Yehezkiel 11:22-25
11:22 Maka kerub-kerub itu mengangkat sayap mereka, dan roda-rodanya
bergerak bersama-sama dengan mereka, sedang kemuliaan Allah Israel berada di
atas mereka.
11:23 Lalu kemuliaan TUHAN naik ke atas dari tengah-tengah kota dan
hinggap di atas gunung yang di sebelah timur kota.
11:24 Dan Roh itu mengangkat aku dan membawa aku kembali di dalam
penglihatan yang dari Roh Allah ke negeri Kasdim kepada para buangan. Lalu
menghilanglah penglihatan yang kulihat itu dari padaku
11:25 dan aku sampaikan kepada para buangan itu segala sesuatu yang
diperlihatkan TUHAN kepadaku.
Upaya Tuhan untuk
mengembalikan Israel ke tanahNya Tuhan, dinubuatkan lewat pasal ini dan ini
nubuatan bagi kita gereja Tuhan.
Setelah penyampaian
Firman utuh diterima oleh Yehezkiel, maka selesailah tugas yang disebutkan di dalam
ayat 22, kemudian kemuliaan Allah naik dan ini perlu kita perhatikan bagaimana
menyikapi. Sebab jika Firman selesai disampaikan dan oleh tugas hamba Tuhan ini
dia sampaikan secara utuh kepada umat Tuhan, bahkan sebelum Firman itu
diteruskan kepada umat Tuhan ada perkataan disebut kemuliaan Allah itu naik.
Mazmur 79:9
79:9 Tolonglah kami, ya Allah penyelamat kami, demi kemuliaan nama-Mu!
Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!
Jadi, jika kita umat
Tuhan, kami hamba Tuhan menyadari bahwa itu kemuliaan, jangan sampai hilang
dari diri kita. Ini pelajaran bagi saya, jika kita takut ditinggal oleh Tuhan,
atau dicabut Tuhan kemuliaan dalam diri kita maka harus ada seruan yang serius
dari hati kita, mohon pertolongan yang ada hubungannya dengan kemuliaan nama Tuhan
dan ada pemberesan dosa. Tidak mungkin kemuliaan itu ada bersama jika dosa ada di dalamnya, tidak
ada keinginan untuk dilepaskan, tidak ada ikhtiar untuk dibersihkan, maka
akhirnya kemuliaan Allah itu diangkat.
Ingat dalam Alkitab
ada bangsa dari timur disebut mulut besar, untuk menelan kita, dia mengancam
kita untuk merebut kemuliaan yang kita miliki dengan mulutnya yang besar, maka
ada cara untuk menghadapinya.
Yesaya 9:11
9:11 Orang Aram dari timur, dan orang Filistin dari barat, mereka
menelan Israel dengan mulut yang lebar. Sekalipun semuanya ini terjadi,
murka-Nya belum surut, dan tangan-Nya masih teracung.
Kemuliaan Allah itu
ada pada Yehezkiel dan Yehezkiel pergi pada orang buangan, kemuliaan Allah itu
seharusnya ikut serta, dan ini memang janji Tuhan kepada orang Israel, tetapi
ada bangsa dari Timur, Aram mulut besar.
Israel menghadapi
Aram ini ada intrik-intrik khusus, tapi itupun datang dari seorang pemimpin.
Kalau seorang pemimpin tidak merasa kemuliaan ini terancam dengan si mulut
besar yang siap menelan ini, dia leha-leha/ santai-santai saja. Tapi jika
seorang pemimpin melihat kemuliaan gereja sirna ditelan oleh mulut besar ini,
dia akan berupaya untuk mencari solusi/jalan keluar, dia tidak akan bermasa
bodoh, dia harus punya gagasan untuk mengupayakan kira-kira di mana akan
mendapat pertolongan ini. Sekarang ini dapat dikatakan kemuliaan Allah hampir
tidak nampak lagi dalam gereja Tuhan, sebab sudah tertelan oleh Aram. Aram
artinya kekuatan, ibu kotanya Damsyik artinya kegiatan. Kekuatan yang sedang
giat-giatnya itu yang dihadapi oleh gereja Tuhan, tapi gereja Tuhan
santai-santai, lebih sial lagi kalau kami hamba Tuhan santai-santai.
Aram itu ada di Afek,
Afek = puncak. Kegiatan mereka akan mencapai pada kekuatan yang puncak. Makanya
pemimpin yang bernama Yoas mengerti menghadapi Aram simulut besar dari Timur
ini. karena ia mau menelan, menghabiskan kemuliaan gereja Tuhan. Gereja Tuhan pelan-pelan
sekarang dikupas oleh Aram, dikupas oleh dunia, sebab tanpa sadar gereja Tuhan sendiri yang
mengupas kemuliaan Allah dan diganti dengan kemuliaan dunia. dalam berbagai
macam komunitas gereja Tuhan, baik dalam liturgy-liturgi ibadah, bukan lagi perkara
Firman yang diutamakan, tetapi kemolekkan dunia masuk dalam gereja. Sadar atau
tidak sadar itulah pekerjaan mulut besar Aram dan sekarang sudah mencapai
puncaknya.
Saya memperhatikan
ini jangan sampai jemaat GPT Kristus Penebus Tentena kehilangan kemuliaan,
jangan menghadirkan yang duniawi di dalam gereja. Memang kelihatan marak, kelihatannya
diminati banyak orang, orang cenderung memuja memuji seperti itu tapi itu
kemuliaan dunia. Ada dua kemuliaan :
1.
Kemuliaan Allah → kekal selama-lamanya
2.
Kemuliaan dunia → fana
Tetapi yang fana ini
karena langsung menyentuh daging, menyentuh kehidupan kita, kita anggap itu
yang lebih molek dari pada kemuliaan Allah, sehingga izinkan Aram simulut besar
itu menelan kita.
Alangkah sialnya kalau
kita sudah ada di dalam tatanan pola ibadah sorga yang Allah beri, kemudian
kita ganti dengan yang lain atau keluar dari situ. Mungkin secara komunitas
tidak keluar, tapi satu atau dua pribadi keluar cari ibadah yang model seperti
itu, kasihan nanti, tidak akan mencapai shekina Glory, karena shekina glory
hadir dalam persekutuan peti dan tutup peti. Jadi, untuk membawa kita pada
kemuliaan kekal yang tak ada taranya itu, kita harus dibangun dulu untuk
menjadi peti untuk menerima tutup peti, baru shekina glory/ kemuliaan Allah
turun.
Ini yang menjadi
keperihatinan saya pribadi, jangan sampai saya kehilangan kemuliaan, jangan
sampai dicabut pemakaian Tuhan kepada kami hamba Tuhan, sehingga tidak ada lagi
pembukaan rahasia Firman Allah, itu lebih berbahaya. Oleh sebab itu mari kita
gereja Tuhan bagaimana menghadapi ini, tentu lewat prakarsa dari seorang
pemimpin yang harus mengetahui solusi menghadapi hal ini.
Kisah menghadapi
simulut besar:
2 Raja-raja 13:14-18
13:14 Ketika Elisa menderita sakit yang menyebabkan kematiannya,
datanglah Yoas, raja Israel, kepadanya dan menangis oleh karena dia, katanya:
"Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!"
13:15 Berkatalah Elisa kepadanya: "Ambillah busur dan anak-anak
panah!" Lalu diambillah busur dan anak-anak panah.
13:16 Berkatalah ia kepada raja Israel: "Tariklah busurmu!"
Lalu ia menarik busurnya, tetapi Elisa menaruh tangannya di atas tangan raja,
13:17 serta berkata: "Bukalah jendela yang di sebelah timur!"
Dan ketika dibukanya, berkatalah Elisa: "Panahlah!" Lalu dipanahnya.
Kemudian berkatalah Elisa: "Itulah anak panah kemenangan dari pada TUHAN,
anak panah kemenangan terhadap Aram. Engkau akan mengalahkan Aram di Afek
sampai habis lenyap."
13:18 Sesudah itu berkatalah ia: "Ambillah anak-anak panah
itu!" Lalu diambilnya. Setelah diambilnya, berkatalah Elisa kepada raja
Israel: "Pukulkanlah itu ke tanah!" Lalu dipukulkannya tiga kali,
kemudian ia berhenti.
13:19 Tetapi gusarlah abdi Allah itu kepadanya serta berkata:
"Seharusnya engkau memukul lima atau enam kali! Dengan berbuat demikian
engkau akan memukul Aram sampai habis lenyap. Tetapi sekarang, hanya tiga kali
saja engkau akan memukul Aram."
Elisa sakit dan akhirnya
meninggal. Ini menunjuk karena Elisa ada Firman dan Roh kudus, berarti menubuatkan
menjelang Firman dan Roh diangkat oleh Tuhan, penyingkiran gereja sudah dekat. Tetapi
kita berhadapan dengan simulut besar. Nah bagaimana kita menyikapi ini, perlu
kita perhatikan.
Aram ini dari Timur,
zamannya Gideon orang dari Timur ini bergabung bersama Amalek, Midian
menghantam Israel. Ini yang kadang mengganggu kita sehingga kalau tidak sadar kita
galakkan itu maka kita kehilangan kemuliaan.
Midian artinya
berbantah-bantah, jadi kalau di dalam kehidupan gereja Tuhan hanya roh berbantah-bantah,
rumah tangga nikah berbantah-bantah, itu berarti dihantam oleh Midian. Kemudian
ada Amalek, ini bangsa yang suka berperang dan selalu persoalan daging yang
diutamakan. Kemudian Aram, orang timur ini terkenal dengan sihir dan itu
bermuara ke babel. Sihir itu secara luar kelihatan berubah tetapi karakter
tidak berubah, hanya ganti-ganti kemasan seperti barang, contohnya cokelat
kemasannya diganti tapi isinya tetap cokelat.
Sebabnya Yoas tahu
bagaimana menghadapinya, ini bukan hanya sekedar kita dengar tapi seharusnya dipraktekkan
dalam kehidupan kita, jangan mendirikan trio: Midian, Amalek, orang dari timur.
Yoas mengucapkan hal
ini :
"Bapaku, bapaku!, Sebab ia memposisikan diri sebagai anak dan mustahil
Bapa tidak akan bela atau perhitungkan seruan anakNya yang mengalami tantangan
yang berat.
“Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!" , karena dia
menghadapi peperangan yang besar, berhadapan dengan Aram simulut besar.
Elisa tahu solusi untuk
menolong dia hanya busur dan anak panah yaitu Alkitab dan ayat-ayat di
dalamnya. Untuk menghadapi simulut besar ini butuh Firman sepenuhnya.
Banyak kali anak
Tuhan, hamba Tuhan begitu sudah tahu busur dan anak panah, tidak butuh lagi
tangan hamba Tuhan untuk menuntun, sebab merasa sudah tahu Firman dari Kejadian
sampai Wahyu. Kita tidak boleh jalan sendiri, harus disertai tangan hamba Tuhan
sebab kita menghadapi Aram, dunia berusaha kupas kemuliaan Allah dalam gereja, bahkan
pelaku-pelaku yang mengupas adalah pelayan-pelayan sendiri, ini gawat.
"Bukalah jendela yang di sebelah timur!" puncaknya dosa Aram
sekarang, sebab Aram adalah kekuatan, ibu kotanya Damsyik, artinya kegiatan dan
kejadian ini ada di Afek, artinya: puncak, jadi puncak kekuatan kegiatan Aram
benar-benar dihadapi gereja Tuhan sekarang ini.
“Lalu dipukulkannya tiga kali, kemudian ia berhenti.” Ini batas upaya umat
Tuhan yang akhirnya tidak menghargai tangan pelayanan hamba Tuhan.
“Tetapi gusarlah abdi Allah itu kepadanya serta
berkata: "Seharusnya engkau memukul lima atau enam kali!”. Ternyata butuh
tuntunan ini karena ada yang harus dia tambah, kalau tidak ada tuntunan tangan
hamba Tuhan, dia pikir sudah selesai, sudah lempar anak panah, ambil anak panah
dan pukul 3 kali di tanah.
Jika hanya pukul 3
kali, berkatnya hanya sampai pada pencelikkan mata, itu baru start. Tetapi
harus pukul 5 atau 6 kali, berarti sudah hari yang ke enam, terciptanya
sepasang mempelai, itu tujuan ayat-ayat Firman Allah harus memukul/mencambuk
kita sehingga bisa mencapai 2 jadi 1. Kalau hanya pukul 3 kali, melek mata/mata
terbuka itu baru start. Makanya kalau kita baca pada Lukas 24, pencelikkan mata
itu sudah baik tapi ada resikonya berjalan malam hari menuju ke Yerusalem,
pencelikkan mata sudah benar tapi kita harus menerobos kegelapan malam, artinya
lawan dosa untuk mencapai Yerusalem.
Kadang kita sudah
puas sudah celik mata karena kegerakan Firman. Sekarang mata Bileam dibuka
melihat malaikat Tuhan dengan pedang terhunus di tanganNya. Pencelikkan mata
itu belum ruas jalan terakhir.
Bilangan 22:28-32
22:28 Ketika itu
TUHAN membuka mulut keledai itu, sehingga ia berkata kepada Bileam:
"Apakah yang kulakukan kepadamu, sampai engkau memukul aku tiga
kali?"
22:29 Jawab
Bileam kepada keledai itu: "Karena engkau mempermain-mainkan aku;
seandainya ada pedang di tanganku, tentulah engkau kubunuh sekarang."
22:30 Tetapi
keledai itu berkata kepada Bileam: "Bukankah aku ini keledaimu yang
kautunggangi selama hidupmu sampai sekarang? Pernahkah aku berbuat demikian
kepadamu?" Jawabnya: "Tidak."
22:31 Kemudian
TUHAN menyingkapkan mata Bileam; dilihatnyalah Malaikat TUHAN dengan pedang
terhunus di tangan-Nya berdiri di jalan, lalu berlututlah ia dan sujud.
22:32
Berfirmanlah Malaikat TUHAN kepadanya: "Apakah sebabnya engkau memukul
keledaimu sampai tiga kali? Lihat, Aku keluar sebagai lawanmu, sebab jalan ini
pada pemandangan-Ku menuju kepada kebinasaan.
Kita berhadapan
dengan Aram, tapi seringkali kita anggap biasa-biasa saja/ santai-santai saja
dan tidak pernah menyadari bahwa apa yang kita lakukan berseberangan dengan
Tuhan. Sadarlah umat Tuhan yang hidup pada akhir zaman ini.
Yoas berkata “Bapaku,
Bapaku” ini adalah pertalian kasih antara Bapa dan anak dan juga menunjukkan Bapa
peduli terhadap anak, seperti 2 Korintus 12:14 yang bertanggung jawab kepada
anak adalah Bapa. Rasul Paulus berkata dia bagaikan Bapa.
2 Korintus 12:14,13
12:14 Sesungguhnya sekarang sudah untuk ketiga kalinya aku siap untuk
mengunjungi kamu, dan aku tidak akan merupakan suatu beban bagi kamu. Sebab
bukan hartamu yang kucari, melainkan kamu sendiri. Karena bukan anak-anak yang
harus mengumpulkan harta untuk orang tuanya, melainkan orang tualah untuk
anak-anaknya.
12:13 Sebab dalam hal manakah kamu dikebelakangkan dibandingkan dengan
jemaat-jemaat lain, selain dari pada dalam hal ini, yaitu bahwa aku sendiri
tidak menjadi suatu beban kepada kamu? Maafkanlah ketidakadilanku ini!
Jadi orang tua di
sini celik mata, dalam ayat 13 Paulus minta maaf dan orang Korintus juga matanya
terbuka.
Kita lihat kegiatan
Aram yang puncak ini menunjukkan sudah tidak lama Firman dan roh akan diangkat
oleh Tuhan. Makin hebat kita disudutkan pertanda Firman dan Roh diangkat. Kalau
sinyal ini kita tidak tangkap dan pemimpin juga tidak tangkap maka habislah
kita, tapi untung Yoas menangkap.
Dalam Yehezkiel 11
ini menyangkut tanahnya Tuhan. Di dalam Yeremia 2:7 tanah Tuhan ini sudah
dinajiskan oleh Israel. Allah bawa mereka ke tanahNya Tuhan, tetapi setelah
sampai di sana mereka najiskan. Akhir zaman ini juga hebat, tanahNya Tuhan
dinajiskan.
Yeremia 2:7
2:7 Aku telah
membawa kamu ke tanah yang subur untuk menikmati buahnya dan segala yang baik
dari padanya. Tetapi segera setelah kamu masuk, kamu menajiskan tanah-Ku; tanah
milik-Ku telah kamu buat menjadi kekejian.
TanahNya Tuhan juga
disebut ladang Tuhan.
1 Korintus 3:9
3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah,
bangunan Allah.
Jangan sampai kita
sendiri yang menajiskan ladangNya Tuhan, cukup sudah masa lalu kita melakukan
seperti Israel, sekarang pemulihan berjalan.
Ada 2 raja dalam
Alkitab yang melakukan perbuatan-perbuatan keji di tanah Israel:
1.
Yerobeam
Ia selalu menghadirkan kekejian di tanah Tuhan.
1
Raja-raja 14:24
14:24 Bahkan ada
pelacuran bakti di negeri itu. Mereka berlaku sesuai dengan segala perbuatan
keji bangsa-bangsa yang telah dihalau TUHAN dari orang Israel.
Jadi, zaman Yerobeam ada pelacuran bakti. Di
dalam Yehezkiel 16 juga disebut pelacuran bakti. Bayangkan rusaknya Israel. Kita
lihat di sini betapa rusaknya kalau gereja tidak dituntun oleh Firman.
2.
Arab
Ahab dikatakan raja yang paling keji di tengah
orang Israel.
1
Raja-raja 21:26
21:26 Bahkan ia
telah berlaku sangat keji dengan mengikuti berhala-berhala, tepat seperti yang
dilakukan oleh orang Amori yang telah dihalau TUHAN dari depan orang Israel.
Ini gambaran-gambaran
yang ada dalam Alkitab, tapi puncaknya nanti dicatat dalam Matius 24 dan Markus
13, dan kita sedang menghadapi puncaknya, kalau kita sekarang tidak segera
mencari solusi dan datang pada Elisa, cari Firman dan cari Roh Kudus, maka
kekejian yang luar biasa ini kita tidak bisa elakkan.
Matius 24:15
24:15 "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat
kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca
hendaklah memperhatikannya --
Puncak kekejian ini
sampai di gereja/ tempat kudus, kalau hamba Tuhan tidak waspada, maka bisa
menjadi alat dari perkara yang keji ini, kelihatan di belakang mimbar seperti
malaikat yang suci tapi sebenarnya orang keji di hadapan Tuhan. Tidak usah kita
lihat keyakinan lain, lihat saja dalam orang-orang kristen banyak pelaku-pelaku
keji. Kita lihat di mana-mana sekarang banyak pelayan-pelayan Tuhan selingkuh.
Kita sudah berada pada
puncak kekejian, hati-hati! Firman dan Roh akan segera diangkat, kita jaga, ini
peringatan bagi kita.
Markus
13:14-15
13:14 "Apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat yang
tidak sepatutnya -- para pembaca hendaklah memperhatikannya -- maka orang-orang
yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.
13:15 Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun
dan masuk untuk mengambil sesuatu dari rumahnya,
Kita benar-benar berada
pada kondisi yang sangat menentukan, jika salah gerak maka habis kemuliaan. Jika
hamba Tuhan tidak bergumul dan tidak memperlihatkan gejala-gejala ini maka umat
Tuhan berjalan santai-santai saja. Padahal kita ada pada puncaknya kekejian di
mana Firman dan Roh akan segera diangkat. Ada mulut besar yang akan telan kita itulah
Aram orang dari Timur dan itu juga yang dihadapi oleh Gideon.
Itu sebabnya ketika
Gideon menghadapi ini, pada saat-saat yang terakhir ia memohon kepada Tuhan
dengan meminta tanda/ penunjuk arah, supaya Tuhan tunjukkan arah yang jelas dan
tepat bagaimana menghadapi trio, Midian, Amalek dan orang dari Timur. Tanda
yang pertama dia gunting wol, membentangkan di tempat pengirikan, guntingan
bulu yang harus basah dan tanahnya tetap kering.
Hakim-hakim 6:36-40
6:36 Kemudian berkatalah Gideon kepada Allah: "Jika Engkau mau
menyelamatkan orang Israel dengan perantaraanku, seperti yang Kaufirmankan itu,
6:37 maka aku membentangkan guntingan bulu domba di tempat pengirikan;
apabila hanya di atas guntingan bulu itu ada embun, tetapi seluruh tanah di
situ tinggal kering, maka tahulah aku, bahwa Engkau mau menyelamatkan orang
Israel dengan perantaraanku, seperti yang Kaufirmankan."
6:38 Dan demikianlah terjadi; sebab keesokan harinya pagi-pagi ia
bangun, dipulasnya guntingan bulu itu dan diperasnya air embun dari guntingan
bulu itu, secawan penuh air.
6:39 Lalu berkatalah Gideon kepada Allah: "Janganlah kiranya murka-Mu
bangkit terhadap aku, apabila aku berkata lagi, sekali ini saja; biarkanlah aku
satu kali lagi saja mengambil percobaan dengan guntingan bulu itu: sekiranya
yang kering hanya guntingan bulu itu, dan di atas seluruh tanah itu ada
embun."
6:40 Dan demikianlah diperbuat Allah pada malam itu, sebab hanya
guntingan bulu itu yang kering, dan di atas seluruh tanah itu ada embun.
Dia peras air embun dari
guntingan bulu domba itu dan ada secangkir air. Secangkir air menurut Markus
dan Matius 10 adalah menunjuk pelayanan yang sukarela, bukan paksa. Dalam
Lukas, pelayanan suka damai. Utama dalam nikah/ wilayah kecil.
Kemudian Gideon
meminta kembali tanda yang kedua tanah yang harus basah dan guntingan bulu yang
kering. Mengapa yang kecil dulu? Itulah nikah, baru keluar. Dalam nikah ada
pelayanan yang penuh dengan kasih. Jadi, mulai dalam rumah tangga dulu ada
pelayanan bukan karena terpaksa dan dipaksa. Ini kita butuhkan menghadapi trio,
salah satu simulut besar ini/ Aram.
Matius 10:40-42
10:40 Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa
menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
10:41 Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima
upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan
menerima upah orang benar.
10:42 Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah
seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."
Jadi, kalau Tuhan
sudah tunjuk arah, kita ikuti saja arah itu pasti tidak akan tersesat. Tapi
kalau Tuhan tunjuk arah tapi tidak kita jalani maka kita tetap hilang. Terlampau
banyak orang-orang yang tidak menyadari lawatan Tuhan, sehingga mengundang
bencana, kekejian.
Sekarang ini mari
kita perhatikan kemana Tuhan giring kita, pencelikkan mata belum selesai.
Kita harus terobos/tembus
kegelapan bukan kegelapan yang mengalahkan kita. Menjelang malam terjadi
kegerakan Firman (memecah-mecahkan roti) dan terjadi pencelikkan mata. Ini Pemulihan
yang terjadi bagi Kleopas dan istrinya di saat terakhir. Ini nubuatan bagi
gereja Tuhan sekarang.
Lukas 24:29-33
24:29 Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah
bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir
terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
24:30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap
berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
24:31 Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia,
tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita
berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia
menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
24:33 Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ
mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama
dengan teman-teman mereka.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar