Tuhan Yesus segera akan datang untuk menjemput
Mempelai WanitaNya. Gereja Tuhan dibaratkan sedang bertunangan dengan seorang
laki-laki itulah Tuhan Yesus. Itu sebabnya berita di ujung akhir zaman ini
harus berangkat dari:
II
Korintus 11:2
11:2 Sebab aku
cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu
kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
Yohanes 1:24-28
1:24 Dan di
antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi.
1:25 Mereka
bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau
bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?"
1:26 Yohanes
menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di
tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal,
1:27 yaitu Dia,
yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak
layak."
1:28 Hal itu
terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.
Betania
ini bukan hanya satu tetapi ada dua. Betania yang disebut di sini adalah yang
di seberang sungai Yordan dan Betania yang satu yang dekat dengan Yerusalem.
Penampilan
Yohanes Pembaptis menggemparkan penduduk Yerusalem dan sekitarnya karena di
telinga mereka ada sesuatu yang baru terjadi. Kalau ini menggemparkan,
sebetulnya bagi imam-imam, ahli Taurat dan orang-orang Farisi, tidak perlu
gelisah kalau memang mereka tahu isi kitab suci. Karena bukankah kitab suci
telah menubuatkan 700 tahun sebelum terjadi kegemparan di Yerusalem ini, sebab
telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya. Tetapi ternyata kegemparan ini menimbulkan
pertanyaan yang sangat mendalam di dalam benak mereka.
Tentu
sebelum mengutus beberapa orang untuk pergi kepada pribadi yang menggemparkan itu, mereka
sudah bersepakat terlebih dahulu. Yang mereka pertanyakan ini adalah sesuatu
yang baru. Mereka tidak serta merta menolak dan juga tidak serta merta
menerima, mereka menguji. Dari poin ini masih bisa dikatakan benar. Sebab jangan
cepat kita menolak sesuatu yang mungkin baru di telinga kita kalau-kalau hal
itu ada maksud Tuhan untuk keselamatan saudara. Dan juga jangan serta merta menerima,
uji dulu kebenarannya seperti jemaat Berea.
Kisah Para Rasul 17:11-12
11 Orang-orang Yahudi di kota itu
lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka
menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka
menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
12 Banyak
di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara
perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani.
Dalam
hal ini mereka mengutus imam-imam orang Lewi dan dari mereka ada beberapa orang
Farisi menggabungkan diri. Hadirnya orang Farisi ini justru mencurigakan bagi
Yohanes sebab Yohanes tahu dan Tuhan lebih tahu bahwa orang Farisi ini selalu
tampil bermuka dua alias munafik. Orang farisi juga adalah orang yang
pelayanannya bermotifasi mamon.
Ikut
sertanya orang farisi bersama imam-imam orang Lewi ini sudah jelas, karena
mereka adalah hamba Mamon. Mereka berpikir siapa tahu kedatangan mereka akan
memperoleh uang.
Lukas 16:14
16:14 Semuanya
itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka
mencemoohkan Dia.
Dalam
Yohanes 1:19 tidak disesbutkan orang Farisi ini diutus. Mereka bergabung untuk
ikut dengan utusan itu, bukan karena hasil kesepakatan rapat hamba-hamba Tuhan
ini.
Bila
kita mendengar sesuatu yang baru jangan serta merta menolak, jangan-jangan yang
kita tolak itu adalah cara Tuhan untuk menyelamatkan kita. Sebab bila menolak
berarti menolak tangan Tuhan untuk menolong kita. Dan juga jangan serta merta
kita terima, kita harus menguji kebenarannya
terlebih dahulu.
Yesaya 46:10
46:10 yang
memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang
belum terlaksana, yang berkata: Keputusan-Ku akan sampai, dan segala
kehendak-Ku akan Kulaksanakan,
Penampilan
Yohanes itu menggenapi nubuatan nabi Yesaya.
Yesaya 40:3
40:3 Ada suara
yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN,
luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!
Jadi
bukan sesuatu yang baru tetapi sudah dinubuatkan. Oleh sebab itu tidak serta
merta harus ditolak, lebih dahulu kita lihat dulu apakah ada di dalam Firman.
Kalau memang tidak ada di dalam Firman maka harus kita tolak ini jelas-jelas ada dalam Firman Allah.
Kita
yang hidup di akhir zaman ini seringkali dikagetkan dengan hal-hal yang baru
yang muncul kalau memang benar, sambut dan terima itu.
Yesaya 48:6-7
48:6 Engkau
telah mendengar semuanya itu dan sekarang engkau harus melihatnya; tidakkah
kamu sendiri mau mengakuinya? Aku mengabarkan kepadamu hal-hal yang baru dari
sejak sekarang, dan hal-hal yang tersimpan yang belum kauketahui.
48:7 Baru
sekarang hal-hal itu diciptakan dan bukan dari sejak dahulu, dan sebelumnya
engkau tidak mendengarnya, supaya jangan engkau berkata: Memang aku telah
mengetahuinya!
Jadi
ada hal-hal yang baru. Selidik dulu, jangan terlalu cepat kita mengatakan itu
sesat dan palsu. Ternyata yang mengutus di dalam Yohanes pasal 1 itu yang
ibadahnya tidak betul. Ibadah mereka yang usang itu
akan binasa.
Ibrani 8:13
8:13 Oleh karena
Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama
sebagai perjanjian yang telah menjadi tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan
usang, telah dekat kepada kemusnahannya.
Kenapa
malah dipertahankan yang tua dan usang. Tuhan menghadirkan sesuatu yang baru.
Sebenarnya itu juga bukan hal yang baru tetapi baru dibukakan namun sudah ada
sejak dulu. Ibadah dengan pola Sorga yaitu pola Tabernakel sebenarnya bukan hal
yang baru, itu sudah ada sejak lama namun baru dibukakan rahasianya di akhir
zaman ini.
Mereka
yang diutus ini sangat bertanggung jawab. Setelah Yohanes Pembaptis ditanya dia menjawab “akulah
suara yang berseru-seru di padang gurun”. Yohanes
Pembaptis mengutip apa yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya. 700
tahun yang lampau sudah dinubuatkan oleh Firman dan baru dimunculkan.
Jangka
waktunya dinubuatkan sampai digenapkan cukup lama yaitu 700 tahun. Tetapi itu
baru penggenapan yang lahiriah. Dari zaman Yohanes Pembaptis sampai gereja
sempurna, waktunya 2000 tahun. Sekarang kita ada pada kegenapan secara nyata,
konkrit utuh dari apa yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya dan ditampilkan oleh
nabi Yohanes Pembaptis. Sekarang ini waktu kegenapan
secara utuh, apakah saudara sedang melangkah ke sana? Apakah kita sudah
melangkah ke sana. Mungkin kita mendengarkan lalu berkata “ini baru”. Padahal membaca itu sebenarnya sudah ada di dalam
Alkitab dan baru dibukakan rahasianya.
Orang
Farisi ini bertanya pada Yohanes Pembaptis
“kalau engkau bukan Mesias, mengapa engkau membaptis”. Yohanes Pembaptis berkata “aku membaptis dengan
air, tetapi Dia yang ada di tengah-tengahmu membaptis dengan Roh Kudus”. Jadi
sebelum menerima baptisan Roh Kudus, maka baptisan air kita harus benar.
Untuk
persoalan baptisan air ini, Tuhan Yesus mengutus seorang nabi besar.
Lukas 7:28-29
7:28 Aku berkata
kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun
yang lebih besar dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah
lebih besar dari padanya."
7:29 Seluruh
orang banyak yang mendengar perkataan-Nya, termasuk para pemungut cukai,
mengakui kebenaran Allah, karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh
Yohanes.
Mereka
ini langsung mengakui dan tidak menolak, tidak seperti sekarang banyak yang mempersoalkan baptisan dan dipertentangkan.
Kita ini pengikut Yesus, jadi sebagaimana Yesus di baptis, begitu juga kita
dibaptis. Bukan berarti kita harus dibaptis di sungai Yordan. Kepala penjara di
Filipi dibaptis oleh rasul Paulus di kota Filipi bukan di sungai Yordan. Begitu
juga sida-sida dari Etiopia dibaptis di tempat banyak air, bukan di Yordan. 12
murid Yohanes dibaptis lagi oleh rasul Paulus padahal baptisan Yohanes sudah
baptisan selam tetapi meterai namanya belum benar.
Untuk
persoalan baptisan, ada orang khusus diutus Sorga, kenapa kita menolak. Tetapi
pemungut cukai yang tidak dilirik oleh orang farisi dan ahli Taurat karena
dianggap orang berdosa, mereka malah memberi diri dibaptis.
Lukas 7:29
7:29 Seluruh
orang banyak yang mendengar perkataan-Nya, termasuk para pemungut cukai,
mengakui kebenaran Allah, karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh
Yohanes.
Mereka
memberi diri dibaptis. Jadi dirinya sendiri yang dia bawa, bukan dibawa orang
lain. Yang dibaptis ini adalah orang yang mendengar Firman, sadar akan dosanya,
bertobat dan memberi diri dibaptis. Kalau anak baru lahir bagaimana dia bisa
bertobat. Mengapa kita mempertahankan yang usang yang akan binasa.
Lukas 7:30
7:30 Tetapi
orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah terhadap diri
mereka, karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.
Yang
merasa diri suci, merasa benar dan tidak salah, justru mereka menolak maksud
Allah karena mereka menolak baptisan selam. Ini jangan terjadi pada kita.
Hal
ini menggemparkan Yerusalem karena pelayanan Yohanes Pembaptis ini diawali
dengan seruan “luruskan jalan bagi Tuhan, yang berkelok-kelok harus diluruskan”. Suara itu memang mereka dengar
dan sekaligus mereka masuk dalam prakteknya. Jadi praktek awal untuk meluruskan
jalan-jalan di lorong, meratakan bukit dan gunung serta meluruskan jalan
berlekuk-lekuk, itu diawali dengan baptisan.
Lukas 3:4-6
3:4 seperti ada
tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di
padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.
3:5 Setiap
lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang
berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan,
3:6 dan semua
orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan."
Baptisan
air adalah langkah awal di mana mereka siap meluruskan lorong-lorong, menimbun
lembah-lembah, meratakan gunung dan bukit, meluruskan yang berliku-liku dan
meratakan yang lekuk-lekuk. Bagaimana Tuhan mau mendarat kalau kita sendiri
tidak siap diri. Ini bukan hal yang berseberangan dengan Firman.
Kisah Para Rasul 19:1-7
19:1 Ketika
Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan
tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid.
19:2 Katanya
kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi
percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum
pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus."
19:3 Lalu kata
Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah
dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes."
19:4 Kata
Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat,
dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang
datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus."
19:5 Ketika
mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan
Yesus.
19:6 Dan ketika
Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka,
dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.
19:7 Jumlah
mereka adalah kira-kira dua belas orang.
Murid-murid
Yohanes saja dibaptis ulang padahal yang membaptis mereka adalah nabi. Dicatat
jumlah mereka yang dibaptis itu ada 12 orang. 12 adalah angka persekutuan. Artinya
ketika kita dibaptis maka kita masuk dalam persekutuan tubuh Kristus.
Bila
kita mau membawa diri untuk masuk dalam persekutuan Tubuh Kristus untuk menjadi
Mempelai wanita Tuhan, maka langkah awalnya adalah menerima baptisan air untuk
meratakan gunung dan bukit, meluruskan lorong. Tidak mungkin saudara akan mau
dibenahi nikahmu kalau belum memberi dirimu dibaptis. Kalau sudah memberi diri
dibaptis maka dengan mudah nikahmu akan dibenahi.
Dan
kelanjutannya keselamatan kita segera datang.
Lukas 3:6; 21:24
3:6 dan semua
orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan."
21:28 Apabila
semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab
penyelamatanmu sudah dekat."
Langkah awal untuk kita dibenahi, gunung
dan bukit diratakan, lembah ditimbun serta jalan diluruskan adalah baptisan air
dan setelah itu semua bergerak sampai keselamatan itu datang, yaitu Tuhan Yesus
datang menjemput kita Mempelai WanitaNya. Baptisan air itu bukan ajaran gereja
tetapi ajaran Tuhan Yesus, ajaran Firman. Siapa yang mau melawan Firman, siapa
mau melawan Tuhan. Apakah kita lebih kuat dari Tuhan.
I Korintus 10:22
10:22 Atau
maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan? Apakah kita lebih kuat dari pada Dia?
Kalau
ini hal yang baru saudara dengar dan saudara belum diyakinkan, jangan dulu saudara
menolak. Jangan-jangan yang kita tolak itu adalah kebenaran. Biarlah kita
seperti jemaat Efesus. Begitu mereka mendengarkan pengajaran yang baru, lebih
dahulu mereka uji.
Wahyu 2:5-6
2:5 Sebab itu
ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi
apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu
dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak
bertobat.
2:6 Tetapi ini
yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut
Nikolaus, yang juga Kubenci.
Jadi
ada pengajaran yang dibenci oleh Tuhan dan dibenci juga oleh jemaat Efesus. Jadi
kalau ada yang dibenci Tuhan jangan malah kita sayang. Kalau yang Tuhan sayang
harus juga kita sayang. Kalau Tuhan tidak sayang kita juga harus ikut tidak
suka. Itulah yang disebut pengikut Kristus.
Teladan
yang kita ikuti adalah Tuhan Yesus karena dia adalah kepala gereja, Dia
Mempelai Laki-laki Sorga. Dia tidak berdosa tetapi Dia sendiri rela dibaptis. Banyak
orang yang berkata nanti dibaptis kalau di sungai Yordan. Cuma yang diragukan,
yang membaptis di sana itu kita tidak tahu tahbisannya. Karena sekarang ini
banyak pendeta yang berdagang, punya kebun kelapa sawit, kebun cengkeh atau
punya sawah.
Yesus
sendiri rela dibaptis, kenapa kita yang jelas orang berdosa tidak mau dibaptis.
Pemungut cukai dan pelacur yang dianggap orang-orang berdosa memberi diri
dibaptis.
Matius 21:28-29
21:28
"Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak
laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan
bekerjalah hari ini dalam kebun anggur.
21:29 Jawab anak
itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi.
Anak
ini hanya taat di mulut tetapi prakteknya kosong melompong. Kerinduan hati
Tuhan supaya kita aktif di ladang Tuhan karena kita ini sudah satu keluarga
Allah.
Matius 21:30-32
21:30 Lalu orang
itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu
menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga.
21:31 Siapakah
di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka:
"Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal
akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.
21:32 Sebab
Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak
percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan
sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu
tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya."
Kita
saksikan dan orang lain datang berbondong-bondong menyesali dosanya. Kata “aku
tidak mau” itu berarti ada dalam perilaku dosa tetapi ia menyesal dan pergi
juga. Kata “aku mau”itu artinya seperti orang farisi dan ahli Taurat yang tidak
merasa berdosa.
Yang
diinginkan Tuhan dari kehidupan kita adalah jangan mengeraskan hati, jangan
serta merta kita menolak sesuatu yang baru padahal kita belum tahu
kebenarannya.
Setelah
Yohanes dikonfrontasi oleh orang-orang farisi ini, langsung dia bicara soal
baptisan air dan tentang Orang yang ada di antara mereka namun mereka tidak
kenal dan hanya Yohanes yang mengenal itulah Yesus yang akan membaptis dengan
Roh Kudus. Yohanes berkata:
Yohanes 1:27
1:27 yaitu Dia,
yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak."
Tetapi
kebalikan, orang farisi dan ahli-ahli Taurat ini malah menjual orang-orang
lemah dan tidak berdaya hanya mereka seharga sepasang tali kasut. Begitu
hebatnya mereka menghina orang-orang yang tidak berdaya. Itu berani membuka
kasut. Tetapi Yohanes merasa dia tidak layak, apalagi mau menjual.
Amos 2:6
2:6 Beginilah
firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan jahat Israel, bahkan empat, Aku tidak
akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena mereka menjual orang benar
karena uang dan orang miskin karena sepasang kasut;
Abraham
ditawari oleh raja Sodom untuk mengambil semua kekayaan Sodom dan Gomora. Namun
Abraham berkata sepasang tali kasutpun tidak akan dia ambil.
Amos 8:6
8:6 supaya kita
membeli orang lemah karena uang dan orang yang miskin karena sepasang kasut;
dan menjual terigu rosokan?"
Menjual
sepasang kasut, berarti kasut itu mereka lepaskan. Tetapi Abraham mengambil
satu tali kasutpun tidak karena dia percaya Tuhan pencipta langit dan bumi
pasti memberkati dia. Tetapi orang Yahudi melakukan kesalahan berganda, tiga
bahkan empat, antara lain menjual orang miskin dan lemah hanya seharga sepasang
kasut.
Bagaimana
Yohanes Pembaptis mau menjual, membuka tali kasut saja dia merasa tidak layak.
Kasut ini adalah injil pendamaian, itu ada pada pribadi Yesus. Menjual tali
kasut sama dengan menjual roh perdamaian. Melayani seperti motivasi orang
farisi dan ahli Taurat yaitu hanya karena uang, itu sama dengan menjual roh
perdamaian. Yohanes tidak mau seperti itu. Sebab dia hanya tahu, Yesus adalah
Injil Pendamaian itu. Yohanes tidak mau melayani seperti orang Farisi hamba
uang. Jangan sampai kita bersikap seperti itu.
Sebagai
hamba Tuhan jangan sampai saya berani membuka kasut apalagi sampai
untuk menjualnya.
Efesus 6:15
6:15 kakimu
berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
Pelayanan
itu harus berdasarkan kerelaan. Rasul Paulus sampai berkata “celaka aku kalau
aku tidak memberitakan Firman”. Bahkan dia berkata “sebab aku lebih suka mati
dari pada.... artinya lebih baik dia mati dari pada menjual injil, melayani
dengan motivasi untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan jasmani. Adapun kebutuhan
pemberita yang benar itu adalah urusannya Tuhan, bukan itu motivasi pelayanan.
Biarlah
kita sebagai umat Tuhan yang diberkati, saling menopang satu dengan yang lain
agar benar kita menjadi saksi atau pemberita yang ada di dalam koridor Firman
Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar