Imamat 19:36-37
19:36 Neraca yang betul, batu timbangan yang betul,
efa yang betul dan hin yang betul haruslah kamu pakai; Akulah TUHAN, Allahmu
yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir.
19:37 Demikianlah kamu harus berpegang pada segala
ketetapan-Ku dan segala peraturan-Ku serta melakukan semuanya itu; Akulah
TUHAN."
Dalam
kitab Imamat 30 kali Tuhan berfirman khusus kepada Musa, 4 kali Tuhan berfirman
kepada Musa dan Harun dan 1 kali Tuhan berfirman hanya kepada Harun. Musa
adalah gembala sekaligus nabi. Harun adalah imam besar yang bertugas
menyelenggarakan kebaktian. Hanya 1 kali Tuhan berfirman khusus kepada Harun dan Tuhan berbicara kepadanya
sebagai penyelenggara kebaktian.
Ø Yang pertama Tuhan ingatkan jangan
minum minuman keras. Sebagai seorang penyelenggara kebaktian jangan ada tanda
kebinasaan pada dirinya. Orang yang suka mengkonsumsi minuman keras ada meterai
kebinasaan. Bagaimana mau mengajar orang selamat kalau dia sendiri ada meterai,
ada stempel kebinasaan.
Ø Yang kedua diawajibkan oleh Tuhan
untuk bisa membedakan mana yang tahir dan mana yang najis atau mana yang kudus
dan mana yang cemar.
Ø Yang ketiga dia bersama imam-imam disuruh
oleh Tuhan untuk mengajar umat Tuhan segala ketetapan Tuhan atau Firman Tuhan
yang telah Tuhan berikan kepada Musa.
Itulah
isi Firman yang ditujukan kepada Harun. Ini untuk kami hamba Tuhan sebagai
penyelenggara ibadah.
Imamat 10:8-9
10:8 TUHAN berfirman kepada Harun:
10:9 "Janganlah engkau minum anggur atau minuman
keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan,
supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu
turun-temurun.
Hukumannya
adalah hukuman tertinggi yaitu hukuman mati. Benarlah kata Firman Tuhan dalam
Amsal 31:6.
Amsal 31:6
31:6 Berikanlah minuman keras itu kepada orang yang
akan binasa, dan anggur itu kepada yang susah hati.
Imamat 10:10-11
10:10 Haruslah kamu dapat membedakan antara yang kudus
dengan yang tidak kudus, antara yang najis dengan yang tidak najis,
10:11 dan haruslah kamu dapat mengajarkan kepada orang
Israel segala ketetapan yang telah difirmankan TUHAN kepada mereka dengan
perantaraan Musa."
Jadi
apa yang menjadi ketetapan, apa yang diterima oleh Musa dari Tuhan, itu yang
dia ajarkan. Itu ada dalam Injil Yohanes pasal 5. Tuhan katakan “apa yang kamu
baca dalam kitab suci, Musa menulis tentang Aku”. Jadi apa yang ditulis oleh
Musa, kesimpulannya adalah Memperkenalkan Yesus.
Yohanes 5:37-39,45-47
5:37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi
tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah
kamu lihat,
5:38 dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu,
sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya.
5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu
menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun
Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
5:45 Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa
kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya
kamu menaruh pengharapanmu.
5:46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu
kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.
5:47 Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang
ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"
Jadi
apa yang ditulis oleh Musa, isinya memperkenalkan Yesus. Ini harus diajarkan
oleh imam, oleh hamba-hamba Tuhan sebagai penyelenggara kebaktian.
Isi
Firman untuk Musa dan Harun sifatnya:
Ø Membedakan mana yang haram dan halal.
Ø Harus bisa membedakan yang kudus dan
yang najis, baik kenajisan laki-laki maupun perempuan.
Ø Menyatakan rumah yang didiami itu
tahir atau tidak.
Ø Bagaimana pentahiran orang-orang yang
kusta.
Untuk
Musa banyak sekali, ada 30 kali. Kesimpulannya yang diberikan Tuhan kepada Musa dan akan diajar oleh
Harun dan anak-anaknya.
1.
Jenis
korban dan pelaksanaan korban itu. (Imamat
1:1; 4:1; 5:14; 6:1,8,19,24)
2.
Larangan
makan darah dan lemak. (Imamat 7:22,26)
3.
Hak-hak
imam sebagai penyelenggara kebaktian. (Imamat
7:28)
4.
Pentahbisan
imam-imam dan imam besar. (Imamat 8:1)
5.
Bagaimana
syarat pentahiran setelah ibu melahirkan. (Imamat
12:1)
6.
Bagaimana
pentahiran orang kusta. (Imamat 14:1)
7.
Bagaimana
merayakan hari pendamaian secara khusus. (Imamat
16:1)
8.
Tempat
penyembelihan dan persembahan korban (Imamat
17:1)
9.
Kudusnya
hidup setiap pribadi dan sidang jemaat. (Imamat
19:1; 20:1)
10. Syarat kudusnya imam. (Imamat 21:1,16)
11. Syarat kudusnya korban. (Imamat 22:1,17,26)
12. Syarat 7 masa raya atau pesta Tuhan.
(Imamat 23:1,9,23,26,33)
13. Minyak murni/asli dan roti murni/asli.
(Imamat 24:1)
14. Tahun
penghapusan utang, sabat yang ketujuh dan tahun Yobel. (Imamat 25:1)
15. Syarat pembayaran nazar. (Imamat 27:1)
Dari
15 kesimpulan ini, keseluruhan ayat yang mengatakan Musa menerima Firman adalah
30 kali. Musa dan Harun bersama menerima Firman 4 kali dan yang khusus untuk
Harun 1 kali. Firman untuk Harun benar-benar bagaikan palu atau godam yang
besar bagi penyelenggara kebaktian.
Sore
ini kita diberi oleh Tuhan bagaimana mengarahkan kita.
Imamat 19:37
19:37 Demikianlah kamu harus berpegang pada segala
ketetapan-Ku dan segala peraturan-Ku serta melakukan semuanya itu; Akulah
TUHAN."
Mari
kita kembali melihat kesimpulan dari Imamat pasal 19. Yang mana dimulai dengan Tuhan mengingatkan
anak dalam hubungan dengan ibunya beserta sabat, kemudian ditutup dengan bagian
ketujuh bagaimana kita mengakhiri. Jadi dimulai dengan kehadiran kita di dunia
ini kita harus waspada apakah kelak kita mengakhiri hidup kita menjadi milik
Tuhan atau jatuh di tangan iblis. Ini yang Tuhan tekankan dalam hidupku,
apalagi menyangkut Imamat pasal 19 ini.
1.
Poin
pertama kita diingatkan oleh Tuhan untuk kembali melihat kandungan ibu sebab
dari sana asal kita. Kemudian dikaitkan dengan sabat. Ingat, dalam Markus 2:27-28
dikatakan Yesus adalah Tuhan atas hari sabat.
Markus 2:27-28
2:27
Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan
bukan manusia untuk hari Sabat,
2:28
jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."
Jadi kalau kita
diingatkan hari sabat, sekaligus kita diperkenalkan tentang Yesus Anak Manusia.
Kesimpulan poin pertama adalah kita diperhadapkan merenungkan kembali kandungan
ibu sebab dari sana kita datang. Siapa yang mencipta? Tuhan yang empunya hari
sabat. Kita diciptakan oleh Tuhan di dunia ini, sesungguhnya niat hati Tuhan
bukan supaya kita dirundung derita dan derita tetapi supaya kita memiliki
sabat, supaya ada perhentian. Kenapa kita tidak merasa perhentian? Sebab kita
lupa kepada yang punya sabat itu. Kita alpa, kita tidak melihat dari mana kita
diciptakan, dari mana asal kita yaitu dari kandungan ibu. Dan kita lupakan
Tuhan atas hari sabat.
Itu sebabnya sepanjang
hari, sepanjang minggu, sepanjang bulan, sepanjang tahun kita selalu merasakan
penderitaan dan tidak pernah merasakan perhentian. Masalahnya karena menomor
berapakan Tuhan segala sabat.
Kita
harus waspada karena
Imamat pasal 19 dikunci dengan poin ke 7 yaitu jangan sampai kita menjadi
miliknya iblis. Jangan sampai dirangkul oleh iblis karena terlibat membuat
gambar-gambar berhala dalam diri kita dan bukannya jatuh di tangan Pemilik hari sabat itu, atau tidak jatuh di tangan Tuhan. Memang
Tuhan punya niat dari awal, tetapi iblis bukan iblis kalau tidak berusaha untuk
mengganggu hati pikiran saudara sehingga kacau balau tidak ada perhentian. Tetapi
tetap Tuhan tunggu pada poin ke tujuh
supaya kita jatuh pada pelukanNya, sabat selama-lamanya.
Kalau sekarang ini kita harus akui kita masih gagal, lebih banyak
derita air mata dari pada perhentian, ingat Tuhan masih menunggu kita. Tuhan
masih tawarkan poin yang ketujuh. Jangan sampai saudara jatuh pada pelukan
iblis, biarlah kita jatuh pada pelukan Tuhan dari hari sabat.
Saya selalu meraba
bagaimana gelombang kasih Tuhan. Jangan kita hanya menanam bunga gelombang
kasih. Awas, kalau tidak merasakan gelombang kasih Tuhan maka orang itu hanya
akan menemukan dirinya jatuh pada pelukan iblis. Apakah itu gagasannya Tuhan?
Tidak. Itu memang gagasan iblis untuk meraih manusia.
Hargai kandungan ibu.
Kadang kala kita salah presepsi. Ketika Firman tertuju pada kita, kita salah
terima padahal itu berkatmu. Kenapa? Karena iblis menjadi provokator dalam hati
saudara sehingga tidak merasa itu sabat, tidak merasa perhentian. Padahal
kerinduan hati Tuhan supaya kita mengakhiri hidup dalam hangatnya pelukanNya
sehingga perhentian itu kita nikmati untuk selama-lamanya.
Ketika kita diarahkan
melihat ibu kita, berarti kita melihat kandungan dan kita tahu dari situ asal
kita maka kita segani dan hargai ibu kita. Sebagai tanda penghargaan terhadap
ibu, tentu tidak lepas dengan ayah. Kita ada karena ada ayah.
Kemudian kita menghargai
Tuhannya hari sabat itu dengan sikap atau tindakan yaitu poin kedua yaitu
selalu mengucap syukur, selalu ada puji syukur, sembah syukur. Orang yang
menaikkan beribu syukur kepada Tuhan berarti
dia sudah melangkah maju menuju pada pelukan tangan
Tuhan.
Saudara yang punya ibu
kandung, apalagi masih lengkap ibu dan bapa, jangan sakiti hati mereka. Saya
sudah terlambat karena bapaku sudah tidak ada walaupun dia ayah yang paling
kejam bagi saya. Pernah dia tombak saya tetapi saya mengelak. Seandainya kena
tombak habislah saya.
Bagi yang lengkap orang
tuanya belum terlambat bagi saudara
berterima kasih. Lihat bersama dengan ibumu ada sabat. Dia ingin menikmati
sabat bersama anak-anaknya, dia ingin menikmati sabat bersama suaminya. Kenapa
rumah tangga kita malah kita isi dengan suasana neraka ?.
2.
Poin
kedua adalah mengucap syukur, mempersembahkan korban keselamatan. Kalau bisa
mengucap syukur maka poin yang ketiga bisa kita terima.
3.
Poin
ketiga itu dikatakan kita bisa memetik hasil usaha pekerjaannya. Berarti
usahanya tidak gagal, berhasil.
Imamat 19:9-10,23-25
19:9
Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis
sampai ke tepinya, dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari
penuaianmu.
19:10
Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah
yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu
harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu.
19:23
Apabila kamu sudah masuk ke negeri itu dan menanam bermacam-macam pohon
buah-buahan, janganlah kamu memetik buahnya selama tiga tahun dan jangan
memakannya.
19:24
Tetapi pada tahun yang keempat haruslah segala buahnya menjadi persembahan kudus
sebagai puji-pujian bagi TUHAN.
19:25
Barulah pada tahun yang kelima kamu boleh memakan buahnya, supaya hasilnya
ditambah bagimu; Akulah TUHAN, Allahmu.
Poin ketiga ini adalah
bagaimana kita menyikapi hasil usaha kita. Kalau langkah pertama dan kedua ada
maka tidak mustahil pasti Tuhan mencurahkan berkat kepada saudara baik jasmani apalagi
yang rohani. Tetapi semua harus berawal menghargai ibumu karena dari kandungan ibu engkau lahir. Kemudian ingat Tuhan
hari sabat. Bukti penghargaan kita ingat Tuhan,
kita membawa korban keselamatan. Artinya kita tahu mengucap
syukur kepada Tuhan, bukan bersungut, bukan berbantah, bukan bertikai, bukan
perselisihan. Kalau dua hal ini ada maka jika saudara berusaha pasti tidak akan
gagal usahamu, saudara tidak akan memetik hasil yang kosong.
Saya melihat pernyertaan
Tuhan dalam hidupku nyata hingga saat ini. Kalau kami ada seperti sekarang ini,
itu sudah Tuhan lihat dari sejak awal. Apa yang salah diselesaikan, apa yang
kurang dibenahi. Anak muda remaja, saya sedih kalau mendengar suara ibumu
menelpon kepada saya dengan menangis karena di sana ada anaknya yang tidak tahu
berterima kasih kepada kandungan mamanya!
4.
Kalau
kita sudah memetik hasilnya maka kita ingat saudara kita, utamanya saudara
seiman kita. Itu bagian yang keempat, hidup selalu membawa keberuntungan kepada
saudara seiman utamanya. Kita tampil untuk membawa keuntungan bagi saudara
seiman, bukannya merugikan.
Kalau poin keempat ini
kita hayati maka pasti kita akan merasa “saya mau tampil, supaya orang lain diberi keuntungan lewat
saya” karena itu maunya Tuhan.
I Korintus 10:24
10:24
Jangan seorang pun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah
tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain.
Poin yang keempat dicatat
dalam:
Imamat 19:11-12,15-18,35
19:11
Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta
seorang kepada sesamanya.
19:12
Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar
kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN.
19:15
Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah engkau membela orang
kecil dengan tidak sewajarnya dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang
besar, tetapi engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran.
19:16
Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang
sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.
19:17
Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus
berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa
kepada dirimu karena dia.
19:18
Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap
orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri; Akulah TUHAN.
19:35
Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan, mengenai ukuran, timbangan dan
sukatan.
Apakah kita hidup, tampil
hanya untuk diri kita. Tidakkah kita mengerti ada titipan-titipan Tuhan yang
ada pada kita demi orang lain juga. Kerinduan hati Tuhan supaya kita semua bisa
mempraktekkan I Korintus 10:24. Kalau sidang jemaat ini sudah benar-benar
seperti Zefanya 3:9-10 maka Tuhan pasti hadir dan memberkati sidang jemaat ini.
Zefanya 3:9
3:9
"Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa,
yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN,
beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.
Kalau ini sudah menjadi
praktek dalam sidang jemaat, percaya Tuhan segera datang.
Zefanya 3:10
3:10
Dari seberang sungai-sungai negeri Etiopia orang-orang yang memuja Aku, yang
terserak-serak, akan membawa persembahan kepada-Ku.
Benar-benar mereka
mengkaitkan diri kepada Tuhan untuk sepenuhnya. Dia serahkan bahunya berarti
punya tanggung jawab dalam pelayanan, dia berikan bibirnya untuk disucikan
sehingga tidak ada lagi kata dusta. Sempurnalah orang itu.
5.
Poin
yang kelima tentang tidak boleh ada kekerasan. Kalau ada kekerasan berarti gawat. Kekerasan itu Tuhan Yesus
sentil dalam:
Markus 10:41
10:41
Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan
Yohanes.
Murid-murid marah kepada
Yakobus dan Yohanes karena mereka memperalat ibu mereka untuk meminta kepada
Tuhan Yesus supaya anaknya ditempatkan di sebelah kiri dan sebelah kanan Tuhan Yesus.
Markus 10:42
10:42
Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang
disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan
pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
Di dalam gereja,
pemerintahan tangan besi tidak boleh ada. Dalam rumah tangga juga tidak boleh
ada. Organisasi rohani juga tidak boleh ada, kalau organisasi politik terserah mereka. Kalau sudah ada
pecat-pecatan dalam organisasi maka pempimpin itu bukan lagi rohani, dia sudah
duniawi. Organisasi GPT adalah organisasi kemurahan, tidak ada otoriter. Diberi
kesempatan semuanya mengembangkan talentanya. Sekarang ini sudah mulai berbalik
arah.
Markus 10:43-45
10:43
Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara
kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
10:44
dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia
menjadi hamba untuk semuanya.
10:45
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani
dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Anak Manusia tidak ada
pecat-pecatan. Begitu juga Yudas
Iskariot tidak dipecat oleh Yesus, tetapi dia sendiri yang memilih seperti itu.
Kalau menjadi pelayan,
menjadi hormat dan tidak mencari hormat berarti sudah dekat pada poin yang
ketujuh.
6.
Yang
keenam orientasinya sudah jelas yaitu persekutuan dalam nikah. Kalau poin 1,2,3,4,5,6 itu sudah beres, pasti
saudara jatuh dalam pelukan Kristus. Kalau poin 1,2,3,4,5,6 tidak ada maka
pasti jatuh dalam pelukan iblis. Tentu kita tidak punya niat, tidak ada
rencana, tidak punya minat untuk jatuh dalam pelukan iblis.
Pembukaan
rahasia Firman datang dari Tuhan, bukan karena seseorang itu baik. Kalau bukan
datang dari Tuhan tidak mungkin orang itu bisa tahu rahasia Tuhan.
Efesus 1:8-9
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala
hikmat dan pengertian.
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya
kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang
dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
Dari
kerelaan Tuhan sendiri untuk membukakan rahasia Firman. Tuhan mencari alamat
yang tepat untuk membukakan rahasiaNya. Tuhan tidak bukakan rahasia Firman itu berarti bencana
sebab tidak akan ada perlindungan
Tuhan.
Menolak pembukaan rahasia Firman= menolak kemuliaan. Kalau saudara punya gembala seperti itu, kasihan
saudara!
Amos 4:13
4:13 Sebab sesungguhnya, Dia yang membentuk gunung-gunung dan
menciptakan angin, yang memberitahukan kepada manusia apa yang dipikirkan-Nya,
yang membuat fajar dan kegelapan dan yang berjejak di atas bukit-bukit bumi --
TUHAN, Allah semesta alam, itulah nama-Nya.
Rasul
Paulus mengatakan “kepada kami” dia tidak mengatakan “kepada aku”. Berarti dia
tidak monopoli untuk dirinya tetapi kepada siapapun yang Tuhan tahu “inilah
alamat yang tepat Aku bukakan
rahasiaku kepadanya”.
Berbahagia
kalau kita menjadi alamat Tuhan di mana Tuhan membukakan rahasia sebab kita
didorong untuk jatuh dalam pelukan Tuhan, bukan jatuh dalam pelukan iblis.
Efesus 1:10
1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk
mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di
sorga maupun yang di bumi.
Tuhan
mencari alamat yang tepat :
I Korintus 4:1-2
4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami:
sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang
demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.
Tuhan
mencari di mana alamat untuk Dia bukakan rahasia
Firman. Katakan: “ini saya Tuhan”!!, Tetapi orang lain malah berkata “tidak perlu pembukaan rahasia Firman Tuhan, dengan alasan tidak sanggup lakukan”. Gawat kalau
seperti itu, apalagi kalau gembala yang bicara. Kalau Tuhan berikan pembukaan
rahasia Firman pasti Tuhan berikan kekuatan kita untuk melakukan, tidak akan
dibiar, tidak akan ditinggalkan. Tidak mungkin saudara akan memberikan pisau
kepada anak yang baru belajar berjalan. Bapa di Sorga tahu sejauh mana
kemampuan kita sehingga Dia berikan kita Firman. Jangan kita ukur dari diri
kita, itu salah besar.
Justru
kalau kita menerima pembukaan rahasia Firman kita harus berterima kasih kepada
Tuhan “terima kasih Tuhan, Engkau berikan pembukaan rahasia Firman. Pasti Tuhan
juga memberikan kemampuan”. Kalau Tuhan bukakan rahasia Firman kepada saudara
berarti Tuhan percaya saudara. Jangan ditolak!
Sesudah
bicara tentang kepercayaan Tuhan kepada saudara, ini yang harus kita jaga:
I Korintus 4:3-4
4:3 Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku
dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiri
pun tidak kuhakimi.
4:4 Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi
bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan.
Ini
berarti ketika rasul Paulus menampilkan hal ini dia justru dientengkan dan dilecehkan dicap “mengaku-mengaku dipercaya oleh
Tuhan”. Kalau saudara dipercaya oleh Tuhan pembukaan rahasia Firman, bersiaplah
saudara pasti akan dihakimi orang lain!
I Korintus 4:5
4:5 Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya,
yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan,
dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap
orang akan menerima pujian dari Allah.
Kehidupan
kita ini berbahagia, seharusnya kita mengucap syukur “terima kasih banyak
Tuhan, aku jadi tahu dan mengerti. Begini ternyata rencanaMu, begitulah apa
yang terkandung dalam pikiranMu”.
Poin
yang keenam, nikah yang terbenahi. Jangan kita ukur orang itu pada hari yang
kemarin, pada minggu yang kemarin, pada bulan yang lalu atau tahun yang lalu.
Besar kemungkinan dia sudah dirubah sebab telah digarap oleh Firman, Roh Kudus
dan kasih Tuhan yang bergelombang itu.
Saya
tidak bisa mengukur saudara “tahun lalu dia seperti itu” besar kemungkinan sekarang tidak seperti itu lagi, karena Tuhan sudah mengubahkan.
Tetapi Firman Tuhan tetap menunjuk kesalahan supaya kita tetap waspada/ hati-hati.
Bila
kita melakukan langkah 1 sampai 6 ini dibawa pimpinan Tuhan maka kita akan ada
dalam rangkulan Tuhan. Poin satu sampai enam ini adalah tindakan orang yang
selalu haus akan Firman Tuhan. Tetapi yang jatuh pada pelukan iblis itu tidak senang akan Firman, dia berpuas diri dengan keadaannya sekarang.
Bapa
yang baik dan mengasihi kita ada di antara kita mengungkapbukakan rahasia
Firman. Perhatikan yang punya jabatan gembala. Tuhan berfirman kepada Musa, itu
disebutkan sampai 30 kali. Tuhan Yesus memang gembala yang baik, Dia awali
pelayananNya dengan angka 30 dan dia akhiri dengan harga 30 keping perak.
Itulah Yesus, Itulah warna gembala.
Jadi
gembala ini benar-benar tenggelam/
memahami nilai pelayanan Kristus, nilai Korban Kristus. Apa sebenarnya tujuan
pengorbanan Kristus itu.
Yang
diterima oleh Musa ini harus ditampung oleh Harun sebagai imam besar dan
anak-anaknya sebagai imam-imam. Mereka harus mengajarkan semua Firman Tuhan
yang sudah diterima oleh Musa. Harun sebagai imam besar harus mengerti tentang:
1.
Larangan
minuman keras
2.
Bisa
membedakan mana yang suci dan mana yang najis.
3.
Bisa
mengajarkan kepada orang Israel segala Firman. Bukan sebagian Firman yang
disampaikan tetapi utuh Firman diajarkan.
Pelajaran
kitab Imamat dan kitab Yeremia ini seperti pagar tembok yang kuat dari Tuhan yang
menjaga kita supaya jangan kita salah. Sebab itu jemaat Tuhan, dukung gembalamu.
Amos 8:5
8:5 dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu,
supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita
boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat
curang dengan neraca palsu,
Masih
ada bekas
tanda-tanda rohani tetapi
tinggal lalu begitu saja. Tetapi mereka berbuat curang. Padahal dalam Imamat
19:36, berbuat curang ini dilarang. Di sini mereka berbuat curang kepada sesama. Padahal kita
diajar untuk membawa keberuntungan kepada orang lain, tetapi di sini sudah
merugikan orang lain. Itu sebabnya jatuh pada pelukan iblis.
Amos 8:11-14
8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang,"
demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri
ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan
mendengarkan firman TUHAN.
8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan
menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak
mendapatnya.
8:13 Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang
cantik dan anak-anak teruna karena haus;
8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria
dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu
yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit
lagi."
Artinya
mereka jatuh pada pelukan iblis dan tidak berdaya. Baik teruna, baik anak dara,
semuanya tak berdaya.
Olehnya
itu kita waspada. Dari poin pertama sampai poin keenam. Bila kita ada di dalam
praktek, otomatis saudara jatuh pada pelukan Tuhan.
Terima
kasih Tuhan Yesus, terima kasih Bapa yang baik, Engkau mengasihi kami. Engkau
tidak membiarkan kami jatuh pada pelukan iblis, kami rindu jatuh pada hangatnya
pelukan Tuhan. Kalau Tuhan membukakan, Tuhan pasti perlengkapi dengan RohNya.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar