Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 8:3-5
8:3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan
ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya
diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua
orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
8:4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa
orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
8:5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu,
mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah
bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.
Ayat
yang kita baca ini memiliki dua suasana, suasana yang membahagiakan dan dipihak
lain mengerikan. Suasana yang membahagiakan adalah yang memiliki roh doa. Doa
sama dengan kita membelai-belai wajah Tuhan. Jika seseorang melipatkan lutut
dan dia berdoa alias menyembah, maka kehidupan itu sedang membelai-belai wajah
Tuhan. Maka dari pihak Tuhan juga akan melakukan hal yang sama kepada umat yang
tadinya membelai-belai wajah Tuhan. Bahkan lebih lagi Tuhan melakukan, Dia akan
memangku kita, Dia akan berikan kita asupan yang berlimpah-limpah. Sambil kita
ada dipangkuanNya, Dia akan membelai kita. Lebih dari itu ada tindak lanjut
yang akan dibuat oleh Tuhan kepada umat Tuhan yang tahu apa itu berdoa. Karena doa penyembahan sama dengan membelai-belai wajah
Tuhan.
Dalam
terjemahan aslinya berdoa adalah pene halal
Yahwe yang artinya membelai-belai wajah Tuhan. Tuhan akan lakukan lebih
dari itu jika kita tahu menyembah Tuhan. Ini adalah berkat bagi orang yang tahu
berdoa. Tetapi orang yang tidak tahu berdoa dan tidak tahu bersandar pada Tuhan
maka halilintar, guntur dan gempa bumi menjadi bagiannya. Jangan saudara ada
pada posisi yang mengerikan itu. Jika saudara mau menghindar dari posisi yang
mengerikan itu mari kita pandai-pandai membelai-belai wajah Tuhan.
Masakan
Mempelai Wanita membelai wajah Mempelai Laki-laki dengan kasar sambil mengomel,
pasti diusap-usap dengan lembut.
Yesaya 66:10
66:10 Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan
bersorak-soraklah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah
bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung karenanya!
Mari
kita memiliki roh mempelai, kita tertarik dengan
ini. Tadinya kita berkabung, berduka dan bersusah hati, sekarang kita diajak bergirang.
Banyak kali kita seperti berkabung, apalagi ketika kita merasa diperas. Tetapi
perhatikan di sini bagaimana sikap Mempelai Laki-laki Sorga.
Yesaya 66:11
66:11 supaya kamu mengisap dan menjadi kenyang dari
susu yang menyegarkan kamu, supaya kamu menghirup dan menikmati dari dadanya
yang bernas.
Bernas
di sini sama dengan bulir gandum yang berisi dan lembu yang tambun. Bukan lembu
kurus dan gandumnya kempes. Kita tidak dilayani Tuhan dengan buah dada yang
kempes, tetapi dengan yang subur, ada asinya.
Yesaya 66:12
66:12 Sebab beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku
mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa
seperti batang air yang membanjir; kamu akan menyusu, akan digendong, akan
dibelai-belai di pangkuan.
Makanya
dalam Kidung Agung, Mempelai Laki-laki memuji Mempelai Wanita, Mempelai Wanita
memuji Mempelai Laki-laki, saling memberi pujian. Tuhan tidak egois, Dia tidak hanya menuntut dipuji dan dihormat.
Tetapi kembali Tuhan akan memuji kita. Tidak pantas Tuhan memuji dan
menghormati kita tetapi Tuhan akan lakukan. Ini yang kita harus cari yaitu
mencari hormat dari Tuhan, bukan mencari hormat dari manusia.
Yesaya 66:13-14
66:13 Seperti seseorang yang dihibur ibunya,
demikianlah Aku ini akan menghibur kamu; kamu akan dihibur di Yerusalem.
66:14 Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan
kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh dengan lebat; maka tangan TUHAN akan
nyata kepada hamba-hamba-Nya, dan amarah-Nya kepada musuh-musuh-Nya.
TanganNya
memelihara anak-anakNya tetapi amarah
Tuhan bagi musuh-musuhNya. Ini Tuhan lakukan sekarang, Tuhan tidak
mengulur-ulur waktu karena waktu sudah sangat singkat, tinggal beberapa saat Tuhan sudah mau datang. Saya pakai
waktunya Tuhan sebab Tuhan katakan 1 hari sama dengan 1000 tahun. Saya tidak
mau kehilangan kesempatan, sebagai hamba Tuhan, sebagai gembala saya juga ingin
jemaat menikmati pene halal Yahwe. Kemudian kita menikmati dipangku dan
dibelai-belai oleh Tuhan.
Yesaya 66:15
66:15 Sebab sesungguhnya, TUHAN akan datang dengan
api, dan kereta-kereta-Nya akan seperti puting beliung, untuk melampiaskan
murka-Nya dengan kepanasan dan hardik-Nya dengan nyala api.
Itu
sebabnya api dicurahkan ke bumi, itu ada dalam Wahyu 8:5.
Yesaya 66:16
66:16 Sebab TUHAN akan menghukum segala yang hidup
dengan api dan dengan pedang-Nya, dan orang-orang yang mati terbunuh oleh TUHAN
akan banyak jumlahnya.
Jangan
kita ada di sana. Sebagai gembala saya berdoa kepada Tuhan jangan kita berjalan
ke sana. Kalau kita mau ke sini ajaklah tubuh, jiwa dan rohmu jangan bersandar
kepada dirimu tetapi bersandarlah kepada Tuhan. Karena tidak ada kemampuan
kalau kita bersandar kepada diri kita. Mari kita bersandar kepada Tuhan.
Caranya adalah menyembah Tuhan. Ini yang Tuhan akan lakukan kepada kita. Tuhan
tidak mendustai saudara. Sebabnya perhatikan Firman Tuhan. Jangan kita seperti
Hosea 7:14. Berseru kepada Tuhan tetapi salah.
Hosea 7:14
7:14 Seruan mereka kepada-Ku tidak keluar dari hatinya,
tetapi mereka meratap di pembaringan mereka. Mereka menoreh-noreh diri karena
gandum dan anggur, dan mereka berontak terhadap Aku.
Kalau
mereka berseru kepada Tuhan tetapi tidak dengan tulus hati, hanya karena gandum
dan anggur, akhirnya setelah jawaban tidak ada mereka berontak kepada Tuhan.
Jangan sampai terjadi pada diri kita.
Kita
baca dulu bagaimana Daniel mempraktekan doa. Sampai satu hari tiga kali dia
menyembah Tuhan.
Daniel 6:11
6:11 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu
telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap
yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta
memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
Suasana
tidak menguntungkan, dia tahu kalau melakukan ini pasti sebentar masuk gua
singa. Tetapi sekalipun dia melihat singa dibuat lapar di gua dan di situ tempat
dia akan dilempar karna menyembah Tuhan, tetapi apa yang terjadi. Apakah Tuhan
berdiam diri? Sekalipun Daniel harus berlawanan dengan 120 orang ditambah 2 yang sejajar
dengan Dia. Sebab dibawa raja ada 3 orang yang sejajar dengan raja, salah
satunya termasuk Daniel. Lalu ditambah 120 orang. Jadi 122 orang ini yang
berniat jahat kepada Daniel.
Tetapi karena Daniel suka bersandar kepada Tuhan, suka berdoa menyembah kepada
Tuhan sampai 3 kali sehari, maka dia diselamatkan. Kenapa dipakai kata 3 kali?
3 kali ini menunjuk tubuh, jiwa dan rohnya benar-benar dia serahkan kepada
Tuhan. Entah sekali, dua kali atau tiga kali tetapi tubuh, jiwa dan rohnya dia
serahkan kepada Tuhan.
Apakah
Tuhan berdiam diri? Tidak. Sementara musuh menggagas perkara jahat terhadap
Daniel, Tuhan sudah lakban mulut singa, Tuhan sudah gembok mulut singa, Tuhan
sudah sumbat mulut singa. Ketika Daniel diturunkan singa hanya cium, tidak ada
yang berbuat jahat. Kenapa? Ada roh sembayang, dia bersandar kepada Tuhan.
Tubuh, jiwa dan rohnya tidak ada lagi bau daging. Dia menyembah Tuhan, dia
membelai-belai wajah Tuhan. Sangking enaknya Daniel membelai wajah Tuhan maka
Tuhan balas membelai-belai wajah Daniel.
Ketika
Daniel di turunkan, berapa ekor singa di sana hanya goyang-goyang ekor. Besok
paginya raja datang “Daniel adalah Allahmu menolong engkau” dia menjawab “iya
baginda”. Langsung diperintahkan mengangkat Daniel. Lalu yang 120 ditambah yang
2 lagi dilempar ke gua singa. Belum sampai di dasar sudah habis kepala mereka
dikunyak oleh singa.
Kita
lihat pemeliharaan Tuhan jika kita bisa memberi diri kita menyembah kepada
Tuhan. Tetapi ada langkah-langkah yang harus kita tempuh supaya kita benar-benar tidak berbau daging lagi.
Kehidupan yang bisa menyembah Tuhan sampai tidak berbau daging ada
tahapan-tahapannya. Itu sebabnya Tuhan Yesus mengajar umatNya supaya bisa
berdoa
menyembah.
Tuhan
kekasih kita tahu bahwa kita adalah manusia lemah, kita adalah produk Adam dan
Hawa yang sudah ditandai dengan dosa. Kejadian dibuka dengan manusia jatuh
dalam dosa dan ditutup dengan keranda. Itulah kita manusia. Tetapi ada kitab
Keluaran. Kitab Keluaran menceritakan menolong manusia yang diperhamba oleh dosa
untuk keluar dari perhambaan. Jadi Tuhan tidak membiarkan kita terus diperhamba
oleh dosa. Tuhan bermaksud supaya kita diangkat keluar dari dosa, berarti
terjadi pengangkatan.
Sesudah
kita diangkat menjadi anak-anak Tuhan, Tuhan berikan kitab yang ketiga yaitu
kitab Imamat. Kitab Imamat ini mengatur tata cara ibadah dan pelayanan. Setelah
kita diangkat menjadi anak, Tuhan berikan aturan bagaimana kita beribadah dan
melayani Tuhan. Ada pengangkatan-pengangkatan Tuhan. Tidak berhenti disitu,
kemudian disusul kitab Bilangan. Setelah kita terlibat dalam pelayanan, lihat
ada kitab Bilangan, kehidupan yang beribadah dan melayani Tuhan pasti dihitung oleh Tuhan.
Kemudian
diakhiri dengan kitab Ulangan. Kitab Ulangan mengingatkan kita dari mana kita datang
dan ke mana kita pergi. Sesudah kita diangkat oleh Tuhan lewat kitab Keluaran,
kemudian rohani kita diangkat lewat ibadah pelayanan termasuk doa-doa ini,
kemudian kita dihitung, lalu ada kitab Ulangan yang mengingatkan. Hei ingat
dari mana kamu, kamu dari peleburan api lalu Tuhan lepaskan. Lalu mau ke mana? Tuhan
bawa ke Kanaan Samawi.
Mari
kita lihat didikan dan ajaran Tuhan bagaimana untuk berdoa. Bagaimana yang pantas untuk berdoa dan dijawab oleh Tuhan.
Matius 6:9
6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di
sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
Ada
sebutan Bapa. Jika menyebut Allah itu Bapa, berarti kita memahami “saya sudah
dilahirkan dalam keluarga Allah”. Alias harus saudara periksa sudahkah kita
dilahirkan dalam keluarga Allah atau belum. Jangan coba sebut Allah itu Bapa
kalau belum lahir baru. Coba kalau ada anak-anak di sini, tiba-tiba masuk pintu
gerbang dan memanggil saya “papa, saya minta ini”. Tentu saya berpikir anak
siapa ini.
Saya
mau bersandar kepada Bapa tetapi bagaimana bisa kalau saya belum dilahirkan
dalam keluarga Bapa. Kalau saya sudah dilahirkan dalam keluarga Allah, saya
tidak ragu bagaimana pemeliharaan Bapa. Contoh satu anak pergi kepada bapanya
yang ada di bawah gudang yang gelap. Anak itu tidak lihat bapanya tapi dia tahu
ada papanya di sana. “papa saya tidak lihat papa” tetapi papanya berkata
“lompat saja”. Kemudian dia lompat dan papanya tangkap. Itu bagaikan percaya
yakin sungguh bahwa bapa ada.
Dengan
iman kita percaya ada Bapa karena kita sudah dilahirkan oleh keluarga Bapa
Sorgawi. Apakah kita sudah lahir dalam keluarga Allah dan memberikan kesempatan
Tuhan yang selalu beracara, bukan diri kita. Kalau sudah menjadi anak Tuhan,
berarti sudah dilahirkan kembali berarti selalu bersandar kepada Tuhan.
Begitulah kalau kita sudah berdoa. Makanya jangan saudara anggap enteng soal
baptisan. Kalau saudara belum dibaptis dengan benar, biarpun kita panggil Tuhan
itu Bapa, Dia tidak akan menyendengkan telingaNya, Dia diam saja, karena iblis
juga Bapa.
Sebabnya
kalau kita berdoa itu, salah satu arti berdoa atau permohonan agar terjadi
persekutuan kita dengan Tuhan, dengan Bapa. Coba kalau sekarang kita sudah
dilahirkan baru tetapi kita jauh dengan Bapa, tidak pernah berdoa, berarti
tidak ada persekutuan dengan Tuhan Bapa Sorgawi. Makanya jangan jauh. Itu
sebabnya Tuhan ajarkan di dalam doa itu “datanglah kerajaanMu”.
Matius 6:10
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
bumi seperti di sorga.
Kenapa
dikatakan “jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga”? supaya kita selalu mengingat
dia karena kerajaan sorga itu ada di bumi seperti di sorga, itulah Tabernakel.
Ini sarana supaya kita tidak jauh dari Tuhan.
Sesudah
kata Bapa, ada kata kami. Kalau persekutuan kita dengan Tuhan dengan di Sorga
itu vertikal. Kemudian ada kata kami berarti ada persekutuan mulai dari dua
orang, tiga orang, empat orang yang sama-sama menyebut Allah itu Bapanya. Kalau
dari antara orang-orang itu tidak pernah ngomong, maka tidak ada garis
horisontal, berarti hanya tegak lurus ke atas. Itu bukan tanda salib, itu
pentungan! Makanya setelah kata Bapa ada kata kami. Supaya saudara melihat
bukan cuma saudara tetapi ada orang lain berarti ada horisontal. Kalau kita
hanya tegak lurus itu berarti pentungan, itu gada/ pukulan. Makanya kita kadang kala hanya melihat Bapa tetapi tidak
melihat siapa di kiri, siapa di kanan, siapa di depan, siapa di belakang.
Sehingga kita hanya pegang pentung. Kita pukul yang di kanan, kita pukul yang
di kiri, kita pukul yang di belakang, kita pukul yang di depan sebab hanya
pentung yang ada pada kita. Jadi bagaimana kita menyembah lalu membelai-belai
wajah Tuhan lalu kita jengkel dan benci pada orang lain. Itu berarti pentung
yang ada di tangan orang itu, bukan salib.
Pada
ayat 12 dikatakan “ampunilah kesalahan-kesalahan” berarti dia duluan, baru
berkata “seperti aku mengampuni dia”. Ini yang kita harus perhatikan. Kita
harus menyadari ada orang lain yang seperti kita yang patut kita perhatikan.
Bagaimana jemaat Tuhan, maukah kita dibelai-belai tangannya Tuhan. Dia seperti Bapa yang baringkan kita dipangkuan lalu dibelai-belai.
Demikianlah gereja Tuhan, Tuhan akan memperlakukan kita. Tetapi jangan undang
api, jangan undang halilintar, jangan undang badai dan gempa bumi. Gempa bumi
diambil dari kata Seismo yang artinya
tanah goyang, huru hara, kerusuhan, kehebohon, ini semua disebut seismo. Biarlah orang lain membenci
saudara, jangan saudara balas membencinya. Mari kita
bawa salib, jangan pentungan. Dalam nikah bawa salib.
Kata
terakhir adalah yang di bumi. Aneh betul Tuhan kita di sorga, saudara yang ada
di sini tahun 2002 Tuhan promosikan anda di London. Dalam doa penyembahan ± 2000 orang,
seorang hamba Tuhan melihat kita di sini, sampai hamba Tuhan itu datang di
sini. Itu sesuatu yang harus saudara syukuri. Ini sudah tahun 2019 sudah 17
tahun lalu. Jangan lupa apa yang terjadi 17 tahun lalu jangan hilang begitu saja, padahal kita
sudah dipromosikan Tuhan. Yang baru sekarang menggabung jangan saudara keluar.
Seharusnya kita bersyukur dan makin merendah kepada Tuhan, itu bukti perhatian
Tuhan kepada kita.
Jangan
bawa pentung, bawalah salib mulai dari dalam rumah tangga kita.
Sejahat-jahatnya isteri, sejahat-jahatnya suami, jangan bawa pentung untuk
menghantam dirinya, tetapi
bawalah salib/ kemurahan Allah.
Bapa
di Sorga dan kita di bumi. Katakan seperti Yesaya “saya najis” maka sorga akan
bergerak.
Matius 6:10
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
bumi seperti di sorga.
Jadinya
ada Tabernakel di bumi supaya kehendak Allah di bumi sama dengan kehendak Allah
di sorga. Makanya jangan coba tepis pengajaran Tabernakel. Begitu kita buang maka
kita tidak akan sama dengan sorga karena ini pola ibadah sorga. Tetapi begitu
saya rangkul maka saya pasti sama dengan sorga. Tabernakel itu sorga mini yang
ada di dunia.
Olehnya
kita koreksi, apakah kita ada pertalian dengan Bapa di Sorga, apakah sudah
lahir baru. Kalau sudah lahir baru lihat kiri kananmu. Ada sesamamu, ada
saudaramu, ada kekasihmu di kiri kananmu. Bawalah salib, jangan pentung. Kemudian
kerajaan sorga kita jabarkan. Supaya hubungan kerajaan sorga sama dengan kita
yang ada di bumi itu lewat tiga macam ibadah penggembalaan. Saya berbahagia
saya ada di dalam penggembalaan.
Tujuannya
apa kita ada di ruangan suci, ada dalam tiga macam ibadah? Salah satu
tujuuannya pengenalan kita harus lebih meningkat dan mendalam lewat pembukan
rahasia Firman. Itu hasilnya di meja roti, di pelita emas dan di mezbah dupa
emas, di sana kita dipacu untuk mengenal Tuhan lebih mendalam. Bagaimana untuk
kita mengenal Tuhan lebih mendalam?
Efesus 1:15-17
1:15 Karena itu, setelah aku mendengar tentang imanmu
dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus,
1:16 aku pun tidak berhenti mengucap syukur karena
kamu. Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku,
1:17 dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus
Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat
dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.
Rasul
Paulus mendoakan spesial supaya umat mengenal Tuhan dengan benar lewat
pembukaan rahasia Firman. Masuk ruangan suci supaya kita lebih mengenal siapa
itu Yesus. Kalau cuma di halaman, pengenalan kita kepada pribadi Yesus dangkal.
Tetapi kalau meningkat ke ruangan suci maka pengenalan kita akan lebih mendalam
sampai pengenalan kita Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Setelah pengenalan kita
tentang pribadi Yesus makin mendalam, maka kita tidak akan diabaikan oleh
Tuhan. Sebab sesudah Matius 6:10 ada ayat 11.
Matius 6:11
6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang
secukupnya
Jadi
secukupnya, artinya bukan secukupnya dalam arti pas-pasan. Artinya Tuhan
memberikan asupan-asupan kepada kita, utamanya makanan rohani, Tuhan berikan bahkan sampai berkelimpahan.
Yohanes 10:8-10
10:8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah
pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.
10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia
akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh
dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya
dalam segala kelimpahan.
Siapa
yang memberikan makan yang secukupnya? Bapa. Makanya rasul Paulus berkata “aku
datang kepada kamu, bukan mencari apa-apa dari kamu. Sebab yang menanggung
semua adalah bapa kepada anak, bukan anak kepada bapa”.
II Korintus 12:14
12:14 Sesungguhnya sekarang sudah untuk ketiga kalinya
aku siap untuk mengunjungi kamu, dan aku tidak akan merupakan suatu beban bagi
kamu. Sebab bukan hartamu yang kucari, melainkan kamu sendiri. Karena bukan
anak-anak yang harus mengumpulkan harta untuk orang tuanya, melainkan orang
tualah untuk anak-anaknya.
Jadi
Paulus memperlihatkan pelayanan bukan mencari isi dompet jemaat, bukan mencari ketimun jemaat, bukan mencari manggis
jemaat tetapi diri jemaat. Sebab bukan manggis, bukan kambing, bukan ketimun
yang dibawa ke sorga tetapi jemaat. Siapa yang berkepentingan? Gembala.
Bapa
bertanggung jawab untuk makanan bagi anak-anaknya. Ketika kita memanggil Bapa
maka Bapa tahu itu anaknya dan akan memberikan makanan kepada kita yang secukupnya. Kata secukupnya di sini
terkandung nilai Tuhan mengajar kita menghargai pemberian Bapa. Kita syukuri
pemberi Bapa kepada kita yang diberkati oleh Tuhan. Sebabnya mari kita
perhatikan.
Kalau
makanan jasmani apalagi rohani Tuhan berikan kepada kita, ingat kenapa dalam
doa Yesus diselipkan perkataan “janganlah membawa kami ke dalam pencobaan”.
Matius 6:12-13
6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti
kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya
Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]
Kenapa
Tuhan sisipkan ini “jangan membawa kami dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami
dari pada yang jahat”. Ini yang akan menimpa dunia ini, bukan pencobaan yang
lazim.
I Korintus 10:13
10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah
pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah
setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui
kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar,
sehingga kamu dapat menanggungnya.
Tetapi
yang disisipkan dalam doa ini adalah pencobaan yang akan datang yang akan
melanda seluruh dunia di zaman antikristus.
Wahyu 3:10
3:10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun
menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang
akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.
Kenapa
Tuhan sisipkan kalimat: “jangan
membawa kami dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat”. Sebab
Yesus tahu di dalam doa ketika kita melakukan pene halal yahwe salah satu supaya kita terhindar dari pencobaan dunia. Tetapi dalam
gereja doa Bapa kami ini hanya dilafalkan, bukan itu tujuannya. Anak-anak bisa hafal, bukan persoalan hafalan. Yesus datang
di dunia bukan mau tes “coba lafalkan doa Bapa kami” tidak akan. Prakteknya
yang penting, bukan lafalnya. Jangan kita dibodohi, tetapi bagaimana kita
menjabarkan. Apakah benar-benar kita ada dalam kategori ini.
Kalau
kita bicara doa penyembahan itu berarti kita ada dalam ibadah puncak yaitu
mezbah dupa. Yang ada dalam Wahyu pasal 8 ini adalah mezbah dupa yang ditangani
langsung oleh Imam Besar. Dalam Keluaran 30:7-9 ketika imam besar masuk dalam
ruangan suci, membersihkan pelita emas, dupa itu dibakar. Ketika dia mengisi
minyak, dibakar dupa di mezbah dupa. Berarti orang-orang yang menjalankan doa
penyembahan, lihat ada pelita menyala atau tidak. Orang yang dipangku dan
dibalas Tuhan dibelai-belai adalah kehidupan yang hidup dalam terang, bukan
hidup dalam gelap. Ini yang ditangani oleh imam. Pagi dia bersihkan pelita
emas. Seiring pelita emas dibersihkan, pedupaan dibakar. Kemudian sore datang
lagi lalu menyalakan
lampu dan pedupaan dibakar. Jadi doa dan hidup
terang tidak terpisahkan.
Makanya
anak-anak muda remaja, sekalipun kita jungkir seperti nyamuk anopeles pantat ke atas tetapi tidak
hidup dalam terang, doamu akan terkendala.
Imamat 16:1
16:1 Sesudah kedua anak Harun mati, yang terjadi pada
waktu mereka mendekat ke hadapan TUHAN, berfirmanlah TUHAN kepada Musa.
Keluaran 30:7-9
30:7 Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari
wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia
membakarnya.
30:8 Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada
waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN
di antara kamu turun-temurun.
30:9 Di atas mezbah itu janganlah kamu persembahkan
ukupan yang lain ataupun korban bakaran ataupun korban sajian, juga korban
curahan janganlah kamu curahkan di atasnya.
Ayat
ini jelas bahwa mezbah dupa emas ada di ruangan suci dan setahun sekali
manunggal di ruangan maha suci.
Coba
galakkan di rumah doa penyembahan. Kita harus berdoa. Doa ada dua pengertian:
1.
Suatu
permohonan agar terjadi persekutuan kita dengan Tuhan.
2.
Kita
sadar bahwa kita tidak dapat menolong diri kita sendiri selain kita bersandar
kepada Tuhan. Dalam segala masalah hanya Tuhan yang bisa menolong kita.
Dupa
dibakar, pelita dinyalakan. Berarti orang yang berdoa adalah orang yang belajar
hidup di dalam terang.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Gereja Pantekosta Tabernakel
“Kristus Penebus” Tentena
Kebaktian
Umum, Minggu 7 April 2019
Pdt. Bernard Legontu
|
Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 8:3-5
8:3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan
ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya
diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua
orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
8:4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa
orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
8:5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu,
mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah
bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.
Ayat
yang kita baca ini memiliki dua suasana, suasana yang membahagiakan dan dipihak
lain mengerikan. Suasana yang membahagiakan adalah yang memiliki roh doa. Doa
sama dengan kita membelai-belai wajah Tuhan. Jika seseorang melipatkan lutut
dan dia berdoa alias menyembah, maka kehidupan itu sedang membelai-belai wajah
Tuhan. Maka dari pihak Tuhan juga akan melakukan hal yang sama kepada umat yang
tadinya membelai-belai wajah Tuhan. Bahkan lebih lagi Tuhan melakukan, Dia akan
memangku kita, Dia akan berikan kita asupan yang berlimpah-limpah. Sambil kita
ada dipangkuanNya, Dia akan membelai kita. Lebih dari itu ada tindak lanjut
yang akan dibuat oleh Tuhan kepada umat Tuhan yang tahu apa itu berdoa. Karena doa penyembahan sama dengan membelai-belai wajah
Tuhan.
Dalam
terjemahan aslinya berdoa adalah pene halal
Yahwe yang artinya membelai-belai wajah Tuhan. Tuhan akan lakukan lebih
dari itu jika kita tahu menyembah Tuhan. Ini adalah berkat bagi orang yang tahu
berdoa. Tetapi orang yang tidak tahu berdoa dan tidak tahu bersandar pada Tuhan
maka halilintar, guntur dan gempa bumi menjadi bagiannya. Jangan saudara ada
pada posisi yang mengerikan itu. Jika saudara mau menghindar dari posisi yang
mengerikan itu mari kita pandai-pandai membelai-belai wajah Tuhan.
Masakan
Mempelai Wanita membelai wajah Mempelai Laki-laki dengan kasar sambil mengomel,
pasti diusap-usap dengan lembut.
Yesaya 66:10
66:10 Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan
bersorak-soraklah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah
bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung karenanya!
Mari
kita memiliki roh mempelai, kita tertarik dengan
ini. Tadinya kita berkabung, berduka dan bersusah hati, sekarang kita diajak bergirang.
Banyak kali kita seperti berkabung, apalagi ketika kita merasa diperas. Tetapi
perhatikan di sini bagaimana sikap Mempelai Laki-laki Sorga.
Yesaya 66:11
66:11 supaya kamu mengisap dan menjadi kenyang dari
susu yang menyegarkan kamu, supaya kamu menghirup dan menikmati dari dadanya
yang bernas.
Bernas
di sini sama dengan bulir gandum yang berisi dan lembu yang tambun. Bukan lembu
kurus dan gandumnya kempes. Kita tidak dilayani Tuhan dengan buah dada yang
kempes, tetapi dengan yang subur, ada asinya.
Yesaya 66:12
66:12 Sebab beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku
mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa
seperti batang air yang membanjir; kamu akan menyusu, akan digendong, akan
dibelai-belai di pangkuan.
Makanya
dalam Kidung Agung, Mempelai Laki-laki memuji Mempelai Wanita, Mempelai Wanita
memuji Mempelai Laki-laki, saling memberi pujian. Tuhan tidak egois, Dia tidak hanya menuntut dipuji dan dihormat.
Tetapi kembali Tuhan akan memuji kita. Tidak pantas Tuhan memuji dan
menghormati kita tetapi Tuhan akan lakukan. Ini yang kita harus cari yaitu
mencari hormat dari Tuhan, bukan mencari hormat dari manusia.
Yesaya 66:13-14
66:13 Seperti seseorang yang dihibur ibunya,
demikianlah Aku ini akan menghibur kamu; kamu akan dihibur di Yerusalem.
66:14 Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan
kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh dengan lebat; maka tangan TUHAN akan
nyata kepada hamba-hamba-Nya, dan amarah-Nya kepada musuh-musuh-Nya.
TanganNya
memelihara anak-anakNya tetapi amarah
Tuhan bagi musuh-musuhNya. Ini Tuhan lakukan sekarang, Tuhan tidak
mengulur-ulur waktu karena waktu sudah sangat singkat, tinggal beberapa saat Tuhan sudah mau datang. Saya pakai
waktunya Tuhan sebab Tuhan katakan 1 hari sama dengan 1000 tahun. Saya tidak
mau kehilangan kesempatan, sebagai hamba Tuhan, sebagai gembala saya juga ingin
jemaat menikmati pene halal Yahwe. Kemudian kita menikmati dipangku dan
dibelai-belai oleh Tuhan.
Yesaya 66:15
66:15 Sebab sesungguhnya, TUHAN akan datang dengan
api, dan kereta-kereta-Nya akan seperti puting beliung, untuk melampiaskan
murka-Nya dengan kepanasan dan hardik-Nya dengan nyala api.
Itu
sebabnya api dicurahkan ke bumi, itu ada dalam Wahyu 8:5.
Yesaya 66:16
66:16 Sebab TUHAN akan menghukum segala yang hidup
dengan api dan dengan pedang-Nya, dan orang-orang yang mati terbunuh oleh TUHAN
akan banyak jumlahnya.
Jangan
kita ada di sana. Sebagai gembala saya berdoa kepada Tuhan jangan kita berjalan
ke sana. Kalau kita mau ke sini ajaklah tubuh, jiwa dan rohmu jangan bersandar
kepada dirimu tetapi bersandarlah kepada Tuhan. Karena tidak ada kemampuan
kalau kita bersandar kepada diri kita. Mari kita bersandar kepada Tuhan.
Caranya adalah menyembah Tuhan. Ini yang Tuhan akan lakukan kepada kita. Tuhan
tidak mendustai saudara. Sebabnya perhatikan Firman Tuhan. Jangan kita seperti
Hosea 7:14. Berseru kepada Tuhan tetapi salah.
Hosea 7:14
7:14 Seruan mereka kepada-Ku tidak keluar dari hatinya,
tetapi mereka meratap di pembaringan mereka. Mereka menoreh-noreh diri karena
gandum dan anggur, dan mereka berontak terhadap Aku.
Kalau
mereka berseru kepada Tuhan tetapi tidak dengan tulus hati, hanya karena gandum
dan anggur, akhirnya setelah jawaban tidak ada mereka berontak kepada Tuhan.
Jangan sampai terjadi pada diri kita.
Kita
baca dulu bagaimana Daniel mempraktekan doa. Sampai satu hari tiga kali dia
menyembah Tuhan.
Daniel 6:11
6:11 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu
telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap
yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta
memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
Suasana
tidak menguntungkan, dia tahu kalau melakukan ini pasti sebentar masuk gua
singa. Tetapi sekalipun dia melihat singa dibuat lapar di gua dan di situ tempat
dia akan dilempar karna menyembah Tuhan, tetapi apa yang terjadi. Apakah Tuhan
berdiam diri? Sekalipun Daniel harus berlawanan dengan 120 orang ditambah 2 yang sejajar
dengan Dia. Sebab dibawa raja ada 3 orang yang sejajar dengan raja, salah
satunya termasuk Daniel. Lalu ditambah 120 orang. Jadi 122 orang ini yang
berniat jahat kepada Daniel.
Tetapi karena Daniel suka bersandar kepada Tuhan, suka berdoa menyembah kepada
Tuhan sampai 3 kali sehari, maka dia diselamatkan. Kenapa dipakai kata 3 kali?
3 kali ini menunjuk tubuh, jiwa dan rohnya benar-benar dia serahkan kepada
Tuhan. Entah sekali, dua kali atau tiga kali tetapi tubuh, jiwa dan rohnya dia
serahkan kepada Tuhan.
Apakah
Tuhan berdiam diri? Tidak. Sementara musuh menggagas perkara jahat terhadap
Daniel, Tuhan sudah lakban mulut singa, Tuhan sudah gembok mulut singa, Tuhan
sudah sumbat mulut singa. Ketika Daniel diturunkan singa hanya cium, tidak ada
yang berbuat jahat. Kenapa? Ada roh sembayang, dia bersandar kepada Tuhan.
Tubuh, jiwa dan rohnya tidak ada lagi bau daging. Dia menyembah Tuhan, dia
membelai-belai wajah Tuhan. Sangking enaknya Daniel membelai wajah Tuhan maka
Tuhan balas membelai-belai wajah Daniel.
Ketika
Daniel di turunkan, berapa ekor singa di sana hanya goyang-goyang ekor. Besok
paginya raja datang “Daniel adalah Allahmu menolong engkau” dia menjawab “iya
baginda”. Langsung diperintahkan mengangkat Daniel. Lalu yang 120 ditambah yang
2 lagi dilempar ke gua singa. Belum sampai di dasar sudah habis kepala mereka
dikunyak oleh singa.
Kita
lihat pemeliharaan Tuhan jika kita bisa memberi diri kita menyembah kepada
Tuhan. Tetapi ada langkah-langkah yang harus kita tempuh supaya kita benar-benar tidak berbau daging lagi.
Kehidupan yang bisa menyembah Tuhan sampai tidak berbau daging ada
tahapan-tahapannya. Itu sebabnya Tuhan Yesus mengajar umatNya supaya bisa
berdoa
menyembah.
Tuhan
kekasih kita tahu bahwa kita adalah manusia lemah, kita adalah produk Adam dan
Hawa yang sudah ditandai dengan dosa. Kejadian dibuka dengan manusia jatuh
dalam dosa dan ditutup dengan keranda. Itulah kita manusia. Tetapi ada kitab
Keluaran. Kitab Keluaran menceritakan menolong manusia yang diperhamba oleh dosa
untuk keluar dari perhambaan. Jadi Tuhan tidak membiarkan kita terus diperhamba
oleh dosa. Tuhan bermaksud supaya kita diangkat keluar dari dosa, berarti
terjadi pengangkatan.
Sesudah
kita diangkat menjadi anak-anak Tuhan, Tuhan berikan kitab yang ketiga yaitu
kitab Imamat. Kitab Imamat ini mengatur tata cara ibadah dan pelayanan. Setelah
kita diangkat menjadi anak, Tuhan berikan aturan bagaimana kita beribadah dan
melayani Tuhan. Ada pengangkatan-pengangkatan Tuhan. Tidak berhenti disitu,
kemudian disusul kitab Bilangan. Setelah kita terlibat dalam pelayanan, lihat
ada kitab Bilangan, kehidupan yang beribadah dan melayani Tuhan pasti dihitung oleh Tuhan.
Kemudian
diakhiri dengan kitab Ulangan. Kitab Ulangan mengingatkan kita dari mana kita datang
dan ke mana kita pergi. Sesudah kita diangkat oleh Tuhan lewat kitab Keluaran,
kemudian rohani kita diangkat lewat ibadah pelayanan termasuk doa-doa ini,
kemudian kita dihitung, lalu ada kitab Ulangan yang mengingatkan. Hei ingat
dari mana kamu, kamu dari peleburan api lalu Tuhan lepaskan. Lalu mau ke mana? Tuhan
bawa ke Kanaan Samawi.
Mari
kita lihat didikan dan ajaran Tuhan bagaimana untuk berdoa. Bagaimana yang pantas untuk berdoa dan dijawab oleh Tuhan.
Matius 6:9
6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di
sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
Ada
sebutan Bapa. Jika menyebut Allah itu Bapa, berarti kita memahami “saya sudah
dilahirkan dalam keluarga Allah”. Alias harus saudara periksa sudahkah kita
dilahirkan dalam keluarga Allah atau belum. Jangan coba sebut Allah itu Bapa
kalau belum lahir baru. Coba kalau ada anak-anak di sini, tiba-tiba masuk pintu
gerbang dan memanggil saya “papa, saya minta ini”. Tentu saya berpikir anak
siapa ini.
Saya
mau bersandar kepada Bapa tetapi bagaimana bisa kalau saya belum dilahirkan
dalam keluarga Bapa. Kalau saya sudah dilahirkan dalam keluarga Allah, saya
tidak ragu bagaimana pemeliharaan Bapa. Contoh satu anak pergi kepada bapanya
yang ada di bawah gudang yang gelap. Anak itu tidak lihat bapanya tapi dia tahu
ada papanya di sana. “papa saya tidak lihat papa” tetapi papanya berkata
“lompat saja”. Kemudian dia lompat dan papanya tangkap. Itu bagaikan percaya
yakin sungguh bahwa bapa ada.
Dengan
iman kita percaya ada Bapa karena kita sudah dilahirkan oleh keluarga Bapa
Sorgawi. Apakah kita sudah lahir dalam keluarga Allah dan memberikan kesempatan
Tuhan yang selalu beracara, bukan diri kita. Kalau sudah menjadi anak Tuhan,
berarti sudah dilahirkan kembali berarti selalu bersandar kepada Tuhan.
Begitulah kalau kita sudah berdoa. Makanya jangan saudara anggap enteng soal
baptisan. Kalau saudara belum dibaptis dengan benar, biarpun kita panggil Tuhan
itu Bapa, Dia tidak akan menyendengkan telingaNya, Dia diam saja, karena iblis
juga Bapa.
Sebabnya
kalau kita berdoa itu, salah satu arti berdoa atau permohonan agar terjadi
persekutuan kita dengan Tuhan, dengan Bapa. Coba kalau sekarang kita sudah
dilahirkan baru tetapi kita jauh dengan Bapa, tidak pernah berdoa, berarti
tidak ada persekutuan dengan Tuhan Bapa Sorgawi. Makanya jangan jauh. Itu
sebabnya Tuhan ajarkan di dalam doa itu “datanglah kerajaanMu”.
Matius 6:10
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
bumi seperti di sorga.
Kenapa
dikatakan “jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga”? supaya kita selalu mengingat
dia karena kerajaan sorga itu ada di bumi seperti di sorga, itulah Tabernakel.
Ini sarana supaya kita tidak jauh dari Tuhan.
Sesudah
kata Bapa, ada kata kami. Kalau persekutuan kita dengan Tuhan dengan di Sorga
itu vertikal. Kemudian ada kata kami berarti ada persekutuan mulai dari dua
orang, tiga orang, empat orang yang sama-sama menyebut Allah itu Bapanya. Kalau
dari antara orang-orang itu tidak pernah ngomong, maka tidak ada garis
horisontal, berarti hanya tegak lurus ke atas. Itu bukan tanda salib, itu
pentungan! Makanya setelah kata Bapa ada kata kami. Supaya saudara melihat
bukan cuma saudara tetapi ada orang lain berarti ada horisontal. Kalau kita
hanya tegak lurus itu berarti pentungan, itu gada/ pukulan. Makanya kita kadang kala hanya melihat Bapa tetapi tidak
melihat siapa di kiri, siapa di kanan, siapa di depan, siapa di belakang.
Sehingga kita hanya pegang pentung. Kita pukul yang di kanan, kita pukul yang
di kiri, kita pukul yang di belakang, kita pukul yang di depan sebab hanya
pentung yang ada pada kita. Jadi bagaimana kita menyembah lalu membelai-belai
wajah Tuhan lalu kita jengkel dan benci pada orang lain. Itu berarti pentung
yang ada di tangan orang itu, bukan salib.
Pada
ayat 12 dikatakan “ampunilah kesalahan-kesalahan” berarti dia duluan, baru
berkata “seperti aku mengampuni dia”. Ini yang kita harus perhatikan. Kita
harus menyadari ada orang lain yang seperti kita yang patut kita perhatikan.
Bagaimana jemaat Tuhan, maukah kita dibelai-belai tangannya Tuhan. Dia seperti Bapa yang baringkan kita dipangkuan lalu dibelai-belai.
Demikianlah gereja Tuhan, Tuhan akan memperlakukan kita. Tetapi jangan undang
api, jangan undang halilintar, jangan undang badai dan gempa bumi. Gempa bumi
diambil dari kata Seismo yang artinya
tanah goyang, huru hara, kerusuhan, kehebohon, ini semua disebut seismo. Biarlah orang lain membenci
saudara, jangan saudara balas membencinya. Mari kita
bawa salib, jangan pentungan. Dalam nikah bawa salib.
Kata
terakhir adalah yang di bumi. Aneh betul Tuhan kita di sorga, saudara yang ada
di sini tahun 2002 Tuhan promosikan anda di London. Dalam doa penyembahan ± 2000 orang,
seorang hamba Tuhan melihat kita di sini, sampai hamba Tuhan itu datang di
sini. Itu sesuatu yang harus saudara syukuri. Ini sudah tahun 2019 sudah 17
tahun lalu. Jangan lupa apa yang terjadi 17 tahun lalu jangan hilang begitu saja, padahal kita
sudah dipromosikan Tuhan. Yang baru sekarang menggabung jangan saudara keluar.
Seharusnya kita bersyukur dan makin merendah kepada Tuhan, itu bukti perhatian
Tuhan kepada kita.
Jangan
bawa pentung, bawalah salib mulai dari dalam rumah tangga kita.
Sejahat-jahatnya isteri, sejahat-jahatnya suami, jangan bawa pentung untuk
menghantam dirinya, tetapi
bawalah salib/ kemurahan Allah.
Bapa
di Sorga dan kita di bumi. Katakan seperti Yesaya “saya najis” maka sorga akan
bergerak.
Matius 6:10
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
bumi seperti di sorga.
Jadinya
ada Tabernakel di bumi supaya kehendak Allah di bumi sama dengan kehendak Allah
di sorga. Makanya jangan coba tepis pengajaran Tabernakel. Begitu kita buang maka
kita tidak akan sama dengan sorga karena ini pola ibadah sorga. Tetapi begitu
saya rangkul maka saya pasti sama dengan sorga. Tabernakel itu sorga mini yang
ada di dunia.
Olehnya
kita koreksi, apakah kita ada pertalian dengan Bapa di Sorga, apakah sudah
lahir baru. Kalau sudah lahir baru lihat kiri kananmu. Ada sesamamu, ada
saudaramu, ada kekasihmu di kiri kananmu. Bawalah salib, jangan pentung. Kemudian
kerajaan sorga kita jabarkan. Supaya hubungan kerajaan sorga sama dengan kita
yang ada di bumi itu lewat tiga macam ibadah penggembalaan. Saya berbahagia
saya ada di dalam penggembalaan.
Tujuannya
apa kita ada di ruangan suci, ada dalam tiga macam ibadah? Salah satu
tujuuannya pengenalan kita harus lebih meningkat dan mendalam lewat pembukan
rahasia Firman. Itu hasilnya di meja roti, di pelita emas dan di mezbah dupa
emas, di sana kita dipacu untuk mengenal Tuhan lebih mendalam. Bagaimana untuk
kita mengenal Tuhan lebih mendalam?
Efesus 1:15-17
1:15 Karena itu, setelah aku mendengar tentang imanmu
dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus,
1:16 aku pun tidak berhenti mengucap syukur karena
kamu. Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku,
1:17 dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus
Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat
dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.
Rasul
Paulus mendoakan spesial supaya umat mengenal Tuhan dengan benar lewat
pembukaan rahasia Firman. Masuk ruangan suci supaya kita lebih mengenal siapa
itu Yesus. Kalau cuma di halaman, pengenalan kita kepada pribadi Yesus dangkal.
Tetapi kalau meningkat ke ruangan suci maka pengenalan kita akan lebih mendalam
sampai pengenalan kita Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Setelah pengenalan kita
tentang pribadi Yesus makin mendalam, maka kita tidak akan diabaikan oleh
Tuhan. Sebab sesudah Matius 6:10 ada ayat 11.
Matius 6:11
6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang
secukupnya
Jadi
secukupnya, artinya bukan secukupnya dalam arti pas-pasan. Artinya Tuhan
memberikan asupan-asupan kepada kita, utamanya makanan rohani, Tuhan berikan bahkan sampai berkelimpahan.
Yohanes 10:8-10
10:8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah
pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.
10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia
akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh
dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya
dalam segala kelimpahan.
Siapa
yang memberikan makan yang secukupnya? Bapa. Makanya rasul Paulus berkata “aku
datang kepada kamu, bukan mencari apa-apa dari kamu. Sebab yang menanggung
semua adalah bapa kepada anak, bukan anak kepada bapa”.
II Korintus 12:14
12:14 Sesungguhnya sekarang sudah untuk ketiga kalinya
aku siap untuk mengunjungi kamu, dan aku tidak akan merupakan suatu beban bagi
kamu. Sebab bukan hartamu yang kucari, melainkan kamu sendiri. Karena bukan
anak-anak yang harus mengumpulkan harta untuk orang tuanya, melainkan orang
tualah untuk anak-anaknya.
Jadi
Paulus memperlihatkan pelayanan bukan mencari isi dompet jemaat, bukan mencari ketimun jemaat, bukan mencari manggis
jemaat tetapi diri jemaat. Sebab bukan manggis, bukan kambing, bukan ketimun
yang dibawa ke sorga tetapi jemaat. Siapa yang berkepentingan? Gembala.
Bapa
bertanggung jawab untuk makanan bagi anak-anaknya. Ketika kita memanggil Bapa
maka Bapa tahu itu anaknya dan akan memberikan makanan kepada kita yang secukupnya. Kata secukupnya di sini
terkandung nilai Tuhan mengajar kita menghargai pemberian Bapa. Kita syukuri
pemberi Bapa kepada kita yang diberkati oleh Tuhan. Sebabnya mari kita
perhatikan.
Kalau
makanan jasmani apalagi rohani Tuhan berikan kepada kita, ingat kenapa dalam
doa Yesus diselipkan perkataan “janganlah membawa kami ke dalam pencobaan”.
Matius 6:12-13
6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti
kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya
Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]
Kenapa
Tuhan sisipkan ini “jangan membawa kami dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami
dari pada yang jahat”. Ini yang akan menimpa dunia ini, bukan pencobaan yang
lazim.
I Korintus 10:13
10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah
pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah
setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui
kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar,
sehingga kamu dapat menanggungnya.
Tetapi
yang disisipkan dalam doa ini adalah pencobaan yang akan datang yang akan
melanda seluruh dunia di zaman antikristus.
Wahyu 3:10
3:10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun
menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang
akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.
Kenapa
Tuhan sisipkan kalimat: “jangan
membawa kami dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat”. Sebab
Yesus tahu di dalam doa ketika kita melakukan pene halal yahwe salah satu supaya kita terhindar dari pencobaan dunia. Tetapi dalam
gereja doa Bapa kami ini hanya dilafalkan, bukan itu tujuannya. Anak-anak bisa hafal, bukan persoalan hafalan. Yesus datang
di dunia bukan mau tes “coba lafalkan doa Bapa kami” tidak akan. Prakteknya
yang penting, bukan lafalnya. Jangan kita dibodohi, tetapi bagaimana kita
menjabarkan. Apakah benar-benar kita ada dalam kategori ini.
Kalau
kita bicara doa penyembahan itu berarti kita ada dalam ibadah puncak yaitu
mezbah dupa. Yang ada dalam Wahyu pasal 8 ini adalah mezbah dupa yang ditangani
langsung oleh Imam Besar. Dalam Keluaran 30:7-9 ketika imam besar masuk dalam
ruangan suci, membersihkan pelita emas, dupa itu dibakar. Ketika dia mengisi
minyak, dibakar dupa di mezbah dupa. Berarti orang-orang yang menjalankan doa
penyembahan, lihat ada pelita menyala atau tidak. Orang yang dipangku dan
dibalas Tuhan dibelai-belai adalah kehidupan yang hidup dalam terang, bukan
hidup dalam gelap. Ini yang ditangani oleh imam. Pagi dia bersihkan pelita
emas. Seiring pelita emas dibersihkan, pedupaan dibakar. Kemudian sore datang
lagi lalu menyalakan
lampu dan pedupaan dibakar. Jadi doa dan hidup
terang tidak terpisahkan.
Makanya
anak-anak muda remaja, sekalipun kita jungkir seperti nyamuk anopeles pantat ke atas tetapi tidak
hidup dalam terang, doamu akan terkendala.
Imamat 16:1
16:1 Sesudah kedua anak Harun mati, yang terjadi pada
waktu mereka mendekat ke hadapan TUHAN, berfirmanlah TUHAN kepada Musa.
Keluaran 30:7-9
30:7 Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari
wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia
membakarnya.
30:8 Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada
waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN
di antara kamu turun-temurun.
30:9 Di atas mezbah itu janganlah kamu persembahkan
ukupan yang lain ataupun korban bakaran ataupun korban sajian, juga korban
curahan janganlah kamu curahkan di atasnya.
Ayat
ini jelas bahwa mezbah dupa emas ada di ruangan suci dan setahun sekali
manunggal di ruangan maha suci.
Coba
galakkan di rumah doa penyembahan. Kita harus berdoa. Doa ada dua pengertian:
1.
Suatu
permohonan agar terjadi persekutuan kita dengan Tuhan.
2.
Kita
sadar bahwa kita tidak dapat menolong diri kita sendiri selain kita bersandar
kepada Tuhan. Dalam segala masalah hanya Tuhan yang bisa menolong kita.
Dupa
dibakar, pelita dinyalakan. Berarti orang yang berdoa adalah orang yang belajar
hidup di dalam terang.
Tuhan
Memberkati.
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar