Penyerahan anak
Markus 10:13-16
10:13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada
Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi
orang-orang itu.
10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan
berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan
menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya
Kerajaan Allah.
10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa
tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk
ke dalamnya."
10:16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil
meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
Ada
orang-orang tua yang membawa anak-anaknya untuk diberkati oleh Tuhan. Jika kita
membaca dalam Injil Matius pasal 19, dibuka dengan persekutuan nikah. Kemudian
di sana dibicarakan tentang adanya perceraian. Kemudian nikah ini yang terkawal
oleh Tuhan, menghasilkan buah nikah. Kemudian lanjut dikatakan oleh Firman
Tuhan bahwa buah nikah ini menjadi dewasa. Ketika dia sudah dewasa dan tahu
bagaimana mencari nafkah, maka anak muda ini menjadi kaya raya. Dan dia datang
bertanya kepada Yesus, apakah ketika dia masih kanak-kanak, bapa, ibunya atau
orang-orang perkenalkan kepadanya tentang Yesus, apakah dia tidak pernah mendengar atau dikisahkan oleh ibu bapanya. Setelah dewasa baru dia bertanya
bagaimana untuk mendapatkan hidup yang kekal. Jadi bagaimana waktu
penyerahannya lalu.
Ibu
bapa yang diberkati Tuhan, jangan sampai anak itu setelah dewasa banyak
bertanya dan jawaban itu membuat dia undur dari Tuhan. Makanya dari sejak anak
itu diserahkan, orang tua perlu mengajar anak tentang keselamatan hanya ada pada Yesus. Ketika engkau diserahkan maka engkau
sudah dipeluk Yesus dan Tuhan memberkati.
Jangan
seperti ini, sudah kaya raya, datang kepada Yesus kemudian bertanya tentang
keselamatan. Yesus mengatakan “pulanglah, jual seluruh hartamu dan ikutlah
Aku”. Sebetulnya maksud Yesus pulang dan menjual bukan dalam pengertian hurufiaf. Maksudnya jangan hatimu melekat
pada harta yang sudah engkau peroleh. Dengan demikian mudah dia mengikuti
Yesus. Tetapi karena hatinya melekat kepada kekayaannya yang dia raih selama ini, akhirnya dia pergi
membelakangi Yesus. Tadinya menghadap Yesus namun berakhir dengan membelakangi
Yesus.
Kemudian
Yesus menceritakan bagaimana upah mengikut Tuhan. Jadi mengikut Tuhan ada
upahnya. Bahkan disebut upahnya adalah kehidupan kekal.
Matius 19:27-30
19:27 Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus:
"Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi
apakah yang akan kami peroleh?"
19:28 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia
bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk
juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
19:29 Dan setiap orang yang karena nama-Ku
meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa
atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat
dan akan memperoleh hidup yang kekal.
Keselamatan
dan hidup yang kekal hanya ada pada Yesus. Yesus berani berbicara seperti ini
sebab Dia adalah Ilahi, Dia adalah Allah sendiri. Di luar Yesus tidak ada hidup
yang kekal.
Kenapa
ada penyerahan anak? Supaya sejak dini dia diajar. Kemudian ketika
dewasa dia memiliki kemampuan dari Tuhan mencari nafkah dan menerima hasil
usahanya. Jangan sampai dia lupa bahwa itu semua adalah kemurahan Tuhan. Jangan
sampai karena persoalan yang fana ini yaitu harta yang dia peroleh, membuat dia
kehilangan hidup yang kekal. Kadang kita manusia lebih pikiran kita termotivasi
karena melihat hal-hal yang bendawi sehingga melupakan hidup yang kekal.
Padahal berapa lama sih hidup kita di dunia ini. Seringkali itu yang membuat
hati kita galau sehingga bisa terlepas hidup yang kekal ini.
Kepada
kekasih yang mau menyerahkan anaknya ini, mohon jangan sampai hal ini
terabaikan. Sebab nyawa atau jiwa itu tidak sebanding dengan semua kekayaan
dunia.
Kebaktian Umum
Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 8:8-9
8:8 Lalu malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan
ada sesuatu seperti gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke
dalam laut. Dan sepertiga dari laut itu menjadi darah,
8:9 dan matilah sepertiga dari segala makhluk yang
bernyawa di dalam laut dan binasalah sepertiga dari semua kapal.
Sesungguhnya
fungsi bunyi nafiri atau sangkakala atau serunai itu awalnya untuk menyuarakan suara Firman pengajaran yang diwarnai
dengan perak yaitu tebusan. Jadi bunyi sangkakala awalnya menunjukkan kepada
kita adalah pemberitaan Firman yang bernuansa perak atau bernuansa tebusan
Kristus. Itu tujuan awal. Yang mengerjakan pekerjaan penebusan secara langsung
di Golgota adalah Tuhan kita Yesus Kristus. Itu sebabnya penghukuman lewat
bunyi sangkakala ini adalah penghukuman dari Anak Allah atau sang Putera.
Karena Dialah yang mengerjakan pekerjaan penebusan/ perak. Oleh karena manusia tidak
menghargai, manusia mengabaikan harga tebusan/ perak, yakni pengorbanan Kristus. Maka suara nafiri itu kembali ditiup
namun bukan lagi tujuannya menebus manusia, tetapi memerangi manusia. Ini yang
jangan terjadi pada diri kita.
Kehidupan
siapa saja dilawati oleh Tuhan dengan suara bunyi sangkakala, berarti suara
Firman Tuhan. Dan Firman Tuhan ini lebih tandas disuarakan langsung oleh Yesus.
Ibrani 1:2; 2:3
1:2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara
kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang
berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
2:3 bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita
menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh
Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang
dapat dipercayai, sedangkan
Dia yang
telah mengerjakan penebusan, Dia telah berlelah-lelah dari taman Getsemani,
dibawa ke Pilatus, ke Herodes kemudian kembali ke Pilatus lalu ke Golgota, Dia
yang telah
tiup Firman. Sebabnya,
pelayanan Yesus yang ganda ini jika diabaikan dan entengkan, maka Yesus akan
memerintahkan malaikat meniup nafiri tetapi sudah dalam bentuk hukuman. Ini
bahayanya jika kita tidak menghargai suara ini.
Dalam
kitab Bilangan pasal 10, dikatakan nafiri itu dibuat dari perak. Perak itu
bicara penebusan.
Bilangan 10:9-10
10:9 Dan apabila kamu maju berperang di negerimu
melawan musuh yang menyesakkan kamu, kamu harus memberi tanda semboyan dengan
nafiri, supaya kamu diingat di hadapan TUHAN, Allahmu, dan diselamatkan dari
pada musuhmu.
10:10 Juga pada hari-hari kamu bersukaria, pada
perayaan-perayaanmu dan pada bulan-bulan barumu haruslah kamu meniup nafiri itu
pada waktu mempersembahkan korban-korban bakaranmu dan korban-korban
keselamatanmu; maksudnya supaya kamu diingat di hadapan Allahmu; Akulah TUHAN,
Allahmu."
Dua
kali disebut supaya Tuhan ingat. Jadi peniupan nafiri sekarang ini dalam bentuk
pemberitaan Firman Allah yang nuansanya adalah penebusan, tujuannya
menguntungkan kita yaitu supaya kita diingat oleh Tuhan. Bagaimana mau diingat
oleh Tuhan kalau mengabaikan atau menista suara pengajaran/nafiri.
Pemberitaan
Firman itu sama dengan tiupan nafiri.
Yesaya 58:1
58:1 Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan!
Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku
pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!
Jangan
kita bersikap seperti orang Israel di zaman Yeremia.
Yeremia 6:17
6:17 Juga aku mengangkat atas mereka penjaga-penjaga,
firman-Ku: Perhatikanlah bunyi sangkakala! Tetapi mereka berkata: Kami tidak
mau memperhatikannya!
Inilah
kecongkakan manusia, tidak membutuhkan perhatian Tuhan padahal mereka
sebenarnya terancam dibinasakan. Ada penunggu untuk mengingatkan mereka namun
mereka mengatakan “kami tidak butuh itu!”. Inilah kesombongan manusia di zaman
Yeremia
juga sekarang.
Kenapa
berubah fungsi? Tadinya pemberitaan Firman itu dikumandangkan menggelegar supaya gereja Tuhan melihat terang
benderang jalannya dan gereja Tuhan mengalami penyucian. Tetapi akhirnya apa
yang Tuhan Yesus katakan dalam Yohanes 12:46-48 akhirnya berbuah di dalam Wahyu
pasal 8.
Yohanes 12:46-47
12:46 Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.
12:47 Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku,
tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan
untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.
Misi
awal Tuhan adalah untuk menyelamatkan manusia. Tetapi bisa juga terjadi ayat
48.
Yohanes 12:48
12:48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima
perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah
yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.
Yohanes 12:49
12:49 Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku
sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk
mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.
Jadi
suara nafiri yang ditiup oleh Yesus atau pemberitaan Yesus adalah inspirasi
dari sorga. Kita perhatikan baik-baik di akhir zaman ini agar kita gereja
Tuhan, jangan sampai bunyi nafiri ini berubah menyerang kita.
Hosea 8:1-3
8:1 Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali atas
rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah
mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.
8:2 Kepada-Ku mereka berseru-seru: "Ya Allahku,
kami, Israel mengenal Engkau!"
8:3 Israel telah menolak yang baik -- biarlah musuh
mengejar dia!
Kenapa
Tuhan pakai bunyi sangkakala dan dikatakan seperti serangan rajawali dan yang
diserang justru umatNya? Rajawali ini simbol Roh Kudus/ burung nazar. Jika Roh Kudus kita
dukakan, kita sakiti, maka Dia akan berubah menjadi musuh yang aktiv. Ini yang
jangan terjadi pada kita. Oleh kemurahan Tuhan kita dilayani lewat
penggembalaan.
Yesaya 63:10
63:10 Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh
Kudus-Nya; maka Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang
melawan mereka dengan
aktif.
Bunyi
sangkakala tadi, yang menjadi objek yang menerima kebinasaan justru makhluk di
laut. Apa yang dimaksudkan hal seperti ini?
Wahyu 8:9
8:9 dan matilah sepertiga dari segala makhluk yang
bernyawa di dalam laut dan binasalah sepertiga dari semua kapal.
Semua
yang ada di laut. Kapal di laut, ikan di laut. Dari ikan teri sampai ikan hiu
akan kena. Jika kita berpikir seperti pikiran akal kita, 1/3 laut apakah
benar-benar objeknya adalah laut? 70% bumi ini terdiri dari air laut. Di mana
wilayah 1/3 yang akan kena hukuman ini? Ini adalah bahasa simbolis. Ini adalah
bahasa Tuhan yang mengajar saudara dan saya.
Kalau
hanya membunuh ikan teri atau ikan paus, apa artinya. Kan mereka makhluk laut
yang memang tidak ada hubunganya dengan sorga dan neraka. Tetapi yang dimaksud
di sini menunjuk kehidupan fasik sebab kehidupan fasik hubungannya dengan laut.
Manusia fasik ini hanya mengangakan mulutnya untuk disuap oleh Tuhan. Setelah
dia kenyang, dia hanya peduli dengan ciptaan, tetapi si pencipta mereka tidak peduli. Bicara laut
bicara kehidupan fasik.
Mazmur 36:22
36:2 Dosa bertutur di lubuk hati orang fasik; rasa
takut kepada Allah tidak ada pada orang itu,
Orang
fasik ini merasa tidak butuh Tuhan. Orang fasik mengatakan Tuhan hanya
memberatkan mereka.
Yesaya 30:11
30:11 menyisihlah dari jalan dan ambillah jalan lain,
janganlah susahi kami dengan Yang Mahakudus, Allah Israel."
Ini
adalah sifat orang fasik, ini kondisi laut. Jangan sampai kita mengkondisikan
diri seperti itu, sebab akan kena hukuman yang berat nantinya.
Mazmur 104:35,25-27
104:35 Biarlah habis orang-orang berdosa dari bumi,
dan biarlah orang-orang fasik tidak ada lagi! Pujilah TUHAN, hai jiwaku!
Haleluya!
104:25 Lihatlah laut itu, besar dan luas wilayahnya,
di situ bergerak, tidak terbilang banyaknya, binatang-binatang yang kecil dan
besar.
104:26 Di situ kapal-kapal berlayar dan Lewiatan yang
telah Kaubentuk untuk bermain dengannya.
104:27 Semuanya menantikan Engkau, supaya diberikan
makanan pada waktunya.
Dia
tahu udara itu ciptaan Tuhan, dia tahu ubi kayu ciptaan Tuhan, dia tahu semua
yang bisa dia lihat pandangan jasmani itu adalah ciptaan Tuhan. Tetapi apa yang mereka lakukan, tidak peduli sipencipta.
Mazmur 104:28
104:28 Apabila Engkau memberikannya, mereka
memungutnya; apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan.
Orang
fasik atau siapa saja kenyang dengan kebaikan Tuhan. Makanya dalam Matius pasal
5 dikatakan Tuhan memberikan hujan kepada orang baik, Tuhan berikan hujan juga
kepada orang jahat. Tuhan memberi matahari kepada orang baik, Tuhan berikan matahari
juga kepada orang jahat. Ini kebaikan Tuhan.
Mazmur 104:29
104:29 Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka
terkejut; apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali
menjadi debu.
Suasana
laut ini menunjuk kehidupan yang cuma ingin menikmati ciptaan Tuhan tetapi tidak mau memuliakan Tuhan Sang Pencipta. Bagi
dirinya yang penting dia kenyang dengan apa yang Tuhan ciptakan, seperti orang
muda yang kaya. Jangan kita seperti itu. Karena suara nafiri ditujukan kepada
laut maka matilah 1/3. Baik makhluk yang bernyawa di laut maupun kapal.
Saya
bisa minum air saya tahu ada yang menciptakanNya, terima kasih banyak Tuhan. Yang
bisa menciptakan ubi kayu adalah Tuhan makanya saya mengucap syukur ketika
makan ubi kayu. Saya tidak lupa diri, bukan cuma kita makan kenyang kemudian
lupa yang mencipta. Seringkali logika manusia yang bentrok dengan Tuhan.
Perhatikan baik-baik, agar apa yang kita nikmati kita tahu Tuhan yang mencipta,
Tuhan yang menjadikan, Tuhan yang membuat sehingga kita kembalikan puji syukur
kepada Tuhan, jangan lupa diri. Dari pada nanti kita kena hukuman beruntun. 21
hukuman itu beruntun. Yaitu belum
selesai 7 meterai sudah datang 7 bunyi sangkakala lalu mengikut 7 bokor. Jangan
sampai kita berhadapan dengan Pencipta namun tidak disambut dengan pelukan kasih sayang, melainkan dengan murka yang menyala-nyala kita dihukum. Apakah ini yang anda
tunggu?.
Bicara
laut, bicara kapal, ada satu bangsa di dunia ini yang dicatat oleh Alkitab
mereka ini mahir di laut dan
punya kapal. Bukan bangsa Spanyol atau Portugis tetapi bangsa Tirus. Mereka
mahir mengarungi laut. Bahkan mereka upah orang Sidon dan Etiopia untuk menjadi
pendayung perahu atau kapal mereka. Begitu rupa sehingga mereka sendiri tidak
lagi peduli tentang Tuhan. Bahkan menempatkan diri mereka “kami adalah Allah
sendiri!”. Itu karena dia bisa menguasai laut, bisa membangun armada kapal. Ini
jangan terjadi pada diri kita. Roh Tirus ini akan memuncak dalam II Tesalonika 2:4. Sebab pada akhir zaman akan muncul bosnya.
II Tesalonika 2:4
Orang
Tirus ini merasa dirinya benar-benar adalah Allah sendiri. Mereka inilah orang
yang bergerak di laut dengan kapal-kapalnya ini.
Yehezkiel 28:2
28:2 "Hai anak manusia, katakanlah kepada raja
Tirus: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena engkau menjadi tinggi hati, dan
berkata: Aku adalah Allah! Aku duduk di takhta Allah di tengah-tengah lautan.
Padahal engkau adalah manusia, bukanlah Allah, walau hatimu menempatkan diri
sama dengan Allah.
Raja
Tirus mengatakan “aku ini allah”. Dia mengatakan di tengah-tengah lautan ada
tahkta allah, padahal itu tahkta orang fasik, bukan tahkta Allah.
Yehezkiel 28:6,9
28:6 Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH:
Karena hatimu menempatkan diri sama dengan Allah
28:9 Apakah engkau masih akan mengatakan di hadapan
pembunuhmu: Aku adalah Allah!? Padahal terhadap kuasa penikammu engkau adalah
manusia, bukanlah Allah.
Makanya
efek peniupan nafiri ini kena laut. Jadi yang dihantam adalah roh Tirus. Roh
Tirus ini banyak terjadi di bumi ini, bahkan tidak menutup kemungkinan hadir di
dalam hati umat Tuhan. Ketika sudah mengatakan “hatiku adalah rajaku dan segala
sesuatu itu jangan diusik karena itu adalah kekuatanku” berarti orang itu telah
menyisihkan Tuha sebagai raja kita. Sebabnya hal ini sangat berbahaya.
Berbicara tentang
laut dan kapal,
hal ini kena pada bangsa Tirus. Dalam
Yehezkiel pasal 26 sampai 28 itu mengupas tentang Tirus. Ini yang harus kita
pelajari. Jangan sampai kita mengkondisikan diri seperti ini sehingga kita kena
hukuman karena tidak masuk penyingkiran. Pada sangkakala pertama dan kedua ini
belum terjadi penyingkiran. Nanti sangkakala ke 4 baru gereja Tuhan disingkir.
Di situ ada seekor burung
nazar besar terbang dan berkata “wahai, wahai celaka”. Ini adalah gereja Tuhan
yang menyingkir. Dia tahu ada bencana yang datang yang lebih berat.
Tirus
ini sikapnya sangat keterlaluan.
Yehezkiel 26:1
26:1 Pada tahun kesebelas, dalam bulan yang tertentu,
pada tanggal satu bulan itu, datanglah firman TUHAN kepadaku:
Sebenarnya
tanggal 1 itu adalah bulan baru, sebenarnya itu perayaan pesta. Tetapi tanggal
1 itu Firman datang kepada Tirus karena Tuhan melihat gerakan Tirus ini jahat.
Yehezkiel 26:2
26:2 "Hai anak manusia, oleh karena Tirus berkata
mengenai Yerusalem: Syukur! Sudah rusak pintu gerbang bangsa-bangsa itu; ia
akan beralih kepadaku, sehingga aku menjadi penuh, tetapi ia menjadi
reruntuhan.
Dia
bersyukur, dia senang melihat Yerusalem hancur. Ini perhatian Tuhan. Yerusalem
itu kota damai, Yerusalem simbol kota mempelai. Kehilangan roh mempelai malah
dia senang dan berkata syukur. Kemudian dia berkata berkat ini akan datang
kepada kita, bukan kepada dia lagi. Inilah kesalahan Tirus, yang pada saat itu
dia menjadi penguasa.
Tirus
ada
hubungannya dengan 18
bangsa
yang menjadi relasi
dagangnya,
mulai dari Tubal, Yawan
sampai ke Gog. Dia negara kecil yang hanya berupa pulau karang. Kurang lebih
jaraknya 1Km dari darat. Di situlah takhta Tirus, sampai dikatakan itu takhta
allah. Begitu rupa perbuatan Tirus ini.
Saya
mau katakan, jangan sampai roh mempelai hilang dari diri saudara dan saudara
tidak sadar. Anak muda remaja perhatikan rohanimu supaya engkau benar-benar satu saat ada di
Yerusalem Baru. Berarti kehidupanmu memiliki roh mempelai. Jangan katakan
syukur kalau melihat sahabatmu, mungkin isteri atau suamimu ada dalam keadaan
gawat. Bergumul dan berdoa, dia terancam! Mungkin melihat suami, isteri atau
sahabatmu terancam, jangan malah berkata “syukur”. Saya bukan hanya lihat
diriku, kalau melihat orang lain lemah maka saya gumuli, saya doakan. Tuhan
tolong kami, jangan sampai disergap oleh roh Tirus. Saya nikmati kata-kata
pujian tadi mulai dari solo dari anak kecil tadi, the Dove, koor kaum muda dan zangkoor umum
tadi, saya berdoa Tuhan tolong kami jangan sampai disergap roh Tirus. Saya
rindu hidupku ini bersama umat yang digembalakan berhasil masuk Yerusalem Baru.
Jangan kita lecehkan.
Apa
kata Tuhan? Mereka akan dihantam oleh Tuhan, Tuhan akan mengundang musuh.
Yehezkiel 26:2
26:2 "Hai anak manusia, oleh karena Tirus berkata
mengenai Yerusalem: Syukur! Sudah rusak pintu gerbang bangsa-bangsa itu; ia
akan beralih kepadaku, sehingga aku menjadi penuh, tetapi ia menjadi reruntuhan.
Apa
yang diucapkan oleh Tirus, ditangkap oleh Tuhan.
Yehezkiel 26:3
26:3 Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH:
Lihat, Aku menjadi lawanmu, hai Tirus. Aku akan menyuruh bangkit banyak bangsa
melawan engkau, seperti lautan menimbulkan gelombang-gelombangnya.
Yehezkiel 26:4
26:4 Mereka akan memusnahkan tembok-tembok Tirus dan
meruntuhkan menara-menaranya, debu tanahnya akan Kubuang sampai bersih dari
padanya dan akan Kujadikan dia gunung batu yang gundul.
Kalau
debu tanah secara hurufiah, apa ruginya kalau itu dibuang. Tetapi yang dimaksud
adalah debu tanah seperti ini:
Zakharia 9:2-4
9:2 juga Hamat yang berbatas kepadanya, pula Tirus dan
Sidon, sekalipun mereka sangat bijaksana.
9:3 Tirus mendirikan tembok benteng bagi dirinya dan menimbun
perak seperti debu dan emas seperti lumpur di jalan.
9:4 Namun sesungguhnya, Tuhan akan membuatnya miskin
dan akan melontarkan kekuatannya ke dalam laut, dan kota itu sendiri akan habis
dimakan api.
Karena
mereka punya kekayaan yang banyak, emas perak seperti debu tanah. Itu yang
Tuhan katakan mau menghancurkan, karena itu sudah menjadi andalan mereka. Tuhan
akan membuang sampai bersih, berarti habis, 1 ons saja emas dan perak itu habis
bersih. Dan dia dijadikan gunung batu yang gundul. Dalam Bilangan pasal 22,
gunung batu yang gundul itu berarti gunung batu yang dikutuk oleh Tuhan. Inilah
perkembangan roh fasik.
Kita
lihat arogantnya Tirus ini.
Yehezkiel 27:1-4
27:1 Datanglah firman TUHAN kepadaku:
27:2 "Hai engkau anak manusia, ucapkanlah suatu
ratapan mengenai Tirus,
27:3 dan katakanlah kepada Tirus, yang terletak di
pintu masuk lautan, dan yang berdagang dengan bangsa-bangsa di banyak daerah
pesisir: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai Tirus, engkau berkata: aku kapal
yang maha indah.
27:4 Wilayahmu di tengah lautan; ahli bangunmu membuat
keindahanmu sempurna.
Sampai
kepada raja Tirus ini Tuhan sendiri berkata “hikmatmu lebih dari hikmat Daniel.
Karena pandaimu berdagang maka engkau kaya raya”. Tetapi dua ayat menceritakan
dia berdagang dengan cara curang.
Yehezkiel 27:7
27:7 Layarmu diperbuat dari lenan halus yang
berwarna-warni dari tanah Mesir; itulah tandamu. Dan tendamu diperbuat dari
kain ungu tua dan kain ungu muda dari pantai Elisa.
Mereka
mudah mendapatkan warna-warna ini karena di tempat mereka berhamburan tiram (diatamaelayugatae), mereka memperoleh warna-warni dan
mereka menjadi kaya.
Yehezkiel 28:8-10
27:8 Orang Sidon dan Arwad menjadi pendayungmu;
tukang-tukangmu, hai Tirus, berada padamu, mereka menjadi pelaut-pelautmu.
27:9 Tua-tua Gebal dengan ahli-ahlinya berada padamu
hendak memperbaiki kerusakan-kerusakanmu. Segala kapal laut beserta anak
kapalnya berlabuh padamu hendak menukarkan barang dagangannya.
27:10 Orang Persia, Lud dan Put, yang menjadi
prajuritmu ada dalam ketenteraanmu. Perisai dan ketopong digantungkan padamu;
mereka menambah semarakmu.
Oleh karena
kemuliaan dan keperkasaan ini sehingga mereka mengatakan “Allah itu adalah diri mereka sendiri”.
Yehezkiel 27:25
27:25 Kapal-kapal Tarsis membawa barang-barang
dagangan ini bagimu. Penuh dengan muatan berat engkau di tengah lautan.
Makanya
dia lupa Tuhan karena nyaman dengan persoalan lahiriah.
Yehezkiel 27:26-27
27:26 Ke lautan luas pendayungmu membawa engkau.
Tetapi badai timur melandamu di tengah lautan.
27:27 Hartamu, barangmu, daganganmu, anak kapalmu dan
pelaut-pelautmu, tukang-tukangmu dan pedagang-pedagangmu dengan semua
prajurit-prajuritmu yang ada padamu, ya, bersama seluruh penumpang-penumpangmu,
terbenam dalam lautan pada hari tenggelammu.
Sekarang
kesombongannya ditenggelamkan di laut itu sendiri. Jadi segala sesuatu yang
tidak berhubungan dengan Tuhan ditenggelamkan di laut. Ingat laut dalam Wahyu
20:14-15. Jangan tunggu itu.
Wahyu 20:14-15
20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah
ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
20:15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya
tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Yehezkiel 27:28-32
27:28 Mendengar teriakan pelautmu gemetarlah tanah
daratan.
27:29 Mereka turun dari kapalnya, yang mengayun dayung
semua. Anak kapal, pelaut semuanya ke daratan lari mereka.
27:30 Ratapan kuat, teriakan pahit diperdengarkan
terhadapmu; taruh abu di atas kepala, berguling-guling dalam debu.
27:31 Mereka menggundul diri, demi engkau, dan
melilitkan kain kabung; mereka menangis, jiwa merana, karena engkau; suatu
ratapan yang pahit.
27:32 Dalam meratap karena engkau mereka mengucapkan,
menangiskan ratapan: Siapa seperti Tirus, yang sudah dimusnahkan di tengah
lautan?
Kalau
bermain-main dengan laut, bermain-main dengan roh kefasikan maka hancur dengan
kefasikan itu.
Yehezkiel 27:33-36
27:33 Sesudah barangmu datang dari laut engkau
mengenyangkan banyak bangsa-bangsa, dengan banyaknya hartamu, daganganmu engkau
memperkaya raja-raja dunia.
27:34 Sekarang engkau dirusak dan dilenyapkan dari
permukaan laut dan tenggelam di dasar lautan; daganganmu dan seluruh
penumpangmu tenggelam dengan engkau.
27:35 Orang pesisir kaget semua melihatmu;
raja-rajanya menggigil, mukanya berkerut.
27:36 Pedagang bangsa-bangsa bersuit-suit terhadapmu,
akhir hidupmu mendahsyatkan, dan lenyap selamanya engkau."
Jadi
jangan coba memelihara roh fasik, itu bagaikan laut. Karena itu akan dibinasakan oleh Tuhan. Ini peringatan Tuhan
bagi saya lebih dahulu. Tuhan tolong, jangan sampai tidak sadar roh mempelai sudah tidak ada tetapi kita diam saja padahal itu membahayakan bagi
diri
kita. Roh mempelai itu
harus kita jaga dan kita pelihara, kita kawal. Minta pada Tuhan supaya Tuhan
mengawal kita.
Kidung Agung 3:7-8
3:7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam
puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.
3:8 Semua membawa pedang, terlatih dalam perang,
masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.
Satu
saat salah satu raja Yehuda yang bernama Yosafat, anaknya dia nikahkan dengan
anak Ahab dan Izebel. Ahab dan Izebel ini sudah dapat label dari Tuhan “orang
paling fasik”. Yosafat dan Ahab bekerja sama dan dia terlibat dalam peperangan
membantu Ahab walaupun akhirnya Ahab mati. Begitu Yosafat pulang maka dia
ditegur oleh nabi “hai Yosafat, engkau bekerja sama dengan orang fasik itu.
Kenapa engkau bersekutu dengan dia!”. Itulah bahayanya, ini peringatan supaya
kita hati-hati di dalam persekutuan.
II Tawarikh 19:1-2
19:1 Yosafat, raja Yehuda, pulang dengan selamat ke
istananya di Yerusalem.
19:2 Ketika itu Yehu bin Hanani, pelihat itu, pergi
menemuinya dan berkata kepada raja Yosafat: "Sewajarnyakah engkau menolong
orang fasik dan bersahabat dengan mereka yang membenci TUHAN? Karena hal itu
TUHAN murka terhadap engkau.
Tuhan
memurkai Yosafat tetapi Tuhan ingat ada kebaikannya sehingga murka itu tidak
jatuh padanya namun jatuh pada anaknya. Kita jaga, sebab bisa kita nanti kena.
Dalam Alkitab banyak terjadi
kelakuan baik malah dirusak oleh kelakuan yang tidak baik. Olehnya kita jaga,
bagaimana saudara punya persekutuan.
Dalam
II Tawarikh pasal 20, Yosafat mengulangi kesalahannya. Kali ini bukan untuk
perang tetapi bekerja sama untuk mendapatkan emas ofir, emas tulen.
II Tawarikh 20:35-37
20:35 Kemudian Yosafat, raja Yehuda, bersekutu dengan
Ahazia, raja Israel, yang fasik perbuatannya.
20:36 Ia bersekutu dengan Ahazia untuk membuat
kapal-kapal yang dapat berlayar ke Tarsis. Kapal-kapal itu dibuat mereka di
Ezion-Geber.
20:37 Tetapi Eliezer bin Dodawa dari Maresa bernubuat
terhadap Yosafat, katanya: "Karena engkau bersekutu dengan Ahazia, maka
TUHAN akan merobohkan pekerjaanmu." Lalu kapal-kapal itu pecah, dan tak
dapat berlayar ke Tarsis.
Habis
kapal pecah. Ternyata jika kita tidak waspada dan tidak menjaga wilayah
persekutuan kita ke mana, bukan keuntungan yang kita peroleh tetapi kapal
pecah. Artinya upaya-upaya yang kita kerjakan itu akan berantakan, tidak
mendatangkan keuntungan. Ini jangan sampai terjadi. Olehnya Tuhan suruh
malaikat Tuhan “tiuplah sangkakala”. Dan apa yang terjadi?
Wahyu 8:8
8:8 Lalu malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan
ada sesuatu seperti gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke
dalam laut. Dan sepertiga dari laut itu menjadi darah,
Kita sudah
baca dalam kitab Yeremia, gunung yang bernyala-nyala itu adalah roh Babel.
Yeremia 51:25-27
51:25 Sesungguhnya, Aku menjadi lawanmu, hai gunung
pemusnah, demikianlah firman TUHAN, yang memusnahkan seluruh bumi! Aku akan
mengacungkan tangan-Ku kepadamu, menggulingkan engkau dari bukit batu, dan
membuat engkau menjadi gunung api yang telah padam.
51:26 Orang tidak akan mengambil batu penjuru atau
batu dasar dari padamu, tetapi engkau akan menjadi tempat tandus yang kekal,
demikianlah firman TUHAN.
51:27 Angkatlah panji-panji di bumi, tiuplah
sangkakala di antara bangsa-bangsa, persiapkanlah bangsa-bangsa berperang
melawan Babel, kerahkanlah kerajaan-kerajaan melawannya -- Ararat, Mini dan
Askenas -- angkatlah seorang panglima melawannya, tampilkanlah kuda seperti
kawanan belalang!
Jadi
roh Babel ini benar-benar kerja sama dengan roh Tirus.
Wahyu 8:9
8:9 dan matilah sepertiga dari segala makhluk yang
bernyawa di dalam laut dan binasalah sepertiga dari semua kapal.
Jadi
laut dirusak dan sarana untuk pencaharian juga hancur. Jangan seperti Mazmur
104:25-29 dan 35. Kita diajar oleh Tuhan untuk tidak lupa kepada Pencipta. Saya
minum air itu ciptaan Tuhan. Saya hirup udara itu ciptaan Tuhan. Saya memakai
hal-hal yang ada pada diriku ini semua dari ciptaan Tuhan. Masakan saya lupakan
Tuhan. Coba, berapa banyak orang yang membantu saudara sehingga bisa memakai sepatu.
Interaksi dengan sesama itu juga kita harus waspada. Contoh saja Yosafat. Dia
interaksi dengan Ahab lalu Yehu bin Hanani datang menegur “kenapa engkau kerja
sama dengan orang fasik itu!”. Namun dia ulangi lagi dengan anak Ahab, kemudian
kapalnya pecah, artinya penghasilannya hancur. Jangan sampai hal ini tidak kita
mengerti. Hal ini Tuhan gambarkan kepada kita karena Tuhan cinta saudara. Tuhan
tidak ingin kita kehilangan roh mempelai, Tuhan tidak inginkan pekerjaanmu
berantakan, Tuhan mau pekerjaan kita benar-benar ada dalam perlindungan Tuhan.
Jangan tunggu Wahyu pasal 8.
Tuhan
tolong kita, Tuhan sudah berikan gambaran yang jelas, tranparan, singkat dan betul-betul
mendasar, supaya jangan kita kehilangan hal-hal seperti itu. Tuhan sangat
mempedulikan kita.
Yehezkiel 28:18-19
28:18 Dengan banyaknya kesalahanmu dan kecurangan
dalam dagangmu engkau melanggar kekudusan tempat kudusmu. Maka Aku menyalakan
api dari tengahmu yang akan memakan habis engkau. Dan Kubiarkan engkau menjadi
abu di atas bumi di hadapan semua yang melihatmu.
28:19 Semua di antara bangsa-bangsa yang mengenal
engkau kaget melihat keadaanmu. Akhir hidupmu mendahsyatkan dan lenyap
selamanya engkau."
Itu
sebabnya dalam Zakharia, Tuhan membersihkan Yerusalem sehingga tidak ada lagi
pedagang Kanaan di situ. Karena pedagang Kanaan itu suka mendustai.
Zakharia 14:20-21
14:20 Pada waktu itu akan tertulis pada
kerencingan-kerencingan kuda: "Kudus bagi TUHAN!" dan kuali-kuali di
rumah TUHAN akan seperti bokor-bokor penyiraman di depan mezbah.
14:21 Maka segala kuali di Yerusalem dan di Yehuda
akan menjadi kudus bagi TUHAN semesta alam; semua orang yang mempersembahkan
korban akan datang mengambilnya dan memasak di dalamnya. Dan tidak akan ada
lagi pedagang di rumah TUHAN semesta alam pada waktu itu.
Yehezkiel 27:24-26
27:24 Mereka berdagang di pasar-pasarmu dalam
jubah-jubah yang maha indah, kain ungu tua, pakaian yang berwarna-warni,
permadani yang beraneka warna dan tali berpilin yang teguh.
27:25 Kapal-kapal Tarsis membawa barang-barang
dagangan ini bagimu. Penuh dengan muatan berat engkau di tengah lautan.
27:26 Ke lautan luas pendayungmu membawa engkau.
Tetapi badai timur melandamu di tengah lautan.
Tuhan
membalas mereka.
Betapa
hebatnya Tirus ini.
Yoel 3:4-5
3:4 Lagi apakah sangkut pautmu dengan Aku, hai Tirus
dan Sidon dan seluruh wilayah Filistin? Apakah kamu ini hendak membalas
perbuatan-Ku? Apabila kamu melakukan sesuatu terhadap Aku, maka dengan cepat,
dengan segera Aku akan membalikkan perbuatanmu itu kepadamu sendiri.
3:5 Oleh karena kamu telah mengambil perak-Ku dan
emas-Ku dan telah membawa barang-barang-Ku yang berharga yang indah-indah ke
tempat-tempat ibadahmu,
Perak
diambil berarti harga tebusan Tuhan mereka hinakan. Karena mereka merasa
dirinya adalah allah.
Yoel 3:6
3:6 dan telah menjual orang-orang Yehuda dan
orang-orang Yerusalem kepada orang Yunani dengan maksud menjauhkan mereka dari
daerah mereka.
Bukankah
Kejadian 49:9-11 dari jalur Yehuda ini datanglah Yesus.
Kejadian 49:9-11
49:9 Yehuda adalah seperti anak singa: setelah
menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan
berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani
membangunkannya?
49:10 Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda
ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak
atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.
49:11 Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur
dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya
dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.
Kita
bangsa keledai akan ditambat atau diikat pada pokok anggur pilihan. Keledai itu
menunjuk gereja hujan awal. Tetapi anak keledai itu menunjuk kita gereja hujan
akhir, yang akan ditambatkan pada pokok anggur pilihan. Kalau keledai itu
beranak kemudian anaknya tidak ditebus dengan seekor domba maka keledai itu
dipatahkan lehernya. Itulah kita bangsa keledai hanya untuk dipatahkan batang
lehernya. Untung ada Yesus yang menebus kita. Jika tidak maka putus hubungan
kita dengan Kepala.
Suatu
keunikan, suatu kemuliaan, perhatian Tuhan besar kepada kita bangsa kafir,
sebab keledai itu gereja Tuhan yang terdiri dari bangsa kafir akan diikat atau
ditambat pada pokok anggur pilihan.
Yehuda
dijual, itu jalurnya Yesus. Menjual Yehuda sama dengan menjual Yesus, menjual Yesus
sama dengan menjual kepala. Inilah perilaku banyak umat Tuhan sekarang ini,
mejual Yesus sebagai kepala. Jangan saudara lepaskan Yesus sebagai kepalamu.
Kemudian tidak berhenti pada orang Yehuda, orang-orang Yerusalem juga dia jual.
Yerusalem itu umat Tuhan. Berarti menjual anggota tubuh Kristus. Berarti kepala
dan tubuh mereka jual, alias dipisah-pisahkan. Ini jangan terjadi pada diri
kita.
Dijual
pada orang Yunani itu menunjuk pada bangsa kafir. Jangan kita kembali terjual pada
kekafiran dan hidup pada tatanan bangsa kafir. Ini jangan terjadi karena Tuhan
akan membalas.
Yoel 3:7-8
3:7 Sesungguhnya Aku akan menggerakkan mereka dari
tempat ke mana kamu menjual mereka, dan Aku akan membalikkan perbuatanmu itu ke
atas kepalamu sendiri.
3:8 Aku akan menjual anak-anakmu laki-laki dan
perempuan kepada orang-orang Yehuda dan mereka akan menjual anak-anakmu itu
kepada orang-orang Syeba, kepada suatu bangsa yang jauh, sebab TUHAN telah
mengatakannya."
Tuhan
itu penuh kasih sayang, tetapi awas jika Dia membalas tidak akan bisa kita
hadapi dengan cara apapun. Olehnya gereja Tuhan jangan sampai kita menjual
kepala/
Yesus.
Mereka
mengatakan raja mereka adalah allah, ini akan menjadi fakta di depan.
II Tesalonika 2:3-4
2:3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang
dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang
dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus
binasa,
2:4 yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala
yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah
dan mau menyatakan diri sebagai Allah.
Jadi
bosnya nanti adalah antikristus. Nubuatan dalam Yehezkiel itu akan digenapkan
dalam Wahyu dan dalam II Tesalonika ini. Sebabnya ingat gereja Tuhan, ingat
kita semua ke mana kita bersekutu, ke mana kita melangkah. Jangan lupa Pencipta. Kalau kita bisa
menikmati, kita bisa minum air, kita bisa menikmati udara, jika Tuhan tidak
sterilisasi coba bagaimana nasibmu. Siapa punya ulah sehingga tercemar? Manusia
punya ulah. Tetapi Tuhan tetapi bermurah hati, kita mohon supaya Tuhan
sterilisasi. Saya hirup udara, saya makan dan minum ini dan itu semua sudah
tercemar. Jika Tuhan tidak beserta dengan saudara bagaimana nasibmu. Makanya
jangan lupa Sang Pencipta, layanilah Dia, kasihilah Dia.
Jangan
seperti Tirus yang bersyukur karena Yerusalem di hancurkan.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar