Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yeremia 7:10-15
7:10 kemudian kamu datang berdiri di hadapan-Ku
di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata: Kita selamat, supaya
dapat pula melakukan segala perbuatan yang keji ini!
7:11 Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah
yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya,
demikianlah firman TUHAN.
7:12 Tetapi baiklah pergi dahulu ke tempat-Ku yang di
Silo itu, di mana Aku membuat nama-Ku diam dahulu, dan lihatlah apa yang telah
Kulakukan kepadanya karena kejahatan umat-Ku Israel!
7:13 Maka sekarang, oleh karena kamu telah melakukan
segala perbuatan itu juga, demikianlah firman TUHAN, dan oleh karena kamu tidak
mau mendengarkan, sekalipun Aku berbicara kepadamu terus-menerus, dan kamu
tidak mau menjawab, sekalipun Aku berseru kepadamu,
7:14 karena itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku
diserukan dan yang kamu andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan
kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah
Kulakukan kepada Silo;
7:15 Aku akan melemparkan kamu dari hadapan-Ku,
seperti semua saudaramu, yakni seluruh keturunan Efraim, telah
Kulemparkan."
Ini terjadi setelah peristiwa raja
Asyur beberapa tahun yang lampau. Raja Asyur menawan 10 suku Israel yang di utara tahun 700
lebih sedikit sebelum Kristus. Kemudian 600 tahun sebelum Kristus, 2 suku itu
dibawa ke Babel.
Jadi selisih kurang lebih 100 tahun. Makanya disinggung di sini “keturunan
Efraim telah ku lemparkan”. Ini pelajaran bagi dua suku di Selatan. Mestinya
mereka mengerti
peristiwa yang terjadi 100 tahun yang lampau. 11 suku di utara telah disebarkan
di seluruh bangsa
oleh bangsa Asyur. Kemudian kerajaan di utara ini didrop bangsa asing sehingga
terjadi asimilasi antara bangsa asing yang didrop dengan bangsa Israel yang ditinggalkan tidak dibawa. Itu
diingatkan pada ayat 15. Jadi kerajaan di Selatan di ingatkan jangan sampai
Tuhan perlakukan seperti saudara mereka yang ada di sebelah utara.
Bagi kita umat Tuhan hari-hari
terakhir ini banyak pembelajaran yang Tuhan berikan kepada kita di penghujung
akhir zaman ini yang harus kita ambil hikmahnya. Jangan sampai kita
diperlakukan oleh Tuhan seperti yang terjadi pada
bangsa Israel. Ini pembelajaran bagiku utamanya dan bagi kita semua.
Apalagi teguran Tuhan dalam Yeremia
pasal 7 ini, hari-hari terakhir ini justru lebih mekar, lebih hebat di
permukaan gereja Tuhan. Apa yang terjadi pada Yeremia 7:1-15 lebih banyak yang nampak dalam gereja akhir zaman ini. Ini harus
kita mengerti, dalam Yeremia 7:1-15 ini adalah model pelayan-pelayan bohong,
pelayan-pelayan pendusta dan sekalipun mereka beribadah. Siapa yang menyadari bahwa mereka dilayani pendeta
pendusta yang nyata membohongi
mereka. Mereka tidak sadar sehingga makin banyak yang ikut. Kita harus melihat hari-hari terakhir ini jangan sampai
saya dan saudara jatuh di tangan pelayan model seperti ini, kita harus
selektif, kita harus bisa memilah-milah akhir zaman ini. Jangan asal beribadah.
Jangan kita berpikir “oh saya sudah
beribadah, di layani oleh khatib si A dan si B”. Ternyata Alkitab bersaksi
bahwa ibadah yang mereka lakukan ini menyebabkan mereka dibuang oleh Tuhan,
menghasilkan penolakan oleh Tuhan. Jadi jangan sampai kita beribadah dan menerima asupan Firman dari
pelayanan hamba Tuhan tetapi ternyata Firman tambah kurang. Ini berbahaya, kita
cuma terobesesi dan terpengaruh mendengar dari balik mimbar “kita selamat, ini
Bait Allah”. Kemudian umat pulang sejahtera hatinya tetapi ternyata hati Tuhan
terusik dan tidak sejahtera. Umat Tuhan mengatakan “aku puas, ibadah tadi luar
biasa saya rasakan” tetapi apakah Tuhan puas? Jangan
malah Tuhan sedih.
Dalam ayat ini Tuhan mengatakan
sampai berulang-ulang “demikian Firman Allah”. Ini sebenarnya keluhan Tuhan.
Sebab mereka datang beribadah tetapi Firman Tuhan mereka sisihkan dan hanya
tradisi. Ini yang akhir zaman ini mencuat lebih hebat. Menjelang kedatangan
Tuhan pada kali kedua iblispun menghimpun semua kekuatannya untuk menghancurkan
tatanan ibadah kita. Ini yang harus kita sikapi.
Jika saudara perhatikan, pribadi
Yeremia dan pribadi Yehezkiel. Mereka sama menghadapi pelayan-pelayan yang
sama, baik zaman Yeremia maupun Yehezkiel. Saya bertanya kepada Tuhan kenapa di
zaman Yeremia dan Yehezkiel menghadapi hal yang sama, apakah tidak ada hamba
Tuhan lain? Ini saya pertanyakan kepada Tuhan. Yang melawan mereka ini banyak
sekali. Yang menjadi rival dari Yeremia banyak. Yang menjadi penentang
Yehezkiel banyak. Secara kasat mata, secara logika kita bisa melihat “ah dia
cuma sendiri, di sana lebih banyak. Pasti pada
pandangan Israel yang lebih banyak itu lebih benar
dari pada yang sendiri”. Kadang kita ditipu oleh akal kita.
Ketika saya bertanya kenapa Yehezkiel
dan Yeremia dilawan? Sebenarnya saudara sudah tahu. Yang mereka lawan bukan
figur Yehezkiel dan Yeremia. Sebab Yehezkiel dan Yeremia adalah imam yang
mempunyai Firman pengajaran dan mereka adalah nabi yang memiliki Firman
nubuatan. Jadi, sebenarnya
yang dilawan orang banyak ini adalah Firman pengajaran yang sehat dan Firman
nubuatan.
Jadi saudara jangan terkejut kalau
berpegang pada ajaran yang sehat kita akan mengalami tantangan kiri kanan, muka
belakang. Tetapi bukan berarti akan mengalahkan kita. Sebab orang yang ada
dalam rangkulan Tuhan yang diutus oleh Tuhan dan mengerti panggilannya pasti
dibelah oleh Tuhan! Ini yang menjadi kekuatan yang mendorong saya sebagai hamba
Tuhan.
Saudara perhatikan di sini, Yeremia
tidak disebut berdiri di pintu kemah tetapi di pintu gerbang. Yehezkiel juga
tidak disuruh berdiri di pintu kemah tetapi di pintu gerbang, sama persis.
Kenapa? Sekali lagi kita perlu perhatikan. Umat ini justru tidak ada reaksi
menghadapi pelayan-pelayan yang berdusta ini. Artinya bukan kebenaran yang
mereka beritakan. Itu sebab mereka sudah nyaman, pikir mereka sudah beribadah,
sudah selamat sebab mereka mendengar sapaan si pengkhotbah.
Ini
ada benang merahnya dan kita sudah ada pada ujungnya yang sudah semerawut sulit
untuk dibuka. Itu sebabnya kehidupan yang ditaruh Tuhan beban dalam hatinya, ditaruh
Tuhan pemikiran yang sehat dalam pikirannya, dia melihat hal ini sangat
memilukan dan dia berupaya untuk mengurai tali yang sudah semerawut (kusut) itu walaupun dia harus menerima
resiko.
Jika
hamba Tuhan terpanggil untuk
itu, jemaat jangan diam. Jemaat harus mendukung pelayanannya. Itu berarti kita
mendapat pelayan Yeremia dan Yehezkiel akhir zaman. Kita butuh ini, utamanya
saya, saya sangat mengharapkan pelayan yang seperti ini. Makanya iblis mencari
jalan bagaimana menghancurkan Yeremia dan Yehezkiel yang akhir zaman yang mau
mengurai tali yang sudah semerawut tadi yaitu ibadah yang sudah salah arah. Firman Tuhan ini adalah pelajaran
bagi kita bersama, utamanya kami hamba Tuhan.
Yeremia
disuruh berdiri di pintu gerbang. Berarti ibadah mereka dari dasar sudah acak.
Dari pintu gerbang tidak karu-karuan, melangkah ke mezbah korban bakaran dan
kolam basuhan sudah tidak beres. Tetapi aneh umat tidak tahu bahwa mereka sudah ditipu, tidak merasa dikibuli. Sebaliknya bagi kita tahu pelayan Tuhan itu menyajikan
kebenaran tetapi bukannya kita dukung dia. Tetapi jemaat dari yang tidak beres
itu malah lebih ngotot membela gembalanya. Mestinya jemaat yang mendapat
pelayanan yang benar ini mendukung gembalanya bukannya bicara salah!
Ini
yang harus kita jalani dalam kehidupan kita karena Tuhan dua kali berkata “Aku
mau diam bersama dengan kamu”. Ini ungkapan kerinduan hati Tuhan. Tuhan selalu tampil menghibur diriNya sendiri.
Dia tampil mengeluh. FirmanNya tidak dihargai lagi sehingga Dia menghibur
diriNya, bagaimana mau mendapatkan umat “Aku mau diam bersama dengan kamu”.
Tanggung jawab siapa sekarang untuk mengisi kerinduan hati Tuhan ini. Tanggung
jawab hamba Tuhan, kita bertanggung jawab untuk mengisi kerinduan hati Tuhan.
Dan itu akan tepenuhi dalam Wahyu 21:2-3. Dan semua ini tidak terjadi begitu saja, ada proses.
Wahyu 21:2-3
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang
baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan
yang berdandan untuk suaminya.
21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta
itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia
akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan
menjadi Allah mereka.
Kita
perhatikan bagaimana gerakan Tuhan akhir zaman. Kita harus pandai membaca situasi lewat Firman. Dan bagaimana gerakan
iblis hari-hari terakhir ini kita harus pandai-pandai mendeteksi agar jemaat
Tuhan bukan tertipu tetapi tertolong.
Sebab
Tuhan perlihatkan di sini bahwa 10 suku di utara itu tertipu. Nabi Amos sudah
ke sana. Dia adalah nabi yang tidak dihargai karena dia miskin. Tetapi dia
merasa beban di atas pundaknya sebab dia diutus oleh Tuhan ke kerajaan di utara
sebab mereka sudah ditipu oleh Amazia dan teman-temannya. Pelayan-pelayan Tuhan
di situ sudah merasa makmur karena semua kebutuhan mereka terpenuhi oleh raja
Yerobeam bin Yoas. Ketika nabi Amos menceritakan dan bernubuat di sana, dia
diusir “pergi bernubuat ke selatan, cari makan di sana, jangan ke sini!”.
Memang kerajaan
di utara ini secara jasmani mereka sudah hidup wah, mereka makmur dan kaya
raya. Sehingga mereka tertipu dengan kelimpahan harta benda dan menyangka bahwa
dengan itu berarti mereka sudah rohani, ternyata tidak. Tuhan mau tolong mereka
supaya yang jasmani sudah melimpah dan Tuhan ingin mereka juga kaya rohani.
Tetapi ini diabaikan, malah nabi Amos diusir.
Sampai
nabi Amos mengatakan “begini akan terjadi, engkau akan mati di tanah najis,
isterimu diperkosa dan tanahmu akan diukur dengan tali”. Tidak enak kalau kita
menolak Firman tetapi betapa enak, indah dan nyaman jika kita merangkul Firman
Tuhan karena keselamatan dari Tuhan sudah menjadi bagian saudara dan saya.
Yeremia 7:1-2
7:1 Firman yang datang kepada Yeremia dari pada TUHAN,
bunyinya:
7:2 "Berdirilah di pintu gerbang rumah TUHAN,
serukanlah di sana firman ini dan katakanlah: Dengarlah firman TUHAN, hai
sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk sujud
menyembah kepada TUHAN!
Mereka
beribadah menyembah Tuhan. Kalau ditanya “kamu menyembah” mereka menjawab “kami
menyembah Tuhan” lalu apa salahnya? Tetapi tidak sesuai prilaku mereka dengan
keberadaan Tuhan. Makanya ini perlu dibenahi dan dipulihkan mulai dari pintu
gerbang, mulai dari mezbah korban bakaran. Kita harus kembali pada pertobatan,
pertobatan itu harus ada pada tatanan yang benar. Penghormatan kita terhadap
korban Kristus ada landasan yang kuat untuk mendorong kita ke ruangan suci.
Jika di sini tidak benar jangan bermimpi ke ruangan maha suci. Ruangan sucipun
tidak bakal masuk kalau mezbah korban bakaran tidak dihargai. Karena
keselamatan hanya ada pada korban Kristus, hanya ada pada mezbah korban
bakaran. Itu dulu zaman perjanjian lama dan itu dihentikan setelah Yesus datang
pada kali yang pertama.
Ibrani 10:5
10:5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan
persembahan tidak Engkau kehendaki -- tetapi Engkau telah menyediakan tubuh
bagiku --.
Untuk
kita sekarang tinggal bagaimana kita membawa diri kita bagaimana menghargai korban Kristus, secara pribadi, kemudian
nikah rumah tangga dan di dalam jemaat. Tunjukkan bahwa anda adalah orang yang
ada persekutuan dengan korban Kristus. Buktikan pertobatan saudara. Kemudian tunjukkan
kolam basuhan yaitu baptisan yang benar. Namun di dalam kitab Yeremia, semua ini sudah diabaikan.
Ini
pelajaran bagi kita akhir zaman ini. Apa yang salah tidak mereka benahi dan
dibiarkan terus salah. Bagaimana pandangan saya dan saudara, kita sudah tahu
itu salah, apakah kita biar? Tentu tidak. Hanya orang yang punya hati nurani
yang rohani dan merasa ada beban di atas pundaknya yang dipercayakan oleh Tuhan
maka dia berani untuk berbicara walaupun arus balik perlawanan.
Jika
ini ada maka dikatakan mereka datang menyembah/ beribadah. Mereka terlalu mengampangkan soal ibadah.
Yeremia 7:2
7:2 "Berdirilah di pintu gerbang rumah TUHAN,
serukanlah di sana firman ini dan katakanlah: Dengarlah firman TUHAN, hai
sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk sujud
menyembah kepada TUHAN!
Sebabnya
dengarkan umat Tuhan, ibadah kita ini jangan kita gampangkan, ada pembayaran
harga yang harus kita bayar. Jangan
kita enteng-entengkan saja ibadah. Mau ibadah atau tidak kita anggap enteng
saja. Dengar, kalau itu ada pada pikiran saudara dan tidak berubah maka
pemulihan tidak terjadi bagi diri saudara. Orang seperti itu akan bernasib
dibuang dalam 3,5 tahun aniaya. Kalau 10 suku oleh raja Asyur mereka dibuang
dan disebar diberbagai bangsa
dan mereka tidak pernah kembali. Dan 2 suku yang di selatan mereka dibuang di Babel tetapi 70 tahun kemudian mereka
kembali.
Ini
yang kita pikirkan sekarang, jangan sampai saudara mengentengkan ibadah. Saya
tanya saudara, bagaimana sebenarnya pandanganmu terhadap ibadah. Jika sudah ada
roh mengentengkan ibadah, sementara yang melayani begitu serius maka double
nanti hukumannya. Kalau di kitab Yeremia mereka entengkan karena ulah pelayan. Karena pelayanan in yang sudah mengentengkan
pelayanannya maka umat juga mengentengkan ibadahnya dan mereka dibuang. Kalau
hamba Tuhan serius melayani kemudian saudara entengkan berarti double kesalahan
saudara. Jangan kita membiasakan mengentengkan ibadah dan pelayanan, jangan
sebab kita sudah ada di ujung perjalanan.
Dari
injil Matius sampai kegenapan kitab Wahyu itu makan waktu kurang lebih 2000
tahun. Matius pasal 1 dan pasal 2 menceritakan kedatangan Tuhan pada kali yang
pertama. Wahyu pasal 22 menceritakan kedatangan Tuhan pada kali yang kedua.
Kita ada pada kurun waktu ini, sudah 2019.
Ada 3
pemerintahan di dunia ini:
1.
Pemerintahan
iblis, itu abstrak.
2.
Pemerintahan
Tuhan, itu abstrak tetapi kita lihat pada bangsa Israel.
3.
Pemerintahan
dunia.
Pemerintahan
Allah itu yang diajarkan kepada kita. Pemerintahan iblis sampai sekarang
berjalan, pemerintahan dunia silih berganti. Pemerintahan dunia satu saat akan
bersatu dengan pemerintahan iblis dan itu terjadi dalam 3,5 tahun. Mau lari di
mana kita? Itu nanti akan terjadi. Hembusannya anginnya mulai terasa. Sebabnya
jangan mengentengkan ibadah. Saya lebih dahulu sebagai hamba Tuhan, saya tidak
mau mengentengkan, saya harus serius dalam ibadah pelayanan. Mengapa? Sebab itu
dibutuh oleh umat Tuhan untuk masuk dalam penyingkiran. Jika umat butuh maka
kami harus tampil seperti Yeremia dan seperti Yehezkiel yang punya Firman
nubuatan dan Firman pengajaran. Firman pengajaran tanpa Firman nubuatan, itu
lemah. Maka harus dua-duanya jalan paralel. Jika tidak maka pondasi hanya
sebelah, lalu di mana sebelahnya.
Jangan
ringankan ibadah sebab nasib orang yang meringankan akan dibuang
Yeremia 7:15
7:15 Aku akan melemparkan kamu dari hadapan-Ku,
seperti semua saudaramu, yakni seluruh keturunan Efraim, telah
Kulemparkan."
Dilempar
dari hadapan Tuhan karena mereka selalu datang di hadapan Tuhan, mereka selalu
menyembah Tuhan. Tetapi penyembahan mereka tidak ditopang dengan pertobatan
yang benar dan pelayanan yang benar. Makanya Tuhan katakan “akan melemparkan
kamu dari hadapanKu”.
Efraim
yang disebut di sini, mewakili 10 suku yang di utara. 100 tahun yang lampau
mereka sudah dilempar. Mestinya yang 2 suku ini menyadari dan jangan berulah. Ternyata
dalam Yeremia pasal 3 sudah Tuhan ingatkan kepada yang dua suku ini “yang 10
suku sudah Aku kirim surat cerai” Tuhan ingatkan mereka supaya mereka belajar,
tetapi malah mereka ikut. Berarti pelajaran yang sudah kasat mata di depannya
dialami orang lain tidak mereka ambil perhatian, malah meneruskan perbuatan
mereka. Hati-hati jangan
kita dilempar, lebih baik dosa kita yang dilempar.
Yesaya 38:17
38:17 Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi
keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan.
Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.
Kalau
dosa dilempar maka dari kebinasaan diubah menjadi keselamatan. Itu juga ada
dalam kitab nabi Mikha.
Mikha 7:19
7:19 Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan
kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir
laut.
Memang
ini Tuhan tawarkan, makanya Tuhan hadir dan menyuruh Yeremia di pintu gerbang
berdiri untuk mengatakan “demikian Firman Allah”. Ini yang sewajarnya, dosa
harus dilempar. Banyak dosa yang kita perbuat. Termasuk mengabaikan dan meremehkan ibadah, itu dosa. Jangan saudara
berfikir, dosa itu karena membunuh, dosa itu karena berzinah, mencuri dan
sebagainya. Dosa meremehkan korban Kristus itu lebih berat!
Semoga
kita yang ada sore ini memahai bahwa kehadiran Tuhan, Dia merindu untuk diam
bersama kita. Dengan siapa? Dengan orang yang tidak mengentengkan ibadah. Orang
mengetengkan ibadah itu biarpun memikul saguer dia rasa tidak apa-apa. Banyak
perilaku dan sikap yang mengentengkan ibadah dan ini sangat menyakiti hati Tuhan.
Seringkali
diukur “di mana dua tiga orang berhimpun atas nama Tuhan, Aku ada”. Buktikan
Tuhan ada? Bukan karena berkumpul banyak orang maka itu sudah dijamin Tuhan ada,
tetapi harus ada bukti. Juga ada yang selalu mengekspose Mazmur 22:24 bahwa
Tuhan hadir di atas pujian umatnya.
Mazmur 22:4
22:4 Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di
atas puji-pujian orang Israel.
Kalau
dua tiga orang memuja Tuhan lalu Tuhan hadir harus disertai dengan pembuktian.
Salah satu buktinya:
Mazmur 149:6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam
kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,
Ini
bukti Tuhan hadir, ada pedang Firman. Bukan hanya sekedar lafalkan pujian
menggelegar. Itu memang patut, tetapi jangan abaikan pedang bermata dua di
tangan kita. Harus ada Firman, kita harus ada hubungan dengan Firman, kita
bersentuhan dengan pedang Firman Tuhan bermata dua. Itu bukti Tuhan hadir.
Untuk apa pedang itu? Untuk menyabet dan membersihkan tabiat daging. Apa guna pedang kalau tidak
dimanfaatkan. Dimanfaatkan untuk apa? Yeremia 7:3-10 itu yang harus ditebas,
itu yang harus dipotong.
Yeremia 7:4-7
7:4 Janganlah percaya kepada perkataan dusta yang
berbunyi: Ini bait TUHAN, bait TUHAN, bait TUHAN,
7:5 melainkan jika kamu sungguh-sungguh memperbaiki
tingkah langkahmu dan perbuatanmu, jika kamu sungguh-sungguh melaksanakan
keadilan di antara kamu masing-masing,
7:6 tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak
menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti
allah lain, yang menjadi kemalanganmu sendiri,
7:7 maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini,
di tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, dari dahulu kala sampai
selama-lamanya.
Ini
manfaat pedang bermata dua. Ini yang harus ditebas, bukti ada pedang di tangan
kita yang memuji Tuhan.
Yeremia 7:9-10
7:9 Masakan kamu mencuri, membunuh, berzinah dan
bersumpah palsu, membakar korban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang
tidak kamu kenal,
7:10 kemudian kamu datang berdiri di hadapan-Ku di
rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata: Kita selamat, supaya
dapat pula melakukan segala perbuatan yang keji ini!
Tetapi
di sini pedang itu tidak dihunus dan tetap berada dalam sarungnya. Kalau pedang itu dihunus,
lihat saja pengalaman Yosua. Ketika dia melihat seseorang memegang pedang
terhunus. Walaupun awalnya bahasanya seperti bahasa orang jago “lawankah engkau
atau kawan!”. Orang itu tidak menjawab
bahwa dia adalah kawan atau lawan. Kalau pedang itu terhunus akan menghasilkan
sesuatu yang luar biasa.
Yosua 5:13-14
5:13 Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan
pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang
terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya:
"Kawankah engkau atau lawan?"
5:14 Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima
Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang." Lalu sujudlah Yosua dengan
mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: "Apakah yang akan
dikatakan tuanku kepada hambanya ini?"
Jika
berhadapan dengan pedang yang terhunus, menghasilkan Yosua sujud mukanya sampai
ke tanah, berarti merendahkan diri serendah-rendahnya dan dia langsung minta
Firman. Jadi pedang yang terhunus itu akhirnya tampil Firman dan Firman itu punya
dua sisi.
Yosua 5:15
5:15 Dan Panglima Balatentara TUHAN itu berkata kepada
Yosua: "Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu
kudus." Dan Yosua berbuat demikian.
Artinya
setelah pedang terhunus, langsung Yosua minta Firman. Jadi bukan sekedar pedang
terhunus, tetapi dia minta pembukaan rahasia Firman. Dan itu diserahi oleh
Tuhan kepada Yosua. Tuhan tunjukkan bagaimana cara untuk menghancurkan Yerikho.
Pembukaan rahasia Firman akan diperlihatkan oleh Tuhan, bagaimana dunia ini
dihancurkan oleh Tuhan. Dengan kata lain jika ada pembukaan rahasia Firman
Allah diberitakan kepada kita maka Tuhan memperlihatkan bagaimana nasib dunia
ini agar jangan kita rangkul erat-erat sebab sedang dibinasakan oleh Tuhan.
1 Yohanes 2:17
2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang
melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Pedang
itu jangan dimasukan dalam sarung tetapi harus dipakai untuk tebas yang salah. Memang sudah seperti ini, dosa/ salah kita sudah harus
dipenggal-penggal oleh pedang Firman. Jadi jika dalam pemberitaan Firman Tuhan
Allah seperti menyayat-nyayat hati kita, seperti berdarah hati kita
mendengarkan Firman Tuhan maka itu sudah betul! Jadi jangan mengkerut wajah
kita, jangan susah hati, berati kita sedang dibenahi supaya mulus tampil di
hadapan Tuhan. Yang bertanggung jawab di sini adalah kami hamba-hamba Tuhan.
Sebab hamba Tuhan bertugas membenahi umat Tuhan lewat kekuatan ajaib dari Tuhan
supaya umat Tuhan dipersembahkan, tidak ditolak tetapi diterima oleh Tuhan.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus
Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah,
supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan
yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
Kita
lihat dalam kitab Yeremia ini
hebatnya pengaruh pelayan-pelayan pendusta ini. Ternyata selalu yang negatif itu lebih cepat pengaruhnya dari pada yang
positif. Di mana-mana pengaruh negatif ini cepat sekali ketimbang yang positif.
Yang positif kelihatannya lamban. Saya tidak kaget jika melihat ini. Dalam I Korintus pasal 3 dikatakan jika bangunan
yang dibangun dengan jerami
bila dibandingkan dengan bangunan dari emas dan permata, bangunan dari jerami
sudah ribuan tetapi yang dari emas, perak dan permata belum tentu jadi satu
bangunan. Biarpun dibandingkan jumlah yang banyak, belum sebanding dengan satu
rumah dari emas, perak dan permata. Tetapi nilai rohaninya yang utama.
Kenapa
pemberita pendusta itu begitu cepat berkembang? Karena itu selalu menyenangkan
daging umat Tuhan. Tetapi kepada yang pegang pedang mereka katakan “jangan mau
dengar pendeta itu, Firmannya terlalu tajam”. Kalau sekarang kita
mendengarkan kabar mempelai lalu orang mengolok-olok, biarkan saja. Sebab yang
saudara nikmati sekarang akan mengangkat rohani saudara. Tetapi yang
mengolok-olok itu satu saat akan berhadapan dengan pedang antikristus.
Akhir
zaman ini pelayan yang cepat pengaruhnya ini banyak berseliweran di mana-mana.
Kalau ini disampaikan bukan untuk sombong-sombongan tetapi supaya kita paham di
mana kita mengkondisikan diri. Yang tahu rencana Allah hanya sedikit. Contoh
Yeremia
dan Yehezkiel, berapa
jumlah mereka jika dibandingkan Hananya dan teman-temannya. Kemudian dia beraksi
di depan teman-temannya. Dia ambil kuk dan dia patahkan lalu dia katakan
“demikian Firman Allah, kita akan segera dibebaskan”. Lalu datang Yeremia
“Hananya, jangan kau dustai jemaat!”. Tuhan utus Yeremia, Tuhan katakan
“Yeremia, buat kuk dari besi”. Sekarang silahkan patahkan, itu tidak akan bisa
dipatahkan. Jadi kebenaran Firman Tuhan tidak bisa dipatahkan oleh siapapun walaupun
yang berupaya mematahkan itu banyak.
Saudara
yang diberkati Tuhan, jangan kaget jika saudara dilawan oleh banyak orang.
Jangan kaget ambil sikap diam.
Tetapi dengan rendah hati kita datang kepada Tuhan “Tuhan tolong saya, mampukan
saya menghadapi”. Yeremia ini nabi yang banyak menangis. Sampai ketika mendapat
perlawanan, dia sodorkan keberatan kepada Tuhan, sampai dia kutuk-kutuk hari
kelahirannya. Bagaimana Yeremia merasakan pahit getirnya menghadapi tantangan
dari orang-orang Yahudi, para pendusta.
Yeremia 20:7
20:7 Engkau telah membujuk aku, ya TUHAN, dan aku
telah membiarkan diriku dibujuk; Engkau terlalu kuat bagiku dan Engkau
menundukkan aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari, semuanya mereka
mengolok-olokkan aku.
Yeremia
merasa tidak mampu lagi karena menghadapi banyak yang melawan. Makanya saya
katakan kepada isteri dan anak-anak “kamu sudah lihat banyak yang melawan papa,
kamu harus tampil menghibur papa” bukannya malah berbalik menyerang saya! Sudah
pahit saya alami, sudah susah, sudah pedih! Apakah saya cari gara-gara? Tidak,
itu karena Tuhan taruh dalam hati. Secara manusia saya mau lari, saya tidak
suka itu, sakit saya rasa, tetapi Tuhan sudah beri, harus dijalani.
Yeremia
sudah melayani dengan sistem yang benar, dalam tahbisan yang benar, tetapi
malah ditertawai.
Yeremia 20:8
20:8 Sebab setiap kali aku berbicara, terpaksa aku
berteriak, terpaksa berseru: "Kelaliman! Aniaya!" Sebab firman TUHAN
telah menjadi cela dan cemooh bagiku, sepanjang hari.
Sebenarnya
membahasakan ini secara daging tidak mau, sebab tidak enak di telinga yang
mendengar.
Yeremia 20:9
20:9 Tetapi apabila aku berpikir: "Aku tidak mau
mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya", maka
dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam
tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.
Seandainya
saya juga berpikir “untuk apa ngomong, untuk apa beritakan Firman Tuhan, nanti
orang tersinggung” tetapi saya merasa bersalah di hadapan Tuhan, karena itu
Tuhan taruh di dalam hati. Bukan karena sombong-sombongan, bukan karena merasa
diri benar. Dijauhkan Tuhan kalau saya merasa diri benar atau sombong-sombongan.
Untuk apa saya cari gara-gara!
Yeremia 20:10
20:10 Aku telah mendengar bisikan banyak orang:
"Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Kita mau mengadukan
dia!" Semua orang sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh:
"Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan
dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!"
Siapa
yang dimaksud oleh Yeremia? Lawan-lawannya yang banyak tadi, yang dipercaya
oleh banyak orang.
Yeremia 20:11-13
20:11 Tetapi TUHAN menyertai aku seperti pahlawan yang
gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku akan tersandung jatuh dan mereka
tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka
tidak berhasil, suatu noda yang selama-lamanya tidak terlupakan!
20:12 Ya TUHAN semesta alam, yang menguji orang benar,
yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka,
sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.
20:13 Menyanyilah untuk TUHAN, pujilah TUHAN! Sebab ia
telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.
Ayat
11 sampai ayat 13 seperti nadanya nyaman, mendadak dia mengutuk hari lahirnya.
Yeremia 20:14-16
20:14 Terkutuklah hari ketika aku dilahirkan! Biarlah
jangan diberkati hari ketika ibuku melahirkan aku!
20:15 Terkutuklah orang yang membawa kabar kepada
bapaku dengan mengatakan: "Seorang anak laki-laki telah dilahirkan
bagimu!" yang membuat dia bersukacita dengan sangat.
20:16 Terjadilah kepada hari itu seperti kepada
kota-kota yang ditunggangbalikkan TUHAN tanpa belas kasihan! Didengarnyalah
kiranya teriakan pada waktu pagi dan hiruk-pikuk pada waktu tengah hari!
Ini
pengalaman hamba Tuhan jika dia merasa beban panggilan Tuhan ada padanya dan
dia serius menyandang pedang.
Saudara
yang diberkati Tuhan, sejauh mana perhatian kita kepada Tuhan. Kita dilawati
Tuhan. Jika pedang datang, terima. Jika kita dinasihat dan ditegur, terima.
Sebab sekarang ini Tuhan melihat ada kecenderungan saudara melangkah pada arah
yang salah sehingga Tuhan stop dan diarahkan pada langkah-langkah yang arahnya benar.
Ada
tanda-tanda di dalam Alkitab dan tanda-tanda ini adalah penunjuk arah ke mana
kita melangkah. Seorang hamba Tuhan itu tampil sebagai penunjuk arah kepada
kita gereja Tuhan. Kalau kita mau dipulihkan jangan kita tolak Firman
pengajaran yang sehat. Berarti yang tidak sehat banyak bersileweran di mana-mana. Tujuan kesalahan kita ditebas oleh pedang adalah
supaya kita sehat dan ditunjuk alamat ke mana kita melangkah, yaitu ditunjukkan oleh Tuhan Yerusalem.
Dua
kali dalam Yeremia ini dikatakan “Aku mau diam” dan menjadi kenyataan dalam
Wahyu pasal 21. Saya rindu dan sangat merindukan menikmati ini, ini Firman
nubuatan. Ada pedang untuk membersihkan kita, kemudian ditunjuk tujuan
perjalanan kita.
Olehnya
jangan sampai kami hamba Tuhan meringankan panggilan Tuhan. Satu atau dua jiwa
yang kita layani, jangan kita ringankan panggilan Tuhan. Saya belajar dari
sejak awal di sini. Kalau dulu saya ke Sulewana saya jalan kaki. Saya ingat
orang Sulewana datang di sini dari hari sabtu, besoknya beribadah, kemudian
tengah hari tua mereka harus jalan kaki kembali ke Sulewana. Kadang saya sedih
melihat mereka sudah buka baju, tinggal memakai kaos dalam dan baju itu dipakai
menahan panas matahari. 12 Km mereka datang di Tentena hanya karena mencari
Firman. Sampai pernah saya katakan “kalian ini sudah berapa gereja kalian
lewati untuk datang di sini” sambil menangis mereka menjawab “karena
Firman” masakan saya mau remehkan!
Saya
sudah tua saya masih tetap berjuang untuk keselamatan jiwa-jiwa supaya diterima oleh Tuhan. Itulah Yeremia!
Semua kesenangan dagingnya Yeremia distop oleh Tuhan, sampai dia tidak boleh
menikah. Yehezkiel menikah, tetapi pada suatu malam Tuhan katakan “Aku akan mengambil isterimu dan jangan
engkau menangis”. Hamba Tuhan yang pegang teguh pengajaran seperti disiksa oleh
Tuhan, tetapi bukan berarti tujuan Tuhan tidak elok. Elok tujuan Tuhan bagi
mereka, apalagi bagi kita yang hidup akhir zaman ini. Jangan kita entengkan
ibadah.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar