Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Imamat 23:23-25
23:23 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:24 "Katakanlah kepada orang Israel,
begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus
mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai, yakni
hari pertemuan kudus.
23:25 Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat
dan kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN."
Kembali
kita diperhadapkan dengan pesta bunyi nafiri. Namanya pesta berarti Tuhan
menginginkan orang yang terlibat di dalamnya
dengan hati yang sukacita. Jika berbeda dengan rencana Tuhan sama dengan kita
memisahkan diri dari rencana Tuhan. Jangan saudara berpikir ancaman-ancaman
yang ada di dalam Alkitab itu sifatnya hanya gertak sambal. Tidak! Sebab itu
akan terjadi.
Di dalam
Yehezkiel pasal 12 saudara melihat Yehezkiel memperagakan, dia memikul buntalan
dan malamnya melubangi tembok. Dia memperagakan seperti orang yang akan
mengungsi karena ada bencana. Kemudian dalam Yeremia pasal 52 itu menjadi
kenyataan. Jadi jangan coba kita sindir dan mengejek Tuhan. Kami hamba Tuhan, Alkitab
mengatakan tidak ada seorangpun yang memberangus mulut kami. Kami harus bicara
dan bicara itu berarti makan. Bagi yang berani memberangus mulut lembu yaitu
hamba Tuhan, dia akan menerima resiko dari Tuhan.
Makanya
saya sebagai hamba Tuhan di sini tetap ngomong. Bukan hanya sebatas mengisi
upacara, tidak. Tujuannya supaya kita ada kesiapan diri menyambut kedatangan
Tuhan agar kita terhindar dari bencana. Kalau hal ini kita bisa paham maka
saudara tidak akan mudah tersinggung mendengar Firman. Saudara malah akan
berkata “terima kasih. Jika ditunjuk kesalahan dan kekuranganku berarti
disayang oleh Tuhan”. Kadang kita salah tingkah, salah menerima, kita berbalik
seperti menyindir. Jangan seperti itu.
Tidak
ada seorangpun, baik hamba Tuhan sepenuh maupun jemaat, semuanya harus meniup
nafiri, tidak bisa ditawar-tawar. Bahkan disebut ini suatu kewajiban. Berarti
mutlak dan harus kita meniup nafiri, apakah dia hamba Tuhan 100% maupun
jeemaat. Itu syarat sorga, bukan syarat organisasi gereja apalagi syarat
gembala. Saya dan saudara rindu masuk sorga, lebih lagi kita rindu untuk
menjadi Mempelai Wanita Tuhan, maka apa anjuran Tuhan untuk meniup nafiri (bersaksi) ini tidak bisa ditawar-tawar. Saya
katakan mutlak dan harus kita meniup nafiri.
Nafiri
itu dibuat dari perak. Jadi ketika kita meniup nafiri kita sama dengan bersekutu dengan
korban kelepasan atau korban penebusan. Berarti kita berpegang pada kelepasan
atau ketebusan dari darah Anak Domba Allah. Jadi mustahil kita tidak
bersukacita. Ketika kita memegang nafiri itu berarti kita melihat, kita meraba
dan menjamah bahwa inilah yang menebus kita sehingga kita bersukacita. Kalau
tidak memiliki hal ini berarti Tuhan tidak memberikan penghapusan dosa pada
kita.
Alkitab
mengatakan jika Tuhan mengingat-ingat dosa kami itu berat.
Mazmur 130:3-4
130:3 Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat
kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
130:4 Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau
ditakuti orang.
Karena
ada pengampunan sehingga ada sukacita. Kita raba nafiri korban tebusan/perak itu berarti kita merasakan
mengalami pengampunan sehingga kita bersukacita.
Mazmur 32:1
32:1 Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah
orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
Masakan
orang yang berbahagia tidak bersukacita. “Susah sekali saya, karena utang saya
yang 1 tahun dibayar seseorang” itukan paradoks, itu tidak benar. Mestinya
bersukacita karena utang yang 10 tahun dilunasi orang lain. Demikian hutang dosa kita tidak bisa kita
bayar tetapi Tuhan bayar di Joljuta, dengan pengorbanan penebusan/ perak.
Mazmur 32:2
32:2 Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak
diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!
Acap
kali hal ini tidak dipahami sehingga ketika kita beribadah dan melayani Tuhan
bukannya bersukacita. Tetapi ketika kita menoleh kesalahan dan pelanggaran kita
ditutup oleh Tuhan, masakan tidak bersukacita meniup nafiri, berarti bersaksi buat Tuhan.
Nafiri
ini dari perak. Perak ini dalam penggunaannya pada Tabernakel bukan hanya
digunakan untuk membuat menjadi nafiri. Dalam Keluaran pasal 36 dan 38 itu
disebutkan tentang perak. Perak itu dipakai menjadi kepala dari tiang. Kemudian
menjadi alat penyambung antara tiang yang satu dengan tiang yang lain. Itu baru
di halaman. Ada 60 tiang. 56 tiang sama tugas dan tanggung jawabnya. 4 tiang
berbeda dengan 56 tiang. 56 ini adalah silsilah dari Abraham sampai Yesus yaitu
56 keturunan. Itu saling kait mengkait dan yang mengkaitkan adalah perak.
Memang ada jarak dan jarak itu rahasia, tetapi rahasia itu ada pada angka 5.
Baru
di halaman saja kalau kita melihat tiang, kepalanya itu dari perak dan
pengait-pengaitnya juga dari perak, kita sudah bisa melihat betapa indahnya
Tuhan merogoh kita. Jadi anak Tuhan disatukan oleh pengait atau penyambung dari
perak. Yang menyatukan saya dengan isteri, dengan sesama hamba Tuhan,
menyatukan satu dengan yang lain, itu pekerjaan perak yaitu penebusan Kristus.
Keluaran 38:10,17
38:10 kedua puluh tiang layar itu dengan kedua puluh
alas tiang itu dari tembaga, tetapi kaitan-kaitan tiang itu dan
penyambung-penyambungnya dari perak.
38:17 Alas-alas untuk tiang-tiang itu adalah dari
tembaga, tetapi kaitan-kaitan tiang itu dan penyambung-penyambungnya dari
perak, juga salut kepalanya dari perak. Dihubungkanlah dengan
penyambung-penyambung dari perak segala tiang-tiang pelataran itu.
Jika anak
Tuhan melihat pekerjaan penebusan dari Kristus maka kita akan enak meniup
nafiri/bersaksi. Bila suami isteri diikat dan
disambung oleh perak yaitu penebusan Kristus maka enak dan bersukacita meniup
nafiri. Apalagi ditaruh di kepala. Di sini masih di halaman. Artinya anak Tuhan
yang masih ada di halaman selalu menjunjung dan memikirkan perkara di atas.
Memikirkan bagaimana karya Golgota sehingga dia bisa bagaikan tiang-tiang di
dalam Tabernakel. Makanya dia bisa meniup nafiri, tidak ada kecanggungannya, sebab
dalam nikah ada saling kait mengkait dan sambung menyambung. Sesama hamba Tuhan
juga sambung menyambung dan kait mengkait, kalau kita mau dibangun menjadi
Tabernakel atau Tubuh Kristus.
Jarak
tiang yang satu dengan tiang yang lain tidak disebut tetapi kalau saudara
melihat ada 20 tiang di utara serta 20 tiang di selatan dan saudara bagi dengan
panjang Tabernakel maka saudara akan
menemukan 5 hasta jarak tiang yang satu dengan yang lain. Itulah rahasia, itu
korban kemurahan Tuhan. Jika Tuhan berkorban untuk kita supaya kita bisa
tersambung dengan sorga serta bisa tersambung satu dengan yang lain, kemudian
kita selalu merenungkan pengorbanan Kristus maka itu adalah kemurahan Tuhan.
Maka anak Tuhan akan bersukacita meniup nafiri, tidak akan muring-muring, tidak
akan gundah gulana ketika menerima/melakukan Firman.
Jika
Tuhan tutup mulut hamba Tuhan dan tidak berbicara lagi, ini berbahaya. Tuhan
buat Yehezkiel bisu, tetapi ketika Tuhan bicara dengan Yehezkiel, Tuhan buka
mulutnya. Ketika Tuhan membuka mulut Yehezkiel dia harus berkata “yang mau
mendengar, mendengarlah. Yang tidak mau mendengar tidak usah mendengar, engkau akan
binasa!”.
Jangan
mendengar Firman justru tersinggung. Tidak menutup kemungkinan hamba Tuhan juga begitu. Jika kita
kena Firman, mestinya kita datang minta didoakan, bukannya marah. kalau saudara
ada kepala perak dan kiri kanan ada ikatan perak pasti kita senang. Karena kita
diampuni, Tuhan tidak ingat lagi dosa kita, Tuhan sudah hapus semua. Kesalahan
isteri diampuni suami, kesalahan suami diampuni isteri oleh pekerjaan perak,
oleh pekerjaan kelepasan dari Korban Kristus. Betapa bahagianya kehidupan seperti itu.
Orang-orang
yang mau dibangun menjadi bagian Tubuh Kristus yang disebut Tabernakel, tidak
sukar meniup nafiri, pasti senang bersaksi kepada orang lain. “Kalau saya
melihat diri saya yang lalu, saya jahat sekali, tetapi kemurahan Tuhan saya
diampuni dan diubahkan, bagaimana dengan kau? Ayo kita dengar Firman”. Orang
yang diajak itu akan tertarik karena melihat ada keubahan pada kita dan kita
terus meniup nafiri.
Ini
baru dihalaman, tetapi begitu masuk di ruangan suci, perak bukan lagi di
kepala. Dari 20 papan jenang yang ada di selatan dan 20 papan jenang yang ada
di utara, tiap papan jenang berdiri di atas alas perak bagaikan sepatu. Jadi di
selatan ada 40 sepatu, di utara ada 40. Jadi jumlahnya 80. Di barat ada 6 yang
sama lebarnya dan ada 2 yang hanya lebar setengah hasta. Tetapi semua
masing-masing punya 2 sepatu, tidak ada yang tekor.
Begitu
masuk ruangan suci, yang tadinya di kepala berubah menjadi dasar tumpuan yang membuat kita tidak bisa ditelan dan
dipengaruhi oleh bumi. Karena sudah dijadikan alas, tidak bisa lagi masuk ke
dalam pasir.
Keluaran 36:23-24
36:23 Dibuat oranglah papan-papan untuk Kemah Suci,
dua puluh papan pada sebelah selatan.
36:24 Dan empat puluh alas perak dibuat orang di bawah
kedua puluh papan itu, dua alas di bawah satu papan untuk kedua pasaknya, dan
seterusnya dua alas di bawah setiap papan untuk kedua pasaknya.
Anak
Tuhan yang sudah menjadikan Korban Kristus sebagai dasar hidupnya, dia paham
apa itu angka 40. Itulah angka penghabisan daging. Kalau kita mau menjadi
Mempelai, kita harus belajar. Jangan kita mengikuti segala keinginan daging.
Segala hobi-hobi daging harus kita lepas demi keselamatanku dan keselamatanmu
di depan, jangan sampai antikristus mencungkil matamu.
Keluaran 36:25-27
36:25 Juga dibuat orang untuk sisi yang kedua dari
Kemah Suci, pada sebelah utara, dua puluh papan
36:26 dengan empat puluh alas peraknya: dua alas di
bawah satu papan dan seterusnya dua alas di bawah setiap papan.
36:27 Untuk sisi belakang Kemah Suci, pada sebelah
barat, dibuat oranglah enam papan.
Di
sebelah barat ada 6 papan yang sama lebarnya dan ada 2 yang setengah hasta. Tetapi
walaupun setengah hasta, tetap 2 kakinya.
Keluaran 36:28-30
36:28 Dua papan dibuat orang untuk sudut Kemah Suci,
di sisi belakang.
36:29 Kedua papan itu kembar pasaknya di sebelah bawah
dan seperti itu juga kembar pasaknya di sebelah atas, di dekat gelang yang satu
itu, demikianlah dibuat orang dengan kedua papan yang untuk kedua sudutnya itu.
36:30 Jadi ada delapan papan dengan alas peraknya:
enam belas alas; dua-dua alas di bawah satu papan.
Totalnya
ada 96 alas perak. Ini masih rahasia, bagi hamba-hamba Tuhan semua sudah tahu.
Tetapi jangan dulu ini kita bicarakan.
Saudara
yang diberkati Tuhan, kita perhatikan ini. Kalau kita sudah bicara perak itu, dia mengikuti terus.
Kemudian 4 tiang tabir yang memisahkan ruangan suci dan ruangan maha suci, tiap
tiang 1 sepatunya. Jadi 4 tiang ada 4 sepatunya, empat dasarnya. Jadi 4+96=100.
Ini juga rahasia.
Tidak
ada korban yang bisa menyelamatkan manusia di dunia ini, hanya korban Kristus.
Ayub 14:4
14:4 Siapa dapat mendatangkan yang tahir dari yang
najis? Seorang pun tidak!
Mazmur 49:8-9
49:8 Tidak seorang pun dapat membebaskan dirinya, atau
memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya,
49:9 karena terlalu mahal harga pembebasan nyawanya,
dan tidak memadai untuk selama-lamanya --
Kalau
kita sudah masuk ruangan suci, berarti sudah 100. Artinya kita sudah mendekati
angka nikah. Ini harus kita hargai. Jika melihat rencana Allah yang begitu
mulia bagi kita, kita mau disandingkan menjadi mempelai, siapa yang tidak
bersukacita. Coba ada gadis di sini kemudian ada anak bupati atau anak gubernur
atau anak presiden mau menjadikan dia isteri, tentu dia bangga. Kita mau
menikah dengan Yesus, mestinya bangga. Kenapa kita marah-marah, tidak setuju, sakit
hati dan gundah gulana.
Perak
ini mau menghentar kita. Jadi selain kita melihat ada di kepala kita dan menjadi alas kita, kemudian juga
dibuat menjadi terompet, itu luar biasa. Apa tujuan jika terompet dibunyikan? Yaitu supaya kita semua mau dibawa menjadi
Mempelai Wanita Tuhan.
Saudara
mau untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan? Mau. Makanya ayo kita bergumul.
Sebenarnya rencana Tuhan terlalu indah, tetapi daging kita yang memberontak.
Makanya 40 di utara, 40 di selatan, semua membungkemkan daging.
Keluaran 36:35-36
36:35 Dibuatlah tabir itu dari kain ungu tua, dan kain
ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; dibuat dengan
ada kerubnya, buatan ahli tenun.
36:36 Dibuat oranglah untuk itu empat tiang dari kayu
penaga dan disalutlah itu dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, lagi
dituanglah empat alas perak untuk tiang itu.
Jadi
total alasnya adalah 100. 100 adalah angka kepenuhan Tubuh Kristus, juga angka nikah. Jadi coba lihat rencana
Tuhan, sebelum langit dan bumi diciptakan, sudah ada orang pilihannya.
Efesus 1:4
1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita
sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Jika
saudara diberi kesempatan mendengar, berarti saudara diberi kesempatan untuk
masuk pada pilihan. Olehnya kita harus hargai. Ini kita dapatkan di dalam Kabar
Mempelai. Hamba-hamba Tuhan saja belum tentu kami semua bisa menguasai ini.
Saya bersyukur kepada Tuhan saya diberikan pemahaman dan kami suami istri peroleh dengan perjuangan yang
keras.
Kita
perhatikan ini agar benar-benar kita berdiri di atas dasar perak. Makanya lihat
di mana mempelai wanita berdiri? Di atas bulan dalam tanda darah, itu menunjuk
korban Kristus. Tetapi di halaman berbeda. Makanya jangan kaget kalau melihat
persekutuan orang-orang yang ada di halaman. Di ruangan suci juga ada
persekutuan. Makanya Tabernakel itu sifatnya persekutuan. Di halaman ada
persekutuan tetapi jaraknya masih jauh. Tetapi masuk ruangan suci dan ruangan
maha suci, jaraknya sudah tidak ada. Papan yang satu rapat dengan papan yang
lain. Papan yang satu ada lubangnya dan sisi papan yang lain ada mencuat
sedikit untuk masuk di situ. Jadi begitu kuat saling menahan, belum lagi ada
alasnya, tidak bisa ditarik oleh kekuatan bumi, tidak akan tertelan oleh pasir.
Itulah kita, itu gereja Tuhan. Tetapi kalau kita berubah, tunggu tanggal
mainnya! Saudara akan berhadapan dengan yang mengerikan. Saudara akan mengatakan
“ini yang saya tidak mau” tetapi itu yang terjadi.
Pengkhotbah 12:1
12:1 Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu,
sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan:
"Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!",
Pengkhotbah 12:1 (Terjemahan Lama)
12:1 Ingatlah olehmu akan Khalikmu pada masa mudamu,
dahulu dari pada datang hari yang jahat dan tahun apabila katamu kelak: Tiada
aku suka akan dia.
Memang
kita tidak suka, tetapi kenapa bisa masuk ke sana? Karena ketika ada kesempatan
Tuhan mau singkirkan, mau sisipkan, mau lindungi, kita tidak manfaatkan, malah
marah. Ini jangan terjadi dalam diriku.
Di
halaman tiang itu masih punya jarak. Tetapi kalau sudah di ruangan suci, papan
itu sudah saling dempet, saling melekat. Di sinilah Tuhan mau membawa kita,
bukan menjadi Kristen halaman tetapi meningkat menjadi Kristen ruangan suci.
Lebih lagi masuk pada persekutuan mempelai di ruangan maha suci. Itulah tujuan pekerjaan penebusan Tuhan untuk membawa kita, sehingga kita bisa satu dengan
Yesus.
Tadi
di halaman ada pengait perak satu dengan yang lain, tetapi kakinya tembaga,
berarti awas hukuman. Kemudian kepala dari tiang itu dari perak, berarti Tuhan ingin kita memikirkan korban
Kristus. Kalau sudah masuk ruangan suci, dia berubah tempat. Bukannya
direndahkan tetapi supaya saudara jangan ditarik oleh dunia ini maka ada sepatu
dari perak
(korban Kristus tumpuan kita).
Semua
ini harus kita mengerti dan kita pahami bagi kita yang hidup akhir zaman ini
sehingga ada sukacita. Untuk mencapai saudara, ada orang yang dipercaya Tuhan sebagai
pemberita, sesuai Roma pasal 10. Bagaimana darah kelepasan itu atau perak itu
sampai pada saudara kalau tidak ada yang memberita.
Roma 10:13-14
10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama
Tuhan, akan diselamatkan.
10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru
kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat
percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka
mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
Berarti
ada yang meniup nafiri.
Roma 10:15
10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya,
jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya
kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
Hamba
Tuhan mutlak, jemaat juga mutlak harus bersaksi. Kalau jemaat disuruh bersaksi
apalagi hamba Tuhan. Berarti betul-betul tidak bisa dibantah. Sekarang ini
apakah umat Tuhan maupun hamba Tuhan diwajibkan meniup nafiri, bersaksi. 2
nafiri yang ditiup yang menunjuk Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang
menceritakan tentang kelepasan oleh Korban Kristus. Sehingga tercipta 2
jadi 1.
Dalam
Perjanjian Lama belum ada Yesus berkorban tetapi dalam
bentuk nubuatan. Nanti
pada Perjanjian Baru korban binatang di stop dan diganti dengan Korban Kristus.
Untuk menjadi korban bagi saudara, Yesus sudah dipersiapkan 4 hari sebelumnya.
Sebagaimana dulu korban penyelamatan orang Israel dari Mesir, domba itu
disimpan 4 hari. Sejak manusia jatuh dalam dosa, Tuhan sudah siapkan Yesus menjadi korban. 4 hari atau
4000 tahun kemudian Yesus disalibkan di Golgota.
Jemaat
mendapatkan percikan darah, menerima Korban Kristus, di kepalanya untuk
menyambung kiri kanan, masuk ruangan suci dijadikan alas supaya tidak terjebak
di pasir. Coba saudara bayangkan, sampai rela Yesus menahan saudara supaya
jangan saudara ditelan oleh bumi. Saudara bayangkan, cara Tuhan luar biasa.
Jika saya merenungkan ini, cuma derai air mata. Saya melihat Yesus rela untuk
menahan saya untuk jangan sampai terjebak, jangan sampai tertelan oleh pasir,
masuk ke dalam tanah. Bagaimana caranya Tuhan menahan? Seperti sore ini kita
mendengar Firman. Makanya ketika kita mendengar Firman dan sepertinya kita
sudah mau tertelan, maka Yesus cepat menarik kita. Ayo renungkan itu.
Hamba
Tuhan itu harus membawa darah.
Ini pengakuan raja Daud ketika jatuh dalam dosa perzinahan dengan isteri Uria.
Begitu liciknya Daud, sangat licik dia! Yoab membawa pasukan pergi berperang,
sedangkan Daud hanya di peranginan. Apa yang dia lihat? Lihat seorang ibu
sedang mandi dan ibu itu memang cantik. Nafsu berahinya muncul, dia suruh orang
mengambil perempuan itu lalu dia tiduri sehingga hamil. Singkatnya dia jatuh
dalam dosa kenajisan dan apa
yang dia katakan. Ini kerinduan hatinya setelah terperangkap oleh dosa kenajisan.
Mazmur 51:9
51:9 Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop,
maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!
Daud
ini membutuhkan pelayanan spesial dari hamba Tuhan yang disebut di sini seperti
hisop yang akan membawa darah kepadanya. Berarti ini hamba Tuhan yang membawa
berita kelepasan. Daud bermohon-mohon kepada Tuhan, sampai dia katakan “Tuhan
jangan ambil rohMu dalam diriku”. Kalau tidak ada hisop, tidak ada hamba Tuhan yang membawa darah, kasihan Daud.
Ibrani 9:22
9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum
Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.
Tanpa
darah Yesus tidak ada pengampunan. Bagaimana darah bisa sampai kepada Daud? Ada
hisop, ada hamba Tuhan yang dia minta supaya datang. Memang datang nabi Natan.
Dialah yang diutus Tuhan
datang menyatakan kesalahan Daud. Kemudian Tuhan menyuruh nabi Natan “katakan
kepadanya, Aku telah mengampuni”. Cuma apa yang dia tabur harus dia tuai.
Sifat
hisop ini adalah sifat kami hamba Tuhan yang membawa darah. Jemaat yang meniup
nafiri berarti berbicara darah kelepasan, dia juga mutlak harus seperti hisop.
Tetapi kami hamba Tuhan lebih dahulu. Hisop itu ada 15 kelebihannya. Saya harus
mengulang sore ini karena banyak kita belum mendengar dan belum tahu.
1.
Dia
bisa tumbuh di mana-mana.
Dia tidak pilih tempat.
Kalau hamba Tuhan menyanyi “mana-mana Tuhan panggil” dia harus betul-betul praktekkan
dimanapun Tuhan panggil. Anak Tuhan tidak usah lari ke mana-mana, di sini juga
ada pekerjaan. Tuhan akan memperlihatkan jika anda benar-benar buka hati. Jika
anda komitmen saya mau bekerja tetapi tidak mau jauh dari penggembalaan maka
Tuhan pasti tunjukkan. Coba kalau orang bekerja tetapi jauh dari Tuhan, dia
dijerat oleh setan. Jangan pilih-pilih tempat. Artinya izinkan Tuhan yang
bekerja dalam diri saudara kalau kita benar adalah anak Tuhan.
2.
Daunnya
selalu hijau
Kalau pohon lain, bila daunnya
tua maka berubah warna menjadi kuning. Tetapi hisop selalu hijau.
Yeremia 17:8
17:8 Ia
akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke
tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya
tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti
menghasilkan buah.
Ini ciri hamba Tuhan dan
anak Tuhan yang bagaikan hisop. Daunnya selalu hijau. Artinya selalu siap sedia
dalam pelayanan, selalu aktif, gesit, lincah untuk pekerjaan Bapa di sorga.
Demi kehidupannya agar kelak satu ketika duduk bersanding dengan Kristus. Daun
itu bicara aktivitas, kegiatan
anak Tuhan dalam beribadah, melayani dan mengiring Tuhan. Kalau disebut lagi
seperti ini kadang kita jadi tersinggung. Jangan tersinggung! Lihat di bawah
kakimu ada korban Kristus yang menopang saudara. Tegakah saudara injak terus, jangan sampai
ditelan pasir.
Roma 12:11
12:11
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan
layanilah Tuhan.
I Korintus 15:58
15:58
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan
giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan
dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Anak muda remaja
aktiflah. Katakan apa yang mau saya kerjakan saya akan kerjakan.
3.
Batangnya
mudah ditekuk
Berarti mudah
beradaptasi, mudah menyesuaikan diri. Kalau dia meniup nafiri dari perak
berarti suara darah Anak Domba Allah itulah yang dia bawa, kuasa darah Anak Domba
Allah itulah yang dia tiup.
4.
Tingginya
kurang lebih 60cm, tidak akan kita temukan sampai 1 meter.
Artinya anak Tuhan ini
selalu punya sifat merendahkan diri. Ini juga pergumulan kami. Aku ada hanya
karena kemurahan Tuhan. Saya bisa seperti ini karena kemurahan Tuhan.
5.
Bisa
dijadikan tali pengikat
Salah satu pengikat ini
adalah ada wibawa. Maksudnya bagaimana? Ketika masuk di satu rumah lalu ada
orang kuat di situ, kita ikat
dulu orang kuat di situ. Tidak bisa kita mengambil sesuatu di situ kalau kita
belum mengikat orang yang kuat di situ.
Markus 3:27
3:27
Tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas
harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu
barulah dapat ia merampok rumah itu.
Bagaimana kita mengambil
kalau kita tidak punya wibawa Kristus. Wibawa itu bukan karena badan seperti
Goliat, tidak!. Rasul Paulus itu kecil badannya dan jelek orangnya, kakinya
pengkor, matanya rusak dan rambutnya merah jarang-jarang. Makanya diberi nama
Paulus artinya kecil. Tetapi wibawa Kristus luar biasa. Jemaat kalau bersaksi
bawalah wibawa Kristus.
Titus 2:15
2:15
Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala
kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah.
Kewibawaanmu di sini
adalah kewibawaan Kristus.
Matius 16:19;18:18
16:19
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini
akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di
sorga."
18:18
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat
di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
Diikat dan dilepas
terkait dengan sorga, berarti wibawa sorga.
6.
Dipakai
melabur darah di ambang dan jenang pintu
Berarti dia membawa
darah, dalam dirinya sendiri ada darah Kristus. Darah ini otomatis adalah darah
pendamaian.
II Korintus 5:18-20
5:18 Dan
semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita
dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada
kami.
5:19
Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak
memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian
itu kepada kami.
5:20
Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu
dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah
dirimu didamaikan dengan Allah.
Paulus sudah menikmati,
sehingga dia bisa membawa ini.
7.
Rela
dicelup dalam darah
Kalau tidak rela dicelup
dalam darah berarti bukan hisop namanya. Kalau saudara mau bersaksi maka
saudara harus rela dicelup dalam darah, tidak boleh tidak. Berarti rela masuk
dalam derita sengsara.
8.
Rela
dicelup dalam empedu atau anggur asam
Mazmur 69:22
69:22
Bahkan, mereka memberi aku makan racun, dan pada waktu aku haus, mereka memberi
aku minum anggur asam.
Mazmur 69:22 (Terjemahan Lama)
69:22
Bahkan, mereka itu memberi empedu akan makananku, dan dalam dahagaku diberinya
minum cuka akan daku.
Sebagai hisop, saat kita
sendiri lalu diperhadapkan dengan kepahitan apakah kita langkah seribu atau
surut langkah? Begitu juga anak Tuhan, kita mau meniup nafiri. Kadang kita
menghadapi kepahitan, mungkin dimaki atau bahasa yang anjingpun tidak mau
makan, terima itu! berarti kita sedang dicelup di dalam anggur bercampur empedu.
Walaupun dia hanya
sendiri tetapi dia bisa menyerap air anggur yang ada empedu di dalamnya. Berarti
dia rela menanggung kelemahan orang lain.
I Yohanes 3:16
3:16
Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan
nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk
saudara-saudara kita.
Kapan? Ketika Yesus diberi
air anggur yang asam bercampur empedu pahit ini, Dia menyerahkan nyawa untuk
saya dan saudara. Ini ajaran Tuhan untuk kita supaya kita juga rela menanggung
kekurangan dan kelemahan orang lain. Jangan kita egois.
9.
Hisop
itu mau diikat dengan hisop yang lain
Artinya sifatnya suka
berfellowship. Tentu kita tahu fellowship
itu harus kita seleksi. Jangan fellowship
yang salah. Jika saudara datang bersekutu di sini kemudian ada yang salah,
kasihan saudara datang di sini sebab hanya menghasilkan dosa. Tetapi kalau
melihat ada sesuatu yang mengarahkan kita, apa salahnya datang.
Yang
dimaksud bersekutu, tidak sembarang. Lihat di halaman,
ada perak yang menyambung dan ada di kepala. Jadi fellowship itu
harus menjunjung korban Kristus. Bukan fellowship
asal yang hanya karena
sungkan atau demi menghargai orang lain, itu fellowship yang salah. Jangan sampai beribadah dan beribadah tetapi
komunitas yang dijalani ini tidak ada perak di kepala. Apalagi bila di ruangan
suci dan ruangan maha suci tidak ada dasar perak. Fellowship dan ibadahmu mana angka 100? Kalau tidak pernah
diarahkan masuk pada persekutuan nikah dengan Kristus maka itu bukan fellowship sorga, itu buatan manusia.
10. Bunganya berwarna biru
Biru itu gambaran kuasa
kebangkitan. Kalau saya sebagai hamba Tuhan tidak memiliki kuasa kebangkitan,
berarti saya tidak pernah mengalami mati. Jadi kalau saya diperhadapkan melayani
satu dua jiwa kemudian tidak ada yang kami makan maka itu bagian pengalaman mati. Terima saja itu
supaya ada kuasa kebangkitan, warna biru.
Kalau gereja Tuhan tidak
mau, apalagi hamba Tuhan tidak mau masuk dalam pengalaman mati, maka
kebangkitan tidak ada, warna biru tidak ada. Kalau kehidupan seperti itu sulit
menikmati kebangkitan, apalagi bicara kemuliaan. Ada kebangkitan karena ada kematian.
Kami datang di Tentena 3 tahun pengalaman mati. Saya masuk
di sini dengan membawa anak yang ketiga masih bayi. Isteri saya selalu ambil
air di sumur sana. Saya selalu timba air di danau kalau bukan jam 11 malam atau jam 4 subuh.
Kalau tidak ada warna
biru, bagaimana mempertanggungjawabkan sidang jemaat. Ada warna biru berarti
ada kuasa
kebangkitan. Ada
kebangkitan karena ada kematian, ada kebangkitan baru ada kemuliaan. Sekarang
ini banyak kehidupan bersaing di mana-mana tanpa mengalami kematian tetapi mau
meraih kemuliaan. Tetapi kemuliaan dunia yang dia kejar, bukan kemuliaan sorga.
Kemulian sorga yang harus kita kejar sebab kalau kemuliaan dunia itu fana. Fana
itu artinya mematikan, terbatas oleh ruang dan waktu, fana itu membinasakan.
11. Buahnya kecil-kecil
Artinya kehidupan itu
tidak menuntut hormat. Bahkan merasa dirinya selalu hina seperti pemazmur.
Mazmur 119:141
119:141
Aku ini kecil dan hina, tetapi titah-titah-Mu tidak kulupakan.
Walaupun kecil dan hina,
tetapi Firman tidak mau dia lepaskan. Akhirnya orang seperti ini memetik:
Yesaya 60:22
60:22
Yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar, dan yang paling lemah akan
menjadi bangsa yang kuat; Aku, TUHAN, akan melaksanakannya dengan segera pada
waktunya.
Seringkali kita
direndahkan, terima itu. Satu saat kita akan lebih kuat, satu saat kita akan
lebih besar.
12. Bunganya harum
II Korintus 2:14-15
2:14
Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan
kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan
akan Dia di mana-mana.
2:15
Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah
mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.
Itu baunya hisop, itu bau
hamba Tuhan, itu bau anak Tuhan, harum. Tetapi orang yang tidak mendapat kasih
karunia untuk selamat, justru sebaliknya, dia mengatakan “ini bau bangkai, bau
mayat”. Tetapi karena kita ada pada kondisi yang benar maka kita berbau harum
bagi orang lain.
13. Disenangi oleh kumbang
Artinya disenangi oleh
jiwa-jiwa. Bahkan kehadirannya selalu dinanti-nanti orang. Kalau dikatakan “si
A mau datang” orang malah menjawab “tidak usah dia datang, tidak membawa
berkat” itu berarti tidak disenangi. Tetapi jika senang akan
kehadirannya, berarti
dibutuhkan kehadirannya.
14.
Kulitnya
mudah dikupas = rela korban perasaan
tidak gampang tersinggung
perasaannya sama seperti Yesus.
Filipi 2:5, 1 Petrus 3:8
15. Daunnya bisa menjadi penawar sakit
perut
Filipi 3:18-19
3:18 Karena,
seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula
sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
3:19 Kesudahan
mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka
ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.
Coba bayangkan, kalau si
A tampil menjadi penawar sakit perut. Banyak orang sakit perut tetapi tidak
sadar, alias bertuhankan perut. Hisop yang benar, dia datang menyembuhkan orang
yang bertuhankan perut itu. Dia akan berani bicara, kembali kepada citra Firman
Allah. Dia tawarkan obat dari daun hisop. Kalau dia konsumsi, sembuhlah dia.
Kalau tidak mau konsumsi matilah rohaninya.
Apa
yang kita cari hari-hari terakhir ini. Bagaimana kita gereja Tuhan menanti-nantikan
kedatangan Tuhan pada kali yang kedua. Sebelum dunia diciptakan kita sudah
dipilih. Sebelum manusia jatuh dalam dosa, memang Yesus sudah disiapkan.
Ibrani 10:5-7
10:5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata:
"Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki -- tetapi Engkau telah menyediakan
tubuh bagiku --.
10:6 Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa
Engkau tidak berkenan.
10:7 Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam
gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya
Allah-Ku."
Tuhan
sudah siapkan tubuh. Untuk siapa? Untuk orang yang sudah dipilih sebelum dunia
diciptakan. Kedengaran aneh tetapi itu yang terjadi. Dan Tuhan juga mengatakan
“Aku sudah menyiapkan kemuliaan sebelum dunia diciptakan”.
Efesus 1:4
1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita
sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Jika
saudara mau masuk pilihan, perhatikan ayat ini.
I Korintus 2:7
2:7 Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang
tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah
bagi kemuliaan kita.
Kemuliaan
yang tersembunyi dan rahasia yang Tuhan sediakan sebelum dunia dijadikan, telah
disediakan Allah bagi kemuliaan kita. Kalau Musa menerima gambar sorga, Tuhan
bukan baru rancang di atas gunung saat itu, memang gambar itu sudah ada.
Diperintahkan kepada Musa, ini halaman, tiangnya harus menjunjung perak. Harus sambung
menyambung satu tiang dengan yang lain diikat dengan kaitan perak. Ini ruangan
suci dan ruangan maha suci, supaya umat Tuhan tidak ditelan bumi maka ada kaki
dari perak disiapkan. Saya bersukacita, terima kasih banyak Tuhan, sungguh
ajaib. Seandainya Tuhan tidak punya rencana, bahaya kita. Jauh-jauh sebelumnya
Tuhan sudah melihat Adam dan Hawa akan jatuh dalam dosa. Jauh sebelumnya Tuhan
sudah melihat wajah-wajah saudara. Sebabnya ayo, jangan sampai kita menjadi
umat Tuhan yang berpikir ibadah itu hanya upacara.
Kalau
melihat bagaimana perak di halaman, di ruangan suci dan ruangan maha suci,
sekali lagi kita renungkan tentang yang ada di ruangan suci dan ruangan maha
suci, ada 100 kaki dari perak. Papan yang ada di sudut sebelah selatan lebarnya
setengan hasta, papan yang ada di sudut sebelah utara juga setengah hastanya
dua. Tetapi walaupun lebarnya setengah hasta, tetap kakinya dari perak ada dua.
Kalau tidak ditutup yang di sudut ini maka iblis bisa mengintip. Apa yang dia
intip? Mesranya tabut perjanjian yang satu dengan tutup pendamaian, itu nikah
yang rohani. Makanya harus ditutup supaya jangan sampai iblis masuk merusak
nikah kita, mengganggu kehidupan saudara. Jika kita ditemukan oleh Tuhan dalam
keadaan hancur berantakan, sekarang datanglah pada panggilan itu, ada
kesempatan.
I Korintus 7:19-23
7:19 Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting.
Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.
7:20 Baiklah tiap-tiap orang tinggal dalam keadaan,
seperti waktu ia dipanggil Allah.
7:21 Adakah engkau hamba waktu engkau dipanggil? Itu
tidak apa-apa! Tetapi jikalau engkau mendapat kesempatan untuk dibebaskan,
pergunakanlah kesempatan itu.
7:22 Sebab seorang hamba yang dipanggil oleh Tuhan
dalam pelayanan-Nya, adalah orang bebas, milik Tuhan. Demikian pula orang bebas
yang dipanggil Kristus, adalah hamba-Nya.
7:23 Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.
Sudut
itu ditutup, setengah tambah setengah berarti satu. Jangan izinkan nikahmu
bolong, itu kesempatan iblis masuk. Biar cuma setengah hasta, tetapi sepatumu tetap
harus 1 pasang, tidak beda dengan papan yang lain. Olehnya perhatikan nikahmu
sekarang, jangan gampang-gampang katakan cerai. Pertahankanlah apa yang saudara
sudah nikmati sekarang ini. Makanya butuh hisop. Hisop itu akan membawa darah,
membawa asam, membawa empedu, tetapi lebih dahulu dia sudah alami.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar