Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Imamat 23:26-31
23:26 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh
bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan
kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban
api-apian kepada TUHAN.
23:28 Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu
pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan
TUHAN, Allahmu.
23:29 Karena setiap orang yang pada hari itu tidak
merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang
sebangsanya.
23:30 Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan
pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya.
23:31 Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan;
itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun di segala
tempat kediamanmu.
Ada 7
pesta yang Tuhan perintahkan kepada orang Israel untuk mereka lakukan secara
jasmani. Tetapi secara rohani kitapun harus merayakan karena ini adalah
langkah-langkah kita untuk mencapai garis akhir. Hasil dari pesta pertama
sampai pesta keenam ialah pesta
ketujuh yaitu pesta pondok daun-daunan. Pesta ini menubuatkan penyingkiran
gereja. Kita disingkirkan oleh Tuhan jauh dari mata ular.
Tetapi
bagaimana saudara mau disingkirkan kalau tidak mengikuti pesta mulai dari tahap pertama sampai tahap
keenam. Dari pesta pertama sampai pesta keenam ini adalah penentuan, ini
menentukan saya dan saudara masuk penyingkiran atau tidak. Kalau berbicara
tentang neraka, Tuhan Yesus sendiri memberikan suatu gambaran tentang neraka.
Sampai Tuhan katakan “jika mata kananmu menyesatkan engkau, cungkil. Dari pada
seutuh tubuhmu masuk neraka. Jika tangan kananmu yang bersalah, maka engkau
potong dari pada seutuh tubuhmu masuk neraka”. Ini menunjukkan mengerikan
neraka itu, jangan dijadikan permainan/ senda gurau.
Saya
akan mengurutkan kembali karena pesta pertama sampai pesta keenam sebagai penentu untuk kita masuk pada pesta
ketujuh. Dalam pesta ketujuh itupun ada nubuatan Firman bagi kita untuk kita
mencari tujuh jenis pohon. Tujuh jenis pohon itu menjadi atap di mana nanti kita ada di bawah naungan
7 jenis pokok.
Yang
kita baca ini adalah pesta grafirat atau pesta pendamaian. Ini secara tuntas
menyempurnakan gereja Tuhan. Pesta keenam ini adalah pesta di mana gereja Tuhan
benar-benar dibersihkan dari segala cacat cela dan kerut, disempurnakan oleh
Tuhan. Di sana tiga kali disebut puasa, itu adalah pantang. Jadi begitu masuk
pesta keenam, benar-benar segala sesuatu yang tidak berkenan kepada Tuhan harus
kita pantang. Ini yang Tuhan mau lakukan di akhir zaman ini dan saatnya adalah
hari-hari terakhir ini.
Jika gereja Tuhan tidak memahami, mungkin
karena tidak diarahkan oleh pelayan Tuhan dari belakang mimbar, kasihan anak
Tuhan itu. Dia tidak paham apa sebenarnya maksud penyelamatan Tuhan sehingga
ada Paskah. Paskah itulah awal kita dipisah oleh Tuhan dari dunia dan masuk
dalam kerajaan terang.
Dalam
merayakan Paskah, secara sejarah kita bisa merayakan bersama misalnya bulan 3
atau bulan 4. Tetapi Paskah secara perorangan itu berbeda. Saya pertama jumpa
dengan Tuhan secara pribadi pada
tahun 1970 di Makassar, di situlah paskah pertama bagi saya. Ada yang mungkin baru bulan lalu, ada yang
mungkin baru tahun lalu, ada yang mungkin 10 tahun yang lalu, tetapi secara
sejarah kita merayakan secara bersama. Bukan itu yang dimaksud pesta Paskah.
Yang kita rayakan secara bersama itu hanya penggenapan sejarah tok. Tetapi
apakah saudara dan saya sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
secara pribadi? Atau cuma membonceng, karena papa mamaku Kristen maka saya juga
Kristen. Itu cuma membonceng dan belum merayakan Paskah dalam pengertian rohani secara pribadi.
Paskah
ini adalah pemisahan hidup lama kita kepada hidup yang baru setelah menerima Tuhan Yesus
sebagai Juruselamat secara pribadi. Kalau cuma membonceng itu bukan pengertian
Paskah yang benar yang saudara lakukan.
Kita
akan sampai pada Pesta Grafirat. Ini adalah pesta yang dirayakan bulan 7
tanggal 10. Apa yang menjadi tolak ukur atau patokan? Yang pegang peran di sini
adalah imam besar. Setiap tahun sekali imam besar masuk di ruangan maha suci.
Kalau benar saudara dan saya terlibat dalam perayaan Grafirat atau pesta
grafirat ini maka pandanganmu tidak boleh lepas kepada pribadi Imam Besar. Dulu
imam besar itu adalah Harun, Zadok dan lain-lain. Imam Besar yang sekarang kita
punyai adalah Yesus. Kalau dulu Harun, Zadok dan imam besar lain mengorbankan
lembu, kambing, domba, burung tekukur atau burung merpati, tetapi Imam Besar
yang kita punyai bukan mengorbankan domba namun dirinya sendiri. Sebab darah
domba, darah lembu tidak menyempurnakan, tetapi darah Yesus yang
menyempurnakan.
Walaupun
pesta grafirat bangsa Israel belum dapat menyempurnakan, tetapi mereka rayakan secara lahiriah. Mereka juga merayakan pesta pondok
daun-daunan tetapi bukan berarti mereka disempurnakan. Karena Ibrani 11:40,
Tuhan menyiapkan yang amat baik bagi kita, tanpa kita mereka tidak
disempurnakan.
Ibrani 11:40
11:40 Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih
baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.
Sekarang
kita diberi peluang, karena kita memiliki Imam Besar yang beda dengan Harun, beda
dengan Zadok dan beda dengan imam-imam dahulu. Karena mereka bukan mengorbankan
diri mereka namun mengorbankan lembu, domba atau kambing. Tetapi Yesus
mengorbankan dirinya sendiri. Itu sebabnya pandangan kita harus tertuju kepada
bagaimana gerakan atau aktivitas
dari Imam Besar ini yang akan menyempurnakan kita. Itulah Imam Besar yang penuh
belas kasihan.
Sekarang
kita perhatikan. Sebelum kita ke sana kita lihat dulu Paskah. Sesudah pesta Paskah,
saudara menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, darahNya mengalir di
Golgota demi saya dan saudara, maka tahapan saya dan saudara harus pada langkah kedua, pesta kedua, itulah pesta
roti fatir. Di mana kita harus makan roti tidak beragi selama 7 hari. Dalam
Injil Yohanes pasal 6, Yesus mengatakan “Aku adalah Roti yang telah turun dari
sorga”. Berarti dia adalah roti yang tidak beragi, roti fatir, pribadi yang
tidak berdosa, itulah Yesus.
Sesudah
saudara menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita harus melanjutkan
kepada pesta roti fatir. Ini adalah pesta dari sorga yang tidak boleh kita remehkan
atau kita elakkan. Yesus adalah roti fatir, bagaimana cara kita merayakan? Kita
masuk di dalam roti itu, kita satu di dengan roti tak beragi itu. Bagaimana
bentuknya?
I Korintus 10:17
10:17 Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun
banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang
satu itu.
Kita
harus masuk ke dalam roti itu. Kita harus menikmati dan merasakan bagaimana
persekutuan dengan roti itu yaitu Yesus, roti yang tidak beragi. Bagaimana
caranya?
Galatia 3:27
3:27 Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus,
telah mengenakan Kristus.
II Korintus 5:17
5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah
ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Berarti
kita masuk dalam roti, kita bersekutu dengan roti yang tidak beragi itu
prakteknya baptisan air. Jadi setelah kita percaya, menerima Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamat maka ada pesta berikut yakni masuk pada kelahiran baru,
bersatu dengan roti yang satu itu. Sebagaimana Yesus dibaptis demikian kita harus
dibaptis, jangan salah. Saudara tidak masuk kepada roti yang lain tetapi kepada
roti yang satu itulah Tuhan Yesus. Karena Yesus yang satu itu masuk ke dalam
air, masakan saudara buat cara lain!
Tidak boleh berbeda, itu bukan merayakan pesta
Tuhan yang kedua. Kita masuk dalam baptisan air sebagai tanda kelahiran baru menjadi anggota keluarga Allah. Itulah komitmen kita kepada sesama dan kepada Tuhan. kita sudah menerima Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat maka kita buktikan masuk pada roti yang satu itu.
Sebagaimana Yesus dibaptis demikian juga kita dibaptis. Yesus masuk dalam air,
kita jangan di darat, kita juga harus masuk dalam air. Saudarakan ikut Yesus
bukan ikut gereja. Tetapi kalau ikut Yesus, ikuti apa yang Yesus lakukan.
Apalagi pada pesta Grafirat ini ditekankan untuk memandang Imam Besar.
Kita
ini dulu orang yang ada di dalam gelap, mendapat panggilan sorga. Lewat korban
Kristus kita didamaikan.
Ibrani 3:1
3:1 Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang
mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar
yang kita akui, yaitu Yesus,
Jadi
pengajaran yang besar, oleh Imam Besar, itulah Yesus. Gerakan Imam Besar itu ke
mana? Dia adalah Imam Besar yang penuh belas kasihan. Apakah kita setelah
dibaptis kemudian kita tidak belajar kepada Dia supaya kita juga punya roh
belas kasihan? Kita juga harus memiliki roh belas kasihan. Bahkan Kolose
mengatakan “kenakanlah belas kasihan”.
Kolose 3:12
3:12 Karena itu, sebagai
orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas
kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
Jadi
belas kasihan itu sudah harus menjadi pakaian kita, sudah menjadi perilaku
kita. Inilah orang yang akan masuk pesta pondok daun yang akan disempurnakan,
kenakan ini. Bagaimana ayat Firman Tuhan menjelaskan ini kepada kita. Semua ini secara
bertahap, tidak langsung jadi sempurna.
Mazmur 112:5
112:5 Mujur orang yang menaruh belas kasihan dan yang
memberi pinjaman, yang melakukan urusannya dengan sewajarnya.
Kalau
kita memandang Yesus sebagai Imam Besar yang berbelas kasihan maka kita juga
harus berbelas kasihan. Katanya sudah dibaptis, tenggelam di dalam roti yang
satu, tetapi mana belas kasihan. Dengan suami saja mana belas kasihan, dengan
isteri saja mana belas kasihan, dengan orang tua saja mana belas kasihan.
Padahal Tuhan Yesus mengatakan mujur orang yang memiliki roh belas kasihan.
Saya mau tanya kepada saudara “saudara mau rugi?”. Tentu tidak mau. Sudah
dibaptis bersama dengan Yesus, Yesus Imam Besar yang penuh belas kasihan, anda
ditawarkan mau mujur atau tidak?
Ini
belas kasihan, maka dia disebut oleh Tuhan mujur, bagaikan mendapatkan durian
runtuh. Luar biasa Kristen ini.
Mazmur 112:6
112:6 Sebab ia takkan goyah untuk selama-lamanya; orang
benar itu akan diingat selama-lamanya.
Jika
anda punya pakaian/perilaku seperti
Imam Besar maka anda tidak akan goyah untuk selama-lamanya dan diingat-ingat
oleh Tuhan untuk selama-lamanya. Ayo umat Tuhan, mau diingat oleh Tuhan?
Masalah apapun yang saudara hadapi akan diingat oleh Tuhan kalau saudara memiliki
pakaian belas kasihan, jika belum segera berdamai dengan Tuhan. Ini tawaran
pesta grafirat karena kita mau merayakan grafirat.
Mazmur112:7
112:7 Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya
tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN.
Artinya
tetap penuh kepercayaannya kepada Tuhan, walaupun ada kabar celaka dia tidak
takut. Mau tsunami? Mau apa? Saudara lihat langkahmu? Ada ancaman, ada kabar
celaka, ada kabar yang membahayakan? Tidak usah takut karena penuh kepercayaan
kepada Tuhan. Masakan Dia Tuhan, Dia Imam Besar mau membiarkan saudara binasa!
Mazmur 112:8
112:8 Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia
memandang rendah para lawannya.
Malah
orang yang menjadi lawannya dia pandang rendah. Maka tegaklah kepalaku, karena
apa? Mazmur 27:4.
Mazmur 27:4-6
27:4 Satu hal telah kuminta
kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku,
menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.
27:5 Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada
waktu bahaya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia
mengangkat aku ke atas gunung batu.
27:6 Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi
musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan
sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN.
Itu
orang yang ada belas kasihan, dia menganggap rendah musuh. Silahkan goyah,
silahkan bergerak, silahkan macam-macam, aku bersama Tuhan pasti mendapatka
perlindungan. Sebabnya kaitkan dirimu dengan Tuhan, dahulukan dan utamakan
Tuhan, pasti anda diingat-ingat Tuhan.
Mazmur 112:7-9
112:7 Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya
tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN.
112:8 Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia
memandang rendah para lawannya.
112:9 Ia membagi-bagikan, ia memberikan kepada orang
miskin; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam
kemuliaan.
Kebajikan
inilah belas kasihan, suka memberi. Itu prakteknya, bukan tangan jahe (tidak bisa
memberi.
Makanya
baptisan tidak boleh main-main, harus seperti Yesus Imam Besar, Yesus Rasul.
Rasul hubungannya dengan pengajaran, Imam Besar hubungannya dengan Grafirat.
Dalam pesta Grafirat ini ada dua domba dikorbankan, satu untuk Tuhan, satu
untuk Azazel. Yang untuk Azazel ini kurang lebih 10Km dibawa dari pusat kota ke
padang gurun. Kemudian diikat dengan kain merah di tanduknya. Yang untuk Tuhan
diikat dengan kain merah di lehernya. Kemudian saat yang untuk Tuhan ini
disembelih, maka kambing yang Azazel atau untuk setan ini didorong. Tetapi ada
keubahan yang dilihat. Tadi kain merah yang diikat di kepala kambing untuk Azazel itu tiba-tiba berubah menjadi
putih seiring korban untuk Tuhan disembelih.
Ini
apa yang dinubuatkan oleh Firman Tuhan ini? Sebenarnya kita ini menjadi
miliknya iblis. Tetapi ketika pesta Grafirat secara utuh, dengan pekerjaan pendamaian
Korban Kristus kita didorong masuk ke padang gurun, menjadi putih, sudah diampuni oleh Tuhan,
bukan lagi miliknya iblis. Kita memang ada di padang gurun dunia ini tetapi
Tuhan sudah membersihkan lewat kematian anakNya. Sebabnya kita mesti
memperhatikan pesta-pesta ini, itu langkah-langkah yang harus kita tapaki. Itulah
penyempurnaan 100%. Penjelasannya ada dalam Imamat 16.
Yang
mendorong itu harus membasuh tubuhnya dulu baru dia bisa berhimpun dengan umat
Tuhan yang lain. Ada tujuannya, ada maksudnya. Semua terkait dengan pekerjaan
Imam Besar. Saudara bayangkan, setahun sekali imam besar harus membawa darah
dibokor bersama dengan pedupaan atau ukupan. Dia masuk ke ruangan maha suci lalu memercik 7 kali ke atas tutup peti perjanjian, kemudian memercik 7 kali di depan peti
perjanjian. Angka 7 adalah angka kesempurnaan. Itu terjadi pada pesta grafirat.
Kita ada pada saat-saat terakhir kita mau disempurnakan. Lihat Yesus sebagai
rasul menunjuk pengajaran yang besar. Lihat pekerjaan pendamaian oleh Yesus
Imam Besar yang penuh belas kasihan.
Apakah
saudara mengenakan belas kasihan?
Kolose 3:13
3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan
ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap
yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah
demikian.
Ini
pekerjaan Imam Besar yang harus kita terapkan dalam diri kita.
Kolose 3:14
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih,
sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Kolose 3:14 (Terjemahan Lama)
3:14 Tetapi yang terutama daripada sekaliannya itu
kasih, yang menjadi pengikat kesempurnaan.
Waktu
kita dilahirkan oleh ibu secara jasmani kita cocok di dunia tetapi tidak cocok
di sorga. Supaya kita cocok di sorga maka harus lahir baru, dilahirkan kembali.
Ini yang tidak bisa dipahami oleh Nikodemus. Di sorga kita cocok tetapi di bumi
kita tidak cocok, setelah kita lahir baru, lihat banyak
orang membenci kita karena kita tidak cocok lagi di dunia. Sesudah kita
dibaptis makanya ada pesta ketiga yaitu pesta timang-timangan atau pesta
unjuk-unjuk di hadapan Tuhan.
Jadi
sesudah saudara percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, itu pesta Paskah,
kemudian saudara memberi diri dibaptis maka ada pesta selanjutnya. Kelahiran
baru itu mahal. Kalau masuk dalam kelahiran baru itu kita harus paham, itu
dibayar Yesus mahal lewat kematian dan kebangkitanNya.
I Petrus 1:3
1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus
Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh
kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh
pengharapan,
Ada
kebangkitan karena ada kematian, mahal! Jadi baptisan air itu mahal, jangan
dientengkan, jangan diremehkan. “Ah biar cuma abu, ah biar cuma sedikit air”
tidak boleh diremehkan! Gereja Tuhan tidak punya hak untuk mengentengkan Firman
Allah, kita harus junjung Firman Allah. Mau masuk sorga atau masuk neraka!
Amsal 4:8-9
Sesudah
itu kita dibawa pada pesta timang-timangan di mana gembala mengunjuk-unjuk. Itu
dibawa pada penggembalaan. Mengapa? Gembalapun dibayar mahal oleh Tuhan.
Gembala dibayar mahal oleh Tuhan untuk menangani jemaat yang dibayar mahal oleh
Tuhan.
Tetapi gembala lebih dahulu alami timang-timangan ini.
Bilangan 8:11,15,21
Kelahiran
baru saya dan saudara mahal harganya. Kemudian dipercayakan oleh Tuhan kepada
gembala untuk mengunjuk-unjuk saudara di hadapan Tuhan, itulah penggembalaan.
Dan gembala itu mahal karena ditetapkan oleh Tuhan sesudah kematian dan
kebangkitan Kristus. Karena perhatian Tuhan kepada jiwa yang lahir baru maka
tidak sembarang dititip oleh Tuhan. Bahkan gembala diwanti-wanti supaya jangan
salah.
Kisah para Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh
kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk
menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
Jangan
diri itu berarti gembala, menjaga kawanan berarti menjaga jemaat. Dari Paskah,
ke roti fatir, kemudian ditimang-timang, mahal itu jemaat. Jika gembala paham
bahwa jemaat itu harganya seharga korban Kristus dan saya juga seharga korban
Kristus kemudian ditetapkan oleh Tuhan sebagai gembala, tetap saya harus
waspada. Ini jemaat, tidak boleh sewenang-wenang, tidak boleh sesukanya kepada
jemaat. Kalau persoalan yang sifatnya jasmani, saya selalu mengalah. Saya tidak
mau harus begini, harus begitu! Tetapi kalau soal pengajaran, tidak boleh
dianggap enteng, saya harus bertanggung jawab terhadap pengajaran. Jika salah
dalam pengajaran saya harus berani mengaku kepada jemaat. Tetapi syukurlah,
selama ini saya mengaku kepada jemaat tetapi bukan karena salah dalam
menampilkan pengajaran, tetapi karena salah dalam bertindak dan salah dalam perbuatan. Saya
harus minta ampun, harus minta maaf. Apa salahnya.
Yesus
mengangkat gembala sesudah pengalaman mati dan bangkit. Dia tidak mengangkat
sseorang menjadi gembala pada waktu belum disalib, tetapi setelah mati dan
bangkit. Itupun sesudah murid-murid menangkap ikan 153 ekor. Jadi penggembalaan
itu dikaitkan dengan angka 153. Ini bahasa raja Daud, dia mau ada di rumah
Tuhan, dia mau ada pada angka 153.
Yohanes 21:11
21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala
itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor
banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
100
itu panjang Tabernakel, 50 itu lebarnya, 3 itu tingkatannya. Pada Yohanes
21:15-17 Yesus mengangkat Petrus menjadi gembala.
Yohanes 21:15-17
21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon
Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada
mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu,
bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku."
21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya:
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus
kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya:
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati
Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi
Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu,
Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya:
"Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Tiga
kali Yesus katakan “gembalakan domba-dombaKu”. Bahasa Indonesia hanya dikatakan
gembalakan tetapi bahasa aslinya beda. Gembalakan pertama disebut Bosco, kedua
Poimen, ketiga Bosco. Jadi gembala itu pekerjaannya Kisah para Rasul 6:4. Sebab
kita gembala dititipi Tuhan jiwa-jiwa untuk digembalakan.
Kisah Para Rasul 6:4
6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran
dalam doa dan pelayanan Firman."
Gembala
itu tugasnya doa dan pelayanan Firman. Bukan panen cengkeh, bukan panen coklat.
Jangan ketemu sesama gembala langsung paka-paka bahu sesamanya “hebat kau yah”
sesudah itu tangannya dibalik meminta. Itu kekeliruan yang besar akhir zaman,
kapan kita masuk pada kesempurnaan. Jangan saya sebagai gembala menjadi
penghambat
rencana Allah bagi jemaat,
hukumannya lebih besar. Karena yang Tuhan percayakan itu mahal harganya,
seharga korban Kristus. Sayapun menjadi gembala seharga korban Kristus. Kalau
saya bermain berarti saya menista korban Kristus.
153
itu adalah angka kerajaan sorga. Berarti penggembalaan itu harus bernuansa
kerajaan Sorga. Panjang 100, lebar 50 dan ada 3 tingkatannya yaitu halaman,
ruangan suci dan ruangan maha suci. Sesudah itu baru ada pengangkatan gembala. Dan di dalam penggembalaan,
ikan itu dimakan. Dalam penginjilan yaitu dalam Lukas pasal 5, ikan itu tidak
sempat dimakan. Jadi di dalam penggembalaan itulah kita dipelihara oleh Tuhan,
kita diunjuk-unjuk oleh kepercayaan Tuhan. Makanya jemaat jangan menjauh dari
penggembalaan. Hamba Tuhan yang dipercaya Tuhan untuk menggembalakan saudara
mengunjuk-unjuk saudara. Dia mendoakan saudara, memberi penyahutan kepada Tuhan.
Ibrani 13:17
Maafkan,
dijauhkan Tuhan dari roh kesombongan. Saya sebagai hamba Tuhan kadang, tidak
berarti selalu. Ketika saya duduk di kaki Tuhan, apalagi saat doa puasa, begitu
saya sebut nama ini, saya bisa melihat dia senang. Tetapi begitu saya menyebut
satu nama kekasih saya bisa melihat kasihan dia ada dalam pencobaan berat. Saya
menangis untuk mendoakan dia “Tuhan tolong kekasih ini!”. Itu sebabnya saya
katakan sebagai hamba Tuhan tidak bisa saudara untuk menyembunyikan diri.
Elisa
sebagai nabi, cuma sekali dia tidak tahu apa yang terjadi yaitu kematian anak
ibu itu. Sehingga dia berkata “Tuhan menyembunyikan dariku”. Saya dipercaya
untuk menimang-nimang saudara di hadapan Tuhan.Menimang-nimang ini bukan
meninabobo, bukan itu! Jika saudara dipercaya Tuhan diunjuk-unjuk oleh hamba
Tuhan karena dia kepercayaan dari Tuhan, berikan hidupmu pasrah.
Karena dia bertanggung jawab.
Karena
kemampuan kita sangat terbatas, maka Tuhan berikan pesta yang keempat yaitu
pesta Pantekosta. Pesta Pantekosta ini harus ada juga korban. Buat saya dan
saudara, untuk merayakan pesta Pantekosta, itu harus ada 3 jenis korban yang harus
kita rela bayar. Mau mendapat Roh Kudus, mau minta Roh Kudus harus ada 3 jenis
korban saudara rela korbankan.
Lukas 11:9-10
11:9 Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah,
maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka
pintu akan dibukakan bagimu.
11:10 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan
setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya
pintu dibukakan.
Ada 3
hal di situ:
1.
Untuk
mendapatkan Roh Kudus, pertama harus minta. Orang yang meminta ini harus ada
korban perasaan. Tetapi meminta di sini dia sudah tahu alamat kepada siapa dia
meminta. Dia harus korban perasaan, harus dengan kerendahan hati, tinggalkan
harga diri, harus menanggung malu.
2.
Kalau
mencari itu korban waktu. Apakah saudara rela korban waktu? Dalam ibadah
pelayanan ada korban waktu.
3.
Ketuklah,
ini berarti harus korban tenaga. Jadi harus sabar dan setia untuk mendapatkan
semuanya.
Lukas 11:11-14
11:11 Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta
ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan?
11:12 Atau, jika ia minta telur, akan memberikan
kepadanya kalajengking?
11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian
yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan
Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Itu
pesta Pantekosta. Pertama minta roti tidak mungkin dikasih batu. Batu itu
Taurat, kita bukan lagi di zaman Taurat. Kemudian minta telur, telur itu
kehidupan, tidak mungkin dikasih kalajengking. Itu yang dilakukan bapa jasmani.
Kalajengking itu kutuk, masakan kita diberikan kutuk. Minta ikan tidak mungkin
dikasihkan ular, apa maknanya itu. Dalam Matius pasal 13 kita ini digambarkan
seperti ikan. Bukankah dalam Yehezkiel pasal 47 kita juga disebut seperti ikan?
Berarti tidak mungkin kita minta menjadi miliknya Tuhan kemudian malah Tuhan
berikan kepada iblis.
Ini pesta keempat, makanya kita harus meminta,
kita harus cari, kita harus ketok. Dengan demikian kita harus rela korban
perasaan, korban waktu, korban tenaga dan ada roh kesetiaan dan roh kesabaran dalam diri kita.
Maju
pada pesta kelima yaitu pesta bunyi nafiri. Kemudian pesta keenam adalah pesta
grafirat. Jadi pesta 1, 2, 3, 4, 5, 6 adalah proses membentuk gereja Tuhan
sempurna menjadi Mempelai Wanita. Selesai pesta grafirat maka terjadi
penyingkiran. Tidak ada lagi
penyucian di situ. Itulah Mempelai Wanita yang disingkirkan jauh dari mata ular/antikrist.
Kita
gereja Tuhan berjalan mau ke mana. Jangan sampai kita menjadi orang Kristen yang
tidak jelas perjalanan hidupnya. Jangan berpikir saya orang Kristen sudah pasti
masuk sorga. Jangan-jangan malah terus masuk neraka. Ini jangan terjadi dalam
diri kita. Supaya kita tidak salah melangkah maka kita ada pada pesta yang
terakhir. Di sini sekecil apapun cacat cela dan kerut, Tuhan mau membersihkan.
Efesus 5:26-27
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya
dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di
hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu,
tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Ayat
25-26 ada hubungan dengan Paskah ada
hubungannya dengan roti fatir, di sana ada pesta timang-timangan dan ada pesta
Pantekosta. Ayat 27 Inilah hasil dari ayat 26 tadi, tanpa cacat cela dan kerut.
Ini
ulang berulang, siapa yang harus memandikan umat Tuhan? Konteksnya dari ayat
24.
Efesus 5:24-25
5:24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada
Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus
telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
Coba
lihat penyerahan suami demi isteri, teladannya adalah Yesus yang menyerahkan
dirinya demi jemaat.
Efesus 5:26
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya
dengan memandikannya dengan air dan firman,
Siapa
yang memandikan kita? Itulah suami/ Yesus. Saya sebagai suami belum pernah saya memandikan isteriku. Apakah di
sini ada suami-suami yang memandikan isterinya? Paling mandi sendiri.
Yesus
Imam Besar rela memandikan kita, Yesus rela membasuh kita dan membersihkan
kita. Itu sebabnya kalau saudara melihat gaya penampilan Yesus sebagai Rasul
dan sebagai Imam Besar, rasul berarti ada hubungannya dengan pengajaran, maka
Firman pengajaran inilah yang bagaikan hujan yang lebat dan deras. Inilah
kesempatan Mempelai Laki-laki Sorga membasuh saya dan saudara. Suasananya apa?
Di mana Dia membasuh kita? Sarananya bagaimana? Lebatnya hujan. Jadi kalau
dalam sidang jemaat sidang pengajaran lebat turun, berarti Yesus ada di situ
sedang membasuh saudara, menghapus segala cacat cela dan kerut. Makanya jangan
mengelak. Cari, ketuk, minta. Cari di mana hujan deras dan lebat turun. Berarti
ada sarana, ada Imam Besar, ada Yesus di situ sedang memandikan dan
membersihkan sidangNya. Itulah Grafirat, itulah pesta pendamaian.
Zakharia 10:1
10:1 Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim
semi! TUHANlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan
diberikanNya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.
Yudas
mengatakan ada awan yang tanpa muatan air. Kelihatannya putih, tetapi ditiup
angin ke sana kemari, dia beralun-alun, karena tanpa muatan air. Tetapi Firman
Tuhan mengatakan, Tuhanlah yang membuat awan-awan pembawa hujan. Jadi awan-awan
ini di dalam surat Yudas menggambarkan hamba Tuhan.
Yudas 1:12
1:12 Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di
mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka
bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan
pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang
terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.
Hamba
Tuhan, pelayan Tuhan, tidak ada muatan air, maka gampang dia ditiup ke sana
kemari, karena tidak ada pegangan yang kuat bagi dirinya, beralun-alun. Ditiup
angin pengajaran palsu manusia dia ikut, ditiup angin pengajaran hura-hura dia ikut.
Itu karena tidak ada muatan air. Padahal muatan air itu disebut hujan yang
lebat dan itu dari Tuhan.
Hasilnya
ada ibadah online, itu karena adanya kilat dari awan yang ada muatan air. Jadi
penyucian itu bisa menjangkau manusia sejauh apapun. Kalau hamba Tuhan itu
dimuati dengan air oleh Tuhan maka dia bagaikan kilat.
Ayub 37:11-13
37:11 Awan pun dimuati-Nya dengan air, dan awan
memencarkan kilat-Nya,
37:12 lalu kilat-Nya menyambar-nyambar ke seluruh
penjuru menurut pimpinan-Nya untuk melakukan di permukaan bumi segala yang
diperintahkan-Nya.
37:13 Ia membuatnya mencapai
tujuannya, baik untuk menjadi pentung bagi isi bumi-Nya maupun untuk menyatakan
kasih setia.
Saya
berdoa, Tuhan muati saya dengan air. Jangan sampai saya menjadi awan yang tanpa
dimuati oleh air. Tujuan kilat ini menjadi pentung bagi dunia dan tujuan
positif menyatakan kasih setia Tuhan. Yesus Mempelai Laki-laki Sorga sedang
memandikan saudara saat derasnya hujan turun. Jadi kesimpulannya jika dalam
gereja ada hujan lebat dan deras dari Tuhan, berarti Tuhan sedang beracara memandikan umatnya agar tanpa
cacat cela dan kerut, layak bersanding dengan Dia. Ini yang kita cari akhir
zaman ini, jangan mengada-ada.
Kita
diperhadapkan akhir zaman, kita harus berdoa supaya turun hujan deras. Itu adalah
sarana yang membuktikan bahwa Imam Besar sedang melayani saudara.
Mazmur 112:5-9
112:5 Mujur orang yang menaruh belas kasihan dan yang
memberi pinjaman, yang melakukan urusannya dengan sewajarnya.
112:6 Sebab ia takkan goyah untuk selama-lamanya;
orang benar itu akan diingat selama-lamanya.
112:7 Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya
tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN.
112:8 Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia
memandang rendah para lawannya.
112:9 Ia membagi-bagikan, ia memberikan kepada orang
miskin; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.
Sampai
tanduk kuasanya ditinggikan Tuhan di dalam kemuliaan. Apalagi yang kita ragukan
jika kita bersama dengan Tuhan. Beri hidupmu ditangani oleh Imam Besar, nikahmu
ditangani oleh Imam Besar, pekerjaanmu ditangani oleh Imam Besar, studymu ditangani
oleh Imam Besar. Maka saudara akan melihat musuh takluk pada saudara. Tanduk
saudara justru ditinggikan oleh Tuhan, saudara dimuliakan oleh Tuhan, apalagi
yang kurang. Saya punya pengalaman di dalam Tuhan seperti apa yang saya
sebutkan.
Akan
lebih apa yang Tuhan lakukan akhir zaman ini. Saya berdoa semoga terjadi di
mana-mana baik kepada kita di tempat ini. Mari jemaat Tuhan yang diberkati,
pandang Imam Besar. Ini baru dasar pesta keenam, karena itu akan menghentar
pada pesta ketujuh. Kalau pesta 1,2,3,4,5,6 tidak beres jangan harap masuk
penyingkiran gereja. Berarti tertinggal dan menjadi mangsa binatang buas itulah
antikristus. Jangan hal itu terjadi bagi kita yang hadir malam ini.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar