Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 1:50-51
1:50 Yesus
menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di
bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih
besar dari pada itu."
1:51 Lalu kata
Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat
langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak
Manusia."
Semoga
kita semua yang telah Tuhan himpunkan di tempat ini, benar-benar Tuhan jadikan sokoguru atau tiang
gereja Tuhan di Tentena. Berarti senafas atau sejiwa dengan kedudukan sidang
jemaat Filadelfia. Semoga ini menjadi kenyataan dalam kehidupan saudara dan
saya, mulai dari diriku.
Arti
Natanael adalah pemberian dari Allah. Tuhan berkata bagaimana posisi Natanael
bahwa dia ada di bawah pohon ara. Tuhan melihat hal itu maka Natanael bertanya.
Tetapi ucapan Tuhan Yesus “maka engkau percaya?” diakhiri dengan tanda tanya.
Itu sudah bagus.
Yesus berkata kepada Natanael, engkau akan melihat
hal-hal lebih besar dari pada itu. Langit terbuka dan ada tangga,
itu disebutkan dalam kitab Kejadian.
Kejadian 28:12
28:12 Maka
bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di
langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.
Yohanes 1:51 (Terjemahan Lama)
1:51 Lalu
kata-Nya pula kepadanya, "Sesungguh-sungguhnya, Aku berkata kepada kamu:
Bahwa kamu akan nampak langit terbuka, dan segala malaekat Allah naik turun ke
atas Anak manusia."
Yang
naik turun adalah malaikat-malaikat. Ini yang dilihat oleh pemberian dari
Allah. Hidup kita ini hanya kemurahan, hanya anugerah Tuhan. Kalau kita paham
dan sadar bahwa hidup kita hanya anugerah dari Tuhan, saat kita mengatakan
seperti itu, maka akan ada perkara besar yang saudara lihat. Tetapi ketika
saudara merasa semua itu dari dirimu, jangan mengharapkan perkara yang besar.
Kenapa
ini tidak diberitahu kepada Petrus (batu karang) atau Simon (ilalang), Andreas
(pemberani), Filipus (penggemar kuda) tetapi diberitahu kepada Natanael
(pemberian dari Tuhan). Ini mewakili kehidupan yang memahami dan menyadari
bahwa semua hidup yang dikemas dalam dirinya dia akui bahwa itu pemberian dari
Tuhan. Kalau saudara mengakui bahwa semua itu bukan karena jerih lelah saudara
dan bukan karena kemampuan atau kesanggupan saudara maka Tuhan akan berkenan
mempromosikan perkara yang besar.
Perkara
lebih besar yang akan saudara lihat
pertama langit terbuka, kemudian malaikat-malaikat turun naik kepada Anak
Manusia. Kalau saya dan saudara mengerti bahwa hidup kita ini, tubuh, jiwa, roh
serta semua yang ada dalam kehidupan kita itu adalah pemberian dari Tuhan maka
saudara akan melihat langit terbuka. Perkara-perkara yang rohani itu akan Tuhan
pertontonkan karena itulah perkara yang besar. Tuhan mengatakan kalau tidak
setia pada perkara kecil maka tidak mungkin dipercayakan perkara yang besar.
Kalau
hal ini ada pada kita, bagaimana sikap kita bila Tuhan membukakan langit? Langit
terbuka ini pertama kali dilihat oleh Yohanes Pembaptis. Ketika Yesus di baptis
maka langit terbuka.
Matius 3:16
3:16 Sesudah
dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka
dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
Ketika
Yesus dibaptis berarti
memberi diriNya kepada Bapa maka langit terbuka. Ketika kita masuk dalam
baptisan air berarti kita memberi hidup kita kepada Tuhan. Karena hidup ini
pemberian Tuhan maka kita kembalikan kepada Tuhan.
Lukas 3:21
3:21 Ketika
seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan
sedang berdoa, terbukalah langit
Yesus
ada di antara orang banyak. Jadi langit terbuka dalam Injil Lukas pasal 3 ini
tidak semata-mata dikaitkan ketika Yesus dibaptis tetapi juga kena dengan seluruh
orang dibaptis. Kapan saudara mengaku bahwa hidupmu adalah pemberian dan
kemurahan Tuhan? Mulai ketika kita memberi diri kita untuk satu dengan Dia,
dengan kata lain dibaptis.
Bila
kita memberi diri kepada Tuhan karena kita sadar bahwa hidup kita ini pemberian
Tuhan, kalau tubuh sehat atau sakit, naikkanlah syukur pada Tuhan,
ketika kita kembali menyatu berarti bersekutu dengan Tuhan Yesus maka Yesus
sebagai Imam Besar berdoa dan langit terbuka bukan hanya untuk diriNya tetapi
untuk kita semua yang sudah sejiwa dan sejalan dengan Tuhan Yesus dari awal.
Bagaimana
dengan saudara sesudah saudara dibaptis. Ada yang sudah puluhan tahun, ada yang
masih baru. Tetapi bukan faktor lamanya sebagai penentu. Adakah saudara melihat
Kekasihmu itu berdoa, adakah saudara mendengar Kekasihmu berdoa? Karena Dia
adalah pendoa syafaat, Dia menghadap Bapa demi saudara. Apakah ini termeterai
dalam hidupmu.
Ibrani 9:24
9:24 Sebab
Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya
merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri
untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.
Kalau
ini ada maka hidup kita akan kita bawa dengan penuh kewaspadaan dan hati-hati
melihat keadaan dunia karena sedikit saja goyang maka habislah hidup kita.
Kita
lihat di sisimu Yesus ada berdoa, tujuannya
supaya langit dibuka bagi saudara. Bila langit dibuka maka pandangan mata
saudara akan melihat ada pribadi yang turun naik antara Yesus dan Sorga, itulah
malaikat-malaikat. Malaikat-malaikat inilah yang bersukacita bila ada orang
bertobat. Satu orang saja dibaptis, ribuan malaikat bersukacita.
Lukas 15:10
15:10 Aku
berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah
karena satu orang berdosa yang bertobat."
Jangan
kita berpikir sudah banyak pengorbanan kita utamanya
ketika menggelar ibadah KKR lalu mana jiwa? Tuhan yang tahu, satu saja jiwa
yang berdosa bertobat kemudian memberi diri dibaptis, maka malaikat-malaikat
Tuhan bersorak. Ini berarti kehidupan yang berdosa dan bertobat, saat
dia menyatakan diri bertobat, dia tidak lepas lagi dari Kepala, tidak lepas
lagi dengan Anak Manusia.
Kenapa
selalu disandang Anak Manusia? Karena dikaitkan dengan kematian dan
kebangkitan. Tuhan tidak bisa mati, tetapi yang mati adalah Anak Manusia yaitu
Firman yang menjadi manusia, menjadi darah dan daging seperti kita. Itulah yang
mengalami mati dan bangkit, kembali pada asalnya dan tidak akan mati lagi.
Bicara
malaikat-malaikat itu juga menunjuk pelayan-pelayan Tuhan. Kalau disebut
malaikat sidang jemaat, itu berarti gembala yang tidak boleh lepas dengan
pribadi Yesus, Firman yang menjadi Manusia. Yang berbicara kepada Natanael
inilah Firman yang menjadi daging. Kita harus sinkronkan ini dengan Kejadian
28:11.
Kejadian 28:11
28:11 Ia sampai
di suatu tempat, dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia
mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas
kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu.
Jadi
Yakub ini meletakkan kepalanya di atas batu. Kalau bicara batu, berarti ada
hubungannya dengan Yesus Kristus.
I Korintus 10:3-4
10:3 Mereka
semua makan makanan rohani yang sama
10:4 dan mereka
semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang
rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.
Yakub
meletakkan kepalanya di atas batu. Berarti pikirannya dia taklukkan kepada
pikiran Kristus. Ini ajaran untuk saya dan
saudara.
Kenapa? Sebab dari pikiran inilah seringkali menjadi sumber ketidakpercayaan
kita akan Tuhan, menolak akan Tuhan.
II Korintus 10:5
10:5 Kami
mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh
keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala
pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Jadi
orang yang tidak mau mengenal Allah atau
menentang pengenalan akan Allah yang benar, dalam hal ini menentang pengenalan
akan Yesus, Firman menjadi daging, itu orang yang angkuh, sombong, congkak!
Kalau pikiran diletakkan di atas batu, alias pikiran ditaklukkan kepada
Kristus, tidak sulit untuk menerima Yesus adalah Firman menjadi daging.
Yakub
melihat tangga dan malaikat naik turun. Apa yang dilihat oleh Yakub ini
dijanjikan untuk dilihat oleh Natanael yang adalah pemberian dari Tuhan. Itu
juga dijanjikan kepada saudara kalau saudara merasa bahwa hidupmu hanya
pemberian dari Tuhan. Kalau tidak merasa hidup ini hanya pemberian Tuhan,
jangan harap melihat langit terbuka dan malaikat turun naik, artinya jangan
harap ada pelayanan yang terus menerus dari malaikat Tuhan terhadap orang itu. Malaikat
turun naik itu menunjuk pelayanan yang kontinue yang dimulai dengan turun
setelah itu naik.
Turun
menunjuk pengalaman mati dan naik menunjuk pengalaman kebangkitan. Sebagai
hamba Tuhan, kalau saya mengaku sebagai malaikat sidang jemaat, saya tidak bisa
mengelak dari pengalaman kematian dan kebangkitan. Saya harus menerima teladan
Yesus. Kalau Yesus mati maka saya juga harus punya pengalaman kematian, Yesus
bangkit saya juga harus punya pengalaman bangkit dan kalau Yesus dipermuliakan
saya juga pasti dipermuliakan. Itu yang harus ada pada kami hamba Tuhan dan itu juga diteladankan kepada
jemaat.
Kalau
saja saudara sekarang punya pengalaman seperti mau mati, biarlah saudara
katakan “biarlah saya mati, tetapi saya pasti
bangkit, saya pasti dipermuliakan!”. Ketika
hidup dalam derita sengsara, itu tidak menjadi masalah, itu pengalaman mati.
Lebih cepat mati maka lebih cepat kita bangkit dan segera dipermuliakan. Dalam
artian ketika saudara disudutkan jangan sampai ada ucapan bersungut, kalau
bersungut berarti saudara tidak mau mati. Kalau diserempet oleh kesusahan
kemudian saudara bersungut apalagi mempersalahkan Tuhan maka saudara tidak akan
mengalami kebangkitan.
Kalau
cepat mati maka akan segera bangkit dan pasti dipermuliakan. Siapa yang tidak
mau seperti itu. Malaikat turun naik.
Di Sorga ada kemuliaan, di bawah yaitu di bumi
ada derita. Ini yang mesti ada pada kita.
Ketika
bapak ibu ada dalam cobaan, ingatlah sayapun banyak
pengalaman seperti itu. Kadang seperti mau mempersalahkan Tuhan dan bersungut
tetapi cepat sadar dan mohon ampun kepada Tuhan. Misalnya ketika kami datang
melayani di sini, dua tahun melayani tidak ada jiwa bertambah. Kadang tidak ada
satupun jiwa yang datang. Saya berdoa kepada Tuhan “Engkau mengutus saya ke
sini bukan untuk melayani bangku tetapi untuk melayani jiwa”.
Saat
menggelar doa semalam suntuk, saya mendengar suara “Aku tahu siapa orangKu,
jiwa itu urusanKu, engkau hambaKu layanilah Aku”. Mulai saat itu hatiku seperti
disiram air sejuk. Hilang perasaan seperti yang
saya katakan di atas tadi, betul-betul dibersihkan oleh Tuhan. Saat itu juga
lahir sidang jemaat Sulewana dan cepat jiwa-jiwa datang. Kemudian orang
Sulewana berkata “om ke sini saja, tinggalkan Tentena”. Tetapi saya katakan
“kamu tidak adil, lahir sidang
jemaat di Sulewana karena doa sidang jemaat di
Tentena”.
Lambat
laun Tuhan mulai mengisi jiwa dalam sidang
di Tentena. Saya berketetapan hati bahwa ini jiwanya Tuhan sekaligus pemberian
dari Tuhan, untuk saya berhati-hati melayani sebab ini pemberian Tuhan. Jemaat
juga harus berhati-hati karena hamba Tuhan itu juga pemberian Tuhan kepada
jemaat.
I Korintus 3:21-23
3:21 Karena itu
janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu
adalah milikmu:
3:22 baik
Paulus, Apolos, maupun Kefas, baik dunia, hidup, maupun mati, baik waktu
sekarang, maupun waktu yang akan datang. Semuanya kamu punya.
3:23 Tetapi kamu
adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.
Kejadian 28:18-19
28:18 Keesokan
harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan
mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya.
28:19 Ia menamai
tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.
Dulu
namanya Lus artinya tidak bergerak. Berarti bila sudah menjadi Betel, menjadi
rumah Tuhan, berarti ada pertumbuhan, sudah bergerak.
Kejadian 28:20-22
28:20 Lalu
bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di
jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian
untuk dipakai,
28:21 sehingga
aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.
28:22 Dan batu
yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu
yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh
kepada-Mu."
Apakah
yang Tuhan katakan Tuhan tidak genapkan?
Kejadian 32:7,10
32:7 Lalu sangat
takutlah Yakub dan merasa sesak hati; maka dibaginyalah orang-orangnya yang
bersama-sama dengan dia, kambing dombanya, lembu sapi dan untanya menjadi dua
pasukan.
32:10
sekali-kali aku tidak layak untuk menerima segala kasih dan kesetiaan yang
Engkau tunjukkan kepada hamba-Mu ini, sebab aku membawa hanya tongkatku ini
waktu aku menyeberangi sungai Yordan ini, tetapi sekarang telah menjadi dua
pasukan.
Benar
permintaan Yakub dalam Kejadian 28:20 itu Tuhan genapi dalam Kejadian pasal 32.
Bicara
rumah Tuhan pertama kali, sifatnya masih abstrak, tidak nampak. Tetapi bagi kita sekarang tidak lagi abstrak,
sudah konkrit, sudah nyata. Kita ini bagaikan batu hidup yang dibangun menjadi
rumah Tuhan.
Ketika
masih abstrak, belum nyata, Yakub buktikan bahwa dia menikmati pemberian Tuhan
dalam kehidupannya. Sebagai tanda dia sudah menerima pemberian Tuhan dalam
hidupnya dia mengembalikan perpuluhan.
Maaf
kalau membicarakan perpuluhan. Bukan berarti hamba Tuhan itu mata duitan. Dia
beritakan supaya kita terlepas dari ikatan mamon. Kalau kita tidak lepas dari
ikatan mamon maka kita tidak akan tampil sebagai gereja Tuhan yang berwujud.
Sedangkan masih abstrak sudah mengembalikan milik Tuhan, apalagi sekarang sudah
mempunyai wujud yang nyata. Kita tidak boleh bermain-main dalam soal ini.
Langit
terbuka, itulah yang disaksikan oleh Yakub. Tujuan semuanya ini supaya rumah
Tuhan dibangun. Jadi perkara besar yang akan dilihat oleh Natanael adalah
tampilnya rumah Tuhan atau Mempelai Wanita. Itulah tanda yang besar.
Wahyu 12:1
12:1 Maka
tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya.
Natanael
harus melihat dengan mata iman. Kalau sekarang kita, Tuhan bukan hanya ingin
kita melihat tetapi kitalah wujudnya itu. Tritunggal Allah benar-benar sudah
menjadi satu dengan gereja.
Itulah
pekerjaan hamba-hamba Tuhan yang harus menggarap sidang jemaat sehingga tampillah
perkara besar di langit seperti dalam Wahyu 12:1.
Natanael
mendengar nubuatan. Tetapi saya dan saudara bukan hanya mendengar nubuatannya
tetapi kelak menjadi pengalaman hidup saudara dan saya kalau
saudara memperhatikan hal ini.
Hargailah
pemberian Tuhan. Hamba Tuhan adalah pemberian Tuhan kepada jemaat, jemaat
adalah pemberian Tuhan kepada gembala. Untuk apa diberi? Untuk digarap oleh
hamba Tuhan supaya sidang jemaat itu terus terbenahi
untuk menuju ke Sorga, menuju ke langit. Langit itu adalah tempat Arashy Allah.
Langitpun menceritakan keadilan Tuhan. Tetapi awas jangan sampai satu ketika
langit itu bukan terbuka tetapi Tuhan gulung seperti menggulung kitab. Berarti
Tuhan tutup semua karena manusia sudah keterlaluan terhadap Tuhan. Jangan sampai hal ini
terjadi.
Yesaya 34:4
34:4 Segenap
tentara langit akan hancur, dan langit akan digulung seperti gulungan kitab,
segala tentara mereka akan gugur seperti daun yang gugur dari pohon anggur, dan
seperti gugurnya daun pohon ara.
Karena
kitab yang diilhami oleh Tuhan itu yang berfaedah untuk mengajar, menyatakan
kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik dalam kebenaran itu tidak dihirau
sehingga Tuhan gulung seperti menggulung kitab, kemurahan Tuhan berakhir.
Untung
Natanael keluar dari pohon Ara kalau tidak dia akan digulung dan hancur. Jangan
tunggu digulung, jangan tunggu ditutup. Terimalah kalau diajar, ditunjukkan
kesalahan, diperbaiki kelakukan dan dididik dalam kebenaran.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar