Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Berita
hari-hari terakhir ini sudah harus mengarahhkan sidang jemaat bertemu Tuhan
Yesus. Pada ujungnya, benih perempuan itu justru terbagi dua, yang terangkat
dan yang tertinggal. Jangan sampai kita masuk pada benih perempuan yang
tertinggal.
Yunus 4:1-11
4:1 Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu
marahlah ia.
4:2 Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya
TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya,
maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah
yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta
yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.
4:3 Jadi sekarang, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku,
karena lebih baik aku mati dari pada hidup."
4:4 Tetapi firman TUHAN: "Layakkah engkau
marah?"
4:5 Yunus telah keluar meninggalkan kota itu dan
tinggal di sebelah timurnya. Ia mendirikan di situ sebuah pondok dan ia duduk
di bawah naungannya menantikan apa yang akan terjadi atas kota itu.
4:6 Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang
pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari
pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu.
4:7 Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing,
atas penentuan Allah datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu,
sehingga layu.
4:8 Segera sesudah matahari terbit, maka atas
penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar
matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya
mati, katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup."
4:9 Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus:
"Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah
aku marah sampai mati."
4:10 Lalu Allah berfirman: "Engkau sayang kepada
pohon jarak itu, yang untuknya sedikit pun engkau tidak berjerih payah dan yang
tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu
malam pula.
4:11 Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe,
kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang,
yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan
ternaknya yang banyak?"
Tuhan memberikan gambaran sifat Ilahi
dan sifat pelayan Tuhan yang disebutkan di sini yaitu Yunus yang berseberangan
dengan sifat Tuhan. Bagaimana hamba Tuhan model seperti Yunus mau memimpin umat
Tuhan menjadi sama seperti sifat Tuhan.
I Petrus 1:4
1:4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat
binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di
sorga bagi kamu.
Apa alasan Yunus sampai marah? Marah
Yunus bukan dia marah pada dirinya tetapi dia marah pada Pengutus yaitu Tuhan.
Karena dia tidak mau menurut pikiran Tuhan. Dia mau menurut pikirannya sendiri
dan dia mau Tuhan menuruti pikirannya. Bukan Yunus yang mau menuruti pikiran
Tuhan.
Inilah yang banyak kita temukan corak
di dalam pelayanan gereja Tuhan. Gereja Tuhan lewat pelayanan pelayan-pelayan
Tuhan, seringkali kita memaksa Tuhan ikut maunya gereja atau ikut maunya
pelayan-pelayan Tuhan. Sehingga pelayan itu membangun konsep pelayanan bukan
lagi mengikuti maunya Tuhan tetapi mereka ingin konsep itu diikuti oleh Tuhan.
Di sinilah kesalahan pelayan Tuhan.
Yunus berkata “cabutlah kiranya
nyawaku”. Ini adalah puncak kekesalah dari pelayan Tuhan ini. Berarti dia mau
berhenti untuk melayani Tuhan yang tidak mau mengikuti pikirannya. Kita temukan
banyak yang seperti ini dan ini jangan terjadi pada diriku. Kalau model
pelayanan seperti ini yang melayani satu sidang, bagaimana sidang itu bisa
dibawa untuk melekat kepada Tuhan. Karena dia sendiri tidak melekat kepada
kehendak Tuhan. Olehnya kita harus waspada hari-hari terakhir ini.
Mari kita lihat bagaimana bentu-bentuk
pelayanan pelayan Tuhan. Kalau melayani bentrok dengan keinginan Tuhan yaitu melayani sesuai dengan caranya
sendiri, maka sadar tidak sadar berarti sudah berontak kepada Tuhan. Hal
seperti ini akan berakibat fatal kepada pelayan itu sendiri dan yang dilayani
yaitu ditolak oleh Tuhan.
Matius 7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan,
Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak
Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir
setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada
mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu
sekalian pembuat kejahatan!"
Dalam Wahyu pasal 12 gereja Tuhan
akhirnya terbagi dua.
1. Gereja yang bersalut matahari berarti
gereja Tuhan yang menerima pelayan Tuhan yang didasari kebenaran Tuhan. Kemudian dia pasrah dalam bimbingan hamba
Tuhan yang ada dalam urapan Roh Kudus (mahkota 12 bintang). Dan dia berdiri
atas dasar korban Kristus, dengan bulan di bawah kakinya.
Wahyu 12:1
12:1
Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya.
Itu adalah selera Tuhan. Kehendak Tuhan adalah menjadikan kita sebagai
Mempelai WanitaNya yang terdiri dari bangsa Israel dan bangsa kafir yang telah
dibenarkan, disucikan dan disempurnakan.
2. Gereja yang tertinggal.
Wahyu 12:17
12:17
Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya
yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
Yunus minta dicabut nyawanya berarti
dia benar-benar minta putus kontrak pelayanan dengan Tuhan yang mengutus dia.
Padahal Yunus ini tahu benar sifat dari Tuhan ini.
Yunus 4:2
4:2 Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya
TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah
sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa
Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah
kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.
Yunus paham tentang
karakter Tuhan:
1.
Pengasih
2.
Penyayang
3.
Panjang sabar
4.
Berlimpah kasih setia
5.
Menyesal karena malapetaka yang hendak
didatangkan-Nya.
Sebenarnya bukan hanya sekedar tahu
dan paham tetapi Yunus sudah harus memiliki sifat ini. Sifat ini yang harus Yunus paparkan dan dia tularkan kepada
umat Tuhan. Ini yang harus ada pada kami.
Sebelum raja Daud jatuh dalam dosa,
sifat ini ada pada Daud. Dia pengasih sehingga mencari Mefiboset yang sebenarnya
adalah keturunan Saul yang mau membunuh Daud. Dia juga penyayang, panjang
sabar, berlimpah kasih setia dan menyesal sehingga tidak menjatuhkan
malapetaka. Tetapi ketika Daud jatuh dengan isteri Uria, kelima sifat Tuhan ini
hilang. Karena apa? Karena dia ada di dalam dosa. Begitu nabi Natan menegur
“engkaulah orangnya!” baru Daud sadar akan dosanya.
Jadi lima sifat Tuhan ini sulit masuk
kepada kita kalau ada dosa yang kita pertahankan. Yunus mempertahankan
kesalahannya kesalahannya yakni berseberangan dengan pikiran Tuhan. Pikiran Tuhan berseberangan dengan
pikiran Yunus, pikir Yunus orang Niniwe pantas dibunuh. Sebab Yunus
berseberangan dengan kekudusan Tuhan.
Kalau pelayanan yang melayani saudara
modelnya seperti Yunus maka kita bakal jauh dari kesempurnaan. Karena
kesempurnaan itu berarti kita menerima secara penuh sifat tabiat Ilahi yaitu
pengasih, penyayang, panjang sabar, berlimpah kasih setia dan menyesal karena
malapetaka yang hendak didatangkannya. Kita periksa apakah sifat tabiat Ilahi
ini ada pada kita.
Orang yang mau belajar sifat Tuhan
dalam melayani akan kenyang dengan fitnahan.
Mazmur 123:1-4
123:1 Nyanyian ziarah. Kepada-Mu aku melayangkan
mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga.
123:2 Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang
kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan
nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia
mengasihani kita.
123:3 Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami,
sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan;
123:4 jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok
orang-orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.
Sifat Tuhan ini harus ada pada Yunus
sebagai hamba Tuhan karena dia mau menggalang umat Tuhan untuk memiliki sifat
ini. Bagaimana saya bisa menggalang umat Tuhan memiliki sifat ini kalau saya
hanya tahu tetapi prakteknya berseberangan dengan ini.
Perkataan Yunus “cabutlah nyawaku”
berarti dia berhenti untuk melayani Tuhan atau tidak mau melayani Tuhan lagi.
Tuhan yang berlimpah kasih setia yang berkemurahan kepadanya malah dia
belakangi. Sangat berbeda dengan Paulus. Inilah orang yang dipercaya oleh Tuhan
untuk membawa umat Tuhan menjadi mempelai wanita Tuhan.
Filipi 1:21-25
1:21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati
adalah keuntungan.
1:22 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu
berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak
tahu.
1:23 Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan
diam bersama-sama dengan Kristus -- itu memang jauh lebih baik;
1:24 tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini
karena kamu.
1:25 Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan
tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju
dan bersukacita dalam iman,
Ini yang harus ada di benak pelayan
Tuhan yaitu bermanfaat dan berguna bagi umat Tuhan sehingga membawa umat Tuhan sampai
mempurna di dalam iman.
Kalau ada bahasa-bahasa mau berhenti
melayani Tuhan atau menyesal melayani Tuhan, itu adalah ciri-ciri Yunus. Kalau
itu juga ada dalam hati sidang jemaat “menyesal aku ikut Tuhan, menyesal aku
menerima pengajaran, menyesal aku digembalakan seperti ini” itu modelnya Yunus.
Yang sebetulnya kita bersyukur kepada Tuhan karena kita melayani Tuhan bukan
karena kena lotrei tetapi karena kasih Tuhan kepada kita.
Jangan kita menyesal menjadi orang
yang ada dalam pengajaran karena dulu di luar pengajaran bebas melakukan ini
dan itu tetapi di dalam pengajaran terasa dipagari tidak boleh berbuat ini dan itu. Sebenarnya kita bersuka cita
karena kita mau dibawa untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Kita ada pada dua pilihan:
1. Garis keturunan benih perempuan
2. Garis keturunan benih ular
Kain yang dari garis keturunan benih
perempuan, beralih pada garis keturunan ular. Garis benih perempuan ini, pada
ujungnya justru terbagi dua. Ini doa saya bersama isteri, supaya seluruh sidang
jemaat yang digembalakan lewat kabar yang besar ini agar kita semua ada pada
kondisi Wahyu 12:1-2, jangan kita ada pada Wahyu 12:17.
Wahyu 12:17
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu,
lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah
dan memiliki kesaksian Yesus.
Wahyu 12:17 (Terjemahan Lama)
12:17 Maka naiklah marah naga akan perempuan itu, lalu
pergi memerangi benih perempuan itu yang lagi tinggal, yaitu segala
orang yang menurut hukum-hukum Allah serta berpegang kepada kesaksian Yesus
itu.
Kalau roh marah ini dipelihara, itu
adalah sifatnya iblis.
Arahan Firman Tuhan kepada kita
sekarang ini supaya kita tampil seperti Wahyu 12:1-2. Ada bukti penyerahan diri
yaitu ada keubahan. Perempuan itu mengandung, itu keubahan yang nyata untuk
mewujudkan pribadi Tuhan Yesus dalam dirinya.
Rasul Paulus berjuang untuk itu, dia
tidak mengatakan “cabutlah nyawaku”. Kalau toh masih hidup, dia ingin memimpin
umat pada iman yang sempurna. Ini tugas hamba Tuhan. Berlimpah kasih setia dan
penyayang itu adalah sifat dari Tuhan yang harus ada pada hamba Tuhan.
Sebagai hamba Tuhan, kami harus
melekat kepada Tuhan. Ingat, kalau kita tidak cinta kepada Tuhan dari sekarang satu
waktu Tuhan akan menjatuhkan hukuman.
I Korintus 6:17
6:17 Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan,
menjadi satu roh dengan Dia.
Bagaimana caranya mengikatkan diri
kepada Tuhan? Kita harus bergaul dengan Tuhan. Tetapi pergaulan kita harus kita wasapadai, bergaul dengan orang bebal kita
menjadi bebal, bergaul dengan orang bijak kita menjadi bijak. Kalau dekat
dengan Tuhan, inilah orang yang akan diterbangkan oleh Tuhan.
Tuhan Yesus sungguh nyata
keberadaanya. Awas kalau
Dia murka! Itu sebabnya sembah Dia, baca Firman, beribadah dan layani Dia.
Jangan katakan “saya tidak mau pusing dengan Dia”.
Bagaimana kita bergaul.
Amsal 13:20
13:20 Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak,
tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.
Siapa yang bijak di sini? Apakah
hanya ditunjukkan pada sosok manusia? Yang dimaksud bijak di sini adalah Tuhan.
Contohnya Henokh yang bergaul dengan Tuhan.
Kejadian 5:22-23
5:22 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga
ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan
anak-anak lelaki dan perempuan.
5:23 Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh
lima tahun.
Ini contoh orang yang bergaul karib
dengan Tuhan akhirnya Tuhan raibkan ke Sorga dan tidak menjalani mati. Begitu
juga dengan Elia yang bergaul karib dengan Tuhan sehingga Tuhan bawa ke Sorga.
Itu sebabnya mari kita
bergaul karib dengan Tuhan supaya ketika Tuhan datang kita disingkirkan.
Benar Tuhan Yesus itu ada. Jangan
sampai kita tidak merasa Tuhan Yesus itu ada. Kalau Dia murka, bahaya!
Ini sifat orang-orang yang melawan
Tuhan Yesus.
Mazmur 2:2-3
2:2 Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar
bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya:
2:3 "Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu
mereka dan membuang tali-tali mereka dari pada kita!"
Tuhan melantik AnakNya yaitu Yesus.
Mazmur 2:6-7
2:6 "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion,
gunung-Ku yang kudus!"
2:7 Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia
berkata kepadaku: "Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari
ini.
Ini jawaban Tuhan kepada raja-raja
yang berucap pada ayat yang kedua. Demikian juga kita seringkali menjadikan
hati kita sebagai raja sehingga tidak lagi peduli dengan Tuhan.
Mazmur 2:10-12
2:10 Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah
bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia!
2:11 Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan
ciumlah kaki-Nya dengan gemetar,
2:12 supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan,
sebab mudah sekali murka-Nya menyala. Berbahagialah semua orang yang berlindung
pada-Nya!
Jangan seperti Yunus yang marah
seperti memaki Tuhan. Tuhan yang saya layani itu adalah Tuhan yang nyata, Dia
akan benar-benar menunjukkan murkaNya.
Yeremia pernah hampir mengarah
seperti Yunus.
Yeremia 20:7-18
20:7 Engkau telah membujuk aku, ya TUHAN, dan aku
telah membiarkan diriku dibujuk; Engkau terlalu kuat bagiku dan Engkau
menundukkan aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari, semuanya mereka
mengolok-olokkan aku.
20:8 Sebab setiap kali aku berbicara, terpaksa aku
berteriak, terpaksa berseru: "Kelaliman! Aniaya!" Sebab firman TUHAN
telah menjadi cela dan cemooh bagiku, sepanjang hari.
20:9 Tetapi apabila aku berpikir: "Aku tidak mau
mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya", maka
dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam
tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.
20:10 Aku telah mendengar bisikan banyak orang:
"Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Kita mau mengadukan
dia!" Semua orang sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh:
"Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan
dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!"
20:11 Tetapi TUHAN menyertai aku seperti pahlawan yang
gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku akan tersandung jatuh dan mereka
tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka
tidak berhasil, suatu noda yang selama-lamanya tidak terlupakan!
20:12 Ya TUHAN semesta alam, yang menguji orang benar,
yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka,
sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.
20:13 Menyanyilah untuk TUHAN, pujilah TUHAN! Sebab ia
telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.
20:14 Terkutuklah hari ketika aku dilahirkan! Biarlah
jangan diberkati hari ketika ibuku melahirkan aku!
20:15 Terkutuklah orang yang membawa kabar kepada
bapaku dengan mengatakan: "Seorang anak laki-laki telah dilahirkan
bagimu!" yang membuat dia bersukacita dengan sangat.
20:16 Terjadilah kepada hari itu seperti kepada
kota-kota yang ditunggangbalikkan TUHAN tanpa belas kasihan! Didengarnyalah
kiranya teriakan pada waktu pagi dan hiruk-pikuk pada waktu tengah hari!
20:17 Karena hari itu tidak membunuh aku selagi di
kandungan, sehingga ibuku menjadi kuburanku, dan ia mengandung untuk selamanya!
20:18 Mengapa gerangan aku keluar dari kandungan,
melihat kesusahan dan kedukaan, sehingga hari-hariku habis berlalu dalam malu?
Ini kekesalan dari Yeremia. Dia
melayani Tuhan tetapi dia mendapat tantangan dari banyak orang, sehingga dia
seperti tidak sanggup mengahadapi perlawanan. Tuhan paham keadaan kita, kadang
kala kita terbawa arus seperti nabi Yeremia. Namun apa yang terjadi bagi
Yeremia, sekalipun dia sudah mengucapkan semua itu, dibagian-bagian kitab
Yeremia ini, akhirnya dia bersukacita membaca dan mendengarkan Firman.
Yeremia 15:16
15:16 Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu,
maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi
kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta
alam.
Begitulah perjalanan hidup manusia
seperti berdekalamasi yaitu naik turun. Begitu juga perjalanan kita mengikut
Tuhan. Tetapi ketika turun jangan sampai kita hancur seterusnya.
Yunus adalah pemarah, pembantah,
pemberontak dan tidak suka orang lain diberkati. Kita yang ada pada sore ini,
biarlah Tuhan jamah hati kita. Jangan sampai kita memiliki hati seperti Yunus.
Jangan sampai kita memiliki hati seperti Yeremia sesaat. Biarlah kita memiliki
hati seperti rasul Paulus, dia hidup untuk mengeluarkan buah.
Filipi 1:22
1:22 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu
berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak
tahu.
Kalau saya dan saudara masih hidup,
niatlah bahwa kita ingin memberi buah. Sebab buah itu yang akan dimakan, buah
itu yang akan dipetik. Betapa indahnya bila kita memberi buah pertobatan kepada
Tuhan dan Tuhan menikmati buah yang lezat, berarti kita diterima oleh Tuhan.
Buah pertobatan itu adalah buah
terang.
Efesus 5:9
5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan
keadilan dan kebenaran,
1. Buah kebaikan, itu menguji kasih. Kadang
kita mengatakan “saya ini baik bahkan lebih baik dari si A”. Tetapi kebaikan
itu harus diuji dengan kasih.
2. Buah keadilan, itu menguji kesucian
dan pengharapan.
3. Buah kebenaran, itu untuk menguji
iman.
Jangan dari antara kita yang suka
membantah Tuhan dengan atau membantah. Jangan seperti Yunus yang marah kepada Tuhan, berontak kepada Tuhan
dan dikunci dengan perkataan “cabutlah nyawaku”. Inilah kekesalah puncak yang
ada pada Yunus dan seringkali tanpa kita sadari kekesalan ini ada pada kita
lalu berkata “lebih baik saya mati, mengapa saya hidup dan ada di dunia ini”.
Inilah kekesalan yang harus kita buang jauh-jauh. Bila itu kita ucapkan lalu
ditangkap oleh iblis berarti tinggal tunggu tanggal mainnya sebab berarti sudah
dipegang oleh iblis. Sifat Yunus ini jangan sampai ada pada kita di akhir
zaman.
Karena kekesalan Yunus membuat dia
mau berhenti melayani Tuhan. Mungkin ada di antara kita juga yang berkata
“tidak penting ibadah, tidak peduli lagi dengan Tuhan”. Kata-kata ini kalau
tidak diselesaikan maka akan ditangkap oleh iblis dan itu berbahaya.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar