Wahyu 1:4-8
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang
pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi
ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa
kita oleh darah-Nya --
1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu
kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan
kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
1:7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap
mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di
bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan
Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."
Dengan
mendengar dan melihat ayat ini, maka bunyi dari ayat ini mengingatkan kita yang
hidup di akhir zaman. Secara hurufiah surat ini ditujukan kepada tujuh sidang
jemaat di Asia Kecil.
Tetapi tidak berhenti di situ, justru bagi kita sekarang ini mengulangi kembali sebab mengulangi
Firman Tuhan itu indah dan untuk memberi kepastian.
Filipi 3:1b
3:1b Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat
bagiku dan memberi kepastian kepadamu.
Jadi ayat
ini sebetulnya untuk membangkitkan ingatan tujuh sidang jemaat ini bagaimana awal
mereka menjadi umat Tuhan agar mereka kembali pada masa lalu ketika mereka
menggebu-gebu menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Lima
dari tujuh sidang jemaat ini ada tanda-tanda kegagalan. Tinggal dua dari tujuh
sidang jemaat ini yang masih teguh dalam pengiringannya kepada Tuhan. Tujuh
sidang jemaat di Asia Kecil ini menggambarkan kondisi gereja Tuhan yang hidup
di akhir zaman ini. Jadi 71% mengarah pada kegagalan dan 29% saja yang masih
tetap murni di hadapan Tuhan.
Saudara
boleh membayangkan bagaimana keadaan sidang Tuhan di akhir zaman ini. Apakah ini
Tuhan biarkan dan menutup mata? Sekali-kali tidak. Itu sebabnya diawali dengan
Tuhan mempersiapkan hamba Tuhan, kemudian diperlihatkan apa yang telah Dia
lakukan di masa lalu, apa yang sedang Dia lakukan di masa ini dan apa yang akan
Dia lakukan di masa yang akan datang. Itulah sekilas gambaran dari ayat yang
kita baca tadi.
Masa
lampau yang telah Tuhan lakukan adalah:
Wahyu 1:5b
1:5b Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah
melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya --
Ini
yang telah Tuhan lakukan yaitu melepaskan kita dari dosa oleh darahNya. 7
sidang jemaat ini sudah mengalami kelepasan dari dosa tetapi 71% kembali
jungkir, kembali tidak menghargai kelepasan dosa oleh darah Yesus. Lebih banyak
yang sudah mengarah kembali pada jalan yang salah. Ini yang lebih dahulu Tuhan
mau tangani. Di sini Tuhan terlibat langsung mengingatkan lewat surat ini.
Tujuan
dari kelepasan ini telah diabaikan oleh mereka. Kemudian Tuhan memperlihatkan
suasana kedatanganNya pada kali yang kedua demi membangkitkan minat mereka, ternyata dalan perjalanan hidup kita ini
ada yang harus kita hadapi, kedatanganNya pada kali yang kedua.
Itu
sebabnya lebih dahulu diperlihatkan tentang kelepasan oleh darah Anak Domba
Allah. Jangan kita lepas dari pegangan keselamatan yang telah Tuhan berikan.
Sistemnya supaya jangan kita lepaskan, Tuhan menunjukkan caranya yakni menjadi
imam-imam.
Kembali pada tahbisan yang benar.
Wahyu 1:6
1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu
kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah
kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
Ini
yang sudah longgar dari genggaman tangan mereka yaitu menjadi imam-imam rajani
untuk menyaksikan perbuatan Allah yang besar. Untuk itu terlebih dahulu harus
menikmati kelepasan dari dosa. Bagaimana kita bisa menyaksikan perbuatan Allah
yang besar kalau kita tidak menikmati kelepasan dari dosa oleh darah Yesus.
Atau sudah mengalami namun kelepasan yang ada dalam tangan lepas kembali
Perbuatan
Allah yang besar ini hanya dipahami oleh imam-imam yaitu orang yang mau melayani
Tuhan. Orang yang mau menjadi imam berarti dia diarahkan untuk menyaksikan
perbuatan Allah yang besar. Apa itu perbuatan Allah yang besar yang harus kita
saksikan?
I Petrus 2:5,9
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu
hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk
mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada
Allah.
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang
rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar
dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Oleh
darah Kristus kita menjadi imam yang kudus. Perbuatan yang besar ini yang harus
disaksikan oleh imam. Tentu imam ini diberikan pengertian apa perbuatan yang
besar dari Tuhan ini. Apakah hanya kematian dan kebangkitan Kristus? Memang itu
dasarnya. Tetapi ada perbuatan besar yang harus kita mengerti.
Saya
sebagai hamba Tuhan bersama Tuhan tentu tidak ingin kita gagal sehingga masuk
dalam kategori yang 71% yang tidak tahu apa perbuatan Allah yang besar. Kita
sebenarnya sedang diarah dan digiring pada perbuatan Allah yang besar. Setiap
imam-imam rajani yang sudah ditebus oleh darah Yesus harus mengerti apa
perbuatan Allah yang besar ini.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di
langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah
kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Inilah
perbuatan besar, ini tanda yang besar yaitu tampilnya Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Kalau gereja Tuhan tidak mengerti
persoalan Mempelai Wanita Tuhan ini berarti dia adalah imam-imam yang menuju
pada kebinasaan. Dia sudah dilepaskan dari dosa oleh darah Yesus tetapi
keselamatan itu sudah longgar dari tangannya sehingga dia akan kehilangan
status ini. Dia tidak bisa menjadi Mempelai Wanita untuk Tuhan Yesus Mempelai
Laki-laki Sorga yang telah melakukan pekerjaan yang besar.
Perbuatan
Tuhan itu mulai dari kucuran darahNya untuk melepaskan kita dari dosa. Tetapi
71% ini sudah tidak dihargai lagi.
Jangan ada satupun di antara kita yang terancam kehilangan keberhasilan Tuhan
dalam perbuatan yang besar ini dan dikunci dengan perbuatan maha besar yaitu
tampilnya gereja Tuhan sebagai Mempelai Wanita Tuhan.
Olehnya
itu jangan sampai kelepasan oleh darah Yesus itu saudara lepaskan kembali.
Bagaimana bukti kelepasan itu sudah saudara lepaskan? Pelayanan saudara tidak serius
(asal-asal). Minat untuk
melayani itu sudah melemah dari hati
saudara.
Sebab itu diceritakan
bagaimana hamba Tuhan masuk di Asia Kecil untuk terbangunnya sidang jemaat itu
bagaikan masuk dalam hukuman mati. Jadi untuk mendapatkan saudara maka Tuhan
bersama dengan hamba Tuhan harus membayar dengan mahal. Tuhan Yesus membayar
kita dengan darahNya di Golgota dan Tuhan butuh hamba Tuhan untuk menemui
saudara. Hamba Tuhan bagaikan menderita hukuman mati untuk lahirnya sidang
jemaat.
II Korintus 1:8
1:8 Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu
akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas
kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga
akan hidup kami.
Beban
yang ditanggung oleh hamba Tuhan begitu besar dan berat untuk menghasilkan
perkara yang besar bagi Tuhan demi tampilnya Mempelai Wanita Tuhan, itu sebabnya Tuhan tidak ingin hal
ini gagal. Walaupun 71% mengarah pada kegagalan, mereka segera ditarik oleh
Tuhan. Sehingga mereka diperingatkan dan kita juga
diperingatkan.
I Korintus 1:9-11
1:9 Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah
dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh
kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang
membangkitkan orang-orang mati.
1:10 Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan
menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan
menyelamatkan kami lagi,
1:11 karena kamu juga turut membantu mendoakan kami,
supaya banyak orang mengucap syukur atas karunia yang kami peroleh berkat
banyaknya doa mereka untuk kami.
Ini
penderitaan hamba Tuhan yang melangkah maju menemui orang-orang di Asia
kecil supaya masuk dalam
pembentukan Tubuh untuk menampilkan suatu perbuatan yang besar dari Tuhan.
Umat
Tuhan sudah dilayani dengan berat oleh hamba Tuhan, bagaikan masuk dalam hukuman mati
sampai-sampai sudah hilang pengharapan, tetapi berkali-kali Tuhan selamatkan. Tega
kalau yang dilayani itu malah berbalik mengkhianati yang telah datang dengan
melangkah seperti masuk dalam hukuman mati untuk melayani mereka. Tega kalau diomongi
macam-macam dan dicerita miring. Hamba Tuhan sudah melangkah dengan mahal
tetapi bukan berterima kasih malah ucapan miring yang dilontarkan. Orang
seperti ini melangkah menuju pada kegagalan kalau tidak berubah.
Saat
kita bertemu satu dengan yang lain, alangkah indahnya bila kita saling
mengkuatkan, saling mendorong di dalam kasih.
Ibrani 10:24
10:24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya
kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
Yang
terjadi di masa kini:
Wahyu 1:9
1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam
kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau
yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh
Yesus.
Seakan-akan
hamba Tuhan ini tidak pernah gembira, selalu ada dalam kesusahan, tetapi hamba
Tuhan itu berada dalam kesusahan untuk memelihara sidang jemaat.
Mari
kita tampil benar-benar mengapresiasi dan menerima lawatan Tuhan. Kalau kita
tergolong yang 71% itu, maka sekarang ini masih ada harapan. Seandainya Tuhan sudah tidak peduli, kasihan
mereka. Sekalipun Efesus, Pergamus, Tiatira, Sardis dan Laodekia sudah
amburadul
rohaninya, tetapi Tuhan
masih datang
untuk menolong. Yang
masih teguh itu ada 29% yaitu Smirna dan Filadelfia.
Diperlihatkan
masa lalu di mana Tuhan melepaskan mereka dengan darahNya. Dan untuk mencapai mereka ada hamba Tuhan yang
datang melangkah, dia bagaikan dihukum mati. Untuk mempertahankan kelepasan
atau keselamatan yang telah Tuhan berikan kepada kita maka kita harus menjadi
imam. Berarti harus terlibat di dalam pelayanan.
Di
dalam jabatan imam inilah kita mempertahankan keselamatan yang telah Tuhan
berikan kepada kita lewat ibadah dan pelayanan kita sambil kita dibentuk supaya
mencapai perbuatan besar Tuhan yaitu menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Di dalam
Mempelai Wanita Tuhan itu terdiri dari umat manusia yang bercorak ragam, ada
mantan pemabuk, ada mantan perempuan pelacur tetapi semuanya sudah dibenarkan,
memberi dirinya disucikan dan disempurnakan. Semua bisa masuk di sana asalkan
jangan menolak kasih karunia Tuhan dan mari kita
terlibat dalam
pelayanan.
Dalam
ibadah saudara sebagai imam-imam dalam melayani Tuhan jangan mempertahankan
harga diri. Setelah kita dilepaskan oleh Tuhan, kita harus paham tujuannya
supaya kita beribadah dan melayani Tuhan.
Keluaran 3:12,18
3:12 Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan
menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila
engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah
kepada Allah di gunung ini."
3:18 Dan bilamana mereka mendengarkan perkataanmu,
maka engkau harus beserta para tua-tua Israel pergi kepada raja Mesir, dan kamu
harus berkata kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah menemui kami; oleh
sebab itu, izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan
jauhnya untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami.
Angka
3 hari ini menunjukkan kematian dan kebangkitan Kristus. Ada persembahan,
berarti kelepasan dan keselamatan yang kita terima oleh darah Yesus harus kita
tindaki dengan ibadah dan pelayanan serta pengorbanan.
Yang
akan datang, Tuhan menunjuk suasana kedatanganNya pada kali yang kedua.
Wahyu 1:7
1:7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap
mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di
bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
Meratap
di sini bukan karena mereka diselamatkan oleh Tuhan tetapi meratap karena ngeri
dan ketakutan. Sebab pada saat itu Mempelai Wanita Tuhan tidak lagi meratap,
Tuhan sudah menghapus air matanya. Yang disebutkan dalam ayat di atas itu baru
mau meratap tetapi sudah terlambat. Yang ditampilkan di sini adalah untuk
memikat pandangan 7 sidang jemaat agar mereka tahu bahwa dalam perjalanan
mereka sekarang ini ternyata lupa bahwa Tuhan segera akan
datang namun mereka tidak siap. Ini Tuhan bangkitkan supaya
jangan 5 sidang jemaat itu ikut meratap dengan bangsa-bangsa di dunia.
Gereja
Tuhan sudah tidak meratap lagi sebab air mata sudah dihapus oleh Tuhan.
Wahyu 21:4;7:17
21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari
mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan,
atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah
berlalu."
7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta
itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan.
Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Jadi
yang meratap itu siapa? Yang menikam itulah yang meratap. Dikatakan menikam
lambung, siapa yang menusuk lambung?
Bilangan 33:55
33:55 Tetapi jika kamu tidak menghalau penduduk negeri
itu dari depanmu, maka orang-orang yang kamu tinggalkan hidup dari mereka akan
menjadi seperti selumbar di matamu dan seperti duri yang menusuk lambungmu,
dan mereka akan menyesatkan kamu di negeri yang kamu diami itu.
Jadi
yang menusuk/menikam lambung
ini adalah kehidupan yang tidak tuntas membenahi hidupnya. Jangan sampai kita
sementara dibenahi oleh Tuhan, sementara dipulihkan oleh Tuhan lewat deras
tampilnya Firman pengajaran dalam pembukaan rahasia Firman Tuhan lalu kita sendiri tidak tuntas
dibenahi.
Sebab itu izinkan dirimu dibersihkan oleh Tuhan
sampai tuntas.
Dikatakan
pada ayat di atas “menyesatkan”.
II Timotius 3:13
3:13 sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah
jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.
Sudah
sesat, disesatkan lagi. Berarti lebih parah kesesatannya. Inilah kehidupan yang
akan meratap ketika Tuhan Yesus datang. 71% tadi mengarah meratap bersama
bangsa-bangsa. Seharusnya mereka sudah bertobat tetapi mereka tidak
menghiraukan.
Bila
membaca dalam Wahyu pasal 2 dan 3 ada teguran Tuhan terhadap masing-masing
jemaat. Saya optimis bahwa mereka menerima. Hanya terhadap sidang jemaat
Tiatira, Tuhan berbicara pada Izebel bahwa dia sudah diberikan kesempatan untuk
bertobat namun tidak mau bertobat sehingga Izebel beserta orang yang
mendengarkannya akan dilemparkan di ranjang orang sakit dan masuk aniaya besar.
Kita
dipanggil oleh Tuhan lewat kelepasan oleh darah Yesus. Setelah itu kita
libatkan diri dalam ibadah pelayanan. Tidak boleh setelah dilepaskan kemudian
sudah tidak setia beribadah.
Pada
kedatangan Tuhan kedua kali, Dia akan tampil dalam dua suasana.
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar
orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan
memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya
telah siap sedia.
Ayat
1-5 adalah seruan haleluya di Sorga. Ayat 6 ini adalah seruah haleluya di bumi.
Jadi Sorga dan bumi sama-sama bersorak “haleluya”, semoga kita ada di dalamnya. Kita disiapkan untuk bisa
melihat kedatanganNya pada kali yang kedua. Suasananya di sini adalah suasana
kerajaan dan Tuhan Yesus adalah Rajanya. Itu sebabnya dalam Wahyu 1:6 kita di
bawa dalam kerajaan Allah dan menjadi imam-imam. Kalau kita mau ke sana maka
mulai dari sekarang kita harus merelakan diri tunduk pada Raja itu supaya kita
bisa masuk dalam pernikahan Raja itu.
Kalau
kita tunduk pada perintah Raja maka kita akan masuk pada suasana kedua yaitu
akan digiring dalam suasana Pesta nikah Anak Domba Allah, itulah Tuhan Yesus
Mempelai Pria Sorga dan kita menjadi Mempelai WanitaNya.
Mengapa
mereka harus meratap?
Zakharia 12:10
12:10 "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan
roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan
memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti
orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang
menangisi anak sulung.
Di
sini mereka meratap tetapi masih ada
kesempatan.
Ø Meratapi anak tunggal.
Artinya mereka meratap
untuk menikmati kuasa kebangkitan. Di negeri Nain ada anak tunggal yang mati
yang dipikul dari Nain menuju ke kuburan. Nain artinya wilayah penggembalaan,
jadi dari wilayah penggembalaan mereka menuju pada wilayah kematian. Inilah
kehidupan yang akan meratap dari sisi yang negatif, jika tidak ditolong
oleh Tuhan Yesus. Mereka
ini akan termasuk 71% tadi kalau tidak bertobat. Syukur kepada Tuhan mereka
jumpa rombongan Anak Tunggal Allah yaitu Tuhan Yesus yang menuju ke Nain.
Apakah kita dituntun oleh
anak tunggal dari wilayah penggembalaan menuju pada wilayah kematian, atau
dituntun oleh Anak Tunggal yang membawa dari wilayah kematian menuju pada
kehidupan. Kalau dari wilayah kehidupan menuju pada kematian maka itu ratapan
yang dinubuatkan dalam Wahyu 1:7. Jangan sampai kita meratap tetapi sudah
terlambat.
Lukas 7:12,14
7:12
Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak
laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu
menyertai janda itu.
7:14
Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung
berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu,
bangkitlah!"
5 sidang jemaat mengarah pada kematian rohani, mengarah pada kegagalan. Kalau
Tuhan tidak menyurati maka habislah mereka. Kalau Tuhan tidak tampil dalam
kuasa kelepasan lewat kematian dan kebangkitanNya maka habislah mereka. Untung Tuhan datang melawat dan
kuasa kebangkitan terjadi. Ratapan berakhir karena tangan Tuhan Yesus menghapus air mata mereka. Jangan tunggu
tangan itu tidak lagi menghapus
air mata karena suara nasihat Tuhan, teguran Tuhan dan ajaran Firman Allah
diabaikan.
Tuhan menghampiri usungan
dan berkata pada anak tunggal itu “bangkit” dan ia bangkit. Bagaikan tangan Tuhan Yesus menghapus air mata ibu janda
dan semua orang yang mengiring. Akhirnya kembali pada suasana kehidupan di negeri Nain berarti dalam suasana
penggembalaan.
Dalam Wahyu 1:7 mereka
meratap tetapi sudah terlambat. Sebabnya selagi tangan Tuhan masih siap untuk
menghapus air mata kita, lebih baik sekarang kita meratap di kaki Tuhan dari
pada nanti tangan Tuhan sudah tidak lagi terulur untuk menghapus air mata kita.
Ø Menangisi anak sulung
Keluaran 12:29-30
12:29
Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir,
dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung orang
tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala anak sulung hewan.
12:30
Lalu bangunlah Firaun pada malam itu, bersama semua pegawainya dan semua orang
Mesir; dan kedengaranlah seruan yang hebat di Mesir, sebab tidak ada rumah yang
tidak kematian.
Ini juga
masuk ratapan di dalam
Wahyu 1:7 adalah ratapan orang-orang Mesir dan Firaun yaitu ratapan orang yang menghalang-halangi rencana Tuhan. Oleh sebab itu jangan kita jadi penghalang rencana Tuhan.
Siasat Firaun untuk
menghalangi orang Israel keluar dari Mesir untuk beribadah dimulai dari anak
laki-laki orang Ibrani yang lahir harus dibunuh.
Keluaran 1:16-17,22
1:16
"Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus
memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus
membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup."
1:17
Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang
dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup.
1:22
Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh rakyatnya: "Lemparkanlah
segala anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani ke dalam sungai Nil;
tetapi segala anak perempuan biarkanlah hidup."
Ini adalah orang-orang
yang mau menghalangi rencana Tuhan dalam gereja. Syarat dari Tuhan yang menjadi
gembala itu haruslah seorang suami. Suami itu berarti laki-laki. Kalau
laki-laki menjadi gembala berarti membuka peluang untuk rencana Allah terwujud
dalam sidang jemaat menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau perempuan yang menjadi
gembala berarti menghambat rencana Allah bagi mereka sendiri. Mereka inilah
yang kelak akan meratap dan tangan Tuhan sudah tidak menghapus lagi air mata
mereka kalau tidak bertobat dari sekarang.
Jadi dengan membunuh
laki-laki berarti tidak ada lagi gembala.
I Timotius 3:1-2
3:1
Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat
menginginkan pekerjaan yang indah."
3:2
Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari
satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan,
cakap mengajar orang,
II Timotius 3:1-2 (Terjemahan Lama)
3:1 Maka
inilah perkataan yang sungguh: Jikalau barang seorang berkehendakkan jawatan
gembala sidang, maka tujuannya itu kepada suatu pekerjaan yang baik.
3:2
Sebab itu hendaklah gembala sidang itu tiada bercela, yaitu menjadi suami
seorang isteri sahaja, menahan diri, siuman, berkelakuan sopan, suka memberi
tumpangan, tahu mengajar orang;
Tidak bercela di sini
berarti tidak ada hal-hal yang dapat dituduhkan kepadanya baik dalam soal
keuangan maupun dalam soal nikah.
Tuhan harus membalas
orang Mesir dengan meratap. Karena dulu anak laki-laki orang Israel dilempar ke
sungai/dibinasakan, sekarang pembalasan Tuhan
datang. Akhirnya orang Mesir menangis dan meratap karena kehilangan anak-anak
sulung mereka, ini pembalasan Tuhan! Jadi setiap tindakan dan perbuatan anak
Tuhan bila berseberangan dengan Tuhan, ada pembalasan dari Tuhan. Setiap gereja
Tuhan atau umat Tuhan yang melakukan Firman Tuhan dengan benar, juga ada upah
dan balasan dari Tuhan. Jadi ini bukan hal yang bisa kita permainkan.
Kita
gereja Tuhan jangan sampai hilang perenungan apa sebenarnya masa lampau yang
telah Tuhan lakukan untuk kita, apa yang hamba Tuhan lakukan masa lalu untuk
menemui kita, apa yang sedang Tuhan lakukan sekarang untuk kita dan apa yang
juga sedang hamba Tuhan lakukan untuk kita, serta apa yang akan Tuhan lakukan untuk kita masa yang akan
datang dan juga pelayanan hamba
Tuhan untuk kita di masa yang akan datang.
Kelepasan
oleh darah Yesus tidak langsung datang dari Sorga. Ada utusan Tuhan yang melangkah menemui
saudara. Untuk kita diarahkan menjadi kehidupan yang beribadah dan melayani
Tuhan, artinya
ada hamba Tuhan yang diutus untuk mengarahkan saudara. Kemudian kita disiapkan untuk
bertemu Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, ada mitra kerjanya Tuhan itulah
hamba Tuhan yang bertugas menyiapkan kita.
II Korintus 9:11-15
9:11 kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati,
yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
9:12 Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini
bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga
melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.
9:13 Dan oleh sebab kamu telah tahan uji dalam
pelayanan itu, mereka memuliakan Allah karena ketaatan kamu dalam pengakuan
akan Injil Kristus dan karena kemurahan hatimu dalam membagikan segala sesuatu
dengan mereka dan dengan semua orang,
9:14 sedangkan di dalam doa mereka, mereka juga
merindukan kamu oleh karena kasih karunia Allah yang melimpah di atas kamu.
9:15 Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak
terkatakan itu!
Jadi kalau
hamba Tuhan menampilkan “ini diriku yang dengan pengalaman seperti masuk dalam hukuman mati untuk
melayani kamu” maka apa yang harus kita lakukan sebagai tanda syukur kita. Pelayanan
hamba Tuhan yang tidak boleh dilecehkan. Jangan kita sedikitpun berbicara
miring tentang pelayanan hamba Tuhan
yang mentahbiskan diri demi Tuhan untuk
melayani umat Tuhan. Sekalipun mengatakan bersyukur kepada Tuhan tetapi jika mengentengkan hamba Tuhan yang
melangkah mendatangi saudara maka itu suatu perbuatan yang salah di hadapan Tuhan.
Matius 10:40-42
10:40 Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku,
dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
10:41 Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi,
ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai
orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
10:42 Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja
pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."
Kita
ada di penghujung akhir zaman dan kita sudah melihat masa lampau bagaimana perbuatan
Tuhan yang berkorban untuk melepaskan kita dari dosa dengan darahNya. Kita
melihat bagaimana
perjuangan hamba
Tuhan yang diutus untuk membangun
sidang jemaat dengan melewati pengalaman bagaikan dihukum mati. Tujuh sidang jemaat di
Asia Kecil adalah citra gereja Tuhan di akhir zaman. Sangat disayangkan 5 di
antaranya sedang menuju pada kehancuran. Tuhan tidak tega melihat mereka akan meratap bersama bangsa-bangsa, itu sebabnya Tuhan
datang melawati. Saya percaya tujuh sidang jemaat ini pasti menerima. Saya
sebagai hamba Tuhan juga harus berpikir positif bahwa sidang jemaat di tempat
ini juga menerima lawatan Tuhan.
II Korintus 9:11
9:11 kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan
hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
Rasul
Paulus tidak ingin umat Tuhan gagal, dia tidak ingin pelayanannya sia-sia. Tuhan
tidak ingin melihat pelayanan hamba-hambaNya sia-sia.
Tuhan
mengingatkan kita tentang karyaNya di masa lampau untuk kita. Dia juga
memperlihatkan karya hamba Tuhan di masa lampau untuk melangkah menemui kita.
Dia juga memperlihatkan karyaNya di masa sekarang dan yang akan datang supaya
sidang jemaat yang ada di ambang kegagalan, kembali bangkit gairah mereka.
Kalau ada di antara kita sayang
seperti itu, segeralah bangkit kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar