Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh
anugerah Tuhan kita ada pada pagi hari ini. Setiap bangun pagi setelah berdoa
saya berkata “puji Tuhan, saya masih ada”. Itu berarti kita disiapkan oleh
Tuhan untuk menyambut kedatanganNya kedua kali dengan tubuh yang seperti ini.
Wahyu 1:9
1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam
kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau
yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh
Yesus.
Ada 4
suasana atau 4 hal yang ditampilkan lewat ayat ini. Inilah corak ragam
kehidupan hamba Tuhan yang dipakai oleh Tuhan dengan bermacam-macam situasi.
1.
Di
pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan
oleh Yesus
Kalau kita membaca
pengalaman Yohanes ini, banyak dialami oleh pelayanan Tuhan. Tidak sedikit dari
mereka tidak mampu meneruskan pelayanannya karena dihadapkan dengan beragam
cara kehidupan hamba Tuhan yang lebih banyak pahit getirnya dari pada senangnya.
Salah satu contoh dalam
perjanjian baru adalah yang namanya Demas. Pada awalnya dia begitu setia dalam
pelayanan bersama Paulus. Dia melayani Tuhan dan
pekerjaanNya. Melayani Tuhan dan melayani pekerjaanNya itu berbeda. Melayani
Pribadi Tuhan adalah saat kita duduk menyembah Dia. Ketika terlibat melayani
pekerjaanNya, di sinilah kita banyak mengalami kesulitan dan benturan.
Kolose 4:14
4:14
Salam kepadamu dari tabib Lukas yang kekasih dan dari Demas.
Paulus, tabib Lukas dan
Demas bersama-sama mengirim salam kepada jemaat di Kolose. Dalam terang
Tabernakel surat Kolose ini kena Mezbah Dupa Emas yang menunjuk penyembahan
atau penyerahan diri. Kelihatannya menyembah itu enteng tetapi banyak kali
dalam prakteknya hal ini berat.
Bahkan ketika kita datang menyembah hanya pindah tempat tidur, tadinya tidur di
kamar, tetapi ketika bersama duduk di kaki Tuhan hanya pindah tempat tidur
sebab baru 5 menit duduk menyembah sudah tertidur. Banyak anak Tuhan seperti itu dan tidak sedikit hamba Tuhan juga
alami seperti itu.
Satu waktu Demas tidak tahan karena merasa pahit getirnya di dalam pelayanan bersama
Paulus. Paulus ini masuk keluar penjara dan dia merasakan bagaimana
penderitaannya dalam melayani pekerjaan Tuhan.
II Korintus 11:23
11:23 Apakah mereka pelayan
Kristus? -- aku berkata seperti orang gila -- aku lebih lagi! Aku lebih banyak
berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali
dalam bahaya maut.
Daging tidak akan setuju
dengan pengalaman seperti di atas, apalagi seperti pengalaman Yohanes yang
dikucilkan dari tempat yang ramai dan ditempatkan di tempat yang sepi. Itu sebabnya banyak
hamba Tuhan seperti Demas.
II Timotius 4:10-11
4:10
karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat
ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia.
4:11
Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari,
karena pelayanannya penting bagiku.
Di sini ada dua pribadi
yang bertolak belakang. Markus pernah meninggalkan Paulus dan Barnabas, tetapi
kemudian dia kembali. Demas awalnya bersama Paulus tetapi karena dia mencintai
dunia maka dia meninggalkan Paulus dan tidak pernah kembali lagi.
Inilah warna-warni
pelayan
Tuhan. Ketika diizinkan
Tuhan masuk dalam pengalaman lembah
apakah kita sanggup? Ini bukan hanya dikhususkan bagi hamba-hamba Tuhan
tetapi juga mewarnai kehidupan anak-anak Tuhan. Di saat rohani kita meroket
kita memandang dunia semakin jauh di bawah dan kita makin dekat ke Sorga. Tetapi terkadang kita
seperti Demas yang tertarik dengan dunia sehingga akhirnya kembali menukik dan
berbenturan dengan bumi ini.
Ini yang diingatkan oleh
Tuhan lewat pengalaman rasul Yohanes. Semoga ini membangkitkan semangat dan menjadi dorongan bagi kita. Apapun
yang terjadi pada diri Yohanes bukan berarti Sorga tertutup bagi dia. Walaupun
dia dibuang di pulau Patmos dan dikucilkan dari khalayak ramai, Tuhan Yesus
menyambut dia.
Kadang kita dikucilkan
dari khalayak ramai, kita dikucilkan dari komunitas kita yang tadinya menyapa
kita dengan begitu indah, tetapi karena Firman dan kesaksian Yesus kita juga diperlakukan
seperti Yohanes yaitu kita dikucilkan. Bahkan yang seringkali terjadi ketika
kita dikucilkan dan tidak disenangi orang karena Firman dan kesaksian Yesus
maka kita seperti berada di persimpangan. Mau tetap mempertahankan Firman dan
kesaksian Yesus atau berbalik kembali pada persekutuan yang lama yang
menyenangkan daging kita.
Setelah Yohanes
dikucilkan dari khayalak ramai, yang menyambut dia bukan sembarang orang tetapi
Raja Sorga! Jangan kita takut kalau dikucilkan karena Firman dan kesaksian
Yesus. Ternyata Firman dan kesaksian Yesus ini beresiko, resiko inilah yang
seringkali kita tidak mau terima. Ketika karena kebenaran Firman yang kita
terima lalu kita dibenci dan dikucilkan di situlah seringkali kita ada di
persimpangan mau menerima resiko ini atau menolak. Kalau menolak berarti Raja
Sorga tidak akan menyambut, tetapi bila menerima maka Raja Sorga menyambut kita. Berarti Mempelai Laki-laki
Sorga menyambut saudara. Ketika kita diperhadapkan resiko karena Firman, karena
kebenaran dan kesaksian Yesus Kristus, ambil posisi seperti teladan rasul
Yohanes. Dia tetap bertekun.
Roma 5:3-5
5:3 Dan bukan
hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita
tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
5:4 dan
ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih
Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah
dikaruniakan kepada kita.
Hal inilah yang diingatkan kepada tujuh
jemaat di Asia Kecil. Ternyata warna dalam kehidupan ini, 71% pelan-pelan telah
meninggalkan kebenaran Firman dan meninggalkan kesaksian Yesus. Itu sebabnya
tampil Firman Tuhan lewat pengalaman Yohanes yang ikut menandatangai surat itu.
Agar mereka membaca dan berpikir “karena mereka sehingga Yohanes ada di pulau Patmos. Karena Firman dan kesaksian yang
diberitakan kepada mereka maka rasul Yohanes dikucilkan. Lebih baik kita
dikucilkan karena Firman pengajaran dari pada disambut tanpa Firman pengajaran.
Karena kita langsung
berinteraksi dengan dunia ini sehingga banyak menarik umat Kristen sehingga rohaninya
terjungkir. Lebih baik dunia menolak kita asal Sorga menyambut kita. Sekalipun di
tempat yang sepi tetapi bersama dengan Raja Sorga dari pada di tempat yang
hura-hura tetapi tanpa Yesus, tanpa Firman pengajaran akan binasa.
I Petrus 4:14
4:14
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan,
yaitu Roh Allah ada padamu.
Hal ini tidak bisa diterima dengan akal sehat, masakan karena kita dinista lalu
kita berbahagia. Jadi kalau kita dinista karena nama Kristus terimalah itu.
I Petrus 4:16
4:16
Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu,
melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.
Banyak anak-anak muda
remaja di sekolah dihina dan dinista, malah bukan oleh orang-orang diluar
Kristen namun orang Kristen. Asalkan jangan kita dihina dan dinista karena
memang kita berbuat salah. Kalau seperti itu berarti bodohnya sendiri.
I Petrus 4:15
4:15
Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri
atau penjahat, atau pengacau.
Rasul Yohanes ada dalam
ketekunan dan ketekunannya itu berbuah atau berhasil. Yesus belum datang pada
kali yang kedua tetapi dalam ketekunan Yohanes, saat itu Yesus datang kepada
Yohanes. Orang yang tekun sekalipun dalam kesusahan karena Firman Tuhan dan
karena kesaksian Tuhan Yesus tidak pernah Tuhan Yesus terlantarkan, Dia tampil
di sana dan hadiratNya nyata. Tuhan Yesus tampil dari belakang.
Ketika Tuhan Yesus hadir
bagaimana keadaan Yohanes? Dia jatuh tertelungkup
seperti orang mati. Dengan kata lain kalau hadirat Tuhan hadir kepada kita maka
suara daging kita mati. Bukan tidak mungkin ada perenungan dalam diri Yohanes
“kenapa saya harus di sini, kenapa saya harus begini”. Tetapi kehadiran Tuhan
membuat dia jatuh tertelungkup bagaikan orang mati, namun dia dijamah kembali
oleh Tuhan.
Wahyu 1:17
1:17
Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang
yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata:
"Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
Ini diulangi lagi, pada
ayat yang 8 sudah dikatakan “Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir”. Ketekunan
Yohanes berbuahkan bukan hanya awalnya tetapi akhirnya ketika Tuhan datang pada
kali yang kedua sebagai Mempelai Laki-laki Sorga. Ini bukan hanya untuk Yohanes
tetapi juga untuk kita, asalkan ketekunan kita dikaitkan dengan menanti
kedatangan Tuhan Yesus.
Kedatangan Tuhan Yesus
sudah di ambang pintu. Kalau 2000 tahun yang lampau Yohanes tekun menantikan
Tuhan. Waktu
bagi kita tinggal
sedikit, mengapa ibadah pelayanan kita tidak diwarnai dengan ketekunan? Seringkali
ibadah pelayanan kita hanya dilakukan dengan asal-asal. Ini bukanlah kehidupan
yang siap menanti Tuhan kalau ibadah pelayanan kita hanya diisi dengan
asal-asal tanpa ada usaha yang serius, sangat berbahaya bisa tertinggal saat Tuhan
datang.
Ketika Yohanes Pembaptis masuk
dalam pelayanan, bahasa yang menonjol yang dia katakan “hari Tuhan sudah
dekat”. Begitu Yesus juga masuk dalam pelayanan bahasa yang menonjol juga “hari
Tuhan sudah dekat”. Dulu itu awalnya, itu Alfa, sekarang ini Omega yaitu Yang
Akhir, maka suara ini harus lebih lantang untuk diperdengarkan kepada gereja
Tuhan. Coba kita tanggapi serius bahasa Firman Tuhan ini.
2.
Dalam
Kerajaan menanti kedatangan Tuhan
Yohanes paham bahwa dia
adalah warga kerajaan Sorga. Kalau kita paham bahwa kita adalah warga kerajaan
Sorga maka lagi-lagi diingatkan kita menanti kedatangan Raja kita.
Filipi 3:19-20
3:19
Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan
mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.
3:20
Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan
Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
Kita juga warga kerajaan
Sorga dan kita menantikan Dia. Kita menantikan kedatanganNya dan sekaligus menantikan
Dia akan mengubah tubuh kita.
Filipi 3:21
3:21
yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya
yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada
diri-Nya.
Mungkin tubuh saudara
banyak kekuarangannya tetapi satu waktu Tuhan akan mengubahkan tubuh kita,
imani hal ini! Hal ini harus kita taruh dalam diri kita sebagai pengharapan
kita.
Untuk menjadi warga kerajaan Sorga itu
mahal harganya. Menjadi warga dunia saja begitu mahal. Di dalam Alkitab ada
kisah seperti itu. Paulus sudah ditelentangkan, pakaiannya sudah dicopot dan siap algojo untuk mencambuk. Tetapi sebelum
dicambuk Paulus membuka mata dan membuka mulut “adakah boleh menyesah warga
Roma”. Yang akan menyesah itu adalah serdadu Romawi, mereka langsung berhenti.
Itu menunjukkan Kerajaan Romawi sangat melindungi warganya.
Kisah Para Rasul 22:25-29
22:25
Tetapi ketika Paulus ditelentangkan untuk disesah, berkatalah ia kepada perwira
yang bertugas: "Bolehkah kamu menyesah seorang warganegara Rum, apalagi
tanpa diadili?"
22:26
Mendengar perkataan itu perwira itu melaporkannya kepada kepala pasukan,
katanya: "Apakah yang hendak engkau perbuat? Orang itu warganegara
Rum."
22:27
Maka datanglah kepala pasukan itu kepada Paulus dan berkata: "Katakanlah,
benarkah engkau warganegara Rum?" Jawab Paulus: "Benar."
22:28
Lalu kata kepala pasukan itu: "Kewarganegaraan itu kubeli dengan harga
yang mahal." Jawab Paulus: "Tetapi aku mempunyai hak itu karena
kelahiranku."
22:29
Maka mereka yang harus menyesah dia, segera mundur; dan kepala pasukan itu juga
takut, setelah ia tahu, bahwa Paulus, yang ia suruh ikat itu, adalah orang Rum.
Kalau saudara adalah
warga kerajaan Sorga maka Sorga pasti melindungi saudara. Yohanes paham bahwa dia
adalah warga kerajaan Sorga dan dia yakin bahwa Raja Kerajaan Sorga
mempedulikan dia. Kalau saudara mengerti bahwa saudara menjadi warga kerajaan
Sorga karena sudah dibayar mahal oleh Korban Kristus, masakan saudara mau
mengentengkan hal itu. Bagaimana caranya saudara mengentengkan? Dengan berperilaku
yang tidak mewarnai bahwa saudara adalah warga kerajaan Sorga. Kalau merokok,
minum minuman keras dan modero, mana buktinya sebagai warga kerajaan Sorga?
Anak-anak di sekolah
buktikan bahwa saudara adalah warga Kerajaan Sorga, harus tampil beda. Jangan
hanya di gereja kelihatan urapan memuji Tuhan padahal di luar sana yang
laki-laki malah pasang anting-anting.
Warnai hidupmu dengan sikap “saya menanti Tuhan, saya menanti
Yesus Mempelai Laki-laki Sorga”. Itu sebabnya siapkan dirimu. Bagaimana caranya
menyiapkan diri menanti Tuhan?
I Yohanes 3:2-3
3:2
Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi
belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila
Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita
akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3
Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama
seperti Dia yang adalah suci.
Biarlah kita mengidamkan
kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua. Kalau kita ada kerinduan seperti
itu maka kita pasti akan mengupayakan untuk hidup dalam kekudusan. Akan nampak
dalam jemaat pada setiap pribadi kalau dia mengidamkan bertemu dengan Tuhan
maka dia pasti akan berjalan dengan hati-hati. Kalau tidak ada keriduan seperti
itu dia akan jalan saja tetapi awas bencana yang akan dia hadapi. Perhatikan
hidupmu sebab hidupmu mahal harganya karena telah dibeli oleh Darah Yesus yang suci sehingga kita menjadi warga kerajaan
Sorga. Kenapa kita justru
mempermainkan!
I Tesalonika 1:9-10
1:9
Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan
bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah
yang hidup dan yang benar,
1:10 dan
untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya
dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang
akan datang.
Jadi penghuni kerajaan
Allah menyucikan diri dan selalu siap melayani.
Tuhan sedang
mempersiapkan kita lewat tiga macam ibadah. Melalui tiga macam ibadah inilah
kita sedang diramu oleh Tuhan untuk siap menyambut kedatangan Tuhan pada kali
yang kedua.
3.
Saudara
dan sekutumu dalam kesusahan
Kalau kita disapa sekutu
berarti kita juga turut merasakan penderitaan Yohanes di Pulau Patmos. Berarti
menjadi umat Tuhan juga turut merasakan penderitaan hamba Tuhan, atau kita
seperasaan. Apakah umat Tuhan di akhir zaman ini seperasaan dengan hamba Tuhan
yang ada di dalam penderitaan oleh karena umat Tuhan itu?
Yohanes ada di pulau
Patmos bukan karena salahnya, dia
ada di pulau Patmos karena sidang jemaat, karena umat Tuhan. Karena dia
dipanggil oleh Tuhan untuk memberitakan Injil lalu umat Tuhan terekrut masuk di
dalam pelayanan. Kemudian dia harus menderita, masakan umat Tuhan di Efesus
malah bersorak “hore” tentu tidak. Umat Tuhan harus seperasaan.
Kita sudah direkrut
menjadi warga kerajaan Sorga, menjadi keluarga Allah dan lebih dari itu menjadi
Mempelai WanitaNya, Dia minta supaya kita seperasaan denganNya.
Filipi 2:5
2:5
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang
terdapat juga dalam Kristus Yesus,
Sekutu ini berarti
seperasaan. Bukannya nanti baru tebal kantongnya baru kita mau seperasaan. Justru
ketika rasul Yohanes dalam penderitaan, dia rindu supaya jemaat seperasaan
dengannya. Kita diajak bersekutu bukan saja di dalam kesenangan tetapi di dalam kesusahan karena pelayanan.
Kita melihat rasul Paulus
dalam pelayanannya begitu luar biasa. Dia mengatakan berjuang melawan binatang
buas. Apakah itu binatang buas yang sesungguhnya? Itu adalah manusia yang melawan rencana
Allah.
I Korintus 15:32
15:32
Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah
berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika
orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab
besok kita mati".
Wajar kalau orang Efesus
berterima kasih kepada rasul Paulus, bahkan seharusnya mereka berterima kasih. Pelayanan
rasul Paulus di Efesus itu dia ceritakan di Korintus. Ini pukulan untuk jemaat Korintus
sebab jemaat Korintus sudah keterlaluan. Mereka mengatakan rasul Paulus
duniawi, hanya berani dari jarak jauh. Kemudian rasul Paulus membalas ucapan
mereka “apakah kamu menunggu aku menunjukkan keberanianku, maukah aku datang
dengan cambuk”.
II Korintus 10:1-2
10:1
Aku, Paulus, seorang yang tidak berani bila berhadapan muka dengan kamu, tetapi
berani terhadap kamu bila berjauhan, aku memperingatkan kamu demi Kristus yang
lemah lembut dan ramah.
10:2 Aku
meminta kepada kamu: jangan kamu memaksa aku untuk menunjukkan keberanianku
dari dekat, sebagaimana aku berniat bertindak keras terhadap orang-orang
tertentu yang menyangka, bahwa kami hidup secara duniawi.
Paulus dikritik bahwa dia
hidup secara duniawi, atau dia hamba Tuhan duniawi. Orang-orang seperti ini tidak terlibat dalam kesusahan
Paulus. Mereka tidak menjadi sekutu dalam kesusahan.
Rasul Yohanes menyapa
umat Tuhan lewat suratnya bahwa dia adalah sekutu dalam kesusahan. Bukan
berarti hidupnya sudah mulus, tetapi itu adalah koreksi yang tajam bahwa hamba
Tuhan sudah menderita dalam pelayanan demi mereka, tetapi bahasa yang diterima
tidaklah elok.
Rasul Paulus menceritakan
bagaimana penderitaanNya sampai dia mengatakan “aku malu menyebut ini”. Paulus
berkata “semua itu aku lakukan demi memelihara jemaat”.
II Korintus 11:23-28
11:23
Apakah mereka pelayan Kristus? -- aku berkata seperti orang gila -- aku lebih
lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di
luar batas; kerap kali dalam bahaya maut.
11:24
Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu
pukulan,
11:25
tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami
karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut.
11:26
Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya
dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya
di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak
saudara-saudara palsu.
11:27
Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku
lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian,
11:28
dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu
untuk memelihara semua jemaat-jemaat.
Sudah seperti itu tetapi
Paulus masih disalah-salahkan. Mereka tidak menjadi sekutu dalam kesusahan
Paulus. Kita ini seiring dan sejalan dalam perjalanan menanti kedatangan Tuhan pada
kali yang kedua.
II Korintus 11:29-33
11:29
Jika ada orang merasa lemah, tidakkah aku turut merasa lemah? Jika ada orang
tersandung, tidakkah hatiku hancur oleh dukacita?
11:30
Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku.
11:31
Allah, yaitu Bapa dari Yesus, Tuhan kita, yang terpuji sampai selama-lamanya,
tahu, bahwa aku tidak berdusta.
11:32 Di
Damsyik wali negeri raja Aretas menyuruh mengawal kota orang-orang Damsyik
untuk menangkap aku.
11:33
Tetapi dalam sebuah keranjang aku diturunkan dari sebuah tingkap ke luar tembok
kota dan dengan demikian aku terluput dari tangannya.
Umat Tuhan di Damsyik
turut sependeritaan dengan Paulus, tidak sama jemaat di Korintus. Kalau dulu
ada jemaat Korintus yang menuduh Paulus duniawi, akhir zaman ini jangan banyak kemasukan ragi orang Korintus.
Jemaat Filipi menjadi
sekutu dalam penderitaan hamba Tuhan.
Filipi 4:10
4:10 Aku
sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya pikiranmu dan perasaanmu
bertumbuh kembali untuk aku. Memang selalu ada perhatianmu, tetapi tidak ada
kesempatan bagimu.
Dari tempat ini saya sebagai
hamba Tuhan mengajak kita sidang jemaat untuk menjadi sekutu baik dalam
penderitaan maupun dalam kesukaan.
Dengan terperinci rasul
Paulus menceritakan kesulitan-kesulitan dalam pelayan tetapi bukan berarti
rasul Paulus sombong sekalipun orang Korintus mengatakan Paulus sombong. Ada
tiga hal yang dikritik oleh orang Korintus terhadap Paulus:
1)
Paulus
duniawi
2)
Pergaulannya
buruk
3)
Salah
dalam soal keuangan
Paulus berat hati untuk
meminta mereka untuk berkorban. Karena kerohanian jemaat Korintus terkebelakang
dan tidak terbeban untuk pekerjaan Tuhan lewat pelayanan hamba Tuhan maka rasul
Paulus minta maaf.
II Korintus 2:11-13
12:11
Sungguh aku telah menjadi bodoh; tetapi kamu yang memaksa aku. Sebenarnya aku
harus kamu puji. Karena meskipun aku tidak berarti sedikit pun, namun di dalam
segala hal aku tidak kalah terhadap rasul-rasul yang luar biasa itu.
12:12
Segala sesuatu yang membuktikan, bahwa aku adalah seorang rasul, telah
dilakukan di tengah-tengah kamu dengan segala kesabaran oleh tanda-tanda, mujizat-mujizat
dan kuasa-kuasa.
12:13
Sebab dalam hal manakah kamu dikebelakangkan dibandingkan dengan jemaat-jemaat
lain, selain dari pada dalam hal ini, yaitu bahwa aku sendiri tidak menjadi
suatu beban kepada kamu? Maafkanlah ketidakadilanku ini!
Kalau kita selami ayat
ini, itu mengandung makna pukulan telak bagi jemaat Korintus. Sebab orang
Korintus ini jemaat paling kikir dan jago soal mengkritik. Dijauhkan hal ini
ada pada kita. Kalau Paulus menceritakan penderitaannya melayani tujuh sidang
jemaat di Asia Kecil namun dipaparkan kepada jemaat Korintus, itu adalah
pukulan telak bagi jemaat Korintus.
Apakah
benar kita ada dalam kesusahan karena Firman dan kesaksian Yesus? Jangan kita
undur sebab kedatangan Tuhan sudah dekat.
Kita
adalah Mempelai Wanita untuk Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Ketika calon
mempelai wanitaNya ada dalam sengsara, Tuhan tidak akan sepi-sepi saja, Dia
akan berperkara. Contohnya rasul Yohanes. Dari 12 rasul yang diangkat oleh
Tuhan Yesus, Rasul Yohanes adalah gambaran sidang mempelai.
Letak
kandungan itu ada pada wanita. Tuhan Yesus kekasih jiwa kita Dialah Mempelai Laki-laki Sorga dan kita adalah
Mempelai WanitaNya, kepada kita ada kandungan. Itu sebabnya Dia tahu kalau
kandungan itu dibuahi, pasti menderita. Tetapi lebih baik kita menderita
sekarang karena menerima benih Firman dari pada menderita dalam aniaya
antikristus 3,5 tahun.
Wahyu 12:1-2
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan
sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan
penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
Gereja
Tuhan adalah Mempelai Wanita dan pada Mempelai Wanita ini ada kandungan.
Makanya karena ada kandungan yang dibuahi makanya ada derita. Kalau kita
menjadi gereja Tuhan menolak penderitaan, itu berarti bukan mempelai wanita
untuk Kristus.
Rindukanlah
kedatangan Tuhan Yesus Kekasih kita. Saya rindu menikmati luapan kasihNya saat
jumpa dengan Dia pada kedatanganNya kali yang kedua. Hari-hari ini luapan
kasihNya kita nikmati lewat pembukaan rahasia Firman.
Libatkanlah
dirimu di dalam kesusahan bila melihat orang lain dalam kesusahan karena Yesus
dan karena Firman. Apalagi kalau itu adalah hamba Tuhan. Tugas kami hamba Tuhan
adalah menjaga sidang jemaat dan bukan hanya sekedar menjaga tetapi menyiapkan
sidang jemaat untuk dipersembahkan dan diterima oleh Tuhan.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus
Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah,
supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan
yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
Mari
kita menaruh perasaan Kristus dalam diri kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar