Yohanes 6:9-13
6:9 "Di
sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi
apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
6:10 Kata
Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak
rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.
6:11 Lalu Yesus
mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang
duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang
mereka kehendaki.
6:12 Dan setelah
mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah
potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang."
6:13 Maka mereka
pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan
dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
6:14 Ketika
orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata:
"Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia."
6:15 Karena
Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa
untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.
Ketika
Yesus melihat bahwa mereka mau mengangkat Yesus sebagai Raja, dalam hal ini
dalam kapasitas untuk mengatur persoalan ekonomi atau hal-hal yang duniawi,
maka Yesus langsung menghilang. Yesus tidak mau berada dalam posisi atau
kondisi seperti itu. Itu sebabnya perlu kita lihat dulu tujuan mujizat-mujizat
jasmani yang Yesus lakukan agar kita gereja Tuhan melampaui ini, melampaui
tujuan-tujuan yang jasmani.
Kita
lihat dulu tujuan Yesus melakukan mujizat-mujizat yang lahiriah.
1.
Kesembuhan jasmani dan cacat jasmani.
Itu Tuhan sembuhkan dan Tuhan pulihkan semua. Apa tujuannya? Tujuannya bahwa di
dalam kerajaanNya kelak, penyakit baik cacat tubuh tidak ada di sana. Jadi
bukan karena kita lihat lumpuh berjalan, buta melihat, penyakit apapun
disembuhkan oleh Tuhan, namun tidak
berhenti dalam persoalan yang jasmani. Kalau kita hanya memanfaatkan persoalan
yang jasmani maka ayat 15 nanti itu yang kita kuatirkan, Yesus tinggalkan kita.
Yohanes
6:15
6:15 Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan
hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula
ke gunung, seorang diri.
Yesus menghindar. Artinya persekutuan
dengan Tuhan kalau hanya dasar persoalan-persoalan yang lahiriah, itu tidak
akan abadi, tidak langgeng, karena Yesus sendiri cabut diri. Sebabnya di
penghujung akhir zaman ini, kita bergumul. Termasuk saya, sakit penyakit saya
gumuli. Tetapi saya harusl lebih jauh memandang, saya melihat satu alam, di
situ tidak ada lagi penyakit, di situ tidak ada lagi cacat cela tubuh. Jadi
dengan Tuhan memperlihatkan hal-hal seperti tadi, menunjukkan kepada kita bahwa
di dalam kerajaan sorga, kerajaan yang akan datang tidak akan seperti itu.
Tidak ada lagi penyakit, tidak ada cacat tubuh dan sebagainya.
2.
Tuhan membangkitkan orang yang sudah
mati. Ada yang baru saja mati yaitu anak Yairus, ada yang sudah beberapa jam
yaitu anak muda di Nain, ada yang 4 hari sudah busuk di dalam kubur, semua
dibangkitkan termasuk diriNya. Itu menunjukkan bahwa di dalam kerajaan yang
dipimpin oleh Raja di atas segala raja, tidak ada lagi sengat maut. Jadi kalau
kita ada di luar pelayanan Yesus, berada di luar kerajaan Yesus maka semua itu
tetap melekat selama-lamanya, tidak ada yang bisa menyelesaikannya.
3.
Yesus mengusir roh jahat, roh najis dan
sebagainya. Itu menunjukkan kepada kita bahwa di dalam kerajaanNya tidak ada
roh jahat dan roh najis.
Kita
mengiming-imingkan hal itu, kita merindukan hal itu, tetapi kita sudah harus
punya pengharapan dari sekarang. Kita sudah harus tanamkan pengharapan ini dari
sekarang. Jika kita tidak menanamkan pengharapan ini dari sekarang, tidak
mungkin pengharapan itu terwujud sementara saudara tidak mempunyai pengharapan
di situ. Bagaimana mungkin bisa menikmati wujud pengharapan kalau tidak ada
pengharapan seperti itu. Itu sebabnya dari sekarang
kita harus menancapkan pengharapan kita. Penyakit yang mengganggu sekarang tidak akan mencapai di sana,
cacat cela tubuh yang mengganggu tidak akan sampai di sana. Jika sekarang kuasa
maut seperti mau memporak-porandakan kehidupan kita, kita harus punya
pengharapan di sana tidak ada kuasa maut.
Dari
sekarang kita harus tancapkan pengharapan itu. Pengharapan itulah yang
diibaratkan oleh Firman seperti jangkar yang kuat dan aman. Saudara bayangkan,
dua kata sifat yang Tuhan pakai di situ. Kuat itu menghadapi musuh di luar.
Aman itu memberikan ketenangan ke dalam. Apalah guna kuat menghadapi musuh di
luar tetapi di dalam tidak aman, tidak ada
damai.
Ini
yang harus ditancapkan dalam diri kita, sehingga pengharapan itu digambarkan
jangkar yang kuat. Sehebat apapun gelombang yang menerjang kapal kita, jangkar kapal itu kuat tertancapkan,
tidak akan mungkin dijungkir balik kapal kita (iman).
Karena apa? Karena kuat dan aman.
Ibrani 6:18
6:18 supaya oleh
dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin
berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk
menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.
Dua
kenyataan ini adalah janji dan sumpah. Sebetulnya Tuhan tidak perlu bersumpah,
cukup berjanji. Tetapi supaya memberi keyakinan supaya kita lebih kuat maka
Tuhan berjanji dan ditambah lagi sumpah. Kalau kita dilarang oleh Tuhan untuk bersumpah,
hanya berjanji.
Ibrani 6:19
6:19 Pengharapan
itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai
ke belakang tabir,
Pengharapan
itu sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita dan dilabuhkan di belakang pintu
tirai, di ruangan maha suci. Itu sebabnya Tuhan melakukan mujizat, penyakit
disembuhkan, cacat tubuh dipulihkan. Itu menunjukkan di sana tidak ada lagi
penyakit dan cacat tubuh. Kalau di sini mungkin kita ada penyakit dan ada cacat
tubuh, tetapi di sana tidak ada lagi, semua dalam tubuh kebangkitan seperti tubuh
Yesus. Pengharapan kita harus ke sana dan ini ada di wilayah ruangan maha suci. Jadi pengharapan yang kuat
dan aman itu ada di situ.
Saya
harus mendorong pengharapan saya ke ruangan maha suci. Jangan hanya bertahan di
ruangan suci saja tetapi harus
ke ruangan maha suci, apalagi hanya sampai di halaman. Untuk mendapat dorongan
masuk ruangan maha suci, bukan di halaman tetapi di ruangan suci. Yang
mendorong kita yaitu Firman pengajaran dan Roh Kudus.
Sabtu
ini adalah minggu kedua murid-murid menanti 10 hari untuk ketuangan Roh Kudus.
Tidak mustahil bila kita ada pengharapan maka kita dipenuhkan Roh Kudus. Kalau
tidak ada pengharapan ke sana, maka Tuhan tidak akan memberikan dorongan. Tetapi
ketika saudara mengangkat pengharapan ini maka dari pihak Ilahi, Dia akan
memberikan dorongan kepada kita untuk menjangkau. Demikian juga dengan
kepenuhan Roh Kudus.
Saya
baca dalam Alkitab, Kisah Para Rasul pasal 2 dan pasal 10 sama sifatnya. Tidak
ada gebrakan musik, tidak ada tangan yang mendorong-dorong kepala mereka. Yang
ada sedikit kemiripan di dalam Kisah Para Rasul pasal 8, ada penumpangan
tangan. Kalau dalam Kisah Para Rasul pasal 2 dan pasal 10 tidak ada penumpangan
tangan. Di dalam Kisah Para Rasul pasal 10, sementara Petrus berkhotbah, turun
Roh Kudus. Dalam Kisah Para Rasul pasal 2, sementara mereka berkumpul
menyelesaikan masalah yang ganjil selama ini, maka Roh Kudus turun.
Jadi
kita optimisme, kalau hari ini waktunya Tuhan, esok waktunya Tuhan dan saudara
punya pengharapan ke sana, pasti Tuhan
mendorong dan saudara akan menikmati pekerjaan Roh Kudus. Dan saya katakan itu
pasti Tuhan kabulkan sebab dalam Wahyu pasal 12 Tuhan mengaruniakan dua sayap
burung nazar. Sudah dari sekarang saudara harus memiliki pengharapan itu. Tidak
akan diberikan dua sayap burung nazar kalau standarnya tidak ada. Ada
ukurannya. Untuk mencapai ukuran itu harus ada dorongan. Yang didorong oleh
Tuhan adalah orang yang berpengharapan.
Tuhan
Yesus memulai pekerjaanNya. Tuhan mau mengerjakan sesuatu mulai dari apa yang
ada pada kita. Sekarang saya punya, mungkin satu, mungkin dua, tetapi selama
saya pegang terus, saya tidak serahkan kepada Tuhan maka tidak ada mujizat.
Saudara punya apa, sebab Tuhan katakan “apa yang ada padamu” dengan itu Tuhan
memulai mujizat. Tetapi apa yang kita miliki ini pindah tangan dulu, kita
serahkan dulu. Tetapi kalau kita pertahankan apa yang ada pada kita maka satu akan tetap satu! Tidak akan ada
perubahan dari satu itu. Olehnya Tuhan mengatakan “apa yang ada padamu”. Itulah
mujizat dari 5 ketul roti jadi bisa memberi makan 5000 orang makan sampai
kenyang dan sisanya 12 bakul kopiros.
Bakul kopiros adalah bakul untuk membawa
bekal dalam perjalanan jarak dekat, bukan spuris
yaitu bakul untuk perjalanan jarak jauh.
Yang
pertama kita serahkan adalah hati kita.
Markus 6:38
6:38 Tetapi Ia
berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah
periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima roti dan dua
ikan."
Matius 14:17-18
14:17 Jawab
mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
14:18 Yesus
berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."
Saya
merenungkan, yang tidak kita bisa pungkiri
semua sama rasa sama rata, kita semua punya hati. Nanti hati ini hubungannya
dengan mulut. Kalau hati kita serahkan, berarti mulut kita akan terbuka
sehingga Tuhan katakan “buka mulutmu, Aku akan beri kenyang engkau!”. Serahkan
dulu hati. Hati ini semua punya. Kalau bicara uang tidak semua orang punya.
Bicara telur bebek saya sendiri tidak punya, cuma yang pelihara bebek yang
punya. Bicara sogili saya tidak punya, cuma yang punya karamba yang punya. Jadi
kalau bicara yang lain bisa beda-beda tetapi hati tidak beda. Jadi kalau
ditanya apa yang ada padamu, katakan “ini hatiku Tuhan”.
Kita
akan dikenyangkan oleh Tuhan, artinya dipenuhi oleh Tuhan kebutuhan-kebutuhan
kita. Utamanya kebutuhan rohani, tidak mustahil menyusul kebutuhan jasmani.
Karena Tuhan akan bergerak pada dua sisi ini. Tetapi kalau kita hanya
menjadikan Tuhan sebagai jongos untuk memenuhi kebutuhan lahiriah kita, maka
Tuhan akan menghindar dan menyembunyikan diri.
Amsal 23:26
23:26 Hai
anakku, berikanlah hatimu kepadaku, biarlah matamu senang dengan jalan-jalanku.
Sore
ini katakan apa yang ada padamu “ini hatiku” dan Tuhan minta. Begitu kita menyerahkan
hati kita dan isi hati keluar lewat ucapan bibir kita maka mulut kita terbuka.
Tuhan katakan “Aku akan mengisi mulutmu” maka kita menjadi kenyang.
Mazmur 81:11
81:11 Akulah
TUHAN, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir: bukalah mulutmu
lebar-lebar, maka Aku akan membuatnya penuh.
Buka
mulut berarti mulut itu ada hubungannya dengan hati. Hati itu akar, mulut itu
buahnya. Hati itu pokoknya dan buah itu mulutnya. Sebab apa yang ada dalam hati
itu keluar dari mulut.
Begitu
5 ketul roti diserahkan dan 2 ekor ikan pindah tangan kepada Yesus maka terjadi
mujizat. Andaikata mereka pertahankan maka tidak terjadi mujizat. Akhirnya
Tuhan melakukan mujizat dan semua makan kenyang. Yang membagi tidak hanya
kenyang, tetapi mempunyai kelebihan,
tiap orang satu bakul. Jadi yang memberi dan menerima ada sedikit selisih. Yang
menerima sama-sama kenyang, tetapi yang membagi bukan hanya kenyang tetapi ada
surplus/ kelebihan 1 bakul perorang. Ini
membuktikan bahwa Kisah Para Rasul 20:35 ya dan amin. Orang yang memberi lebih
berbahagia dari pada orang yang menerima.
Kisah Para Rasul 20:35
20:35 Dalam
segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja
demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat
perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih
berbahagia memberi dari pada menerima."
Olehnya
Tuhan menginginkan kita untuk bisa memberi. Yang memberi pertama tadi apa yang
ada padamu cuma anak kecil. Tetapi untuk memberi hati kita semua bisa. Tetapi
kadang ada yang mau ada yang tidak. Kalau ada yang mau maka pasti mulutnya
kenyang.
Mazmur 81:11 (Terjemahan Lama)
81:11 Bahwa
Akulah Tuhan, Allahmu, yang telah menghantar akan kamu keluar dari negeri
Mesir; ngangakanlah mulutmu, maka Aku akan memenuhi dia.
Saudara
akan diberi makan. Jangan seperti makhluk-makhluk yang ada di laut ini yang tidak diciptakan
menurut peta dan teladan Allah.
Mazmur 104:27
104:27 Semuanya menantikan
Engkau, supaya diberikan makanan pada waktunya.
Kita
diciptakan menurut peta dan teladan Tuhan. Maka Tuhan menginginkan hatimu. Apa
yang ada padamu, katakan “ini hatiku Tuhan”. Kalau mau melihat mujizat,
utamanya mujizat rohani yaitu keubahan hidup maka serahkan hati. Kemudian Tuhan
akan memenuhi mulut saudara. Puji bagi nama Tuhan.
Akhirnya
dikatakan oleh Firman Tuhan mereka itu kenyang semuanya. Untuk kita sekarang,
tanggapan umat Tuhan itu bagaimana. Yang dominan setelah mulutnya diisi oleh
Tuhan dan dia kenyang, tindakan
umat yang paling banyak justru yang tidak menggembirakan hati Tuhan.
Yohanes 6:14
6:14 Ketika
orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata:
"Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia."
Jadi
pemahaman mereka baru sampai pada level Yesus adalah nabi. Itu yang Tuhan tidak
ingin. Bukan berarti Yesus bukan nabi, Dia memang nabi, bahkan lebih dari nabi.
Makanya Tuhan tidak mau pengenalan kita hanya sedangkal itu. Kalau hanya
mengaku Yesus adalah nabi itu dangkal! Yesus tidak suka kalau pengenalan hanya
mengatakan Yesus nabi, setaraf dengan nabi-nabi lain. Yesus akan menghilang
dari kehidupan orang itu. Bagi kita kan sudah lebih dalam, bukan sekedar nabi,
Dia adalah Tuhan. Tetapi kita buktikan, apakah iya saudara mengakui bahwa Dia
adalah Tuhan? Kalau secara manusia Dia adalah Tuan berarti majikan. Kalau Dia
Tuhan maka Dia pemilik jiwa saudara. Kalau kita adalah hamba, maka kita
melayani majikan kita.
Di
sini banyak kegagalan rohani kita, di sini banyak sandungan dalam perjalanan
kita. Kita mengatakan Yesus Tuhan tetapi kita tidak mau mengabdi. Secara
hubungan manusia Dia adalah tuan. Kalau mengatakan Yesus adalah Tuhan maka saya harus menghamba, harus
mengabdi kepadaNya. Bangsa yang tidak mau mengabdi kepada Tuhan akan binasa.
Jangan kita ukur Yesus sebatas orang lain,
hanya sebatas nabi. Kalau diukur Yesus sebatas nabi, Dia akan menghilang, Yesus
tidak mau orang seperti itu. Bukan Dia tidak mengakui bahwa Dia adalah nabi,
tetapi Dia tidak mau pengenalan hanya sampai di situ.
Yesaya 60:12
60:12 Sungguh,
bangsa dan kerajaan yang tidak mau mengabdi kepadamu akan lenyap; bangsa-bangsa
itu akan dirusakbinasakan.
Bangsa
yang tidak mengakui Yesus adalah Tuhan akan lenyap dan dibinasakan. Sekarang zaman
kemurahan, nampaknya aman-aman dan nyaman-nyaman saja.
Pengkhotbah 8:11
8:11 Oleh karena
hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia
penuh niat untuk berbuat jahat.
Karena
hukuman tidak segera dijatuhkan maka orang cenderung selalu berbuat jahat. Dia
tidak tahu bahwa dia bagaikan ikan dan burung
yang dalam waktu yang tidak dia duga telah kena jerat.
Pengkhotbah 9:12
9:12 Karena
manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang
mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah
anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka
secara tiba-tiba.
Olehnya
saudara dan saya, pengakuan kita harus meningkat. Kita mengaku Yesus adalah
Tuhan, harus ada buktinya. Roh Allah saja mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan.
Kemudian Yesus ketika membasuh kaki murid-muridNya mengatakan “kamu mengatakan
Aku adalah guru dan Tuhan, katamu benar. Memang Aku adalah Tuhan dan guru”. Dan
Roh Kudus sendiri mengaku Yesus adalah Tuhan. Makanya Roh Kudus mengabdi kepada
Yesus. Apa tugas Roh Kudus? Memuliakan Yesus.
Yohanes 16:14
16:14 Ia akan
memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari
pada-Ku.
Jangan
kita sekarang seperti orang Israel dulu. Padahal lazimnya orang Pantekosta,
selama 10 hari setelah hari kenaikan itu semuanya ramai-ramai mencari kepenuhan
Roh Kudus. Setelah dipenuhi Roh Kudus, Roh Kudus bukan dipakai memuliakan Tuhan,
itu salah! Harusnya menjadi sarana untuk memuliakan Yesus, berarti mengabdi
kepada Yesus. Ini tujuan dan tugas kita. Olehnya kita perhatikan bagaimana
penghargaan terhadap Tuhan ini.
I Korintus 12:3
12:3 Karena itu
aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh
Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun,
yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.
Kalau
memang ada Roh Kudus dalam dirinya tidak mungkin dia mengatakan “terkutuklah
Yesus!”. Roh Kudus mengaku Yesus adalah Tuhan. Orang yang dipenuhkan Roh Kudus
itu mengaku Yesus adalah Tuhan, harus dibuktikan bahwa dia
mengabdi.
Ini
mengerikan bila saya baca.
Mazmur 28:5
28:5 Karena
mereka tidak mengindahkan pekerjaan TUHAN dan perbuatan tangan-Nya; Ia akan
menjatuhkan mereka dan tidak membangunkan mereka lagi.
Jangan
sampai kita tidak mengindahkan pekerjaan Tuhan. Ini yang kita harus sikapi di
akhir zaman ini agar kita mengikuti Tuhan bukan hanya sebatas mengejar muzijat
jasmani tetapi harus melambung jauh ke depan. Karena mayoritas Kristen hanya
sampai pada mujizat jasmani. Bahkan dari balik mimbar hanya sebatas itu. Kalau
ada KKR kesembuhan Ilahi, manusia dari lubang batu keluar semua. Yang beratnya,
siapa yang menjadi biang keladi kesalahan di situ? hamba Tuhan. Kalau hamba Tuhan hanya mengarahkan sampai di
situ, maka dia hanya bekerja separuh atau sepertiga jalan seperti Yunus. Ini
repot akhir zaman ini. Olehnya kami hamba Tuhan harus lebih lagi mendalami.
Jangan berpuas diri dengan pemakaian Tuhan dalam mujizat, tetapi sudah harus
lebih mendalami pemahaman dan pengenalan kita bahwa Yesus adalah Tuhan.
Meningkat lagi bahwa Yesus Mempelai Laki-laki Sorga,
itu adalah pemahaman yang paling puncak.
Kita
dalam pengajaran Mempelai khusus kita di sini, kita melakukan kesalahan jika
kita mengenal Yesus Mempelai Laki-laki Sorga kemudian kita tidak berupaya untuk
memenuhi seleraNya. Kalau Yesus sebagai tabib, apa seleranya di situ? Tidak
ada, Dia cuma memenuhi selera kita, tetapi seleraNya tidak terpenuhi. Kalau
kita mengenal Yesus sebagai pembawa mujizat jasmani, apa seleranya? Dia hanya
memenuhi selera kita tetapi kita tidak tahu seleraNya. Tetapi kalau pemahaman
kita, Dia adalah Mempelai Laki-laki sorga maka kita langsung terbuka mata bahwa
seleranya Dia ingin kita menjadi Mempelai WanitaNya. Bagaimana caranya untuk
memenuhi seleraNya itu.
Kalau
Yesus melakukan mujizat orang buta melihat, maka orang-orang yang ada di situ
gembira, tetapi Yesus belum gembira. Kapan Yesus gembira? Ketika Dia melihat
Mempelai WanitaNya tampil di depanNya. Itu selera Tuhan. Kita sekarang sudah
terbuka jalan untuk memenuhi selera Tuhan. Tuhan sudah sangat transparan menunjukkan kepada
kita. Kalau kita tidak mengisi selera Tuhan sementara Tuhan sudah memperlihatkan
maksud Tuhan kepada kita, berat nanti
hukuman bagi orang itu.
Tuhan
tanya tadi “apa yang ada padamu”. Kita semua ada hati dan hati kita itu kita
serahkan. Setelah kita serahkan maka Tuhan suruh buka mulut kita dan Tuhan memenuhi
mulut kita. Berarti kenyang hatinya, kenyang perutnya. Tetapi itu baru
kebutuhan saudara, selera Tuhan belum dipenuhi. Masakan kita hanya menyuruh
Tuhan berbuat ini dan itu, kalau seperti itu berarti kita egois.
Jangan
katakan apa yang Yesus mau lakukan bagi saya, tetapi apa yang kita lakukan bagi
Yesus. Penuhi kerinduan hatiNya, seleranya yaitu jadilah saudara Mempelai
WanitaNya. Maka penyakit, cacat tubuh, kematian, roh kejahatan dan kenajisan
tidak berkuasa lagi sebab saudara memenuhi
kebutuhan Yesus, dia Mempelai Laki-laki Sorga. Ini bukan berita yang
muluk-muluk, tidak! Karena di sinilah problem, di sini pergumulannya, bagaimana
kita masuk pada pintu yang sempit.
Yohanes 6:12
6:12 Dan setelah
mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah
potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang."
Yang
menjadi pelaku adalah murid. Sasarannya adalah potongan-potongan roti. Jadi
Tuhan berkata kepada murid-murid. Kita sudah mendengar kelas murid, di sini
disinggung lagi murid. Tuhan ajar, sebagaimana Tuhan menghargai FirmanNya,
murid juga diajar untuk menghargai FirmanNya. Jangan ada Firman Tuhan
dibuang-buang. Kalau benar saudara adalah kelas murid, yang dihadapan Tuhan
bila dia tamat dia sama seperti gurunya. Maka sebagaimana Guru menghargai
FirmanNya, murid juga harus menghargai Firman Tuhan, jangan dibuang-buang,
jangan disia-siakan.
Mazmur 37:28
37:28 sebab
TUHAN mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya.
Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara, tetapi anak cucu orang-orang
fasik akan dilenyapkan.
Orang
fasik tidak mengenal Firman. Bahkan dalam hatinya dosa bertutur namun dia
abaikan. Tidak ada rasa takutnya terhadap dosa. Biarpun dosa sudah bertutur,
masih juga dia kembangkan dengan
caranya sendiri. Tetapi Tuhan mencintai hukum. Makanya dalam ayat tadi Tuhan
katakan kepada murid “kumpulkan, jangan ada yang dibuang”.
Kalau
umat Tuhan, anak Tuhan, siapa saja pengikut Kristus, kalau dia menempatkan diri
sebagai murid, artinya mau diajar lewat pengajaran Firman maka salah satu isi
pengajaran adalah hargai Firman, jangan buang-buang, jangan tinggalkan begitu
saja Firman.
Mazmur 138:1-2 (Terjemahan Lama)
138:1 Mazmur
Daud. -- Bahwa aku hendak memuji akan Dikau dengan segenap hatiku, dan di
hadapan segala dewata aku hendak menyanyikan mazmur bagi-Mu.
138:2 Maka
sujudlah aku di hadapan maligai kesucian-Mu sambil memuji nama-Mu, karena sebab
kemurahan-Mu dan kebenaran-Mu; karena lebih dari pada segala kepujian-Mu Engkau
telah membesarkan firman-Mu.
Tuhan
sendiri membesarkan FirmanNya. Murid harus sekelas denganNya karena Dia adalah
guru.
Lukas 6:40
6:40 Seorang
murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat
pelajarannya akan sama dengan gurunya.
Makanya
murid dari sejak sekarang diajar hargai Firman Tuhan. Jangan buang begitu saja.
Kelihatan anak Tuhan yang menghargai Firman dengan yang mempermainkan Firman.
Yang kurang menghargai Firman kelihatan di hadapan sesama, apalagi di hadapan
Tuhan. Di hadapan gembala saja nampak, dengar tetapi berkata dalam hati
”njie!”. Tidak ada respon yang begitu kuat terhadap Firman Tuhan.
Yohanes 6:12
6:12 Dan setelah
mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah
potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang."
Jangan
ada yang dibuang, roti itu Firman. Jika saudara adalah murid, mulailah
menghargai Firman. Jangan biasakan menepis Firman.
Yohanes 6:13
6:13 Maka mereka
pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan
dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
Petrus
bilang “puji Tuhan saya dapat 1 bakul”. Yohanes bilang “saya juga dapat 1
bakul”. Mereka semua mendapat 1 bakul. Orang yang menghargai Firman, dia punya
kesukaan. Dan satu bakul itu adalah bahasa harga tahbisan. Di dalam Keluaran
29:2-3 itu adalah harga tahbisan hamba Tuhan.
Keluaran 29:2-3
29:2 roti yang
tidak beragi dan roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, dan
roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak; dari tepung gandum
yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu.
29:3 Kautaruhlah
semuanya dalam sebuah bakul dan kaupersembahkanlah semuanya dalam bakul
itu, demikian juga lembu jantan dan kedua domba jantan itu.
Murid-murid
ini mengerti benar apa itu tahbisan sebagai seorang pelayan, menghargai Firman.
Kalau saya sebagai pelayan tidak menghargai Firman berarti saya pendusta di
hadapan jemaat! Saya takut, jangan sampai terjadi hal seperti itu. Sebagai
kelas murid saya harus menghargai. Jangan Firman dibuang-buang begitu saja.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar