Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yesaya 51:1-3
51:1 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang
benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya
kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu
tergali.
51:2 Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang
melahirkan kamu; ketika Abraham seorang diri, Aku memanggil dia, lalu Aku
memberkati dan memperbanyak dia.
51:3 Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala
reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang
belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita,
nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.
Yesaya
pasal 51 dalam terang Tabernakel terkena Mezbah Dupa Emas. Tetapi tidak berarti
kita hanya bergerak di mezbah dupa emas karena ayat yang pertama memberi
penekanan kepada kita untuk menoleh mezbah korban bakaran karena dua alat ini
ada hal-hal yang dibakar di atasnya.
Umat
Tuhan zaman Israel dulu, mereka datang kepada Tuhan untuk menyembah,
menyerahkan diri kepada Tuhan. Perukupan di atas Mezbah Dupa Emas, setahun
sekali manunggal dengan tabut Perjanjian di ruangan maha suci. Itu ada dalam
surat Ibrani.
Ibrani 9:3-4
9:3 Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah
lagi yang disebut tempat yang maha kudus.
9:4 Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari
emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut
perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah
bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,
Dari
bacaan di atas ada dua hal yang kita pandang.
1.
Dari
ayat satu kita melihat di sana ada arahan kepada gereja Tuhan, umat Tuhan,
untuk memandang gunung batu yang dari mana kita terpahat. Ini menggambarkan Korban
Kristus Yesus. Yesus adalah gunung batu, dari sana kita dilahirkan. Oleh
pengorbanan Kristus maka gereja Tuhan ada di muka bumi ini. Termasuk kita yang
ada pada sore menjelang malam ini.
Tetapi hal yang dibicarakan di sini, hanya
ditujukan kepada orang yang mau mengejar apa yang benar. Sekalipun saya
mengatakan saya hamba Tuhan, tetapi kalau saya tidak mau mengejar apa yang
benar maka ayat ini lepas
dari diriku. Sekalipun kita semua yang hadir di sini berlabel “Kristen” tetapi
kalau tidak mengejar apa yang benar maka ayat ini lepas dari saudara.
Kemudian dikatakan juga
“yang mau mencari Tuhan”. Ayat ini ditujukan kepada orang Israel dulu yang
sudah percaya kepada Yehova. Berarti ayat ini juga untuk kita. Namun berlaku
hanya kepada orang yang mengejar yang benar dan orang yang mau mencari Tuhan.
Apakah orang Israel dulu belum
punya Tuhan? Punya Tuhan. Apakah saya dan saudara belum punya Tuhan? Sudah
punya Tuhan. Tetapi yang dimaksud oleh Tuhan dalam hal ini, orang yang mengejar
apa yang benar dan yang mau mencari Tuhan, ada arahan Tuhan yaitu “pandanglah
gunung batu yang dari mana kita dipahat”.
Bicara tentang pandang,
bukan hanya sekedar kita buka mata kemudian kita melihat. Tetapi arti kata memandang di sini adalah melihat sambil
memajukan diri ke depan dan membakar sesuatu. Itu arti pandang yang
diterjemahkan dari kata Nosso.
Apa yang harus dibakar di
sini? Ada dua hal:
1)
Di
atas mezbah korban bakaran
Kalau
dihubungakan dengan batu yang ada di sini, itu menunjukkan Korban Kristus atau
Mezbah Tuhan, itu salib Golgota. Orang
Israel disuruh pandang berarti mereka memajukan muka ke depan untuk melihat
kembali korban yang ada di Mezbah Korban Bakaran dengan serius. Ada apa di atas mezbah korban bakaran? Ada
lembu, kambing, domba dan burung tekukur yang disembelih lalu dibakar. Itu
menunjuk pengorbanan Tuhan Yesus di Golgota. Itulah yang kita rayakan sekarang
dalam ibadah Paskah.
Jadi
kita diarahkan oleh Tuhan utuk melihat pengorbanan Kristus. Dari sana kita
dipahat, dari sana kita lahir. Kalau tidak ada korban Kristus maka saya tidak
ada dalam pelayanan dan saudara tidak mungkin beribadah. Karena Korban Kristus
maka kita bisa beribadah dan mendekatkan diri di hadapan Bapa di Sorga.
Kita
memandang berarti kita harus mengedepankan kepala kita dan kembali merenungkan
bagaimana sampai kita ada sekarang itu semua karena Korban Kristus.
Orang Kristen dan
kami hamba Tuhan harus menghayati
dan memahami hal ini, harus merenungkan kembali betapa hebatnya pengorbanan Tuhan untuk membawa
kita menjadi umat Tuhan. Sebenarnya kita ini tidak layak tetapi Kristus berkorban
karena kita ada di hatiNya.
Gunung
batu ini adalah korban Kristus.
I Korintus 10:3-4
10:3
Mereka semua makan makanan rohani yang sama
10:4 dan
mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu
karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.
Jangan
kita lupakan itu, sebab gereja Tuhan oleh pengorbanan Tuhan Yesus dia tidak
hanya sampai menyelamatkan kita. Tetapi tujuan akhirnya kita dihentar ke
ruangan suci. Oleh sebab itu sebelum masuk ke ruangan maha suci ada mezbah dupa
emas. Di sana kita harus memandang ke depan. Karena apa? Mezbah dupa emas sudah
dekat dengan ruangan maha suci. Begitu kita membakar pedupaan maka kita sudah
bisa memajukan diri ke depan melihat peti perjanjian di ruangan maha kudus.
Apakah
cukup
hayati pengorbanan
Kristus hanya merayakannya dengan cara lahiriah saja?,
sehingga Tuhan mengatakan “kamu telah melupakan gunung batu yang telah
melahirkan kamu”.
Ulangan 32:18
32:18
Gunung batu yang memperanakkan engkau, telah kaulalaikan, dan telah kaulupakan
Allah yang melahirkan engkau.
Gunung
batu itu adalah tempat kita dipahat, dipahat itu sakit. Coba ibu-ibu yang
melahirkan, apakah dia tertawa? Tidak! Keringatnya bagaikan biji jagung, dia menyeringai
kesakitan. Begitulah digambarkan Yesus yang melahirkan kita, bagaikan gunung
batu yang dipahat. Mengapa kita umat Tuhan sepertinya santai-santai saja = kurang menghargai
hidup dengan mabuk-mabukkan, dsb.
Tuhan
Yesus akan datang kedua kali bukan lagi untuk dipahat. Tetapi mencari batu-batu
yang dahulu dipahat dari diriNya dan mau Dia kumpulkan menjadi Mempelai
WanitaNya. Sebab begitu kita dipahat, kita dibangun menjadi Bait Allah sebagai batu-batu yang hidup itu. Sebab
gunung batu yang darinya kita dipahat itu hidup, itulah Yesus. Begitu kita
dipahat maka kita dibangun menjadi BaitNya dari batu-batu yang hidup itu.
I Petrus 2:5
2:5 Dan
biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah
rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang
karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Apakah
kita siap untuk dikumpulkan Tuhan. Tuhan akan memerintahkan malaikatNya untuk
mengumpulkan umatNya dari empat penjuru alam.
Matius 24:31
24:31
Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang
dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari
keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.
Siapakah
yang dikumpulkan ini? Itulah orang-orang yang terpahat dari gunung batu itu dan
tetap eksis, tidak melalaikan dan tidak melupakan Korban Kristus, dia selalu
merenungkan. Bila seseorang
merenungkan, dia akan selalu melihat pengorbanan Tuhan Yesus dan tidak akan
tega menyakiti PribadiNya. Orang itu tidak akan tega hidup mabuk-mabuk dan
hidup cemar karena melihat pengorbanan Tuhan Yesus.
Karena
pengorbanan Tuhan Yesus maka terbuka kesempatan untuk kita menghadap Tuhan
serta terbuka kesempatan untuk kita melayani Dia.
Ibrani 9:14
9:14 betapa
lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya
sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan
hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat
beribadah kepada Allah yang hidup.
Andaikata
tidak ada Korban Kristus kita tidak ada kaitannya dengan Sorga. Tidak ada
hubungannya dengan Bapa Sorgawi.
Ibrani 9:24
9:24
Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang
hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga
sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.
Tuhan
Yesus sudah naik ke Sorga guna kepentingan kita. Bagaimana kita menyikapi dan
mengapresiasi hal ini. Apakah cukup kita menggelar makan. Apakah cukup kita
mengatakan syukur dan setelah membaca satu dua ayat selesai, padahal kita tidak
merasa sentuhan tangan Tuhan yang mengubah kehidupan kita. Padahal ibadah itu adalah
tempat kita bertemu dengan Tuhan dan merasakan pengaruh Tuhan sehingga
kehidupan manusia daging ini akhirnya menjadi kehidupan Ilahi.
Mezbah
Korban Bakaran tempat lembu, kambing, domba, burung merpati atau burung tekukur
dikorbankan itu melambangkan salib Golgota. Alkitab menceritakan ketika umat
Israel mengorbankan binatang untuk ketebusan dosa mereka, maka lembu atau domba
itu rela untuk disembelih dan orang yang membawa domba itu diampuni oleh Tuhan.
Kalau kita bertanya pada domba itu kenapa dia rela disembelih? Dia akan
menjawab “karena dosa orang itu”. Kalau kita bertanya kepada Yesus maka Yesus
akan menjawab “karena engkau Aku rela mati”.
Darah
dari domba yang disembelih itu diambil dan dioles di keempat tanduk Mezbah
Korban Bakaran dan sisanya disiram di sekeliling mezbah. Darah itu adalah jiwa,
jiwa adalah kehidupan. Darah Yesus tercurah di Golgota, itulah kehidupan kita.
Kalau kita mau mendapatkan kehidupan jangan tinggalkan salibnya Yesus! Jangan
tinggalkan Yesus karena hanya di situ ada kehidupan, di luar itu tidak ada
kehidupan. Jangan karena persoalan hal-hal sepeleh sehingga saudara
meninggalkan salib Golgota.
Kenapa
tanduk mezbah itu harus dipercik dengan darah.
Imamat 8:15
8:15
Lembu itu disembelih, lalu Musa mengambil darahnya, kemudian dengan jarinya
dibubuhnyalah darah itu pada tanduk-tanduk mezbah sekelilingnya, dan dengan
demikian disucikannyalah mezbah itu dari dosa; darah selebihnya dituangkannya
pada bagian bawah mezbah. Dengan demikian dikuduskannya mezbah itu dan
diadakannya pendamaian baginya.
Mezbah
ini gambaran salib Golgota. Dulu Israel menggunakan mezbah ini. Tetapi untuk
kita tidak ada mezbah yang lain selain salib Golgota.
Tanduk-tanduk
ini harus diolesi dengan darah. Apa tujuannya? Supaya kita jangan menjadi fasik
dan jangan menjadi pembual. Dan juga jangan sampai kita menjadi kehidupan yang
salah dalam hal beribadah.
Mazmur 75:6,5
75:6
Jangan mengangkat tandukmu tinggi-tinggi, jangan berbicara dengan bertegang
leher!"
75:5 Aku
berkata kepada pembual-pembual: "Jangan membual." Dan kepada
orang-orang fasik: "Jangan meninggikan tanduk!
Kalau
tidak mendapat percikan darah, keberadaan manusia seperti ayat yang kelima.
Makanya perlu percikan darah ke tanduk itu. Bukan karena Tuhan Yesus suka membual atau karena Tuhan Yesus fasik, tetapi
karena Dia berkorban menggantikan saya dan saudara.
Ada
hal yang dilarang untuk dilakukan di Mezbah Korban Bakaran. Untuk sekarang
mezbah itu menunjuk ibadah bagi kita. Ibadah itu ada syaratnya.
Ulangan 16:21
16:21
"Janganlah engkau menanam sesuatu pohon sebagai tiang berhala di samping
mezbah TUHAN, Allahmu, mezbah yang akan kaubuat bagimu.
Pohon-pohon
kecil tidak boleh ditanam di sekitar mezbah. Dalam beribadah kita harus
berhati-hati. Pohon kecil ini dalam bahasa Alkitab adalah Asherah. Ini tidak boleh ada di sekitar Mezbah Korban Bakaran,
tidak boleh ada pada orang yang beribadah.
Ashereah atau pohon-pohon kecil ini adalah lambang
seksual menyimpang. Berarti ada penyelewengan dalam soal seksual. Ini tidak
boleh, jangan ada! Sehingga kita datang beribadah, kita harus datang kepada
Tuhan dengan berseru “Tuhan tolong terima saya”. Setelah kita diterima dan kita
beribadah, kita harus meninggalkan segala kecemaran dan kenajisan, jangan sampai
ada lagi pada diriku. Itu sebabnya di sekitar Mezbah Korban Bakaran tidak boleh
ada lagi pohon-pohon kecil (gambar kecemaran).
Kalau
penyelenggara ibadah ada penyelewengan dalam soal nikah, maksudnya hidupnya
najis, apa yang mau diharapkan dalam dirinya. Itu sebabnya Tuhan larang di
sekitar Mezbah Korban Bakaran ditanam pohon-pohon kecil. Makanya kita harus mengangkat
mata, memandang sambil membawa diri ke depan melihat apa yang ada di depan
sambil membakar. Kiranya kita yang beribadah mulai malam ini harus ada bukti
perubahan, jangan sampai ada hal-hal seperti ini.
Kami pelayan
Tuhan harus tegas hari-hari terakhir ini karena gereja Tuhan sedang dibawa dan
dibina oleh Firman pengajaran, Roh dan Kasih Tuhan untuk ditampilkan menjadi
Mempelai Wanita Tuhan bagi Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Saya
selalu berkata kepada jemaat yang Tuhan percayakan
kami layani. Tuhan rindu dari kehidupan saudara menjadi belahan jiwaNya. Dan
biarlah kita juga mengatakan kepada Tuhan “Yesus engkau adalah belahan jiwaku”.
Gembala sidang itu bagaikan suami bayangan dari jemaat, untuk membawa jemaat pada suami yang sesungguhnya
itulah Tuhan Yesus. Mungkin asing pada telinga saudara tetapi itu ada pada
Alkitab. Ini tidak terungkap oleh karena
tidak ada hikmat Tuhan sehingga tertutup bagi mereka.
Lukas 8:9-10
8:9
Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu.
8:10
Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia
Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam
perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun
mendengar, mereka tidak mengerti.
Makanya
dalam ibadah jangan kita hanya suka mendengar perumpamaan yang tidak ada dasar
Firman Tuhan. Ini yang membuat Tuhan menutup rahasia FirmanNya bagi kehidupan
seperti itu.
2)
Membakar
perukupan di Mezbah dupa emas itu berarti sudah dekat dengan ruangan maha suci.
Ketika Tuhan Yesus disalib maka pintu tirai yang membatasi ruangan suci dan
ruangan maha suci itu robek. Jadi kalau saudara membakar perukupan di Mezbah
Dupa Emas saudara bisa melihat Tabut Perjanjian di dalam ruangan maha suci.
Petinya menunjuk gereja dan tutup peti menunjuk Tuhan Yesus yang menaungi
gereja Tuhan yang punya Firman, Roh
dan kasih Tuhan di dalamnya.
Mezbah
dupa emas ini menunjuk penyembahan. Bukti orang mengejar kebenaran dan mencari Tuhan
adalah dia suka menyembah, menyerahkan diri kepada Tuhan. Menyembah itu dalam bahasa aslinya adalah proskoneho yang artinya:
a)
Seperti
anjing menjilat kaki tuannya. Kaki adalah anggota Tubuh yang paling rendah. Berarti
orang yang menyembah Tuhan itu menempatkan diri di tempat yang paling rendah,
maka tanduknya tidak mungkin lagi ada, tidak suka lagi membual dan sebagainya.
b)
Seperti
isteri yang menyerah sepenuh kepada suaminya. Ini ditunjukkan dalam: Wahyu 12:1
12:1
Maka kelihatanlah di langit suatu alamat yang besar, yaitu seorang perempuan
bersalut dengan matahari, dan bulan ada di bawah kakinya, dan di kepalanya
bermakotakan dua belas bintang.
Isteri yang menyerah
sepenuh kepada suaminya ini hamil. Demikian gereja yang menyerah sepenuh kepada
Tuhan ada perubahan hidup.
2.
Pandang
nikah Abraham dan Sara.
Nikah Abraham dan Sara ini
berkali-kali terancam hancur. Mengapa Tuhan suruh memandang nikah mereka?
Baru saja mereka keluar
dari Ur-Kasdim hampir nikahnya hancur karena isteri Abraham diambil oleh
Firaun. Sara sempat berada di istana Firaun. Bayangkan bagaimana perasaan
Abraham, isteri yang dia cintai sekarang jatuh di tangan Firaun. Andaikan Tuhan
tidak tolong dan tidak membela maka habislah riwayat nikah Abraham dan Sara.
Tetapi puji Tuhan, Tuhan menolong dan menimbulkan ketakutan dalam istana
Firaun. Diperlihatkan bagaimana Tuhan mau merawat nikah yang ada rencana Tuhan
di dalam mereka.
Kemudian dalam Kejadian
pasal 20, sempat lagi Sara jatuh di tangan Abimelekh raja Gerar. Tetapi puji
syukur kepada Tuhan, Tuhan membuat penduduk Gerar yang ada di bawah kekuasaan raja
Abimelekh ini tidak bisa melahirkan sehingga besoknya Sara dikembalikan.
Karena pada nikah Abraham
ada rencana Tuhan di dalamnya maka Tuhan membela nikah mereka. Mungkin masa lalu kita sudah amburadul.
Mari kita kembali kepada Tuhan. Tuhan sayang saudara. Kalau saudara mau
bertobat maka Tuhan pasti menerima dan jangan diulangi lagi.
Bawa dirimu masuk dalam
rencana Tuhan. Kalau saudara membawa diri masuk dalam rencana Tuhan maka Sorga
tidak akan diam, Dia pasti aktif membela dan memelihara saudara. Silahkan dunia
goncang, ekonomi boleh goncang, politik boleh goncang, apa saja boleh goncag,
tetapi jika dalam nikah rumah tanggamu ada
rencana Tuhan, anda pasti dipelihara oleh Tuhan.
Kalau
pandangan pertama kena mengena dengan ibadah maka pandangan kedua kena mengena
dengan nikah. Kalau kedua hal ini sudah benar dan sudah dibenahi oleh Tuhan
maka segera kita diberikan penghiburan oleh Tuhan.
Yesaya 51:3
51:3 Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala
reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang
belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita,
nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.
Tuhan
menghibur Sion. Sion adalah bagian kecil dari wilayah Yerusalem. Itu adalah
bukit kecil yang ada di wilayah kota Yerusalem, itu berdampingan dengan bukit
Zaitun. Tetapi kenapa yang dibicarakan di sini soal Sion. Kenapa Sion yang
mendapat hiburan, kenapa tidak sekalian saja Yerusalem supaya semua tercakup?
Secara khusus Sion Tuhan hiburkan.
Sion
artinya puing-puing dan arti keduanya diangkat. Itu sebabnya pada Yesaya 51:1
kita yang bagaikan puing-puing, ibadah dan nikah kita yang sudah hancur
diangkat kembali oleh Tuhan. Itu bagaikan Tuhan mempedulikan Sion. Paskah
adalah cara Tuhan mengangkat kembali kehidupan yang bagaikan puing-puing itu.
Tidak
dibicarakan Yerusalem secara umum tetapi langsung dibicarakan tentang Sion.
Sebab orang yang mengejar kebenaran otomatis ke Sion sebab di Sion ada Firman
pengajaran.
Yesaya 2:3
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:
"Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar
kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari
Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Mari
kita naik ke gunung Tuhan mencari Tuhan, mencari yang benar. Itu ada di Sion
sebab di sana ada pengajaran yang benar. Orang yang mencari Tuhan, yang
mengejar apa yang benar akan dihibur seperti Tuhan menghibur Sion.
Sekarang
ini mengejar kebenaran ini beresiko. Orang yang mencari Tuhan itu mendapat
umpatan dan nistaan. Tetapi
justru kepada orang itu Tuhan akan ganti dengan penghiburan.
Dari
Sion keluar pengajaran dan Firman Tuhan dari Yerusalem. Ini sebabnya gereja
Tuhan yang hidup akhir zaman ini, coba kita serius mengejar kebenaran. Mengejar
itu berarti membutuhkan kecepatan waktu. Berarti dia tahu waktunya sudah mau
berakhir makanya dia kejar. Orang-orang yang mencari Tuhan dan mengejar
kebenaran inilah yang bercirikan Sion.
Sion
ini bukan hanya mendapatkan penghiburan tetapi sekaligus Tuhan merubah
situasinya.
Yesaya 51:3
51:3 Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala
reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang
belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita,
nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.
Tadinya
nikah seperti padang gurun, pekerjaan seperti padang gurun, semuanya terasa
berat. Tetapi kalau saudara mengejar yang benar dan mencari Tuhan maka akan
Tuhan ganti dengan suasana Eden (sukacita).
Sion
itu telah dijamin oleh Tuhan ada perlindungan. Maka Tuhan menyuruh orang dari
utara untuk lari dan meluputkan diri ke Sion.
Zakharia 2:6-7
2:6 Ayo, ayo, larilah dari Tanah Utara, demikianlah
firman TUHAN; sebab ke arah keempat mata angin Aku telah menyerakkan kamu,
demikianlah firman TUHAN.
2:7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk
Babel!
Kalau
dalam atlas, tanah utara di daerah timur tengah adalah Rusia. Di sana orang
Kristen minoritas dan yang mayoritas tidak percaya Tuhan. Berarti lari dari
tanah utara maksudnya kita harus meninggalkan ketidakpercayaan akan Tuhan.
Larilah dari ketidakyakinan kita bahwa ada Tuhan. Zaman itu sebelah
utara adalah Babel.
Yeremia 25:9
25:9 sesungguhnya, Aku akan mengerahkan semua kaum dari utara --
demikianlah firman TUHAN -- menyuruh memanggil Nebukadnezar, raja Babel,
hamba-Ku itu; Aku akan mendatangkan mereka melawan negeri ini, melawan
penduduknya dan melawan bangsa-bangsa sekeliling ini, yang akan Kutumpas dan
Kubuat menjadi kengerian, menjadi sasaran suitan dan menjadi ketandusan untuk
selama-lamanya.
Zakharia 2:7
2:7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!
Jangan
main-main dengan Tuhan. Mestinya kita menyadari bahwa kita ini adalah batu yang
dari bukit batu kita dipahat untuk dibangun menjadi BaitNya.
Tempat
yang bisa aman hanya di Sion. Kalau kita ada pengajaran maka kita aman. Jangan
main-main dengan pengajaran, pegang Firman pengajaran sebab di situ kita
dilindungi oleh Tuhan. Antikristus boleh datang tetapi kalau kita berpegang
teguh pengajaran maka Tuhan jamin menghibur dan melindungi saudara, sebab saudara alami
penyucian.
Yesaya 42:21
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk
memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;
Luput
dari sengsara yang besar itulah keselamatan yang dibicarakan di sini. Orang yang
dijamin oleh Tuhan akan luput dari itu adalah orang yang mendengar pengajaran,
pegang pengajaran dan lakukan seperti apa yang diajarkan. Antikristus sudah di depan mata, dunia mengarah ke sana.
Kenapa
Tuhan hanya menyebutkan Sion dan tidak sekaligus saja disebut Yerusalem.
Mazmur 102:22
102:22 supaya nama TUHAN
diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem,
Karena
di Sion ada berita dan berita itu adalah nama Tuhan. Nama Tuhan itu adalah
Firman Tuhan.
Wahyu 19:13
19:13 Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya
ialah: "Firman Allah."
Jadi di
dalam Sion selalu diajarkan Firman pengajaran sedangkan di Yerusalem hanya
menampilkan pujian. Kita merayakan Paskah apakah disiram dengan Firman
pengajaran atau hanya diisi dengan acara-acara lain. Harus kita disiram terus
dengan Firman pengajaran supaya kita mengalami keubahan dan disucikan dari
segala yang tidak berkenan. Kemudian ditambah dengan memuji Tuhan, jadi dua hal
ini harus ada. Kalau kita hanya berhenti pada pujian seperti Yerusalem, tanpa
Firman pengajaran maka mereka akhirnya hanya disumpahi. Kidung Agung 2:7; 5:9
2:7 Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem,
demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu
membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!
5:9 -- Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih
yang lain, hai jelita di antara wanita? Apakah kelebihan kekasihmu dari pada
kekasih yang lain, sehingga kausumpahi kami begini?
Gereja
Tuhan jangan alergi dengan Firman pengajaran karena itu pemberian kepada gereja Tuhan. Jangan sampai kita
dalam gereja Tuhan hanya mengutamakan pujian. Kalau dalam ibadah hanya diisi
dengan pujian lalu pengajaran tidak ditampilkan, maka nanti Tuhan akan merubah pujian
itu menjadi ratapan. Kenapa? Karena memuji itu belum mengubah kehidupan kita.
Mazmur 22:4
22:4 Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di
atas puji-pujian orang Israel.
Di
atas puji-pujian Tuhan hadir. Buktikan benar-benar bahwa Tuhan hadir dalam
pujian kita. Buktinya Tuhan hadir adalah kalau Firman pengajaran itu
ditampilkan.
I Samuel 3:21
3:21 Dan TUHAN selanjutnya menampakkan diri di Silo,
sebab Ia menyatakan diri di Silo kepada Samuel dengan perantaraan firman-Nya.
Ini
harus ada pada kita supaya jangan sampai pujian berubah menjadi ratapan.
Amos 8:3
8:3 Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi
ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak
bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."
Sudah
menyanyi di tempat suci dan mengatakan Tuhan hadir tetapi malah dirubah menjadi
ratapan. Tuhan tidak menginginkan Sion seperti itu. Justru di Sion ada
keluputan, bukan ada ratapan.
Amos 8:10
8:10 Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi
perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain
kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan
membuatnya sebagai perkabungan karena kematian anak tunggal, sehingga akhirnya
menjadi seperti hari yang pahit pedih."
Jangan
kita hanya seperti suasana Yerusalem tetapi biarlah kita seperti suasana Sion,
walaupun Sion itu hanya wilayah yang kecil. Tuhan mau membawa saudara yang
adalah belahan jiwaNya, bersama dengan Dia di Yerusalem Baru. Izinkan dirimu
digarap oleh Firman pengajaran. Kalau kita cinta pengajaran dan ada pujian di
dalamnya maka pasti jiwa-jiwa akan berbondong, itu nubuatan Tuhan yang pasti
digenapi. Yesaya pasal dua dan Mikha pasal empat pasti digenapi. Pasti akan ada
jiwa yang datang mencari Firman pengajaran di Sion.
Mazmur 149:6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam
kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,
Seringkali
karena takut pada ketajaman pedang Firman pengajaran sehingga kita buang Firman
pengajaran yang bagaikan pedang bermata dua dan hanya suka memuji lalu berpikir
itu sudah benar. Padahal keduanya harus kita terima.
Pandanglah
gunung batu yang dari sana kamu dipahat. Jangan lupakan gunung batu yang yang
melahirkan kita. Mengapa kita mengabaikan Gunung Batu yang melahirkan kita,
hidup kita kita jalani tanpa takut dan gentar kepada Tuhan. Jangan sampai kita
tidak melihat penderitaan Yesus dipahat dan hanya diisi dengan mabuk-mabukan. Jangan kita sakiti
hati kekasihmu yang rela diriNya terpahat. Kaki kena paku, dua tangan kena
paku, sekujur tubuh kena cambuk, kepalaNya bermahkota duri dan lambungNya
ditusuk dengan lembing. Semua rela Dia terima supaya kita dilahirkan.
Ulangan 32:18
32:18 Gunung batu yang memperanakkan engkau, telah
kaulalaikan, dan telah kaulupakan Allah yang melahirkan engkau.
Malam
ini kita mau memandang gunung batu, memandang Yesus, berarti memandang dengan maju ke depan dan ada yang dibakar.
Jangan
kita tanggapi Firman pengajaran dengan mengatakan “terlalu keras”, itu pedang
bermata dua. Jangan kita hanya suka memuji-memuji tetapi bagaimana pedang itu.
Akhirnya pujian itu berubah menjadi ratapan. Kami mau memuji Tuhan dan kami juga
mau disiram oleh Firman pengajaran. Kami tidak melalaikan gunung batu kami dan
tetap memandang Engkau gunung batu yang darinya kami dipahat.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar