Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 8:8-9
8:8 Lalu malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan
ada sesuatu seperti gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke
dalam laut. Dan sepertiga dari laut itu menjadi darah,
8:9 dan matilah sepertiga dari segala makhluk yang
bernyawa di dalam laut dan binasalah sepertiga dari semua kapal.
Gunung
besar yang menyala-nyala seperti api, dilempar oleh Tuhan ke laut. Akibat
gunung itu jatuh ke laut maka 1/3 laut menjadi darah dan 1/3 kapal binasa. Jadi
tujuan sangkakala kedua ini adalah mencabut gunung yang menyala kemudian
dilempar ke laut. Dan akibatnya 1/3 laut menjadi darah dan ikan-kan mati, serta
1/3 kapal binasa.
Syukur
dan puji kepada Tuhan, kita harus bertanya kepada pemilik Firman, apa bahasa
atau maksud Tuhan dalam dua ayat ini kepada saya
dan kepada saudara. Tentu tidak hanya dicatat dan dijadikan panorama atau
pandangan, tanpa nilai rohani dalam pengajaran Firman.
Gunung
yang dilempar ke laut ini adalah gunung yang mengusik gunung Tuhan yang
menjulang tinggi di mana ada Firman pengajaran. Tuhan mengadakan pembalasan.
Gereja Tuhan digambarkan oleh Tuhan bagaikan gunung yang menjulang tinggi dan
labelnya gunung Sion dan Yerusalem, di mana Firman pengajaran muncul. Gereja
yang punya Firman pengajaran diibaratkan gunung yang menjulang tinggi, punya nilai
rohani yang kuat karena bangsa-bangsa berbondong-bondong ke sana. Ini yang
tidak disuka dan tidak diinginkan oleh gunung yang satu ini, sehingga dia
mengupayakan supaya tujuan gunung
yang ada Firman pengajaran ini tidak mencapai sasaran akhir.
Pelajaran
bagiku dan bagi saudara, jika kita ini mengakui ada Firman pengajaran dalam
gereja, itu diibaratkan seperti gunung yang menjulang tinggi. Ini yang mau
diganggu oleh gunung yang terbakar yang dibuang ke laut ini. Jadi kita tidak
harus santai karena kita diganggu, saudara akan diganggu dan itulah sasaran
gunung yang satu ini. Nanti kita lihat gunung yang satu ini ada api yang
menyala dan dilemparkan oleh
Tuhan, yaitu dilempar ke laut.
Yesaya 2:1-2
2:1 Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos
tentang Yehuda dan Yerusalem.
2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung
tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang
tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
Ini
yang dia tidak mau dan akan dihadang oleh aktivitas gunung yang satu itu.
Yesaya 2:3-4
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:
"Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar
kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari
Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Jadi
anak Tuhan yang mau dan punya minat menerima Firman pengajaran, pertama ada
ajakan satu dengan yang lain. Ada roh ajakan kepada kekasih yang lain. Jadi
ketika saudara sudah di dalam rumah mengenyam Firman pengajaran, jangan egois,
ajaklah orang lain. Dan itu akan terjadi secara estafet. Sehingga nanti
nampaknya seperti berduyun-duyun. “Mari kita naik ke gunung Tuhan” ajakan ini
yang didengar gunung yang satu itu, hal ini yang tidak dia mau. Kita nanti akan
melihat dia bersaksi.
Bukan
kita hanya menerima pengajaran lalu diam di tempat, tetapi kita harus
mempraktekkan Firman itu, yang disebut kita berjalan untuk menempuhnya. Itulah
praktek, sebab di ujung jalan sana kita akan mencapai nikah yang rohani. Ini
yang mau dihadang. Sebabnya waspada dengan perjalanan saudara. Jika saudara
anggap tidak berbahaya, berarti anda melecehkan Firman! Kalau bersikap tidak
apa-apa, itu melecehkan Firman, akan terjadi
apa-apa nanti. Justru yang kita katakan tidak apa-apa, itu yang akan menjadi
apa-apa nantinya. Akhirnya hidupmu terhambat untuk masuk dalam ujung perjalanan
itu yaitu masuk dalam nikah yang rohani bersama Kristus, masuk dalam
persekutuan Tubuh Kristus. Tujuan akhirnya adalah:
Wahyu 19:7; 21:9
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan
memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya
telah siap sedia.
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang
memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu
ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan
kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
Ini
yang mau dihadang, begitu gesit dan giat gunung yang satu ini. Bukan gunung
tangkuban perahu atau gunung lain.
Ada
yang mau menghadang saudara, jangan santai. Kami orang tua, nikah kita harus
kita izinkan dikawal dengan Firman pengajaran. Anak muda remaja izinkan hidupmu
dikawal oleh Firman pengajaran.
Berarti anda punya niat dan iktiar untuk merangkul Firman pengajaran. Karena lewat
Firman pengajaran ini kita dikawal oleh Tuhan karena ada gunung yang mau
mengganggu saudara. Gunung itu menyala makanya Tuhan lempar ke laut.
Yeremia 51:25
51:25 Sesungguhnya, Aku menjadi lawanmu, hai gunung
pemusnah, demikianlah firman TUHAN, yang memusnahkan seluruh bumi! Aku akan
mengacungkan tangan-Ku kepadamu, menggulingkan engkau dari bukit batu, dan
membuat engkau menjadi gunung api yang telah padam.
Seluruh
bumi akan dimusnahkan, skopnya luar biasa, sasarannya jelas.
Yeremia 51:26
51:26 Orang tidak akan mengambil batu penjuru atau
batu dasar dari padamu, tetapi engkau akan menjadi tempat tandus yang kekal,
demikianlah firman TUHAN.
Tidak
ada batu penjuru di gunung yang satu ini, tidak ada dasar pembangunan rumah
Tuhan di gunung ini. Lihat ayat 24, siapa gunung ini?
Yeremia 51:24
51:24 Namun Aku akan membalaskan kepada Babel dan
kepada segenap penduduk negeri orang Kasdim segala kejahatan yang telah mereka
lakukan terhadap Sion, di depan matamu sendiri, demikianlah firman TUHAN.
Saya
terperangah ketika saya dibawa oleh Tuhan pada ayat-ayat ini, saya ketakutan.
Tadinya saya bertanya-tanya “sangkakala kedua ini apa Tuhan”. Tetapi begitu
Tuhan bicara satu kata, langsung menebar. Tuhan langsung perlihatkan dua aktivitas yang berbeda tujuan. Yang satu
gunung yang menjulang tinggi itulah Sion yang ada Firman pengajaran. Justru membawa
kita menempuh perjalanan sampai menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Tetapi ada
gunung yang satu, aktivitasnya beda mau
mengusik saudara. Sekarang kita membuka peluang kepada Babel atau kita menutup.
Kalau membukakan kesempatan
kepada Babel maka hancur kita, karena skopnya seluruh dunia, bukan hanya
membinasakan gunung Sion, luar biasa pekerjaannya.
Makanya
saudara perhatikan, jangan beri peluang pada roh Babel. Sasarannya adalah Sion,
sasarannya adalah gereja Tuhan yang punya Firman pengajaran. Selekasnya saudara
ditarik oleh Tuhan untuk membuka diri menerima Firman pengajaran, izinkan Tuhan
mengawal saudara. Awas ada Babel, gunung yang menyala yang mau Tuhan padamkan,
makanya dilempar di laut.
Ini
yang harus kita jaga hari-hari terakhir ini. Ketika kita menerima Firman pengajaran lewat tuntunan Firman pengajaran ini maka
jelas kita menapaki. Ingat iblis bukan iblis kalau dia tidak menghambat
saudara, dia akan menggunakan sarana Babel untuk mengganjal saudara.
Kelihatannya tadi gunung ini mirip, tetapi Tuhan katakan tidak ada batu penjuru
di sana. Jadi tidak laku batu di situ, jangan coba ambil batu di situ. Dan
kalau kita kena roh Babel ini maka saya dan saudara sudah tidak berharga di hadapan Tuhan! Ini jangan
terjadi, sebab
itu kita harus waspada.
Makanya
ketika Tuhan sudah menyatakan ini, maka bukan sombong-sombongan hanya kemurahan
Tuhan saya bisa bangun jam 2 menyembah Tuhan. Dan saat menyembah Tuhan saat itulah Tuhan berikan. Untuk siapa Tuhan
bukakan rahasia Firman? Untuk saudara! supaya saudara terhindar dari aktivitas gunung yang
menyala-nyala ini, tetapi Tuhan buang ke laut.
Gunung
ini sok aksi, seakan-akan ada batu penjuru di dalamnya padahal tidak ada! Jangan
coba gunung Tuhan kita ganti dengan gunung ini, itu suatu penyimpangan di
hadapan Tuhan. Jangan coba ambil batu penjuru, batu pahatan dari gunung ini,
itu pelecehan. Olehnya izinkan Tuhan kawal hidupmu secara pribadi dan dalam nikah rumah tangga. Sebab jika kita
lengket di situ maka orang itu tidak ada nilai di hadapan Tuhan. Olehnya jangan
main-main dengan nikah rumah tangga dan dalam kehidupan muda mudi. Kita ada
dalam pengajaran maka kita diincar oleh gunung yang satu ini. Makanya Babel
dilempar ke laut dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
Wahyu 18:21
18:21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat
sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya:
"Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke
bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
Berarti
kehidupan yang kena getah dan tidak cepat berubah sikap maka dia juga nanti
ikut terbawa. Olehnya perhatikan baik-baik dalam perjalanan gereja Tuhan.
Yang
kena pengaruh
Babel akibatnya adalah
mati 1/3 makhluk di laut. Bicara laut itu adalah air yang luas. Di sana ada
makhluk-makhluk yang bercorak ragam. Dan mereka hanya menanti-nantikan tangan
Tuhan untuk membuat mereka kenyang. Dan mereka kenyang karena Tuhan pelihara dan
menjaga mereka. Ini pelajaran bagi kita,
kalau saya dan saudara kemudian hanya memfokuskan pada persoalan yang
diciptakan oleh Tuhan tanpa mengembalikan puji dan syukur serta mengembalikan
kepada Tuhan hakNya, maka
tidak beda dengan makhluk laut yang akan mati! Ini jangan terjadi pada kita.
Mazmur 104:25
104:25 Lihatlah laut itu, besar dan luas wilayahnya,
di situ bergerak, tidak terbilang banyaknya, binatang-binatang yang kecil dan
besar.
Semoga
yang disebut di sini bukan saya dan saudara. Ini bukan binatang secara
lahiriah, bukan ikan hiu, ikan paus, nike, lure, rono. Apa arti pengajaran
untuk kita kalau hanya seperti itu.
Mazmur 104:26
104:26 Di situ kapal-kapal berlayar dan Lewiatan yang
telah Kaubentuk untuk bermain dengannya.
Lewiatan
ini gayanya meluncur dan melingkar. Meluncur menunjuk kecepatan, melingkar
menunjuk kekuatan untuk meremukkan.
Mazmur 104:27
104:27 Semuanya menantikan Engkau, supaya diberikan
makanan pada waktunya.
Mereka
ini cuma butuh makan (soal perut),
butuh yang lahiriah. Tuhan tidak diam, Tuhan berikan untuk seketika. Tetapi
bila gunung yang terbakar itu dilemparkan maka 1/3 dari mereka mati, kapalpun
1/3 binasa.
Mazmur 104:28
104:28 Apabila Engkau memberikannya, mereka
memungutnya; apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan.
Ini
pembelajaran bagi kita. Untuk seketika Tuhan berikan matahari dan hujan bagi
orang yang baik maupun orang yang jahat menurut Matius pasal 5. Sekarang Tuhan
juga berikan makanan kepada binatang di laut. Memang Tuhan masih memperlakukan
kita dengan baik. Semoga saudara tidak ada sifat seperti binatang di laut,
hanya menanti diberi makan tetapi tidak ada pujian serta pelayanan kepada
Tuhan, itu sebatas binatang di laut. Orang Kristen yang tidak mau terlibat dalam
pelayanan dan tidak suka memuji serta menyembah Tuhan berarti dia seperti hewan
di laut. Saudara mestinya menawarkan diri untuk bekerja bagi Tuhan kalau benar
saudara bukan makhluk laut. Tidak usah dikomando dari mimbar, saudara lapor
“saya mau buat batako, saya mau kerja ini dan itu”. Banyak pekerjaan yang bisa
kita lakukan tanpa dikomando di rumah Tuhan, itu bukan karakter binatang di laut!
Mazmur 104:29
104:29 Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka
terkejut; apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali
menjadi debu.
Kalau
sampai Tuhan sudah menyembunyikan wajah, mereka terkejut. Bagaimana kalau itu
binatang sungguhan, ikan paus sungguhan. Begitu Tuhan menyembunyikan wajah,
begitu Tuhan tarik Firman pengajaran baru mereka kaget.
Mazmur 104:35
104:35 Biarlah habis orang-orang berdosa dari bumi,
dan biarlah orang-orang fasik tidak ada lagi! Pujilah TUHAN, hai jiwaku!
Haleluya!
Hubungan
laut dengan orang fasik itu bekerja sama dan mereka nyaman. Makanya orang fasik
itu digambarkan seperti laut yang bergelora. Sehingga tidak ada damai dalam
diri mereka. Ini kita perhatikan. Ternyata binatang atau makhluk-makhluk tadi
menggambarkan kehidupan manusia yang punya karakter fasik. Dan orang fasik
dalam Mazmur 36:2 dosa bertutur dalam hatinya dan dia tidak merasa apa-apa.
Tidak ada rasa gentar terhadap dosa yang bertutur dalam hatinya, tidak ada
ketakutan.
Mazmur 36:2
36:2 Dosa bertutur di lubuk hati orang fasik; rasa
takut kepada Allah tidak ada pada orang itu,
Gunung
yang terbakar itu dilempar di laut dan makhluk di laut mati. Siapa makhluk di
dalam laut itu? Apakah sebatas ikan di sana? Tidak sebatas itu. Kalau secara hurufiah, apa gunanya Tuhan
taruh di situ tanpa ada pelajaran rohani di sana. Saudara lihat baik-baik, ada aktivitas
di sana. Apalagi Lewiatan, dia mengganggu kebun anggur.
Yesaya 27:1
27:1 Pada waktu itu TUHAN akan melaksanakan hukuman
dengan pedang-Nya yang keras, besar dan kuat atas Lewiatan, ular yang meluncur,
atas Lewiatan, ular yang melingkar, dan Ia akan membunuh ular naga yang di
laut.
Saudara
lihat kekuatan Lewiatan yang ada hubungannya dengan Babel itu, dia meluncur,
itu menunjuk kecepatan luar biasa. Kalau sekarang kita santai-santai, coba lihat
isi laut itu! Coba lihat kehidupan makhluk di laut yang hanya mau cari makanan
jasmani dari Tuhan tetapi tidak ada pujian dan pelayanannya kepada Tuhan. Dia
meluncur itu menunjuk kecepatan penuh. Siapa yang mau menolong saya dan
saudara. Dia akan meluncur dan melingkar. Melingkar itu menunjukkan kekuatan
untuk meremukkan dan menghancurkan. Lihatlah aktivitas di laut ini.
Yesaya 27:2-3
27:2 Pada waktu itu akan dikatakan: "Bernyanyilah
tentang kebun anggur yang elok!
27:3 Aku, TUHAN, penjaganya; setiap saat Aku
menyiraminya. Supaya jangan orang mengganggunya, siang malam Aku menjaganya;
Ini
roh mempelai yang mau diganggu. Kenapa bicara laut tiba-tiba bicara anggur.
Makanya Tuhan menjaga siang dan malam, Dia tidak pernah terlelap dan tidak
pernah tertidur hanya untuk menjaga supaya roh mempelai jangan hilang dari
saudara. Itu yang Tuhan kawal. Jangan saudara lepaskan diri dari pengawalan
Tuhan. Dengan sengaja saudara melepaskan diri dari pengawalan Tuhan, apakah
Tuhan tidak ada?.
Kalau
saudara meyadari hidupmu tidak berdaya menghadapi Lewiatan ular yang melingkar
dan meluncur ini maka saudara akan waspada dengan kondisi rohanimu, tidak
membuka peluang kepada Lewiatan untuk meremukkan dan menghancurkan saudara,
maka izinkan saudara tampil seperti kebun anggur yang dikawal oleh Tuhan.
Jangan lepaskan pengawalan dan anda ikuti keinginan daging, nanti anda menangis
dengan air mata darah. Perjuangan hamba Tuhan untuk seperti I Timotius 4:16 itu
nampak dan nyata dalam diri hamba Tuhan.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu.
Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan
menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Jangan
saudara remehhkan, itu bagian dari Tuhan mengawal gereja Tuhan untuk mengawal
suasana kebun anggur, menjaga roh mempelai agar roh mempelai itu berkembang
sampai kita memandang wajah Mempelai Laki-laki Sorga. Ini yang harus kita
perhatikan lebih dahulu.
Ini
gunung, ada saingan, tidak diam. Dan tujuan yang dia serang justru gunung yaitu
gereja yang punya Firman pengajaran. Jangan berpikir “kalau begitu tidak usah
masuk gereja yang ada Firman pengajaran, kita aman”. Kalau merasa seperti itu
lebih parah lagi, masuk neraka seterusnya!
Kenapa
makhluk di laut ini hanya mengharapkan tangan Tuhan memberi makan? Ayub
mengatakan “jangan coba mencari hikmat di laut, tidak ada hikmat di laut!”.
Ayub 28:14 (Perikop: manusia tidak dapat
menemukan hikmat)
28:14 Kata samudera raya: Ia tidak terdapat di
dalamku, dan kata laut: Ia tidak ada padaku.
Ini
bicara tentang hikmat. Hikmat itu terkait dengan pembukaan rahasia Firman karena hikmat yang membuka rahasia Firman.
Jika tidak ada pembukaan rahasia Firman dalam gereja Tuhan, berarti itu
bagaikan laut yang tidak punya hikmat.
Efesus 1:8
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala
hikmat dan pengertian.
Hikmat
Allah itu yang mengangkat dan membuka rahasia Firman. Hikmat Allah itu Roh
Kudus.
Efesus 1:9
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya
kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang
dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
Jadi
pembukaan rahasia Firman itu ujung-ujungnya membawa saudara bersatu dengan
kepala. Dan sebelum kita bersatu dengan kepala, kita harus ingat bahwa kita sudah mau habis
waktu. Kalau saudara di
laut, artinya suasana hidupmu hanya sebatas “saya pokoknya orang Kristen, saya
diberi makan oleh Tuhan” tetapi tanpa pelayanan, tanpa menawarkan diri untuk
melayani Tuhan, saudara tidak beda dengan lewiatan, tidak beda dengan ikan hiu,
tidak beda dengan ikan paus, ikan pari dan sebagainya. Akhirnya hidup di
dalamnya itu saling memangsa satu dengan yang lain, karena tidak ada hikmat!
Dan aneh, saling memangsa ini justru dikenakan kepada manusia. Pada manusia
siapa? Yang muak akan Firman! Ini yang bahaya. Jangan sampai bunyi sangkala
kedua ini ditiup dan kita ada dalam
karakter ini. Itu bahaya! Makanya sebelum terjadi Tuhan sudah duluan memberi
tahu kepada kita.
Binatang
di laut memang saling memangsa. Manusia juga saling memangsa. Karena apa? Muak
terhadap Firman pengajaran. Karena apa? Tidak menghargai penggembalaan.
Zakharia 11:8-9
11:8 Dalam satu bulan aku melenyapkan ketiga gembala
itu. Kemudian aku tidak dapat menahan hati lagi terhadap domba-domba itu, dan
mereka pun merasa muak terhadap aku.
11:9 Lalu aku berkata: "Aku tidak mau lagi
menggembalakan kamu; yang hendak mati, biarlah mati; yang hendak lenyap,
biarlah lenyap, dan yang masih tinggal itu, biarlah masing-masing memakan
daging temannya!"
Dilepas
penggembalaan berarti tidak ada pengawalan lagi. Gembala itu bertugas
mengawasi. Kalau sudah tidak dikawal oleh Tuhan, akibat tidak menghargai
pengawalan Tuhan lewat Firman penggembalaan, dia sudah muak dengan Firman
penggembalaan, begini akibatnya nanti. Ini jangan terjadi dalam diriku dan
dalam diri saudara, karena semua ini bukan hal yang elok/ indah tetapi mengerikan.
Kita lihat dulu, bagaimana Tuhan melakukan hal
ini. Di sinilah pembelaan Tuhan. Ada gunung Tuhan yang menjulang tinggi, ada isi Firman pengajaran. Iblis pakai Babel
mengganggu, tetapi Tuhan hantam yang mengganggu. Tetapi kalau yang dikawal ini kemudian
tidak mau Tuhan kawal maka dia juga dihantam oleh Tuhan. Olehnya beri diri digembalakan
dalam kebenaran Firman. Di sana kita mendapatkan pengawalan yang luar biasa
dari Tuhan.
Jika
melihat riwayat laut ini, kita harus kembali dalam Kejadian 1:10.
Kejadian 1:10
1:10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan
kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Sebenarnya
laut itu baik, bukan tidak baik. Tetapi ulah penghuni laut inilah yang membuat
jadi tidak baik. Sebenarnya Tuhan mengatakan baik dan Tuhan sendiri yang
ngomong. Bukan manusia yang mengatakan baik, tetapi Tuhan. Makanya yang baik
itu jangan sampai kita rusak. Rencana Tuhan itu begitu baik, sehingga akhir
dari penciptaan Tuhan, Tuhan katakan sangat baik. Waktu Tuhan menciptakan binatang
yang besar-besar Tuhan katakan baik menurut jenisnya. Tetapi begitu Tuhan menciptakan manusia, menciptakan
sepasang nikah, Tuhan tidak hanya katakan baik, tetapi sangat baik. Ke situ tujuan
kita! Kita berada pada hari keenam minggu ketebusan, kita ada di situ, kita
akan meraih yang terbaik.
Hari
pertama ada pemisahan terang dan gelap,
hari kedua ada pemisahan air di atas dan air di bawah, hari ketiga ada
pemisahan antara darat dan laut. Jadi ingat kata pemisahan ini. Jangan sampai
kata pemisahan ini walaupun Tuhan katakan baik, jangan sampai kita nodai.
Yang
terbaik bukan jenisnya tetapi sepasang nikah. Saudara harus berjalan ke sana.
Kita dibimbing oleh Tuhan. Kita ada di gunung yang tinggi yaitu Firman pengajaran
maka tujuan kita ke sana.
iblis tahu itu maka dia pakai media Babel untuk mengganjal saudara. Jangan
sampai saudara tidak menjaga diri.
Harus
dicek pasangan yang mau menikah. Jangan sampai kita tumpangkan tangan malah
kutuk yang jatuh jika dia tidak benar dan menyembunyikan kejahatan dan
kenajisan. Jangan sampai bukan berkat tetapi kutuk yang turun.
Makanya
bapak-bapak ibu-ibu kawal anakmu apalagi yang sudah berangkat dewasa. Sebab
nikah ini bukan sebatas nikah di dunia ini tetapi kita akan dibawa pada nikah
yang rohani, nikah dengan Kristus. Di sana ada isteriku, di sana ada anakku, di
sana ada cucuku, di sana ada jemaat Tuhan, semoga semua kita ada di sana, itu kerinduan hatiku. Kita ada pada hari yang
keenam, jangan main-main.
Hati-hati
dengan perjalanan hidup kita karena kita diintip terus oleh gunung (Babel) yang satu itu. Dia pikir dari gunung
itu ada batu untuk batu
penjuru, tetapi Tuhan katakan tidak ada! Tetapi kalau Tuhan tidak katakan tidak
ada, kita bisa tertipu. Coba kalau tidak Tuhan bukakan dulu bahwa tidak ada,
bisa kita pikir ada batu penjuru dan kita ambil saja. Bahkan berpikir kita
dipahat dari sana, lupa kita dipahat dari mana. Kita ini dipahat dari gunungnya
Tuhan.
Yesaya 51:1
51:1 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang
benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya
kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu
tergali.
Jika
batu ini ada perasaan maka begitu dipahat dia akan berteriak “sakit!”. Ketika
dilinggis dia akan berteriak sakit!”. Begitulah yang bisa kita renungkan. Dari gunung Sion kita dipahat
dan Dia sakit. Jangan kita khianati, jangan kita buat onar! Mari kita perbaiki
kehidupan kita, jika kita rasa salah segera berdamai dengan Tuhan.
Itulah
laut, Tuhan katakan baik. Tidak dikatakan tidak bagus. Olehnya kita harus
terima ini semua. Tetapi akhirnya setelah manusia jatuh dalam dosa maka semua
penghuni bumi termasuk penghuni laut ini menjadi rusak. Ini pelajaran bagi kita, bukti kehidupan itu sudah tercemar dengan dosa
maka menjadi tidak baik, ada Lewiatan yang meluncur dan melingkar. Ada
kura-kura dan sebagainya yang tidak lagi harmonis di laut.
Kita
perhatikan kenapa? Sebab dari gunung Sion ini jelas-jelas Yoel, nabi akhir
zaman telah bernubuat.
Yoel 2:32
2:32 Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN
akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan,
seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN
akan termasuk orang-orang yang terlepas."
TelingaNya
tetap akan Dia sendengkan pada seruan kita. Di sana ada keselamatan, makanya
tidak senang Babel melihat. Dia tidak senang melihat kita meraih keselamatan
dan kita mendapat panggilan dari Tuhan. Dia ganggu saudara, tetapi hikmat Allah lewat
ungkapan-ungkapan Firman, lewat pembukaan rahasia yang terbesar yaitu nikah
Kristus dengan jemaat, maka sekalipun mau diganggu silahkan saja mengganggu
tetapi kita ada pengawal. Berseru kepada
pengawal kita “pengawal saya diganggu!”. Dan pengawal kita adalah calon suami
kita, itulah Yesus. Gereja diibaratkan seperti perempuan yang bertunangan
dengan Yesus. Berseru bila kita diganggu maka Tuhan akan segera bertindak.
Yang
banyak mengganggu adalah kehidupan Kristen seperti kelas makhluk di laut. Kalau
dalam nikah, isteri pandangannya seperti makhluk di laut inilah yang akan
mengusik nikah. Kalau suami pandangannya di gunung dan isteri pandangannya di
gunung, namun gunung yang berbeda, satu gunung Sion dan satunya gunung di Babel
maka yang di Babel ini yang menjadi penyebab bentrok, tidak ada kesesuaian
paham. Yang satu mau meningkatkan rohaninya, yang satunya tidak mau. Yang tidak
mau inilah yang selalu mengusik.
Makanya
nikah kita harus dikawal oleh Tuhan. Makanya jika yang satu diganggu, panggillah nama pengawal kita, itulah calon suami
kita, itulah Yesus. Kalau mengatakan Yesus sebagai pengawal rasanya kurang pas.
Keterlaluan kita, Yesus sudah rela mengawal tetapi kita masih tidak berubah. Kita
menuju pada kesempurnaan gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini.
Jangan
menjadi kehidupan Kristen yang
melepaskan diri dari pengawalan. Jangan saudara senang dengan daging dan dunia.
Karena hukuman tidak segera dijatuhkan maka manusia selalu mereka-reka yang
jahat.
Pengkhotbah 8:11
8:11 Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat
tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat.
Dia
tidak berpikir pasal 9 ayat 12, dia akan kena jerat.
Pengkhotbah 9:12
9:12 Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti
ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang
tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang
malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.
Apakah
yang kena jerat ini ikan sungguhan? Apakah perumpamaan Yesus dalam Matius pasal
13 tentang penjala ikan itu ikan beneran? Itu adalah jiwa.
Kita
telusuri sifat makhluh laut tadi, supaya
kita terlepas dari cara kita berpikir seperti makhluk-makhluk laut. Kehidupan
Kristen seperti ini yang terkait gunung yang dilempar oleh Tuhan.
Mazmur 104:25
104:25 Lihatlah laut itu, besar dan luas wilayahnya,
di situ bergerak, tidak terbilang banyaknya, binatang-binatang yang kecil dan
besar.
Apa
gunanya jumlah banyak tetapi pikirannya seperti ini.
Mazmur 104:26-27
104:26 Di situ kapal-kapal berlayar dan Lewiatan yang
telah Kaubentuk untuk bermain dengannya.
104:27 Semuanya menantikan Engkau, supaya diberikan
makanan pada waktunya.
Makhluk
ini tahu Tuhan. Jadi apakah makhluk ini betul-betul adalah ikan hiu atau paus? Tidak ini hanya ibarat.
Tuhan
memberi kita makan pada waktunya. Juga dalam Matius 24:41-43, harus memberikan
makan umat tepat pada waktunya.
Matius 24:41-43
24:41 kalau ada dua orang perempuan sedang memutar
batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.
24:42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak
tahu pada hari mana Tuhanmu datang.
24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada
waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga,
dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
Memberi
makan itu adalah tugas penggembalaan. Berarti umat Tuhan harus tahu kapan
waktunya dia diberi makan. Kalau sidang jemaat Kristus Penebus di Jalan Langgadopi
4 ini waktu makan kita adalah hari rabu, sabtu dan minggu. Itulah ketetapan
dalam penggembalaan di sini.
Makhluk
laut saja menunggu kapan diberi makan pada waktunya.
Mazmur 104:28
104:28 Apabila Engkau memberikannya, mereka
memungutnya; apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan.
Kalau
dilihat dari sisi ini, hal ini sangat positif.
Mazmur 104:29
104:29 Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka
terkejut; apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi
debu.
Kenapa
Tuhan menyembunyikan wajah? Karena mereka ini adalah kehidupan yang hanya berpikir bahwa hidup ini
hanya puas memiliki soal yang jasmani, tetapi persoalan yang rohani mereka katakan tunggu
dulu. Akhirnya Tuhan mencabut rohNya. Padahal binatang itu hanya punya jiwa dan
tubuh. Kalau dikatakan Tuhan mencabut rohNya dan mereka mati binasa serta
kembali kepada debu, itu menunjukkan manusia yang hanya mengejar kebutuhan
lahiriah,
sejajar dengan binatang.
Bahkan dalam gereja itulah yang dikumandangkan terus. Berita Firman Tuhan
“pokoknya kalau datang naik sepeda, nanti pulang naik motor. Yang datang naik
motor pulang naik mobil”. Itu yang mereka kejar! Bukan berarti salah memiliki
perkara yang lahiriah, tetapi bukan itu yang ditaruh di depan. Yang ditaruh di
depan adalah hal yang rohani. Ketika mereka mendaulati Tuhan menjadi raja hanya
untuk kebutuhan yang jasmani maka Tuhan katakan “bekerjalah untuk perkara yang
kekal”. Ini yang Tuhan ajar kepada saya dan saudara.
Yohanes 6:27
6:27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat
binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal,
yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh
Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
Kalau
kita
utamakan yang kekal (rohani), maka Dia kekasihmu dan kekasihku, sekaligus Dia mengawal kita. Padahal
tidak pantas kita dikawal.
Yohanes 6:27 (Terjemahan Lama)
6:27 Janganlah kamu bekerja karena makanan yang fana,
melainkan karena makanan yang baka, yaitu yang akan diberi kepadamu oleh Anak
manusia, karena Ialah yang dimeteraikan oleh Bapa itu, yaitu Allah."
Makanan
fana diberikan kepada makhluk-makhluk laut. Apalagi kita sebagai makhluk
Tuhan yang ada di gunungnya yang tinggi. Tidak mungkin makanan kekal itu ditahan dan kita pasti diberi! Kalau ini bisa dipahami oleh saudara, saya berkata Tuhan “Terima kasih” berarti Firman telah mencapai hati kami.
Tuhan yang ada di gunungnya yang tinggi. Tidak mungkin makanan kekal itu ditahan dan kita pasti diberi! Kalau ini bisa dipahami oleh saudara, saya berkata Tuhan “Terima kasih” berarti Firman telah mencapai hati kami.
Semoga
ke depan ini akan ada satu dua tiga orang bahkan kalau bisa semuanya menawarkan
diri “apa yang dibutuhkan untuk pekerjaan Tuhan”. Itu berarti dia sudah
melampaui yang fana, rohaninya sudah di atas. Kalau dari kaca mata rohani saya
sebagai hamba Tuhan, masih banyak yang belum bisa menawarkan diri untuk
pekerjaan Tuhan. Yang betul “apa yang mau saya buat untuk Tuhan”. Maka yakinlah
dalam kehidupan saudara ada meterai seperti yang disebut dalam Yohanes 6:27.
Jangan
ditutup-tutup hal ini. Tuhan katakan kalau apa yang seperti makhluk laut ini
ada, maka akhirnya Tuhan buang muka. Tadinya Tuhan arahkan muka pada mereka,
tetapi yang Tuhan tunggu tidak ada, yang ada malah “tolong supaya tanaman saya tumbuh subur, tolong supaya
anggur saya supaya tumbuh subur” kalau hanya sebatas itu kasihan sekali. Bukan
berarti Tuhan tutup mata, tetapi tolong taruh pada urutan pertama melayani Dia
dan memuji Dia. Nanti urusan yang jasmani itu datang dengan sendirinya. Tuhan
sudah janji mengawal kita.
Mazmur 121:1-6
121:1 Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke
gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?
121:2 Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan
langit dan bumi.
121:3 Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu
tidak akan terlelap.
121:4 Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur
Penjaga Israel.
121:5 TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di
sebelah tangan kananmu.
121:6 Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu
siang, atau bulan pada waktu malam.
Jangan
lupa, pada sangkakala keempat 1/3 dari matahari, bulan, bintang jadi gelap.
Mazmur 121:7-8
121:7 TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala
kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.
121:8 TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang
sampai selama-lamanya.
Tuhan
rela menjadi pengawal. Saudara lihat, sampai sejauh itu Tuhan merendahkan diri
dan rela menjadi penjaga saudara!
Kalau saya pakai istilah Tuhan rela jadi pengawal saudara, keterlaluan kita ini! Kalau pakai bahasa yang lebih tidak
enak lagi, Tuhan rela menjadi jongos saudara, Dia tidak tidur dan tidak
terlelap. Tega kita mempermainkan Dia!
Coba
kalau Dia menjadi satpam, saudara tidur lelap, Dia berjaga. Dia juga jadi
jongos untuk menyediakan makanan bagi saudara. Saudara makan enak, Dia yang
menyediakan. Relakah saudara mengkhianati kekasihmu yang menjadi satpam dan
menjadi jongos? Masih belum cukupkah apa yang Tuhan buat? Jangan tunggu
sangkakala ditiup sampai pada sangkakala yang ketujuh. Pada sangkakala ketujuh
gereja diubahkan oleh Tuhan.
Jangan
tunggu sangkakala berikutnya ditiup,
itu menyeramkan. Sebabnya ketika selesai sangkakala keempat maka ada seruan “celaka,
celaka, celaka sudah lewat dan masih ada 3 celaka lagi akan menyusul”. Jangan
sampai ini terjadi pada kita.
Panggillah
nama Yesus, berseru kepadaNya. Kita butuh pertolongan dari Tuhan, baik yang ada
di sini maupun yang online. Dengarkan, Yesus kekasihmu rela jadi penjagamu, rela untuk menyediakan makanan bagi
saudara. Bahasa ini saya gunakan untuk lebih menyentuh hati saudara. Termasuk
kaki Yudas Iskariot rela
Yesus basuh, Dia merendah. Kaki yang kotor, apalagi kaki Yudas itu baru pulang
transaksi menjual Yesus! Baru beberapa jam yang lalu dia ambil duit
membicarakan penjualan Yesus. Tetapi Yesus masih rela mencuci kakinya. Dia rasa
getaran tangan Tuhan yang menjamah kakinya
tetapi dia tidak berubah apa-apa! Bagaimana dengan saudara, jangan sampai
seperti itu.
Olehnya
mari kekasih yang diberkati Tuhan, kehidupan kita yang hidup akhir zaman ini,
supaya gereja Tuhan benar-benar gereja yang punya arah jelas menjadi Mempelai
Wanita Tuhan. Berserulah, panggillah
namaNya.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar