Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 8:4-5
8:4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama
dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
8:5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu,
mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah
bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.
Pasal
8 ayat 1 adalah persekutuan indah antara Mempelai Wanita dengan Mempelai
Laki-laki Sorga. Ini pertemuan dua belahan jiwa. Belahan jiwa dari Mempelai
Laki-laki adalah Mempelai Wanita dan belahan jiwa dari Mempelai Wanita adalah
Mempelai Laki-laki Sorga. Ini adalah puncak karya yang selama ini dilakoni oleh
umat Tuhan lewat doa penyembahan. Itu adalah penyerahan sepenuh Mempelai Wanita
kepada Mempelai Laki-laki Sorga yang telah diteladankan oleh Mempelai Laki-laki
Sorga. Dan itu dijabarkan oleh Mempelai Wanita yang mencapai ibadah puncak penyerahan
sepenuh-penuhnya yang digambarkan dengan mezbah dupa. Mezbah dupa adalah alat
ketiga dalam ruangan suci yang dekat dengan pintu tirai.
Kadang
ketika kita dalam penyembahan atau penyerahan diri kita, kita rasa berat sekali
tantangannya karena memang dekat pintu tirai. Pintu tirai itu menggambarkan
betapa hebatnya kekuatan daging. Tetapi Yesus sudah meneladankan dagingNya
sudah dirobek. Pintu tirai terobek seiring robeknya penyaliban Yesus di Golgota.
Ini teladan
yang kita harus Ikuti. Ibadah doa penyembahan adalah ibadah puncak dan kita
harus aktif. Baik di rumah secara pribadi amat terlebih dalam penyembahan
bersama. Kalau saudara rasa berat itulah daging dan daging itu harus kita
lawan, tidak boleh kita manjakan.
Pada
mezbah dupa asap ini naik ke atas. Asap ini membawa kita pada peraduan
Mempelai, duduk di pelaminan. Tetapi apinya inilah yang berat, itu adalah
hukuman bagi dunia. Olehnya suasana Mezbah Dupa ini tidak boleh dianak tirikan.
Kadang pada ibadah raya banyak jumlahnya, ibadah pendalaman Alkitab masih oke.
Apalagi ibadah syukuran, biarpun ibu baru melahirkan 3 hari lalu bisa hadir karena
ada onde-onde di sana, ada cap cay. Tetapi kalau ibadah doa penyembahan, gereja
Tuhan mulai merosot yang datang, padahal itu ibadah puncak. Ingat satu saat
suara dari mezbah itu akan berteriak. Empat tanduk di mezbah itu akan berseru
memanggil. Siapa yang dia panggil? 200.000.000 tentara dari 4 penjuru bumi.
Kekuatan
dari kehidupan yang aktif doa penyembahannya tidak tanggung-tanggung diperhitungkan.
Ini
membuktikan Tabernakel itu ada di sorga. Makanya orang yang menghina Tabernakel
itu berarti menghina sorga.
Wahyu 9:13-16
9:13 Lalu malaikat yang keenam meniup sangkakalanya,
dan aku mendengar suatu suara keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang di
hadapan Allah,
9:14 dan berkata kepada malaikat yang keenam yang
memegang sangkakala itu: "Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat
sungai besar Efrat itu."
9:15 Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang telah
disiapkan bagi jam dan hari, bulan dan tahun untuk membunuh sepertiga dari umat
manusia.
9:16 Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa
pasukan berkuda; aku mendengar jumlah mereka.
Jadi
luar biasa peran Mezbah Dupa Emas. Luar biasa peran anak-anak Tuhan yang ada
roh penyembahan.
Kita
kembali pada Wahyu pasal 8. Asap doa itu menghentar gereja pada peraduan
mahligai. Tetapi apinya menjadi hukuman bagi dunia. Mengapa? Api dicurah ke
atas bumi maka guruh dan kilat terdengar dan terjadi gempa bumi. Saya sebagai
hamba Tuhan bukan mengada-ada seperti ngotot. Karena kalau cuma memimpin ibadah
tanpa arah di depan itu enak saja. Kita datang bertemu, saya sampaikan Firman
tanpa ada rasa beban. Ibadah upacara itu tanpa rasa beban. Tetapi jeritan hati
ini bukan mengada-ada. Karena ibadah itu adalah tempat di mana kita sedang
dibentuk untuk menghindar dari hukuman ini bahkan untuk kita masuk pada ayat
yang pertama yaitu persekutuan yang sangat intim antara Mempelai Wanita dan
Mempelai Laki-laki Sorga.
Mengapa
guruh dan halilintar serta gempa? ingat asap itu menghentar gereja masuk dalam persekutuan yang indah dengan
Tuhan tetapi apinya dicurah ke bumi. Itu karena manusia tidak menghargai korban
Kristus. Disertai gempa bumi karena kematian dan kebangkitan Kristus diapit
dengan gempa bumi. Kematian dan kebangkitan Kristus adalah rencana Tuhan secara
utuh untuk menyelamatkan umat manusia tetapi tidak dihargai oleh manusia. Bagi
yang tidak menghargai, jangan sampai kena hal ini. Saudara perhatikan hari-hari
terakhir ini banyak orang terprovokasi meninggalkan Korban Kristus. Dia pikir
di luar Korban Kristus ada keselamatan. Padahal di luar Korban Kristus justru
hukuman yang dia terima!
Matius 27:51
27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari
atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
Saudara
bayangkan ketika Yesus disalib maka tabir Bait Suci terbelah dan bukit-bukit
batu terbelah karena gempa bumi. Ini sesuai dengan kitab Ulangan pasal 30,
Tuhan panggil langit dan bumi untuk menjadi saksi. “Hari ini Aku sampaikan
kepada kamu, kamu pilih hidup atau binasa!”Sekarang engkau pilih!”. Kristus
Yesus di Golgota, bila saudara terima maka akan hidup, kalau tidak menerima, kematian kekal selama-lamanya.
Matius 28:2
28:2 Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab
seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan
menggulingkannya lalu duduk di atasnya.
Kematian
dan kebangkitan Kristus ditandai dengan gempa bumi. Seandainya ibadah secara upacara
itu sudah menjamin kita masuk sorga, enak saja kita jalankan. Kita bisa santai,
asal sudah dijalankan sudah masuk sorga. Tetapi bukan demikian rencana Tuhan. Di
sini Tuhan tampilkan gempa
dan guruh. Apa makna dari hal ini?
Ulangan 30:19
30:19 Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi
terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian,
berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun
keturunanmu,
Gempa
bumi terjadi ketika Yesus mau menghembuskan nafasNya yang terakhir. Ketika Dia
bangkit dari kubur, ada gempa bumi. Itu berarti bumi bersaksi. Sekarang
kematian dan kebangkitan Kristus ada dua pilihannya. Kalau menerima maka Tuhan
katakan “Aku perhadapkan kepadamu kehidupan” kalau menolak maka Tuhan katakan
“Aku perhadapkan kepadamu kematian”. Jangan cinta kutuk, sebab kalau cinta
kutuk maka kutuk yang datang. Tetapi cintailah berkat sebab nanti berkat itu
yang datang.
Mazmur 109:17
109:17 Ia cinta kepada kutuk -- biarlah itu datang
kepadanya; ia tidak suka kepada berkat -- biarlah itu menjauh dari padanya.
Kehidupan
kekal selama-lamanya hanya ada pada Korban Kristus. Itu sebabnya Yesus berkata
“Akulah kebangkitan dan kehidupan itu”. Tuhan tawarkan “pilihlah kehidupan” berarti
“pilihlah Aku”. Jangan terjadi seperti dalam Wahyu 8:5 yaitu hukuman.
Wahyu 8:5
8:5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu,
mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah
bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.
Firman
Tuhan mengatakan pengajaran sehat dan itulah yang harus kita
tangisi, bukan pengajaran gado-gado. Minggu ini orang lain khotbah, minggu
depan orang yang lain lagi yang khotbah, kemudian masuk akal dikatakan “hari
ini kita makan kangkung rebus, besok cap cay”. Kelihatan logikanya benar
padahal salah besar! Itu berarti ditipu dengan falsafah manusia. Mereka katakan
“besok kita minum air pepaya,
lusa kita minum air apel”. Ini kesalahan dalam gereja Tuhan, padahal bukan
demikian. Logika kita bisa menerima, pada umumnya kita berpikir seperti itu
padahal salah besar. Tuntunan Firman Tuhan itu harus makin jelas, kita harus
makin disucikan sehingga kita bisa mencapai
kesempurnaan.
Ketika
gempa datang dan kita menikmati gempa, sesungguhnya Tuhan hadir bagi umatNya.
Kalau Tuhan hadir, Tuhan tidak mengizinkan umatNya ditindis oleh beton. Justru
ada perkara luar biasa yang Tuhan kerjakan. Tetapi bagi dunia itu adalah
hukuman. Kadang kita kalang kabut mau lari.
Yesaya 29:6
29:6 engkau akan melihat kedatangan TUHAN semesta alam
dalam guntur, gempa dan suara hebat, dalam puting beliung dan badai dan dalam
nyala api yang memakan habis.
Bagi
umatNya kehadiran Tuhan pasti beda dengan kehadiran Tuhan kepada orang yang
dihukum. Bagian saudara dan saya jatuh pada pelukan Kristus, bagian yang berikutnya adalah bagi
dunia yaitu api yang besar memakan habis mereka. Itu sesuai dengan Wahyu 8:5.
Kalau
Tuhan hadir saat gempa, ada yang Tuhan lakukan. Contohnya dalam Kisah Para
Rasul 16:26, ketika Paulus dan Silas dalam penjara dan mereka sedang berdoa
kemudian dibarengi dengan memuja memuji Tuhan, maka gempa terasa. Tuhan hadir
membuka belenggu-belenggu yang ada pada kaki dan tangan mereka. Sebabnya kalau
ada gempa tidak usah panik, tidak usah lari, katakan “terima kasih Tuhan”.
Kalau kita benar anak Tuhan yang hidup dalam doa penyembahan maka siap Mempelai
Laki-laki Sorga melindungi saudara. Bukan untuk dihukum tetapi saudara
menikmati persekutuan yang manis dengan Tuhan. Ini bukti Tuhan hadir dan
melepaskan mereka dari belenggu.
Kisah Para Rasul 16:26
16:26 Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat,
sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua
pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.
Kalau
dikatakan gempa bumi yang hebat, itu mungkin 8 atau 9 skala rhitcer. Tetapi
saat itu Paulus dan Silas sedang memuja memuji Tuhan. Paulus jabatannya apa?
Rasul. Silas jabatannya apa? Nabi.
Kisah Para Rasul 15:32
15:32 Yudas dan Silas, yang adalah juga nabi,
lama menasihati saudara-saudara itu dan menguatkan hati mereka.
Untuk
mengangkat doa penyembahan dan pujian yang benar maka harus ditopang oleh Firman
pengajaran yang benar dan Firman nubuatan. Apa yang terjadi ketika mereka berdoa
dan menyembah Tuhan? Belenggu-belenggu terlepas. Namanya penjara tentu dibangun
lebih kuat dari bangunan lain supaya napi jangan lari. Pondasinya harus kuat,
semua harus kuat, seperti ada dalam benteng.
Gempa
bumi dalam Kisah Para Rasul 16:26 justru membuka pintu. Tetapi kalau gempa bumi
untuk menghukum manusia, pintu tidak bisa lagi dibuka. Kalau anda bersama
dengan Tuhan pasti belenggu-belenggu terlepas. Mengapa? Sebab
saudara ada persekutuan
dengan Firman pengajaran yang benar dan ada persekutuan dengan Firman nubuatan
yang menunjuk ke mana sasaran saudara
pergi.
Wahyu
pasal 8 ini di satu sisi ada hukuman, di sisi lain gereja Tuhan menikmati
kemanisannya hidup bersama dengan Tuhan dalam persekutuan yang luar biasa. Yang
mana kita pilih? Wahyu 8:1 itu kehidupan dan Wahyu 8:5 itu kematian. Makanya
Tuhan katakan “pilihlah kehidupan, sekarang Aku perhadapkan kehidupan dan
kematian”. Tetapi terlebih dahulu Tuhan panggil langit dan bumi menjadi saksi. Gempa
bumi itu bagaikan saksi. Mari kita pilih kehidupan maka belenggu-belenggu
terbuka.
Saya
percaya Firman Tuhan, entah besok lusa ada gempa yang lebih besar, percayalah!
Dalam nama Yesus saya pegang janjiMu Tuhan. Karena bangunan ini tidak ada satu
paku yang dikredit. Bangunan ini benar-benar dibangun dengan iman, segalanya Firman
yang mengadakan.
Kalau
belenggu dilepaskan, bukankah itu tujuan kematian dan kebangkitan Kristus. Pada
waktu Yesus mau menghembuskan nafas yang terakhir, gempa terjadi, sesudah Dia
bangkit dari kubur gempa terjadi. Jadi kematian dan kebangkitan Kristus ini
adalah proses di mana Tuhan mengerjakan pembebasan kita dari belenggu dosa.
Bukankah itu tujuan gempa dalam Matius 21:51 dan 28:2, untuk melepaskan kita
dari dosa.
Matius 27:51; 28:2
27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari
atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
28:2 Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab
seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan
menggulingkannya lalu duduk di atasnya.
Kalau
ada lagi gempa maksudnya supaya manusia takut akan Tuhan dan datang kepada
Tuhan. Kalau tidak ada gempa maka dia hanya enak di kedai makan dan minum
saguer. Tetapi semoga sementara dia minum saguer terjadi gempa dan dipukul
sedikit kepalanya, siapa tahu dia bertobat. Tetapi kita tidak menginginkan hal
itu terjadi di dalam kehidupan kita.
Tuhan
menghadapkan kehidupan dan kematian lalu Tuhan panggil langit dan bumi menjadi
saksi. Yang saya pikir hal yang mengerikan, misalnya saya duduk satu bangku
dengan seseorang kemudian orang yang di kanan saya ini roh penyembahannya
selalu naik di hadapan Tuhan sedangkan saya bukan naik, tetapi malah merosot.
Akhirnya dia dipakai Tuhan untuk menghukum saya. Itu mengerikan, hal ini jangan sampai terjadi.
I Korintus 6:2-3
6:2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus
akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu,
tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?
6:3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi
malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita
sehari-hari.
Tuhan
mempercayakan di tangan dan di pundak kita
untuk menghukum dunia. Bukan cuma dunia yang bisa kita hukum tetapi malaikat
juga kita hukum. Yang dimaksud bukan malaikat seperti Gabriel tetapi malaikat
yang melawan Tuhan. Alangkah tidak elok jika kita
sama-sama orang percaya, sama-sama satu sidang jemaat, kemudian corak ragam
penyembahan kita ada perbedaannya. Yang satu doa penyembahannya naik tidak
bersungut dan yang lain bersungut. Maka yang bersungut ini akan dihukum oleh
yang tidak bersungut. Dan itu akan terjadi.
Siapa
yang menghukum Kain? Habel. Tuhan tidak akan menghukum Kain kalau tidak ada
seruan darah Habel. Ibadah benar menghukum ibadah yang tidak benar. Itu sebabnya
kita jaga hari-hari terakhir ini, kita lihat perjalanan rohani kita sudah ada
pada ruas jalan akhir.
Injil
Matius sampai Wahyu itu kurun waktunya 2000 tahun. Matius kedatangan Yesus pada
kali pertama dan Wahyu pasal 22 kedatangan Yesus pada kali yang kedua. Jadi
waktu kita hidup sekarang ini sudah ada pada Wahyu pasal 22. Kalau kita tidak waspada,
tidak berjalan pada penggembalaan Firman yang benar, kalau tidak ada Silfanus
atau Silas, tidak ada Paulus atau Saulus, maka tidak akan berjalan pada jalan
yang benar. Silas nama pertamanya adalah Silfanus. Walaupun arti nama Silfanus
itu tidak baik, tetapi dengan disingkat menjadi Silas maka bukan kebetulan
Paulus meraih Silas dalam penginjilan. Paulus adalah rasul, itu ada hubunganya
dengan Firman pengajaran.
Kisah Para Rasul 2:42
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul
dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan
berdoa.
Silas
adalah nabi, itu ada hubunganNya dengan Firman nubuatan.
II Petrus 1:19
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman
yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu
memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat
yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam
hatimu.
Mereka
berjalan bersama membangun gereja Tuhan. Gereja Tuhan harus dibangun atas dasar
Firman pengajaran dan atas dasar Firman nubuatan.
Efesus 2:20
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para
nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Begitu
rupa mereka berjalan walaupun untuk seketika mereka dimasukan dalam penjara.
Tetapi mereka berdua ini menggalakkan doa penyembahan. Maka terjadilah gempa
bumi dan segala belenggu dilepaskan oleh Tuhan. Dan memang inilah tujuan jika
Tuhan memanggil langit dan bumi menjadi saksi, maka dua hal yang akan terjadi.
Seandainya
kepala penjara itu tidak mendengar seruan rasul Paulus dari tengah-tengah
kegelapan maka dia pasti sudah bunuh diri. Inilah sikap manusia yang serba
salah dalam menanggapi Firman
Tuhan. Silas dan Paulus mereka perlakukan sangat sadis, mereka bawa ditempat
yang paling dalam, paling gelap dibandingkan tahanan yang lain. Begitu hebat perlawanan manusia terhadap Firman pengajaran dan Firman nubuatan, bukan diangkat
lebih tinggi tetapi dipendam dalam kegelapan. Semoga tidak ada di antara kita
yang memendam Firman pengajaran. Justru kita harus mengangkat Firman pengajaran
dan Firman nubuatan setinggi-tingginya supaya orang lain juga mendengar dan dibawa masuk
pada rencana Allah.
Kisah Para Rasul 16:21-24
16:21 dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita
sebagai orang Rum tidak boleh menerimanya atau menurutinya."
16:22 Juga orang banyak bangkit menentang mereka. Lalu
pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan
mendera mereka.
16:23 Setelah mereka berkali-kali didera, mereka
dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka
dengan sungguh-sungguh.
16:24 Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara
memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki
mereka dalam pasungan yang kuat.
Luar
biasa mereka dimasukan dalam penjara yang betul-betul tidak bisa lagi lepas.
Mereka dikelilingi oleh yang lain. Dalam praktek Kekristenan, banyak kali
Firman pengajaran yang benar dan Firman nubuatan malah kita penjarakan dan
dibelenggu di tempat yang paling gelap. Ini sikap manusia yang tidak paham akan
rencana Tuhan.
Olehnya
kita perhatikan supaya kita gereja Tuhan yang hidup pada akhir zaman ini tahu
ke mana seharusnya kita mengungsi. Sekarang ini selalu diberitakan tentang
orang yang mengungsi. Dan memang akan kita hadapi pengungsian karena ada
bencana yang akan menimpa tetapi gereja Tuhan tidak perlu takut karena kita
tahu di mana kita harus mengungsi.
Kalau
kita memperhatikan Firman ini tujuannya supaya
kita tidak kena hukuman yang dikatakan tadi seperti guruh dan
halilintar. Tuhan sudah tunjukkan di mana kita harus berada. Kita menghadapi
kedatangan Tuhan pada kali yang kedua. Jangan lupa nabi Zakharia sudah
menubuatkan bahwa pada kedatangan Yesus pada kali yang kedua terjadi gempa. Dan
gempa itu diibaratkan seperti gempa di zaman raja Uzia. Kenapa digambarkan
seperti gempa di zaman Uzia? Pasti ada maksud Tuhan.
Kita lihat
tempat kita berlindung.
Yesaya 25:4-5
25:4 Sebab Engkau menjadi tempat pengungsian bagi
orang lemah, tempat pengungsian bagi orang miskin dalam kesesakannya,
perlindungan terhadap angin ribut, naungan terhadap panas terik, sebab amarah
orang-orang yang gagah sombong itu seperti angin ribut di musim dingin,
25:5 seperti panas terik di tempat kering. Kegaduhan
orang-orang luar Kaudiamkan; seperti panas terik ditiadakan oleh naungan awan,
demikianlah nyanyian orang-orang yang gagah sombong ditiadakan.
Siapa
yang gagah sombong ini? Itulah antikristus. Tentu tidak ada seorangpun dari
kita menginginkan masuk dalam 3,5 tahun aniaya antikristus. Mungkin saudara
mengatakan “saya tidak mau masuk ke sana” tetapi tunjukkan juga dengan perilaku
saudara. Dengan meningkatkan roh
penyerahan diri saudara. Carilah hormat kepada Tuhan bukan cari hormat kepada manusia. Bagaimana caranya kita mencari
hormat kepada Tuhan yang Esa itu? Dengan memberi pelayanan yang sungguh-sungguh kepada
Tuhan.
Kita
sekarang sudah ada pada Wahyu pasal 22. Tinggal menunggu mendengar Yesus berkata “Aku datang segera”. Siapkah kita menjawab “amin, datanglah Tuhan
Yesus”.
Itu
perlindungan yang Tuhan siapkan bagi saya dan saudara. Jangan baru mau mencari/butuh perlindungan, tetapi perlindungan
sudah tidak ada bagi kehidupan itu. Contoh konkritnya:
Hakim-hakim 5:23
5:23 "Kutukilah kota Meros!" firman Malaikat
TUHAN, "kutukilah habis-habisan penduduknya, karena mereka tidak datang
membantu TUHAN, membantu TUHAN sebagai pahlawan."
Bukan
berarti Tuhan itu perlu bantuan saudara. Sebenarnya kalimat “tidak datang
membantu Tuhan” artinya kesempatan untuk terlibat dalam melayani Tuhan mereka
abaikan, mereka tidak mau terlibat, akhirnya mereka kena kutuk. Meros artinya
pengungsian. Jadi walaupun mau mengungsi, mereka tetap dikejar kutuk. Mengapa? Sebab
sebelum terjadi apa-apa, sudah diberikan kesempatan untuk terlibat di dalam
pelayanan, utamanya supaya kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan dan itu kita
gelakkan dalam doa-doa penyembahan kita, namun itu diabaikan. Mereka merasa
dunia ini hanya punya mereka sendiri, yang lain itu cuma kontrak. Akhirnya
mereka lari.
Coba
bapak ibu saudara katakan “saya mau melayani Engkau, mumpung Engkau masih
membuka kesempatan untuk saya terlibat dalam pelayanan maka saya akan terlibat
sebagai pahlawan. Sehingga saya tidak kena kutuk, tidak kena gempa, tidak kena
runtuhan bangunan apalagi likuifaksi”.
Sekarang
kita mau ke mana? Maukah kita jadi pahlawan. Maukah kita menawarkan diri “saya
mau melayani Tuhan”. Bukan nanti fulltime, tetapi apa saja yang bisa kita kerjakan
biarlah kita lakukan dengan tulus hati dan ikhlas, tidak merasa seperti kita
dikuliti. Kalaupun kita merasa dikuliti katakan “terima kasih Tuhan, supaya
saya bisa masuk menjadi Mempelai WanitaMu dengan merobek segala kedagingan kami”.
Gereja
Tuhan diperhadapkan seperti di persimpangan jalan. Di sini Tuhan memanggil
langit dan bumi, Tuhan memanggil gempa.
Ulangan 30:19-20
30:19 Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi
terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat
dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun
keturunanmu,
30:20 dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan
suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu
untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek
moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada
mereka."
Zakharia 14:5
14:5 Maka tertutuplah lembah gunung-gunung-Ku, sebab
lembah gunung itu akan menyentuh sisinya; dan kamu akan melarikan diri seperti
kamu pernah melarikan diri oleh karena gempa bumi pada zaman Uzia, raja Yehuda.
Lalu TUHAN, Allahku, akan datang, dan semua orang kudus bersama-sama Dia.
Pada
kedatangan Tuhan pada kali yang kedua juga terjadi gempa. Saya sampaikan sebagai
hamba Tuhan agar saudara punya gairah mengikut Tuhan. Wahyu 8:1 gereja masuk
dalam persekutuan yang indah dengan Tuhan dan ayat 5 dunia mengalami hukuman.
Wahyu 11:19 Bait Allah terbuka dan Peti Perjanjian diperlihatkan oleh Tuhan. Peti
Perjanjian dan tutup perjanjian sudah jadi satu. Berarti kepala dan tubuh sudah
menjadi satu.
Wahyu 11:19
11:19 Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga,
dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah
kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.
Pada
pasal 12 kita diperlihatkan wujud aslinya peti itu yaitu wanita yang sedang
hamil.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan
sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Dengar
dengan telinga rohani, mengapa isteri saudara hamil, apakah engkau perkosa?
Karena dia menyerah penuh kepada suami. Wahyu 12:1 inilah wujud gereja Tuhan
yang menyerah penuh kepada suaminya yaitu Tuhan Yesus. Sekarang rahasia terjadi
pada Wahyu 8:1. Begitu luar biasa rencana Tuhan bagi gereja Tuhan. Gereja Tuhan
yang berserah penuh kepada Mempelai Laki-laki Sorga ini tidak dibiarkan untuk
dijamah laki-laki lain yaitu antikristus. Walaupun antikristus itu tampil dengan garang dan bisa
memperalat berbagai macam cara. Bisa saja dengan rudal yang ditembakkan
sehingga anak Tuhan yang ada dalam bangunan itu tertindis. Tetapi itu tidak
akan kena kepada anak Tuhan! Karena dia adalah Mempelai Wanita yang menyerah
penuh kepada Mempelai Laki-laki Sorga maka Mempelai Laki-laki Sorga bertanggung
jawab penuh kepada kita. Dia beri kita dua sayap burung nazar dan dibawa
terbang ke padang belantara.
Apakah
ini bukan Firman nubuatan?, itulah Firman nubuatan. Inilah yang kita harus tapaki
lewat Firman pengajaran. Ini yang harus kita tapaki. Mau ke mana kita berjalan,
apakah cukup kita kumpul-kumpul begini, khotbah sedikit sudah selesai, ibadah
seperti upacara, itu enak banget. Kalau ibadah hanya sebatas upacara, yang
paling senang adalah gembala. Dia tidak perlu putus urat leher dan tidak perlu
berjuang habis-habisan. Sebab banyak saja khotbah yang sudah disusun oleh
orang-orang lain, tinggal kutip saja. Setelah jemaat pergi dia tinggal hitung dollar. Kurang ajar pendeta seperti
itu! Kalau saya membawa jemaat beribadah hanya sebagai upacara maka saya kena
kutuk dari Tuhan.
Jangan
salah, tolong saudara selalu menginformasikan keadaan saudara kepada kami. Kalau
tidak tahu di mana saudara berada, bagaimana saya mau berdoa “Tuhan keluarga
ini ada di desa ini” padahal
dia ada di desa lain. Maksudnya
supaya kami kejar dengan doa yang pas. Kalau menelpon gembala “saya sakit”
beritahu saudara ada di mana, ada di RS ini atau ada di rumah.
Mari
kita perhatikan supaya saudara jangan dihukum oleh temanmu, tetapi bersama-sama
dengan teman-teman kita terangkat menjadi Tubuh Kristus yang sempurna.
Hakim-hakim 5:23
5:23 "Kutukilah kota Meros!" firman Malaikat
TUHAN, "kutukilah habis-habisan penduduknya, karena mereka tidak datang
membantu TUHAN, membantu TUHAN sebagai pahlawan."
Meros
artinya pengungsian. Untuk mendapatkan perlindungan atau pengungsian ini maka
harus seperti yang diinginkan oleh
Tuhan yaitu menjadi pahlawan. Berarti menawarkan diri untuk melayani. Pahlawan
itu tanpa diminta dia menawarkan waktu, tenaga dan harta untuk melayani. Saudara
dicintai Tuhan karena menawarkan diri untuk melayani.
Kita
perhatikan kedatangan Tuhan pada kali yang kedua. Ini hubungannya dengan raja
Uzia. Karena ini dicatat oleh Amos 1:1
Amos 1:1
1:1 Perkataan yang dinyatakan kepada Amos, salah
seorang peternak domba dari Tekoa, tentang Israel pada zaman Uzia, raja Yehuda,
dan dalam zaman Yerobeam, anak Yoas, raja Israel, dua tahun sebelum gempa bumi.
Zakharia 14:1
14:1 Sesungguhnya, akan datang hari yang ditetapkan
TUHAN, maka jarahan yang dirampas dari padamu akan dibagi-bagi di
tengah-tengahmu.
Saya
katakan kalau anda dalam penggembalaan yang benar kemudian hartamu dirampas,
maka Tuhan akan kembalikan kepadamu. Dulu kita dirampas dan dirampok. Itu akan dibagi-bagikan
kembali kepada kita, akan dikembalikan. Contohnya perempuan Sunem dan ini
menyangkut kedatangan Tuhan pada kali yang kedua.
Zakharia 14:2
14:2 Aku akan mengumpulkan segala bangsa untuk
memerangi Yerusalem; kota itu akan direbut, rumah-rumah akan dirampoki dan
perempuan-perempuan akan ditiduri. Setengah dari penduduk kota itu harus pergi
ke dalam pembuangan, tetapi selebihnya dari bangsa itu tidak akan dilenyapkan
dari kota itu.
Ini
hal yang negatif. Kenapa? Sebab mereka adalah kehidupan yang tidak siap, tidak
menawarkan diri masuk dalam pelayanan, akhirnya dirampok.
Zakharia 14:3-5
14:3 Kemudian TUHAN akan maju berperang melawan
bangsa-bangsa itu seperti Ia berperang pada hari pertempuran.
14:4 Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit
Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan
terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat
besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke
selatan.
14:5 Maka tertutuplah lembah gunung-gunung-Ku, sebab
lembah gunung itu akan menyentuh sisinya; dan kamu akan melarikan diri seperti
kamu pernah melarikan diri oleh karena gempa bumi pada zaman Uzia, raja Yehuda.
Lalu TUHAN, Allahku, akan datang, dan semua orang kudus bersama-sama Dia.
Ini
kedatangan Tuhan pada kali yang kedua tetapi ditandai kemerosotan rohani yang
begitu hebat. Kedatangan Tuhan pada kali yang kedua dari sisi lain ada
pertumbuhan rohani yang luar biasa, itulah Mempelai Wanita Tuhan. Tetapi dari
sisi yang lain ada kemerosotan rohani yang paling dahsyat, ini juga yang
terjadi hari-hari terakhir ini. Makanya Roh Kudus bersaksi akhir zaman akan
banyak orang murtad.
I Timotius 4:1
4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di
waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh
penyesat dan ajaran setan-setan
Semoga
kita tidak menambah barisan orang yang murtad/ meninggalkan Yesus. Pikirnya di sana ada perlindungan, padahal justru
kutuk yang ada di sana.
Gempa
yang akan terjadi di depan ini dihubung-hubungkan dengan seorang raja yang
bernama Uzia. Kenapa harus dihubungkan dengan seorang raja yang bernama Uzia?
Kalau raja Uzia, setelah dia
merasa besar, merasa kuat maka dia mengambil pekerjaan yang bukan haknya, dia
ambil pedupaan. Berarti dia tidak mau diatur lagi oleh imam-imam, tidak mau lagi diajar oleh imam-imam. Walaupun
pedupaan itu ada di tangannya, sepertinya dia hebat dalam doa penyembahan
tetapi yang terjadi kusta putih di kepalanya.
Dalam
Wahyu pasal 8 kita harus hati-hati dan waspada. Jangan kita katakan “saya sudah
berdoa dan menyembah” jangan-jangan seperti Uzia! Akhirnya kusta putih di
dahinya. Kita lihat di sini, ini menyangkut dupa, perukupan, ini penyembahan. Ini
yang harus kita jaga. Saya harus menjaga diriku, menjaga nikahku, menjaga
keluarga dan sidang jemaat, jangan sampai kita terlibat dengan roh Uzia.
II Tawarikh 26:16
26:16 Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati
sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN,
Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah
pembakaran ukupan.
Ukupan
itu ada di mezbah dupa emas. Nampak rohaninya seperti hebat menjulang. Hal ini
yang harus kita jaga. Dia merasa tidak butuh ditangani lagi oleh imam, dia mau
menangani dirinya sendiri, dia rasa sudah mampu.
II Tawarikh 26:17
26:17 Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang
bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas;
Angka
80 adalah angka ketegasan.
II Tawarikh 26:18
26:18 mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata
kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN,
hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar
ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia!
Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini."
Artinya
harus ada yang mengajar dan mengarahkan, jangan ikut mau sendiri. Apalagi sudah
ditunggangi dengan roh tinggi hati, kecongkakan, keangkuhan, kesombongan, bukan
lagi roh rendah hati. Kalau melayani seperti itu tidak akan mendapatkan
kehormatan dari Tuhan. Itu sebabnya butuh Firman pengajaran yang sehat untuk
membimbing dan mendidik. Jangan sampai kita pikir sudah menyembah padahal tidak
dituntut oleh imam di dalam Firman pengajaran yang benar.
II Tawarikh 26:19
26:19 Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya
untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam,
timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN,
dekat mezbah pembakaran ukupan.
Jadi
dia pikir sudah naikan doa penyembahan, dia pikir rohaninya memuncak, padahal
yang muncul kusta putih di dahinya. Makanya kita butuh imam, kita butuh Firman
pengajaran. Imam itu tidak bisa lepas dengan Firman pengajaran. Di mulut imam
itu adalah tempat kita bertanya Firman.
Maleakhi 2:6-7
Ada roh
penyembahan tetapi salah. Tidak menghentar dia masuk pada persekutuan yang
indah dan mesra dengan Kristus.
II Tawarikh 26:20
26:20 Imam kepala Azarya dan semua imam lainnya
memandang kepadanya, dan sesungguhnya, ia sakit kusta pada dahinya. Cepat-cepat
mereka mengusirnya dari sana, dan ia sendiri tergesa-gesa keluar, karena TUHAN
telah menimpakan tulah kepadanya.
Seorang
raja diperlakukan tidak wajar, dia diusir. Justru dalam suasana penyembahan
tetapi keliru. Jangan berpikir “aku tahu
menyembah” atau “aku bisa menyembah” tetapi saudara lepas dari tangan imam yang
membimbing saudara. Kalau Tuhan pecayakan imam untuk membimbing saudara, maka
itu adalah kepercayaan Tuhan, jangan kita remehkan. Sebab keselamatan kita
bagaimanapun juga tidak bisa lepas dari penggembalaan, dari imam, dari seorang
hamba Tuhan.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu.
Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan
menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Dalam
Wahyu pasal 8, penyembahan yang benar menghasilkan berkat yaitu terjadi
persekutuan dengan Yesus. Tetapi dalam II Tawarikh pasal 26 penyembahan yang
salah justru mengakibatkan kutuk dan hukuman. Sebabnya dengarkanlah Firman
pengajaran yang menuntun kita. Kalau Firman pengajaran itu menuntun kita masuk
pintu tirai dan rasanya sakit seperti daging kita disayat-sayat dan
dirobek-robek maka kita harus terima. Sebab itu tujuannya supaya kita bisa
menembusi ruangan maha suci dan kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Saya
tidak mau seperti raja Uzia dan jangan ada umat Tuhan seperti raja Uzia yang
tidak mau dibina oleh tangan imam yaitu hamba
Tuhan yang menyampaikan Firman pengajaran yang benar. Tetapi bukan berarti imam
itu nyaman-nyaman saja. Kalau imam itu salah maka
Tuhan lempar mukanya dengan kotoran. Kalau imam itu salah maka Tuhan akan seret
dia di atas kotoran.
Apakah
saudara tahu saya imam yang benar atau salah. Jangan sampai saya imam yang
melakukan kesalahan akhirnya saya diseret oleh Tuhan di atas tahi. Kalau saya
imam yang tidak becus dan tidak tanggap terhadap Firman pengajaran maka
habislah saya dan habislah saudara.
Maleakhki 2:5
2:5 Perjanjian-Ku dengan dia pada satu pihak ialah
kehidupan dan sejahtera dan itu Kuberikan kepadanya -- pada pihak lain
ketakutan -- dan ia takut kepada-Ku dan gentar terhadap nama-Ku.
Itulah
hamba Tuhan sesuai dengan:
Mazmur 119:120
119:120 Badanku gemetar karena ketakutan terhadap
Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu.
Jangan
sampai saya masuk 3,5 tahun aniaya antikristus, Tuhan tahu saya tidak akan
sanggup.
Maleakhir 2:6
2:6 Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan
kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia
mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.
Tuhan
tidak hanya katakan “pengajaran
ada dalam mulutnya” tetapi dikatakan “pengajaran yang benar”. Kehidupan itu
sadar akan kesalahannya lewat Firman Allah yang ada di bibir hamba Tuhan.
Jika
imam salah maka ini yang akan terjadi.
Maleakhi 2:1-2
2:1 Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah
ini, hai para imam!
2:2 Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak
memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka
Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi
kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak
memperhatikan.
Kalau
tadi raja Uzia kena kutuk, sekarang ini imam yang akan kena kutuk. Jadi tidak ada yang dilewatkan
oleh Tuhan. Imam kena kutuk,
umat juga kena kutuk, jika melanggar Firman Allah.
Maleakhir 2:3
2:3 Sesungguhnya, Aku akan mematahkan lenganmu dan
akan melemparkan kotoran ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu,
dan orang akan menyeret kamu ke kotoran itu.
Kotoran
itu seharusnya dibakar di luar perkemahan, tetapi mereka biarkan begitu saja.
Jadi ibadah mereka adalah ibadah yang tidak ada arah kepada kesempurnaan, ini
ibadah yang semberono. Ini ibadah yang tidak ada kejelasannya.
Jadi
adil Tuhan. Bukan cuma umat, tetapi imam juga, keduanya kena hukuman kalau
salah. Olehnya umat yang diberkati Tuhan, saudara digalakkan untuk menaikan doa
penyembahan. Tetapi jangan saudara menaikan doa penyembahan tanpa bimbingan
Firman. Itu sebabnya ada imam, ada gembala yang menuntun saudara supaya doa
penyembahan kita benar di hadapan Tuhan, mencapai sasaran. Itu tujuan
penyembahan. Karena penyembahan itu harus ditopang oleh meja roti sajian yaitu
Firman pengajaran dan perjamuan kudus, serta pelita emas yaitu Roh Kudus dan
karunia-karuniaNya. Siapa yang berkepentingan di sini? Imam. Siapa imam? Itulah
gembala dalam sidang jemaat.
Jika
penyembahan tidak benar, nanti seperti Uzia. Ketika Tuhan menjejakan kaki di
bukit Zaitun nama Uzia disinggung-singgung. Jangan sampai kita sudah menaikan
doa penyembahan tetapi salah seperti Uzia. Kalau tidak ada di dalam koridor
Firman pengajaran dan Firman nubuatan, penyembahan kita bisa melenceng.
Apa
yang sekarang saudara dengar itulah yang dibutuhkan oleh kita.
Mereka jenuh dengan ibadah yang cuma jingkrak-jingkrak. Yang mereka inginkan
Fiman pengajaran yang membawa pembaharuan. Saudara sudah dijejali dengan itu,
jangan sampai saudara seperti orang Israel berkata “kami sudah muak dengan
manna”. Ini jangan sampai terjadi.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar