Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 2:18-20
2:18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan
kaki-Nya bagaikan tembaga:
2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun
imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang
terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau
membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan
menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan
persembahan-persembahan berhala.
Berbicara
jemaat Tiatira, itu tidak lepas dengan Izebel karena dialah biang keroknya
hancurnya jemaat ini.
Ada
satu lagi wanita yang berasal dari Tiatira yang rohaninya jempolan, dia tinggal
di Filipi. Satu waktu ketika rasul Paulus mau ke Eropa, dia singgah di Filipi.
Dia punya feeling bahwa pasti ada rumah ibadah orang Yahudi di sana. Sebab
orang Yahudi biasanya membangun sinagoge dekat dengan sungai. Feelingnya
berbicara dan dia menelusuri sungai lalu dia menemukan rumah ibadah Yahudi di
tepi sungai dan di sana mayoritas wanita sedang beribadah.
Salah
satu wanita yang beribadah di sana adalah seorang Yahudi kelahiran Tiatira
yaitu Lidia. Banyak orang menduga, tetapi dugaan itu harus ditepis karena tidak
ada ayatnya dalam Alkitab bahwa Izebel itu adalah Lidia, itu tidak benar! Bukan
Lidia yang disebut wanita Izebel. Sebab Lidia ini disebut oleh Firman Tuhan
sebagai orang berada, dia kaya, dia pedagang kain ungu dan tinggal di Filipi.
Dalam
catatan sejarah pada waktu itu, Filipi adalah gudang senjata tentara Romawi.
Untuk apa? Ini berarti peperangan, permusuhan. Sebelum pengaruh Izebel di
Tiatira, jauh-jauh hari Tuhan sudah singkirkan Lidia dari Tiatira ke Filipi, ke tempat
penyimpanan senjata-senjata Romawi.
Sekarang
ini dunia di mama kita berpijak, sudah menjadi gudang senjata. Berarti
peperangan dan permusuhan. Tetapi dalam kondisi seperti itu, Tuhan ingin
mencari Lidia-lidia akhir zaman. Lidia berasal dari kata Lud. Berarti dia dari
jalur Sem, Abraham dan seterusnya.
Kisah Para Rasul 16:13-15
16:13 Pada hari Sabat kami ke luar pintu gerbang kota.
Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah
kami duga ada di situ; setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan
yang ada berkumpul di situ.
16:14 Seorang dari perempuan-perempuan itu yang
bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota
Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia
memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus.
16:15 Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi
rumahnya, ia mengajak kami, katanya: "Jika kamu berpendapat, bahwa aku
sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku." Ia mendesak
sampai kami menerimanya.
Inilah
Lidia, dia orang asing di Filipi. Kita ini orang asing di dunia ini dan dunia sekarang
ini sudah bagaikan gudang senjata. Tinggal kapan mesiu itu dimuntahkan oleh
moncong senjata. Dunia ini sudah menjadi gudangnya bom nuklir dan kita adalah orang asing di dunia ini.
Satu teladan
ditinggalkan oleh Tuhan dalam pelajaran orang Tiatira ini yang bernama Lidia.
Dia berada
di Filipi. Dia tahu
sudut-sudut kota Filipi bahwa ada senjata Romawi disimpan. Dia berdagang di sana.
Dagangannya adalah kain ungu. Kita tahu pada waktu itu yang bisa membeli kain
ungu hanya raja atau kaum bangsawan/orang-orang kaya, karena mahal harganya. Itulah pekerjaan
Lidia.
Lidia
membuka hati untuk mendengar dan menerima Firman Tuhan. Inilah ciri orang
pilihan Tuhan. Kita ada di dunia dan kita tidak tahu kapan meledak perang.
Sekarang perang antara negara sudah terasa. Dunia ini bagaikan tumpukan gudang
senjata. Bagaimana untuk kita orang asing ini bisa lolos? Buka hati dengar
Firman Tuhan. Katakan “Tuhan saya buka hatiku”.
Tanpa
tunggu panjang lebar, makan bulan atau makan tahun, Lidia langsung membuka hati
dan saat itu juga dia minta dibaptis. Ini ciri orang pilihan Tuhan dan dia
adalah orang Tiatira. Dia dibebaskan dari roh Izebel. Dia terbebas dari
pengaruh wanita Izebel dan dia adalah orang yang beribadah. Ibadah di sini
ibadah agama Yahudi. Ketika dia mendengar penerangan dari rasul Paulus tentang
pribadi Yesus, dia segera membuka hati.
Kisah Para Rasul 16:14
16:14 Seorang dari perempuan-perempuan itu yang
bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota
Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia
memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus.
Sekarang
ini kita semua turut mendengar. Tetapi awas, waspada! Lidia membuka hati dan
memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus. Banyak kali kita hadir dalam
ibadah tetapi tidak memperhatikan apa yang dikatakan oleh hamba Tuhan karena
hatinya tertutup, dia hadir hanya sebagai pengisi upacara. Kalau dia membuka
hati pasti ada reaksi-reaksi positif. Itu ciri orang pilihan Tuhan. Sekalipun
dunia ini menjadi gudang senjata, saudara sudah siap dilindungi oleh Tuhan
karena membuka hati menerima pemberitaan Firman Tuhan.
Kisah Para Rasul 16:15
16:15 Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi
rumahnya, ia mengajak kami, katanya: "Jika kamu berpendapat, bahwa aku
sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku." Ia
mendesak sampai kami menerimanya.
Dia
memberi dirinya dibaptis, tidak berlarut-larut, tidak mengeraskan hati. Tidak
seperti saya, sudah mendengarkan berita baptisan air tetapi hampir 1 tahun baru
saya dibaptis. Memang saya sudah membuka hati tetapi saya masih bergumul karena
takut apa nanti kata orang tua. Nanti saya bisa ditendang dan saya tidak diakui
dan itu benar terjadi. Ketika keluarga saya mendengar saya sudah dibaptis maka
mereka berkata “biarkan dia kawin di sana. Di sini sudah tidak ada perempuan
yang suka karena dia sudah agama lain”.
Jadi
bukan hanya buka hati mendengar Firman tetapi dia langsung memberi diri
dibaptis dan dia menyatakan kasihnya kepada Tuhan lewat praktek melayani
pelayan-pelayan Tuhan ini. Coba lihat, ini bukan basah basi. Ini keseriusan
dari Lidia. Begitu dia menerima berita yang disampaikan oleh rasul Paulus dan
memberi diri dibaptis bersama seisi rumahnya, kata Firman Tuhan dia langsung
terlibat dalam pelayanan. Bukannya dalam I Tesalonika 1:9 dikatakan kita harus melayani
Allah yang hidup.
I Tesalonika 1:9
1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami,
bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala
kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,
Tesalonika
ini berarti tentangganya Filipi karena sama-sama ada di wilayah Makedonia. ± 2000
tahun yang lampau mereka telah siap menanti kedatagan Tuhan, lebih-lebih lagi
sekarang.
I Tesalonika 1:10
1:10 dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari
sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang
menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.
Pelayanan
kita harus kita kaitkan dengan menanti kedatangan Tuhan pada kali yang kedua.
Jadi pelayanan itu bareng dengan memberi diri masuk pada penyucian lewat
percikan darah. Memang sakit kalau namanya penyucian. Darah yang dipercikkan kepada
kita ini, sumbernya juga menderita sengsara, itulah Yesus. Kita ini tinggal
menerima jadi, masakan kita masih berdebat dengan Tuhan. Mari kita melayani
Tuhan seiring kita menanti kedatangan Tuhan pada kali yang kedua.
Tentu
panjang lebar khotbah Paulus. Yang dikhotbahkan berkisar tentang pribadi Yesus
dalam kematian dan kebangkitanNya. Kalau dihubungkan dengan pekerjaan Lidia,
pekerjaannya adalah pedagang kain ungu. Dia kaya dengan menjual kain ungu.
Dibandingkan dengan Yesus, Dia dikenakan jubah kain ungu tetapi Dia diolok-olok, diludahi, dicaci maki, dipukul
dengan bambu dan menerima penyembahan palsu yang hanya olokan. Tetapi ada orang yang kaya karena kain ungu.
Kalau
dibandingkan derita sengsara Yesus dalam pengalamanNya dengan kain ungu, dibandingkan
dengan keadaan kita sekarang ini apalagi yang disesali, apalagi yang menjadi alasan untuk kita tidak bersyukur kepada
Tuhan. Dia kaya rela menjadi miskin supaya kita menjadi kaya. Bukan kaya karena
memiliki berunit-unit kendaraan dan banyak rumah tetap kita kaya karena mewarisi
kerajaan Sorga. Bagaimana semestinya pemikiran kita kalau melihat Yesus dengan
pengalaman kain ungu.
Matius 27:27-28
27:27 Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa
Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling
Yesus.
27:28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan
jubah ungu kepada-Nya.
Kain
ungu inilah yang diperdagangkan oleh Lidia. Coba saudara perbandingkan sengsara Yesus ketika memakai
kain ungu dengan kekayaan yang saudara miliki, utamanya kekayaan rohani.
Pengalaman Yesus memakai jubah ungu ketika itu kepalaNya bermahkotakan duri. Jadi darah menetes dari kepalaNya yang
ditusuk dengan mahkota duri.
Matius 27:29
27:29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan
menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan
kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia,
katanya: "Salam, hai raja orang Yahudi!"
Kadang
kita datang menyembah tetapi tidak serius menyembah Tuhan. Di hadapan Tuhan
kita hanya seperti mengolok-olok Tuhan. Tega kita! Sampai hati kita tidak
serius menyembah Tuhan, padahal Yesus memakai jubah ungu dan menerima
penyembahan palsu.
Matius 27:30-31
27:30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan
memukulkannya ke kepala-Nya.
27:31 Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan
jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian
mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan.
Mazmur 119:19,54
119:19 Aku ini orang asing di dunia, janganlah sembunyikan
perintah-perintah-Mu terhadap aku.
119:54 Ketetapan-ketetapan-Mu adalah nyanyian mazmur
bagiku di rumah yang kudiami sebagai orang asing.
Kita
ini bagaikan orang asing yang mengembara di dunia yang fana ini. Yang harus
kita sadari apa sebenarnya yang pantas kita lakukan sebagai umat Tuhan di akhir
zaman ini. Pahamlah dan mengertilah, di permukaan dunia yang saudara pijak ini
di mana kita mencari nafkah untuk kehidupan kita secara lahiriah, ingat ada
tumpukan-tumpukan senjata, ada gudang-gudang mesiu. Ada berbagai macam bom, ada
bom virus dan bakteri. Ketika diledakkan maka berhamburan berbagai macam
bakteri. Dunia ini tempat penyimpanan senjata mematikan, padahal dunia ini
tempat kita mencari nafkah tetapi telah berubah menjadi kancah peperangan dan
kancah permusuhan.
Lidia
berasal dari kata Lud. Lud artinya perselisihan tetapi dia telah dirubah oleh berita
Firman yang disampaikan oleh rasul Paulus karena dia membuka hati. Jadi tidak
lagi berkelanjutan perselisihan dan tidak mempanjanglebarkan permusuhan karena
sudah membuka hati menerima Firman yang disampaikan oleh rasul Paulus. Permusuhan
dan perselisihan itu teredam oleh pekerjaan Firman dan Lidia dirubah oleh Tuhan.
Dibuktikan dia menjadi cikal bakal berdirinya sidang jemaat di Filipi. Kemudian kepala penjara di Filipi
dimenangkan sekeluarga.
Lidia
ini orang Tiatira. Dibandingkan orang yang ada di Tiatira, ini orang Tiatira
yang jauh ada di negeri orang, tetapi ditolong oleh Tuhan. Sidang jemaat
Tiatira telah dilahirkan lewat pelayanan hamba-hamba Tuhan yakni rasul Paulus dan kawan-kawan, mereka masuk di Asia Kecil ini
dengan membayar mahal seperti hukuman mati.
II Korintus 1:8
1:8 Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu
akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas
kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga
akan hidup kami.
Rasul
Paulus memberikan gambaran supaya kita tahu bahwa untuk masuk di Asia Kecil,
mereka menderita, seperti dijatuhi hukuman mati. Makanya Lidia tidak tega
melihat perjuangan rasul Paulus dan teman-temannya. Dia berusaha menampung,
memberi makan dan memenuhi semua kebutuhan mereka. Walaupun rasul Paulus mengelak, tetapi Lidia mendesak karena dia merasa
berutang kepada Tuhan dan berutang kepada hamba Tuhan yang berjuang mati-matian demi keselamatannya.
Kadang
kita lupa perjuangan Tuhan di Golgota juga pengalaman dengan kain ungu di pengadilan Pilatus dan kita juga lupa
pengalaman hamba Tuhan. Jangan sekali-kali kita meremehkan dan merendahkan
hamba Tuhan yang dalam pergumulan.
II Korintus 1:9
1:9 Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah
dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh
kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang
membangkitkan orang-orang mati.
Dunia
ini harus kita mengerti, kita hidup hanya karena kemurahan Tuhan. Itu yang
harus kita renungkan hari-hari terakhir ini.
Lidia
merasa berutang kepada Tuhan dan tidak mungkin dia bisa bayar. Dia berupaya
melayani pelayan-pelayan Tuhan sampai dia mendesak Paulus menginap di rumahnya dan
akhirnya Paulus menerima tawarannya. Dari situlah mereka terus menerus menginjil
walaupun ada gangguan yang selalu mereka rasakan.
Yang
terjadi di Tiatira, jemaat yang menjadi pengikut Izebel justru kebalikannya.
Mereka menyesatkan hamba-hamba Tuhan sehingga hamba-hamba Tuhan ini akhirnya
ikut makan persembahan kepada berhala. Yang anehnya kenapa hamba-hamba Tuhan
ini menjadi bodoh dan dibisa dipengaruhi oleh Izebel. Apalah arti menyandang jabatan hamba Tuhan padahal model seperti itu.
Kita
lihat beberapa perbuatan Izebel di Tiatira yang sama dengan Izebel isterinya
Ahab.
1.
Menyeret
hamba-hamba Tuhan menyembah berhala.
Mereka menyesatkan
hamba-hamba Tuhan. Ini yang terjadi di Tiatira, hamba-hamba Tuhan tersesat karena
kena pengaruh wanita Izebel. Mengapa hamba-hamba Tuhan kena pengaruh seperti
itu? Bila saya bayangkan dan berkata dalam hatiku betapa bodohnya hamba-hamba Tuhan itu.
Kalau hamba Tuhan saja
mudah diseret apalagi kaum awam. Bukalah mata hari-hari terakhiri ini. Karena persoalan
sidang jemaat Tiatira ini tidak fokus pada satu jemaat saja. Ini bisa mendunia,
di mana saja sisi kehidupan dan komunitas orang Kristen dia bisa masuk.
Saudara bayangkan, betapa
banyak hamba-hamba Tuhan disesatkan hanya karena nubuatan-nubuatan palsu. Sebab wanita Izebel ini mengatakan
dia nabiah. Jadi mereka disesatkan oleh roh nubuatan palsu. Bagaimana bisa
hamba Tuhan disesatkan dengan nubuatan palsu. Ini membuktikan betapa dangkalnya
pemahaman mereka akan Firman Tuhan.
I Korintus 14:29-31
14:29
Tentang nabi-nabi -- baiklah dua atau tiga orang di antaranya berkata-kata dan
yang lain menanggapi apa yang mereka katakan.
14:30
Tetapi jika seorang lain yang duduk di situ mendapat penyataan, maka yang
pertama itu harus berdiam diri.
14:31
Sebab kamu semua boleh bernubuat seorang demi seorang, sehingga kamu semua
dapat belajar dan beroleh kekuatan.
Boleh bernubuat tetapi
bukan untuk menyesatkan. Ada ciri kehidupan yang bernubuat, pertama dia cinta
ibadah dan kedua dia cinta kesucian.
I Korintus 14:32-33
14:32
Karunia nabi takluk kepada nabi-nabi.
14:33
Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.
Berarti nubuatan itu
tidak sesukanya. Kalau nubuatan membuat hubungan dengan Tuhan tidak harmonis
dan motivasinya bertujuan yang duniawi, itu sudah jelas palsu. Itulah yang terjadi di Tiatira. Lidia
jauh-jauh
hari sudah disingkirkan
dari Tiatira ke Filipi.
2.
Jemaat
yang mengikuti Izebel ini tidak patuh lagi terhadap suara penggembalaan
Karena apa? Karena sudah
tertipu dengan wanita Izebel, dengan nubuatan. Coba lihat sekarang ini, orang
lebih doyan dengan nubuatan. Bukan berarti itu semua salah.
Mereka berkata “kalau
ibadah seyogyanya harus ada nubuatan” tetapi tidak boleh mengabaikan Firman
Tuhan yang disuarakan oleh gembala. Padahal Firman Tuhan itu nubuatan terbesar
tetapi sudah tidak diperhatikan.
Ini banyak kali kita
tidak sadar yaitu membesar-besarkan nubuatan dan yang sebenarnya pemberitaan Firman pengajaran yang besar justru dikecilkan. Suara
penggembalaan, suara gembala diringankan. Ini nasihat Tuhan kepada kita. Jangan kita meremehkan suara Firman
penggembalaan Bila muncul nubuatan-nubuatan kecil dalam sidang jemaat, bukan
itu yang lebih besar tetapi Firman penggembalaan sebab itu yang akan memimpin
dan mengarahkan ke mana kita melangkah.
3.
Arah
ibadah sudah diselewengkan, sudah salah arah.
Yang harus kami waspadai,
jangan sampai arah dan motivasi pelayanan kita sudah salah, sudah
diselewengkan. Akhirnya apa yang terajadi? Kalau seperti itu maka kami hamba Tuhan
mendapat bencana besar. Seperti dalam jemaat Tiatira, Tuhan menegur gembala di
sana “karena engkau membiarkan wanita Izebel”. Mengapa membiarkan? Karena ada
motivasi yang lain. Bisa saja dia
mendapat keuntungan jasmani dari pelayanan wanita Izebel itu.
Imamat 19:29
19:29
Janganlah engkau merusak kesucian anakmu perempuan dengan menjadikan dia
perempuan sundal, supaya negeri itu jangan melakukan persundalan, sehingga
negeri itu penuh dengan perbuatan mesum.
Jangan biarkan anakmu
untuk menjadi perempuan sundal. Secara jasmani, papa dan mama punya anak. Tetapi ini bicara yang rohani.
Yang menjadi letak bahayanya kalau kami sebagai orang tua rohani membiarkan
jemaat berzinah dalam arti zinah rohani. Semestinya jemaat itu diarahkan
bagaikan wanita perawan atau gadis, anak dara untuk dinikahkan dengan Kristus
tetapi malah kami rusak. Kami biarkan jemaat terlibat dalam dosa dan dalam
praktek-praktek yang salah, ini yang bahaya bagi kami (gembala).
Itu sebabnya malaikat
jemaat ini dicela. Ditekankan soal perzinahan di sini. Bukan perzinahan daging
tetapi perzinahan rohani. Banyak di dalam Alkitab menyebutkan soal perzinahan
rohani, termasuk Yakobus 4:4.
Yakobus 4:4
4:4 Hai
kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan
dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi
sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Hari-hari terakhir ini
saya melihat ada perubahan wanita-wanita di sini yang sudah kelihatan semakin hebat
dengan berdandan berlebihan! Saudara boleh berhias tetapi jangan seperti orang
dunia.
Yakobus 4:4 (Terjemahan Lama)
4:4 Hai
kamu yang disifatkan seperti orang berzinah, tiadakah kamu ketahui bahwa
persahabatan dengan dunia ini, ialah perseteruan dengan Allah? Sebab itu
barangsiapa yang mau bersahabat dengan dunia ini, ia itulah menjadi seteru
Allah.
Lebih baik kita
ditelanjangi sekarang dari pada di pengadilan Tuhan kita ditelanjangi. Saya
sebagai hamba Tuhan, saya tidak tega kalau nanti ada umat Tuhan yang
terseok-seok atau ada dalam derita sengsara. Kerinduan kami hamba Tuhan supaya
kita semua siap memanti kedatangan Tuhan.
Itu saya sebagai hamba
Tuhan sedih kalau melihat ada umat Tuhan sudah punya kedudukan sebagai imam
kemudian melepas. Sebab Tuhan sudah janji bahwa imam itu berkatnya dua kali
lipat. Kalau malaikat Tiatira sudah gagal karena pengaruh Izebel, ini jangan sampai
terjadi pada kita di sini.
Yesaya 61:6-7
61:6
Tetapi kamu akan disebut imam TUHAN dan akan dinamai pelayan Allah kita. Kamu
akan menikmati kekayaan bangsa-bangsa dan akan memegahkan diri dengan segala
harta benda mereka.
61:7
Sebagai ganti bahwa kamu mendapat malu dua kali lipat, dan sebagai ganti noda
dan ludah yang menjadi bagianmu, kamu akan mendapat warisan dua kali lipat di
negerimu dan sukacita abadi akan menjadi kepunyaanmu.
Itu sebabnya saya ngotot,
jangan sampai saudara kehilangan berkat dua kali lipat ini. Ini berkat
kesulungan, jangan sampai kita kehilangan ini. Saya tidak mau Tuhan berkata
kepadaku “malaikat apa kau ini! Kenapa membiarkan mereka kehilangan berkat
sulung!”.
Yesaya 65:13-14
65:13
Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan
makan, tetapi kamu akan menderita kelaparan; sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan
minum, tetapi kamu akan menderita kehausan; sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan
bersukacita, tetapi kamu akan mendapat malu;
65:14
sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan bersorak-sorai karena gembira hatinya, tetapi
kamu akan mengerang karena sedih hati, dan kamu akan menangis karena patah
semangat.
Ini akan terjadi pada 3,5
tahun aniaya antikristus. Ini yang saya takutkan sebagai hamba Tuhan.
Ayo mari umat Tuhan yang sudah menjadi imam
menjadi pelayan Tuhan, setialah dalam melayani, sebab Tuhan sudah janji berkat dua kali
lipat bagi saudara. Ayo layani Tuhan sampai Tuhan datang. Sidang jemaat
layanilah Tuhanmu, layanilah Mempelai Laki-laki Sorga. Yang sudah jauh, ayo
kembali layani Tuhan.
Tuhan
Memberkati.
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu :
Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar