Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 1:26-28
1:26 Yohanes
menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di
tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal,
1:27 yaitu Dia,
yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak
layak."
1:28 Hal itu
terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.
Kita
lihat sikap kerendahan hati seorang hamba Tuhan yang dikaitkan dengan persoalan
tali kasut. Berbicara tali kasut ini ada hubungannya
dengan kekayaan atau materi. Kita melihat bahwa Yohanes pembaptis adalah hamba
Tuhan yang diakui oleh Yesus sendiri bahwa dia adalah yang terbesar, tetapi
sifat perhormatannya kepada Tuhan begitu nyata. Dia adalah pribadi yang sanggup
merendahkan diri serendah-rendahnya. Untuk membuka tali kasut Tuhan Yesus, dia
tidak layak.
Bila
hal ini dihubungkan dengan kitab Kejadian pasal 14 berarti pelayanan Yohanes
Pembaptis tidak bermotivasi untuk mencari kekayaan.
Kejadian 14:21-23
14:21 Berkatalah
raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan
ambillah untukmu harta benda itu."
14:22 Tetapi
kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: "Aku bersumpah demi TUHAN, Allah
Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi:
14:23 Aku tidak akan
mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasut pun
tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi
kaya.
Jadi
tali kasut di sini ada hubungannya dengan kekayaan. Abraham sebetulnya pantas,
sebab raja Sodom dan Gomora bersama penduduknya dan harta bendanya telah
dirampas oleh 4 raja. Andaikata Tuhan tidak berkenan memakai Abraham dengan
jumlah tentara hanya 318 orang (itupun bukan tentara binaan, mereka ini adalah
hamba-hamba dari Abraham) tidak mungkin mereka menang. Orang-orang ini adalah
orang yang terlatih dan mereka mengejar pasukan 4 raja dan mengalahkan pasukan
4 raja yang begitu banyak. Sebelumnya 5 raja melawan 4 raja ini tetapi pasukan
dari 5 raja itu justru dikalahkan.
Tanpa
ditawarkan oleh raja Sodom dan Gomora, Abraham layak untuk mengambilnya,
apalagi di sini dia ditawarkan. Tetapi Abraham tidak mau karena dia tahu bahwa
dia memiliki Tuhan pencipta langit dan
bumi. Tanpa ada bantuan satu tangan orang lain pun Tuhan sudah siap memberkati
Abrahan dan memang Abraham sangat
diberkati oleh Tuhan.
Abraham
mengutip perkataan raja Salem yaitu Melkisedekh bahwa dia diberkati oleh Tuhan
Pencipta langit dan bumi. Dan Abraham menyampaikan itu kepada raja Sodom dan
Gomora bahwa dia telah diberkati oleh Tuhan Pencipta langit dan bumi.
Kita
lihat Abraham di sini ada pada kondisi rohani yang sangat indah. Sebab dia meletakkan
pada urutan adalah berkat langit berarti perkara yang rohani. Setelah itu baru
berkat bumi.
Nabi
Yohanes ini tidak mau membuka tali kasut berarti dia tidak mau pelayanannya
diukur dengan persoalan kekayaan yang jasmani. Yang dia gemari adalah Tuhan
Yesus yang adalah sahabatnya. Siapa Yesus? Itulah Firman. Dengan kata lain
kekayaan itu hanya ada di bawah tapak kaki Tuhan dan tidak ada yang istimewa.
Yang istimewa adalah Yesus sahabat kita, Dialah kekasih kita.
Kalau kita menjadikan Yesus sebagai sahabat bahkan
menjadi kekasih kita maka perkara yang dibawah itu tidak ada masalah. Nabi
Yohanes menunjukkan kepada kita bahwa dia tidak mau memandang ke bawah. Dia
tidak mau ibadah pelayannnya hanya diukur dengan persoalan yang dibawa.
Kalau
kita mau layak di hadapan Tuhan maka persoalan yang di atas yang harus kita
prioritaskan. Kalau sudah mendahulukan yang diatas maka perkara yang dibawah
itu tidak ada masalah. Tetapi seringkali malah terbalik, lebih mengutamakan
perkara yang dibawah.
Abraham
tidak tergoda dengan persoalan yang dibawah, dia hanya melekat pada Allah
pencipta langit (perkara rohani) dan pencipta bumi (perkara jasmani). Abraham
ini seorang pengusaha yang berhasil yang memiliki 318 karyawan yang terlatih.
Belum lagi karyawan-karyawan yang lain. Jadi dapat dikatakan untuk ukuran
sekarang Abraham adalah seorang konglomerat sebab pertama rohaninya kaya
setelah itu baru jasmaninya. Kuncinya
Abraham tidak memandang pada perkara yang di bawah namun memandang pada perkara
yang di atas.
Bila
kita menempatkan pandangan kita pada porsi yang benar yaitu memandang ke atas
maka saudara akan hidup berkecukupan bahkan berkelimpahan berarti sampai bisa
mengucap syukur. Tetapi mengapa selalu terjadi
susah dan susah? Karena pandangan pada tali kasut.
Lebih
bahaya lagi kalau hamba Tuhan sampai rela menjual domba karena sepasang kasut.
Mengapa? Sebab pandangannya ke bawah. Kalau saya sebagai gembala pandangannya
ke bahwa maka saya bisa menjual jemaat tanpa jemaat sadar. Dan waktunya di saat manusia lapar hal ini
akan laris.
Amos 8:11-12,5
8:11 "Sesungguhnya,
waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan
mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan
kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
8:12 Mereka akan
mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari
firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
8:5 dan
berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum
dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan
mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu,
Ini
berarti orang-orang ini masih ada pemikiran rohani tetapi sudah tipis. Dalam
tradisi orang Yahudi bulan baru itu adalah hari di mana keluarga berkumpul
untuk makan bersama dan mengucap syukur kepada Tuhan. Ini bukan tradisi yang
dibuat oleh mereka tetapi datang dari Tuhan. Mereka masih menyinggung soal
Sabat, berarti masih ada perkara rohani tetapi sangat tipis.
Bicara bulan baru, bicara sabat tetapi mereka ingin segera berlalu.
Amsal 8:6
8:6 supaya kita
membeli orang lemah karena uang dan orang yang miskin karena sepasang kasut;
dan menjual terigu rosokan?"
Kasut
itu adalah kesediaan untuk memberitakan injil damai sejahtera.
Efesus 6:15
6:15 kakimu
berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
Tetapi
dalam Amos 8:6, persoalan kasut itu sudah lain. Ini lebih dahulu templakan bagi
saya supaya motivasi saya tidak salah. Saya harus tahu bahwa saya melayani
Tuhan pencipta langit dan bumi. Jadi jangan dibalik, perkara langit dulu baru
perkara bumi.
Biarlah
kita memberikan porsi yang lebih utama pada Tuhan Yesus, pada Firman, pada
Pencipta langit dan bumi. Persoalan tali kasut yang ada hubungannya dengan kekayaan
harus kita katakan “aku tidak layak” artinya jangan kita jadikan itu minat
kita. Kalau itu yang jadi minat, menjadi prioritas maka kalau dia adalah
gembala dia akan menjual domba atau jemaat. Setelah itu dia berteriak “puji
Tuhan, aku kaya”.
Zakharia 11:4-5
11:4 Beginilah firman TUHAN Allahku kepadaku:
"Gembalakanlah domba-domba sembelihan itu!
11:5 Orang-orang yang membelinya menyembelihnya dengan
tidak merasa bersalah dan orang-orang yang menjualnya berkata: Terpujilah
TUHAN! Aku telah menjadi kaya! Dan orang-orang yang menggembalakannya tidak
mengasihaninya.
Praktek
gembala menjual domba salah satunya dia mengundang konglomerat untuk
berkhotbah, setelah berkhotbah dia meninggalkan amplop
untuk gembala. Setelah itu bulan berikutnya dia mengundang lagi orang kaya yang
lain untuk berkhotbah. Gembala dapat berkat
secara jasmani sedangkan jemaatnya rohaninya merana
karena kena ragi sehingga hancur. Bagaimana gembala mau
bertanggung jawab kalau gayanya
seperti itu.
Roma 14:12
14:12
Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab
tentang dirinya sendiri kepada Allah.
II Korintus 5:10
5:10 Sebab kita
semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh
apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini,
baik ataupun jahat.
Biarlah
kita waspada di akhir zaman ini. Jangan sampai kita sudah melangkah pada ruas jalan yang
terakhir sudah dekat pada garis finish namun
akhirnya gagal. Seperti yang telah kita dengarkan bahwa benih perempuan itu
berakhir pada dua keadaan. Yang satu tampil cemerlang disalut oleh Tritunggal
Allah sementara benih perempuan yang lain tertinggal. Ini jangan terjadi pada
sidang jemaat di tempat ini, saya yang bertanggung jawab.
Orang
yang belajar pada pelayanan majikannya
akan kenyang dengan olokan.
Mazmur 123:2-4
123:2 Lihat,
seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata
hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita
memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.
123:3
Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang
dengan penghinaan;
123:4 jiwa kami
sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman, dengan
penghinaan orang-orang yang sombong.
Itu
untuk membuktikan dia rendah hati atau tidak. Kalau dia tidak bisa terima
direndahkan dan diolok berarti dia angkuh dan sombong.
Mari
kita perhatikan bagaimana ikrar dari Yohanes.
Yohanes 3:30
3:30 Ia harus
makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
Berarti
kerendahan hati Yohanes ini benar-benar dia wujudkan dan praktekkan. Berbeda
dengan pengajar-pengajar Taurat. Mereka duduk di kursi Musa dan mereka menuntut
hormat. Tuhan kunci itu dengan “barang siapa meninggikan diri dia akan
direndahkan, siapa yang merendahkan diri akan ditinggikan”.
Kapan
iblis itu dienyah oleh Tuhan? Ketika dia mengangkat
statusnya
lebih tinggi dari Yesus sehingga menyuruh Yesus menyembah dia. Dia juga
langsung berucap seakan-akan seluruh dunia ini dia yang ciptakan sehingga dia mau
menyerahkan seluruh kekayaan dunia asalkan Yesus menyembah dia.
Meninggikan
diri ada hubungannya dengan kekayaan. Jadi kalau motivasi pelayanan kita hanya
mengutamakan yang dunia, itu tipe orang yang angkuh, tinggi hati, sombong dan
congkak. Orang itu akan direndahkan.
Kalau
kita meninggikan Tuhan dalam ibadah pelayanan kita dan tidak menaruh pengharapan pada perkara yang jasmani maka satu saat Tuhan
juga akan memberikan perkara-perkara jasmani itu untuk kita gunakan. Kenapa
kita melarat terus? Karena tidak menempatkan Firman pada urutan yang atas.
Jadikanlah Firman sebagai penunjuk arah bagi kita, sebagai komando kita.
Taurat
itu berasal dari kata hora yang
artinya pengajaran (ajaran).
Matius 23:2
23:2
"Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
Kursi
Musa adalah tempat yang tersanjung dalam agama Yahudi pada waktu itu.
Matius 23:12
23:12 Dan
barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan
diri, ia akan ditinggikan.
Makanya
Yohanes Pembaptis dengan ahli Taurat ini selalu bentrok. Begitu juga Yesus
dengan ahli-ahli Taurat selalu bentrok. Jadi kalau ada bentrok antara hamba
Tuhan A dan hamba Tuhan B, jangan kaget dulu. Dari zaman Yesus bahkan nabi-nabi
dahulu sudah seringkali bentrok.
Orang
yang mencintai kebenaran dan keadilan akan mendapatkan urapan lebih dari
teman-temannya. Urapan ini yang akan mengungkapkan rahasia Firman Allah maka
akan lebih dari yang lain.
Ibrani 1:9
1:9 Engkau
mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah
mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman
sekutu-Mu."
Mazmur 45:7-8
45:7 Takhtamu
kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanmu
adalah tongkat kebenaran.
45:8 Engkau
mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu, telah
mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman
sekutumu.
Ini
ada hubungannya dengan penampilan mempelai. Di sini Mempelai akan diarak pergi
ke pelaminan, ini yang harus saudara dambakan. Mempelai ini diarak ke tempat
yang sangat luar biasa.
Mazmur 45:9-13
45:9 Segala
pakaianmu berbau mur, gaharu dan cendana; dari istana gading permainan kecapi
menyukakan engkau;
45:10 di antara
mereka yang disayangi terdapat puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri
permaisuri berpakaian emas dari Ofir.
45:11 Dengarlah,
hai puteri, lihatlah, dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan
seisi rumah ayahmu!
45:12 Biarlah
raja menjadi gairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
45:13 Puteri
Tirus datang dengan pemberian-pemberian; orang-orang kaya di antara rakyat akan
mengambil muka kepadamu.
Melupakan
bangsa dan seisi rumah ayahmu maksudnya lupakan masa lampaumu. Ini penampilan
Mempelai Wanita untuk Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Dan itu tidak lepas
dengan pelayanan yang membenci kefasikan dan mencintai kebenaran serta
keadilan. Itulah yang akan berhasil menampilkan Mempelai Wanita. Saya dan saudara dituntut Tuhan untuk
mengkondisikan diri seperti itu.
Kapan
kita mau bersama ke istana gading tanpa kita mendapatkan urapan yang lebih dari
teman-teman sekutu. Jadi dituntut kepada kami untuk bisa memantau dan mendeteksi
apa gerangan yang kita alami dan yang bisa mencelakakan diri kita. Jangan
sampai kita mencelakakan diri kita. Kalau gembala celaka maka sidang jemaat
juga ikut celaka.
Ibrani 1:9 (Terjemahan Lama)
1:9 Engkau
mengasihi kebenaran dan membenci kejahatan; itulah sebabnya Engkau diurapi
terlebih daripada segala tolanmu oleh Allah, Tuhanmu, dengan minyak alamat
kesukaan.
Kalau
minyak itu ada maka alamat kesukaan. Berarti goncangan apapun yang dialami,
tetap hatinya bersuka cita.
Nehemia 8:11 (Terjemahan Lama)
8:11 Dan lagi
katanya kepada mereka itu: Pergilah kamu, makanlah barang yang sedap dan
minumlah barang yang manis dan kirimlah hadiah makanan kepada segala orang yang
tiada disediakan baginya, karena sucilah hari ini bagi Tuhan kita, maka sebab itu
janganlah kamu berdukacita, karena kesukaan yang dari pada Tuhan itulah juga
kuatmu.
Ayo
kita perhatikan ke mana arah pandangan kita. Mungkin ada yang berkata “Abraham
menolak karena dia sudah kaya”. Ya
memang benar tetapi kekayaannya itu dari mana. Artinya selama ini Abraham itu
sudah menikmati arti mengutamakan Tuhan. Tuhan merindukan saudara dan saya
hidup dalam damai sejahtera, ada sukacita karena urapan Tuhan ada pada kita.
Mengapa? Karena mencintai kebenaran membenci kejahatan, mengasihi keadilan dan
membenci kefasikan. Ini yang harus ada pada kita.
Yohanes
Pembaptis akhirnya dipancung. Artinya dia lepaskan kepalanya dan dia menerima
kelapa yang baru itulah Yesus. Itulah akhir perjalanan hidupnya dan itulah
akhir perjalanan hidup kita. Sekarang ini makin terasa bagaimana kita belajar
tunduk taat dan setia kepada Yesus sehingga cara berpikir daging kita hilang dan pikiran Kristus
yang ada pada kita. Pikiran duniawi dan pikiran daging kita hilang, diganti
dengan pikiran Ilahi. Betapa nyamannya kalau seperti itu sebab kita digiring
masuk ke dalam istana gading, artinya masuk dalam pernikahan dengan Tuhan Yesus
Kristus.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar