Imamat 23:23-25
23:23 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:24 "Katakanlah kepada orang Israel,
begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus
mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai, yakni
hari pertemuan kudus.
23:25 Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat
dan kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN."
Kita
berada pada pesta serunai, pesta bunyi nafiri. Setelah umat Tuhan merayakan
Paskah, berarti percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka
dia buktikan kepercayaan ini dengan menyerahkan diri lewat perayaan pesta roti
fatir yaitu baptisan air. Setelah kita dibaptis maka status kita sebagai
anak-anak sulungnya Tuhan. Sebagai anak sulungnya Tuhan, tujuan lanjut adalah
supaya kita punya adik. Kalau
dikatakan sulung berarti tidak sendiri, ada adiknya. Untuk membangkitkan
kerinduan hati supaya saudara ada dalam status tetap anak sulung dan ada adik, maka kita diunjuk-unjuk atau ditimang-timang. Salah satu tujuan
penggembalaan adalah supaya kita punya roh memenangkan jiwa, berarti ada adik. Sebutan anak sulung berarti bukan anak tunggal, jadi punya adik. Yesus juga
disebut Anak Tunggal dan Dia juga Anak Sulung.
Kolose 1:15
1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang
sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
Setelah
kita dilahirkan dalam keluarga Allah, maka menggairahkan kita mencari jiwa dan
untuk memicu rohani kita agar ada kerinduan hati mencari jiwa adalah kita harus
ditimang-timang. Salah satu tujuan ditimang-timang adalah supaya kita
dimotivasi oleh Tuhan lewat penggembalaan untuk
memenangkan jiwa. Karena kita menerima amanah dari Tuhan. Untuk memenangkan
jiwa berarti mencari jiwa, sehingga
kita tidak sebatas dalam sebutan sulung tetapi benar-benar punya adik.
Matius 28:19
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Markus 16:15-16
16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke
seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan
diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Untuk
memenuhi semua ini, memenuhi saudara dan
saya bisa meraih jiwa sebagai bukti bahwa saudara adalah anak sulung, maka
Tuhan perlengkapi lagi kita dengan Roh Kudus, itulah pesta Pantekosta. Setelah
dilengkapi dengan Roh Kudus maka hati kita berkobar-kobar dan membara untuk
mencari jiwa. Hambatan apapun bentuknya
yang kita alami, kalau ada Roh Kudus maka dia akan membara. Itu sebabnya gereja
Tuhan dianjurkan oleh Tuhan untuk merayakan pesta bunyi nafiri, yakni kita
bersaksi, kita meniup nafiri.
Nafiri
yang ditiup itu ada dua buah yang dibuat dari perak, berbicara perjanjian lama dan perjanjian baru. Bicara perak berarti berbicara
penebusan. Jadi dari Kejadian sampai Maleakhi bicara pekerjaan penebusan.
Wujudnya ada pada Perjanjian Baru. Jadi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
seutuhnya berbicara tentang penebusan dosa. Sebab tidak ada manusia yang
dilahirkan sejak manusia jatuh dalam dosa yang tidak berbuat dosa kecuali Yesus.
Roma 3:23; 5:12
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah
kehilangan kemuliaan Allah,
5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam
dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah
menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
Yang
bisa mengalahkan maut, yang bisa mematahkan sengat maut hanya satu itulah
Yesus. Selebihnya orang boleh ngomong apa, tidak bisa mengalahkan maut kecuali
Yesus. Karena kita sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka ada
tanggung jawab moril. Kita menyaksikan apa yang saudara sudah alami kepada
orang yang mati dicengkeram oleh maut, dicengkram oleh dunia
orang mati. Maka kita diwajibkan untuk bersaksi dan memenangkan mereka. Status
orang yang dimenangkan itu adalah adik. Namun di hadapan Tuhan dia juga menjadi
anak sulung sejajar dengan saudara. Kalau dia memenangkan jiwa maka dia
mendapat adik lagi, tetapi dihadapan Tuhan sudah disejajarkan dengan dia
menjadi anak sulung.
Yohanes 5:24
5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa
mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai
hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut
ke dalam hidup.
Kalau
merasa sudah diselamatkan dan ditarik oleh Tuhan, dipindahkan dari dunia maut kepada kehidupan, maka ada
tanggung jawab moril untuk bersaksi kepada orang lain, agar berkat yang sudah
kita terima juga orang lain
terima. Di dalam bersaksi ini harus waspada, kita membutuhkan hikmat dan
kebijakan untuk meraih orang dari maut kepada kehidupan.
Amsal 11:30
11:30 Hasil orang benar adalah pohon kehidupan, dan
siapa bijak, mengambil hati orang.
Siapa
bijak bisa mengambil hati orang. Mengambil hati orang berarti orang bijak. Kita
meniup nafiri ini bukan sembarangan. Untuk meraih jiwa yang ada dalam
cengkraman maut itu kita butuh kebijakan, tidak gampang. Apalagi kehidupan itu
sudah hidup dalam dunia maut, mau dibawa kepada kehidupan, kemudian dia mau berjalan lagi kepada
maut, bagaimana untuk meraih dia kedua kali, bagaimana untuk menolong dia butuh
hikmat. Tidak sembarang kita meniup nafiri. Bunyi serunai tidak asal kita
tiupkan. Sebab dalam Bilangan pasal 10 ada 4 kategori, ada 4 syarat atau 4
bentuk kita meniup nafiri, tidak asal. Untuk memberitakan ketebusan dalam Yesus
Kristus itu ada 4 bentuk, tidak asal.
Tadi
dikatakan siapa yang bijak mengambil hati orang. Berarti kehidupan yang bisa meraih
jiwa untuk datang kepada Tuhan, sebagaimana dia sudah mengalami dari dunia maut
kepada dunia kehidupan, untuk memenangkan orang dari maut kepada kehidupan dia
butuh kebijakan, tidak asal kita meniup. Berarti orang itu tanpa dia sadari,
sadar atau tidak sadar, dia telah mengkondisikan diri kepada 5 anak dara yang
bijak. Salah satu ciri 5 anak dara yang bijak adalah bisa memenangkan jiwa.
Amsal 11:30
11:30 Hasil orang benar adalah pohon kehidupan, dan
siapa bijak, mengambil hati orang.
Amsal 11:30 (Terjemahan Lama)
11:30 Adapun buah-buah orang yang benar itulah dari
pada pohon kehidupan dan barangsiapa yang mengambil hati orang, ia itulah orang
berbudi adanya.
Bagaimana
untuk merebut orang yang ada dalam lingkup cengkraman maut. Kalau dalam
bilangan dikatakan kita tiup nafiri, itu pesta. Berarti dalam upaya kita memenangka
jiwa itu harus dengan sukacita, bukan terlibat debat. Kita bawa alam sukacita
kepadanya. Bagaimana alam sukacita?
Mazmur 32:2
32:2 Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak
diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!
Alam
sukacita adalah berbahagia orang yang dihapus dosanya. Ini yang kita tawarkan.
Kalau kita sadar status kita anak sulung dan sifat kita bijaksana sehingga bisa
memenangkan jiwa maka tiuplah nafiri, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru/ bersaksi.
Bilangan 10:1-2
10:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
10:2 "Buatlah dua nafiri dari perak. Dari perak
tempaan harus kaubuat itu, supaya dipergunakan untuk memanggil umat Israel dan
untuk menyuruh laskar-laskarnya berangkat.
Dua
nafiri dari perak, kenapa bukan dari tembaga? Perak itu menunjuk ketebusan. Dua
nafiri itu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
1.
Bilangan 10:2
10:2
"Buatlah dua nafiri dari perak. Dari perak tempaan harus kaubuat itu,
supaya dipergunakan untuk memanggil umat Israel dan untuk menyuruh
laskar-laskarnya berangkat.
Tujuan pertama adalah
mengumpulkan.
Bilangan 10:3-4
10:3
Apabila kedua nafiri itu ditiup, segenap umat itu harus berkumpul kepadamu di
depan pintu Kemah Pertemuan.
10:4
Jikalau hanya satu saja ditiup, maka para pemimpin, para kepala pasukan Israel
harus berkumpul kepadamu.
Kalau satu saja ditiup
berarti itu untuk pemimpin. Berarti tiupan nafiri itu termasuk bicara soal tahbisan hamba Tuhan. makanya hamba Tuhan dengan bunyi nafiri.
Kalau bunyi nafiri menekankan soal tahbisan, itu berarti satu nafiri kita tiup untuk
kami hamba-hamba Tuhan yang fulltimer. Yang berbicara soal tahbisan ada dalam
Perjanjian Lama Keluaran pasal 28
dan 29, Perjanjian Baru dalam I Timotius, II Timotius dan Titus.
Bilangan 10:5-8
10:5
Apabila kamu meniup tanda semboyan, maka haruslah berangkat laskar-laskar yang
berkemah di sebelah timur;
10:6
apabila kamu meniup tanda semboyan kedua kalinya, maka haruslah berangkat
laskar-laskar yang berkemah di sebelah selatan. Jadi tanda semboyan harus
ditiup untuk menyuruh mereka berangkat;
10:7
tetapi untuk menyuruh jemaah itu berkumpul kamu harus meniup saja tanpa memberi
tanda semboyan.
10:8
Nafiri-nafiri itu harus ditiup oleh anak-anak imam Harun; itulah yang harus
menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun.
2.
Bilangan 10:9
10:9 Dan
apabila kamu maju berperang di negerimu melawan musuh yang menyesakkan kamu,
kamu harus memberi tanda semboyan dengan nafiri, supaya kamu diingat di hadapan
TUHAN, Allahmu, dan diselamatkan dari pada musuhmu.
Tujuan kedua adalah untuk
berperang. Jadi kehidupan yang meniup nafiri harus mengerti dia ada di pihak
Allah. Dosa itu memusuhi Allah dan saudara harus ada di pihak Allah memusuhi
dosa. Bukan malah bersahabat dengan dosa. Kita harus membenci dosa, tetapi kita
sayang jiwa orang yang berdosa itu.
Jika kita punya niat
untuk melawan yang tidak benar, untuk melawan yang
jahat dan najis berarti kita diingat oleh Tuhan. Tetapi kalau membiarkan dan
bersekutu dengan yang jahat dan najis maka Tuhan melupakan saudara dan saya.
Bilangan 10:10
10:10
Juga pada hari-hari kamu bersukaria, pada perayaan-perayaanmu dan pada
bulan-bulan barumu haruslah kamu meniup nafiri itu pada waktu mempersembahkan
korban-korban bakaranmu dan korban-korban keselamatanmu; maksudnya supaya kamu
diingat di hadapan Allahmu; Akulah TUHAN, Allahmu."
Dalam ibadah dan
pelayanan harus ada sukacita. Makanya roh pujian dan penyembahan harus ada
serta roh bersukacita mendengar Firman harus ada. Kalau ini ada maka kita
diingat oleh Tuhan.
Sekarang
kita lihat konsekuensi peniup nafiri ini. Ini harus diperhatikan. Kalau tidak
makanya sulit kita memenangkan jiwa. Mengatakan anak sulung tetapi tidak ada
jiwa dimenangkan. Karena apa? Syarat ini tidak ada, sehingga orang hanya
menyindir-nyindir. Mendengar engkau bercerita Firman Allah orang malah berkata “hidupmu saja tidak benar”.
Bilangan 29:1
29:1 Pada bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan
itu, haruslah kamu mengadakan pertemuan yang kudus, maka tidak boleh kamu melakukan
sesuatu pekerjaan berat; itulah hari peniupan serunai bagimu.
Bulan
tujuh tanggal 1 itu adalah pesta nafiri. Sebab pada bulan 7 itu ada 3 pesta
yaitu pesta bunyi nafiri, pesta pendamaian dan dikunci dengan pesta pondok
daun-daunan. Sekarang ini kita ada pada ujung angka tujuh, ujung akhir zaman,
kita sudah dekat pesta pondok daun-daunan. Tetapi kita masih banyak bolongnya,
bahkan belum ada di tangan
kita yang bisa kita persembahkan kepada Tuhan. Kita periksa diri, sudah adakah
jiwa yang dimenangkan lewat kehidupan saudara? Ini harus kita gumuli.
Dalam
Kejadian 34, Yakub 7 kali bersujud dan pada kali ketujuh Esau sudah ada di
depannya. Dan sebelumnya Esau bertemu
dulu dengan korban Kristus. Jadi yang bisa menyatukan Muslim dan Kristen hanya
angka 5 itulah Korban Kristus. Dan itu tepat terjadi pada akhir angka 7.
Bagaimana
kalau saudara belum memenangkan satu jiwapun, bagaimana mau masuk pesta pondok
daun-daunan, mau menghadap Tuhan kalau dengan tangan kosong. Salah satu tanda
tangan tidak kosong adalah kita membawa jiwa. Kalau kita semua bergerak mencari
jiwa maka dalam waktu singkat tidak muat ini gereja. Saudara cinta jiwamu yang
telah dipindahkan dari maut kepada kehidupan maka saudara juga harus sayang
orang lain lewat kesaksian anda supaya mereka juga dipindahkan dari maut kepada
kehidupan. Kita beritakan Yesus karena hanya Yesus yang bisa memindahkan kita
dari maut kepada kehidupan.
Roma 5:12
5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam
dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah
menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
Satu
orang yang menyebabkan dosa masuk itulah Adam. Dan karena satu orang itulah
Yesus yang membuat kita bisa tertolong dari sengat maut/dosa.
Kita
meniup nafiri tidak lari dari sabat, harus ada sabatnya, harus di dalam urapan Roh Kudus.
Bilangan 29:2
29:2 Pada waktu itu haruslah kamu mengolah sebagai
korban bakaran menjadi bau yang menyenangkan bagi TUHAN: seekor lembu jantan
muda, seekor domba jantan, tujuh ekor domba berumur setahun yang tidak bercela;
Pertama
ada korban korban bakaran. Berarti kita harus membuktikan ada persekutuan
dengan Korban Kristus sehingga berbau harum menyenangkan hati Tuhan. Buktikan
bahwa saudara ada persekutuan dengan Korban Kristus, hidupmu diwarnai bau yang
menyenangkan dari Korban Kristus. Sehingga ketika kita bersaksi orang tidak
mencemooh “percuma engkau bersaksi engkau tetap begitu! Engkau lebih jahat!”.
Ini menjadi penyebab kita tidak bisa bersaksi dan tetap tunggal.
Semua
korban-korban ini sudah disimpulkan dalam:
Ibrani 9:13-16
9:13 Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu
jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga
mereka disucikan secara lahiriah,
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang
kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan
yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan
yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
9:15 Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu
perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian
kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus
pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
9:16 Sebab di mana ada wasiat, di situ harus
diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu.
Baik
domba maupun lembu, semua korban itu menunjuk pada pribadi Tuhan kita Yesus Kristus. Buktikan persekutuan kita dengan lembu
dan domba itulah Yesus Kristus. Domba itu dasarnya, mengarah pada lembu itu
kesempurnaan. Jadi mulai dari dasar yang benar itulah domba maka kita menuju
pada lembu yaitu kesempurnaan. Makanya batang sungai itu mulai dari En-Gedi sampai En-Eglaim. En-Gedi adalah
pancaran anak domba dan En-Eglaim adalah pancaran anak lembu. Ini adalah batang
sungai yang kita harus tapaki. Mulai perjalanan kita dari pancaran anak domba dan diakhiri dengan pancaran anak lembu. Berarti sempurna
persekutuan kita dengan Tuhan dan dengan sesama. Ini dihubungkan dengan
peniupan nafiri. Jangan sampai ketika kita meniup nafiri, ketika bersaksi malah
orang berkata “saya ini lebih baik dari pada kau”. Ini yang kita jaga.
Sekarang
segera
akan berakhir angka 7,
harus hati-hati dan waspada. Tidak akan ada lagi molor waktu. Sudah dari
sekarang kita harus bergumul dan berbuat. Itu sebabnya beruntung kalau kita
masih diunjuk-unjuk. Kalau dengan bahasa saya, saya goyang terus supaya saudara tergoncang hati saudara untuk berbuat
sesuatu bagi Tuhan. Itu yang terjadi dalam penggembalaan. Kalau kita meraju dan
tidak mau mendengar maka akan tertinggal dalam 3,5 tahun aniaya antikristus. Ini
jangan terjadi. Saya tidak mau diriku tertinggal, saya tidak mau ada satu
jemaat yang tertinggal. Sebab sengsara yang akan orang itu alami!
Makanya
saya katakan di sini jangan ada politik di dalam gereja,
jangan ikut-ikut menyebarkan yang tidak menyenangkan. Itu bisa menjadi pemicu.
Bilangan 29:3
29:3 juga sebagai korban sajiannya: tepung yang
terbaik, diolah dengan minyak, yakni tiga persepuluh efa untuk lembu jantan
itu, dua persepuluh efa untuk domba jantan itu
Korban
sajian adalah persekutuan dengan Firman pengajaran yang sehat. Persyaratan
orang meniup nafiri itu adalah dia melihat korban Kristus yang menjadi dasar ibadah pelayanannya dan membawa dia pada kesempurnaan.
Seterusnya
kita harus ada
persekutuan dengan Firman pengajaran/roti yang
dibuat dari tepung yang
terbaik yang diolah dan dioles dengan
minyak.
Tepung
itu diolah dengan 3/10 Efa yang harus diolah dengan lembu jantan. 1/10 Efa saja
sudah banyak apalagi kalau 3/10. 1/10 efa sama dengan 1 gomer, 3/10 efa sama dengan 3 gomer. Jadi orang yang
meniup nafiri ini dia ingat 3/10 dan dia ingat lagi 2/10. 3 /10 ini yang saya
sendiri mengejutkan saya. Mengapa Tuhan hubungkan 3/10 efa dengan lembu jantan.
2/10
efa saja itu sudah makanan untuk satu orang pada hari ke 6, sebab besoknya tidak ada lagi manna.
Berarti orang yang meniup nafiri benar-benar dia bukan hanya tahu dia 2 menjadi
satu tetapi ada reserep. Lihat saja 5 anak dara yang bijak, apakah dia tidak
punya reserep? Dia punya dan ini membuktikan bahwa dia adalah kehidupan yang
benar-benar bijaksana, tidak asal.
Saudara
perhatikan dulu bagaimana ketika Yesus memenangkan Nikodemus. Apakah Yesus
langsung menunjuk-nunjuk dia “kau ini guru agama tetapi goblok sekali!”. Tidak
seperti itu, bahasa Yesus sangat bijak untuk menolong dia. Kalau saudara ada
pada posisi Yesus, mungkin saudara sudah kata-katai Nikodemus ini “memang kau
ini pendeta bodok!”. Apalagi ketika Nikodemus bicara “bagaimana orang dewasa
bisa masuk kandungan ibu”. Kalau mau menolong Nikodemus lalu kita tidak meniru
cara Yesus kita bisa salah. Kalau
pakai logika kita, cara kita, ketegasan kita, kita tidak akan menang. Itu pasal
3, kemudian kita lihat pasal 4 Yesus titipkan bagaimana kebijakan menolong
perempuan ini. Yesus adalah Tuhan, Dia tahu keadaan perempuan ini. Tetapi
bertahap Yesus membawa Dia. Dengan kebijakan dan hikmat, Yesus atur sedemikan
rupa sampai perempuan itu sadar. Kalau kita bukan menggiring, kalau perlu kita
tendang. Kita tegas tetapi tidak bijak.
Kemudian
Yohanes pasal 8, bagaimana Yesus menggiring perempuan itu dengan orang-orang
yang menangkap dia. Yesus begitu bijaksana. Yesus tidak berkata “mana perempuan
itu, saya mau lempar! Kumpul batu satu karung, saya mau lempar perempuan itu!”.
Yesus tidak seperti itu. Sangat bijak Yesus menangani masalah, inilah yang disebut dalam Amsal 11:30
memenangkan hati orang harus bijak.
Amsal 11:30
11:30 Hasil orang benar adalah pohon kehidupan, dan
siapa bijak, mengambil hati orang.
Masih banyak yang
belum bijak karena belum digarap oleh Firman Tuhan secara utuh.
Bilangan 29:4
29:4 dan sepersepuluh efa untuk setiap domba dari
ketujuh ekor domba itu;
Persekutuan
kita lipat ganda dengan Firman pengajaran supaya kita mantap untuk bersaksi.
Makanya Tuhan Yesus katakan jangan kamu tinggalkan Yerusalem.
Kisah Para Rasul 1:4
1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama
dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka
tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang -- demikian kata-Nya -- "telah
kamu dengar dari pada-Ku.
Kenapa
jangan tinggalkan Yerusalem? Karena di situ ada Firman pengajaran. Kita digodok
dulu dengan Firman pengajaran, lalu diperlengkapi dengan Roh Kudus sehingga
kuat untuk bersaksi. Kalau tidak ada persekutuan dengan Yerusalem, tidak ada
persekutuan dengan Firman pengajaran, bagaimana kita bisa bijak dalam bersaksi.
Bilangan 29:5-6
29:5 dan seekor kambing jantan sebagai korban
penghapus dosa untuk mengadakan pendamaian bagimu,
29:6 selain dari korban bakaran bulan baru serta
dengan korban sajiannya, dan korban bakaran yang tetap serta dengan korban
sajiannya dan korban-korban curahannya, sesuai dengan peraturannya, menjadi bau
yang menyenangkan, suatu korban api-apian bagi TUHAN.
Ternyata
hasilnya menjadi bau yang menyenangkan bagi Tuhan dan suatu korban api-apian. Sehingga
ketika kita lontarkan perkataan untuk bersaksi memenangkan jiwa, maka itu baik. Kalau tidak dia tanggapi maka bara
api di kepalanya. Kalau orang menerima maka dia tidak akan balik menyerang
saudara karena melihat dari kehidupan kita yang bersaksi ini memang benar. Jadi
ada nilai tambah, kita bersaksi dan dia lihat lagi dari kehidupan kita. Ini
yang perlu menjadi perhiasan dari kehidupan kita, apalagi kami hamba Tuhan.
Ini
yang menjadi pergumulan kami hamba Tuhan, harus menggumuli
dirinya, menggumuli isteri dan anak-anak
serta cucu-cucu karena itu menjadi konsekuensi kami hamba Tuhan. Bagaimanapun
orang akan melihat “gembala punya
nikah sendiri, gembala punya
anak sendiri, gembala punya
mantu sendiri seperti itu”.
Kita
perlu perhatikan, persyaratan ini jangan kita abaikan. Karena meniup nafiri ini
berarti Tuhan ingin supaya kita menjadi saluran berkat. Agar kita bisa menjadi
saluran berkat maka Tuhan melengkapi kita dengan Roh Kudus. Roh Kudus ini yang
diberikan oleh Tuhan, dicurahkan rata di dalam hati kita sehingga kita tidak
mudah kecewa.
Roma 5:3-5
5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga
dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan
ketekunan,
5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji
menimbulkan pengharapan.
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih
Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah
dikaruniakan kepada kita.
Kalau
dicurahkan rata dalam hati kita oleh Roh Kudus maka kita akan berprinsip
seperti Yesus.
I Yohanes 3:14
3:14 Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam
maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa
tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.
Siapa
yang memindahkan? Yesus. Karena kita percaya kepada Yesus maka kita sudah
dipindahkan dari alam maut kepada alam kehidupan. Mata Tuhan selalu ditujukan
kepada alam maut, siapa tahu ada yang berseru kepada Tuhan maka Tuhan akan
menolong. Tetapi kalau sudah ada di dalam alam maut lalu tidak berseru mohon
pertolongan, siapa yang mau menolong. Atau sudah memohon tetapi salah mohon.
Seperti Daud, dia sudah diancam oleh dunia orang mati lalu dia berseru kepada
Tuhan dan Tuhan menolong.
I
Yohanes 3:15-16
3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah
seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang
tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
3:16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu
bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib
menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
Kita
searah dengan pandangan Tuhan. Dia sudah mati untuk kita, memindahkan kita dari
maut maka kita menjadi saluran berkat. Bukan berarti kita harus disalib seperti
Yesus, tetapi kita rela menolong orang lain. Ini yang diajar oleh Tuhan karena
sudah mau datang. Mau ke mana kita bergerak hari-hari terakhir ini, jika kita
berada di luar lingkup Firman pengajaran, maka kita akan terjebak oleh jeratnya iblis.
Makanya
kita perhatikan Imamat 23:23-25 ini. Ini memang cuma 3 ayat tetapi penerangannya
dalam Bilangan 29:1-6. Ini
syaratnya. Jika kita mendengarkan Firman Tuhan ini kita mohon kepada Tuhan “Tuhan
kuatkan supaya saya bisa memenuhi syarat Firman dan dengan mudah memenangkan
jiwa”. Satu jiwa saja sudah keuntungan apalagi bisa dua, tiga atau empat.
Berita ini
dihubung-hubungkan dengan kedatangan Tuhan pada kali kedua. Kita lihat pesan
Tuhan dalam menanti Roh Kudus untuk menguatkan kita supaya kita bisa menjadi
saksi.
Kisah Para Rasul 1:8,4
1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus
turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama
dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka
tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang -- demikian kata-Nya -- "telah
kamu dengar dari pada-Ku.
Jangan
tinggalkan Yerusalem, artinya jangan tinggalkan Firman pengajaran.
Yesaya 2:1-4
2:1 Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos
tentang Yehuda dan Yerusalem.
2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung
tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang
tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:
"Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar
kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari
Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
2:4 Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan
akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa
pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau
pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka
tidak akan lagi belajar perang.
Sebab
dengan adanya Firman pengajaran, tanpa kita
memaksa Tuhan, Tuhan sudah tahu bahwa kita rindu akan Firman pengajaran sehingga
Tuhan akan memberikan Roh Kudus kepada kita. Tanpa kita memaksa Tuhan seperti
yang banyak dilakukan
masa lampau. Seperti harus digenjot terus, memang kelihatan bagus, tetapi
pengamatan saya sebagai hamba Tuhan, itu tidak bertahan! Dari 100 orang untung
kalau 2 orang yang bertahan. Tetapi coba kalau dia sendirian lalu ada satu yang
menuntun dia tanpa unsur dipaksa, orang itu akan bertahan. Tetapi kalau hanya
karena sugesti, dipaksa emosinya untuk ini, lihat saja dia tidak akan bertahan. Karena cuma emosinya yang dirangsang.
Tetapi kalau dia berlutut sendiri dengan kerinduan hati kepada Firman Tuhan
lalu Tuhan penuhkan dengan Roh Kudus, maka dia akan bertahan.
Itu sebabnya
Tuhan larang meninggalkan Yerusalem, jangan tinggalkan Firman pengajaran, jemaat harus ada di dalam lingkup Firman
pengajaran. Tuhan tidak pernah lalai, Tuhan tahu kapan waktunya Dia memberikan Roh
Kudus. 10 hari kemudian mereka dipenuhkan Roh Kudus, berarti persekutuan mereka
dengan Firman pengajaran itu ada pada Bilangan 10. Artinya Firman sepenuh yang mereka pegang dan itu dihubungkan
dengan kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua. Kita dipenuhkan oleh Roh
Kudus terlebih dahulu dan itu dikaitkan dengan kedatangan Tuhan pada kali yang
kedua.
Kisah Para Rasul 1:9
1:9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia
disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
Siapa
di dunia ini yang disaksikan kenaikannya ke sorga? Hanya Yesus yang disaksikan.
Kisah Para Rasul 1:10-11
1:10 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia
naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
1:11 dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang
Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat
ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti
kamu melihat Dia naik ke sorga."
Yang
datang berdua-duaan ini bukan Malaikat biasa tetapi ini adalah Musa dan Elia. Kalau datang seorang diri itu
adalah Henokh.
Jadi
kita dilengkapi Roh Kudus. Tetapi sebelum dilengkapi Roh Kudus kita harus setia
dengan Firman pengajaran. Kemudian disuruh supaya kita memandang ke atas sebab
Dia akan datang kembali seperti Dia naik ke sorga. Peniupan nafiri berarti
saudara bersaksi, ingat, itu adalah salah satu kesiapun untuk menyambut
kedatangan Yesus kedua kali.
Kita
punya tanggung jawab moril untuk membawa jiwa supaya Tubuh Kristus dilengkapi
lewat pelayanan kita. Kita tidak tahu jumlah anggota tubuh Kristus, tetapi
lewat pelayanan saudara, nyata ada andil untuk memenuhi bilangan yang ada pada Tuhan. Itu tanggung
jawab kita, bukan kita diam-diam. Apalagi kalau kita menjadi sandungan bagi
orang lain, ada jiwa mau datang kemudian tersandung pada kita, jangan seperti
itu!
Roma 11:25
11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan
menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian
dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa
lain telah masuk.
Siapa
yang harus menjaga supaya jumlah ini penuh? Kita yang harus bergerak, tidak ada
yang lain. Orang-orang yang sudah menikmati kehidupan dipindah dari maut kepada
kehidupan, dialah yang bertanggung jawab moril untuk mencari jiwa. Dia harus
menjadi saluran supaya orang lain mendapat berkat dipindahkan dari maut kepada
kehidupan untuk mengisi supaya jumlah ini menjadi penuh. Makanya tiuplah nafiri
sekarang ini, bersaksilah. Tetapi beri dirimu lebih dahulu digarap oleh Firman
Tuhan. Katakan kepada orang lain “saya juga belum sempurna, tetapi saya
mengupayakan, saya merindu untuk disempurnakan”.
Roma 11:25 (Terjemahan Lama)
11:25 Karena tiada aku suka, hai saudara-saudaraku,
bahwa kamu tiada mengetahui rahasia ini, (supaya jangan kamu sangkakan dirimu
itu pandai), yaitu bahwa kekerasan itu menimpa sebahagian bani Israel, sehingga
genap bilangan orang kafir pun masuk iman.
Apakah
kita hanya menunggu orang lain dan kita tidak berbuat? Kalau seperti itu
berarti itu bagaikan sel anggota tubuh yang mati, itu nanti akan keluar dari persekutuan
tubuh Kristus. Tetapi
kalau kita sel yang hidup maka kita akan berkembang, sel itu akan memecahkan
diri sehingga berkembang di dalamnya. Tujuannya untuk memenuhi sehingga genap
bilangan bangsa kafir. Tuhan tidak berbicara supaya genap bilangan orang
Israel.
Ini
tujuan Tuhan utamanya dalam kehidupanku. Saya membawa dalam doa kaum keluargaku. Sebenarnya sudah ulang berulang saya
bersaksi bagi adik-adik saya, tetapi masih saja mereka belum mau. Saya berdoa
semoga mereka tidak terlambat.
Bagaimana
tugas tanggung jawab saudara untuk menggenapi jumlah bangsa kafir. Itu dipercayakan oleh Tuhan di atas pundak
saudara. Tiuplah nafiri, bunyikan bunyi serunai, tetapi dalam tanda pesta. Ada
sukacita, bukan dengan dipaksa atau terpaksa. Dan isi pesta ini lihat
persekutuanmu, ada korban bakaran, ada korban sajian, ada korban syukur, ada
korban curahan. Itu sudah dilengkapi oleh Tuhan dalam Ibrani 9:13-16. Harus
bersaksi, ada kakakmu, ada adikmu, ada saudaramu, ada bapakmu, ada ibumu.
Pokoknya bersaksi, tetapi ingat syaratnya, beri dirimu untuk digarap oleh
Firman pengajaran.
Ibrani 9:13-14
9:13 Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu
jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga
mereka disucikan secara lahiriah,
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang
kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan
yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan
yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Ada
sarana Tuhan berikan kepada kita yaitu Korban Kristus. Coba sadarilah dan sesali “saya sudah salah Tuhan, saya sudah
gagal, saya mau datang kepada Tuhan. Ampuni saya dan pakai saya menjadi saluran
berkat bagi orang lain”.
Ibrani 9:15-16
9:15 Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu
perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian
kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus
pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
9:16 Sebab di mana ada wasiat, di situ harus
diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu.
Tuhan
yang membuat wasiat. Yesus pembuat wasiat itu harus mati lalu bangkit, sehingga
kita bisa menerima wasiat. Jika tidak maka tidak ada yang bisa memberikan kita
wasiat. Apapun kepercayaannya
jika tanpa Yesus tidak ada artinya.
Mari
kita memperhatikan kembali supaya kita tidak salah dalam pelajaran ini. Saya
berdoa kepada Tuhan jangan sampai saya menyampaikan pengajaran karena kalau
salah akan berbalik kutuk kepada saya. Peniupan nafiri itu arahnya hanya satu
saja, yaitu untuk melengkapi jumlah tubuh Kristus dari bangsa kafir. Tetapi
satu waktu akan berbalik arah. Nafiri itu ditiup bukan untuk melengkapi lagi bangsa kafir berbalik arah untuk melawan orang
yang sudah mendengar tiupannya. Ini yang harus kita waspadai. Kenapa? Sebab ada
masalah, dia tidak mau mendamaikan diri dengan Tuhan. Akhirnya nafiri itu
ditiup untuk menyerang dia, seperti rajawali yang menyerang dia.
Hosea 8:1
8:1 Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali atas
rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah
mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.
Rumah
Tuhan itu siapa? Kita inilah Bait Allah.
I Korintus 3:16
3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah
dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
Mestinya
kita lewat pengajaran mendengar perjanjian Tuhan. Karena Tuhan mau datang
menjemput kita maka kita melihat Dia ke atas dan kita tinggal di dalam
perjanjian Tuhan. Karena ada janji Tuhan kepada kita maka kita mengalami
penyucian dua sisi yaitu disucikan dari percemaran jasmani dan rohani.
II Korintus 7:11
7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita
sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua
pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan
kita dalam takut akan Allah.
Kemudian
kita memegang pengajaran, bukan mendurhaka. Kalau mendurhaka, itu berbahaya.
Hosea 8:2-3
8:2 Kepada-Ku mereka berseru-seru: "Ya Allahku,
kami, Israel mengenal Engkau!"
8:3 Israel telah menolak yang baik -- biarlah musuh
mengejar dia!
Akhirnya
beginilah nasibnya, itu sebabnya jangan sampai terjadi. Nafiri ditiup untuk
melawan musuh, nafiri ditiup supaya kita berkumpul, nafiri ditiup supaya kita
ada gerakan maju. Tetapi kalau nafiri ditiup lalu yang terjadi seperti dalam
Hosea pasal 8, itu mengerikan. Jika kehidupan kita mendurhaka kepada
pengajaran, kita tidak berpegang kepada janji dan meneruskan apa yang salah, kasihan
nanti kita diserang oleh Tuhan bagaikan rajawali. Siapa bisa mengalahkan
rajawali, dia burung yang buas. Rajawali ini simbol Roh Kudus. Kalau Roh Kudus
berbalik menjadi musuh kita maka Dia menjadi musuh yang aktif.
Yesaya 63:10
63:10 Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh
Kudus-Nya; maka Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang
melawan mereka (dengan akitif).
Biar
angin topan melanda burung rajawali
hanya bermain-main dengan angin topan. Itulah kekuatan Roh Kudus, biarpun topan
melanda, dia tidak peduli, bahkan dianggap itu hanya suatu permainan. Tetapi
wahai kalau kita mendurhaka, Dia berbalik
memerangi kita dan akan melawan dengan aktif. Ini jangan terjadi.
Jika kita sadar Bilangan
29:1-6 belum kita penuhi, marilah sekarang kita penuhi, mari kita upayakan.
Berdoa kepada Tuhan “berikan Roh Kudus supaya saya menjadi saksi, menjadi
berkat bagi orang lain. Saya menangkan jiwa dan dia menjadi anak sulung, dia
menangkan jiwa lagi dan menjadi anak sulung juga, maka lengkaplah anggota tubuh
Kristus, jumlahnya Tuhan yang tahu.
Tetapi kalau kita sudah menjadi bagian dari bilangan itu kemudian kita bermain-main,
awas! Dia akan berubah menjadi musuh. Mumpung saudara mendengar Firman Tuhan
ini, jangan tunggu Roh Kudus berbalik melawan kita. Makanya jangan mendurhaka
kepada Tuhan, jangan kita lawan pengajaran, kita pegang perjanjianNya.
Hosea 8:1
8:1 Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali atas
rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah
mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.
Perjanjian
imam dengan Tuhan, Tuhan itu pusaka kita. Masakan kalau Tuhan itu pusaka kita,
Dia akan lupa ongkos bensin kita dan dabu-dabu roa di meja. Janji hamba Tuhan
dengan Tuhan adalah janji yang digarami, bukan janji hambar.
Bilangan 18:19
18:19 Segala persembahan khusus, yakni persembahan
kudus yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu dan
kepada anak-anakmu laki-laki dan perempuan bersama-sama dengan engkau; itulah
suatu ketetapan untuk selama-lamanya; itulah suatu perjanjian garam untuk
selama-lamanya di hadapan TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu."
Yeremia 33:19-21
33:19 Firman TUHAN datang kepada Yeremia, bunyinya:
33:20 "Beginilah firman TUHAN: Jika kamu dapat
mengingkari perjanjian-Ku dengan siang dan perjanjian-Ku dengan malam, sehingga
siang dan malam tidak datang lagi pada waktunya,
33:21 maka juga perjanjian-Ku dengan hamba-Ku Daud
dapat diingkari, sehingga ia tidak mempunyai anak lagi yang memerintah di atas
takhtanya; begitu juga perjanjian-Ku dengan orang-orang Lewi, yakni imam-imam
yang menjadi pelayan-Ku.
Kalau
bisa kita rubah matahari terbit dari barat dan terbenam di timur baru Tuhan
bisa merubah janji dengan Lewi dan Daud.
Kekasih
yang diberkati Tuhan, jangan coba saudara tinggalkan pengajaran. Di mata Tuhan
itu berarti mendurhaka dan Roh Kudus akan melawan orang seperti itu. Berarti bukan sorga miliknya, tetapi neraka tempatnya.
Sekarang
ayo kita tiuplah nafiri. Demi jiwa dimenangkan
karena kita bicara Firman dan mereka melihat ada meterai Firman di dalam diri
kita. Bicara kesucian benar dia hidup dalam kesucian, bicara kejujuran memang
dia jujur, bicara pergaulan memang dia seperti itu, bicara soal damai memang
dia hidup dalam perdamaian, jadi mantap. Sehingga orang yang mendengar bisa
berkata “oh iya” bahkan orang bisa bertanya “orang itu penjahat kaliber. Setiap kali bicara dia selalu
katakan setan putar. Kalau ngomong selalu kebun binatang. Tetapi lihat itu bapa
benar-benar
telah berubah”. Begitu
orang itu bersaksi maka itu mantap karena ada urapan. Tetapi kalau kita
bersaksi lalu orang lain mendengar kita berkata kepada anak kita “setan putar!”. Jadi dia sendiri
setan putar, bagaimana mau bersaksi kepada saya. Jangan kita seperti itu.
Kita
mau meniup nafiri, itu pesta yang tidak bisa kita elakkan. Untuk mencapai pesta
pondok daun-daunan, saudara tidak bisa lompat dari pesta pantekosta langsung
pada pesta pondok daun-daunan. Sebab banyak gereja berpandangan
seperti itu. Mereka berpikir yang penting sudah penuh Roh Kudus dan berbahasa
Roh pasti diterbangkan Tuhan. Padahal penuh Roh Kudus itu supaya kita kuat
memenangkan jiwa untuk memenuhi kelengkapan Tubuh Kristus. Kemudian seiring
meniup nafiri, kita masuk pada pesta grafirat yaitu penyucian penuh. Setelah
itu baru pesta pondok daun-daunan, kita masuk pada penyingkiran gereja, jauh
dari mata ular. Itu yang saya dambakan. Saya tidak mau tinggal pada 3,5 aniaya
antikristus. Kita baru diancam saja sudah ketakutan luar biasa. Apalagi kalau sudah ada di hadapan kita.
Sebabnya
ayo kita memenuhi tanggung jawab moril kita. Itu tugas kita, itu amanat Tuhan.
Matius 28:19
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Markus 16:15-16
16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke
seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan,
tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Wujudnya
adalah Roma 11:25, sehingga kita gereja Tuhan benar-benar adalah gereja yang kelak disingkirkan
jauh dari mata ular.
Roma 11:25
11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan
menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian
dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa
lain telah masuk.
Mengapa
terjadi
serangan balik? Karena tidak peduli suara sangkakala.
Yeremia 6:17
6:17 Juga aku mengangkat atas mereka penjaga-penjaga,
firman-Ku: Perhatikanlah bunyi sangkakala! Tetapi mereka berkata: Kami tidak
mau memperhatikannya!
Suara
sangkakala diabaikan, tidak digubris, tidak diperduli. Itu sebabnya kuasa bunyi sangkakala itu ditiup untuk menghantam
dia kembali. Karena ketika bunyi itu dikumandangkan oleh gembala dari belakang
mimbar, dia tidak mau peduli dan mengeraskan hati. Itu berbahaya, menimbun
murka Allah. Akhirnya tiupan sangkakala itu ditujukan kepadanya. Lebih baik
kita merayap di kaki Tuhan, minta-minta ampun kepada Tuhan dari pada kita
menjadi musuh Tuhan. Dulu kita musuh Tuhan, jangan lagi kembali kita menjadi
musuh Tuhan.
Roma 5:9
5:9 Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan
oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.
Dulu
kita memusuhi Tuhan dalam pikiran dan hati kita, sekarang jangan lagi.
Kolose 1:21
1:21 Juga kamu yang dahulu
hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang
nyata dari perbuatanmu yang jahat,
Saya sampaikan
ini dengan penuh kasih Kristus, dengan keprihatinan mendalam agar gereja Tuhan
dan umat Tuhan yang dipercayakan mendengarkan suara Firman yang kami sampaikan
supaya terhindar dari hal yang mengerikan itu dan saudara terlibat dalam satu
mega proyek Allah yaitu membangun dan melengkapi Tubuh Kristus dari bangsa
kafir. Itu yang Tuhan dambakan dari kehidupan saudara dan saya.
Kita
perduli dan kita perhatikan hal ini, akhir zaman jangan sampai terjadi. Karena peniupan
nafiri nanti serempak dibunyikan untuk menghimpun dari seluruh penjuru alam.
Jadi peniupan nafiri ini benar-benar kental hubungannya dengan kedatangan Tuhan
pada kali yang kedua.
Matius 24:31
24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar
malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka
akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung
langit yang satu ke ujung langit yang lain.
Bapak
Pdt. Pong mengatakan “sudah saatnya sekarang kami hamba Tuhan harus meniup
nafiri dengan dahsyat”. Tetapi bukan dengan asal, harus dengan penuh kebijakan.
5 jari ini bagaikan 5 jabatan. Nabi yang menonjol adalah nubuat, rasul yang menonjol adalah hikmat,
penginjil yang menonjol adalah kuasa, gembala yang menonjol adalah roh
kebijakan dan pertimbangan, guru yang menonjol adalah mahrifat. Gembala dan
guru tidak bisa dipisah. Gembala harus bisa menjadi guru tetapi guru belum
tentu bisa menjadi gembala. Dari gembala ada roh kebijakan dan pertimbangan.
Itu yang tadi dikatakan dalam Amsal 11:30 bahwa itu adalah roh 5 anak dara yang
bijak untuk memenangkan jiwa.
3/10
berarti 2/10 sudah kena mengena dengan akhir zaman. Tambah satu itu reserep.
Matius 24:31
24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar
malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka
akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung
langit yang satu ke ujung langit yang lain.
Itu
ciri orang pilihan dari sekarang, suka berkumpul. Sudah dari sekarang ini kita
harus memperhatikan, suka berfellowship, jika masih kita diberi kesempatan oleh
Tuhan. Sebab satu waktu ada kesempatan tetapi tidak ada waktu, ada waktu tetapi
tidak ada kesempatan. Ada waktu tetapi tidak ada kesempatan itu waktu kita
sakit. Ada kesempatan tetapi tidak ada waktu, itu kebalikannya. Sekarang inilah
waktunya.
Bapak
Pdt. In Yuwono selalu mengatakan “perhatikan di mana saudara berfellowship.
Jangan sembarang saudara pergi. Nanti kalau sembarang saudara pergi, bukan
membawa berkat pada jemaat, tetapi membawa racun pada jemaat”.
Kita
yang hidup akhir zaman ini ada kesempatan sekarang. Jangan tunggu ada
kesempatan tetapi tidak ada waktu. Saudara ada kesempatan tetapi waktu sudah
diblokir oleh antikristus. Tidak usah antikristus, antek-anteknya saja sekarang
sudah merajalela.
Sekarang
ini kita galakkan hidup kita dalam pengajaran. Bersekutu dengan korban bakaran,
berarti bersekutu dengan Korban Kristus, bersekutu
dengan Firman pengajaran, bersekutu dengan perjamuan kudus maka otomatis
saatnya tiba kita akan dilengkapi dengan Roh Kudus. Sehingga kita dimampukan secara
ajaib untuk bersaksi dan memenuhi Roma 11:25.
Roma 11:25
11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan
menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian
dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa
lain telah masuk.
Itu
tanggung jawab saya lebih dahulu. Kemudian saudara juga katakan “saya lebih dahulu” maka akan
terjadi kompetisi, perlombaan dalam dirimu untuk memenangkan jiwa. Waktunya
sudah dekat, dari Paskah, roti fatir, timang-timangan, tidak ada lagi yang
kurang, tinggal kita menjalankan saja.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar