "Berkemaslah dan pergilah
bersama-sama dengan keluargamu, dan tinggallah di mana saja engkau dapat
menetap sebagai pendatang, sebab TUHAN telah mendatangkan kelaparan, yang pasti
menimpa negeri ini tujuh tahun lamanya."
8:3 Dan setelah lewat ketujuh tahun itu, pulanglah
perempuan itu dari negeri orang Filistin. Kemudian ia pergi mengadukan perihal
rumahnya dan ladangnya kepada raja.
8:4 Raja sedang berbicara kepada Gehazi, bujang abdi
Allah itu, katanya: "Cobalah ceritakan kepadaku tentang segala perbuatan
besar yang dilakukan Elisa."
8:5 Sedang ia menceritakan kepada raja tentang Elisa
menghidupkan anak yang sudah mati itu, tampaklah perempuan yang anaknya
dihidupkan itu datang mengadukan perihal rumahnya dan ladangnya kepada raja.
Lalu berkatalah Gehazi: "Ya tuanku raja! Inilah perempuan itu dan inilah
anaknya yang dihidupkan Elisa."
8:6 Lalu raja bertanya-tanya, dan perempuan itu
menceritakan semuanya kepadanya. Kemudian raja menugaskan seorang pegawai
istana menyertai perempuan itu dengan pesan: "Pulangkanlah segala miliknya
dan segala hasil ladang itu sejak ia meninggalkan negeri ini sampai
sekarang."
Tersimpul pada ayat 6 ini bahwa
raja menghormati keputusan dari utusan Tuhan.
Biarlah
kita menyambut utusan Sorga tanpa melihat kekurangannya. Nabi yang akan datang
itu sebenarnya sudah ada, itulah Tuhan Yesus. Dan Dia akan datang pada kali
yang kedua. Praktek menyambut Dia adalah mulai dari sekarang kita memberikan
pelayanan kepada utusan-utusan Tuhan.
Memang
mereka ada kekurangannya tetapi tugas hamba
Tuhan pada
kehidupan yang masih merindu kepada Firman pengajaran yang sehat, berikan
pelayanan yang indah dan elok kepada mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar