Wahyu 1:10
1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku
mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
Wahyu
atau dalam bahasa gerikanya apokalupsi artinya
mengangkat tutup untuk dapat melihat apa yang ada di dalam peti. Jadi kitab
Wahyu ini adalah kitab yang sangat misteri atau sangat rahasia. Kalau tutup
tidak diangkat maka kita hanya mereka-reka saja sebab tidak tau apa yang ada di
dalamnya. Tetapi dengan mengangkat tutup maka kita bisa melihat apa isi yang
ada di dalam peti perjanjian. Arti kata dengan mengangkat tutup maka kita bisa
melihat rahasia Allah yang tersembunyi.
Pada
hari Tuhan, rasul Yohanes mendengar suara Tuhan yang nyaring yang bagaikan bunyi
sangkakala. Ada dua maksud Tuhan sehingga suara ini diperdengarkan. Suara ini tidak hanya bisik-bisik
namun diperdengarkan dengan keras. Kenapa dibutuhkan suara yang keras seperti
bunyi sangkakala ini?
1.
Karena
Dia datang dari belakang untuk mengingatkan kepada 7 sidang jemaat di Asia
Kecil atau kepada kita gereja Tuhan yang hidup di ujung akhir zaman, apa-apa
yang Tuhan sudah lakukan bagi kita di masa lalu.
Coba kita masuk pada perenungan
bagaimana keadaan kita di masa silam sebelum uluran tangan Tuhan meraih kita.
Perjalanan kita pada waktu itu tidak ada arah, entahkah dia bapa, entahkah dia
ibu, entahkah dia anak, kakek atau
nenek, semua perjalanannya menuju pada kebinasaan. Tetapi Tuhan melakukan perbuatan
yang tidak bisa diselami oleh akal kita di mana Tuhan yang suci itu rela datang
ke dunia dan menjadi seperti kita manusia hanya Dia tidak berdosa.
Dia rela memikul segala dosa dan salah kita. Inilah yang Tuhan ingin kita
renungkan.
Tuhan ingatkan bagaimana
Tuhan memindahkan kita dari kerajaan gelap kepada kerajaan terang. Contohnya
bagaimana bangsa Israel ada dalam perhambaan di Mesir, itulah kerajaan gelap.
Kemudian Tuhan memindahkan mereka, Tuhan membawa mereka ke Kanaan. Tuhan
melaksanakan itu lewat pengorbanan domba paskah untuk setiap keluarga. Untuk
kita, Tuhan memindahkan kita dari kerajaan gelap kepada kerajaan terang, yang pegang peran itulah Yesus.
Lewat pengorbananNyalah maka kita dipindahkan dari kerajaan gelap kepada
kerajaan terang.
Sekarang kita telusuri,
apakah benar kita sudah ada dalam kerajaan terang, atau kadang dalam kerajaan
terang dan kadang dalam kerajaan gelap. Kalau seperti itu berarti mempermainkan
pengorbanan Tuhan Yesus. Jangan sampai dalam gereja seperti dalam kerajaan
terang, tetapi ketika keluar gereja kembali pada kerajaan gelap. Di gereja
mengasihi Tuhan, ketika keluar tidak lagi. Ini yang dikatakan mengamalkan kasih
dengan pura-pura. Jangan sampai hal ini terjadi pada kita!
Itu sebabnya ada suara
dari belakang yang mengingatkan bagaimana Tuhan memindahkan kita dari kerajaan
gelap kepada kerajaan terang. Tadinya kita berjalan menuju kepada api besar
neraka tetapi Tuhan pindahkan kita menuju ke Sorga. Sebab itu jangan sampai kasih itu kita amalkan
sebagai kasih yang pura-pura.
Kolose 1:13-14
1:13 Ia
telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam
Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;
1:14 di
dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.
Kita dipindahkan dari
kerajaan gelap yang dikuasai oleh raja gelap kemudian dipindahhkan pada
kerajaan terang yang dikuasai oleh Raja terang itulah Yesus yang penuh dengan
kasih.
Suara ini didengar datang
dari belakang untuk kembali kita merenung keadaan kita dahulu. Dulu kita menuju
pada kebinasaan tetapi syukur dan puji Tuhan sudah menemukan kita lalu Tuhan
memindahkan kita dari arus kerajaan gelap kepada arus kerajaan terang.
Tuhan melihat 7 sidang
jemaat di Asia Kecil ini yang menggambarkan kita yang hidup di akhir zaman ini,
ternyata mereka sudah beralun-alun. Yang masih eksis dalam kerajaan terang
tinggal 2 sidang jemaat. Dapat dikatakan yang 5 sudah tidak ada dan hampir diterkam
kegelapan yang paling gelap.
Dunia kita di akhir zaman
ini memang sedang menuju pada suasana yang paling gelap. Tuhan Yesus sendiri berkata akan terjadi masa yang
paling gelap dan sesudah itu tidak ada lagi. Dalam kitab Yehezkiel, kitab
Daniel, Injil Matius, Markus dan Lukas hal ini diceritakan.
Matius 24:21
24:21
Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah
terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
Dalam Kolose 1:14 tadi
kita memahami bahwa dosa kita sudah diampuni. Berarti Tuhan sudah melepaskan
kita dari tangan raja kegelapan dan Tuhan menggenggam kita. Jangan kita
melepaskan diri lagi. Jangan sampai di gereja kita mengatakan “saya rindu akan
Tuhan” tetapi setelah di luar ibadah kita menjadi lain. Inilah yang namanya
kita memperagakan kasih yang pura-pura.
Roma 12:9
12:9 Hendaklah
kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.
Menjauhi yang jahat dan
melakukan yang baik itu adalah bukti kita ada dalam kerajaan terang. Yang baik
di sini bukan baik menurut ukuran manusia tetapi baik menurut ukuran Tuhan.
Kalau kita tetap melakukan yang jahat dan tidak melakukan yang baik, itu sama
dengan menolak fasilitas yang Tuhan berikan. Kalau Tuhan sudah fasilitasi dan
kita tidak berbuat baik itu sama dengan kita melecehkan Tuhan.
Tuhan sudah memfasilitasi
kita jauh-jauh hari untuk berbuat baik, kita tinggal melakukannya.
Efesus 2:10
2:10
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan
pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita
hidup di dalamnya.
Sangat keterlaluan saya
dan saudara kalau Tuhan sudah sediakan yang baik dan kita malah melakukan yang
jahat. Kalau seperti itu betapa tersayat hati Tuhan Yesus yang sudah merogohmu dari lumpur dosa! Coba
tengok hidupmu sebelum kenal pengajaran, kita belepotan dengan segala kejahatan
dan kenajisan, tetapi Tuhan merogoh kita. Dia rela tanganNya kotor, Dia rela
meraih saudara dan Dia bersihkan lalu menempatkan kita di tempat yang baik
untuk kita melakukan hal yang baik.
II Korintus 6:6
6:6
dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh
Kudus dan kasih yang tidak munafik;
Hal ini lebih dahulu Paulus katakan untuk dirinya dan dia sudah praktekkan. Ini juga untuk saya agar saya bersama isteri
jangan mempraktekkan kasih yang munafik, kasih yang pura-pura. Kalau kami
memberi, berikan dengan tulus. Kalau kami berkorban, berkorban dengan tulus.
Kalau berkorban waktu, korban yang murni, jangan munafik. Korban tenaga dan
harta dengan tulus, jangan ada unsur dipaksa dan terpaksa sehingga kita tampil
pura-pura. Kita tidak bisa membalas kebaikan Tuhan, hanya kita mempersembahkan sembah, puji dan syukur kepadaNya.
Ini Tuhan ingatkan dengan
keras sekali, termasuk kepada sidang jemaat di Kreta. Titus disuruh untuk
menegur mereka dengan keras sebab mereka kelihatan melayani tetapi motivasinya
untuk mencari keuntungan. Sampai orang Kristen dan pendeta di sana dikatakan
“binatang buas!”.
Titus 1:12
1:12
Seorang dari kalangan mereka, nabi mereka sendiri, pernah berkata: "Dasar
orang Kreta pembohong, binatang buas, pelahap yang malas."
Apakah ada sidang jemaat
di Kreta yang tersinggung mendengar ini, rasul Paulus dan Titus yang menegurnya
harus minta maaf kepada orang itu? Tidak! Kalau mereka minta maaf berarti sama
saja mereka menista Firman Tuhan yang mereka sampaikan. Jangan pernah minta
maaf!
Biarlah arti dipindahkan
dari gelap kepada terang itu bagi saudara bernilai tinggi. Karena pengorbanan
Kristuslah saya dan saudara dipindahkan dari tempat yang menuju kebinasaannya
dan dipindahkan di tempat yang aman damai
sejahtera.
Yesaya 58:1
58:1
Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan
sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada
kaum keturunan Yakub dosa mereka!
Jadi suara yang nyaring
bagaikan bunyi sangkakala itu maknanya untuk menghentikan dosa mereka.
Tujuannya supaya jangan dosa mereka diteruskan. Ini tujuan dari suara itu, jadi
ada yang salah yang perlu diberitahu dengan nyaring. Apakah tidak beruntung
kalau mereka diberitahu? Sebenarnya mereka sangat beruntung.
Yesaya 58:2
58:2
Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku.
Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan yang tidak meninggalkan hukum
Allahnya mereka menanyakan Aku tentang hukum-hukum yang benar, mereka suka
mendekat menghadap Allah, tanyanya:
Mereka itu hadir dalam
ibadah menanyakan tentang Tuhan. Tetapi apa gunanya hadir dalam ibadah tetapi
marah ketika ditunjukkan salahnya. Padahal tujuan ibadah itu supaya kita
dipulihkan kembali seperti sedia kala. Lima dari tujuh sidang jemaat di Asia
Kecil rohaninya sudah amburadul, itu sebabnya harus dipulihkan.
Begitu Tuhan tunjukkan
kesalahan kita maka kita harus berterima kasih dan bersyukur kepada Tuhan sebab
kalau tidak ditunjukkan maka kita sudah dililit oleh ekor ular naga tanpa kita sadari. Mestinya menyadari tetapi manusia ini mempertahankan
harga dirinya. Karena harga dirinyalah sehingga manusia ini sulit untuk masuk
melalui lubang jarum. Pada tembok di suatu kota ada lubang yang istilahnya
lubang jarum. Kalau pintu gerbang sudah tertutup maka unta itu harus berlutut
untuk melalui lubang jarum. Berarti kita harus merendahkan diri
serendah-rendahnya supaya bisa tembus lubang jarum.
Orang yang meremehkan
Firman pasti akan menanggung akibatnya, ini jangan terjadi pada kita.
Amsal 13:13
13:13
Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada
perintah, akan menerima balasan.
Perjuangan Tuhan Yesus
untuk memindahkan kita dari kerajaan gelap yang dikuasai oleh raja gelap kepada
kerajaan terang, itu tidak
enteng. 3,5 tahun Dia melayani di atas dunia ini dan berkali-kali mau dilempari
batu, ditolak, mau dijatuhkan dari tebing, tetapi semua itu Dia jalani karena
pekerjaanNya belum selesai dan dia akhiri dengan tersalib di bukit Golgota.
Ibarat tanganNya yang satu memegang tangan Allah Bapa dan tangan yang satunya
lagi memegang tangan kita manusia berdosa lalu Tuhan Yesus menyatukan kembali
“Bapa terimalah anakmu ini”. Anak kembali kepada Bapa.
Kita ini terlalu keras
hati! Tuhan terlalu baik kepada kita tetapi kita tidak tahu berterima kasih.
Kita sudah difasilitasi dengan perbuatan baik, mana terima kasihmu! Tega
saudara melihat Tuhan Yesus sudah dimahkotai duri lalu saudara pukul lagi
kepalaNya dengan bambu. Padahal Tuhan Yesus memakai mahkota duri untuk mencabut
duri dari hati dan pikiranmu!
Jangan kita mempraktekkan
kasih yang pura-pura. Hampirilah Tuhan dengan hati yang tulus ikhlas. Kita
tidak rugi kalau menghampiri Tuhan dengan hati yang tulus, malah beruntung.
Ibrani 10:21-22
10:21
dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
10:22
Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas
dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari
hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
2.
Tuhan
mau membersihkan atau mau menyucikan apa yang terjadi di masa lampau.
Setelah kita diingatkan
dengan perbuatan Tuhan di masa lalu, sekarang Tuhan mau menyucikan apa yang
telah kita lakukan di masa-masa yang lalu.
Pengkhotbah 3:15
3:15
Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah
mencari yang sudah lalu.
Pengkhotbah 3:15 (Terjemahan Lama)
3:15
Segala sesuatu yang telah ada itu, ia itu adalah sekarang juga, dan barang yang
akan ada itu, ia itupun sedia sudah ada, maka dituntut Allah akan barang
yang sudah lalu itu.
Kalau istilah dituntut
berarti perlu penyelesaian, perlu pemberesan. Ini yang Tuhan cari. Di dalam
tuntutan Tuhan untuk kita bereskan atau kita selesaikan, tentu bukan berarti bahwa tujuannya hanya sampai
sebatas dituntut. Kalau Tuhan tuntut dan tidak dibereskan maka tuntutan itu
berjalan sampai jatuh palu dan orang itu kena hukuman. Tetapi kalau tuntutan
itu dibereskan lalu jatuh palu maka orang itu dibebaskan. Itu yang Tuhan
rindukan.
I Samuel 15:2
15:2
Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang
Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka,
ketika orang Israel pergi dari Mesir.
Terhadap orang Amalek ini
Tuhan menuntut mereka dan mau membalas mereka. Amalek ini adalah gambarnya
daging. Inilah kelompok orang yang awal melawan perjalanan Israel menuju
Kanaan. Mereka bukan hanya menghadang tetapi mengangkat perang. Dalam
peperangan itu ada kemenangan di pihak Israel karena Tuhan. Kemudian dalam I
Samuel pasal 15, diperintahkanlah raja Israel yang pertama yang namanya Saul
untuk menuntaskan amarah Tuhan kepada Amalek ini. Artinya daging itu harus
dibereskan, harus tuntas penyelesaiannya karena daging inilah yang seringkali
menjadi penghambat gereja Tuhan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Memang Saul melaksanakan
perintah Tuhan tetapi tidak tuntas.
I Samuel 15:15,21-22
15:15
Jawab Saul: "Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat
menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk
mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami
tumpas."
15:21
Tetapi rakyat mengambil dari jarahan itu kambing domba dan lembu-lembu yang
terbaik dari yang dikhususkan untuk ditumpas itu, untuk mempersembahkan korban
kepada TUHAN, Allahmu, di Gilgal."
15:22
Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan
korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya,
mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik
dari pada lemak domba-domba jantan.
Kalau dipikir secara
pikiran manusia kita, mereka ini mengambil kambing domba itu kan untuk ibadah.
Tetapi kalau dilihat dengan ayat 15, itulah ibadah yang dibuat menurut mau
mereka sendiri, itulah ibadah buatan sendiri. Kalau ibadah buatan sendiri maka
hasilnya pengakuan bersyarat. Memang Saul mengaku sudah salah dan minta ampun
tetapi pengakuannya bersyarat. Jadi pengakuannya tidak tuntas.
I Samuel 15:24-25
15:24
Berkatalah Saul kepada Samuel: "Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi
titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu
aku mengabulkan permintaan mereka.
15:25
Maka sekarang, ampunilah kiranya dosaku; kembalilah bersama-sama dengan aku,
maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN."
Ini yang harus kita
renungkan supaya pengakuan kita adalah pengakuan yang tuntas bukan pengakuan
yang bersyarat. Kadang kita terjebak dengan hal seperti ini. Contohnya suami
datang mengaku kepada isterinya “maafkan saya mama memang saya sudah salah,
tetapi bagaimana saya tidak mau berbuat begitu karena kau juga berbuat begitu”.
Itu pengakuan yang bersyarat, itu pengakuan yang tidak tuntas! Ini yang
menyebabkan ibadah kita menjadi ibadah buatan sendiri.
I Samuel 15:30
15:30
Tetapi kata Saul: "Aku telah berdosa; tetapi tunjukkanlah juga hormatmu
kepadaku sekarang di depan para tua-tua bangsaku dan di depan orang Israel.
Kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN,
Allahmu."
Dia mengaku dosanya
tetapi masih cari hormat. Apakah hal seperti ini Tuhan biarkan? Karena
pengakuannya bersyarat maka Roh Allah meninggalkan Saul dan diganti dengan roh
jahat.
Kalau kita sudah salah
mengakulah salah. Jangan ada suami yang mengaku kepada isterinya “ia mami saya
sudah salah, tetapi hormati saya dimuka orang” ini pengakuan bersyarat.
Sehancur-hancurnya
kehidupan saudara dan saya, secara manusia sudah tidak mungkin kita ditolong,
tetapi kalau kita datang kepada Tuhan dan mengaku dengan tulus ikhlas maka
Tuhan bisa membenahi kita kembali, jangan bersyarat.
Terhadap 5 sidang jemaat
di Asia Kecil ini teguran Tuhan keras sekali. Bahkan pada jemaat Tiatira Tuhan
katakan bahwa telah ulang berulang menegur Izebel tetapi tidak mau bertobat
maka dia akan dilemparkan ke ranjang orang sakit lalu anak dan pengikutnya akan
dilemparkan pada kesusahan besar sebab tidak ada penyelesaian.
Jangan ada ibadah buatan
sendiri. Ibadah yang dari Tuhan adalah kita menghadap Tuhan dengan tulus ikhlas
dan ada penyelesaian yang tuntas. Kalau Firman Tuhan menunjuk kesalahan kita,
biarlah kita mengaku kepada Tuhan dan juga datang mengaku kepada sesama. Seringkali
ketika kita datang mengaku salah pada sesama kita, orang itu juga balik berkata
“saya juga salah kepadamu”.
Inilah
hari Tuhan buat kita di mana suara Tuhan datang dari belakang.
Wahyu 1:10
1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku
mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
Diingatkan
kepada tujuh sidang jemaat supaya hal yang lalu itu dihentikan dan ke depan
jangan berbuat lagi. Hari Tuhan ini bernuansa pembersihan bagi kita semua,
tidak ada yang dilewatkan. Sebelum mengenal Tuhan atau sebelum mengenal Firman
pengajaran kita ini sudah hancur, setelah itu kadang kita masih jatuh dalam
dosa, sekarang Tuhan mau memulihkan kita.
Zefanya 1:7
1:7 Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab hari
TUHAN sudah dekat. Sungguh TUHAN telah menyediakan perjamuan korban dan telah
menguduskan para undangan-Nya.
Ini
yang diangkat oleh Tuhan dalam Matius 22 dan ada kesamaannya dengan Wahyu 19:2.
Semoga kita adalah kehidupan yang terbuka hati tidak seperti undangan dalam
Matius 22, mereka diundang namun mereka berdalih bahkan akhirnya orang yang
membawa undangan itu mereka bunuh. Dalam Zefanya ini yang diundang itu rela dikuduskan.
Sekarang kita diundang, maukah kita dikuduskan untuk masuk dalam pesta nikah
Anak Domba Allah.
Zefanya 1:8
1:8 "Pada hari perjamuan korban TUHAN itu Aku
akan menghukum para pemuka, para anak-anak raja dan semua orang yang memakai
pakaian asing.
Ini
adalah orang-orang yang tidak bisa merendahkan diri dan tetap mempertahankan
harga dirinya. Justru hari Tuhan bagi mereka adalah bencana. Tetapi bagi yang
mau disucikan maka hari Tuhan itu adalah kebahagian yang tidak bisa dilukiskan
dengan kata-kata kita manusia.
Zefanya 1:14-17
1:14 Sudah dekat hari TUHAN yang hebat itu, sudah
dekat dan datang dengan cepat sekali! Dengar, hari TUHAN pahit, pahlawan pun
akan menangis.
1:15 Hari kegemasan hari itu, hari kesusahan dan
kesulitan, hari kemusnahan dan pemusnahan, hari kegelapan dan kesuraman, hari
berawan dan kelam,
1:16 hari peniupan sangkakala dan pekik tempur
terhadap kota-kota yang berkubu dan terhadap menara penjuru yang tinggi.
1:17 Aku akan menyusahkan manusia, sehingga mereka
berjalan seperti orang buta, sebab mereka telah berdosa kepada TUHAN. Darah
mereka akan tercurah seperti debu dan usus mereka seperti tahi.
Ini
akibat meremehkan Firman, penolakan terhadap Firman. Diizinkan Tuhan kita punya
Alkitab yang bisa kita baca dan juga diberitakan dari belakang mimbar supaya
kita menghindari hari Tuhan yang pahit ini. Biarlah pada hari Tuhan kita masuk
pada kesukaan yang tidak ada taranya yaitu pesta nikah Anak Domba Allah.
Itu
sebabnya izinkan Firman Tuhan merabah hatimu, Dia ingin membersihkan hatimu.
Apa yang sudah salah di masa lalu akuilah. Tuhan akan menolong dengan alat yang
ada di tanganNya, Tuhan mau membersihkan bukan dengan air tetapi dengan
darahNya.
Amsal 16:20
16:20 Siapa memperhatikan firman akan mendapat
kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN.
Sebabnya
jangan kita beribadah buatan sendiri. Termasuk tata cara kita beribadah jangan
kita gelar dengan cara kita sendiri. Izinkan Tuhan yang atur, izinkan Roh Kudus
yang mengatur.
Imamat 26:11-12
26:11 Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di
tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu.
26:12 Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku
akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku.
Imamat 26:11 (Terjemahan bahasa Inggris)
26:11
And I set my tabernacle among you: and my soul shall not abhor you.
Jadi
ibadah tanpa mengikuti pola Tabernakel, ibadah itu hanya membuat Tuhan muak.
Ibadah kita harus Tuhan yang bentuk, berarti ibadah itu harus sesuai pola
Tabernakel supaya Tuhan tidak muak kepada kita. Sekalipun bahasa pendeta itu
seperti bahasa pujangga tetapi tanpa pola Tabernakel, ibadah itu hanya membuat
Tuhan muak.
Imamat 26:13
26:13 Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa kamu keluar
dari tanah Mesir, supaya kamu jangan lagi menjadi budak mereka. Aku telah mematahkan
kayu kuk yang di atasmu dan membuat kamu berjalan tegak."
Ini
perbuatan yang luar biasa dari Tuhan, kita tidak lagi diperhamba oleh dunia dan
oleh dosa.
Mazmur 27:4-6
27:4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang
kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan
menikmati bait-Nya.
27:5 Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada
waktu bahaya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia
mengangkat aku ke atas gunung batu.
27:6 Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi
musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan
sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN.
Mari
kita melihat apa yang Tuhan lakukan untuk kita di masa lampau dan berterima
kasihlah kepada Tuhan. Tuhan ingatkan perbuatanNya bagi kita di masa lampau,
setelah itu kita akuilah apa perbuatan kita di masa-masa lampau. Kalau mengaku
jangan kita katakan “tetapi”.
Kita
ini sudah amburadul. Lima dari tujuh sidang jemaat di Asia Kecil sudah amburadul
tetapi masih Tuhan lawati pada hari Tuhan. Inilah hari Tuhan buat kita.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar