Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 1:50-51
1:50 Yesus
menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di
bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih
besar dari pada itu."
1:51 Lalu kata
Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat
langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak
Manusia."
Natanael
berada di bawah pohon Ara. Berbeda dengan kejatuhan Adam dan Hawa, mereka mengambil
daun pohon Ara menjadi cawat mereka.
Berada
di bawah pohon Ara ini ada kaitan dengan janji Tuhan kepada bangsa Israel.
Dalam kerajaan Israel ada 3 raja yang masa pemerintahannya sama yaitu selama 40
tahun. Raja Saul memerintah 40 tahun, raja Daud memerintah 40 tahun dan raja
Salomo juga memerintah selama 40 tahun. Pada zaman raja Salomo inilah ada janji
Tuhan yang sudah menjadi kenyataan bahwa umat Tuhan duduk tenang di bawah pohon
anggur dan di bawah pohon ara mereka.
Itu
sebabnya mengapa Tuhan mengatakan bahwa Natanael ini adalah Israel sejati, di
dalamnya tidak ada kepalsuan. Sebab sekalipun pemerintahan raja Salomo jauh
sebelum dia ada tetapi dia merasakan suasana seperti zaman raja Salomo.
I Raja-raja 4:24-25
4:24 sebab ia
berkuasa atas seluruh tanah di sebelah sini sungai Efrat, mulai dari Tifsah
sampai ke Gaza, dan atas semua raja di sebelah sini sungai Efrat; ia dikaruniai
damai di seluruh negerinya,
4:25 sehingga
orang Yehuda dan orang Israel diam dengan tenteram, masing-masing di bawah pohon
anggur dan pohon aranya, dari Dan sampai Bersyeba seumur hidup Salomo.
Salomo
tidak ada lagi, tetapi bagi Natanael suasana ini dia miliki. Itu sebabnya Tuhan
mengatakan “inilah Israel sejati”. Zaman Salomo benar-benar umat Israel itu
sejati, damai tentram, tinggal di bawah pohon anggur dan di bawah pohon ara.
Sekarang
ini kita tidak lagi seperti zaman Salomo secara kerajaan,
tetapi secara pribadi kita diberi kesempatan menikmati ini. Apalagi kita
dilawati Tuhan lewat Firman yang begitu tajam hari-hari terakhir ini. Ini semua
adalah sistem pemeliharaan Tuhan supaya penguasa-penguasa angkasa itu dihancur luluhkan supaya
kita bisa memiliki roh damai dan tenteram.
Orang yang memiliki perasaan damai, aman dan tentram maka dari hatinya akan
selalu mengalir syukur dan puji bagi nama Tuhan. Apapun yang mengusik dan
mengganggu gugat dia, dia ada di bawah naungan anggur dan naungan pohon ara seperti zaman Salomo.
Kalau
ciri ini ada pada kita maka Tuhan akan mengatakan kepada kita “inilah Israel
sejati yang tidak ada kepalsuan di dalamnya”. Bagaimana bisa ada kepalsuan
kalau hatinya damai dan tentram. Ini yang saya gumuli dan saya mendambakan hal
seperti ini. Ini janji Tuhan dan pasti akan terwujud. Hanya kerinduan hati
Tuhan bukan hanya nanti tetapi mulai dari sekarang ini kita pelan dan pasti
melangkah maju. Mestinya dari sekarang ini sedikit demi sedikit damai sejahtera,
aman dan tentram itu kita nikmati dan volumenya makin membesar
sampai pada puncaknya (suasana mempelai).
Orang
seperti ini dijamin oleh Tuhan akan melihat perkara besar. Kepada Natanael dikatakan
akan melihat perkara besar. Tetapi kepada kita dijanjikan bukan hanya melihat
tetapi kita akan berada dalam perkara besar ini.
Wahyu 12:1
12:1 Maka
tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya.
Itulah
Mempelai wanita yang ada di antara bumi dan langit (angkasa). Dia tidak ditarik lagi oleh
grafitasi bumi, bagi dia bumi tidak ada apa-apanya. Dalam pandangannya dia
membutuhkan suasana kerajaan
Salomo. Namun ada yang lebih:
Matius 12:42
12:42 Pada waktu
penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia
akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar
hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!"
Salomo
adalah gambaran Yesus dalam kemuliaanNya, lepas dari akhir hidup Salomo. Daud
adalah gambaran Yesus dalam derita sengsaraNya, apalagi Daud ini diangkat
menjadi raja dalam usia 30 tahun. Daud diurapi sampai tiga kali, Salomo hanya
satu kali. Dia memerintah selama 40 tahun berarti usianya sampai 70 tahun. Saul
tidak disebutkan berumur berapa, tetapi ketika dia menjadi raja dia sudah
mempunyai putera bernama Yonatan, berarti sudah berumah tangga. Persamaannya
mereka memerintah 40 tahun. Totalnya 120 tahun.
Inilah
dasar bangunan Tuhan, ini dasar bait Allah yang dibangun dengan 120 jiwa di
Yerusalem.
Yohanes 1:50
1:50 Yesus
menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di
bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih
besar dari pada itu."
Perkataan
itu diberikan kepada orang yang berada di bawah naungan pohon ara. Maksudnya
orang yang ada suasana damai sejahtera (di bawah pohon anggur dan di bawah pohon
ara).
Mari
kita membawa diri kita agar kita diperkenan Tuhan bukan hanya untuk melihat
semata tetapi anda dan sayalah yang menjadi tanda yang besar itu. Di depan ini
kita melangkah dan segera akan menjadi kenyataan, kita harus bergumul supaya
ada di sana. Supaya kita ada di sana maka mulai dari sekarang kita singkirkan
hal yang mengusik ketenangan dan damai sejahtera. Bagaimana caranya? Dengan
kita banyak mendengar Firman otomatis hal-hal yang menggangu ketenangan dan
damai sejahtera itu akan tersingkir.
Itu
ditopang oleh Firman pengajaran, Roh Kudus dan kasih Tuhan. Berarti meja roti
sajian (Firman pengajaran), pelita emas (urapan Roh Kudus dan karunia-karunianya),
mezbah dupa emas (kasih Allah) di sinilah wilayah kita akan menemukan damai
sejahtera dan tenteram
sehingga bukan hanya diizinkan melihat tanda itu tetapi kitalah yang akan menjadi tanda di langit itu.
Tidak
dapat disangkal, kehidupan kita ini masih banyak yang menggangu. Kita rindu
damai dan memang damai itu sudah ditawarkan oleh Tuhan. Tinggal kita mau
memanfaatkan atau tidak, itu terpergantung saya dan saudara.
Roma 5:1
5:1 Sebab itu,
kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah
oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.
Tadinya
kita memusuhi Tuhan di dalam hati tetapi telah didamaikan oleh darah Yesus.
Kolose 1:20-21
1:20 dan oleh
Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi,
maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib
Kristus.
1:21 Juga kamu
yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran
seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
Untuk
bisa kita menjadi tanda yang besar maka upayakan dari hari-hari terakhir ini
kita diam di bawah pohon Ara.
I Raja-raja 4:24-25
4:24 sebab ia
berkuasa atas seluruh tanah di sebelah sini sungai Efrat, mulai dari Tifsah
sampai ke Gaza, dan atas semua raja di sebelah sini sungai Efrat; ia dikaruniai
damai di seluruh negerinya,
4:25 sehingga
orang Yehuda dan orang Israel diam dengan tenteram, masing-masing di bawah
pohon anggur dan pohon aranya, dari Dan sampai Bersyeba seumur hidup Salomo.
Untuk
kita melihat tanda yang besar, ayo upayakan untuk selalu menikmati damai
sejahtera, menikmati ketentraman. Seperti pada zaman Salomo, semua rakyatnya
diam di bawah pohon anggur dan di bawah pohon ara.
Anggur
ada hubungannya dengan nikah. Ara ada hubungannya dengan kemanisan dan
kesembuhan. Raja Hizkia bisul besar dan sudah disuruh oleh nabi Yesaya untuk
berwasiat sebab dia segera akan mati. Tetapi sepeninggalnya nabi Yesaya, Hizkia
berbalik ke dinding dan berdoa kepada Tuhan dengan menangis. Lalu Tuhan
menyuruh Yesaya kembali kepada Hizika dan menyampaikan Firman Tuhan kepada
Hizkia “Aku telah mendengar doamu dan melihat air matamu” lalu usianya ditambah
15 tahun, tetapi lebih dahulu diambil buah ara yang ditempelkan pada bisulnya
dan dia sembuh.
2 Raja-raja 20:7
(Terjemahan lama)
20:7 Maka kata Yesaya:
Hendaklah kamu mengambil buah ara segumpal. Maka diambilnyalah, dibubuhnya pada
bisul baginda, lalu bagindapun sembuhlah.
Kita
lihat bagaimana Tuhan mau membersihkan hidup
kita supaya
hubungan kita dengan Tuhan kembali harmonis. Hal ini dulu telah kita lakukan,
sekarang jangan diulang:
Roma 5:9-10
5:9 Lebih-lebih,
karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan
diselamatkan dari murka Allah.
5:10 Sebab
jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian
Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan
diselamatkan oleh hidup-Nya!
Kita
lihat lagi persoalan tangga yang menghubungkan bumi dan Sorga supaya hubungan
kita dengan Tuhan semakin mesra.
Filipi 2:1
2:1 Jadi karena
dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada
kasih mesra dan belas kasihan,
Ada
titipan Tuhan di sini, karena alamat yang disebut Tuhan tadi itu ada di angkasa.
Itulah Mempelai Wanita Tuhan.
Kejadian 28:19-20
28:19 Ia menamai
tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.
28:20 Lalu
bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di
jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian
untuk dipakai,
Berarti
dalam perjalanannya yang dia minta ada damai sejahtera, ketentraman dan rasa aman.
Kenapa? Sebab Tuhan menyertai. Bukti penyertaan Tuhan adalah memberi damai. Walaupun
di sekeliling kita banyak hal yang mau mengganggu tetapi damai dalam hati tidak
copot sebab ada Tuhan menyertai kita.
Kejadian 28:21
28:21 sehingga
aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.
Kita
mau kembali ke rumah Bapa kita di Sorga. Tetapi saat kita melangkah mengarah ke
sana, ada proyek yang harus kita kerjakan yang tidak bisa kita elakkan. Mau
kembali ke rumah Bapa harus ada pemberesan dan pembangunan bukan secara jasmani
lagi tetapi secara rohani.
Kejadian 28:22
28:22 Dan batu
yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu
yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."
Rumah
Allah yang pertama disebut dalam Alkitab itu abstrak, tidak nyata, tidak dalam
bentuk jasmani. Ini pembangunan rumah Tuhan karena itu akan berwujud kepada
tanda besar. Tanda besar itu dipertontonkan dalam Wahyu 12:1, di mana perempuan
itu tidak diikat oleh bumi.
Tuhan
katakan kepada Natanael “engkau akan melihat yang lebih besar dari itu”. Bagi
Natanael hanya melihat tetapi bagi kita bukan hanya sekedar melihat. Tanda itu
adala gereja Tuhan, Mempelai Wanita Tuhan, itulah tanda yang besar itu. Yohanes
di pulau Patmos melihat tanda besar di langit.
Tetapi
ada dua yang tampil tanda besar di langit. Yang
kedua adalah setan merah padam. Ini pesaing yang mau mempecundangi tetapi tidak
berhasil.
Agar
kita berada pada tanda besar yang pertama maka perlu
penyucian bagi
kehidupan gereja Tuhan dari segala perekat-perekat yang bisa
membuat kita amblas di bumi. Sebab sepertiga bintang bisa gugur, itu menggambarkan
pelayan-pelayan Tuhan bisa gugur. Apalagi kita ini. Untuk kita tidak bisa gugur
maka kita harus mengakui di hadapan Tuhan bahwa aku miliknya Tuhan. Kalau saya
mengaku saya miliknya Tuhan maka prakteknya saya mengembalikan miliknya Tuhan.
Jadi mengembalikan miliknya Tuhan adalah tanda kita sedang dibangun sebagai Bait
Allah secara abstrak, bukan secara konkrit seperti bangunan ini. Ini kita
perhatikan agar alamat itu bukan hanya kita lihat tetapi kita menjadi alamat
yang besar itu.
Kalau
saudara mau ada pada alamat/tanda yang besar itu dan tidak ditarik oleh kecintaan
dunia, maka beri hidupnya
selalu berdamai dengan Tuhan, jangan sembunyikan dosa, sehingga
aman, tenteram, sejahtera dari Tuhan saudara
nikmati. Ini yang Tuhan ingin kita kerjakan dan kita lakukan.
Salomo
adalah orang kepercayaan Tuhan untuk membangun Bait Allah. Yang menghimpun
bahan adalah raja Daud. Salomo dipercayakan Tuhan untuk meneruskan kerinduan
hati Daud untuk membangun rumah Tuhan secara fisik. Ini harus menjadi panutan
bagi kita semua utamanya kami hamba Tuhan. Ketika membangun Bait Allah secara
fisik, tidak ada ditandai dengan kredit, selalu dibayar lebih dahulu. Kalau
kredit berarti kehidupan itu belum mempercayakan diri 100% kepada Tuhan. Kalau
dia mempercayakan diri 100% kepada Tuhan bahwa dia beribadah dan melayani Tuhan
maka dia tidak akan melakukan sistem kredit untuk membangun Bait Allah.
II Tawarikh 2:15-16
2:15 Baiklah
sekarang tuanku kirim kepada hamba-hamba tuanku gandum dan jelai, minyak dan
anggur yang telah tuanku sebutkan itu.
2:16 Dan kami
akan menebang kayu dari gunung Libanon sebanyak engkau perlukan dan membawanya
kepadamu dengan rakit-rakit melalui laut sampai ke Yafo, dan engkau dapat
mengangkutnya ke Yerusalem."
Jangan
membangun rumah Tuhan dengan
cara kredit di toko. Itu berseberangan dengan teladan ini. Bagaimana bisa damai
sejahtera, aman dan tenteram, kalau pembangunan secara jasmani saja
sudah berhutang. Omong kosong kalau mengatakan
dirinya damai.
Membangun
rumah secara fisik ini menubuatkan membangun rumah yang abstrak, tidak nyata, itulah
Mempelai Wanita Tuhan yaitu Bait Allah yang sesungguhnya atau Tubuh Kristus. Apakah
sekarang saudara sedang melihat bangunan Tubuh Kristus di satu tempat? Tidak
bisa kita lihat, tetapi itu sedang dibangun. Kita
bisa menjadi bahan dalam pembangunan Bait Allah yaitu Tubuh Kristus, asal
bahannya adalah:
I Korintus 6:20; 7:23
6:20 Sebab kamu
telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah
dengan tubuhmu!
7:23 Kamu telah
dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi
hamba manusia.
I Korintus 6:20; 7:23 (Terjemahan
Lama)
6:20 Karena kamu
sudah dibeli dengan harga tunai. Sebab itu hendaklah kamu memuliakan Allah
dengan tubuhmu.
7:23 Maka kamu
sudah dibeli dengan harga tunai; janganlah kamu menjadi hamba orang.
Tuhan
Yesus membeli kita dengan tunai, tidak diangsur untuk membangun Tubuh Kristus.
Mengapa dalam membangun Bait Allah secara fisik mereka tidak mengangsur atau
menyicil? Sebab dari kehidupan mereka mau
berbuat, mau berkorban dan juga mengembalikan milik Tuhan. Membangun rumah
Tuhan itu pakai iman, pakai Firman. Kalau pakai iman ayo kita bergerak, tanda syukur kita pada Tuhan.
Saat
Yesus disalib tidak pernah Dia minta untuk diturunkan dulu lalu naik lagi
disalib. Yesus membayar kita di kayu salib tidak diangsur, tetapi dengan tunai.
Kalau ada hamba Tuhan yang bicara menyampaikan kebenaran ini, malah tidak
disukai, dibenci, dilawan, dicerca, difitnah,
dinista. Tetapi itu tidak akan membuat mulut hamba Tuhan itu tertutup. Sebab
dia akan bicara terus demi terwujudnya Tubuh Kristus yang sempurna yang
harganya sudah dibayar tunai oleh Tuhan.
Sangking
gemarnya mereka berbuat dan berkorban untuk pembangunan Tabernakel sehingga
pengawas melihat bahwa persembahan itu sudah berkelimpahan dan mereka masih juga membawa korban sehingga akhirnya Musa perintahkan supaya mereka menghentikan.
Keluaran 36:3
36:3 Mereka
menerima dari pada Musa seluruh persembahan khusus, yang telah dibawa oleh
orang Israel untuk melaksanakan pekerjaan mendirikan tempat kudus. Tetapi orang
Israel itu masih terus membawa pemberian sukarela kepada Musa tiap-tiap pagi.
Ini
cinta umat kepada Tuhan karena Tuhan berjanji
“Aku akan diam bersama dengan kamu, maka bangunkan Aku Baitulmukadis”. Dulu itu
untuk Israel. Untuk kita sekarang Tuhan minta supaya kita membangun Tubuh
Kristus yaitu Mempelai WanitaNya supaya Tuhan bisa berdiam bersama dengan kita
dan tidak akan terpisahkan lagi.
Keluaran 36:4-5
36:4 Dan segala
orang ahli yang melakukan seluruh pekerjaan untuk tempat kudus itu, datanglah
masing-masing dari pekerjaan yang dilakukannya,
36:5 dan berkata
kepada Musa: "Rakyat membawa lebih banyak dari yang diperlukan untuk
mengerjakan pekerjaan yang diperintahkan TUHAN untuk dilakukan."
Umat Tuhan harus dibersihkan dari ikatan yang membuat mereka melekat
kepada dunia. Mamon yang menjadi ikatan
harus dibersihkan.
Keluaran 36:6
36:6 Lalu Musa
memerintahkan, supaya dimaklumkan di mana-mana di perkemahan itu, demikian:
"Tidak usah lagi ada orang laki-laki atau perempuan yang membuat sesuatu
menjadi persembahan khusus bagi tempat kudus." Demikianlah rakyat itu
dicegah membawa persembahan lagi.
Mereka
ini malah dicegah karena korban sudah
berkelimpahan. Kalau di dunia sekarang ini, jika gereja Tuhan mau membangun satu
proyek, panitia/
gembala malah bingung bagaimana caranya mencari sumber dana.
Apalagi kalau mau KKR, yang paling berat adalah bendahara mencari dana ke
mana-mana. Bahkan ada yang menggelar KKR dan setelah selesai malah utang di
mana-mana. Berbeda dengan KKR di dalam pengajaran, malah ada sisa saldo setelah
KKR.
Kenapa
pada zaman Musa, zaman Daud dan Salomo, orang Israel berbuat seperti itu? Ini
gambaran bagi kita, untuk membangun Tubuh Kristus yaitu Tabernakel rohani di
mana Tuhan Yesus satu dengan gerejanya, ayo kita belajar melalui teladan yang
ada di Alkitab. Dalam pembangun yang jasmani mari kita berbuat lewat korban
dari diri kita sendiri mulai dari mengembalikan perpuluhan. Kalau mengembalikan
perpuluhan berarti kita mengakui kita miliknya Tuhan. Kalau kita mengembalikan
milik Tuhan maka itu pembuktian Tuhan menyertai.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar