Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Tema
Natal: Kesaksian Kitab Suci tentang Yesus (Yohanes
5:39)
Yohanes 5:39
5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu
menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun
Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
Kalau
membaca kitab-kitab Suci, seperti Alkitab ada banyak. Tetapi yang dimaksud
adalah kitab-kitab di dalamnya. Pada zaman Yesus dikenal:
1.
Lima
kitab Musa = Pentateukh
2.
Kitab
nabi-nabi = Nebhiin
3.
Surat-suratan = Ketubiin
Sekarang
kita miliki Alkitab yang lengkap yang ada 66 kitab di dalamnya. Untuk memahami
Yesus, kita harus menyelidik kitab suci.
Kalau
saya sebagai hamba Tuhan tidak boleh sibuk dengan pekerjaan yang lain. Saya
dipanggil untuk menggembalakan umat Tuhan, saya harus sibuk menyelidik kitab
suci supaya saya kenal siapa Tuhan Yesus dengan benar untuk saya sampaikan
kepada umat Tuhan.
Efesus 1:15-17
1:15 Sebab itu aku pun, setelah mendengar akan iman
kamu kepada Tuhan Yesus dan akan kasihmu kepada segala orang suci itu,
1:16 tiada berhenti daripada mengucapkan syukur karena
kamu, sambil menyebut kamu di dalam doaku,
1:17 supaya Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa
pohon segala kemuliaan, mengaruniakan kepadamu Roh hikmat dan kenyataan dengan
pengenalan akan Dia,
Sidang
jemaat Efesus sudah punya iman, sudah punya kasih bahkan sudah kesohor. Tetapi
rasul Paulus, rasul special untuk bangsa kafir, dia tetap berdoa supaya umat
Tuhan di Efesus mengenal Tuhan Yesus dengan benar, dan doa itu sekarang untuk
kita. Apakah belum benar pengenalan jemaat Efesus? Tentu mereka mengenal
makanya iman dan kasihnya termasyur. Tetapi ada hal-hal yang perlu rasul Paulus
sebagai abdi Allah yang diutus oleh Tuhan, mengajak sidang jemaat dan pelayan-pelayan Tuhan di sana untuk lebih menekuni siapa
itu Yesus.
Jangan
sampai pengenalan kita hanya sebatas Yesus Juruselamat dan kita beriman, atau Yesus Tabib lalu
kita berdoa supaya sembuh. Jangan kita hanya mengenal Yesus sebagai pelaku
mujizat, apalagi pelaku mujizat yang hanya terbatas soal-soal yang jasmani. Itu
boleh-boleh saja, tetapi pengenalan kita harus lebih mendalam.
Berita
kita hamba Tuhan di akhir zaman ini jangan lepas dari II Korintus 11:2. Kalau
lepas dari itu maka saudara akan disergap oleh dunia atau kenajisan. Dalam II
Korintus 11:2 dikatakan gereja sedang bertunangan dengan Tuhan. Pengertian
bertunangan itu dalam. Dalam bahasa jawa dikatakan “jadikan Yesus sigaraning
nyowo”. Artinya jadikan Yesus belahan jiwamu. Seperti suami berkata kepada
isteri “isteriku adalah belahan jiwaku”. Karena ini bermuara pada pernikahan Kristus dengan gereja.
Kalau
gerja tidak paham soal ini, itu sebabnya banyak ratapan dalam rumah tangga.
Amos 5:16
5:16 Sesungguhnya, beginilah firman TUHAN, Allah
semesta alam, Tuhanku: "Di segala tanah lapang akan ada ratapan dan di
segala lorong orang akan berkata: Wahai! Wahai! Petani dipanggil untuk
berkabung dan orang-orang yang pandai meratap untuk mengadakan ratapan.
Kenapa
tangisan ini ada di segala lorong? Itu sebabnya khotbah dari Yohanes Pembaptis
mengatakan “luruskanlah lorong-lorong”. Untuk meluruskan lorong otomatis
rumah-rumah disekitar lorong itu yang diluruskan karena lorong itu adalah jalan
yang ada di antara rumah. Rumah itu harus dibenahi agar lorong itu lurus karena
lorong itu hanya berisi ratapan kalau tidak lurus. Rumah itu harus dibenahi.
Dalam rumah itu ada nikah. Nikah itu yang sesungguhnya harus dibenahi. Nikah
jangan dipermainkan!
Itu
sebabnya penting pengenalan kita terhadap Tuhan. Saya sebagai hamba Tuhan harus
lebih dahulu dalami. Saya harus bergaul karib dengan Tuhan.
Mazmur 25:14
25:14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan
Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.
Imamat 10:3
10:3 Berkatalah Musa kepada Harun: "Inilah yang
difirmankan TUHAN: Kepada orang yang karib kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku,
dan di muka seluruh bangsa itu akan Kuperlihatkan kemuliaan-Ku." Dan Harun
berdiam diri.
Itu
tugas kami. Olehnya itu, bagaimana saya bisa memahami Yesus kalau saya sibuk
dengan persoalan lain yang tidak ada kaitannya dengan panggilan Tuhan kepadaku.
Saya dipanggil untuk menjadi gembala. Saya dipanggil untuk memberi makan
domba-domba.
Zaman
Tuhan Yesus baru ada 5 kitab Musa (pentateukh),
kitab para nabi (nabhiin) dan
surat-suaratan (ketubiin). Kita sekarang sudah ditambah
dengan perjanjian baru. Maka tidak ada alasan bagi gereja Tuhan untuk tidak
mengenal Tuhan Yesus dengan benar. Atau tidak ada alasan untuk berkata “saya
belum pernah dengar”. Itu sebabnya sekarang perlu kita mendengar.
Di
sini Tuhan Yesus berbicara tentang pengutusan Bapa kepada Dia. Bukankah Yesus
berkata “sebagaimana Bapa mengutus Aku, demikian juga Aku mengutus kamu”. Itu
perkataan Tuhan Yesus kepada 12 muridNya, kemudian diteruskan kepada kami
sebagai penerus. Jadi seorang utusan harus memahami arti pengutusan itu. Harus
mengerti apa selera dari Yang mengutus kita.
Makanya
dalam Yohanes pasal 5 ini tiga kali disebut bahwa Bapa mengutus Yesus.
Yohanes 5:30,36,38
5:30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku
sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku
adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia
yang mengutus Aku.
5:36 Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih
penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan
Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan
sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang
mengutus Aku.
5:38 dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu,
sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya.
Tiga
kali Yesus menyebut bahwa Dia diutus oleh Bapa dan berkali-kali ketika Yesus
masih dalam tubuh insani di bumi ini mengatakan “sebagaimana Bapa mengutus Aku
demikian Aku mengutus kamu”. Sesudah Dia bangkit dari kubur, ucapan itu lebih
tandas lagi. Dia menghembuskan nafasnya di atas kepala murid-muridNya kemudian
Dia berkata “sebagai mana Bapa mengutus Aku demikian Aku mengutus kamu. Apa
yang kamu ikat di dunia, diikat di Sorga. Apa yang kamu buka di dunia di bukan
di Sorga”. Jangan coba permainkan mandat Tuhan kepada hamba Tuhan fulltimer.
Kalau dia katakan dia ikat berarti benar diikat di sorga sebab dia tahu dia
diutus oleh Tuhan.
Ayo
kita makin mendalami apa sebenarnya rencana Tuhan di waktu sekarang kita ini.
Biarlah kita menekuni sehingga kita bisa menjadi belahan jiwanya Tuhan. Artinya
menjadi Mempelai
Perempuan dari Tuhan
Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Tuhan
Yesus mulai digambarkan sejak dari kitab Kejadian utamanya dalam Kejadian 3:15,
ketika Adam dan Hawa jatuh di dalam dosa.
Kejadian 3:15
3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan
perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan
meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
Ada
perseteruan antara benih ular dan benih perempuan. Benih perempuanpun terbagi
dua pada akhirnya:
1.
Yang
tertinggal
Wahyu 12:17 (Terjemahan Lama)
12:17
Maka naiklah marah naga akan perempuan itu, lalu pergi memerangi benih
perempuan itu yang lagi tinggal, yaitu segala orang yang menurut
hukum-hukum Allah serta berpegang kepada kesaksian Yesus itu.
2.
Yang
terbang ke padang belantara. Itulah isteri Anak Domba Allah, Mempelai Wanita
Tuhan yang disingkirkan oleh kekuatan dua sayap burung nazar yaitu Firman dan
Roh Kudus.
Wahyu 12:1-2
12:1
Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia
sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia
berteriak kesakitan.
Bila mau menjadi
benih perempuan yang tertinggal yang akhirnya dicungkil biji matanya oleh
antikristus? Karena dia mengejar perempuan itu tetapi tidak dapat akhirnya dia
melampiaskan amarahnya kepada benih yang tertinggal. Inilah gereja Tuhan yang
tidak paham rencana Allah. Ini yang berbahaya. Itu sebabnya mari kita memahami
pengutusan ini.
Yesus
yang diutus itu adalah Firman. Alkitab mengatakan bahwa yang diutus oleh Tuhan
itu ada dalam Yehezkiel 33:7-27, kelihatan mirip seperti dalam Yehezkiel 33:1-6
yang bukan diutus oleh Tuhan tetapi diutus oleh manusia. Tetapi beritanya ada
kemiripan. Mereka bicara tentang pedang, tetapi yang diutus oleh Tuhan dibekali
dengan Firman yang luar biasa.
Pelayan
Tuhan yang diutus oleh Tuhan dilengkapi Tuhan dengan Firman. Tetapi resikonya
besar. Dia banyak disindir, dicela dan diolok. Tetapi bukan berarti dia adalah
pelaku perbuatan yang salah.
Yehezkiel 33:7
33:7 Dan engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau
menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar sesuatu firman dari
pada-Ku, peringatkanlah mereka demi nama-Ku.
Sehingga
ada konfrontasi dengan orang yang mendengarkan pemberitaannya dengan mengatakan
“tindakan Tuhan tidak tepat”. Itu mereka tujukan kepada Tuhan tetapi yang
mereka hadapi adalah Yehezkiel.
Dalam
Firman Tuhan, kami hamba Tuhan diibaratkan seperti awan. Awan ada awan yang
mengandung hujan (Firman Pengajaran) dan ada awan yang kelihatannya putih
tetapi tidak ada butir-butir air di dalamnya. Hujan itu menunjuk Firman
pengajaran.
Ulangan 32:2
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan,
perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan
laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.
Ini
seringkali diangkat dalam doa menjelang Firman “biarlah Firman pengajaran turun
deras dalam ibadah kami”. Siapa yang menjadi pembawa hujan yang deras? Dia
adalah awan yang mengandung butir-butir air, itulah hamba Tuhan.
Zakharia 10:1
10:1 Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim
semi! TUHANlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan
diberikanNya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.
Sekarang
ini gereja harus berdoa kepada Tuhan “Tuhan kirim hujan yang lebat dan deras”.
Bukan hanya hujan gerimis. Jangan sampai hujan gerimis artinya Firman yang
hanya mengelus-elus. Mestinya hujan yang keras dan lebat.
Setelah
Tuhan mengajak umat meminta hujan yang deras, kemudian Tuhan berbicara awan.
Sesudah Elia membantai nabi-nabi Baal dan Asyera, dia naik ke bukit Karmel. Di
sana Elia berlutut sampai tujuh kali, setelah itu baru bujangnya melihat awan
sebesar telapak tangan. Kemudian Elia mengatakan “Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu
dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan.”
Yudas 1:12
1:12 Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di
mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka
bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan
pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang
terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.
Awan
yang tidak berair ini kelihatan putih, kelihatan benar tetap tidak punya
pegangan yang benar, gampang ditiup oleh angin.
Efesus 4:14
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang
diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu
manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
Saya
harus mempertahankan kebenaran Firman Tuhan agar saya menjadi hamba Tuhan yang
bagaikan awan yang ada muatan air.
Ada
dua akibatnya kalau awan yang menandung air ini melayani kita, yang satunya
positif dan yang satunya negatif.
Ayub 37:11
37:11 Awan pun dimuati-Nya dengan air, dan awan
memencarkan kilat-Nya,
Tuhan
rindu hambaNya dimuati dengan air supaya umat Tuhan ada kesempatan membasuh
dirinya melalui air Firman Tuhan.
Efesus 5:26
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya
dengan memandikannya dengan air dan firman,
Kalau
tidak ada Firman maka rohani kita kering. Kalau kering maka itu gawat.
Ayub 37:12
37:12 lalu kilat-Nya menyambar-nyambar ke seluruh
penjuru menurut pimpinan-Nya untuk melakukan di permukaan bumi segala yang
diperintahkan-Nya.
Awan
ini tidak melakukan yang tidak diperintah oleh Tuhan. Awan yang dimuati Tuhan
dengan air, tidak bekerja tanpa disuruh oleh Tuhan. Ada dua hal yang dia kerjakan.
Ayub 37:13
37:13 Ia membuatnya mencapai tujuannya, baik untuk
menjadi pentung bagi isi bumi-Nya maupun untuk menyatakan kasih setia.
Kepada
yang menerima hujan itu maka dia menerima kasih setia. Kita membutuhkan kasih
karunia, masakan kita mau menunggu pentung Tuhan. Akan datang algojo itulah
antikristus. Seluruh dunia akan dia kuasai dan dia akan mementung orang Kristen
yang tertinggal. Tetapi kalau menerima hujan Firman pengajaran maka kita
menerima kasih setia. Ini yang
Tuhan rindukan dari dalam kita semua.
Sebagai
hamba Tuhan saya mau belajar bagaimana saya harus melayani Tuhan dan umat
Tuhan. Sebab tujuan pelayanan kami adalah untuk menggarap umat Tuhan lewat
curahan hujan yang lebat dan deras turun supaya umat Tuhan tampil sebagai
Mempelai Wanita untuk Kristus. Bukan secara daging tetapi secara rohani.
Kalau
tanah liat basah dia mudah dibentuk. Umat Tuhan yang menerima hujan Firman
pengajaran yang turun, dia mudah diatur. Tetapi kalau dia tidak mau menerima
akan sulit diatur.
Yesus
dalam pelayanannya bukan mulus-mulus. Tetapi saya mau belajar sikap Yesus dalam
melayani.
Mazmur 123:1-2
123:1 Nyanyian ziarah. Kepada-Mu aku melayangkan
mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga.
123:2 Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang
kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan
nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia
mengasihani kita.
Bukan
melihat karena ada dollar di tangan tuannya tetapi dia mau meniru bagaimana
majikannya melayani. Ada teladan yang harus dia tiru. Melayani bukan mengikuti
selera sendiri, kami melayani ada yang kami teladani.
Mazmur 123:3
123:3 Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami,
sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan;
Orang
yang mau meneladani pelayanan Tuhan Yesus, kenyang dengan penghinaan. Yesus
sering dihina, dibilangi gila, disebut pengacau, dibilangi orang Samaria yang
tidak waras. Jadi kalau hamba-hamba Tuhan, gembala-gembala yang melayani mau
meneladani Tuhan, jangan kaget kalau saudara dihina karena saudara meneladani
Yesus.
Mazmur 123:4
123:4 jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok
orang-orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.
Jadi
ada orang yang merasa aman dan berkata kepada orang yang meneladani Tuhan “baru
rasa kau” karena orang itu malah kena tulah. Kalau itu saudara alami itu sudah
betul!
Yohanes 5:46
5:46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu
kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.
Kita
akan melihat akibat menolak utusan Sorga, ada 6 hal yang akan hilang.
Yehezkiel 24:25
24:25 Dan engkau, anak manusia, bukankah begini akan
terjadi? Pada hari Aku mengambil dari mereka benteng mereka, perhiasannya yang
menggirangkan hatinya, kenikmatan matanya dan yang dirindukan jiwanya,
anak-anak mereka lelaki dan perempuan,
1.
Benteng
hilang
Berarti perlindungan
diambil oleh Tuhan. Betapa ngerinya bila perlindungan itu Tuhan angkat. Kita
umat Tuhan membutuhkan perlindungan dari Tuhan. Semua manusia mencari
perlindungan.
Kalau sekarang ini mereka
tidak tahu berdoa kepada Tuhan, satu waktu mereka akan berdoa kepada batu untuk
menimpa mereka karena takut melihat Tuhan datang. Mereka akan pergi ke
celah-celah bukit batu. Mengapa pergi ke sana? Sebab ketika hamba-hamba Tuhan
datang, mereka mengusir hamba Tuhan itu. Hamba Tuhan itu tidak diterima oleh
dunia sehingga hanya tinggal di celah-celah bukit batu. Artinya satu saat,
mereka akan mencari mana itu pendeta.
Ibrani 11:38
11:38
Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di
pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung.
Kita butuh perlindungan
sebab kalau tidak akan mudah diserang oleh musuh. Musuh kita ada tiga:
1)
Iblis
2)
Dunia.
Iblis memakai media dunia
3)
Daging
kita sendiri
Iblis akan menunggangi
daging kita dan akan memanfaatkan media dunia. Betapa runyamnya kita kalau
diserang oleh trio ini bila kita tidak ada benteng. Tetapi kalau ada hujan
turun karena ada utusan Tuhan yang bagaikan awan yang dimuati dengan air, maka umat Tuhan itu akan mendapatkan
perlindungan dan dagingnya menjadi jinak. Kalau daging suami tidak dijinakkan
oleh Firman maka isterinya akan menjadi tempat tempeleng dan menjadi bola kaki
sebab suaminya buas dagingnya. Tetapi kalau ada air Firman Tuhan, dia bisa dijinakan
oleh Firman pengajaran.
Makanya isteri-isteri dan
suami-suami di sini ayo berdoa. Jangan kita berlagak menjadi orang yang
mengerti Tuhan padahal daging kita buas. Tidak sedikit kita membaca di koran dan melihat di media elektronik
suami yang memutilasi isterinya, isteri membunuh suaminya, anak membunuh orang
tuanya atau sebaliknya. Kenapa seperti itu? Sebab dagingnya buas, tidak ada Firman yang membentengi hidupnya.
Kemulian dunia memang
kelihatan aduhai, tetapi sekali dia bergoncang, banyak orang yang akan dia
lalap. Itu dari sisi bencana alam. Tetapi banyak umat Tuhan dan hamba Tuhan
yang hancur rohaninya karena godaan dunia. Tetapi kalau ada hujan Firman
pengajaran yang lebat turun maka anak Tuhan terlindung rohaninya.
Kenapa bisa tidak ada
benteng dalam hidup seseorang? Karena tidak mau menerima awan yang ada hujan.
Ayo terima lawatan Tuhan. Kalau ada awan yang ada muatan air, itu akan terasa.
2.
Kenikmatan
diambil
Saya tidak bicara
kenikmatan daging. Ada kenikmatan yang seharusnya ada pada kita, kalau itu
tidak ada berarti kenikmatan itu sudah diambil oleh Tuhan.
Mazmur 16:11
16:11
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita
berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.
Nikmat ada di tangan
kanan Tuhan. Yang ada di tangan kanan Tuhan adalah gulungan kitab. Jadi Firman
Tuhan itulah kenikmatan.
Wahyu 5:1
5:1 Maka
aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan
kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan
tujuh meterai.
Sebenarnya kenikmatan
dari gereja Tuhan adalah Firman Tuhan. Tetapi kalau umat Tuhan tidak menikmati
kenikmatan ini, saya kuatir hidup itu adalah orang yang menolak utusan yang ada
muatan air sehingga dia tidak bisa menikmati Firman Pengajaran. Ini yang paling parah yang ada di dunia
saat ini.
3.
Perhiasan
diambil
Mempelai wanita diberi
perhiasan oleh Tuhan. Kalau kita membaca dalam Wahyu 19:6-10, kita melihat ada
perhiasan. Tetapi tidak seperti perhiasan Babel sundal besar, itu mencolok
sekali karena memang itu yang dia kejar.
Wahyu 19:6-10
19:6
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air
bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan,
Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:8 Dan
kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan
dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang
benar dari orang-orang kudus.]
19:9
Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang
ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini
adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
19:10
Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata
kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan
engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah!
Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."
Perhiasan yang harus ada
pada gereja Tuhan.
I Petrus 3:2-4
3:2 jika
mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.
3:3
Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut,
memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
3:4
tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan
yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang
sangat berharga di mata Allah.
Sekaya apapun kita, bukan
perhiasan itu yang dimaksud oleh Tuhan di sini. Kalau ada hujan Firman
pengajaran yang lebat turun maka perhiasan lemah lembut dan tentram ini akan
ada. Tetapi kalau ini tidak ada maka itu membuktikan hujan Firman pengajaran
itu tidak ada. Kalau roh tentram dan lemah lembut ini diambil oleh Tuhan maka
gawat saudara. Oleh sebab itu perlu hujan yang lebat dan keras di dalam gereja.
Kalau yang saya sampaikan
ini saudara sambut maka saudara akan menerima kasih karunia. Tetapi kalau tidak
mau maka tinggal menunggu akan dipentung.
4.
Yang
dirindukan diambil
Kalau yang kita rindukan
tidak kita dapat lagi maka nyata hidup kita menjadi sia-sia. Mengapa bisa
menjadi sia-sia? Walaupun derasnya hujan turun bisa menjadi sia-sia karena hati
tertutup tidak mau menerima. Tetapi kalau membuka hati maka pasti yang
dirindukan itu tidak diambil.
Apakah kita mengikut
Tuhan supaya hidup kita sia-sia? Tentu tidak. Kita mengikut Tuhan supaya
memiliki pribadinya. Kalau saya menjadi anak Tuhan, yang saya rindukan adalah
waris. Kalau saya menjadi hamba Tuhan yang saya rindukan adalah upah. Kalau
saya menjadi kekasih maka yang saya rindukan PribadiNya. Kalau saudara dan saya
merindukan Yesus kekasihmu, cintailah Dia.
Coba ketika bertunangan,
biarpun papa dan mama berkata “nak tidak usah pergi karena hujan deras” tetapi
walaupun papa mengunci pintu depan, dia akan lompat dari jendela karena ingin bertemu dengan kekasihnya.
Kita ini tunangannya
siapa? Kita dipertunangkan dengan Tuhan Yesus.
II Korintus 11:2
11:2
Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah
mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan
suci kepada Kristus.
Mestinya Tunangan kita
ini yang kita rindukan. Tetapi kalau hujan Firman pengajaran yang deras tidak
turun maka kerinduan itu tidak ada, hak untuk bertemu Tuhan dicabut oleh Tuhan.
Kalau tunangan secara
daging kita mati-matian untuk ketemu. Kenapa kita tidak rindu kepada Tuhan Yesus. Hari minggu malah pergi
ke sawah dan tidak pergi beribadah. Tuhan Yesus begitu membara kerinduanNya
kepada kita sehingga Dia rela berkorban, Dia bukakan isi hatiNya kepada kita lewat
pembukaan rahasia Firman, kenapa kita tidak rindu? Sampai hatikah kita membuat
Tuhan Yesus bertepuk tangan sebelah. Mari kita sambut uluran tangan Tuhan. Dia
berkorban sampai tetes darah terakhir hanya untuk saudara, Dia naik ke sorga
lagi-lagi untuk kepentingan saudara.
Untuk membuat saudara
rindu, biarlah hujan Firman pengajaran yang lebat dan deras turun di dalam
gereja. Jangan hanya tonel, sandiwara dan tablou yang diadakan dalam gereja. Berarti sebatas itulah pengenalannya akan Tuhan.
5.
Anak
laki-laki diambil
Anak laki-laki adalah
ahli waris. Kalau anak laki-laki diambil berarti hak waris diambil oleh Tuhan.
Makanya hidup menjadi perih, pedih, galau, mengalami banyak hal-hal yang tidak
menyenangkan karena waris tidak diperoleh lagi. Kalau mau menerima waris,
terimalah hujan Firman pengajaran yang deras dan lebat turun.
6.
Anak
perempuan diambil
Anak perempuan menunjuk
kesenangan.
Yesaya 60:4
60:4
Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun
kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan
digendong.
Anak perempuan diambil,
berarti hilang kesenangan dari diri kita. Yang ada hanya ratapan, yang ada
hanya derai air mata. Isteri hanya merenung “coba kalau dengan yang itu lalu
menjadi suami saya. Yang ini kasar dan jahat sekali”.
Kalau hujan Firman
pengajaran yang deras turun maka kesenangan itu akan dilimpahkan dalam
kehidupan saudara. Dalam merayakan natal, jangan hanya sampai pada kesenangan
sebatas yang kasat mata contohnya sepatu baru, baju baru, rambut baru.
Kalau
menyambut utusan Tuhan maka saudara akan mendapatkan 4 hal. Sebagai contohnya adalah
janda sarfat.
1.
Elia
bagaikan hamba Tuhan yang penuh air dan dia disambut oleh perempuan ini.
Padahal bahasanya tinggal ada minyak dan tepung sedikit, setelah diolah menjadi
roti maka dimakan olehnya dan anaknya kemudian mati. Tetapi terjadi
pemeliharaan yang ajaib karena menyambut utusan Tuhan.
2.
Juga
ada kisah perempuan Sunem yang kaya menyambut Elisa. Elisa menyuruh hambanya
bertanya apa yang kurang pada mereka. Perempuan itu berkata tidak ada yang
kurang pada mereka sebab semuanya sudah ada, mereka serba cukup tidak ada
kekurangan. Lalu Gehazi berbisik kepada Elisa bahwa selama mereka singgah di
situ tidak pernah mendengar suara anak-anak. Lalu Elisa menyuruh memanggil
perempuan kaya itu. Elisa langsung berkata “tahun depan engkau menggendong anak”.
Artinya kalau menyambut utusan Tuhan, kandungan dibuka oleh Tuhan. Arti
rohaninya kalau kita menyambut hamba Tuhan yang mengandung air hujan Firman
pengajaran maka kandungan rohanimu dibuka sehingga engkau menjadi anak Tuhan
yang tidak gampang gugur imanmu karena benih Firman Allah termeterai dalam
hatimu.
3.
Anak
itu sudah lahir dan ikut menyabit gandum dengan bapanya. Di saat menyabit
gandum anak itu kena sakit kepala dan dia berteriak kepada papanya “aduk
kepalaku sakit”. Bapanya menyruh hamba-hambanya membawa pada mamanya. Tetapi
sampai di rumah, di pangkuan mamamnya anak itu mati. Tetapi karena mereka sudah
menyambut hamba Tuhan maka anak itu bangkit kembali.
II Raja-raja 4:33
4:33
Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan anak itu di
dalam kamar, kemudian berdoalah ia kepada TUHAN.
Tadinya Gehazi yang disuruh duluan dengan membawa tongkat dan menyentuh
hidung anak itu dengan tongkat. Semua itu Gehazi lakukan tetapi tidak terjadi
apa-apa. Kemudian Eliza datang dan menutup pintu belakang.
II Raja-raja 4:33
(Terjemahan Lama)
4:33
Maka masuklah ia, dikancingkannya pintu di belakang keduanya, lalu
dipintanya doa kepada Tuhan.
Ini yang tidak dilakukan oleh Gehazi. Dia mau melihat mujizat tetapi
tidak mau menyelesaikan hal-hal di masa lalu. Jadi selesaikan persoalan di
belakang di masa lalu kalau mau melihat kuasa kebangkitan.
II Raja-raja 4:34
4:34
Lalu ia membaringkan dirinya di atas anak itu dengan mulutnya di atas mulut
anak itu, dan matanya di atas mata anak itu, serta telapak tangannya di atas
telapak tangan anak itu; dan karena ia meniarap di atas anak itu, maka menjadi
panaslah badan anak itu.
Elisa adalah gambaran
hamba Tuhan yang ada air Firman pengajaran. Dia meniarap di atas anak itu
berarti anak itu dibawa dalam persekutuan dengan Firman, Roh dan kasih Tuhan.
Elisa adalah pribadi yang ada Firman dan Roh, berarti firman dan Roh bekerja
dalam diri anak itu.
II Raja-raja 4:35
4:35
Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan
sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah
anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya.
Anak itu bersin sampai 7
kali. Angka 7 adalah angka akhir zaman, angka 7 adalah angka kesempurnaan,
angka 7 adalah angka sabat. Kita sudah ada di akhir zaman dan mau masuk pada
sabat (Kerajaan 1000 tahun), kita sudah dekat pada kesempurnaan. Untuk membuat
kita menikmati kesempurnaan, mari kita sambut Elisa, sambut Firman dan Roh
Kudus, itu yang akan menggarap kita.
Kalau bersin itu berarti
yang keluar dari tubuh kita adalah yang kotor. Elisa punya Firman dan Roh. Itu
berarti Firman dan Roh Kudus membersihkan kita. Jangan merayakan natal tetapi
kita tidak bersih. Jangan merayakan natal tetapi diisi melukai hati Tuhan.
Sampai hati orang Kristen kalau seperti itu. Merayakan natal tetapi hati Tuhan
tertusuk dengan perbuatan-perbuatan orang Kristen yang tercela, yang mestinya
itu dibersihkan.
Jadi yang diterima oleh
orang yang menyambut utusan Tuhan ini adalah mengalami kuasa pembaharuan
yang dimulai dengan kebangkitan. Ini yang dibutuh oleh kita.
Kolose 3:10
3:10 dan
telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh
pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
4.
II Raja-raja 8:5-6
8:5
Sedang ia menceritakan kepada raja tentang Elisa menghidupkan anak yang sudah
mati itu, tampaklah perempuan yang anaknya dihidupkan itu datang mengadukan
perihal rumahnya dan ladangnya kepada raja. Lalu berkatalah Gehazi: "Ya
tuanku raja! Inilah perempuan itu dan inilah anaknya yang dihidupkan
Elisa."
8:6 Lalu
raja bertanya-tanya, dan perempuan itu menceritakan semuanya kepadanya.
Kemudian raja menugaskan seorang pegawai istana menyertai perempuan itu dengan
pesan: "Pulangkanlah segala miliknya dan segala hasil ladang itu sejak ia
meninggalkan negeri ini sampai sekarang."
Yang dia terima adalah semua
yang hilang dikembalikan kepadanya. Apa yang sudah hilang dari kita, apa
yang sudah diambil oleh makhluk bejat itu yaitu iblis? Itulah kemuliaan. Tetapi
itu dikembalikan lagi kalau kita menyambut utusan Tuhan.
Merayakan
natal, kita harus masuk pada isi yang paling dalam. Kenalilah isi hati Tuhan,
kenalilah Yesus maka kita tidak akan sewenang-wenang. Jangan merayakan natal
hanya sebatas upacara peringatan belaka dan tidak merasakan apa-apa, yang
hilang tetap hilang, rohani yang mati tetap mati.
Tuhan
Yesus Mempelai Laki-laki Sorga segera akan datang menjemput kita Mempelai
WanitaNya. Tuhan rindu kita tampil bersama Dia, Tuhan ingin memeluk saudara, Dia ingin kehangatan kasih sayangNya
merangkul saudara.
Kidung Agung 8:3
8:3 Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan
kanannya memeluk aku.
Tangan
kirinya menopang saudara. Tangan kanan memeluk itu berarti sentuhan kasih Tuhan
saudara rasakan. Biarlah saudara melihat tangan kirinya menopang engkau. Kita
merayakan natal bukan untuk menerima pentung tetapi untuk menerima pelukan kasih sayang Tuhan
dalam diri kita. Nikmati kasih setia Tuhan. Jangan kita beribadah dan melayani
hanya melaksanan upacara. Di situlah moment kita bertemu dengan Tuhan, kita
mohon pengaruh Tuhan meraba apa yang salah dari kita agar apa yang salah itu
Tuhan bersihkan dan kita merasakan sentuhan kasih sayangNya.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar