Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 1:22-28
1:22 Maka kata
mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada
mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"
1:23 Jawabnya:
"Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan
Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."
1:24 Dan di
antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi.
1:25 Mereka
bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau
bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?"
1:26 Yohanes
menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di
tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal,
1:27 yaitu Dia,
yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak
layak."
1:28 Hal itu
terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.
Dipertanyakan
latar belakang atau identitas dari Yohanes Pembaptis. Kalau pertanyaan ini
diajukan kepada bapak, ibu, saudara-saudara, bagaimana jawaban kita? Apakah
kita bisa menjawab dengan jelas dan di dalamnya ada kesaksian. Memberi jawaban dengan
benar harus disertai dengan kesaksian hidup. Ini dinyatakan dalam kehidupan
Yohanes Pembaptis.
Mengapa
kesaksian harus ada? Sebab Yohanes bukan hanya menyerukan atau sekedar
mengulangi nubuatan nabi Yesaya. Kalau hanya mengutip ayat Firman Allah tanpa
kesaksian bagaimana keadaan kita dahulu dan sekarang bagaimana serta mau menuju
ke mana, maka tidak ada nilai apa-apa. Itu hanya berbau amis
Yohanes
mengutip nubuatan nabi Yesaya yang ada dalam pasal 40, yang isinya ada dua:
1.
Suara pembebasan
Umat Tuhan yang tadinya ada pada perhambaan Tuhan, sekarang Tuhan
membebaskan mereka. Dengan kata lain mereka diampuni. Yohanes ini berbicara
pertobatan dan memang dia ada di dalam pertobatan. Jadi Yohanes ada kesaksian
yang nyata, dia bukan hanya mengutip ayat tetapi ada
bukti dalam kehidupannya.
Hal ini yang dituntut Tuhan dalam
kehidupan kita. Apakah kita ini mengutip ayat dan menyaksikan bahwa dulu kita
orang berdosa yang melakukan segala hal yang tidak berkenan kepada Tuhan tetapi
sekarang kita sudah bertobat, dibebaskan dan diampuni. Pengampunan yang kita
terima harus ada bukti kelepasan. Harus
kita buktikan dengan perilaku kita apakah kita benar sudah diampuni. Buktinya
kita sudah diampuni adalah tanda kelepasan dan kebebasan. Kalau kita mengutip
ayat tetapi tidak ada bukti bahwa dalam diri kita ada kelepasan, maka itu hanya
tong kosong yang berbunyi nyaring.
Yesaya
40:2
40:2 tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah
kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah
diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat
karena segala dosanya.
Jadi tanda kesalahan kita itu
sudah berakhir dan tidak kita lakukan lagi yaitu
ada kelepasan. Itu adalah tanda pengampunan.
Israel itu sudah dihukum oleh
Tuhan. Tetapi oleh hukuman itu, kemudian mereka menyadari telah melakukan dosa
ganda. Memang dosa itu hanya 2 jenis:
1.
Dosa kejahatan itu terjadi di luar tubuh
2.
Dosa kenajian itu terjadi di dalam tubuh
Hal ini yang dipukul, dicemeti
dan dihajar oleh Tuhan. Karena sadar oleh sebab cambuk Tuhan maka dia minta
ampun dan dibuktikan dengan kelepasan dari dosa kejahatan seperti merampok,
mencuri, membunuh dan sebagainya,
serta kelepasan dari dosa kenajisan.
Yohanes Pembaptis telah merasakan
dan membuktikan. Dia bukan manusia super, hanya Tuhan Yesus yang tidak berdosa.
Tidak ada manusia yang tidak berdosa kecuali Yesus yang dikandung dan
dilahirkan tanpa dosa.
Mazmur
51:7
51:7 Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan,
dalam dosa aku dikandung ibuku.
Ini tidak berarti hanya khusus
untuk Daud, ini menggambarkan keadaan kita manusia. Itu sebabnya dalam Yesaya,
manusia dikatakan hanya senilai rumput dan bunga rumput. Apa yang saya mau
banggakan dan sombongkan. Memang nampak tumbuh kemudian bunganya mekar dan
elok, tetapi tunggu, dia akan layu. Kemuliaan ini akan Tuhan ganti. Katakanlah
“saya pendosa, saya hanya senilai bunga rumput, tetapi sekarang Tuhan sudah
menghiasi saya”.
Yesaya
40:5-6
40:5 maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh
umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah
mengatakannya."
40:6 Ada suara yang berkata: "Berserulah!"
Jawabku: "Apakah yang harus kuserukan?" "Seluruh umat manusia
adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang.
40:7 Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu,
apabila TUHAN menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu
seperti rumput.
Kalau kita lepas dengan Tuhan
maka nilai saudara hanya seperti rumput yang dihembus dengan nafas dari mulut
Tuhan. Olehnya itu kalau kita tahu “asalku dari sana, sekarang saya telah di
dalam Tuhan” maka kemuliaan yang kita miliki adalah kemuliaan Firman, bukan
lagi kemuliaan fana/dunia.
Tadinya kemuliaan kita adalah
kemuliaan rumput dan sekarang kita memiliki kemuliaan Firman, namun bayarannya
kita harus ada bukti bahwa kita mengalami kelepasan. Jangan orang mabuk terus
mabuk. Jangan Tuhan kita jadikan tukang penatu,
setiap kali datang beribadah dosa-dosa yang itu terus yang dilakukan yang mohon
diampuni, itu tanda tidak ada kelepasan. Itu hanya seperti permainan!
Tetapi seharusnya ketika kita sebagai penipu,
kita minta ampun dan Tuhan ampuni lalu kita buktikan dengan kelepasan. Kemudian
berikutnya kita mendengar Firman “jangan mencuri” maka kita mohon ampun serta
buktikan dengan kelepasan
tidak mencuri lagi.
Orang tua yang membeda-bedakan
anak harus diselesaikan. Awal manusia itu mulai dari kandungan ibunya dan
sehingga anak itu ada sebab ada ayahnya. Jadi kita orang tua harus
memperlakukan semua anaknya sama, jangan ada yang beda.
Suara ini menggenapi seruan nabi
Yesaya yang isinya suara pengampunan yang dibuktikan dengan pembebasan.
2.
Suara yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan
Apakah kita harus membuat jalan
yang lain? Tidak, hanya ada satu jalan. Berbicara jalan yang harus kita
persiapkan itu adalah pembaharuan dari kelakuan sifat tabiat itu. Yang tadinya
tabiat dalam nikah itu bengkok-bengkok, itu harus dirubah. Tadinya tidak mau
memandang orang lain karena ada gunung di depan, itu juga harus dirubah. Ini
yang dimaksud dengan mempersiapkan jalan.
Bukan berarti kita merintis jalan
baru. Tuhan Yesus adalah perintis jalan dan Dia berkata “Akulah jalan,
kebenaran dan hidup”.
Yohanes
14:6
14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku.
Yesaya 26:7
26:7 Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang
merintis jalan lurus baginya.
Jalan yang harus kita persiapkan
adalah pembaharuan hidup. Kita harus menerima Firman dan menanggapinya sehingga
mengalami pembaharuan hidup yang terus
menerus.
Kolose 3:10
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang
terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut
gambar Khaliknya;
Apakah kita mempersiapkan jalan
untuk Tuhan. Apakah kita tahu bahwa Tuhan akan segera datang, sudahkah kita
dalam suasana persiapan ini atau hanya datang
beribadah sebagai pengisi upacara, tidak serius untuk membenahi diri agar
mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
Izinkan hidupmu dibenahi oleh
Tuhan lewat FirmanNya sebab Tuhanpun akan mempertontonkan kita berjalan di
depanNya.
Yesaya
40:9-10
40:9 Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas
gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu
kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota
Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!"
40:10 Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan
kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah
jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di
hadapan-Nya.
Mereka tidak melayang-layang
tetapi berjalan. Tentu mereka berjalan di jalan yang sudah dibenahi. Ayat ini dikutip
lagi dalam pasal 62.
Yesaya
62:11-12
62:11 Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN
sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya,
keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya
ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.
62:12 Orang akan menyebutkan mereka "bangsa
kudus", "orang-orang tebusan TUHAN", dan engkau akan disebutkan
"yang dicari", "kota yang tidak ditinggalkan".
Kita mendapatkan kekudusan lewat
penggembalaan. Bahkan disebutkan Tuhan itu girang melihat mempelai wanitaNya
tampil. Inilah pribadi-pribadi yang menyiapkan jalan bagi Tuhan.
Yesaya
62:4-5
62:4 Engkau tidak akan disebut lagi "yang
ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang sunyi",
tetapi engkau akan dinamai "yang berkenan kepada-Ku" dan negerimu
"yang bersuami", sebab TUHAN telah berkenan kepadamu, dan negerimu
akan bersuami.
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami
seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu,
dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan,
demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Kapan kita membuat Tuhan itu
girang dan bahagia? Ketika kita tampil menjadi Mempelai WanitaNya. Mengapa bisa
menjadi Mempelai Wanita Tuhan? Karena mereka adalah orang-orang yang mengizinkan
hidupnya dibaharui oleh tangan kuasa Tuhan sehingga dia mengaku dan diampuni
serta dibuktikan dengan ada kelepasan dosa bukan hanya saat itu tetapi
seterusnya. Ini yang Tuhan dambakan dari diriku dan juga bagi kita semua apalagi anak muda remaja.
Anak muda datang beribadah jangan
hanya untuk mengisi upacara ibadah. Bawa dirimu menyiapkan diri. Usia anak muda
ini yang sangat rawan untuk masuk dalam aniaya antikristus kalau tidak
menyiapkan diri. Kalau kita menyiapkan diri maka ketika Tuhan Yesus datang kita
pasti tersingkir bersamaNya.
Pengampunan itu tandanya
kelepasan dan tanda pembebasan akan hadir kemuliaan Tuhan dalam diri saya dan
saudara. Sebabnya kita perhatikanlah baik-baik di akhir zaman ini supaya kita
lebih serius mengiring dan melayani Tuhan karena Tuhan ingin merangkul saudara.
Tuhan menyatakan kita sebagai belahan jiwaNya dan kita harus menjadikan Tuhan
belahan jiwa kita. Tetapi bagaimana mau menjadi belahan jiwanya Tuhan kalau
tidak menyiapkan jalan bagi Tuhan, tidak pernah mengalami keubahan, dari dulu
begitu-begitu saja (tidak berubah).
Jangan sampai kita tetap seperti ini, karena
pasti akan ketinggalan.
Di dalam ibadah raya kita
diberikan kesempatan bersaksi. Tunjukkanlah bahwa
kita adalah orang berdosa yang sudah diubahkan dan ada
tanda kelepasan. Jangan bersaksi “saya orang berdosa gara-gara si A”. Tetapi
katakanlah “saya bunga rumput yang mudah layu, yang tidak ada kemuliaannya,
saya orang berdosa yang datang kepada Tuhan dan Tuhan ampuni”. Kita mengalami
kelepasan dan kita akan jalan terus dalam terang
Firman.
Pdt. Totaijs berkata “saya dari lumpur dosa dan saya
menuju ke Golgota dan terus ke Yerusalem Baru”. Inilah yang harus kita lakoni
dalam kehidupan ini.
Jangan kita ragu mengiring Tuhan,
Tuhan segera akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar