Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 2:20-23
2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau
membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan
menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan
berhala.
2:21 Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk
bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.
2:22 Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas
ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan
ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan
perempuan itu.
2:23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat
akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku
akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.
Tuhan
itu pembalas yang tidak pernah salah. Oleh sebab itu jangan kita menunggu Tuhan
membalas kita dengan hukuman. Tetapi biarlah kita beribadah dan melayani Tuhan
sehingga kita mendapatkan ganjaran dari Tuhan yaitu berkat yang berkelimpahan
yakni kehidupan bersama dengan Tuhan.
Ini
adalah percikan darah yang keempat di depan Tabut Perjanjian, berarti penyucian
Tuhan yang keempat, yang kita alami lewat Firman pengajaran yang kita dengar.
Firman pengajaran itu didengar oleh hamba Tuhan dari atas tutup perjanjian.
Bilangan 7:89
7:89 Apabila Musa masuk ke dalam Kemah Pertemuan untuk
berbicara dengan Dia, maka ia mendengar suara yang berfirman kepadanya dari
atas tutup pendamaian, yang di atas tabut hukum Allah, dari antara kedua kerub
itu; demikianlah Ia berfirman kepadanya.
Jadi
Firman pengajaran yang kita dengar dan kita terima itu senilai percikan darah. Tuhan Yesus sudah
mengalami percikan darah, percikan darah di atas tutup pendamaian itu adalah
bagian Tuhan Yesus. Tetapi percikan darah di depan peti perjanjian itu adalah
bagian gereja Tuhan.
Percikan
darah itu tergantung keadaan kita, tergantung keadaan sidang jemaat. Kalau
sidang jemaat Tiatira, kita lihat percikan darah di sana karena keberadaan
sidang jemaat ini menjalankan ibadah namun dalam ibadah yang mereka jalani, ternyata ada satu pribadi yaitu wanita
Izebel telah dipakai oleh iblis, bukan dipakai oleh Tuhan. Tetapi menurut orang
Tiatira, Izebel dipakai oleh Tuhan karena disebut dia nabiah. Nabiah berarti
orang yang bernubuat. Apalagi arti nama Izebel adalah tidak kawin, berarti
perawan, artinya suci.
Seharusnya
wanita yang tidak kawin harus ada pada kondisi seperti ini:
I Korintus 7:34
7:34 dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi.
Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka
pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang
bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat
menyenangkan suaminya.
Wanita
yang tidak kawin, memusatkan pikirannya pada perkara rohani. Tetapi nampaknya
wanita Izebel di Tiatira ini sudah diselewengkan oleh iblis. Dia bukan mengutamakan
perkara-perkara yang rohani dan yang suci tetapi sudah menyeret sebagian besar umat
Tuhan. Mereka merasa beribadah dan melayani padahal mereka tidak tahu bahwa
pelan dan pasti mereka akan terjun bebas dalam 3,5 tahun aniaya antikristu.
Jadi
jangan kita berpikir sudah beribadah dan melayani, semestinya di dalam kita beribadah dan melayani
harus disertai dengan percikan-percikan darah yang menyucikan. Ibadah dan
pelayanan itu sesungguhnya suasananya adalah suasana pesta. Kenapa dikatakan
suasana pesta? Karena kita sehidangan dengan Raja di atas segala raja. Itu
sesuai dengan yang Tuhan katakan kepada jemaat Laodekia.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan
bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan
duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Jadi
ibadah yang kita lakoni seperti ini adalah ibadah pelayanan suasana pesta.
Sebab tidak ada orang yang alergi dengan pesta. Semua orang di dunia ini
berupaya supaya hidupnya ada dalam suasana pesta, suasana sukacia.
Namun
kita melihat ibadah pelayanan orang Tiatira sudah salah arah/ sasaran sehingga berbuahkan dosa. Dosa dalam bahasa
gerika adalah harmatia artinya salah
sasaran.
Karena
mereka adalah buah Golgota karena telah ditebus oleh Tuhan dengan harga tunai maka Tuhan tidak
membiarkan
disesatkan. Tuhan tampil
lewat teguran dalam bentuk tulisan yang diilhami oleh Tuhan kepada rasul
Yohanes. Tujuannya agar pesta yang sudah salah sasaran yang justru akan
berakhir dalam derita, Tuhan tarik kembali pada jalur yang benar.
Ibadah
pelayanan itu seharusnya ada dalam suasana pesta, suasana sukacita. Kalau kita
tahu ibadah pelayanan itu adalah suasana pesta maka saudara dan saya tidak akan
menolak. Maka kita akan beramai-ramai untuk beribadah dan melayani Tuhan.
Karena ketika kita beribadah kepadaNya, kita sedang duduk sehidangan dengan
Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Apakah ini bukan suasana pesta? Suasana
pesta ini akan berujung pada pesta nikah Anak Domba Allah.
Wahyu 19:9
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan
bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan
duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Ibadah
pelayanan adalah suatu terapy atau suatu pengobatan. Kita ini sedang didiagnosa
oleh Tuhan, sedang diperiksa oleh Tuhan. Itu sebabnya kalau kita diperiksa oleh
Tuhan, supaya pada satu titik yaitu didapati oleh
Tuhan kita tampil tanpa cacat dan kerut (sempurna).
Efesus 5:27
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di
hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu,
tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Filipi 1:10
1:10 sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya
kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus,
Ini
adalah hasil terapi dari Tuhan. Bagaimana kita bisa menikmati ini? Lewat ibadah
dan pelayanan. Di situ kita
diperiksa oleh Tuhan kalau-kalau kita mengandung penyakit apa. Tiatira kita lihat penyakitnya sudah
kronis, sangat berat, sudah menahun. Tetapi ini sudah menjadi kesukaan,
digemari oleh mereka. Ini aneh, penyakit tetapi digemari. Mereka tidak tahu
ujungnya sangat berat pembayarannya. Tuhan yang maha tahu menyurati mereka
tentang penyakit mereka.
Penyakit
mereka adalah tampilkan wanita Izebel
(tidak kawin) nampaknya suci tetapi kesucian palsu, nampaknya benar tetapi kebenaran palsu yang dilaksanakan
dalam gereja. Kalau kita terapkan dalam gereja hari-hari terakhir ini, apakah
kita masih mau menolak lawatan Tuhan yang terakhir untuk membersihkan gerejaNya?.
Sidang
jemaat Tiatira ini diberi Tuhan kesempatan untuk mengobati penyakit mereka tetapi mereka tidak mau minum
obat itu. Nama formula obat yang diberikan oleh Tuhan itu adalah pertobatan,
tetapi mereka tidak mau bertobat. Kalau tidak mau bertobat maka bencana.
Gereja
Tuhan jangan sampai tidak mau diterapy, itu tujuan ibadah dan pelayanan. Jangan
sampai kita tidak mau melayani ibadah karena pada hal itu adalah pesta. Bagaimana dengan kita ketika kita ditunjuk kesalahan
kita.
Paling
berat lagi yang menjadi penyebabnya adalah pelayan Tuhan, di sini disebut
gembala. Gembala ini membiarkan saja penyakit umat.
Yeremia 6:13
6:13 Sesungguhnya, dari yang kecil sampai yang besar
di antara mereka, semuanya mengejar untung, baik nabi maupun imam semuanya
melakukan tipu.
Dalam
jemaat Tiatira, termasuk Izebel juga yang melakukan tipu.
Yeremia 6:14
6:14 Mereka mengobati luka umat-Ku dengan memandangnya
ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai
sejahtera.
Ini
pembiaran! Betapa riskannya kalau gembala terus membiarkan dosa dalam sidang
jemaat dan tidak ada terapy di dalamnya. Mengapa? Sebab gembala merasa ada
keuntungan jasmani di
dalamnya sehingga dia membiarkan.
Yeremia 8:11
8:11 Mereka mengobati luka puteri umat-Ku dengan
memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak
ada damai sejahtera.
Sampai
dua kali Tuhan mengulang. Berarti dari gembala, pelayan Tuhan dan umat Tuhan,
sudah kronis penyakitnya. Mau ditolong, mau diterapy mau didiagnosa oleh Tuhan
tetapi mereka menolak. Inilah gejala gereja Tuhan
akhir zaman ini, banyak dijumpai
yang kondisinya seperti Tiatira.
Bagaimana
mau setaraf dengan Tuhan kalau tidak mau ditunjuk dosanya. Ini bencana dan
tanpa disadari dia siap untuk masuk dalam kancah hukuman.
Ada
ibadah, jemaat Tiatira beribadah, Efesus, Pergamus, Sardis dan Laodekia juga
beribadah. Tetapi dari tujuh sidang
jemaat ini hanya dua ibadah yang benar. Tetapi apakah Tuhan membiarkan
yang lima sidang jemaat itu? Tidak! Tuhan kirimkan dokter spesialis, ada pelayan Tuhan yang tepat untuk mengobati penyakit sidang
jemaat. Tetapi sayang banyak yang menolak.
Kalau
penginjilan itu banyak orang terima.
Efesus 1:13
1:13 Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah
mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu
juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya
itu.
Tetapi
ketika bicara pengajaran itu mulai berat, muncul perlawanan baik dari dalam
maupun dari luar.
Efesus 6:19
6:19 juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka
mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku
memberitakan rahasia Injil,
Kenapa
banyak orang menolak? Sebab sudah memasuki pintu tirai (perobekan daging), sudah mendekati kesempurnaan gereja.
Apakah
saudara menunggu teguran melalui pukulan? Lebih baik dengan mendengarkan firman. Pengajaran
Firman itu di dalamnya ada
teguran Tuhan. Kalau terhadap pengajaran kita keras hati terpaksa dipukul kalau kita masih disayang oleh Tuhan.
Kalau sudah tidak disayang maka diumbar.
Lebih
parah lagi gembala yang membiarkan. Apa tujuannya diangkat Tuhan menjadi
gembala sidang jemaat Tiatira, mengapa dia tidak getar-getir dan diam saja, dia
biarkan saja penyakit jemaat menjadi menahun. Dia membiarkan dosa sidang
jemaat. Kita melihat di sini tugas dari gembala. Ini lebih dahulu untuk saya
sebagai gembala dan sekaligus untuk kita semua, supaya jangan saudara jatuh
ditangan gembala yang tidak tahu tugasnya, bahkan dalam pelayanannya menghadirkan cara dunia dalam gereja.
Tugas
gembala:
1.
Memelihara
dan memberi makan sidang jemaat (bosco)
serta pelayanan pastoral (Poimen).
Jadi memberi makan sidang
jemaat adalah tugas gembala agar jemaat itu sehat walfiat rohaninya. Masakan seorang
ibu mau meracuni anaknya dan memberikan makanan yang tidak benar. Tidak akan
seperti itu kalau benar dia adalah pelayanan Tuhan. Dia akan menjaga, jangan
sampai makanan ini sudah terkontaminasi dengan kuman dan virus. Dia akan
menjaga kebersihannya. Itu sebabnya hamba Tuhan yang dipercayakan bagaikan
malaikat sidang jemaat akan menjaga makanan itu tetap steril.
Kalau membiarkan dunia
masuk dalam gereja dan membiarkan ada yang bengkok-bengkok sedikit berarti itu sudah salah. Kalau seperti ini,
malaikat macam apa. Jangan-jangan iblis yang menyamar.
II Korintus 11:14
11:14
Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat
Terang.
2.
Gembala
harus mengawasi ajarannya.
Malaikat jemaat Tiatira
sudah tidak mengawasi ajarannya dan membiarkan wanita Izebel sudah brutal di dalam
sidang jemaat. Bukankah sampai dua kali dikatakan “berzinah” masakan mata
gembala tidak melihat bahwa hamba-hamba Tuhan sudah disesatkan oleh Izebel.
Hamba Tuhan model apa seperti ini bisa disesatkan oleh Izebel. Saya berdoa
kepada Tuhan supaya jangan saya menjadi hamba Tuhan yang bodoh yang disesatkan
oleh Izebel.
Ini terjadi karena apa?
Karena gembala di situ tidak mengawasi ajarannya.
I Timotius 4:16
4:16
Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu,
karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang
yang mendengar engkau.
Ini tugas malaikat sidang
jemaat atau gembala, agar dia selalu menyajikan ajaran yang sehat, jangan
yang sudah terkontaminasi, jangan yang
sudah tercemar dengan ajaran lain. Bukan hanya mengawasi tetapi harus bertekun di dalam ajaran yang
sehat.
Kalau malaikat sidang
tidak mengawasi ajarannya bahkan sudah terkontaminasi dengan
ajaran yang bermacam ragam, apalagi makan persembahan berhala, masakan masih bisa
dijamin gembala dan jemaat bisa masuk tubuh mempelai perempuan?. Tidak! 3,5 tahun aniaya antikristus
menjadi bagian mereka.
Walaupun sidang jemaat
Tiatira masih beribadah bersama-sama tetapi sebenarnya rohani mereka sudah tercerai-berai,
tidak ada kesatuan. Ada yang menjadi pengikut Izebel, ada yang menjadi pengikut
gembala dan mungkin ada yang
netral.
3.
Dia
harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh dengan keseriusan. Ada hal-hal yang harus dia perhatikan.
Dia harus memperhatikan
apakah kehadiran masing-masing jemaat itu serius atau tidak. Kami hamba Tuhan
harus mendiagnosa, harus mengerti sungguh-sungguh. Sama seperti imam dalam
Imamat pasal 13 dan 14 yang mendiagnosa penyakit kusta dari umat. Kalau dia melihat bulu yang seharusnya berwarna
hitam tiba berubah menjadi putih dan ada tanda-tanda kemerahan lalu dagingnya
makin dalam berarti itu kusta. Maka segera imam itu harus mencari formula
baginya yaitu kembali kepada Alkitab. Sampai rumah yang berbecak-becak juga
dianggap sudah kusta dan harus dicukur, kalau perlu dibongkar dan diganti baru.
Itu semua diperiksa oleh
imam sebab dia bagaikan dokter yang mendiagnosa pasien. Dia akan melihat dengan sungguh-sungguh apakah
umat Tuhan itu mengidap penyakit. Yang dibicarakan di sini penyakit rohani
bukan penyakit jasmani. Tuhan juga akan menyembuhkan penyakit jasmani kita
kalau kita sungguh-sungguh, terlebih lagi penyakit rohani.
4.
Hamba
Tuhan itu tampil sebagai pendamai. Bila ada dua orang yang berselisih, apakah
itu dalam satu nikah atau antara jemaat yang lain, dia harus berupaya tidak
terlibat dalam perselisihan atau tidak boleh memihak dan harus tampil
sebagai pendamai.
I Timotius 5:21
5:21 Di
hadapan Allah dan Kristus Yesus dan malaikat-malaikat pilihan-Nya kupesankan
dengan sungguh kepadamu: camkanlah petunjuk ini tanpa prasangka dan
bertindaklah dalam segala sesuatu tanpa memihak.
Jangan
sampai kita ada label Tiatira, biarlah kita ada label Filadelfia. Penyakit yang
masuk dalam jemaat Tiatira ini penyebabnya adalah wanita Izebel. Tindakan
wanita Izebel yang sangat menyolok adalah:
1.
Menyeret
hamba-hamba Tuhan menyembah berhala dan makan persembahan berhala.
Coba saudara bayangkan,
di depan hidung gembala, dia melihat perbuatan Izebel. Kenapa gembala diam? Kenapa mereka lebih cenderung
percaya wanita Izebel dari pada suara gembala yang sudah jelas Tuhan yang
mengangkat dia? Karena Izebel ini adalah seorang nabiah, umat merasa bahwa dia penyambung lidahnya Tuhan. Itu yang
membuat umat percaya, berarti apa yang diucapkan adalah dari Tuhan karena dia
penyambung lidahnya Tuhan. Tetapi umat lupa suara gembala sehingga suara
gembala tersisihkan dan nubuatan Izebel lebih diperhitungkan oleh mereka. Itu
sebabnya hamba-hamba Tuhan ikut terseret. Merasa yang bernubuat itu lebih berharga:
1 Korintus 14:5
14:5 Aku suka,
supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu,
supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada
orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga
menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.
Wahyu 2:20
2:20
Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang
menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat
zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
Izebel ini mengajar
hamba-hamba Tuhan dan menyesatkan. Jadi Izebel ini ada ajarannya tetapi
ajarannya itu menyesatkan hamba-hamba Tuhan. Bodoh sekali kalau ada yang mau
diajar oleh perempuan. Silahkan kalau ada yang mau diajar oleh perempuan
apalagi kalau perempuan itu bernubuat, tetapi Tuhan mengatakan orang yang bersekutu
dengan Izebel akan dilemparkan dalam kesusahan besar.
Bagaimana dikatakan tidak
kawin (perawan), berarti suci, tetapi mengajar orang berbuat zinah. Berarti menyetujui
perbuatan yang cemar ini. Izebel juga menyesatkan hamba Tuhan untuk makan
persembahan berhala. Kalimat terakhir dari Wahyu 2:20 itu tinggal menggaris
bawahi Kisah Para Rasul 15:28.
Kisah Para Rasul 15:28
15:28
Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan
ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini:
Berarti Roh Kudus dan hamba Tuhan sudah satu
suara mengeluarkan keputusan.
Kisah Para Rasul 15:29
15:29
kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala,
dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau
kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah,
selamat."
Berarti untuk sidang jemaat
Tiatira, Wahyu 2:20 sudah kedua kali kalau mereka mendengarkan apa yang
dikatakan oleh keputusan rasul-rasul dan keputusan Roh Kudus. Tetapi dasar
mereka sudah keras kepala dan tidak mau mendengar walaupun sudah dua kali diingatkan sehingga
akhirnya dilempar oleh Tuhan dalam kesusahan.
Kenapa ada hamba Tuhan
seperti ini, kenapa mereka ikut diseret oleh wanita Izebel ini. Sudah dikatakan
wanita harus berdiam diri dalam pertemuan umat tetapi sebaliknya dilawan.
Itu sebabnya kenapa
jemaat Tiatira bisa kepincut karena mereka mengukur bahwa Izebel ini dipakai oleh Tuhan bernubuat.
Jangan seperti Kathryn Kuhlman. Kelihatan dipakai Tuhan luar biasa. Sementara dia berkhotbah dia tunjuk “di sana
orang ada yang sakit payudara, berdiri” dan orang itu sembuh. Orang memuja dan
memuji dia karena melihat pelayanannya seperti dipakai Tuhan tetapi mereka
tidak tahu keadaan di rumahnya. Dia ternyata punya tiga suami, dia suka gonta
ganti suami.
Jadi jangan kita kepincut
dari sisi mujizat lahiriah melainkan mari kita lihat apakah Firman pengajaran itu menyucikan atau tidak,
ada percikan-percikan darah atau tidak. Itu sebabnya Tuhan mengatakan percikan
darah kepada jemaat Tiatira agar Izebel itu bertobat dari perbuatannya tetapi
Firman Tuhan mengatakan dia tidak mau bertobat. Sebab ada keuntungan di
dalamnya, ada service-service yang memukau, kebutuhan-kebutuhan lahiriahnya
terjamin.
Wahyu 2:21
2:21 Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk
bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.
Diberikan formula,
diberikan obat yang namanya “bertobat” tetapi tidak mau dia telan. Oleh sebab
itu kita harus waspada, ibadah dalam jemaat Tiatira ini berjalan, tetapi sudah
diselewengkan, sudah tidak benar lagi. Semuanya berjalan tetapi sudah disalahgunakan,
ibadah sewenang-wenang. Tetapi ini yang disuka oleh orang Israel (umat Tuhan).
Yeremia 5:31
5:31
Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan
umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila
datang kesudahannya?
Apakah Israel tahu bahwa
nubuatan nabi itu palsu? Tidak! Hanya Tuhan yang berbicara pada Yeremia bahwa
nubuatan nabi-nabi itu palsu. Nabi palsu itu tidak berkata “saya nabi palsu dan nubuatan saya palsu”. Hanya Tuhan
yang tahu dan diberi tahu kepada Yeremia “nabi itu bernubuat palsu”.
Penyakitnya makin menganga sebab umat
suka. Aneh manusia lebih suka sakit dari pada sehat. Penyakit mereka sudah
kronis, sudah menahun, tetapi mereka suka. Inikan manusia ajaib namanya. Apakah
saudara suka sakit? Kalau ada yang suka sakit angkat tangan, kemudian angkat
kaki dan keluar! Karena suka sakit berarti tidak suka sehat (disembuhkan).
Ibadah mereka berjalan
tetapi ibadah yang sudah diselewengkan oleh imam dan nabi. Dalam jemaat Tiatira
disebut nabiah, berarti perempuan. Izebel ini mengajak hamba Tuhan makan
persembahan berhala dan berbuat zinah. Berarti dalam jemaat Tiatira sudah
bercokol pendeta-pendeta bodoh. Kalau saya membiarkan penyakit dalam sidang
jemaat yaitu dosa berarti saya pendeta bodoh.
Disebut wanita Izebel,
berarti double wanitanya. Sudah double, sudah terang-terangan Tuhan perlihatkan tetapi kenapa masih
dianut, masih diterima, masih dipercaya. Bukankah ini hamba Tuhan bodoh.
2.
Suara
gembala sudah tidak dipeduli lagi, sudah tertutup dengan suara wanita izebel
3.
Ibadah
berjalan tetapi sudah diselewengkan.
4.
Yang
benar dituduh pelaku jahat. Yang salah didukung dan dianggap pelakunya benar. Pemberita yang benar dituduh pelaku kejahatan dan pembawa
kebinasaan.
I Raja-raja 18:17
18:17
Segera sesudah Ahab melihat Elia, ia berkata kepadanya: "Engkaukah itu,
yang mencelakakan Israel?"
Elia dianggap
mencelakakan Israel padahal dia pemberita yang benar.
I Raja-raja 18:18
18:18
Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan
engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah
TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal.
Ahab yang membuat Israel
celaka anehnya malah Elia dikambinghitamkan menjadi
penyebab bencana.
Ayub 17:12
17:12
Malam hendak dijadikan mereka siang: terang segera muncul dari gelap, kata
mereka.
Ini memang praktek
perzinahan. Malam dianggap siang dan siang dianggap malam. Ini yang ada pada
jemaat Tiatira. Kalau siang mereka tidur, kalau malam mereka keluar. Roh
perzinahan itu ada hubungannya dengan gelap.
Ayub 24:16-17
24:16 Di
dalam gelap mereka membongkar rumah, pada siang hari mereka bersembunyi; mereka
tidak kenal terang,
24:17
karena kegelapan adalah pagi hari bagi mereka sekalian, dan mereka sudah biasa
dengan kedahsyatan kegelapan.
Izebel bersama
hamba-hamba Tuhan yang bodoh ini sudah ada dalam keadaan malam tetapi mereka
katakan siang, yang dalam suasana siang mereka bilang malam. Artinya yang salah
mereka bilang benar dan yang benar mereka bilang salah. Praktek ini yang ada
dalam jemaat Tiatira. Elia juga disalahkan oleh raja Ahab.
5.
Jemaat
Tiatira ini sebagian besar dengan mudah percaya penampilan nabiah Izebel.
6.
Semua
janji Tuhan mereka kacaukan, yang semestinya menyucikan diri.
2 Korintus 7:1
7:1
Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu,
marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan
dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.
Praktek mereka seperti itu maka janji
Tuhan bagi mereka tinggal janji, mereka tidak akan bisa berhasil mencapai janji
di mana gereja sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang disingkirkan.
Olehnya
kita umat Tuhan mari kita sungguh-sungguh memperhatikan waktu-waktu terakhir
ini. Ibadah pelayanan kita isi dengan sukacita, ada pesta bersama dengan Tuhan.
Bagi yang belum merasakan ibadah dan pelayanan itu bagaikan pesta maka ayo kesempatan
siang ini kita minta kepada Tuhan supaya ibadah dan pelayanan kita betul-betul
berangkat dari hati yang bersukacita bagaikan suatu pesta. Karena ketika kita
beribadah dan melayani, kita sesungguhnya sehidangan dengan Raja di atas segala raja.
Ibadah
pelayanan kita bagaikan membawa diri untuk didiagnosa atau diperiksa oleh Tuhan
penyakit kita. Kalau penyakit tubuh kita mencari dokter untuk berobat, tetapi penyakit roh kadang kita
abaikan. Jiwa kita berteriak “aku sakit, tidak pernah diberikan makanan” bahkan suara jiwa itu diredam. Kalau tubuh
kita lapar, maka segera minta isteri siapkan makanan.
Jiwa
kita tidak bisa jalan sendiri, roh tidak bisa jalan sendiri, ada sarana yaitu
tubuh. Tubuh kita yang akan membawa jiwa dan roh kita untuk datang beribadah
dan melayani, berarti kita diterapi dan disembuhkan oleh Tuhan. Siang ini sedang berjalan diterapi Tuhan. Ayo bangkit dan layani Tuhan.
Yang pernah melayani kembalilah melayani, Tuhan sudah mau datang. Tundukan
kepalamu, coba dengarkan suara jiwamu, dia mencari makan. Makanan jiwa adalah
Firman. Makanan rohmu adalah menyembah Tuhan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar