Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 1:25-28
1:25 Mereka
bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau
bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?"
1:26 Yohanes
menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di
tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal,
1:27 yaitu Dia,
yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak
layak."
1:28 Hal itu
terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.
Kembali
kita diberi pemahaman soal pembaptisan. Begitu masuk dalam Yohanes 1:29, kita
diberikan teladan. Yesus dibaptis itu merupakan teladan bagi orang-orang yang
mengikut Tuhan Yesus. Jadi baptisan kita harus meneladani bagaimana Tuhan Yesus lakukan, bukannya
membuat cara kita sendiri.
Orang-orang
dari pusat kegiatan agama yaitu dari Yerusalem mempertanyakan mengapa Yohanes
membaptis bila dia bukan Mesias, Elia atau nabi yang akan datang. Tiga pribadi
ini menjadi satu di dalam pelayanan hamba-hamba Tuhan utamanya di ujung akhir
zaman ini.
Kriteria
hamba Tuhan yang dipercayai Tuhan untuk melaksanakan sakramen baptisan air:
1.
Mengenal pekerjaan Mesias
Bila tidak mengenal pekerjaan
Mesias kemudian membaptis maka itu kurang pas. Tetapi kita harus belajar yang
benar supaya tahu mana yang tidak benar. Yang benar, seseorang yang
dipercayakan untuk membaptis, dia tahu siapa itu Mesias.
Pekerjaan Mesias untuk membenahi
nikah. Jadi kalau yang membaptis itu nikahnya tidak benar maka saya tidak akan
berani memberi diri saya dibaptis oleh orang itu. Sesudah itu Mesias membenahi
ibadah. Nikah dan ibadah ini paralel, tidak bisa dipisah.
2.
Ada roh Elia dalam dirinya
Dia tidak akan meresponi kalau
melihat ada roh Izebel dalam gereja. Tetapi kalau yang membaptis itu malah
Izebel, maka itu dipertanyakan. Elia ini melawan Izebel. Artinya dalam nikah
bukan perempuan yang menjadi kepala tetapi laki-laki itulah kepala. Dia tidak
akan respon kalau melihat dalam nikah itu isteri menjadi kepala.
Apalagi seorang gembala. Kalau
isterinya yang sudah menjadi kepala, lebih baik gembala itu undur dan tidak
membaptis orang sebab sudah tidak memenuhi kriteria.
3.
Nabi yang akan datang
Dalam Kitab Ulangan yang
ditekankan oleh Musa “nabi yang seperti aku dan kamu patut mendengarkan Dia”. Ternyata
itu adalah Yesus atau Mesias itu sendiri. Itu sebabnya setelah mereka
mempertentangkan soal baptisan maka tampillah Yesus untuk dibaptis.
Mesias
itulah Yesus sendiri, nabi yang akan datang itu juga Yesus sendiri. Keduanya
ini mengapit Elia. Tuhan Yesus mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis adalah Elia
yang akan datang itu. Jadi Elia menubuatkan Yohanes Pembaptis, Yohanes
Pembaptis menggenapi Elia.
Matius 11:2-3,10,14-15
11:2 Di dalam
penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus,
11:3 lalu
menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang
itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"
11:10 Karena
tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau,
ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.
11:14 dan --
jika kamu mau menerimanya -- ialah Elia yang akan datang itu.
11:15 Siapa
bertelinga, hendaklah ia mendengar!
Jadi
Mesias dan nabi yang akan datang ini mengapit dua pribadi yang berbeda waktu
tetapi pelayanannya satu, itulah Elia dan Yohanes Pembaptis.
Tuhan
menunjuk tempat pembaptisan itu yaitu di sungai Yordan dan disebut dekat Betania.
Yohanes 1:28
1:28 Hal itu
terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.
Dalam
peta kita lihat ada dua kota yang bernama Betania. Pertama Betania yang tidak
jauh dari Yerusalem, itulah tempat Maria, Marta dan Lazarus. Tetapi Betania
yang dimaksud di sini adalah yang di tepi sungai Yordan.
Kalau
ditunjuk oleh Tuhan tempat ini dihubungkan dengan baptisan air, itu bukan
kebetulan. Jadi ketika kita percaya dan yakin bahwa kita adalah orang yang
berdosa dan kita datang kepada Tuhan Yesus, menerima Dia sebagai Tuhan dan
Juruselamat kita, kemudian kita menguburkan hidup kita yang lama karena hidup
yang lama itu mati. Sebelum kita kenal Tuhan kita ini mati jadi yang mati harus
dikubur.
Baptisan
air itu adalah batas kematian dan kita pindah
ke dalam hidup. Baptisan itu adalah batas maut mengejar kita yaitu kematian.
Kemudian kita kubur yang lama itu yaitu kematian lewat baptisan air. Setelah
kita dikubur maka kita bangkit kembali dalam suasana yang baru. Dalam suasana
yang baru ini kita harus paham, karena saat dibaptis tadi dikaitkan dengan
Betania.
Sebelum
mengenal Tuhan, kita ini mati.
Efesus 2:1
2:1 Kamu dahulu
sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Kolose 2:12
2:12 karena
dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut
dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah
membangkitkan Dia dari orang mati.
Roma 6:4
6:4 Dengan
demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam
kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang
mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Coba
saudara lihat batas kehidupan saudara. Walaupun dikatakan hidup menurut manusia,
tetapi sebelum saudara bertemu Yesus dan menguburkan hidupmu yang lama, saudara
mati di hadapan Tuhan. Setelah kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat serta bertobat maka yang mati itu harus kita kuburkan. Jadi
baptisan air itu untuk menguburkan yang mati. Kalau mengatakan percaya Yesus
tetapi tidak menguburkan hidup yang lama maka itu penyelewengan.
Setelah
dibaptis kita hidup baru di dalam Tuhan. Kita harus paham, kenapa pembaptisan
itu dihubungkan dengan Betania. Setelah keluar dari pembaptisan kita melihat
Betania. Betania artinya
1.
Rumah persinggahan
Setelah kita mengubur hidup yang
lama dan menerima hidup yang baru maka kita harus paham bahwa kita hanya
singgah di dunia ini, ini hanya tempat transit.
Bapa orang percaya yaitu Abraham
tahu bahwa dia orang asing di dunia ini, dia hanya singgah. Tetapi dia menanti
satu kota yang dibangun oleh Tuhan. Kalau kita sudah dibaptis, kita harus
merasa bahwa kita hanya sementara di dunia ini, berarti harus ada pengharapan
ke depan. Tetapi kalau menggandoli dunia ini dan seperti tidak mau lepas maka
itu berarti tidak transit, tidak merasa dunia ini persinggahan.
Kalau merasa dunia ini hanya
tempat persinggahan berarti dunia ini bukan milikmu lagi, makanya dunia
membenci saudara. Bahkan dalam Yohanes pasal 15, 7 kali dikatakan membenci, berarti
sempurna kebencian dunia terhadap saudara. Dan pada kali yang ketujuh dikatakan
membenci tanpa alasan.
Yohanes
15:18-19,23-25
15:18 "Jikalau dunia 1membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih
dahulu 2membenci
Aku dari pada kamu 15:19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi
kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah
memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia 3membenci kamu.
15:23 Barangsiapa 4membenci
Aku, ia 5membenci
juga Bapa-Ku.
15:24 Sekiranya Aku tidak melakukan pekerjaan di
tengah-tengah mereka seperti yang tidak pernah dilakukan orang lain, mereka
tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang walaupun mereka telah melihat semuanya
itu, namun mereka 6membenci
baik Aku maupun Bapa-Ku.
15:25 Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab
Taurat mereka harus digenapi: Mereka 7membenci
Aku tanpa alasan.
Kita bukan milik dunia lagi. Tetapi
mengapa banyak orang percaya bahkan pendeta-pendeta lebih mengasihi dunia. Mengapa kita
melayani Tuhan tetapi lebih
mengasihi dunia padahal dunia membenci kita. Kenapa kita dibenci oleh dunia?
Karena kita hanya singgah di dunia ini. Sesudah kita dibaptis, pahamlah bahwa
dunia ini bukan lagi pemilik saudara tetapi saudara sudah dimiliki oleh
Kristus.
Dunia membenci di sini maksudnya
orang-orang di dunia. Contohnya kalau tadinya dia teman baikmu, saudaramu atau
orang tuamu yang mengasihimu tetapi setelah saudara menguburkan hidup yang lama
dan hidup baru di dalam Tuhan maka mereka berubah sikap membenci saudara, itu
sudah betul!
Kadang kita tidak sadar. Kita
membijaksanai supaya jangan kita dibenci oleh dunia. Kalau dunia lebih dahulu
membenci Tuhan Yesus, mengapa kita mencari damai dengan dunia. Memang sudah
rumusnya kita dibenci, bahkan dibenci tanpa alasan. Bila kita dibenci maka kita
harus ingat memang dunia ini hanya tempat kita singgah, ada tempat kita yang sesungguhnya
yaitu di Yerusalem Baru, itulah kota yang dibangun oleh Bapa. Dunia serta
manusia yang membenci kita jelas
dan pasti akan binasa.
Kalau takut dibaptis karena
terbayang-bayang nanti dibenci, berarti tidak menjadi pengikut Kristus yang
benar. Kalau menjadi pengikut Kristus yang benar maka dia tidak akan takut
dibaptis walaupun dunia membenci, yang penting kita melaksanakan kebenaran
Firman supaya cocok hidup di negeri yang kita harapkan.
Waktu kita dilahirkan oleh ibu
kita secara lahiriah maka kita cocok di dunia tetapi tidak cocok di sorga.
Namun setelah kita dilahirkan baru maka tidak cocok lagi di dunia tetapi cocok
di Sorga. Itu sebabnya dunia membenci kita, mengapa? Karena dunia melihat kita
tidak cocok lagi dengan dia.
Kita hanya singgah di dunia,
berapakah usia manusia? Menurut
Mazmur pasal 90 usia manusia paling 80 tahun. Makanya pembaptisan dihubungkan
dengan Betania.
2.
Rumah perjanjian
Jadi ketika kita telah
mengkuburkan hidup lama setelah
dibaptis, maka mulai saat itu janji-janji Tuhan berhak saudara nikmati.
II
Korintus 7:1
7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita
sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua
pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan
kita dalam takut akan Allah.
Janji Tuhan di dalam Alkitab
kurang lebih ada 32.500, tetapi ada janji Tuhan yang paling besar dan berharga,
itu yang harus kita kejar. Jangan hanya mengejar janji yang kecil-kecil tetapi
yang besar dan berharga tidak diperoleh dan malah diabaikan.
II
Petrus 1:4
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada
kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh
mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang
membinasakan dunia.
Janji Tuhan yang paling berharga
adalah kita mendapatkan bagian dari kodrat Ilahi. Kalau dalam diri kita ada
kodrat Ilahi maka virus, bakteri, kuman dan penyakit pasti Tuhan enyahkan.
Kalau saudara punya minat dan
rindu menikmati janji Tuhan maka izinkan tangan Tuhan lewat Firman pengajaran, Roh
dan KasihNya menyucikan saudara dari pencemaran rohani dan pencemaran jasmani.
Pencemaran rohani itulah pengajaran palsu dan yang tidak sehat yang mau
mencemarkan kita. Pencemaran jasmani itu adalah cara-cara hidup lampau yaitu
adat istiadat (praktek duniawi yang masuk gereja).
Pencemaran jasmani di sini bukan
hanya bicara pencemaran berupa polusi. Gara-gara
polusi sekarang ini rata-rata usia manusia
semakin menurun. Kalau hanya bicara soal itu maka tidak akan kena ranah rohani.
Pencemaran jasmani dalam ranah rohani adalah membawa tradisi lama masuk dalam
gereja. Kita harus disucikan dari pencemaran jasmani dan rohani ini sehingga
kodrat Ilahi tampil dalam hidup kita.
Setelah dibaptis kita dikaitkan dengan janji Tuhan. Mengapa tidak bisa
menikmati janji Tuhan? Karena mempertahankan pencemaran jasmani dan pencemaran
rohani. Setelah dibaptis sudahkah kita membawa diri kita untuk memiliki janji
Tuhan? Janji itu sudah diberi oleh Tuhan tinggal terpergantung kita mau atau
tidak. Kalau kita minat menerima janji Tuhan untuk
memiliki kodrat Ilahi maka kita harus membersihkan diri dari pencemaran jasmani
dan pencemaran rohani.
3.
Rumah perhentian
Jadi begitu kita dibaptis kita
ingat perhentian. Perhentian itu adalah suasana Roh Kudus. Roh Kudus itu
membawa perhentian kepada kita. Bahkan dalam doapun Roh Kudus membantu kita supaya ada perhentian.
Roh Kudus membantu kita karena
kita tidak berdaya, tidak ada perhentian secara insan, tetapi pribadi Roh Kudus
membawa kita dalam perhentian. Kalau kita berdoa dalam urapan Roh Kudus kadang
kita sendiri sulit untuk mengerti sebab Roh Kudus yang berdoa dengan
keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Itu adalah karunia sulung Roh.
Roma
8:23, 26
8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang
telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil
menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan
kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh
sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak
terucapkan.
Karena kita tahu kita ini hanya
singgah dan ada negeri kita di sana. Ketika Dia datang maka tubuh kita akan diubah
dari tubuh jasmani menjadi tubuh yang rohani, tidak ada cacatnya lagi. Ini yang
dinanti oleh buah sulung roh yang ada pada kita. Kita tidak tahu apa yang kita
ucapkan tetapi karunia sulung roh itu yang mendukung membawa kita berdoa.
Makanya kita berdoa, jangan tidur
supaya Tuhan berikan kita karunia sulung roh. Sehingga ketika menyembah kita
merasakan nikmatnya.
Yesaya
63:14
63:14 seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh
TUHAN membawa mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu
untuk membuat nama yang agung bagi-Mu.
Roh Tuhan itu membawa suasana
perhentian. Sesungguhnya Sabat
yang dahulu dirayakan oleh orang Israel zaman Taurat, itu menunjuk Roh Kudus.
Sayangnya ada orang Kristen yang menggunakan itu secara lahiriah.
Kalau
saudara sudah dibaptis, ingat tiga hal ini. Kita ini hanya sementara di dunia
ini, jangan kita peluk erat-erat. Puji Tuhan kalau Tuhan beri kita berkat,
tetapi jangan genggam itu erat-erat. Ingat ada janji Tuhan dan janji Tuhan yang
paling berharga adalah kodrat Ilahi. Ingat, Tuhan memberikan kita perhentian
yaitu Roh Kudus.
Kita
menantikan pembebasan tubuh kita. Tubuh kita sekarang ini masih diizinkan Tuhan
digerogoti penyakit. Sama dengan keluhan pemazmur Asaf, sampai dia mengatakan
“sia-sia aku mempertahankan penyucian hatiku, tetapi kenapa setiap hari aku
kena tulah”. Dan dia cemburu melihat orang fasik itu subur, sehat bugar. Tetapi
akhirnya dia terkejut melihat mereka disimpan untuk sengsara kemudian binasa,
tetapi dia selamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar