Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 2:18-29
2:18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan
kaki-Nya bagaikan tembaga:
2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun
imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang
terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau
membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan
menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan
persembahan-persembahan berhala.
2:21 Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk
bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.
2:22 Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas
ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan
ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan
perempuan itu.
2:23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat
akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku
akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.
2:24 Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di
Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang
mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau
menanggungkan beban lain kepadamu.
2:25 Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai
Aku datang.
2:26 Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku
sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa;
2:27 dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat
besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk -- sama seperti
yang Kuterima dari Bapa-Ku --
r2:28 dan kepadanya
akan Kukaruniakan bintang timur.
2:29 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa
yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
Kita
perhatikan penampilan asal dari surat ini. Disebutkan pada ayat yang ke-18 ada
tiga bentuk penampilan asal dari surat ini:
1.
Firman
Anak Allah
2.
MataNya
bagaikan nyala api
3.
KakiNya
bagaikan tembaga
Inilah pribadi yang memerintahkan Yohanes
untuk menulis surat, yang berjalan di antara kaki dian itu.
Wahyu 1:14-15
1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang
putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.
1:15 Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara
di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.
Pribadi
inilah yang sesungguhnya memiliki sidang
jemaat, yang telah berkorban di Joljuta demi sidang jemaatNya.
Wahyu 1:5-6
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang
pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi
ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa
kita oleh darah-Nya --
1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu
kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan
kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
Ini
pengorbanan yang telah melahirkan tujuh sidang jemaat yang ada di Asia Kecil.
Kita lihat surat
yang ditujukan kepada jemaat Tiatira, di mana Tuhan tampil dengan cara yang lain. Tiatira artinya:
1.
Anak
perempuan.
2.
Wanita
penganiaya.
3.
Misa,
berarti ada hubungan dengan ibadah.
Kita patut perhatikan, karena surat ini bukan hanya ditujukan kepada
jemaat Tiatira. Tetapi nubuatan
bagi kita yang hidup di akhir zaman. Dulu secara berjemaah, sekarang secara
pribadi.
1.
Firman
Anak Allah
Penampilan pertama asal
surat tersebut adalah Firman Anak Allah. Ini ditujukan kepada jemaat Tiatira
yang artinya anak perempuan. Secara lahiriah berarti perempuan, secara rohani
gereja Tuhan juga digambarkan seperti perempuan. Berarti ini ditujukan kepada
kekasihNya.
Bukan berarti surat cinta
kepada kekasih ini penuh pesona yang harmonis. Karena Dia menjumpai kekasihNya
ini sudah rusak, tidak lagi menyenangkan hati,
kekasihNya berperilaku tidak sesuai dengan selera Anak Allah. Padahal mereka
adalah hasil korban Kristus Yesus di Golgota. Tetapi keadaan mereka sudah parah,
sangat menyayat hati Sang Pemilik jemaat sekaligus adalah Mempelai Laki-laki
Sorga itulah Anak Allah.
Dalam Matius 22:1 dikatakan
Bapa itu mau menggelar pesta nikah AnakNya. Bagaimana Bapa mau menikahkan AnakNya kalau perempuan ini
keadaannya seperti itu. Bagaimana
kita gereja Tuhan berani menyebut diri Tubuh Kristus, berani menyebut rumah
Tuhan, berani menyebut Mempelai Wanita kalau kondisi rohani seperti ini.
Tuhan tidak
tanggung-tanggung, itu sebabnya penampilanNya kedua bagaikan nyala api. Ini
menunjukkan jemaat itu tidak bisa berkamuflase di depanNya, tidak bisa
bertopeng di hadapan Tuhan. Karena mata Tuhan melihat tembus sampai di relung
hati umat Tuhan yang paling dalam, utamanya kami hamba Tuhan.
Lebih dahulu kita melihat
tentang Firman Anak Allah, Mempelai Laki-laki Sorga. Berarti penampilan yang
pertama menyatakan diri bahwa Dia adalah kekasih dari jemaat, kekasih dari umat
Tuhan.
2 Korintus 11:2
11:2 Sebab aku
cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu
kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
Kalau hanya diteropong
dari segi pelayanan, jemaat Tiatira ini hebat.
Wahyu 2:19
2:19 Aku
tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun
ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada
yang pertama.
Persoalan imannya apalagi yang kurang, persoalan kasihnya
sudah lumayan, pelayanannya dan ketekunannya hebat. Pelayanannya pergi ke sana
sini. Banyak sekali pelayanannya. Tetapi apakah pelayanannya itu sudah bisa
menutupi kekurangannya? Jangan sampai pelayanan itu hanya sebagai topeng untuk
menutupi kekurangannya padahal seharusnya kekurangan itu dibuka di hadapan
Tuhan. Jangan sampai pelayanan itu hanya untuk menutupi kebobrokan yang ada.
Itu sebabnya bagaimana
seharusnya kita menanggapi surat Kekasih kita ini. Dengan catatan kita harus
mengambil sikap seperti permintaan Kekasih itu. Ketika membaca surat itu apakah
hati mereka tidak getar-getir setelah membaca surat itu? Mungkin mereka berpikir “ayo kita tingkatkan
pekerjaan kita, siapa tahu Tuhan tidak melihat lagi kekurangan kita”. Tidak
seperti itu, sebab Pemilik kekasih itu menginginkan anak perempuan ini tampil molek
dan cantik di hadapanNya tanpa cacat, cela dan kerut. Tetapi apalah arti kalau
dia tampil sebagai wanita penganiaya dan hanya ditutupi dengan misa atau aturan
ibadah.
Ini adalah surat dari
Kekasih kita, harus segera kita tanggapi dengan serius, bagaimana sebenarnya
selera dari Kekasih kita yang menyurati kita. Kadang kalau Firman tampil kita
malah berkata kena kepada yang duduk di sebelah. Tetapi ketika Firman itu kena kepada diri sendiri malah berupaya dengan berbagai cara untuk menutupi.
Tuhan berkata sudah
memberi kesempatan untuk bertobat tetapi tidak mau bertobat. Bukankah ini
keterlaluan. Kesempatan Tuhan berikan supaya Izebel bertobat tetapi sama sekali
dia tidak mau. Apa boleh buat, akhirnya Tuhan lemparkan dia ke ranjang orang
sakit. Artinya nikahnya akan hancur nantinya! Ini jangan terjadi pada kita.
Diberi waktu supaya
Tiatira ini bertobat tetapi sama sekali dia tidak peduli.
Wahyu 2:21
2:21 Dan
Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat
dari zinahnya.
Sangat disayangkan jemaat
Tiatira ini, diberi kesempatan untuk bertobat tetapi tidak mau bertobat ini bukti kekerasan hati, dari penyembahan
berhalanya, dari kecemarannya. Lihat akibatnya!
Wahyu 2:22
2:22
Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang
berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka
tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.
Kalau diberikan Tuhan kesempatan
untuk bertobat kemudian diremehkan, tidak dihirau atau diabaikan maka Tuhan
melemparkannya ke ranjang pesakitan.
Firman Tuhan ini datang
kepada kita, bukan lagi kepada jemaat Tiatira. Ini adalah percikan darah yang
keempat. Ada tiga lagi yang ada di depan dan tiga yang sudah selesai. Berarti dia
ada di tengah. Ke depan bisa kena, ke belakang bisa kena. Semua bisa kena roh
Tiatira ini.
Mestinya ketika mereka
membaca surat, sudah harus mengambil sikap seperti yang termaktub dalam isi
surat itu. Tetapi mereka sama sekali
tidak menghiraukan. Kekasih itu tidak mau diriNya
dipermainkan.
Galatia 6:7
6:7
Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang
ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
Ini peringatan buat kita
bersama. Jangan coba kita mempermainkan Kekasih kita. Bagi yang sudah menikah,
sebelum menikah tentu pacaran dulu. Kalau saya singkat saja, 7 bulan dia di
sekolah Alkitab dan 6 bulan dalam praktek, berarti kurang lebih 1 tahun kami
pacaran.
Di era pacaran (bertunangan dengan Kristus), banyak gangguan. Tidak malu saya
ungkap tentang diriku. Waktu calon isteri saya yang sekarang sudah oma ini, berada
di sekolah Alkitab, ada laki-laki lain yang goda. Akhirnya berita itu sampai
kepada saya, waktu itu sakit sekali hati saya, minum air serasa minum duri. Ini
saya beri
gambaran, bagaimana
hubungan Tuhan dengan kita.
Coba saudara pikirkan
rasanya dikhianati oleh kekasihmu. Kalau kita mungkin bisa langsung berpikir “masih ada perempuan lain
yang lebih elok dari engkau”.
Tetapi Yesus berbeda, Dia surati kita karena Dia sayang kita, Dia tidak ingin
melepas kita, Dia tidak ingin putus begitu saja. Tetapi bukan berarti tidak ada
ancaman.
Gelombang kasih Tuhan
terhadap sidang jemaat Tiatira ini tidak pernah pupus. Walaupun datang surat
dalam bentuk ancaman, tetapi Dia ingin supaya jemaat Tiatira bertobat. Bukankah
itu yang saudara dan saya alami.
2.
MataNya
bagaikan nyala api
Saya dan saudara mau
mengelak bagaimana, karena penampilan pengirim surat ini mataNya bagaikan nyala api. Tidak ada yang
tersamar bagi Dia.
Ibrani 4:13
4:13 Dan
tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala
sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus
memberikan pertanggungan jawab.
Amsal 15:3
15:3
Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.
Jadi tidak ada seorangpun
yang lepas dari pengawasan Tuhan. Mata
Tuhan yang sebetulnya kita harus mengerti dan paham dengan jelas bahwa sidang
jemaat itu seringkali diibaratkan oleh Tuhan “bagaikan biji mataKu”.
Seringkali kami hamba
Tuhan curang “hamba Tuhan berkata kami adalah biji mata Tuhan, jangan coba usik” dia mau berlindung pada
ayat itu. Yang menjadi biji mata Tuhan adalah jemaat, kami hamba Tuhan diberi
tugas untuk menjaga.
Kalau biji mata Tuhan,
dia tidak suka melihat yang jahat apalagi melakukan yang jahat. Tetapi biji
mata Tuhan yaitu jemaat Tiatira ini bukan tidak suka melakukan yang jahat
tetapi gemar melakukan yang jahat. Jadi biji mata
apa yang seperti ini.
Tuhan mengatakan siapa
yang mengganggu gugat biji mata Tuhan, Tuhan akan bertindak.
Zakharia 2:8
2:8
Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah
mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu -- sebab siapa
yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya --:
Ini peduli Tuhan terhadap
umatNya. Ini sikap Tuhan yang luar biasa terhadap umatNya. Apakah umat Israel
ini adalah biji mata Tuhan yang sikapnya baik-baik? Sama sekali tidak! Tetapi
Tuhan tetap mengakui “siapa menjamah kamu, berarti menjamah biji mataKu”. Ini
yang Tuhan tetapkan untuk saya dan saudara.
Karena kita didudukan
sebagai biji mataNya maka pasti Dia pelihara. Tuhan tampil memperlihatkan mata yang bagaikan nyala api.
Ulangan 32:10
32:10
Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan
dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya
sebagai biji mata-Nya.
Mestinya kita harus
menjadi biji matanya Tuhan. Yang disebut biji mata Tuhan di sini yaitu Tiatira,
Pergamus, Efesus, Laodekia, Sardis adalah biji mata Tuhan yang sudah tidak
benar lagi, tidak bercahaya lagi, tidak menyala seperti api.
Yesaya 33:15
33:15
Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak
untung hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima
suap, yang menutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan
darah, yang menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan,
Beginilah kalau kita ditempatkan
oleh Tuhan menjadi biji mataNya, melihat yang jahat saja tidak mau apalagi mau
melakukan. Kalau seperti itu maka kita akan merasakan apa yang dinyanyikan oleh
pemazmur:
Mazmur 17:8 (Terjemahan Lama)
17:8
Peliharakanlah aku seperti akan biji mata-Mu; lindungkanlah kiranya aku di bawah
naung sayap-Mu,
Karena dia tahu dunia ini
penuh dengan kejahatan, kenajisan dan pemberontakan. Kalau dia tidak dijaga di
bawah naungan Tuhan maka hancurlah dia.
Mazmur 17:8
17:8
Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu
Ini permohonan raja Daud.
Tanpa dia bermohon memang Tuhan sudah berbicara dalam Zakharia 2:8 dan Ulangan
32:10 bahwa perhatian Tuhan terhadap biji mataNya benar-benar serius. Jemaat
diibaratkan biji mata Tuhan. Coba kalau biji mata saudara kemasukan sesuatu,
pasti saudara berupaya bagaimana untuk mengatasinya.
Demikian
pula bagi jemaat Tiatira, Tuhan ingin mengeluarkan selumbar dari biji
matanya, Tuhan mau menolong sidang jemaat Tiatira tetapi sayang seribu sayang,
uluran tangan Tuhan tidak ditanggapi oleh sidang jemaat yang ada pada kelompok
Izebel. Jemaat Tiatira ini sudah terbagi dua, sialnya gembala di situ bersikap
netral, mestinya dia bertanggung jawab dalam hal ini. Sebagian besar sudah
menjadi pengikut Izebel dan yang sisa masih mempertahankan kebenaran Firman
Tuhan.
Kalau dikatakan mata
Tuhan bagaikan nyala api, sebetulnya gereja Tuhan harus seperti ini. Mestinya
kita ini bagaikan api yang menyala, jemaat yang berkobar-kobar, bagaikan biji
mata Tuhan yang menyala. Tetapi Tiatira bukan biji mata Tuhan yang menyala, (sudah buta). Kasihan kalau kondisi gereja Tuhan
seperti ini.
Mata Tuhan bagaikan nyala
api. Ini adalah koreksi Tuhan yang tajam. Bagaimanapun kita mengupayakan untuk menyembunyikan
diri, kita tidak akan bisa. Demikianlah sewajarnya kita sebagai umat Tuhan
tidak boleh bersembunyi karena kita harus seperti biji mata Tuhan yang bernyala
seperti api.
3.
KakiNya
bagaikan tembaga
Penampilan asal surat
yang terakhir ini yang sebenarnya berat sekali. Kalau kita bisa melihat hati
Tuhan, ini sebenarnya kata yang paling berat sebab sudah mengandung hukuman.
Wahyu 1:15
1:15 Dan
kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya
bagaikan desau air bah.
Kita tahu tembaga itu
penghentar panas yang paling cepat. Kalau kaki bagaikan tembaga dalam tanur
api, itu berarti penghukuman yang dilaksanakan dengan cepat. Ini yang harus
kita sikapi, caranya bagaimana supaya kaki ini tidak melangkah untuk
menginjak-injak jemaat Tiatira dan secara khusus kepada kita. Yang seharusnya
diinjak-injak itu adalah iblis dan Tuhan mengatakan iblis akan kita
injak-injak. Tuhan sudah janji bukan kita yang diinjak-injak oleh Tuhan tetapi
kita yang akan menginjak-injak musuh. Kita diberi wewenang untuk
menginjak-injak iblis. Tetapi kalau jemaat Tiatira ini diinjak-injak berarti
dia sudah setaraf dengan iblis/musuh Tuhan.
Roma 16:20
16:20
Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah
kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!
Bukannya jemaat Tiatira
ini umat Tuhan, kenapa mereka mau diinjak? Jemaat Tiatira ini pelayanannya
bertambah maju tetapi kelompok Izebel yang akan diinjak-injak, dihancurkan
oleh Tuhan seperti menghancurkan iblis di bawah kaki jemaat. Kenapa jemaat ini
malah dihancurkan seperti iblis di bawah kaki jemaat yang lain? Saya tidak mau
ada jemaat yang dipercayakan untuk menginjak saya. Bagaimana menyikapi supaya
kita tidak seperti itu? Mari kita lihat sikap kita yang benar menghadapi kaki
Tuhan.
Ulangan 33:3
33:3
Sungguh Ia mengasihi umat-Nya; semua orang-Nya yang kudus -- di dalam
tangan-Mulah mereka, pada kaki-Mulah mereka duduk, menangkap sesuatu dari
firman-Mu.
Tuhan mengasihi umatNya.
Umat yang bagaimana? Umat yang suka menangkap Firman di kaki Tuhan. Di sini
Tuhan tunjukan jalan keluar supaya jangan kita diinjak. Ayo sidang jemaat,
jangan kita lepaskan kesempatan duduk di kaki Tuhan untuk menangkap sesuatu
dari FirmanNya. Ini ciri orang yang dikasihi Tuhan. Orang yang dikasihi ini
yang akan menginjak iblis di bawah kakiNya, bukan dia yang diinjak. Kalau
jemaat Tiatira yang dilayani oleh Izebel ini mereka terancam untuk diinjak oleh
Tuhan.
Katakanlah “saya orang
paling berdosa”. Ketika seorang
wanita yang berdosa, mendengar Yesus ada di rumah seorang Farisi, dia datang.
Apa yang dia buat? Dia duduk di kaki Tuhan dan dia mendapat pengampunan dari
Tuhan.
Lukas 7:37-38
7:37 Di
kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika
perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu,
datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.
7:38
Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu
membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya,
kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.
Yohanes 12:1-2
12:1
Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang
dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
12:2 Di
situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang
turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
Di sini ada perkembangan.
Sebelumnya dalam Lukas pasal 10 Maria duduk di kaki Tuhan mendengar Firman,
Lazarus tidak ada dan Martha melayani tetapi bersungut. Tetapi dalam Yohanes
12:3 ada perkembangan perubahan sikap. Martha melayani tetapi tidak bersungut,
Lazarus sudah tidak ke mana-mana lagi namun duduk makan bersama dengan Tuhan
Yesus. Maria bukan hanya duduk di kaki Tuhan tetapi ditambahkan meminyaki kaki Yesus dengan narwastu. Jadi ketiganya ada
perkembangan rohani.
Yohanes 12:3
12:3
Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya,
lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak
semerbak di seluruh rumah itu.
Dalam Lukas pasal 10
Maria hanya duduk mendengar Firman. Tetapi dalam Yohanes pasal 12 Maria tidak
hanya duduk namun ada korban yang dia persembahkan, yang bagi Yudas Iskariot itu
adalah pemborosan. Itu sama dengan yang terjadi sekarang ini, ketika menggelar
ibadah persekutuan atau KKR ada orang yang mengkritik bahwa itu pemborosan.
Mereka mendengar Firman
Tuhan sehingga hidupnya diguyur oleh Firman Tuhan dan dibersihkan lalu tanda
perkembangan sehingga hidupnya dibela oleh Tuhan. Bagaimana dengan kita? Apakah
kita menunggu kaki Tuhan melangkah
untuk menginjak kita atau kita mau datang di kaki Tuhan dengan kerinduan mendalam untuk mendengarkan Firman Tuhan.
Lukas 10:39
10:39
Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk
dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
Ini pribadi-pribadi yang
akan lolos dari kaki tembaga yang
bagaikan tanur menyala yang akan menghancurkan kehidupan manusia. Kalau umat
Tuhan senang dan menjadi kegemaran untuk duduk di kaki Tuhan membaca Firman dan
menyembah Tuhan maka ini adalah kehidupan yang dikasihi Tuhan. Otomatis dia
menjadi biji mata Tuhan dan tidak ada satu setan yang bisa mempecundangi dia.
Saya tidak tahu apakah
saudara duduk di kaki Tuhan nyaman mendengarkan Firman atau malah mendengar
Firman lalu tersinggung. Sebenarnya ketika kita tersinggung mestinya kita
berkata “terima kasih Tuhan, berarti perhatianMu tertuju kepadaku”.
Sebelum anda datang
beribadah berdoalah kepada Tuhan “Tuhan saya mau datang beribadah mau
mendengarkan FirmanMu. Saya ini masih banyak kekurangan, noda dosa, cacat cela
dan kerut. Tunjukkanlah noda dosaku supaya disucikan”.
Tetapi yang sering
terjadi ketika si A yang kena kita berkata “puji Tuhan dia kena”. Tetapi ketika
kita kena teguran kita malah mencari-cari alasan kenapa saya yang ditegur. Apalagi
kalau gembala yang kena teguran Firman lewat hamba Tuhan lain dia bisa berakata
“saya lagi!”. Kalau isteri gembala, begitu mendengar suaminya berkhotbah
tentang perpuluhan dia senang, tetapi ketika dia kena teguran dia tidak mau
terima. Seharusnya kita berbahagia karena mendapat teguran dari Dia supaya
jangan kita putus cinta denganNya.
Saya tidak berani dari
mimbar hanya pegang senter sehingga saudara terang dan saya gelap. Saya harus
pegang pelita sehingga kita semua terang dan saya lebih terang dari saudara.
Jemaat
Tiatira ini terbagi dua. Yang negatif dalam sidang jemaat Tiatira adalah mereka
menjadi pengikut Izebel. Perbuatan Izebel dalam jemaat Tiatira:
1.
Izebel
mengaku nabiah kemudian nabiah ini mengajar.
2.
menyesatkan
hamba-hamba Tuhan.
3.
mengarahkan
orang berbuat zinah.
4.
mengarahkan
orang makan persembahan berhala
Gembala
tidak berkutik, gembala
kehilangan wibawa.
Semestinya dia harus tampil seperti dalam:
Lukas 17:3-4
17:3 Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa,
tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia.
17:4 Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau
tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal,
engkau harus mengampuni dia."
Apakah
saudara mau mengampuni saudaramu yang berkali-kali datang mengaku dengan
menyesal.Tetapi ada ambang batas juga, jangan tunggu kaki seperti tembaga itu
datang.
II Timotius 4:2
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak
baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan
segala kesabaran dan pengajaran.
Hal ini bagi kami hamba Tuhan. Sebabnya jemaat
Tuhan biarlah
saudara saling
menasihati satu dengan yang lain. Serangan
iblis
pada jemaat Tiatira ini begitu hebat. Utamanya
pengikut-pengikut Izebel. Kenapa begitu cepat pengikut-pengikut Izebel ini
merambat, kenapa begitu cepat ragi ini masuk kepada si A dan si B? Sebab Izebel
bernubuat, sehingga mereka mudah
percaya. Kalau orang sudah berkata bahwa dia bernubuat, maka tanpa pikir
panjang orang percaya dan berkata “betul itu dari Tuhan”.
Memang
kita tidak boleh meremehkan nubuatan tetapi harus kita uji. Gembala sidang
jemaat Tiatira gagal menguji dan mereka percaya nubuatan-nubuatan Izebel ini yang penuh kepalsuan.
I Tesalonika 5:19-21
5:19 Janganlah padamkan Roh,
5:20 dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat.
5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Kalau
yang bernubuat itu suami atau isteri, periksa nikahnya. Kalau yang bernubuat
itu belum menikah, periksa kesuciannya. Sebab orang yang bernubuat yang benar
itu cirinya:
1.
Cinta
ibadah
2.
Cinta
kesucian
Kisah Para Rasul 21:8-9
21:8 Pada keesokan harinya kami berangkat dari situ
dan tiba di Kaisarea. Kami masuk ke rumah Filipus, pemberita Injil itu, yaitu
satu dari ketujuh orang yang dipilih di Yerusalem, dan kami tinggal di
rumahnya.
21:9 Filipus mempunyai empat anak dara yang beroleh
karunia untuk bernubuat.
Disebut
“anak dara” berarti dalam kesucian. Dalam injil Lukas ada Hanna yang bernubuat,
dia cinta ibadah dan selalu di rumah Tuhan.
Itu
sebabnya nubuatan harus diuji. Jangan seperti gembala Tiatira, dia tidak punya wibawa lagi sehingga tidak bisa melawan
Izebel sebab sudah banyak
pengikutnya.
Wahyu 2:20-21
2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau
membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan
menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan
persembahan-persembahan berhala.
2:21 Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk
bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.
Memberi
waktu untuk bertobat bagaikan Tuhan memberikan pemutihan.
Wahyu 2:22
2:22 Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas
ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan
ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan
perempuan itu.
Akibatnya
nikahnya akan hancur, masuk dalam aniaya antikristus dan anak-anaknya akan
dibunuh.
Wahyu 2:23
2:23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat
akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku
akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.
Dalam
terjemahan lain menguji “nier”
artinya menguji ginjal. Ginjal adalah alat yang membersihkan air yang masuk
dalam tubuh kita. Kalau ginjal itu sudah tidak
berfungsi maka di dalam tubuh secara jasmani maka
darah kotor akan mengalir keseluruh tubuh dan manusia tidak akan sehat. Tetapi kalau ginjal secara rohani atau
nier itu berfungsi benar maka air
yang masuk dalam tubuh itu tersaring bersih sehingga otomatis dari matanya
kelihatan bernyala, dari mulutnya keluar bahasa yang elok, dari tangannya nyata
perbuatan yang menentang kejahatan. Melihat yang jahat dia tidak mau apalagi
melakukan.
Tetapi
di sini jemaat Tiatira, diberi kesempatan untuk bertobat, diberi pemutihan,
tetapi mereka tidak menggunakannya. Ini jangan terjadi pada diriku. Saya ada 6
anak jangan sampai ada 1 yang mati rohaninya. Sekali lagi doa saya jangan terjadi.
Mari
kita manfaatkan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita untuk kita menerima
pemutihan dari Tuhan.
Ulangan 12:30
12:30 maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena
jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan
supaya jangan engkau menanya-nanya tentang allah mereka dengan berkata:
Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada allah mereka? Aku pun mau berlaku
begitu.
Menanyakanpun
di larang oleh Tuhan. Tetapi jemaat Tiatira bukan hanya bertanya tapi sudah menjadi pelajaran yang utama dalam sidang jemaat oleh karena wanita
Izebel.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar