Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yehezkiel 11:22-25
11:22 Maka kerub-kerub itu mengangkat sayap
mereka, dan roda-rodanya bergerak bersama-sama dengan mereka, sedang kemuliaan
Allah Israel berada di atas mereka.
11:23 Lalu kemuliaan TUHAN naik ke atas dari
tengah-tengah kota dan hinggap di atas gunung yang di sebelah timur kota.
11:24 Dan Roh itu mengangkat aku dan membawa aku
kembali di dalam penglihatan yang dari Roh Allah ke negeri Kasdim kepada para
buangan. Lalu menghilanglah penglihatan yang kulihat itu dari padaku
11:25 dan aku sampaikan kepada para buangan itu segala
sesuatu yang diperlihatkan TUHAN kepadaku.
Ini kesimpulan dari Yehezkiel
11:1-25. Apa yang diperlihatkan Tuhan kepada orang buang? Itulah rancangan
Tuhan untuk kehidupan mereka, agar mereka benar-benar merindukan untuk kembali
ke tanahnya Tuhan. Sekaligus mengingatkan kepada mereka bahwa mereka dulu di
tanah Mesir. Dulu di tanah Mesir mereka bercocok tanam, mereka bertani dan
sebagainya, semua hasilnya mereka peroleh lewat kekuatan diri mereka sendiri.
Dan hasilnya selama di Mesir mereka hanya memetik sayur. Jadi ketika mereka ada
di Mesir dan Tuhan mau rekrut mereka ke tanahnya Tuhan, lalu di tanahnya Tuhan
terjadi pembuangan dan sekarang Tuhan mau mengembalikan mereka ke tanahnya
Tuhan, agar mereka memahami bahwa inilah rencana atau gagasan Tuhan dalam
memulihkan mereka kembali di tanah Tuhan.
Kalau di Mesir mereka bekerja keras,
peras keringat, yang mereka petik hanya tanaman yang sejenis rumput. Karena mereka
bergantung pada kekuatan mereka. Bercocok tanam, mengerjakan sesuatu mengandalkan
pada kekuatan mereka, hasilnya rumput.
Ulangan 11:10
11:10 Sebab negeri, ke mana engkau masuk untuk
mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari mana kamu keluar, yang
setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan jerih payah, seakan-akan
kebun sayur.
Jadi suasana mereka di Mesir
memberikan pembelajaran kepada kita, jika kita bergerak di dunia sekarang ini
terlebih perkara rohani, jangankan yang rohani, yang jasmani juga, jika
bersandar pada kekuatan kita maka hasilnya hanya kebun sayur, itu jenis rumput.
Kejadian 1:30
1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala
burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan
segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian.
Kalau hanya upaya daging kita, itu
berarti hanya makanan binatang. Rumput itu spesial Tuhan siapkan hanya untuk
binatang. Ini mengajar kepada kita, baik perkara jasmani maupun rohani, jangan
kita bersandar pada kekuatan kita.Dalam segala sesuatu kita harus bersandar kepada
Tuhan. Walaupun kita memetik hasilnya karena bersandar pada kekuatan kita maka
kita hanya menjadi mangsa binatang, karena hasilnya hanya rumput. Artinya kita
menjadi manusia fana, sia-sia dan disantap oleh binatang dalam Wahyu 13:1.
Wahyu 13:1
13:1 Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari
dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya
terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
Banyak anak Tuhan dan umat Tuhan,
baik dia hamba Tuhan selalu bersandar dengan kekuatan dan kemampuan daya
pikirnya sendiri. Sehingga apa yang dia petik? Kalau ini terus yang kita
andalkan maka kita bukan melekat pada Kristus namun dimakan binatang buas.
Olehnya perlu kita ada di dalam Firman pengajaran agar kita bersandar kepada
Tuhan.
Tanah yang dijanjikan oleh Tuhan ini
adalah tanah yang hanya bersandar kepada hujan yang turun. Dalam Yehezkiel
pasal 11, ada kembali disebut gunung. Karena tanah yang dipilih oleh Tuhan itu
bergunung dan berlembah. Dan tanah ini hanya bergantung pada hujan. Jadi kehidupan
kita dibawa pada satu wilayah, pada satu tempat yang di mana kita diajar hanya
bergantung kepada hujan, berarti bergantung pada Firman pengajaran. Ini yang
dicari Tuhan dalam kehidupan saya. Apakah saya bergantung sepenuh pada kekuatan
Firman Pengajaran, Roh dan kasih Tuhan atau tidak. Atau malah kembali seperti
orang Mesir, inilah yang akan menjebak.
Memang dalam Ulangan pasal 11 itu
juga, Tuhan mewanti-wanti kita. Mengapa Israel harus dibuang? Sebab
awas-awasnya Tuhan tidak mereka gubris. Tuhan sudah beri tahu bahwa di negeri
yang diberikan Tuhan itu mereka hanya bersandar kepada hujan. Tetapi setelah
bertahun-tahun mereka tidak lagi bersandar kepada Tuhan tetapi kepada berhala
yang menjijikan, yang mengakibatkan mereka dibuang. Mereka bukan bersandar pada
hujan, hujan itu hubungannya
dengan Firman pengajaran.
Kita diajar oleh Tuhan untuk
bersandar pada Tuhan 100%. Apalagi menjelang tapal batas ini. Karena apa? Ayat
di dalam Ulangan pasal 11 itu diucapkan oleh Musa saat berada di tapal batas.
Kita sekarang melangkah sudah ada di tapal batas, Yesus sudah mau datang. Kita
sudah terlalu lama beredar-edar di dunia ini, sudah 40 yobel.
Ulangan 11:31-32
11:31 Sebab kamu ini sebentar lagi hendak
menyeberangi sungai Yordan untuk memasuki dan menduduki negeri yang
diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu; dan bila kamu akan menduduki dan
mendiaminya,
11:32 maka haruslah kamu melakukan dengan setia segala
ketetapan dan peraturan yang kupaparkan kepadamu pada hari ini."
Ini tapal batas, menubuatkan kepada
kita bahwa kita sudah berada di ujung akhir zaman. Di ujung akhir zaman ini
Tuhan ingin merekrut pikiran dan perasaan kita agar kehidupan Kekristenan kita bersandar
penuh pada hujan yang turun dari sorga, berarti bersandar penuh pada Firman pengajaran yang sehat asupan dari Tuhan.
Kalau kita belum bisa lepas dan masih
mengandalkan otak dan otot kita, hasilnya hanya sayur itu sejenis rumput.
Berarti hasilnya hanya membuat binatang itu gemuk dan akhirnya kita yang
disantap. Ini jangan terjadi pada diriku dan diri saudara. Sebabnya mulai
sekarang belajarlah kita bersandar kepada Tuhan. Mulai dari bangun pagi,
serahkan apa yang akan kita kerjakan satu hari. Di antara pagi sampai sore,
ambil kesempatan kita lipatkan lutut. Malam sebelum tidur, lipatkan lutut lagi. Itu
membuktikan saudara bersandar kepada Tuhan. Alias saudara mencintai Firman pengajaran.
Firman pengajaran itu berjenjang,
karena Ulangan pasal 32 mengatakan mulai dari embun, baru renai dan akhirnya
dirus yang deras. Di akhir zaman ini yang dibutuh adalah dirus yang lebat,
hujan deras. Kalau benar gereja Tuhan mau bersandar kepada Tuhan maka hatinya akan
tertarik dengan Firman pengajaran karena itu jadikan itu kebutuhan utama. Ini yang seringkali diabaikan oleh gereja Tuhan, cuma suka embun dan
renai, tetapi tidak butuh hujan deras. Padahal itulah hujan yang disebut hujan
akhir, itu adalah Firman yang mendewasakan.
Zakharia 10:1
10:1 Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim
semi! TUHANlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan
diberikanNya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.
Di tanah Israel, di tanahnya Tuhan,
kemudian orang Israel di buang ke Babel. Dan Tuhan bangkitkan memori mereka
bagaimana tanah pemberian Tuhan. Sehingga mereka mengenang tanah itu kembali. Itu
ada pada Yehezkiel
11:16. Lebih lagi Tuhan ingatkan
juga tentang Mesir.
Yehezkiel 11:16
11:16 Oleh sebab itu katakanlah: Beginilah firman
Tuhan ALLAH: Walaupun Aku membawa mereka jauh-jauh di antara bangsa-bangsa dan
menyerakkan mereka di negeri-negeri itu dan Aku menjadi tempat kudus yang
sedikit artinya bagi mereka di negeri-negeri di mana mereka datang,
Kalau kita berpikir duniawi seperti
kehidupan Israel di Mesir, memang kita akan meraih hasil. Tetapi hasil yang
kita peroleh hanya sayur/ rumput. Kalau cuma sayur berarti kita tipe manusia sayur/rumput yang akan disantap binatang buas.
Apapun profesi dan pekerjaan kita,
ayo kita selalu berserah kepada Tuhan. Jangan berkata “aku mampu, aku bisa”.
Berserahlah kepada Tuhan sehingga hasil yang kita petik bukan sayur. Yang
pertama kita petik adalah gandum yang limpah. Berarti saudara mendapat
pemeliharaan Tuhan dalam bentuk Firman dalam kelimpahannya. Itu adalah hasil
dari hujan turun, menghasilkan gandum. Jadi gandum dan hujan tidak bisa
terpisah. Tetapi pengertian gandum di sini adalah pemeliharaan Tuhan sekarang
dan yang akan datang. Sebab gandum ini jika sudah dipanen maka bulir gandum
dijemur, ditumbuk, dan terkelupas kulitnya digiling dan jadi tepung halus
kemudian dijadikan roti. Itu pemeliharaan Tuhan masa sekarang. Dan diambil juga
yang menjadi benih untuk ditabur lagi, berarti pemeliharaan Tuhan yang akan
datang.
2 Korintus 9:10
9:10 Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia
juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan
menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;
Jadi kalau kita berpegang pada Firman, ada pemeliharaan Tuhan
sekarang dan yang akan datang. Tidak akan kalang kabut kita, apapun yang
terjadi di dunia yang fana ini yakin Tuhan akan memelihara kita sekarang. Sebab itu jangan tolak Firman pengajaran,
artinya bergantung pada Tuhan maka Tuhan akan memelihara. Apapun keluhan, masalah
dan problem kita, jika benar-benar kita bersandar dan kita pegang Firman
pengajaran itu, maka masalah kita pasti ditangani oleh Tuhan.
Ini juga menjadi bahan perenungan
saya sebagai hamba Tuhan. Saya tidak mau kemudian hanya menyampaikan lalu saya
sendiri nyasar. Saya ajar kemudian saya sendiri yang nyasar, ini suatu
kesalahan
besar.
Hujan awal itu ketika baru menanam
dan hujan akhir saat menjelang panen
menghasilkan gandum, perlindungan Tuhan dalam kehidupan kita. Hujan awal ini
yang membawa kita untuk dekat dengan sesama. Kemudian hujan akhir itu sifatnya
vertikal, terkait dengan pribadi Tuhan. Inilah tujuan perjalanan kita.
Kalau sudah ada gandum maka akan ada
yang namanya anggur. Tujuan hujan turun ini supaya kita bukan bersandar pada
kekuatan kita, bukan seperti di Mesir ketika kita masih manusia duniawi. Kita
sekarang manusia yang rohani yang bergantung pada hujan yang turun, maka nanti anda
akan menikmati enaknya, nyamannya dan sukacitanya karena ada anggur. Sukacita
dalam persekutuan yang indah dimulai
dari nikah. Itu bukan rumput. Kalau dengan kekuatan kita sendiri maka hasilnya
adalah rumput.
Setelah gandum dan anggur maka
dilanjutkan dengan zaitun. Berarti kehidupan itu akan hidup dalam terang dan
hidup dalam urapan. Inilah anak-anak Tuhan dan kami hamba-hamba Tuhan. Maka
kami akan menikmati bagaimana pemeliharaan Tuhan yang ajaib. Banyak sudah
pengalaman kami menikmati pemeliharaan Tuhan.
Ulangan 11:16
11:16 Hati-hatilah, supaya jangan hatimu terbujuk,
sehingga kamu menyimpang dengan beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah
kepadanya.
Ini diperinci oleh Tuhan terus,
pertama kita harus waspada dan hati-hati. Bisikan itu bisa muncul. Di sini
Tuhan mengajar saya bersandar kepada Tuhan. Bagaimana saya bisa mengajar umat
Tuhan kalau saya sendiri tidak benar dan punya kebun berhekto-hekto are.
Ulangan 11:31
11:31 Sebab kamu ini sebentar lagi hendak
menyeberangi sungai Yordan untuk memasuki dan menduduki negeri yang
diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu; dan bila kamu akan menduduki dan
mendiaminya,
Sebentar lagi menyeberang berarti
sudah di tapal batas. Kita ini sudah ditapal batas, sudah ada 40 tahun yobel
kita beredar-edar di dunia yang fana ini. Gereja Tuhan mulai lahir di
Yerusalem, sampai sekarang ini sudah 40 yobel, kita sudah ada pada yobel yang
terakhir. 1 yobel itu 50 tahun. 50x40=2000, kita sudah ada pada tahun bonus. Kita
sudah harus ingat hal ini. Silahkan cari pekerjaan tetapi bersandar kepada
Tuhan. Jika Tuhan izinkan itu engkau raih, pasti bukan rumput yang engkau terima
tetapi persekutuanmu dengan hujan awal dan hujan akhir akan mantap dengan sesama
terlebih dengan Tuhan.
Jadi Tuhan mengingatkan dulu ayat 10 tentang tanah
Mesir kemudian Tuhan berikan gambaran tanahnya Tuhan. Kalau itu tanahnya Tuhan,
berarti Tuhan berikan kita pekerjaan tetapi kita tahu bahwa itu Tuhan punya
proyek yang harus kita kelolah, jangan lupa Tuhan. Entah pekerjaanmu sebagai
anggota TNI, Polri, PNS, kepala bank, ketua RT atau apapun juga, jangan lupakan
pekerjaan
Tuhan.
Kejadian 2:15
2:15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman
Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
Sekali lagi kita perhatikan bagaimana
tanah Tuhan ini hanya terpergantung dari hujan. Kenapa Tuhan tidak membawa
Israel di tepi sungai Misisipi. Kalau di bawa ke situ masih sama seperti di
tepi sungai Nil. Memang di tepi sungai Nil itu banyak sekali rumput, tempat
bersembunyinya kuda Nil/ binatang buas.
Kalau Tuhan bekerja dalam diri kita
dengan hujan awal maka akan Dia akhiri juga dengan hujan akhir. Itu pertanda
perhatian Tuhan yang luar biasa kepada kita. Kalau kita sudah diisi dengan
pengajaran mula-mula maka akan Tuhan lengkapi dengan pengajaran sempurna.
Pengajaran mula-mula itu hujan awal dan pengajaran kesempurnaan itu hujan
akhir. Tuhan sudah cekoki kita dengan pengajaran mula-mula. Jangan kita
berhenti, jangan kita puas, harus sampai pada hujan akhir, pelajaran yang
sempurna. Karena itulah yang akan Tuhan kerjakan. Jangan sampai maksud Tuhan menghentar kita dari hujan awal
kepada hujan akhir lalu kita sendiri yang berhenti di tengah jalan.
Filipi 1:5
1:5 Aku mengucap syukur kepada Allahku karena
persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini.
Ini persekutuan yang bukan setengah
jalan.
Filipi 1:6
1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang
memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada
akhirnya pada hari Kristus Yesus.
Tuhan menggagas pekerjaanNya dimulai dari
sekarang dan akan disempurnakan. Coba kalau belum sempurna saudara sudah
berhenti, padahal Tuhan mau membawa kita pada garis akhir, sampai sempurna. Apalagi
tinggal sedikit mencapai garis finis, ternyata gagal. Ternyata banyak orang seperti itu.
I Timotius 4:1
4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu
kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran
setan-setan
Sejak kita menerima pengajaran sampai
saat ini harus ada keteguhan. Kalau esok lusa saudara angkat kaki maka
kesempurnaan tidak akan bisa diraih. Berarti tetap berada di Mesir dan orang itu hanya menjadi
santapan binatang buas.
Filipi 1:6
1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang
memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada
akhirnya pada hari Kristus Yesus.
Tidak ada pekerjaan Tuhan yang bukan
pekerjaan baik. Inilah yang harus kita pikirkan.
Filipi 1:7
1:7 Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian
akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut
mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu
aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil.
Sebagai hamba Tuhan mereka ini selalu
ada dalam pikiran rasul Paulus, selalu ada pada pikiran gembala.
Filipi 1:8
1:8 Sebab Allah adalah saksiku betapa aku dengan kasih
mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian.
Kerinduan hati hamba Tuhan terhadap umat
Tuhan tidak pernah lekang atau lapuk oleh karena hujan dan panas. Semoga ini
ada dalam hati kami hamba Tuhan. Itulah yang kami dambakan dan rindukan.
Tuhan selalu mengingatkan, bagaimana kita menyikapi tanah pemberian
Tuhan ini kepada kita. Ada hal-hal yang harus diwaspadai.
Ulangan 11:16; 12:29-30
11:16 Hati-hatilah, supaya jangan hatimu terbujuk,
sehingga kamu menyimpang dengan beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah
kepadanya.
12:29 "Apabila TUHAN, Allahmu, telah melenyapkan
dari hadapanmu bangsa-bangsa yang daerahnya kaumasuki untuk mendudukinya, dan
apabila engkau sudah menduduki daerahnya dan diam di negerinya,
12:30 maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena
jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan
supaya jangan engkau menanya-nanya tentang allah mereka dengan berkata:
Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada allah mereka? Aku pun mau berlaku
begitu.
Sampai bertanyapun jangan, tetapi
kadang kita malah debat dengan orang dari agama lain, itu bodoh, kenapa kita
mau debat dengan buku agama lain. Karena kita percaya Alkitab kitab. Alkitab
ini adalah pemberian Tuhan kepada bangsa Israel dan Tuhan katakan “Aku tidak
pernah mempercayakan Firman kepada bangsa lain”. Jadi kalau ada orang
mengatakan Firman ada pada bangsa lain, itu bukan Firman. Firman hanya Alkitab,
tidak usah kita tanya-tanya pada mereka. Pusing amat, tidak usah kita bertanya-tanya.
Terserah mereka mau mengatakan begini dan begitu. Biarpun lidahnya mengkritik Alkitab, saya tetap
percaya Alkitab. Apalagi sudah jelas animisme yang cuma percaya pada dewa-dewa
kemudian kita mau bertanya-tanya lagi. Akhirnya inspirasi iblis yang ada pada
orang itu yang mengatur tatanan hidupnya, kita juga ikut terlibat di dalamnya
bahkan kita lakukan padahal katanya orang Kristen.
Ini masalah di akhir zaman ini.
Makanya saya sebagai hamba Tuhan ngeri melihat gejala ini sangat mewabah. Bahkan
orang-orang percaya yang serius dengan Tuhan akan mengalami himpitan dan
ditekan. Tetapi tidak usah takut, karena Tuhan akan membela FirmanNya, Tuhan
akan membela umatNya.
Ketika Gideon telah membongkar
berhala yang dibangun oleh bapanya, besok paginya orang sekampung datang
mencari tahu siapa yang melakukan itu. Begitu mereka tahu bahwa Gideon yang
melakukannya maka mereka melapor kepada bapanya. Bapanya menjawab “kalau memang
Baal itu benar, biarlah Baal itu berjuang membela dirinya sendiri”.
Kalau kita yakin benar bahwa Alkitab
ini adalah kebenaran, itulah Yesus, biarlah Tuhan Yesus yang berbantah dengan
mereka, pasti kita menang. Olehnya mari kita
berserah kepadaNya.
Mari kita berdoa bagaimana kita bisa
sampai pada kesempurnaan. Olehnya kita harus waspada. Bagaimana kita menanggapi
supaya tidak tertipu dengan ini?
Ulangan 11:17
11:17 Jika demikian, maka akan bangkitlah murka TUHAN
terhadap kamu dan Ia akan menutup langit, sehingga tidak ada hujan dan tanah
tidak mengeluarkan hasil, lalu kamu lenyap dengan cepat dari negeri yang baik
yang diberikan TUHAN kepadamu.
Akhirnya mereka lenyap karena Tuhan
menahan hujan. Kenapa? Karena Tuhan melihat umatNya tidak bersandar kepada
Tuhan, tidak bersandar pada hujan, yaitu tidak bersandar pada pengajaran.
Ulangan 11:18
11:18 Tetapi kamu harus menaruh perkataanku ini dalam
hatimu dan dalam jiwamu; kamu harus mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu
dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu.
Sampai Tuhan katakan pengajaran ini
harus ada di lengan kita, di telinga kita, di dahi kita, di dalam hati kita,
sampai di ambang-ambang pintu kita. Menjadi lambang di dahi berarti pikiran
kita cuma Firman.
Ulangan 11:19
11:19 Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu
dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau
sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun;
Berarti dari seluruh aktifitas hidup
kita, entah di jalan, entah di rumah, entah duduk, entah tidur, biarlah Firman yang
mewarnai mulut kita.
Ulangan 11:20-22
11:20 engkau harus menuliskannya pada tiang pintu
rumahmu dan pada pintu gerbangmu,
11:21 supaya panjang umurmu dan umur anak-anakmu di
tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk
memberikannya kepada mereka, selama ada langit di atas bumi.
11:22 Sebab jika kamu sungguh-sungguh berpegang pada
perintah yang kusampaikan kepadamu untuk dilakukan, dengan mengasihi TUHAN,
Allahmu, dengan hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan
berpaut pada-Nya,
11:23 maka TUHAN akan menghalau segala bangsa ini dari
hadapanmu, sehingga kamu menduduki daerah bangsa-bangsa yang lebih besar dan
lebih kuat dari padamu.
Ternyata mata Tuhan memantau terus.
Untuk apa Tuhan memantau? Ketika ada musuh yang menindas, Tuhan menghalau.
Ketika ada hal-hal yang bisa menghimpit saudara, Tuhan menghalau. Kalau benar
kita menaruh Firman pada pikiran kita, di tangan kita, dalam segala sisi
kehidupan kita diwarnai oleh Firman maka musuh yang coba mengganggu pasti Tuhan halau, penyakit yang
mengganggu kita Tuhan halau. Berarti Tuhan mengingatkan Israel ini supaya
kembali kepada ketetapan Tuhan karena mereka sudah lupa, sudah tidak peduli
ketetapan Tuhan.
Kita menduduki daerah bangsa-bangsa
yang lebih besar dan lebih kuat, berarti kita yang lemah akan menjadi kuat bersama Tuhan.
Ulangan 11:24-25
11:24 Setiap tempat yang diinjak oleh telapak kakimu,
kamulah yang akan memilikinya: mulai dari padang gurun sampai gunung Libanon,
dan dari sungai itu, yakni sungai Efrat, sampai laut sebelah barat, akan menjadi
daerahmu.
11:25 Tidak ada yang akan dapat bertahan menghadapi
kamu: TUHAN, Allahmu, akan membuat seluruh negeri yang kauinjak itu menjadi
gemetar dan takut kepadamu, seperti yang dijanjikan TUHAN kepadamu.
Ini janji Tuhan, jika kita ada di
tanahnya Tuhan. Sebab kalau kita ada di tanahnya Tuhan, berarti ada dalam
Firman pengajaran maka apa yang mengganggu kita akan Tuhan halau. Karena Tuhan pantau kita, Tuhan memberikan
perlindungan kepada kita. Tinggal tergantung kita bersandar 100% kepada Tuhan
atau cuma 50% atau bahkan hanya bergantung penuh kepada Mesir, sehingga kita
gagal.
Yang mampu dan gigih untuk
mempertahankan tanahnya Tuhan, malah dia yang diusir, itulah Yefta. Dia orang
yang gigih dan dia tahu bagaimana tanah itu adalah pemberian Tuhan padanya.
Ketika raja Amon datang merampas tanah mereka dan memang sudah mereka rampas
separuh, dalam suasana itu Yefta susah karena diusir oleh saudara-saudara.
Banyak kali orang yang mengerti
kondisi tanahnya Tuhan, hujan yang mendirus tanah Tuhan, seperti Yefta malah diusir. Yefta artinya Tuhan
membukakan. Jadi orang yang dipercaya Tuhan pembukaan rahasia Firman itu tidak
disenangi, malah diusir. Lebih senang mereka pada orang yang ceplas-ceplos saja
berbicara berkhotbah yang penting sudah mengisi upacara ibadah. Tetapi apakah
ada kita disodorkan rahasia Firman, ke mana kita diarahkan. Malah yang ada
pembukaan rahasia Firman, dia yang tidak disukai. Padahal dia yang tahu kondisi
tanah, bagaimana hujan awal dan hujan akhir turun.
Hakim-hakim 11:12-13
11:12 Kemudian Yefta mengirim utusan kepada raja bani
Amon dengan pesan: "Apakah urusanmu dengan aku, sehingga engkau mendatangi
aku untuk memerangi negeriku?"
11:13 Jawab raja bani Amon kepada utusan Yefta:
"Orang Israel, ketika berjalan keluar dari Mesir, telah merampas tanahku,
dari sungai Arnon sampai ke sungai Yabok dan sampai ke sungai Yordan. Maka
sekarang, kembalikanlah semuanya itu dengan jalan damai."
Inikan memutar balikkan fakta. Tuhan
sudah berfirman kepada orang Israel jangan mengambil sepenggalpun tanah orang
Amon sebab sudah Tuhan berikan kepada mereka dan orang Israel tunduk pada
perintah Tuhan. Tetapi sekarang orang Amon menuduh Israel mengambil tanah
mereka padahal mereka ini yang mengambil tanah orang Israel. Ini pemutarbalikan
fakta, yang salah dibilang benar, yang benar dibilangi salah. Yang ada
pembukaan rahasia Firman dibilangi tidak benar, yang tidak ada pembukaan
rahasia Firman itu yang dianggap betul.
Hakim-hakim 11:22
11:22 Demikianlah dimiliki orang Israel seluruh daerah
orang Amori itu, dari sungai Arnon sampai ke sungai Yabok dan dari padang gurun
sampai ke sungai Yordan.
Tanah Israel sebenarnya yang telah dirampas oleh orang Amon. Tetapi mereka malah
menuduh orang Israel merampas tanah orang Amon.
Hakim-hakim 11:23-25
11:23 Maka sekarang TUHAN, Allah Israel, telah merebut
milik orang Amori, bagi Israel, umat-Nya. Apakah engkau hendak memiliki pula
tanah mereka itu?
11:24 Bukankah engkau akan memiliki apa yang diberi
oleh Kamos, allahmu? Demikianlah kami memiliki segala yang direbut bagi kami
oleh TUHAN, Allah kami.
11:25 Lagipula, apakah engkau lebih baik dari Balak
bin Zipor, raja Moab? Pernahkah ia menuntut hak kepada orang Israel atau
pernahkah ia berperang melawan mereka?
Ini cerita dari Yefta yang tahu
kondisi tanah Israel, padahal tadinya dia diusir.
Hakim-hakim 11:26-28
11:26 Ketika orang Israel diam di Hesybon dengan
segala anak kotanya, di Aroër dengan segala anak kotanya, dan di segala kota
sepanjang kedua tepi sungai Arnon selama tiga ratus tahun, mengapa pada waktu
itu engkau tidak melepaskan kota-kota itu?
11:27 Jadi aku tidak bersalah terhadap engkau, tetapi
engkau berbuat jahat terhadap aku dengan berperang melawan aku. TUHAN, Hakim
itu, Dialah yang menjadi hakim pada hari ini antara orang Israel dan bani
Amon."
11:28 Tetapi raja bani Amon tidak mendengarkan
perkataan yang disampaikan kepadanya oleh utusan-utusan Yefta.
Sebetulnya Yefta ini mencegah jangan
terjadi pertumpahan darah. Alias Yefta ini menawarkan perdamaian untuk mencegah
jangan ada kematian, tetapi tidak diterima. Kadang-kadang kita tidak sadar,
hamba Tuhan yang berdiri menyampaikan Firman yang disertai pembukaan rahasia
Firman Tuhan, sebenarnya tujuan Tuhan pakai mulutnya supaya jangan saudara tewas dan binasa. Tetapi kalau
tanggapannya salah, maka apa yang terjadi? Kemudian Yefta ditantang oleh
mereka, langsung Tuhan campur tangan. Roh Tuhan langsung turun atas dirinya
Yefta.
Hakim-hakim 11:29
11:29 Lalu Roh TUHAN menghinggapi Yefta; ia berjalan
melalui daerah Gilead dan daerah Manasye, kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan
dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke daerah bani Amon.
Yang terjadi di sini adalah Yefta ke
Gilead. Gilead ini adalah bukit kesaksian Allah, berarti dia pergi mencari
kesaksian Allah. Dan dia ke Mizpa. Mizpa ini adalah menara doa. Jadi Yefta lari
kepada Tuhan dan pergi ke bukit Gilead mencari kesaksian-kesaksian Allah di
dalam FirmanNya. Ini yang membuatkan Yefta luar biasa menghadapi semua ini.
Makanya kita sebagai umat Tuhan yang
hidup akhir zaman ini jangan salah kita ngomong, jangan sesumbar. Jangan sampai
orang yang Tuhan percaya rahasia Firman itu tidak kita gubris dan hanya dilihat
sebelah mata. Hati-hati, hal ini jangan sampai terjadi. Lewat kitab nabi
Yehezkiel saya menikmati kebesaran Tuhan yang selalu Dia nyatakan kepada kita.
Sesudah Yehezkiel melihat semua penglihatan
itu maka dia simpan di dalam hati, kemudian dia sampaikan ini kepada orang
buangan. Supaya orang buangan ini merenung “oh memang nenek moyang kita di
Mesir seperti rumput. Sekarang kita di tanahnya Tuhan kita gagal”. Kenapa?
Sebab tidak bersandar kepada Tuhan. Akhirnya Babel menjarah mereka akibat
bersandar pada yang lain, ketetapan Firman sudah diabaikan, berhala sudah
diramaikan di tanahnya Tuhan dan itu membuat Tuhan murka.
Yehezkiel 11:22-24
11:22 Maka kerub-kerub itu mengangkat sayap mereka,
dan roda-rodanya bergerak bersama-sama dengan mereka, sedang kemuliaan Allah
Israel berada di atas mereka.
11:23 Lalu kemuliaan TUHAN naik ke atas dari
tengah-tengah kota dan hinggap di atas gunung yang di sebelah timur kota.
11:24 Dan Roh itu mengangkat aku dan membawa aku
kembali di dalam penglihatan yang dari Roh Allah ke negeri Kasdim kepada para
buangan. Lalu menghilanglah penglihatan yang kulihat itu dari padaku
Di saat terakhir, di mana Yehezkiel
telah dipenuhi dengan Firman untuk mengingatkan dan
menyadarkan orang Israel. Penglihatan akan hilang berarti akan berakhir
pembukaan rahasia Fiman. Di sini bicara tanahnya Tuhan dan tanah Mesir. Jangan
saudara berangan-angan akan ada lagi tawaran. Kita sudah ada di tapal batas,
inilah saatnya tawaran terakhir bagi kita.
Ini yang harus kita waspadai akhr
zaman ini. Kita umat Tuhan yang ada sore
malam ini, kita nikmati apa yang Tuhan berikan. Jadilah kehidupan yang digarap oleh Tuhan dengan Firman Tuhan sepenuh.
Jika Tuhan memulai dalam diri kita, maka
akan Dia akhiri dengan kesempurnaan.
Filipi 1:6 (Terjemahan Lama)
1:6 Aku yakin akan hal ini juga, bahwa Ia yang sudah
memulai di dalam kamu suatu pekerjaan yang baik, akan menyudahkan dia sehingga
sampai kepada Hari Kristus Yesus.
Menyudahkan itu sama dengan
menyempurnakan. Sebelum kita mencapai kesempurnaan, jangan lengah, jangan jadi
lemah, jangan sampai surut langkah, jangan sampai balik kanan. Hati-hati, kalau
kembali berarti menjadi seperti Israel di Mesir, hanya seharga sayur, hanya
seharga rumput, berarti menjadi santapan binatang. Tetapi kalau di tanah Tuhan,
tidak disebut rumput, tidak disebut sayur. Di situ langsung disebut, gandum, anggur dan zaitun. Ada juga rumput
tetapi dikaitkan dengan penggembalaan. Ini beda dengan rumput di Mesir. Hasil
hujan maka ada rumput. Tidak mungkin Firman pengajaran turun kemudian kita
menjadi mangsa binatang buas. Tetapi menjadi makanan ternak, binatang yang
dipelihara supaya ada ibadah dengan Tuhan, ada hubungan dengan Tuhan. Beda
dengan rumput di Mesir, bukan membawa mereka bersekutu dengan Tuhan tetapi
malah bersekutu dengan binatang buas.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar