Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yeremia 7:11-15
7:11 Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah
yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya,
demikianlah firman TUHAN.
7:12 Tetapi baiklah pergi dahulu ke tempat-Ku
yang di Silo itu, di mana Aku membuat nama-Ku diam dahulu, dan lihatlah apa
yang telah Kulakukan kepadanya karena kejahatan umat-Ku Israel!
7:13 Maka sekarang, oleh karena kamu telah melakukan
segala perbuatan itu juga, demikianlah firman TUHAN, dan oleh karena kamu tidak
mau mendengarkan, sekalipun Aku berbicara kepadamu terus-menerus, dan kamu
tidak mau menjawab, sekalipun Aku berseru kepadamu,
7:14 karena itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku
diserukan dan yang kamu andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan
kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah
Kulakukan kepada Silo;
7:15 Aku akan melemparkan kamu dari hadapan-Ku,
seperti semua saudaramu, yakni seluruh keturunan Efraim, telah Kulemparkan."
Jika kita melihat di sini bagaimana
kondisi rohani umat Israel benar-benar sangat merosot. Tidak hanya di sini, tetapi ketika mereka baru saja menerima dua loh
batu dan Tabernakel, Tuhan sudah mengancam mereka. Tuhan katakan kepada Musa “undur kau Musa, Aku akan
binasakan semua umat ini. Kemudian Aku akan ciptakan satu bangsa yang besar melalui
engkau”. Begitu besar murka Tuhan kepada Israel. Baru sekitar 50 hari mereka
keluar dari Mesir, katakanlah 100 hari mereka sudah berulah. Sampai dua ayat
yang menyebut tentang itu. Kekerasan hati umat Israel luar biasa. Jangan kita
katakan hanya orang Israel, tetapi kita proyeksikan pada diri kita, jangan
sampai kita mengkondisikan
diri seperti itu.
Keluaran
32:10
32:10 Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku
bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan
Kubuat menjadi bangsa yang besar."
Bilangan
14:12
14:12 Aku akan memukul mereka dengan penyakit sampar
dan melenyapkan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang lebih
besar dan lebih kuat dari pada mereka."
Jadi dua ayat mengatakan hal itu
sangking sakit hatinya Tuhan. Umat pilihan Tuhan ditebus dari Mesir, belum 100
hari dalam pengalaman penebusan sudah begitu rupa mereka berulah. Jika kita
melihat di sini, umat Tuhan sampai-sampai Tuhan tidak lagi menyayangi, hampir
pupus cinta Tuhan kepada mereka, mau dibinasakan oleh Tuhan dan mau diganti
dengan bangsa yang lahir dari Musa. Berarti siapa yang rugi di sini, umat Tuhan
atau Tuhan? Tuhan tidak sayangkan, ini 2 juta lebih mau dibinasakan. Apalagi
cuma seorang atau 10 atau cuma 100. Kalau kita katakan umat Tuhan yang rugi
berarti bukan Tuhan yang rugi. Kalau ada orang mengatakan Tuhan yang rugi,
siapa yang bilang. Jangan gunakan Lukas pasal 15, itu keliru. Kalau bicara
dirham yang hilang, domba yang hilang dan anak yang hilang, jangan dipakai
ukuran itu. Tuhan tidak rugi. Bayangkan, dalam Yohanes pasal 6 banyak murid
meninggalkan Yesus, malah Tuhan tantang lagi yang 12 murid “kamu mau pergi
juga!”. Tuhan tidak rugi ditinggalkan oleh mereka. Yang bodoh adalah mereka
yang meninggalkan Tuhan.
Saya senyum-senyum ketika ada orang
mengatakan “Tuhan rugi, buktinya 10 dirham hilang 1 dicari”. Padahal itu
perumpamaan orang yang mau menikah yang menunjuk kekurangan gereja. Gereja akan
gagal menikah
tanpa 1 dirham. Sebab bangsa Israel dulu kalau menikah, mempelai laki-laki
memberi 10 dirham. Ketika tiba pada hari pernikahan, jika 1 saja hilang, batal
pernikahan. Jadi yang rugi siapa? Saya sampaikan ini supaya jangan sampai kita
bersilat kata. Ada orang berkata “masa Tuhan tidak merasa rugi”. Saya pikir
orang ini mengerti Firman atau tidak. Satu bangsa pilihan Tuhan saja mau
dibinasakan.
Kita harus berpikir panjang hari-hari
terakhir ini, jangan sampai kita berulah. Nanti dimusnahkan dan binasakan kita. Tadi dalam Bilangan 14:12 dikatakan
dibinasakan dengan pedang dan bela sampar. Dalam Bilangan 32:10 tidak dikatakan dibinasakan dengan
cara apa. Ini peringatan utamanya bagiku dan bagi kita sekalian.
Israel ini dalam beribadah yang
mereka banggakan adalah gedungnya. Jadi bukan lagi isi atau nilai ibadah tetapi gedung gerejanya.
Yeremia
7:14
7:14 karena itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku
diserukan dan yang kamu andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan kepadamu
dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah Kulakukan
kepada Silo;
Jadi kalau hanya membanggakan gerejanya, maka Tuhan akan lakukan seperti
yang Tuhan lakukan di Silo. Yang harus kita banggakan jika kita merasa
pekerjaan Firman menggarap kita. Karena yang tampil bicara di sini, Tuhan pakai
Yeremia. Yeremia itu punya dua jabatan yaitu imam yang ada hubungan dengan
Firman pengajaran dan jabatan nabi yang ada hubungannya dengan Firman nubuatan.
Ini yang harus kita banggakan, Firman pengajaran dan Firman nubuatan yang
menuntun kita sehingga terasa pekerjaan Firman dan kita tahu harus melangkah ke
mana. Itu yang harus kita syukuri, bukan gerejanya.
Pembagnunan Bait Allah zaman Salomo,
puluhan ribu orang di hutan pergi menggali dan memahat batu serta menebang kayu
demi Bait Allah. Tetapi tujuannya apa? Supaya tempat ibadah itu menegakkan nama
Tuhan. Coba kita perhatikan, tujuan ibadah apa? Apakah membanggakan yang
lahiriah.
Ulangan
12:5
12:5 Tetapi tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu,
dari segala sukumu sebagai kediaman-Nya untuk menegakkan nama-Nya di
sana, tempat itulah harus kamu cari dan ke sanalah harus kamu pergi.
Jadi ibadah itu mengagungkan dan menegakkan
nama Tuhan. Kita cari tempat ibadah yang suasananya bagaimana. Jangan yang
seperti zaman Yeremia. Jangan lupa Yeremia 7:13.
Yeremia
7:13
7:13 Maka sekarang, oleh karena kamu telah melakukan
segala perbuatan itu juga, demikianlah firman TUHAN, dan oleh karena kamu tidak
mau mendengarkan, sekalipun Aku berbicara kepadamu terus-menerus, dan kamu
tidak mau menjawab, sekalipun Aku berseru kepadamu,
Lalu lihat ayat 23 sampai 26, itu
tanggapan mereka. Zaman Yesus sudah parah, zaman rasul-rasul makin parah, akhir
zaman ini akan lebih parah lagi. Jika kita salah memilih kemana kita
mengayunkan langkah pilihan kita, kita bisa
kena sampar dan pedang dibinasakan oleh Tuhan. Kalau seperti itu Tuhan
tidak rugi, yang rugi adalah mereka.
Bagaimana untuk menegakkan nama
Tuhan? Kita baca Yesaya 43:7 supaya kita tahu kita ini menegakkan nama Tuhan
atau tidak. Ada 3 kata kerja di sana.
Yesaya
43:7
43:7 semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan
untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!"
Kalau betul-betul kita menegakkan
nama Tuhan maka kita merasakan pekerjaan penciptaan. Jangan lupa, di dalam
Alkitab terjemahan bahasa Inggris, Tuhan itu menciptakan langit dan bumi dengan
penuh sukacita. Makanya ciri ibadah di sini, kita menikmati penciptaan. Kalau
benar gereja Tuhan menegakkan nama Tuhan dan kita merasa di situ tempat kita
diciptakan, dibentuk, dijadikan dan ditambah dengan dibangun, itu yang kita
cari, jangan sembarang cari. Saya tidak memprovokasi saudara, tetapi ini
anjuran Firman. Ini tantangan bagi saya, apakah ada ciri seperti ini. Kalau
tidak ada maka rugi saudara. Saya harus mati-matian soal ini. Saya bayar harga
sebab saya harus memohon kepada Tuhan supaya Tuhan bentuk pola pikir saya agar benar-benar
arah perjalanan di dalam penggembalaan adalah jiwa yang digembalakan berhasil
memuliakan nama Tuhan. Dan itulah yang akan disebut calon Mempelai Wanita.
Di dalam kitab Yeremia ini ibadah
sudah tidak ada sukacita antara hubungan umat dengan Tuhan, sebab mereka
beribadah itu diwarnai dengan dusta. Pendetanya pendusta dan jemaat senang
dengan dusta. Berarti nuansa sorga atau iblis? Coba bayangkan. Dua kali dalam
ayat Yeremia pasal 7 ini disebut pelayan dusta dan jemaat suka mendengar yang
dusta ini. Berarti ini bukan lagi jemaat Tuhan tetapi jemaat iblis. Hati-hati
masih menyebut nama Tuhan, masih beribadah tetapi apakah yang kita sanjung itu
Tuhan atau iblis. Akhir zaman ini akan lebih hebat.
Ulangan
12:6-7
12:6 Ke sanalah harus kamu bawa korban bakaran dan
korban sembelihanmu, persembahan persepuluhanmu dan persembahan khususmu,
korban nazarmu dan korban sukarelamu, anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing
dombamu.
12:7 Di sanalah kamu makan di hadapan TUHAN, Allahmu,
dan bersukaria, kamu dan seisi rumahmu, karena dalam segala usahamu engkau
diberkati oleh TUHAN, Allahmu.
Begitu indah tawaran Tuhan, tetapi umat
Tuhan mendengar ini perilaku mereka justru lain. Kita perhatikan, jadi bagaimana
seharusnya orang beribadah. Jangan sampai ibadah dikemas seperti dalam kitab
nabi Yeremia ini. Jangan kita berpikir ini hanya terjadi dulu, sekarang ini
lebih hebat.
Saya mau mengedepankan bagaimana
pengaruh aliran genostik ini, di mana injil dikawinkan dengan aliran stoa dan
epikuros. Ada 4 ciri pada mereka sehingga mereka sangat merosot. Dan akhir
zaman ini begitu hebat masuk di dalam gereja.
1. Mereka memakai Injil tetapi ada nuansa filsafat yang luar biasa. Keinginan
mereka mengenal Allah memakai logika seperti mempelajari otobiografi seseorang.
Mereka mempelajari Allah seperti mempelajari riwayat hidup seseorang. Ini yang sekarang
mewabah dalam gereja Tuhan sehingga membuat gereja merosot. Tidak mungkin kita
mempelajari tentang Allah kecuali Tuhan mewahyukan diriNya kepada kita. Makanya
pandangan seperti itu bahaya! Alkitab itulah di mana perasaan Allah, isi hati Allah, kehendak
Allah, kerinduan Allah, pikiran Allah dinyatakan kepada manusia.
2. Berusaha mengikat Allah pada keinginan-keinginan dan cita-cita manusia. Itu
sebabnya disebut oleh rasul Paulus ini injil manusia. Bagaimana kita bisa
beribadah mencapai standar sama dengan Yesus, menjadi Mempelai Wanita kalau
seperti itu. Ini untuk saya lebih dahulu sebagai hamba Tuhan yang
menggembalakan saudara di sini. Saya takut melihat situasi dunia akhir zaman
ini. Apalagi sekarang ini ada yang ngotot hanya soal nama Tuhan saja, padahal
tidak prinsipil. Makanya kita hati-hati sekarang ini utamanya saya. Jemaat
jangan sampai ibadahmu tidak benar.
3. Mereka menjadikan Tuhan itu kawan seperjuangan. Hanya bedanya kawan
seperjuangan di dalam politik. Jangan kita tarik-tarik Tuhan di dalam
berpolitik. Itu sebabnya organisasi menjadi tempat paling subur pendeta
berpolitik! Ini roh genostik. Kalau tidak paham pasti kena dan sudah banyak
yang kena. Salah satunya anggaran dasar dan anggaran rumah tangga masih bentuk
draf tetapi sudah dinotariskan. Kalau kami hamba Tuhan tidak melek mata dan
berpikir jalan saja yang penting memimpin upacara ibadah, hancur kita semua. Saya tidak ingin kita hancur.
4. Menganggap Allah itu seseorang yang besar tempat kita mengaku dosa tanpa
resiko.
Ada di dalam Alkitab tentang Stoa dan
Epikuros. Cuma Gnostik belum disebut, karena Paulus meninggal baru muncul Gnostik (perpaduan antara injil dan filsafat). Sehingga diingatkan :
Kolose 2:8
2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya
yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi
tidak menurut Kristus.
Kisah
Para Rasul 17:18
17:18 Dan juga beberapa ahli pikir dari golongan Epikuros
dan Stoa bersoal jawab dengan dia dan ada yang berkata: "Apakah
yang hendak dikatakan si peleter ini?" Tetapi yang lain berkata:
"Rupa-rupanya ia adalah pemberita ajaran dewa-dewa asing." Sebab ia
memberitakan Injil tentang Yesus dan tentang kebangkitan-Nya.
Kita tidak mengerti kalau kita tidak
mengejar ini. Olehnya gereja Tuhan perhatikan, saya yang bertanggung jawab karena
jiwa itu Tuhan percayakan dalam penggembalaan saya adalah jiwa yang dibeli oleh
darah Yesus. Kalau saya salah, berat hukuman yang akan saya terima, saya tidak
mau.
Olehnya kita kembali melihat apa yang
terjadi dalam kitab Yeremia.
Yeremia
7:13
7:13 Maka sekarang, oleh karena kamu telah melakukan
segala perbuatan itu juga, demikianlah firman TUHAN, dan oleh karena kamu tidak
mau mendengarkan, sekalipun Aku berbicara kepadamu terus-menerus, dan kamu
tidak mau menjawab, sekalipun Aku berseru kepadamu,
Coba lihat, di mana sikap mereka
menanggapi lawatan Tuhan ini. Yeremia adalah nabi berarti ada Firman nubuatan,
Yeremia adalah imam berarti ada Firman pengajaran. Tetapi apa tanggapan mereka
terhadap penampilan Tuhan lewat Firman nubuatan dan Firman pengajaran. Ini yang
Tuhan ungkap akhir zaman, penolakan terhadap Firman nubuatan dan Firman
pengajaran itu hebat. Ini sikap mereka.
Yeremia
7:23
7:23 hanya yang berikut inilah yang telah
Kuperintahkan kepada mereka: Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi
Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang
Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia!
Mereka tidak mau mendengar, lebih
cenderung mendengar yang dusta dan bohong. Ini yang terjadi di zaman Yeremia,
di zaman Yesus itu sudah hebat, zaman rasul-rasul lebih hebat, apalagi akhir zaman ini.
Yeremia
7:24
7:24 Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak
mau memberi perhatian, melainkan mereka mengikuti rancangan-rancangan dan
kedegilan hatinya yang jahat, dan mereka memperlihatkan belakangnya dan bukan
mukanya.
Sementara Tuhan berbicara lewat
hambaNya Yeremia, bukan muka mereka yang diperhadapkan tetapi belakangnya.
Kalau dikatakan belakang berarti pantatnya yang mereka perlihatkan. Tega! Tuhan
diperlakukan seperti ini. Dulu, sekarang dan yang akan datang akan lebih hebat.
Olehnya jangan kita buat diri kita seperti ini.
Yeremia
7:25
7:25 Dari sejak waktu nenek moyangmu keluar dari tanah
Mesir sampai waktu ini, Aku mengutus kepada mereka hamba-hamba-Ku, para nabi,
hari demi hari, terus-menerus,
Belum sampai 100 hari, sudah seperti
ini mereka. Sebab setelah 49 hari mereka tiba di gunung Sinai dan hari ke-50
Musa naik ke gunung Sinai bersama tua-tua. Tetapi mereka turun dan Musa naik
lagi bersama dengan Yosua. 40 hari kemudian Musa menerima 2 loh batu. Saya mau
bilang, bukan karena lamanya waktu atau karena singkatnya waktu, tetapi
terpergantung dari hati manusia itu sendiri, menerima atau menolak.
Yang dibicarakan di sini adalah
Yeremia. Dulu mereka tidak berpikir Yeremia imam ada hubungannya dengan Firman
pengajaran, Yeremia nabi ada hubungannya dengan Firman nubuatan. Kepada mereka
tidak dibukakan, tetapi kepada kita dibukakan. Kepada kita jelas dibukakan
Firman nubuatan dan Firman pengajaran. Tegakah kita membelakangi Tuhan dan masih
memperlihatkan bokong kita! Apakah itu tidak kurang ajar. Tetapi seperti itulah
hebatnya Israel dalam kejahatan.
Yeremia
7:26
7:26 tetapi mereka tidak mau mendengarkan kepada-Ku
dan tidak mau memberi perhatian, bahkan mereka menegarkan tengkuknya, berbuat
lebih jahat dari pada nenek moyang mereka.
Kejahatan mereka makin lebih dan
dalam Zakharia pasal 7 itu semakin parah. Jadi kejahatan itu bukan makin merosot
tetapi makin lebih hebat. Kita mau imbangi bagaimana?
Wahyu
22:11
22:11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus
berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa
yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah
ia terus menguduskan dirinya!"
Wahyu 22:11a itu yang negatif, 22:11b itu yang positif, kita ambil yang ayat 11b. Sekarang ini zaman
pembiaran. Kalau saya tahu orang itu keras hati dan tidak mau peduli, saya juga
sudah malas menegurnya, mahal Firman baginya. Dan memang hari-hari terakhir ini
Firman semakin mahal!
Wahyu 22:11b ini yang Tuhan cari, kita harus ada
pada posisi ini, ini yang Tuhan cari dalam kehidupan kita. Bagian A
mendukacitakan Allah dan bagian B menghibur Allah.
Bagaimana kita beribadah dan
melayani? Tadi dikatakan rumah di mana nama Tuhan ditegakkan. Beribadah itu
disebutkan demi nama Tuhan. Kemudian kita mengucap syukur demi nama Tuhan. Dalam
Yeremia pasal 7 ini 4 kali disebut namaKu, berarti pada 4 penjuru dunia ini
nama Tuhan dinista. Bayangkan apa yang terjadi. Tuhan mengatakan kita harus mencari
tempat di mana nama Tuhan ditegakkan, di sana kita membawa segala-galanya. Dan
kita beribadah karena nama Tuhan.
Ulangan
18:5,20
18:5 Sebab dialah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu,
dari segala sukumu, supaya ia senantiasa melayani TUHAN dan menyelenggarakan
kebaktian demi nama-Nya, ia dan anak-anaknya.
18:20 Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk
mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan
olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati.
Coba renungkan
bagaimana kalau saudara dilayani oleh nabi yang mati rohaninya. Dia bicara a sampai z tetapi
rohaninya mati. Ini jangan terjadi pada kita umat Tuhan.
Perhatikan kata Yeremia. Bagaimana
keadaan umat Tuhan pada waktu itu, jahat luar biasa. Tuhan utus nabi tetapi
tidak pernah kejahatan itu surut, malah tambah meningkat. Bagi kita ini
tantangan. Ada Firman pengajaran yang sehat dan ada Firman nubuatan yang
menunjuk arah ke mana kita melangkah. Kalau masih menggenapi Wahyu 22:11a, itu benar-benar
sudah keterlaluan. Inilah orang yang memperlihatkan
pantatnya kepada Tuhan. Namun akhir zaman inilah semua yang akan terjadi, ada yang negatif dan positif.
Mengapa ibadah itu harus disertai
dengan sukacita, bukan mendukacitakan Tuhan. Kalau mendukacitakan Tuhan
kemudian kita bersukacita maka itu sukacita buatan kuasa kegelapan, tidak benar
itu. Makanya ketika bangsa Israel menghadap Firaun supaya dibebaskan, yang
pertama dia minta adalah untuk mengadakan perayaan bagi Tuhan. Itu berarti
sukacita. Kemudian dilanjut dengan ibadah. Bagaimana caranya? Harus diatur oleh
Firman. Tidak bisa diatur oleh akal manusia itu sendiri.
Keluaran
5:1
5:1 Kemudian Musa dan Harun pergi menghadap Firaun,
lalu berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Biarkanlah
umat-Ku pergi untuk mengadakan perayaan bagi-Ku di padang gurun."
Yang diminta lebih dahulu adalah
perayaan. Masakan orang mau berpesta kemudian tidak ada tanda sukacita. Itu
bukan pesta namanya, itu angkat perang. Tetapi untuk dibebaskan dari belenggu
dunia ini, kemudian tujuannya ditunjuk oleh Tuhan “mengadakan perayaan bagiKu”
berarti merayakan perayaan bagi Tuhan. Dulu secara lahiriah, sekarang kita
secara rohani lebih dominan.
Keluaran
5:3
5:3 Lalu kata mereka: "Allah orang Ibrani telah
menemui kami; izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari
perjalanan jauhnya, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami,
supaya jangan nanti mendatangkan kepada kami penyakit sampar atau pedang."
Ternyata tidak melaksanakan ibadah,
ancamannya langsung disebut di sini “jangan sampai kena sampar dan pedang”. Dalam
Ulangan 14:12 hal itu sudah disebutkan. Ini yang harus kita jaga dan kita
waspadai hari-hari terakhir ini.
Bilangan
14:12
14:12 Aku akan memukul mereka dengan penyakit sampar
dan melenyapkan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang lebih
besar dan lebih kuat dari pada mereka."
Ini yang harus kita jaga dan waspadai
hari-hari terakhir ini. Dalam Keluaran 5:1, ditampilkan dulu sukacita. Kalau kita mau beribadah dengan hati
muring-muring, dengan hati yang gundah gulana, itu bukan hubungannya dengan
Tuhan tetapi dengan setan. Kita beribadah itu sama dengan mengadakan perayaan
bagi Tuhan, maka kita beribadah harus dengan sukacita. Dari mana sumber
sukacita itu? Ketika Adam dan Hawa jatuh di dalam dosa apakah mereka masih
menerima sukacita? Tidak, karena mereka diusir dari taman Eden. Eden artinya
sukacita, kesukaan, kegembiraan. Olehnya kalau kita beribadah lalu yang dusta
dan yang bohong yang diterima, itu berarti tidak ada hubungan dengan Tuhan.
Sebab Tuhan bukan manusia yang bisa berdusta.
Hosea
11:9
11:9 Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang
bernyala-nyala itu, tidak akan membinasakan Efraim kembali. Sebab Aku ini Allah
dan bukan manusia, Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk
menghanguskan.
I
Samuel 15:29
15:29 Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan
Ia tidak tahu menyesal; sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal."
Bilangan
23:19
23:19 Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta
bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak
melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?
Ini Tuhan adalah Pribadi yang harus
disembah. Bukan menganggap Tuhan itu orang besar tempat mengaku dosa tanpa
resiko.
Supaya kita tidak dibuang atau
dilempar oleh Tuhan maka marilah kita kembali pada pribadi Tuhan. Ketika Tuhan menciptakan langit dan bumi
ini sampai dengan menciptakan sepasang nikah, Tuhan ada dalam keadaan sukacita.
Ibraninya poites asal kata dari poima itu artinya Tuhan bekerja dengan
sukacita. Tuhan mengerjakan atau menciptakan apa yang kita nikmati ini dengan
sukacita.
Untuk melengkapi Adam dan Hawa ini
bagaimana Tuhan menciptakan mereka dengan sukacita, maka Tuhan tempatkan mereka
di taman dan taman itu ada di Eden. Ini bumi, di bumi ada Eden dan di dalam Eden ada taman. Sama seperti
Tabernakel ada 3 tingkatan, halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci.
Dari mana sumbernya sukacita ini?
Kalau kita melihat rencana Allah di dalam taman Eden, rencana Allah di dalam ruangan
maha suci, maka pasti kita akan bersukacita. Tidak mungkin kita melihat ruangan
maha suci dan di situ sasaran kita kemudian kita muring-muring. Kenapa bisa
muring-muring dan gundah gulana? Karena tidak melihat ruangan maha suci.
Saya heran kalau anak Tuhan
beribadah, termasuk juga hamba Tuhan, kemudian tidak ada sukacita. Lebih parah
lagi kalau mendengar Firman Tuhan seperti tersayat-sayat hatinya. Padahal dia mau
digiring ke Taman di Eden tetapi rasanya dia mau tabrak pendeta yang khotbah.
Itu berarti ibadah yang bagaimana? Itu sudah dibohongi atau didustai oleh
iblis. Kenapa harus mendengar dustanya iblis. Kalau kita dengar Firman kemudian
hati kita seperti digaruk-garuk, katakanlah kesalahanmu ditunjuk,
bersukacitalah karena sasaranmu jelas dan tepat yaitu Eden. Ini sumbernya
sukacita, dari sana. Makanya banyak orang beribadah, Tuhan utus hambaNya yaitu
nabi, mereka justru perlihatkan bokongnya, ini keterlaluan. Ini jangan sampai
terjadi dalam diri kita yang hidup akhir zaman ini.
Perkembangannya itu memang jelas dan
nyata, tidak tertutup lagi bagi kita. Coba saudara baca Matius pasal 21, Markus
pasal 11, Lukas pasal 19, Yohanes pasal 2. 2 kali Yesus membersihkan Bait
Allah. Yohanes pasal 2 itu yang pertama kali. Yesus memakai cambuk untuk membersihkan
Bait Allah. Kenapa? Rumah Tuhan sudah menjadi sarang penyamun. Itu 700 tahun
setelah zaman Yeremia. Saudara lihat perkembangannya? Apakah menurun? Malah
Yesus menemukan sarang penyamun. Sehingga Yesus merasa bertanggung jawab
sehingga dalam Yohanes pasal 2, Yesus memakai cambuk. Tetapi dalam Matius pasal
21, Markus pasal 11 dan Lukas pasal 19, Yesus tidak memakai cambuk. Dia hanya
berbicara dan dengan tatapan mata yang tajam.
Jadi penyucian pertama itu memakai
cemeti. Kalau memang kita salah lalu kita dicambuk/ dicemeti, biarlah kita terima,
jangan memperlihatkan bokong. Kemudian penyucian kedua menjelang Yesus disalib,
Yesus hanya memakai kata-kata dan tatapan mata yang tajam. Ini isyarat bagi
kita yang hidup akhir zaman ini. Jika gereja Tuhan sudah berubah fungsi menjadi
sarang penyamun maka itu tandanya orang itu akan dibuang oleh Tuhan, tidak bisa masuk dalam tubuh Kristus. Itu sebabnya Tuhan Yesus datang menatap dan berbicara.
Matius
21:12-13
21:12 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua
orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar
uang dan bangku-bangku pedagang merpati
21:13 dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis:
Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang
penyamun."
Ini terjadi 700 tahun lebih setelah
zaman Yeremia. Zaman Yesus tidak pernah berhenti roh penyamun ini bahkan
bersarang dalam gereja. Kalau bersarang berarti tempatnya berkembang biak
penyamun dalam gereja.
Markus
11:15-17
11:15 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di
Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang
yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan
bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,
11:16 dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang
melintasi halaman Bait Allah.
11:17 Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya:
"Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala
bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!"
Lukas pasal 19 juga tidak pakai
cambuk. Jadi sekarang saatnya kita dengar suara Yesus, kita lihat tatapan Yesus
yang mengasihi kita.
Lukas
19:45-46
19:45 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia
mengusir semua pedagang di situ,
19:46 kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis:
Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."
Penyucian kedua terjadi zaman akhir
ini, hanya dengan suara Firman pengajaran sebab dikatakan setelah itu Yesus
mengajar. Lihat wajah dan pandangan mata Tuhan. Jika kita seperti ini lalu kita
sangkali, berarti kita tidak mau terima suara Tuhan yang mau menyucikan gereja
Tuhan dan malah memperlihatkan bokong, itu keterlaluan!
Yesus hanya dengan berkata-kata. Dia
tidak memakai cambuk, memang dia membalikkan meja-meja penukar uang. Penjual
lembu, kambing domba Dia usir dan pedagang merpati disuruh bawa ke luar. Kalau
domba dijual yang ada di situ tinggal serigala. Kalau lembu dijual yang tinggal
di situ adalah keledai. Kalau merpati dijual yang tinggal adalah ular. Ini yang
parah! Gereja Tuhan bagaikan yang laku dijual kepala keledai. Yang ada di sana
bukan domba tetapi serigala, yang terlalu mudah mempermainkan rumah tangga dan
nikah. Gereja Tuhan sekarang ini bukan lagi merpati yang ada tetapi ular. Itu
sebabnya Tuhan harus berbicara keras.
Awalnya memang Tuhan pakai cambuk.
Dari mana tali itu diambil oleh Yesus? Apakah memang Dia bawa-bawa cambuk dari
rumah? Kita perhatikan, orang Israel kalau datang merayakan Paskah mereka bawa
domba, kambing dan lembu lalu diikat di tanduk mezbah. Tali itu yang dilepas oleh
Tuhan. Berarti ibadah itu tidak ada hubungannya lagi dengan Tuhan. Apalah guna
kalau beribadah seperti ini. Jangan sampai ini terjadi di dalam kehidupan kita.
Mazmur
118:27
118:27 TUHANlah Allah, Dia menerangi kita. Ikatkanlah
korban hari raya itu dengan tali, pada tanduk-tanduk mezbah.
Dengan dilepaskan tali itu dari
mezbah berarti ibadah itu sudah tidak ada hubunganya dengan Tuhan. Jangan
sampai ibadah kita tidak ada lagi hubungannya dengan mezbah Tuhan. Lembu,
kambing dan domba itu adalah korban yang akan disembelih dan dibakar di mezbah
untuk baunya harum di hadapan Tuhan. Tetapi kalau dilepas maka tidak ada
hubungan lagi dengan sorga. Kasihan kalau sudah terjadi seperti ini.
Walaupun Israel zaman Yeremia sudah
separah itu, Tuhan tidak biarkan. Tuhan katakan “Yeremia pergilah berdiri di
pintu gerbang, hadang mereka yang beribadah, beritahu kesalahan mereka”. Tuhan masih mengasihi mereka tetapi kasih Tuhan mereka
tolak. Saudara
bukan orang-orang yang menolak kasih Tuhan.
Saya tidak sanggup kalau Tuhan tidak
memberi kasih. Saya tidak mampu untuk mempertahankan hubunganku dengan Kekasih
di Sorga, jika Kekasih Sorga tidak mencurahkan kasihNya kepadaku. Lewat apa?
Lewat rahasia yang dibuka maka Dia tunjuk kepada taman Eden. Sekalipun banyak tantangan yang saya hadapi, tetapi begitu mataku melihat pada
taman itu maka lahirlah sukacita.
II
Korintus 8:1-2
8:1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada
kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di
Makedonia.
8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai
penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun
mereka kaya dalam kemurahan.
Mereka menderita tetapi bersukacita. Bahkan
bukan hanya bersukacita namun disebut sukacitanya meluap. Ini sukacita yang
aneh. Bagi gereja Tuhan enak kita nyanyikan “apa yang dapat memisahkanku dari
kasihmu Tuhan” tetapi coba jika alami apakah masih sukacita? Saya katakan dalam nama Tuhan Yesus,
sumbernya sukacita ada di taman Eden. Jadi kalau pandangan saudara ke sana, biarpun
derita sengsara menghambat kita, kita tetap bersukacita. Sebab satu saat kita
akan ada di ruangan maha suci bersama dengan Yesus. Itulah taman Eden yang kita
nanti-nantikan.
Ketika pertama menghadap Firaun, yang
pertama ditampilkan oleh Musa adalah sukacita. Selanjutnya pada ayat 3
berbicara bagaimana ibadah yang harus mereka lakukan yang disebut tiga hari.
Angka 3 hari ini menunjuk 3 hal yang harus kita perhatikan.
1. Kita tahu angka 3 itu angka korban Kristus mati dan bangkit. Tetapi
prakteknya di mana! Bagaimana seharusnya kita menikmati angka 3 ini di dalam ibadah. Supaya jangan kita
dilempar dan dihancurkan Tuhan seperti Silo.
Yohanes 2:19
2:19
Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku
akan mendirikannya kembali."
Apakah ibadahmu ada angka 3? Angka 3 di sini mengandung nilai
pembaharuan. Kalau namanya pembaharuan, dari sarang penyamun dirubah kembali
pada fungsi yang sebenarnya. Tadinya penyamun ini mencari keuntungan financial,
kemudian harus dirubah menjadi rumah doa. Ini yang dimaksud. Jangan sampai kita
beribadah tetapi mana angka 3. Saudara bayangkan saja, 3 hari Yesus harus ada
dalam perut bumi, mati dan bangkit. Sesudah Dia bangkit beberapa hari kemudian
Dia mengangkat gembala. Jadi yang lebih dahulu harus mengalami angka
pembaharuan angka 3 adalah gembala. Saya apakah ada pembaharuan. Yang tadinya
hanya melayani mengejar keuntungan, harus berubah melayani membawa umat untuk
menyembah Tuhan, menyerah sepenuh kepada Tuhan. Apakah iya seperti itu atau
tetap sarang penyamun.
Rasul Paulus dalam suratannya tandas berkata:
II Korintus 2:17
2:17
Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari
firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya
dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.
Filipi 3:18-19
3:18
Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan
pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib
Kristus.
3:19
Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan
mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara
duniawi.
Roma 16:17-18
16:17
Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap
mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan
perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
16:18
Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani
perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa
mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.
Ini jelas, bahkan disinggung tentang akhir zaman.
Maukah kita dirubah? Kalau mau, dengarkan suara Tuhan jangan
tersinggung. Lihat pandangan mata Tuhan jangan marah. Itu berarti orang yang
menerima angka 3 dalam tanda pembaharuan.
2. Lukas 13:6-7
13:6
Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang
tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu,
tetapi ia tidak menemukannya.
13:7
Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang
mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon
ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
Dalam Keluaran tadi 3 hari, di sini angka 3. Apa yang Tuhan lakukan? Memeriksa.
Supaya kita beribadah tidak dilempar oleh Tuhan seperti dalam Yeremia pasal 7,
relakanlah dirimu diperiksa. Ada sesuatu yang dicari oleh Tuhan. Seperti kalau
kita merasa kurang sehat lalu datang pada dokter maka dokter akan mendiagnosa
memeriksa sakit apa itu. Jika kita diperiksa oleh Tuhan, relakanlah, ada maksud
Tuhan. Tetapi kadang kita tidak mau diperiksa. Kalau kita tidak mau diperiksa,
lihat ada yang bertanggung jawab. Tetapi kalau tidak mau diperiksa, tebang
saja! Kita yang hidup akhir zaman ini, dengar perkataan Pemilik kebu. Dia
memeriksa dan ada yang berani pasang badan terhadap yang diperiksa sebab tidak didapatkan yang dicari pemilik kebun.
Tetapi kalau tidak mau digarap, tebang saja!
Itu sebabnya jangan kita kurang hati jika Tuhan meraba dan
memeriksa kita. Jika kita diraba oleh Tuhan, dilihat oleh Tuhan, mendengar
perkataan Tuhan setajam apapun, jangan kurang hati. Sebab kita sedang diperiksa.
Bukan hanya diperiksa kemudian dilepas begitu saja tetapi untuk selanjutnya dirawat oleh
Tuhan lewat hamba Tuhan.
3. Bilangan 19:11-12
19:11
Orang yang kena kepada mayat, ia najis tujuh hari lamanya.
19:12 Ia
harus menghapus dosa dari dirinya dengan air itu pada hari yang ketiga, dan
pada hari yang ketujuh ia tahir. Tetapi jika pada hari yang ketiga ia tidak
menghapus dosa dari dirinya, maka tidaklah ia tahir pada hari yang ketujuh.
Jika kita tidak mengkaitkan dengan hari ketiga, dan tidak ada
hubungan dengan itu maka tidak akan tahir untuk selama-lamanya. Tidak ada yang
bisa mentahirkan dosa kita kalau bukan kematian dan kebangkitan Kristus. Angka
7 angka akhir zaman, angka 7 angka kesempurnaan, angka 7 angka perhentian. Kita
tidak akan sempurna dan tidak akan masuk dalam perhentian jika tidak menghargai angka 3. Hanya
korban Kristus yang menghapus dosa kita. Kalau tidak percaya silahkan, tetapi
orang itu tidak punya hak masuk dalam Kerajaan 1000 tahun, itulah sabat. Dia
juga tidak punya hak untuk masuk dalam kerajaan Sorga.
Jangan kita dibuang seperti Silo. Silo
ini adalah wilayah
suku Dan. Ketika pembagian tanah, suku Dan ini suku yang terakhir mendapatkan
pembagian tanah itu. Pada waktu 4 suku sudah menerima pembagian tanah, masih
ada 7 suku yang belum menerima. Dari 7 suku ini, Dan yang terakhir. Dan ini mendapat
kesempatan di mana Tabernakel di tempatkan di Silo. Sementara Silo ini artinya perhentian. Kalau tidak mau
diperiksa, tidak mau disucikan, nanti kehilangan Silo, kehilangan perhentian. Artinya
bisa kehilangan kerajaan 1000 tahun.
Tetapi ada kesalahan suku Dan. Di
Silo ada Tabernakel, kemudian mereka hadirkan Terafim di situ milik Mikha. Yang
melayani Mikha ini adalah seorang imam dari suku Lewi. Setelah ditawari suku
Dan “dari pada kau hanya melayani satu keluarga, ayo lebih baik kau pilih kami”
siapa yang dia pilih? Dia pilih suku Dan. Ini kesalahan banyak kami hamba
Tuhan. Imam itu langsung bersukacita dan bergembira. Dari pada hanya melayani
satu keluarga, lebih baik melayani satu suku, incomenya pasti lebih besar.
Kalau saya mau berakhir seperti itu, lebih baik saya di Toli-toli atau di
Luwuk. Tetapi tetap kami bertahan di sini walaupun nenek-nenek jompo yang kami
layani.
Bagaimana sikap dari imam suku Lewi
ini yang jangan sampai ditiru oleh kami hamba Tuhan.
Hakim-hakim
18:19
18:19 Tetapi jawab mereka kepadanya: "Diamlah,
tutup mulut, ikutlah kami dan jadilah bapak dan imam kami. Apakah yang lebih
baik bagimu: menjadi imam untuk seisi rumah satu orang atau menjadi imam untuk
suatu suku dan kaum di antara orang Israel?"
Apa kata imam itu? Akhirnya kegembiranya
dia bayar dengan apa?
Hakim-hakim
18:20
18:20 Maka gembiralah hati imam itu, diambilnyalah
efod, terafim dan patung pahatan itu, lalu masuk ke tengah-tengah orang banyak.
Ada imam-imam melayani mereka tetapi
salah tahbisan.
Apalagi jemaat walaupun didustai mereka ikut saja. Akhir zaman ini kita harus
waspada.
Hakim-hakim
18:25
18:25 Berkatalah bani Dan kepadanya: "Janganlah
suaramu kedengaran lagi kepada kami, nanti ada orang yang menyerang engkau
karena sakit hati dan dengan demikian engkau serta seisi rumahmu kehilangan
nyawa."
Ternyata mereka ini menyandang rasa sakit
hati. Hati-hati saudara, kehidupan yang tidak ada sukacita, tetapi ada sukacita
kalau ada income, di dalamnya ada roh
sakit hati.
Mikha 3:5
3:5 Beginilah firman TUHAN terhadap para nabi, yang menyesatkan
bangsaku, yang apabila mereka mendapat sesuatu untuk dikunyah, maka mereka
menyerukan damai, tetapi terhadap orang yang tidak memberi sesuatu ke dalam
mulut mereka, maka mereka menyatakan perang.
Ibadah model seperti ini apakah bisa
diterima Tuhan? Orang boleh sakiti hatimu
tetapi jangan kita balas
dendam. Biarlah kita terima semuanya karena kita mau dibaharui dan diperiksa. Saya
mau bukan cuma diperiksa tetapi saya mau mengalami penyucian, itulah angka 3. Pengampunan
dosa hanya ada pada Yesus. Pentahiran dari segala najisan hanya ada pada Yesus.
Kita rindu agar kita menikmati apa
itu sukacita dari Tuhan. Biarpun di dalam penderitaan tetapi sukacita mereka
meluap-luap. Ini yang kita rindukan. Tuhan tolong saya, sukacitaku belum
seperti orang Makedonia. Tuhan saya merindu seperti itu, saya mau di taman itu.
Apapun derita sengsara saya mau ada di sana, saya mau bersukacita.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar